OLEH
KURNIATI. A (105391107916)
KELAS FISIKA III A
i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr wb
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah swt karena dengan
ridha-Nya makalah “Sejarah Fisika” ini dapat terselesaikan tepat waktu.Makalah ini kami
tulis guna memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Fisika. Semoga dengan terselesaikannya
makalah ini dapat menjadi manfaat bagi pembaca sekalian.
Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
penulis dalam penulisan makalah ini, khususnya kepada :
1. REZKAWATI SAAD, S.Si, M.Pd selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah “Sejarah
Fisika” Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar.
2. Rekan-rekan kelas
3. Secara khusus penulis mengucapkan terimakasih kepada keluarga tercinta yang telah
memberi dorongan dan bantuan dalam penyelesaian makalah ini.
4. Semua pihak yang tidak mungkin kami sebutkan satu persatu yang telah banyak
membantu penulis dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, maka kritik dan saran yang
membangun sangat penulis harapkan guna penyempurnaan makalah ini.
Wassalamu’alaikium wr wb
Penulis
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL .................................................................................................................................... i
BAB 1 .........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN ......................................................................................................................1
C. Tujuan .......................................................................................................................................... 2
BAB II ........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN ........................................................................................................................3
PENUTUP ................................................................................................................................14
A. Kesimpulan ................................................................................................................................ 14
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam sebagai agama aqidah dan diyakini sebagai ajaran yang terbenar, telah
melapangkan jalan sebagai revolusi ilmu pengetahuan universal dari segala segi
kehidupan.
Pikiran Rasullulah SAW yang tertuang dalam sunnah, yaitu “Barang siapa
yang menyukai ilmu dan orang yang berilmu,. Allah akan mengaruniainya di akhirat
kelak”. Telah menjiwai semua golongan untuk belajar.
Kaum muslimin meyakini bahwa semua ilmu pengetahuan berasal dari Allah,
dan Alqur’an merupakan kalamullah. Pengetahuan tentang zat, energi, ruang waktu
dan interaksi benda-benda di alam ini sering disebut dengan fisika.
Sebagai bahan refleksi adalah teori bahwa bumi sebagai pusat tata surya
(geosentris), gahkan alam semesta, karena di Al Qur’an tidak pernah menyebutkan
ada ayat menyatakan bumi beredar, tetapi matahari, bulan, dan bintanglah yang
beredar (QS 13:2, 14:33 ). Teori ini bahkan didukung seorang syeikh terkemuka dari
Arab Saudi, yang memfatwakan bahwa percaya kepada teori heliosentris bias
menjerumuskan pada kemusrikan.
Dengan melihat teori dan klaim tersebut, sepertinya mereka mengulang apa-
apa yang pernah dilakukan kaum mutakalimin (Pencipta filsafar) di masa lalu, yang
mencari-cari suatu kesimpulan hanya berdasarkan asumsi, sekalipun asumsi itu
berasal dari suatu ayat Qur’an yang ditafsirkan secara subyektif. Tentu saja, cara
berfikir mutakalimin seperti ini tidak pernah mengahasilkan terobosan ilmiah yang
hakiki, apalagi dapat dipakai untuk keperluan praktis.
Oleh karena itu ilmuan muslim berusaha dan mencoba untuk melakukan suatu
penelitian dengan melihat gejala alam untuk menemukan sustu penemuan yang benar
dan diakui oleh masyarakat banyak, dan tidak jarang dari ilmuan tersebut menemukan
alat-alat dalam dunia fisika yang diakui oleh semua masyarakat. Untuk lebih jelasnya
mengenai hal tersebut, pada makalah ini akan dibahas mengenai “tokoh-tokoh Islam
yang berperan penting dalam perkembangan Fisika dan apa saja penemuannya”?
1
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pada akhirnya pusat ilmu berada di Spanyol, terutama di Kordova dan Toledo.
Selain mengumpulkan banyak buku, di tempat itu mereka menekuni astronomi,
bahkan berani menentang tafsiran ptolemeus tentang tata surya. Tetapi saat
mencapai puncak keahlian, kebudayaan mareka hancur lagi oleh peperangan.
1. Al-Kindi
Dalam dunia barat dia dikenal dengan nama Al-Kindus. Memang sudah
menjadi semacam adat kebiasaan orang barat pada masa lalu dengan melatinkan
nama-nama orang terkemuka, sehingga kadang-kadang orang tidak mengetahui
apakah orang tersebut muslim atau bukan. Tetapi para sejarawan kita sendiri
maupun barat mengetahui dari buku-buku yang ditinggalkan bahwa mereka
adalah orang Islam, karena karya orisinil mereka dapat diketahui dalam bentuk
tulisan ilmiah mereka sendiri. Ilmuwan Muslim pertama yang mencurahkan
pikirannya untuk mengkaji ilmu optik adalah Abu Yusuf Yacub Ibnu Ishak Al-
Kindi (801 M – 873 M). Hasil kerja kerasnya mampu menghasilkan pemahaman
baru tentang refleksi cahaya serta prinsip-prinsip persepsi visual. Buah pikir Al-
Kindi tentang optik terekam dalam kitab berjudul De Radiis Stellarum. Buku
yang ditulisnya itu sangat berpengaruh bagi sarjana Barat seperti Robert
Grosseteste dan Roger Bacon.
