Anda di halaman 1dari 18

 KATEGORI


O


O

 TERPOPULER
 TERBARU
 PILIHAN EDITOR
 TOPIK PILIHAN
 VIDEONEW
 EVENT
 AFFILIATIONNEW

Umar Mokhtar
FO LLOW

Im simple man who trying to share my whole knowledge I have..\r\n\r\nKeep writing,,Spread the
science and the hope.\r\n\r\nChange ur destiny and ur mindset..and go to a life which will be
much better than today...

KESEHAT AN

Kenali 6 Gerakan Involunter


24 November 2011 21:53 Diperbarui: 25 Juni 2015 23:14 9614 0 0

Tak banyak orang mengenal gerakan involunter. Kadang orang


menyalahartikan gerakan involunter sebagai gerakan yang aneh
seperti kemasukan arwah atau roh-roh halus dan cenderung juga
dapat menyulut perkelahian. Apa itu gerakan involunter?
Gerakan involunter merupakan suatu gerakan spontan yang yang
tidak disadari, tidak bertujuan, tidak dapat diramalkan sewaktu-
waktu dan tidak dikendalikan oleh kemauan pada waktu orang
tersebut beraktivitas dan menghilang waktu tidur. Sebenarnya
gerakan involunter ini merupakan gangguan yang terjadi di ganglia
basalis. Gagguan basalis adalah bagian otak yang paling dalam yang
mengatur gerkan-gerakan yang sifatnya kasar sehingga gerakan
yang dihasilkan menjadi halus. Aktivitas kasar yang biasanya kita
lakukan seperti lari, bersepeda, jalan cepat,menyepak bola, mengetik
secara cepat, memukul benda-benda di sekitar sewaktu kita marah.
Secara reflek diatur oleh ganglia basal tersebut. Gerakan kasar pada
tubuh disebut juga gerakan ekstrapiramidal. Gangguan akan
pengendalian kasar yang berlebihan disebut juga gangguan
ekstrapiramidal. Bagian apa saja yang secara umum mengatur
gerakan gerakan kasar: 1.ganglia basalis seperti nukleus kaudatus,
putamen dan globus palidus 2.Substansia nigra di mesensefalon
(otak tengah). Gangguan di ganglia basalis tergantung letak
tempatnya. Apabila terjadi di putamen dan globus palidus akan
menyebabkan hilangnya daya hambat terhadap arus cetusan impuls
saraf yang besar ke alat gerak kita seperti kaki, tangan, leher dan
otot- otot penegak badan. Apa jadinya jika hal itu terjadi? Macam
gerakan akibat gangguan di ganglia basalis seperti di bawah ni:
1.Korea Korea di sini bukanlah nama suatu negara atau gerakan
orang Korea..sama sekali tidak ada hubungannya dengan negara
korea. Korea dalam bahasa yunani yang berarti menari.Pada korea
gerak otot berlangsung cepat, sekonyong-konyong tanpa ritme dan
kasar yang dapat melibatkan satu anggota badan atau separuh badan
dan bisa seluruh badan. Hal ini dengan khas terlihat pada anggota
gerak atas (lengan dan tangan) terutama bagian distal. Pada gerakan
ini tidak didapatkan gerakan yang harmonis antara otot-otot
pergerakan, baik antara otot yang sinergis maupun antagonis..
Gerakan korea sangat khas pertama kali melanda tangan-lengan
yang sedang melakukan gerakan volunter (gerakan yang secara
sadar kita lakukan) yang membuat gerakan voluntar itu berlebihan
dan canggung. Gerakan koreatik di tangan-lengan seringkali disertai
gerakan meringis-ringis pada wajah dan suara mengeram atau suara-
suara lain yang tidak mengandung arti seperti layaknya orang
kesurupan. Kalau timbulnya sesekali saja maka sifat yang terlukis di
atas tampak dengan jelas, tetapi apabila timbulnya terus-terusan,
maka gerakan koreatiknya menyerupai atetosis yang nanti akan
dijelaskan berikut. Korea secara umum dibedakan menjadi 2
macam: a.Korea Huntington (Korea Mayor) Jenis gerakan korea
ini memang diturunkan secara genetik yang bersifat autosomal
dominan (dari kedua orang tuanya langsung). Jadi, berhubungan
dengan riwayat keluarga juga. Munculnya pada usia remaja awal
dan kalau sudah terkena gangguan ini biasanya nunggu
prognosisnya buruk 10-12 tahun mendatang. Dapat juga terjadi pada
anak-anak tapi gerakannya tidak dominan, yang muncul hanya
kekakuan tubuh. Penyebabnya karena kurangnya neurotransmiter,
semacam zat yang memudahkan penghantaran impuls saraf.
Neurotransmiter yang kurang ini menyebabkan hilangnya hambatan
untuk memperhalus gerakan tubuh seperti GABA dan asetilkolin.
