Anda di halaman 1dari 18

SEJARAH FISIKA

TOKOH-TOKOH ISLAM YANG BERPERAN PENTING DALAM


PERKEMBANGAN FISIKA

OLEH

KURNIATI. A (105391107916)
KELAS FISIKA III A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2019

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr wb
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah swt karena dengan
ridha-Nya makalah “Sejarah Fisika” ini dapat terselesaikan tepat waktu.Makalah ini kami
tulis guna memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Fisika. Semoga dengan terselesaikannya
makalah ini dapat menjadi manfaat bagi pembaca sekalian.
Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
penulis dalam penulisan makalah ini, khususnya kepada :
1. REZKAWATI SAAD, S.Si, M.Pd selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah “Sejarah
Fisika” Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar.
2. Rekan-rekan kelas
3. Secara khusus penulis mengucapkan terimakasih kepada keluarga tercinta yang telah
memberi dorongan dan bantuan dalam penyelesaian makalah ini.
4. Semua pihak yang tidak mungkin kami sebutkan satu persatu yang telah banyak
membantu penulis dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, maka kritik dan saran yang
membangun sangat penulis harapkan guna penyempurnaan makalah ini.
Wassalamu’alaikium wr wb

Makassar, November 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL .................................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................................ iii

BAB 1 .........................................................................................................................................1

PENDAHULUAN ......................................................................................................................1

A. Latar Belakang ............................................................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................................................ 2

C. Tujuan .......................................................................................................................................... 2

BAB II ........................................................................................................................................3

PEMBAHASAN ........................................................................................................................3

A. SUMBANGAN ISLAM DALAM FISIKA ................................................................................. 3

B. TOKOH-TOKOH ISLAM YANG BERPERAN PENTING DALAM PERKEMBANGAN


FISIKA................................................................................................................................................. 3

BAB III .....................................................................................................................................14

PENUTUP ................................................................................................................................14

A. Kesimpulan ................................................................................................................................ 14

B. Kritik dan Saran ......................................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................15

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Islam sebagai agama aqidah dan diyakini sebagai ajaran yang terbenar, telah
melapangkan jalan sebagai revolusi ilmu pengetahuan universal dari segala segi
kehidupan.
Pikiran Rasullulah SAW yang tertuang dalam sunnah, yaitu “Barang siapa
yang menyukai ilmu dan orang yang berilmu,. Allah akan mengaruniainya di akhirat
kelak”. Telah menjiwai semua golongan untuk belajar.
Kaum muslimin meyakini bahwa semua ilmu pengetahuan berasal dari Allah,
dan Alqur’an merupakan kalamullah. Pengetahuan tentang zat, energi, ruang waktu
dan interaksi benda-benda di alam ini sering disebut dengan fisika.
Sebagai bahan refleksi adalah teori bahwa bumi sebagai pusat tata surya
(geosentris), gahkan alam semesta, karena di Al Qur’an tidak pernah menyebutkan
ada ayat menyatakan bumi beredar, tetapi matahari, bulan, dan bintanglah yang
beredar (QS 13:2, 14:33 ). Teori ini bahkan didukung seorang syeikh terkemuka dari
Arab Saudi, yang memfatwakan bahwa percaya kepada teori heliosentris bias
menjerumuskan pada kemusrikan.
Dengan melihat teori dan klaim tersebut, sepertinya mereka mengulang apa-
apa yang pernah dilakukan kaum mutakalimin (Pencipta filsafar) di masa lalu, yang
mencari-cari suatu kesimpulan hanya berdasarkan asumsi, sekalipun asumsi itu
berasal dari suatu ayat Qur’an yang ditafsirkan secara subyektif. Tentu saja, cara
berfikir mutakalimin seperti ini tidak pernah mengahasilkan terobosan ilmiah yang
hakiki, apalagi dapat dipakai untuk keperluan praktis.
Oleh karena itu ilmuan muslim berusaha dan mencoba untuk melakukan suatu
penelitian dengan melihat gejala alam untuk menemukan sustu penemuan yang benar
dan diakui oleh masyarakat banyak, dan tidak jarang dari ilmuan tersebut menemukan
alat-alat dalam dunia fisika yang diakui oleh semua masyarakat. Untuk lebih jelasnya
mengenai hal tersebut, pada makalah ini akan dibahas mengenai “tokoh-tokoh Islam
yang berperan penting dalam perkembangan Fisika dan apa saja penemuannya”?

1
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah :

a. Apa Sumbangan Islam dalam fisika ?

b. Tokoh – tokoh Islam yang berperan penting dalam perkembangan fisika ?

