Anda di halaman 1dari 12

SOAL UJIAN AKHIR METODOLOGI PENELITIAN BISNIS

1. Tuliskan rencana judul penelitian TESIS saudara


 Analisis Paradigma Structure, Conduct and Performance Pada Bank Umum Syariah di
Indonesia dan Malaysia Tahun 2013-2017

2. Sebutkan identitas jurnal internasional yang dipakai sebagai sumber utama (paling tidak masuk
dalam kualifikasi Q2, 4 tahun terakhir), semakin banyak semakin diutamakan
 Gavurova, B., Kocisova, K., Kotaskova, A. (2017). The Structure – Conduct – Performance
Paradigm in the European Union Banking. Economics and Sociology, 10(4), 99-112.
 Khan, H. H. ,et.al. (2018). Market structure, bank conduct and bank performance:
Evidence from ASEAN. Journal of Policy Modeling,
https://doi.org/10.1016/j.jpolmod.2018.02.001.\
 Mwesigwa, Roland., Biekpe, Nicholas. (2017). Bank Competition and Economic Growth
Empirical Evidence From Selected Frontier African Countries. Journal of Economic
Studies, Vol. 44 No. 2.

3. Sebutkan alasan pentingnya topik penelitian tersebut dilakukan beserta referensinya (bisa dari
koran, artikel ilmiah, dsb)
Alasan pentingnya pemilihan topik Sumber kepustakaan
1. Dalam penilaian Global Islamic Financial Global Islamic Finance Report. Islamic Finance
Report (GIFR), Indonesia dan Malaysia Country Index. (online), (http://gifr.net, diakses
merupakan dua negara yang memiliki skor 04 Juli 2018).
tertinggi dari penghitungan Islamic Finance
Country Index (IFCI) diantara negara-
negara lain di kawasan Asia Tenggara.
2. Pengamat Ekonomi Syariah M Syakir Sula Laucereno, Sylke Febriana. Soal Syariah
menjelaskan, Indonesia memang kalah Indonesia Masih Kalah Dari Malaysia. (online),
beberapa langkah dari Malaysia soal (https://finance.detik.com, diakses 04 Juli
industri syariah. Hal ini karena kurangnya 2018).
dukungan dari pemerintah.
3. Pangsa pasar keuangan syariah di Yoga, Edi. Direktur BJB Syariah: Industri
Indonesia relatif kecil sekitar 5%. Padahal Keuangan Syariah Di Indonesia Potensial.
Indonesia merupakan negara dengan (online), (http://ekbis.rmol.co, diakses 04 Juli
jumlah penduduk muslim terbesar di 2018).
dunia. Seharusnya kesadaran umat muslim
akan penggunaan instrumen keuangan
yang berbasis syariah menjadi salah satu

1 – RACHMA REVIDA (S411708021)


potensi yang besar.
4. Struktur, Perilaku dan Paradigma Kinerja Structure Conduct Performance Paradigm.
(SCP) yang dikembangkan oleh Joe S. Bain (online), (http://policonomics.com, diakses 04
Jr pada tahun 1959, adalah pilar teori Juli 2018).
organisasi industri, dan merupakan titik
awal ketika menganalisis pasar dan
industri, tidak hanya di bidang Ekonomi,
tetapi juga di bidang manajemen dan
pengendalian bisnis.