Gimana jadinya, kalau seandainya tubuh kita kekurangan zat itu
mau ngambil gelas saja, gelasnya bisa pecah karena formasi gerakan
korea itu.Harusnya megang tempat cangirnya malah jari kita
melentik-lentikan sendiri mana bisa pegang cangkir dengan benar.
Lokasi kerusakannya berada di korpus striatum. Hal inilah yang
mungkin dapat merugikan pasien jika pasien adalah seorang
pramusaji makanan..Wah bisa memicu pertikaian dengan pelanggan
kan?...Pastinya. b.Korea Sidenham (Korea Minor) Jenis korea ini
terjadi pada anak-anak yang lebih berhubungan dengan infeksi
streptokokus. Biasanya bersamaan dengan gejala demam rematik
atau penyakit rematik. c.Korea Iatrogenik Jenis korea ini
disebabkan karena penggunaan obat-obatan yang pada umunya obat
yang digunakan untuk pasien sakit jiwa atau disebut obat
antipsikosis seperti haloperidol dan fenotiazin. Korea dapat
melibatkan sesisi tubuh saja, sehingga disebut hemikorea. Bila
hemikorea bangkit secara keras sehingga seperti membanting-
bantingkan diri, maka istilahnya ialah
hemibalismus. 2.Atetosis Atetosis berasal dari bahasa Yunani
artinya berubah-ubah dan tidak tetap. Gerakan atetosis khas berupa
gerakan jari-jari tangan dan kaki serta lidah atau bagian tubuh lain
apapun tidak dapat diam sejenak. Gerakan yang mengubah posisi ini
bersifat lambat, melilit dan tidak bertujuan. Pola gerakan dasarnya
ialah gerakan involunter yang berselingan dengan gerakan fleksi
(jari tangan yang menekuk) dan supinasi n(telapak tangan yang
menengadah), serta gerakan involuntar fleksi yang berselingan
dengan ekstensi (lurus) jari-jari tangan dan dengan ibu jari yang
berfleksi dan membentuk kepalan tangan.Gerakan ini juga menjalar
ke otot muka, pengunyah dan leher. Jika dibedakan dari gerakan
korea, gerakan atetotis lebih lamban dan ritme gerakan lebih lama.
Namun gerakan atetonik juga bisa bersamaan dengan gerakan korea
karena letak gangguannya berada di tempat yang sama. Hal ini
disebut gerakan koreoatetosis. Gerakan ini muncul paling banyak
pada bayi baru lahir seperti palsi serebral (kelumpuhan otak) yang
insidensinya meningkat pada kasus bayi kuning 24 jam pertama saat
lahir dan pada bayi dari ibu yang menderita ketuban pecah dini.
Penyakit yang lain yang diikuti gerakan atetosis lainnya seperti
penyakit Hallervorden-Spatz yang merupakan kelainan herediter
pada substansia nigra dan globus palidus, diduga karena kelebihan
depot zat besi di kedua tempat itu. Oleh karena itu, hati-hati pada
penggunaan suplementasi zat besi. 3.Hemibalismus Hemibalismus
merupakan gerakan involunter ditandai secara khas oleh gerakan
melempar, atau gerakan sepert menyepak bola dan menjangkau
keluar yang kasar, terutama oleh otot-otot bahu dan pelvis. Gerakan
ini merupaan gerakan korea yang berlebihan. Jangan heran, jika
teman yang duduk di samping Anda tiba-tiba saja kena bogem
mentah alias tabokan dahsyat dari gerakan ini. Anda juga harus
menyadari apakah teman Anda itu juga terganggu aspek
ekstrapiramidal di otaknya. Sebagai ilustrasi jika teman Anda
melakukan gerakan menguap sambil mengangkat tangan di atas
sekadar meregangkan otot bahu secara tiba-tiba menyentak-nyentak
menyerupai sepakan bola voli atau sepakbola. Lokasi kerusakannya
pada nulkeus subtalamik yang berdekatan dengan ganglia basalis.
subtalamik dan hubungannya dengan sector lateral dari pallidum.
Umumnya penyakit ini terjadi pada kasus multipel sklerosis dan
penyakit vaskuler seperti stroke infark dan
aterosklerosis. 4.Diskinesia Tardif Nah, gerakan tardif ini khas
banget kalau udah menjumpai gak pernah lupa. Kadang orang
menertawakan bak melihat atraksi penari latar yang gumoh.
Sebenarnya terminologi dari diskinesia tardif mulai diperkenalkan
pada tahun 1964. Diskinesia sendiri ialah pergerakan yang tidak
disadari. Tardif ialah efek dari pemakaian obat. Sehingga diskinesia
tardif adalah gerakan berulang- ulang dan tidak disadari yang
merupakan efek samping jangka panjang dari obat antipsikotik