C. Tujuan

1. Mengetahui sumbangan Islam dalam fisika

2. Mengetahui Tokoh – tokoh Islam yang berperan penting dalam perkembangan


fisika

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. SUMBANGAN ISLAM DALAM FISIKA


Damaskus adalah tempat islam pertama kali menaruh perhatian pada ilmu. Di
tempat itu juga khalifah pertama kali berdiri. Selama lima puluh tahun, sejak 700
M para ahli telah menekuni astronomi. Tetapi akibat perang yang berkecamuk di
sana ilmu tidak berkembang. Pada masa khalifah Abbasiyah pusat islam pindah ke
Baghdad. Tempat itu kemudian menjadi pusat perkembangan ilmu alam. Kawasan
ini dekat dengan Asia dan Baghdad mau menerima ilmu dari luar.

Di Baghdad terdapat observatorium astronomi yang menggunakan kaidah


yang diambil dari Mesopotamia. Ternyata hasil pengamatan yang dilakukan di
Baghdad mau menerima ilmu dari luar.

Di Baghdad terdapat observatorium astronomi yang menggunakan kaidah


yang di ambil dari Mesopotamia. Ternyata hasil pengamatan yang dilakukan di
Baghdad lebih teliti daripada pengamatan ptolemeus ( Mahasarjana astronomi
terkemuka di masa itu )

Pusat perkembangan ilmu di dunia islam seolah-olah semakin bergeser ke


barat. Setelah kekhalifahan di Baghdad jatuh akibat serbuan dari turki, sebagian
besar ilmuan di sana pergi ke kairo ( sekitar 1000 M ).

Pada akhirnya pusat ilmu berada di Spanyol, terutama di Kordova dan Toledo.
Selain mengumpulkan banyak buku, di tempat itu mereka menekuni astronomi,
bahkan berani menentang tafsiran ptolemeus tentang tata surya. Tetapi saat
mencapai puncak keahlian, kebudayaan mareka hancur lagi oleh peperangan.

Kecamuk peperangan yang datang silih berganti mengakibatkan rusaknya


ketentraman belajar para ahli di mana pun. Tapi, disisi lain peperangan
mengakibatkan terjadinya perubahan pengetahuan yang tidak terduga.

B. TOKOH-TOKOH ISLAM YANG BERPERAN PENTING DALAM


PERKEMBANGAN FISIKA

Di bidang fisika, para ilmuwan Muslim telah memberikan kontribusi luar


biasa untuk kehidupan umat manusia. Karya-karya mereka, khususnya fisikawan
Muslim di zaman keemasan (golden ages) Islam, banyak memberi inspirasi dan
3
mewarnai karya para ilmuwan Barat. Berikut akan dijelaskan secara singkat
tentang ilmuwan islam penyumbang penting perkembangan ilmu pengetahuan
dibidang. Diantaranya :

1. Al-Kindi

Dalam dunia barat dia dikenal dengan nama Al-Kindus. Memang sudah
menjadi semacam adat kebiasaan orang barat pada masa lalu dengan melatinkan
nama-nama orang terkemuka, sehingga kadang-kadang orang tidak mengetahui
apakah orang tersebut muslim atau bukan. Tetapi para sejarawan kita sendiri
maupun barat mengetahui dari buku-buku yang ditinggalkan bahwa mereka
adalah orang Islam, karena karya orisinil mereka dapat diketahui dalam bentuk
tulisan ilmiah mereka sendiri. Ilmuwan Muslim pertama yang mencurahkan
pikirannya untuk mengkaji ilmu optik adalah Abu Yusuf Yacub Ibnu Ishak Al-
Kindi (801 M – 873 M). Hasil kerja kerasnya mampu menghasilkan pemahaman
baru tentang refleksi cahaya serta prinsip-prinsip persepsi visual. Buah pikir Al-
Kindi tentang optik terekam dalam kitab berjudul De Radiis Stellarum. Buku
yang ditulisnya itu sangat berpengaruh bagi sarjana Barat seperti Robert
Grosseteste dan Roger Bacon.

Teori-teori yang dicetuskan Al-Kindi tentang ilmu optik telah menjadi


hukum-hukum perspektif di era Renaisans Eropa. Secara lugas, Al-Kindi
menolak konsep tentang penglihatan yang dilontarkan Aristoteles. Dalam
pandangan ilmuwan Yunani itu, penglihatan merupakan bentuk yang diterima
mata dari obyek yang sedang dilihat. Namun, menurut Al-Kindi penglihatan
justru ditimbulkan daya pencahayaan yang berjalan dari mata ke obyek dalam
bentuk kerucut radiasi yang padat.