4. Sebutkan alasan pemilihan model penelitian beserta referensi yang mendasari (integrasi,
research gap, saran penelitian sebelumnya)
 Integrasi :
Model penelitian ini dipilih berdasarkan teori menurut Burgess (1988) dalam Murty dan
Deb (2008), mengatakan bahwa hubungan antara Structure, Conduct, and Performance sangat
dipengaruhi oleh kondisi dasar masing-masing perusahaan. Variabel kondisi dasar dapat
meliputi: sejarah, hukum atau perundang-undangan, teknologi, serta elastisitas permintaan dan
penawaran. Kemudian variabel struktur, meliputi: variabel konsentrasi, skala ekonomi,
hambatan masuk, dan diferensiasi produk. Variabel yang terdapat pada perilaku, meliputi:
branch network, spread, NPA, Metro Branches, Staff, Diversification, Advertising, Financing,
Merger, dan Pengeluaran Operasional. Sedangkan variabel yang terdapat dalam kinerja,
meliputi: ROA, ROE, stabilitas, profitabilitas per cabang, produktivitas per cabang, allocative
efficiency, technical efficiency, dan X-efficiency.
Kemudian dari penelitian-penelitian sebelumnya dapat diringkas persamaan dan
perbedaannya adalah sebagai berikut:
No Keterangan Persamaan Perbedaan
1. Michael Smirlock (1985) 1. Menggunakan 1. Menggunakan
Judul: Evidence of The (Non ) analisis panel data panel data
Relationship between dengan dengan variabel
Concentration and Bank menggunakan MS kontrol yang
Profitability sebagai salah satu terdiri dari
variabel independen MKTDEP,
MKTGROW,
ASSET, DTODEP,
INDEP dan
MULTI
2. M. Nasser Katib (1996) 1.Menggunakan obyek 1. Menggunakan
Judul: Market Structure and penelitian negara variabel kontrol
Performance in The Malaysia yang terdiri dari
Malaysian Banking 2.Menggunakan RTOE, TLTA,
analisis data panel RLTD, RCDD, dan
dengan LOGAset
menggunakan ROA
sebagai variable
dependen
3. Doris Neuberger (1997) 1. Menggunakan 1. Menggunakan
Judul: Structure, Conduct, analisis panel data ROA yang
and Performance in Banking diperoleh dari
Markets ketiga pasar
yaitu Loan
market, Bonds
market, dan
Deposit market
4 Fitri Amalia dan Mustafa 1. Menggunakan 1. Menggunakan
Edwin Nasution (2007) analisis data panel variabel MSCR
Judul: Perbandingan dan menggunakan dan variabel
Profitabilitas Industri BOPO sebagai kontrol yang
perbankan Syariah dan variabel kontrol dan terdiri dari FDR,
Industri Perbankan ROA sebagai variabel ASSET, dan
Konvensional Menggunakan dependen GROWTHDPK
Metode Struktur Kinerja dan
Perilaku
5 Amanda Callista (2014) 1. Menggunakan 1. Menggunakan
Judul: Analisis perbankan analisis data panel variable ROE
syariah Indonesia tahun dengan sebagai proksi
2010-2013 Pendekatan menggunakan dari profitabilitas
Structure, Conduct and variabel MS dan
Performance and Relative BOPO
Efficiency
6 Maal Naylah (2010) 1. Menggunakan 1. Menggunakan
Judul: Pengaruh Struktur analisis data panel variabel rasio
Pasar Terhadap Kinerja dengan kosentrasi CR4,
Industri Perbankan Indonesia menggunakan CAR, LDR, ASET
variabel MS dan ROA dan GDPK

 Research gap dan Saran Penelitian Sebelumnya:


Penelitian menggunakan tema ini sudah pernah dilakukan oleh beberapa peneliti. Beberapa
penelitian tentang analisis paradigma Structure, Conduct, and Performance, diantaranya sebagai
berikut:

3 – RACHMA REVIDA (S411708021)