2. Al-Biruni
4
Dalam bukunya, Al-Jamahir, Al-Biruni juga menegaskan, “penglihatan
menghubungkan apa yang kita lihat dengan tanda-tanda kebijaksanaan Allah
dalam ciptaan-Nya. Dari penciptaan alam tersebut kita menyimpulkan eksistensi
Allah.” Prinsip ini dipegang teguh dalam setiap penyelidikannya. Ia tetap kritis
dan tidak memutlakkan metodologi dan hasil penelitiannya.
3. Al-Haitham
Fisikawan ternama ini bernama lengkap Abu Ali Al-Hasan Ibn Al-Hasan
(atau al-Husain) Ibn Al-Haitham. Ia lahir tahun 965 di Basrah (Irak). Namun
namanya mulai masyhur di Mesir, saat pemerintahan Islam dipimpin oleh
5
Khalifah Al-Hakim (996-1020). Fisikawan Muslim terbesar dan salah satu pakar
optik terbesar sepanjang masa, itu wafat di Kairo sekitar tahun 1039.
Kitab tentang optika ini telah menginspirasi para ilmuwan Barat seperti
Roger Bacon dan Johann Kepler. Tak heran jika Al-Hazen, demikian Barat
menyebut nama Al-Haitham, mendapat gelar ”Bapak Optika Modern”.
4. Ibnu Bajjah
5. Al-Khazini
7
Al-Khazini, dan para ilmuwan Muslim lainnya, telah melahirkan ilmu
gravitasi yang kemudian berkembang di Eropa. Al-Khazini juga telah berjasa
meletakkan fondasi bagi pengembangan mekanika klasik di era Renaisans Eropa.
Inilah salah satu bukti betapa para ilmuwan Muslim telah memberi kontribusi
yang luar biasa bagi peradaban dunia.
6. Al-Farisi
7. Taqi al-Din
Selain dikenal sebagai pakar fisika, Taqi al-Din Muhammad ibnu Ma’ruf al-
Shami al-Asadi (1526-1585 M) adalah pakar matematika, pakar botani, astronom,
astrolog, dan ahli teknik. Taqi al-Din juga teolog, filsuf, ahli hewan, ahli obat-
obatan, hakim, guru, dan imam masjid. Sebagai ahli teknik, ia misalnya membuat
jam dinding dan jam tangan.
Taqi al-Din menulis sekitar 90 kitab. Salah satunya bertajuk Al-Turuq al-
Samiyya fi al-Alat al-Ruhaniyya. Kitab yang ditulis pada 1551 ini menjelaskan
kerja mesin dan turbin uap air. Karya ini mendahului penemuan Giovanni Branca
(1629) tentang mesin uap air. Kitab-kitab lainnya antara lain menerangkan
tentang optik, matematika, mekanika, astronomi, dan astrologi.
8. Abdus Salam
Seorang tokoh dunia Islam yang harus disebut secara khusus adalah Abdus
Salam (1926-1996), seorang fisikawan asal Pakistan, karena dialah praktisi
ilmuwan Muslim terpenting di abad ini. Sebagai ilmuwan, ia adalah satu-satunya
Muslim yang mendapat penghargaan Nobel (pada 1979 di bidang fisika).Ia
sering mengungkapkan keyakinannya bahwa kerjanya dalam ilmu pengetahuan
memiliki landasan normatif yang cukup kuat dalam al-Qur’an.
9
Bersama dengan Sheldon Lee Glashow dan Steven Weinberg, Salam
mendapatkan nobel fisika tahun 1979 untuk kontribusinya dalam menyatukan
gaya elektromagnetik dan gaya nuklir lemah yang dinamakan teori elektrolemah
(electroweak theory). Teori ini menjadi pijakan pengembangan teori penyatuan
mahaagung (grand unification theory) dengan menyatukannya dengan gaya inti
(gaya kuat). Dalam perkembangannya teori ini menjadi inti penting dalam
pengembangan model standar (standard model) fisika partikel.
Di alam semesta ini terdapat lima gaya dasar yang berperan yaitu gaya
listrik dan gaya magnet bergabung dalam elektromagnetik yang bertanggung
jawab mengikatkan elektron-elektron pada inti atom dalam sebuah atom zat, gaya
gravitasi, gaya kuat yang mengikat proton dan neutron dalam inti, dan gaya
lemah untuk peluruhan radioaktif. Ratusan tahun kelima gaya itu dipahami secara
terpisah sesuai kerangka dalil dan postulatnya.