2. Al-Biruni

Bernama lengkap Abu Raihan Muhammad ibn Ahmad Al Biruni, ilmuwan


besar ini dilahirkan pada 362 H (15 September 973 – 13 Desember 1048), di desa
Khath yang merupakan ibukota kerajaan Khawarizm, Turkmenistan (kini kota
Kiva, wilayah Uzbekistan). Ia lebih dikenal dengan nama Al Biruni. Nama “Al
Biruni” sendiri berarti ‘asing’, yang dinisbahkan kepada wilayah tempat tanah
kelahirannya, yakni Turkmenistan. Kala itu, wilayah ini memang dikhususkan
menjadi pemukiman bagi orang-orang asing.

4
Dalam bukunya, Al-Jamahir, Al-Biruni juga menegaskan, “penglihatan
menghubungkan apa yang kita lihat dengan tanda-tanda kebijaksanaan Allah
dalam ciptaan-Nya. Dari penciptaan alam tersebut kita menyimpulkan eksistensi
Allah.” Prinsip ini dipegang teguh dalam setiap penyelidikannya. Ia tetap kritis
dan tidak memutlakkan metodologi dan hasil penelitiannya.

Prestasi paling menonjol di bidang fisika ilmuwan Muslim yang pertama


kali memperkenalkan permainan catur ke negeri-negeri Islam ini adalah tentang
penghitungan akurat mengenai timbangan 18 batu. Selain itu, ia juga menemukan
konsep bahwa cahaya lebih cepat dari suara. Dalam kaitan ini, Al-Biruni
membantah beberapa prinsip fisika Aristotelian seperti tentang gerak gravitasi
langit, gerak edar langit, tempat alamiah benda serta masalah kontinuitas dan
diskontinuitas materi dan ruang.

Dalam membantah dalil kontinuitas materi yang menyatakan, benda dapat


terus-menerus dibagi secara tak terhingga, Al-Biruni menjelaskan bahwa jika
dalil itu benar tentu benda yang bergerak cepat tidak akan pernah menyusul
benda yang mendahuluinya, namun bergerak lambat.

Kenyataannya, urai Al-Biruni, dalam pengamatan kita, benda yang bergerak


cepat dapat menyusul benda yang mendahuluinya seperti bulan yang mendahului
matahari karena gerak bulan jauh lebih cepat daripada matahari. Lalu Al-Biruni
menjelaskan bahwa alangkah hinanya jika kita menafikan pengamatan atas
kenyataan itu.

Sebagai seorang fisikawan, Al-Biruni memberikan sumbangan penting bagi


pengukuran jenis berat (specific gravity) berbagai zat dengan hasil perhitungan
yang cermat dan akurat. Konsep ini sesuai dengan prinsip dasar yang ia yakini
bahwa seluruh benda tertarik oleh gaya gravitasi bumi.

Teori ini merupakan pintu gerbang menuju hukum-hukum Newton 500


tahun kemudian. Al Biruni juga mengajukan hipotesa tentang rotasi bumi di
sekeliling sumbunya. Konsep ini lalu dimatangkan dan diformulasikan oleh
Galileo Galilei 600 tahun setelah wafatnya Al Biruni.

3. Al-Haitham

Fisikawan ternama ini bernama lengkap Abu Ali Al-Hasan Ibn Al-Hasan
(atau al-Husain) Ibn Al-Haitham. Ia lahir tahun 965 di Basrah (Irak). Namun
namanya mulai masyhur di Mesir, saat pemerintahan Islam dipimpin oleh
5
Khalifah Al-Hakim (996-1020). Fisikawan Muslim terbesar dan salah satu pakar
optik terbesar sepanjang masa, itu wafat di Kairo sekitar tahun 1039.

Sepanjang hidupnya, Al-Haitham telah menulis sekitar 70 kitab. Salah satu


kitabnya, Al-Manazir, telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dengan tajuk
Opticae Thesaurus. Dalam kitabnya Al-Haitham mengatakan, proses melihat
adalah jatuhnya cahaya ke mata. Bukan karena sorot mata sebagaimana diyakini
orang sejak zaman Aristoteles. Dalam kitab itu ia juga menjelaskan berbagai
cara untuk membuat teropong dan kamera sederhana (kamera obscura).

Kitab tentang optika ini telah menginspirasi para ilmuwan Barat seperti
Roger Bacon dan Johann Kepler. Tak heran jika Al-Hazen, demikian Barat
menyebut nama Al-Haitham, mendapat gelar ”Bapak Optika Modern”.