khususnya pada orang sakit jiwa. Tapi, Anda juga harus berhati-hati
juga obat anti muntah seperti metoklopramid pun bisa membuat
Anda menari-nari sambil meneteskan liur sampai gumoh jika
dosisnya tidak tepat. Gambaran klinis diskinesia tardif yaitu
berulang-ulang, involunter dan gerakan yang tidak ada tujuannya.
Selain menyeringai, menjulur-julurkani lidah, bergetar, melipat dan
mengerutkan bibir serta mengedipkan mata secara cepat. Pergerakan
cepat dari ekstremitras dan jari-jari juga muncul pada beberapa
penderita. Hal yang membedakannya dengan parkonson disease
ialah pergerakan dari ekstremitasnya. Pada parkinson disease, pasien
kesulitan untuk bergerak tetapi pada pasien diskinesia tardif tidak
ada kesulitan untuk bergerak. Mekanisme diskinesia tardif karena
proses antagonisme dopamin di jalur antar lokasi substansia nigra
dan korpus striatum. Terutama kalau yang terkena proses
antagonisasi dopaminpada reseptor D2 menyebabkan efek lepas
obat dan menimbulkan gerakan ini. 5.Tremor Tremor merupakan
gerakan gemetar atau dalam istilah jawanya buyuten atau keder atu
bisa juga disebut gerakan seperti vibrator. Gerakan ini terjadi karena
kontraksi dan relaksasi secara berulang-ulang. Tremor terjadi karena
gangguan cetusan saraf ke oytot yang jalannnya tersendat-sendat.
Namun,pada orang normal pun, tremor bisa juga terjadi dengan
intensitas yang ringan. Tremor yang menjadi masalah adalah
sebagai berikut: a.Tremor aksi atau intension tremor Tremor ini
terjadi jika dipengaruhi aktivitas kadangkala berhubungan dengan
gangguan cemas, reaksi stres akut atau dapat juga terjadi oleh
karena gangguan endokrin seperti hipertiroid. b.Tremor
istirahat Tremor terjadi saat pasien diam atau dikenal dengan
resting tremor. Tremor ini biasanya terjadi pada penderita Parkinson
maupun hipertirod. c.Tremor senilis Tremor ini secara fisiologis
terjadi pada lanjut usia. 6.Tik Tik merupan gerakan yang secara
tiba-tiba diulang-ulang dengan waktu yang cepat dan bersifat non-
ritmik tanpa tujuan. Gerakan ini bersifat stereotipik yang terkadang
dapat diamati oleh kita semua jika ada Anda menemui kasus ini.
Gerakan tik umumnya terjadi pada otot =-otot yang kecil seperti
kelopak mata seperti mengedip-ngedipkan mata sbak merayu
seseorang atau gerakan mendehem yang tidak ada keluhan apa-apa
Gerakan tik ini dibedakan menjadi 4 macam: a.Tik Fonik gerakan
otot penggerak pita suara yang mana suara yang diproduksi
berubah-ubah karena pasien berusaha memindahkan udara nafasnya
melalui mulut, kadang sengau karena melewati hidung sehingga
gerakan tik ini disebut juga tik verbal. b. Tik motorik
sederhana Tik ini biasanya terjadi tiba-tiba, singkat, gerakan berarti
yang biasanya hanya melibatkan satu kelompok otot, seperti mata
berkedip, kepala menyentak, atau mengangkat bahu. Selain itu,
dapat beragam tak bertujuan dan mungkin termasuk gerakan-
gerakan seperti tangan bertepuk tangan, leher peregangan, gerakan
mulut, kepala, lengan atau kaki tersentak, dan meringis wajah. c.Tik
motorik komplek Tik motor komplek biasanya lebih terarah-
muncul dan yang bersifat lebih lama. Mereka mungkin melibatkan
sekelompok gerakan dan muncul terkoordinasi. Contohnya menarik-
narik baju, menyentuh orang, menyentuh benda-benda,
ekopraksia/gerakan latah dan koprolalia/ngomong jorok. Tik fonik
yang bersifat komplek dapat jatuh ke dalam gerakan tik motor
komplek berbagai seri (kategori), termasuk echolalia (mengulangi
kata-kata hanya diucapkan oleh orang lain), palilalia (mengulangi
seseorang kata-kata sebelumnya diucapkan sendiri), lexilalia
(mengulangi kata-kata setelah membaca mereka), dan coprolalia
(ucapan spontan sosial pantas atau tabu kata atau frase). Tik motor
komplek jarang terlihat berdiri sendiri kadang dicetuskan denagn tik
yang sederhana. Kesimoulan Semoga Anda bisa memaklumi
gerakan involunter ini yang mungkin kadang menganggu Anda
sebagai gangguan motorik di otak dan Anda tidak tersulut emosi
ketika Anda menjadi korban akibat gerakan kasar ini.