9. Al – Khawarizmi
Ia lahir di Bukhara dan hidup pada awal pertengahan abad ke-9 M. dia
merupakan cendekiawan islam yang berpengetahuan luas. Dia tidak hanya ahli
dalam ilmu matematika saja, tetapi juga di bidang astronomi yang merupakan
ilmu yang mengkaji tentang bintang-bintang termasuk kedudukan, pergerakan,
10
dan penafsiran yang berkaitan dengan bintang. Untuk menghitung kedudukan
bintang terhdap bumi, membutuhkan perhitungan geometri.
11. Al – Batani
Ilmu falak menjadi ilmu yang paling diminati pada zaman kebangkitan
islam. Ilmu ini berbicara tentang pergerakan bintang dan kaitannya dengan bumi.
L- Battani ahli astronom terbesar islam, mengetahui jarak bimu dengan matahari,
alat ukur gaya gravitasi, alat ukur garis lintang dan busur bumi pada globe
dengan katelitian sampai 3 desimal, menerangkan bahwa bumi berputar pada
porosnya, mengukur keliling bumi ( jauh sebelum Galileo ), table astronomi,
orbit planet-planet. Sumbangan Al – Battani yang dapat dilihat dalam ilmu
geometri, fisika, dan kaji bintang. Ia mengoreksi dan memperbaiki system
astronomiPtolomeus mengenai orbit bulan, orbit matahari dan planet tertentu. Ia
membuktikan kemungkinan gerhana matahari tahunan, mendisaincatalog bintang,
merancang jam matahari dan alat ukur murai quadrant. Karyanya De
scientiastellaarum dipakai sebagai rujukan oleh Kepler, Copernicus,
Regiomantanus, dan Peubach. Copernicus mengungkapkan hutang budinya
terhadap al- Battani. Al- Battani juga mengembangkan metode untuk
menghitung gerakan dan orbit planet-planet. Ia berhasil menentukan perkiraan
awal bulan baru dan perkiraan panjang tahun.
Al- Battani menghitung sangat akurat mengenai lamanya setahun matahri
365 hari, 5 jam, 46 manit, 24 detik. Ia juga berhasil mengubah system
perhitungansebelumnya yang membagi satu hari ke dalam 60 bagian ( jam )
menjadi 12 bagian ( 12 jam ), dan setelah ditambah 12 jam waktu malam
sehingga berjumlah 24 jam salah satu karyanya yang paling popular adalah Al-
11
Zij Al – Sabi. Kitab itu sangat bernilai dan dijadikan rujukan para ahli
astronomi barat selama beberap abad, selepas Al – Battani meninggal dunia.
14. Nasirudin
Nasiruddin membangun obsercatorium yang mampu menghasilkan tabel
pergerakan planet secara akurat. Model sistem planetarium yang dibuatnya
diyakini paling maju pada zamannya. Dia juga berhasil menemukan sebuah
teknik geomatrik yang dikenal di barat dengan a Tusi–couple. Sejarah juga
mencatat, Nasiruddin sebagai astronom pertama yang mengungkapkan bukit
observasi empiris tentang rotasi Bumi.
Nasiruddin juga berhasil memodifikasi model semesta episiklus Ptolomeus
dengan prinsip – prinsip mekanika untuk menjaga keseragaman rotasi benda-
benda langit.
Dan masih banyak lagi ilmuan muslim lainnya yang berjasa dalam ilmu
fisika, yang menberikan karyanya untuk kemajuan ilmu fisika.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa islam juga memberikan
sumbangan terhadap fisika terbukti dengan benyaknya temuan yang berkaitan
dengan ilmu fisikayang ditemukan oleh ilmuan muslim, diantaranya adalah Al-
Kindi, AL-Biruni, Al-Farizi , dan masih banyak lagi ilmuan muslim yang berjasa
dalam ilmu fisika.
Di bidang fisika, para ilmuwan Muslim telah memberikan kontribusi luar
biasa untuk kehidupan umat manusia. Karya-karya mereka, khususnya fisikawan
Muslim di zaman keemasan (golden ages) Islam, banyak memberi inspirasi dan
mewarnai karya para ilmuwan Barat.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, kritik
dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sekalian sangat penulis
harapkan guna kesempurnaan makalah ini di masa mendatang.
14
DAFTAR PUSTAKA
http://penjagahati-zone.blogspot.com/2010/11/sejarah -fisika-sumbangan-ilmuan-
muslim.htlm,
fst.walisongo.ac.id/2016/sumbangan-islam-dalam-fisika.htlm,
http://dewinta-delis.blogspot.com/2010/10/10sumbangan-islam -dalam -fisika.html
15