Al-Haitham juga dinilai telah memberikan sumbangan besar bagi kemajuan


metode penelitian. Ia telah memulai suatu tradisi metode ilmiah untuk menguji
sebuah hipotesis, 600 tahun mendahului Rene Descartes yang dianggap Bapak
Metode Ilmiah Eropa di zaman Rennaisance. Metode ilmiah Al-Haitham diawali
dari pengamatan empiris, perumusan masalah, formulasi hipotesis, uji hipotesis
dengan melakukan penelitian, analisis hasil penelitian, interpretasi data dan
formulasi kesimpulan, serta diakhiri dengan publikasi. Selain fisikawan, Al-
Haitham juga dikenal sebagai astronom dan matematikawan. Ia telah menulis
komentar tentang Aristoteles dan Galen.

4. Ibnu Bajjah

Namanya Abu-Bakr Muhammad Ibnu Yahya Ibnu Al-Sayigh. Tapi ia biasa


dipanggil Ibnu Bajjah yang berarti “anak emas”. Ibnu Bajjah lahir di Saragoza,
Spanyol, pada tahun 1082 dan wafat pada 1138 M. Ia mengembangkan berbagai
ilmu pengetahuan di zaman kekuasaan Dinasti Murabbitun. ”Avempace” sebutan
Barat untuk Ibnu Bajjah–antara lain mengembangkan ilmu fisika, matematika,
astronomi, musik, ilmu kedokteran, psikologi, sastra, dan filsafat.

Sebagaimana Al-Haitham, karya Ibnu Bajjah dalam bidang fisika banyak


mempengaruhi fisikawan Barat abad pertengahan seperti Galileo Galilei. Ibnu
Bajjah menjelaskan tentang hukum gerakan. Menurutnya, kecepatan sama
dengan gaya gerak dikurangi resistensi materi. Prinsip-prinsip yang
dikemukakannya ini menjadi dasar bagi pengembangan ilmu mekanika modern.
6
Karena itu tidak mengherankan jika hukum kecepatan yang dikemukakan Galilei
sangat mirip dengan yang dipaparkan Ibnu Bajjah. Karya-karya Ibnu Bajjah
mengenai analisis gerakan juga sangat mempengaruhi pemikiran Thomas
Aquinas.

5. Al-Khazini

Abdurrahman al-Khazini hidup pada abad ke-12 M. Ia adalah ilmuwan yang


menemukan berbagai teori penting dalam sains. Temuan ilmuwan kelahiran
Bizantium ini antara lain: metode ilmiah eksperimental dalam mekanik;
perbedaan daya, masa dan berat; jarak gravitasi; serta energi potensial gravitasi.

Sumbangan penting Al-Khazini dalam bidang fisika terangkum dalam kitab


Mizan al-Hikmah yang ditulisnya pada tahun 1121. Dalam buku ini ia
menjelaskan tentang teori keseimbangan hidrostatika.Teori ini telah mendorong
penciptaan peralatan ilmiah. Tak mengherankan jika Robert E. Hall dalam tulisan
bertajuk ”Al-Khazini” yang dimuat dalam A Dictionary of Scientific Biography
Volume VII (1973) menyebutkan, ”Al-Khazini adalah salah seorang saintis
terbesar sepanjang masa.” Sedangkan editor Dictionary of Scientific
Bibliography, Charles C. Jilispe, menjuluki Al-Khazini sebagai ”Fisikawan
terbesar sepanjang sejarah.”

Dalam bukunya, Al-Khazini menerangkan prinsip keseimbangan


hidrostatika dengan tingkat ketelitian obyek sampai ukuran mikrogram (10?6 gr).
Tingkat ketelitian seperti ini, menurut K. Ajram dalam The Miracle of Islamic
Science, baru dapat tercapai pada abad ke-20 M.

Al-Khazini juga menjelaskan definisi ”berat”. Menurutnya, berat merupakan


gaya yang inheren dalam benda-benda padat yang menyebabkan mereka
bergerak dalam satu garis lurus terhadap pusat bumi (gravitasi) dan terhadap
pusat benda itu sendiri. Besaran gaya ini tergantung dari kerapatan benda.

Ia juga menerangkan pengaruh suhu (temperatur) terhadap kerapatan benda.


Hal ini ia lakukan sebelum Roger Bacon menemukan dan membuktikan suatu
hipotesis tentang kerapatan air saat ia berada dekat pusat bumi.

