Anda di halaman 1dari 5

KLINIK PRATAMA 24 JAM “AS-SHOFA”

Jl. Raya Bendul No. 12 Sukatani - Purwakarta 41167


Telp. : (0264) 8315446 - 0811 221 4747 - 08128 1919 118
www.ashofa.net/ e-mail : asshofa.purwakarta@gmail.com

KEPUTUSAN
PENANGGUNG JAWAB KLINIK AS-SHOFA
NOMOR : / / 2020

TENTANG
KETERLIBATAN SEMUA PRAKTISI KLINIS BERPERAN AKTIF DALAM PENINGKATAN MUTU

PENANGGUNG JAWAB KLINIK AS-SHOFA

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka peningkatan mutu layanan klinis dan


keselamatan pasien Klinik As-shofa perlu disusun kewajiban tenaga
Klinis dalam peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien;
b. Bahwa sehubungan dengan butir a tersebut diatas maka perlu
menetapkan Surat Keputusn Penanggung Jawab Klinik tentang
Keterlibatan Semua Praktisi Klinis dalam Peningkatan Mutu Klinis
dan Keselamatan Pasien;
Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014
tentang Tenaga Kesehatan;
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004
tentang Praktik Kedokteran;
3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015 tentang
Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Praktek Dokter Mandiri,
Dokter Gigi;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Keselamatan Pasien;

MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN PENANGGUNG JAWAB KLINIK TENTANG KETERLIBATAN
SEMUA PRAKTISI KLINIS BERPERAN AKTIF DALAM PENINGKATAN MUTU
DIKLINIK AS-SHOFA
Kesatu : Kebijakan mewajibkan semua praktisi Klinis berperan aktif dalam upaya
peningkatan mutu mulai dari perencanaa pelaksanaan, monitoring dan
evaluasi Klinik As-shofa sebagaimana tercantum dalam Lampiran
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sruat keputusan ini;
Kedua : Surat keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan
perbaikan / perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Purwakarta
Pada tanggal : 20 Januari 2020

PENANGGUNG JAWAB
KLINIK AS-SHOFA

Tri M Hani
LAMPIRAN : KEPUTUSAN PENANGGUNG JAWAB KLINIK AS-SHOFA
NOMOR : / / 2020
TENTANG : KETERLIBATAN SEMUA PRAKTISI KLINIS BERPERAN AKTIF
DALAM PENINGKATAN MUTU DIKLINIK AS-SHOFA

A. Peningkatanan Mutu dan Keselamatan Pasien


1. Peningkatan mutu layanan klinis
a. Tetapkan kebijakan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
b. Susun tim mutu layanan klinis dan keselamatan pasien dengan kejelasan uraian
tugas
c. Susun program mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
d. Laksanakan program mutu layanan klinis dan keselamatan pasien sesuai rencana
e. Lakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien
2. Peningkatan mutu dan keselamatan pasien
a. Kebijakan mutu dan keselamatan pasien :
1) Mewajibkan semua praktisi klinis berperan aktif dalam peningkatan mutu dan
keselamatan pasien
2) Penetapan area prioritas dalam peningkatan mutu dan keselamatan pasien
3) Penetapan indikator-indikator mutu dan keselamatan pasien
4) Penetapan standar/panduan pelayanan klinis
5) Penetapan budaya/tata nilai mutu dan keselamatan pasien
6) Diterapkannya manajemen risiko dalam upaya peningkatan mutu dan
keselamatan pasien
b. Dibentuk tim mutu dan keselamatan pasien dengan kejelasan tanggung jawab
dan uraian tugas, yang anggotanya adalah praktisi klinis
3. Peningkatan mutu dan keselamatan pasien
a. Adanya komitmen (terdokumentasi) praktisi klinis untuk peningkatan mutu dan
keselamatan pasien secara berkelanjutan
b. Pemahaman praktisi klinis terhadap mutu dan keselamatan pasien (melalui
sosialiasi, workshop, pelatihan)
c. Keterlibatan praktisi klinis dalam peningkatan mutu dan keselamatan pasien yang
ditujukan dalam;
1) Peran aktif dalam penyusunan, pengumpulan, analisis dan tindak lanjut
terhadap pencapaian indikator klinis
2) Penilaian terhadap prilaku dalam pemberian pelayanan klinis sesuai dengan
budaya dan tata nilai keselamatan pasien contoh: kebiasaan cuci tangan,
kebiasaan melakukan check ulang untuk menghindari kekeliruan, budaya tidak
saling menyalahkan
3) Ide-ide perbaikan pelayanan klinis
4) Penyusuna rencana, pelaksanaan monitoring dan evaluasi perbaikan mutu
dan keselamatan pasien
5) Indikator meliputi:
a) Indikator mutu pada penilaian oleh pasien, asuhan pasien (mulai dari
pasien assesment dan pelaksanaan asuhan) pelayanan penunjang medis,
penggunaan antibiotik.
b) Indikator keselamatan pasien: tidak terjadinya salah identifikasi pasien,
tidak terjadinya kesalahan pemberian obat, tidak terjadinya kesalahan
prosedur klinis, pengedalian infeksi (tidak terjadi infeksi akibat pemberian
pelayanan), dan tidak terjadinya pasien jatuh, dilakukannya kebiasaan cuci
tangan (hand hygine)
6) Layanan klinis dilaksanakan berdasarkan standar / panduan pelayanan klinis
7) Disusun perencaan mutu dan keselamatan pasien berdasar:
a) Area prioritas (3H+1P)
b) Hasil monitoring dan pengukuran indikator-indikator mutu dan keselmatan
pasien
c) Identifikasi Risiko dan Analisis Risiko
d) Pelaporan dan analisis terjadinya KTD, KTC, KNC dan KPC
d. Dilakukan monitoring mutu dan keselamatan pasien melalui penyusunan indikator
mutu dan keselamatan pasien (dengan target yang jelas), pengumpulan data dan
analisis terhadap pencapaian indikator.

Rencana peningkatan mutu dan keslamatan pasien memuat :


1) Monitoring dan penilaian kinerja pelayanan klinis
2) Monitoring dan penilaian kinerja dan perilaku klinis
3) Pelaporan insiden keselamatan pasien (KTD, KTC, KNC, KPC)
4) Implementasi manajemen risiko pada area prioritas: mulai dari identifikasi
risiko klinis, analisis risiko dan upaya untuk meminimalkan risiko (dengan
metoda Failure mode and effect analysis / FMEA)
a) Penyusunan panduan praktik klinis dan SOP klinis
b) Monitoring dan penialian sasaran keselamatan pasien
c) Peningkatan mutu keselamatan pelayanan Laboratorium
d) Peningkatan mutu dan keselamatan pelayanan obat
e) Program diklat mutu dan keselamatan pasien
f) Penyediaan sumber daya untuk melaksanakan rencanan peningkatan
mutu dan keselamatan pasien
5) Pelaksanaan peningkatan mutu dan keselamatan pasien :
a) Tindak lanjut dari hasil pengukuran indikator dan jika ada permasalahan /
komplain, maupun KTD, KTC, dan KNC
b) Program-program yang ada pada rencana
6) Monitoring, evaluasi dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan peningkayan
mutu dan keselamatan pasien sesuai dengan yang direncanakan yang
dikomunikasikan kepada semua praktidi klinis dan dilaporkan pada pimpinan

Anda mungkin juga menyukai