Sumber : Lees Al Parkinson's Disease and other Involuntary


Movements Disorders. Medicine International (1) 1983 : 1516—21.
Mahar Mardjono dan Sidharta P. Neurologi Klinis Dasar, Jakarta
PT Dian Rakyat. 1978 : hal. 4—10, 42—49. Nelson WE. Textbook of
Pediatrics. 12th. ed. Philadelphia, London, Toronto, WB Saunders
Co., 1983; pp 1548, 1549, 1571, 1584, 1585. Sidharta P. Neurologi
Klinis dalam Praktek Umum. Cetakan II, Jakarta: PT. Dian Rakyat,
1979; hal 363—4, 366—72.376—8, 387—190. Lightwood R,
Brimblecombe F and'BarltropD. Patterson's Sick Children 9th ed.
London: Bailliere, Tindall and Cassel, 1972; 489, 490, 500.
Barness. Manual of Pediatrics: Physical Diajnosis. 3rd. ed. Year
Book Medical Publishers Inc. Chicago. 1969. pp. 165-6. 7.
MacBryde CM. Signs and Symptoms: Applied Physiologic,
Pathologic and Clinical Interpretation. 3rd ed. Philadelphia,
Montreal: JB Lippincott Co. 1957; pp. 648-51. . Farmer TW.
Pediatric Neurology. 2nd. ed. Hagerstown, Maryland: Harper &
Row Publishers Inc. 1975; pp. 390—400, 413-4. . Ford FR Diseases
of the Nervous System in Infancy, Childhood and Adolescence.
Springfield, Illinois: Charles C Thomas Publisher, 1966; pp. 256,
257, 296, 297, 583— 8._