Sebagaimana para ilmuwan Muslim lainnya yang hidup di era keemasan


Islam, Al-Khazini merupakan ilmuwan multidisiplin. Selain pakar fisika, ia juga
ahli di bidang biologi, kimia, matematika, astronomi, dan filsafat.

7
Al-Khazini, dan para ilmuwan Muslim lainnya, telah melahirkan ilmu
gravitasi yang kemudian berkembang di Eropa. Al-Khazini juga telah berjasa
meletakkan fondasi bagi pengembangan mekanika klasik di era Renaisans Eropa.
Inilah salah satu bukti betapa para ilmuwan Muslim telah memberi kontribusi
yang luar biasa bagi peradaban dunia.

6. Al-Farisi

Kamal al-Din Abu’l-Hasan Muhammad Al-Farisi lahir di Tabriz, Persia


(sekarang Iran) pada tahun 1267 dan wafat pada 1319 M. Al-Farisi terkenal
dengan kontribusinya tentang optik. Dalam bidang optik, ia berhasil merevisi
teori pembiasan cahaya yang dicetuskan para ahli fisika sebelumnya. Al-Farisi
membedah dan merevisi teori pembiasan cahaya yang telah ditulis oleh Al-
Haitham. Hasil revisi itu ia tulis dalam kitab Tanqih al-Manazir (Revisi tentang
Optik).

Menurut Al-Farisi, tidak semua teori optik yang dikemukakan Al-Haitham


benar. Karena itulah ia berusaha memperbaiki kelemahan dan menyempurnakan
teori Al-Haitham. Tak cuma itu, teori Al-Haitham soal pelangi juga ia perbaiki.
Bahkan Al-Farisi mampu menggabungkan teori Al-Haitham ini dengan teori
pelangi dari Ibnu Sina. Para ahli sebelum al-Farisi berpendapat bahwa warna
merupakan hasil sebuah pencampuran antara gelap dengan terang. Secara khusus,
ia pun melakukan penelitian yang mendalam soal warna. Ia melakukan penelitian
dengan lapisan/bola transparan. Hasilnya, al-Farisi mencetuskan bahwa warna-
warna terjadi karena superimposition perbedaan bentuk gambar dalam latar
belakang gelap.

“Jika gambar kemudian menembus di dalam, cahaya diperkuat lagi dan


memproduksi sebuah warna kuning bercahaya. Selanjutnya mencampur gambar
yang dikurangi dan kemudian sebuah warna gelap dan merah gelap sampai
hilang ketika matahari berada di luar kerucut pembiasan sinar setelh satu kali
pemantulan,” ungkap al-Farisi.

Penelitiannya itu juga berkaitan dengan dasar investigasi teori dalam


dioptika yang disebut al-Kura al-muhriqa yang sebelumnya juga telah dilakukan
oleh ahli optik Muslim terdahulu yakni, Ibnu Sahl (1000 M) dan Ibnu al-
Haytham (1041 M). Dalam Kitab Tanqih al-Manazir , al-Farisi menggunakan
bejana kaca besar yang bersih dalam bentuk sebuah bola, yang diisi dengan air,
untuk mendapatkan percobaan model skala besar tentang tetes air hujan.
8
Dia kemudian menempatkan model ini dengan sebuah kamera obscura yang
berfungsi untuk mengontrol lubang bidik kamera untuk pengenalan cahaya. Dia
memproyeksikan cahaya ke dalam bentuk bola dan akhirnya dikurangi dengan
beberapa percobaan dan penelitian yang mendetail untuk pemantulan dan
pembiasan cahaya bahwa warna pelangi adalah sebuah fenomena dekomposisi
cahaya.

Hasil penelitiannya itu hampir sama dengan Theodoric of Freiberg.


Keduanya berpijak pada teori yang diwariskan Ibnu Haytham serta penelitian
Descartes dan Newton dalam dioptika (contohnya, Newton melakukan sebuah
penelitian serupa di Trinity College, dengan menggunakan sebuah prisma agak
sedikit berbentuk bola).

Al-Farisi mampu menjelaskan fenomena alam ini dengan menggunakan


matematika. Inilah salah satu karya fenomenalnya.

7. Taqi al-Din

Selain dikenal sebagai pakar fisika, Taqi al-Din Muhammad ibnu Ma’ruf al-
Shami al-Asadi (1526-1585 M) adalah pakar matematika, pakar botani, astronom,
astrolog, dan ahli teknik. Taqi al-Din juga teolog, filsuf, ahli hewan, ahli obat-
obatan, hakim, guru, dan imam masjid. Sebagai ahli teknik, ia misalnya membuat
jam dinding dan jam tangan.

Taqi al-Din menulis sekitar 90 kitab. Salah satunya bertajuk Al-Turuq al-
Samiyya fi al-Alat al-Ruhaniyya. Kitab yang ditulis pada 1551 ini menjelaskan
kerja mesin dan turbin uap air. Karya ini mendahului penemuan Giovanni Branca
(1629) tentang mesin uap air. Kitab-kitab lainnya antara lain menerangkan
tentang optik, matematika, mekanika, astronomi, dan astrologi.

8. Abdus Salam

Seorang tokoh dunia Islam yang harus disebut secara khusus adalah Abdus
Salam (1926-1996), seorang fisikawan asal Pakistan, karena dialah praktisi
ilmuwan Muslim terpenting di abad ini. Sebagai ilmuwan, ia adalah satu-satunya
Muslim yang mendapat penghargaan Nobel (pada 1979 di bidang fisika).Ia
sering mengungkapkan keyakinannya bahwa kerjanya dalam ilmu pengetahuan
memiliki landasan normatif yang cukup kuat dalam al-Qur’an.

9
Bersama dengan Sheldon Lee Glashow dan Steven Weinberg, Salam
mendapatkan nobel fisika tahun 1979 untuk kontribusinya dalam menyatukan
gaya elektromagnetik dan gaya nuklir lemah yang dinamakan teori elektrolemah
(electroweak theory). Teori ini menjadi pijakan pengembangan teori penyatuan
mahaagung (grand unification theory) dengan menyatukannya dengan gaya inti
(gaya kuat). Dalam perkembangannya teori ini menjadi inti penting dalam
pengembangan model standar (standard model) fisika partikel.

Di alam semesta ini terdapat lima gaya dasar yang berperan yaitu gaya
listrik dan gaya magnet bergabung dalam elektromagnetik yang bertanggung
jawab mengikatkan elektron-elektron pada inti atom dalam sebuah atom zat, gaya
gravitasi, gaya kuat yang mengikat proton dan neutron dalam inti, dan gaya
lemah untuk peluruhan radioaktif. Ratusan tahun kelima gaya itu dipahami secara
terpisah sesuai kerangka dalil dan postulatnya.

Di tahun 1967, tiga sekawan di atas mengumumkan teori “Unifying the


Forces” bahwa arus lemah dalam inti atom diageni oleh tiga partikel yang
masing-masing memancarkan arus atau gaya kuat. Keberadaan tiga partikel itu
telah dibuktikan tahun 1983 oleh tim peneliti di CERN (Cetre Europeen de
Recherche Nucleaire) di Jenewa, Swiss yang dipimpin Carlo Rubia (Italia) dan
Simon van der Meer (Belanda) melalui Superprotosynchrotron dengan penemuan
partikel W+, W- dan Z. Keduanya lantas mendapat nobel fisika tahun 1984.

Beberapa artikel pendek yang ditulisnya mengangkat tema tak adanya


pertentangan antara ilmu pengetahuan dengan iman, khususnya Islam. Dengan
penguasaannya atas teori-teori astro-fisika mutakhir ia bahkan berusaha
menunjukkan kesesuaian ilmu pengetahuan dengan agama dalam, misalnya,
pandangan tentang asal usul alam semesta Yang juga cukup menarik, dalam
argumennya ia sempat pula menyebut ahli bedah Perancis Maurice Bucaille.
Bucaille mengajukan premis serupa, bahwa tak ada satu ayat pun dalam al-
Qur’an yang bertentangan dengan temuan ilmu pengetahuan.Rujukan kepada
Bucaille menegaskan sikap Salam terhadap ilmu pengetahuan modern.

9. Al – Khawarizmi
Ia lahir di Bukhara dan hidup pada awal pertengahan abad ke-9 M. dia
merupakan cendekiawan islam yang berpengetahuan luas. Dia tidak hanya ahli
dalam ilmu matematika saja, tetapi juga di bidang astronomi yang merupakan
ilmu yang mengkaji tentang bintang-bintang termasuk kedudukan, pergerakan,

10
dan penafsiran yang berkaitan dengan bintang. Untuk menghitung kedudukan
bintang terhdap bumi, membutuhkan perhitungan geometri.