VIDEO PILIHAN

Cerita Komunitas Seni Jawa Melestarikan Tari Jaranan


Sentherewe di Banjarmasin

KOMPASIANA ADALAH PLATFORM BLOG, SETIAP ARTIKEL


MENJADI TANGGUNGJAWAB PENULIS.
LABEL

medis

kesehatan

RESPONS : 0
Ia hasilkan Rp192.600.000 seminggu & memberi tahu cara
memulainya

REKOMENDASI

DisponsoriJika lutut dan pinggul terasa sakit, ambillahasia-secrets.com

Ini Jawaban Misteri Bahtera Nabi Nuh

DisponsoriThe World Needs Us To Power Good Together for
A…Hitachi Social Innovation

DisponsoriDubai Properties Are Up For Sale And The Price
Might Interest…Dubai Properties | Search Ads

Reynhard Sinaga dan "Anak Polah Bopo Kepradah"
Recommended by
BERI NILAI
AKTUAL

BERMANFAAT

INSPIRATIF

MENARIK

MENGHIBUR

TIDAK MENARIK

UNIK

BERI KOMENTAR

KIRIM

LIHAT SEMUA KOMENTAR

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari
Kompasiana

Daftar

TERBARU
kartu ajaib
yudi azlan
0

Tentang Fatsun di Ruang Publik


Bung Amas
0

Mata Untuk Aini | Sebuah Pertemuan


Aji NajiullahThaib
0

Puisi | Guramang Berangan Pantas Ambisi Statis


Akhmad Husaini
0

Menjadi Guru Blogger Sekaligus Guru Youtuber


Wijaya Kusumah
0

AR TI KEL UTAM A

KA Tumapel yang Semakin Sepi Ditinggal oleh Penumpangnya


Ikrom Zain
205

Hargai dan Besarkan Jabatan Saat Ini


Fitri Haryanti Harsono
176

Juara, Anthony Ginting Pasti Merindukan Kento Momota


Arnold Adoe
1054

Susahnya Jadi Pelaku Usaha Perfeksionis


AGUS WAHYUDI
157

[Populer dalam Sepekan] Jalan Panjang UU KPK Baru | Omnibus Law


Cilaka, Celaka? | Tantangan Nikah Muda
Kompasiana News
905

TENTANG KOMPASIANA

PROFIL

PERFORMA & STATISTIK

TIM

JARINGAN

KOMPAS.COM

KOMPAS.TV

KOMPAS.ID

KONTAN.CO.ID
KOMPASKARIER.COM

KGMEDIA.ID

SYARAT DAN KETENTUAN

DEFINISI

KETENTUAN LAYANAN

KETENTUAN KONTEN

PENGGUNAAN DAN HAK CIPTA

SANGGAHAN DAN PELAPORAN KONTEN

KETENTUAN PERUBAHAN

UNDANG-UNDANG ITE

FAQ KOMPASIANA

KONTEN

TEKNIS DAN GANGGUAN

TIPS DAN TUTORIAL

BISNIS DAN KERJA SAMA

BANTUAN

KONTAK KAMI
Gedung Kompas Gramedia Palmerah Barat Unit II Lantai 6, Jl. Palmerah Barat No. 29-37, Gelora,

Tanah Abang, Jakarta Pusat 10270

 6221 536 99 200


 6221 5360678

 kompasiana@kompasiana.com

Untuk Pengajuan Iklan Dan Kerja Sama Bisa Menghubungi:

kerjasama@kompasiana.com

© 2018 KOMPASIANA.COM. A SUBSIDIARY OF KG MEDIA. ALL RIGHTS RESERVED


X CLOSE

Anda mungkin juga menyukai