10. Thabit Ibnu Qurra


Thabit lahir di Harran, Mesopotamia yang sekarang merupakan wilayah
Turki. Thabit belajar di Bait Al-Hikmah yang berada di kota Baghdad. Di pusat
keunggulan sains islam pada era dinasti Abbasyiyah itu, Thabit mempelajari
berbagai bidang keilmuan termasuk geometri, astronomu, astrologi, mekanik,
pengobatan dan filsafat. Sumbangan Thabit terhadap geometri yaitu
pengembangan geometri terhadap teori phitagoras. Thabit juga mempelajari
geometri untuk mendukung penemuannya terhadapkurva yang dibutuhkan untuk
membentuk bayangan metahari, beliau juga menemukan teori tentang getaran /
trepidasi.

11. Al – Batani
Ilmu falak menjadi ilmu yang paling diminati pada zaman kebangkitan
islam. Ilmu ini berbicara tentang pergerakan bintang dan kaitannya dengan bumi.
L- Battani ahli astronom terbesar islam, mengetahui jarak bimu dengan matahari,
alat ukur gaya gravitasi, alat ukur garis lintang dan busur bumi pada globe
dengan katelitian sampai 3 desimal, menerangkan bahwa bumi berputar pada
porosnya, mengukur keliling bumi ( jauh sebelum Galileo ), table astronomi,
orbit planet-planet. Sumbangan Al – Battani yang dapat dilihat dalam ilmu
geometri, fisika, dan kaji bintang. Ia mengoreksi dan memperbaiki system
astronomiPtolomeus mengenai orbit bulan, orbit matahari dan planet tertentu. Ia
membuktikan kemungkinan gerhana matahari tahunan, mendisaincatalog bintang,
merancang jam matahari dan alat ukur murai quadrant. Karyanya De
scientiastellaarum dipakai sebagai rujukan oleh Kepler, Copernicus,
Regiomantanus, dan Peubach. Copernicus mengungkapkan hutang budinya
terhadap al- Battani. Al- Battani juga mengembangkan metode untuk
menghitung gerakan dan orbit planet-planet. Ia berhasil menentukan perkiraan
awal bulan baru dan perkiraan panjang tahun.
Al- Battani menghitung sangat akurat mengenai lamanya setahun matahri
365 hari, 5 jam, 46 manit, 24 detik. Ia juga berhasil mengubah system
perhitungansebelumnya yang membagi satu hari ke dalam 60 bagian ( jam )
menjadi 12 bagian ( 12 jam ), dan setelah ditambah 12 jam waktu malam
sehingga berjumlah 24 jam salah satu karyanya yang paling popular adalah Al-

11
Zij Al – Sabi. Kitab itu sangat bernilai dan dijadikan rujukan para ahli
astronomi barat selama beberap abad, selepas Al – Battani meninggal dunia.

12. Muhammad Targai Ulugh-Begh


Fisikawan ternama ini bernama lengkap Abu Ali Al- Hasan Ibn Al-Hasan (
atau Al- Husain ) Ibn Al- Haitham. Ia lahir tahun 965 di Basrah ( Irak ). Al-
Haitham pun sempat mengenyam pendidikan di Uniersitas al – Azhar. Setelah
itu, secara otodidak, ia mempelajari hingga menguasai beragam disiplin ilmu
seerti ilmu falak, matematuka, geometri, pengobatan, fisika, dan filsafat. Dialah
orang pertama yang menulis dan menemukan berbagai data penting mengenai
cahaya melalui serangkaian percobaan dengan tingkat ketelitian yang tinggi.
Namun namanya mulai masyhaur di Mesir, saat pemerintahan Islam
dipimpin oleh Khalifah Al- Hakim (996-1020 ). Fisikawan Muslim terbesar dan
salah satu pakar optik terbesar sepanjang masa, itu wafat di Kairo sekitar tahun
1039. Selain fisikawan, Al- Haitham juga dikenal sebagai astronom dan
matematikawan.
Sepanjang hidupnya, Al- Haitham telah menulis sekitar 70 kitab. Salah
satu kitabnya, Al Manazir, telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dengan
tajuk Opticae Thesaurus. Dalam kitabnya Al _ Haitham mengatakan, proses
melihat adalah jatuhnya cahaya ke mata. Bukan karena sorot mata sebagaimamna
diyakini orang sejak Aristoteles. Dalam kitab itu ia juga menjelaskan berbagai
cara untuk membuat teropong dan kamera sederhana ( kamera obscura ) atau
“pinhole camera “. Kata “kamera “ sendiri, konon berasal dari kata “qamara”,
yang bermakna “yang diterangi”. Kamera
Al- Haitham memang berbentuk bilik gelam yang diterangi berkas cahaya
dari lubang disalah satu sisinya. Bukunya tentang teori optic, Al- Manazir
banyak dikutip ilmuan Eropa. Selam abad ke–16 sampai 17, Isaac Newton
danGalileo Galilei, menggabungkan teori Al –Haitham dengan temuan mereka.
Juga teori konvergensi cahaya tentang cahaya putih terdiri dari beragam warna
cahaya yang ditemukan oleh Newton, juga telah diungkapkan oleh al- Haitham
abad ke- 11 dan muridnya Kamal ad-Din abad ke- 14. Dalam teori pembiasan
yang dikemukakan dalam kitabnya, diadopsi oleh Snell dalam bentuk yang lebih
matematis.

13. Ibn Tufail


Dilahirkan di lembah Asya, dekat Granad pada 1106M. Ibn Tufail menjadi
pemerintah negari Morocco yang disegani. Pandai bergaul dan menekuni diri
12
dalam pendidikan, pengobatan, pengadilana dan politik. Salah satu bukunya
adalah Hay Ibn Yaqzan yang menerangkan satu falsafah dalam diri manusia.
Buku ini menunjukkan bagaiamana beliau menganalisis hubungan antara
manusia, akal dan Tuhan.
Dalam bidang fisika, beliau menjelaskan tiga cara pemanasan yaitu melalui
pergerakan, geseran dan pencahayaan. Dalam metafisika, beliau menerangkan
bahwa ala mini baru dan berpenghujan.

14. Nasirudin
Nasiruddin membangun obsercatorium yang mampu menghasilkan tabel
pergerakan planet secara akurat. Model sistem planetarium yang dibuatnya
diyakini paling maju pada zamannya. Dia juga berhasil menemukan sebuah
teknik geomatrik yang dikenal di barat dengan a Tusi–couple. Sejarah juga
mencatat, Nasiruddin sebagai astronom pertama yang mengungkapkan bukit
observasi empiris tentang rotasi Bumi.
Nasiruddin juga berhasil memodifikasi model semesta episiklus Ptolomeus
dengan prinsip – prinsip mekanika untuk menjaga keseragaman rotasi benda-
benda langit.
Dan masih banyak lagi ilmuan muslim lainnya yang berjasa dalam ilmu
fisika, yang menberikan karyanya untuk kemajuan ilmu fisika.

15. DR. BJ Habiebie

Perancang bangun gerbong kereta api super cepat (dipakai di Jerman).


Usianya sekarang 73 tahun. Postur tubuhnya kecil namun pembawaannya sangat
enerjik. Dialah Dr. Ing. Bacharuddin Jusuf Habibie, laki-laki kelahiran Pare-pare,
Sulawesi Selatan, pada 25 Juni 1936. Habibie-lah yang kemudian menemukan
bagaimana rambatan titik crack itu bekerja. Perhitungannya sungguh rinci,
sampai pada hitungan atomnya. Oleh dunia penerbangan, teori Habibie ini lantas
dinamakan crack progression. Dari sinilah Habibie mendapat julukan sebagai Mr.
Crack. Tentunya teori ini membuat pesawat lebih aman.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa islam juga memberikan
sumbangan terhadap fisika terbukti dengan benyaknya temuan yang berkaitan
dengan ilmu fisikayang ditemukan oleh ilmuan muslim, diantaranya adalah Al-
Kindi, AL-Biruni, Al-Farizi , dan masih banyak lagi ilmuan muslim yang berjasa
dalam ilmu fisika.
Di bidang fisika, para ilmuwan Muslim telah memberikan kontribusi luar
biasa untuk kehidupan umat manusia. Karya-karya mereka, khususnya fisikawan
Muslim di zaman keemasan (golden ages) Islam, banyak memberi inspirasi dan
mewarnai karya para ilmuwan Barat.

B. Kritik dan Saran


Pembaca yang budiman, semoga makalah ini dapat dijadikan salah satu
referensi dalam pembelajaran Sejarah Fisika khususnya pada pembahasan tokoh-
tokoh Islam yang berperan penting dalam perkembangan Fisika.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, kritik
dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sekalian sangat penulis
harapkan guna kesempurnaan makalah ini di masa mendatang.

14
DAFTAR PUSTAKA

http://penjagahati-zone.blogspot.com/2010/11/sejarah -fisika-sumbangan-ilmuan-
muslim.htlm,
fst.walisongo.ac.id/2016/sumbangan-islam-dalam-fisika.htlm,
http://dewinta-delis.blogspot.com/2010/10/10sumbangan-islam -dalam -fisika.html

15

Anda mungkin juga menyukai