1) Smirlock (1985) pada jurnalnya yang berjudul Evidence of The (Non) Relationship between
Concentration and Bank Profitability dalam Sarita (2006), menyatakan bahwa efisiensi yang
diperoleh sebuah bank merupakan refleksi dari penghematan biaya yang dilakukan sehingga
kegiatan operasional sebuah bank dapat berbiaya rendah dan akhirnya bisa menguasai
pasar, dan ternyata konsentrasi tidak mempengaruhi profitabilitas dalam industri
perbankan. Oleh karena itu, menurut paradigma ini, penguasaan pangsa pasar yang lebih
besar akan dapat memperoleh tingkat keuntungan yang semakin besar. Hasil penelitian
jurnal tersebut adalah mendukung efisiensi hipotesis dan menolak hipotesis tradisional,
dengan hasil pangsa pasar (MS) berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas,dan
konsentrasi (CR) tidak mempengaruhi profitabilitas.
2) Penelitian yang dilakukan oleh M. Nasser Katib (1996) yang berjudul Market Structure and
Performance in The Malaysian Banking Industry: a robust estimation menghasilkan
kesimpulan yang konsisten mendukung SCP bahwa konsentrasi pasar menentukan
profitabilitas dengan hubungan yang positif signifikan, dan sebaliknya variabel pangsa pasar
tidak signifikan berpengaruh terhadap profitabilitas pada industri perbankan di Malaysia
dengan periode penelitian tahun 1989-1996. Hasil penelitian tersebut adalah mendukung
hipotesis tradisional dan menolak hipotesis efisiensi, dengan hasil pangsa pasar (MKSA) tidak
berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas,dan konsentrasi (CRN1) berpengaruh positif
signifikan terhadap profitabilitas.
3) Neuberger (1997), dalam jurnalnya yang berjudul Structure, Conduct, and Performance in
Banking Markets menyatakan ternyata hubungan SCP dalam industri perbankan berbeda
antar Negara. Dalam industri perbankan di Amerika, konsentrasi tidak mempengaruhi profit,
tetapi terdapat hubungan positif antara pangsa pasar dan profitabilitas dalam industri
perbankan Amerika. Di wilayah lain, yaitu di Eropa ternyata menunjukkan hasil yang
sebaliknya, analisa SCP menunjukkan tidak adanya hubungan antara pangsa pasar dengan
profitabilitas, yang ada hanyalah hubungan positif antara konsentrasi dengan profitabilitas.
Hal itu terjadi karena kedua wilayah memiliki karakteristik industry perbankan yang berbeda.
Hasil penelitian tersebut adalah pola SCP memberikan temuan yang berbeda antar Negara
karena karakteristik (kondisi dasar) yang berbeda antar Negara. Perbankan Amerika
mendukung hipotesis efisiensi, dengan hasil pangsa pasar (MS) berpengaruh positif
signifikan terhadap profitabilitas,dan konsentrasi (CR) tidak signifikan berpengaruh terhadap
profitabilitas. Sedangkan perbankan Eropa sebaliknya, mendukung hipotesis tradisional
pangsa pasar (MS) tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas,dan konsentrasi (CR)
berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas.
4) Fitri Amalia dan Mustafa E. Nasution (2007) dalam jurnalnya yang berjudul Perbandingan
Profitabilitas Industri Perbankan Syariah dan Industri Perbankan Konvensional Menggunakan
Metode SCP memberikan hasil bahwa ternyata keduanya memiliki pola SCP yang berbeda.
Industri perbankan syariah mendukung efficient structure hypothesis yaitu memperoleh
pangsa pasar dan konsentrasi berdasarkan efisiensi yang dicapainya, sedangkan industri
perbankan konvensional lebih mendukung differentiation hypothesis. Sehingga pemerintah
sebaiknya menentukan untuk tidak menyamakan peraturan yang akan ditetapkan pada
industri perbankan syariah dan industry perbankan konvensional. Hasil penelitian tersebut
adalah perbankan syariah mendukung hipotesis efisiensi, dengan hasil pangsa pasar (MS)
dan konsentrasi (CR) tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas, namun nilainya
positif yang artinya kenaikan profitabilitas akibat perilaku efisien perbankan syariah.
Sedangkan perbankan konvensional mendukung hipotesis diferensiasi dengan pangsa pasar
(MS) berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas akibat perilaku diferensiasi
produk yang dilakukan, bukan perilaku kolusif sehingga menolak hipotesis tradisional.
5) Penelitian Amanda Callista (2014) dalam tugas akhirnya yang berjudul Analisis Perbankan
Syariah Indonesia tahun 2010-2013 Pendekatan Structure, Conduct and Performance and
Relative Efficiency menyatakan hasil estimasi menunjukkan bahwa penelitian ini tidak
mendukung hipotesis SCP dengan ditemukannya pengaruh negatif dan signifikan antara
konsentrasi pasar (CR) terhadap profitabilitas (ROE). Hal ini membuktikan bahwa industri
perbankan syariah Indonesia tidak terkonsentrasi pada dua bank terbesar. Sedangkan,
pangsa pasar (MS) memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap profitabilitas
(ROE) sebagai proksi kinerja. Hal ini menandakan bahwa industri perbankan syariah
Indonesia mendukung hipotesis Relative Efficiency. Koefisien yang positif dari pangsa pasar
menunjukkan bahwa bank umum syariah Indonesia dijalankan secara efisien.Terdapat
pengaruh yang negatif dan signifikan antara variabel NIM danBOPO dengan ROE serta
pengaruh yang positif namun tidak signifikanantara variabel GDPK dengan variabel ROE.
6) Penelitian Maal naylah (2010) dalam tugas akhirnya yang berjudul Pengaruh Struktur Pasar
Terhadap Kinerja Industri Perbankan Indonesia meneliti tiga pemikiran dalam menganalisis
hubungan antara struktur pasar dan kinerja dengan menggunakan paradigma Structure-
Conduct-Performance (SCP) pada industri perbankan di Indonesia. Hasil penelitian yang
dilakukan menunjukkan bahwa dengan kuat menolak hipotesis efisiensi dan hipotesis
diferensiasi. Studi empiris memberikan temuan bahwa konsentrasi pasar mempengaruhi
profitabilitas pada industri perbankan Indonesia, yang artinya bahwa industri perbankan
Indonesia dengan kuat mendukung hipotesis tradisional.

5 – RACHMA REVIDA (S411708021)


Dari sekian banyak penelitian tentang paradigma SCP menghasilkan jawaban penelitian yang
berbeda-beda pada setiap objek yang dipilih. Sehingga dari penelitian-penelitian yang sudah terjadi
sebelumnya dipilihlah variabel yang paling mudah untuk diteliti dan juga variabel yang cocok dengan
keadaan perbankan syariah di Indonesia.
5. Model penelitian dan pengembangan hipotesis
 Model penelitian

 Hipotesis dan Referensi


Hipotesis 1 : Variabel rasio kosentrasi pasar berpengaruh secara signifikan terhadap
profitabilitas pada BUS di Indonesia dan Malaysia tahun 2013-2017
Sumber teoritis/konseptual  Indeks Herfindahl-Hirschman merupakan
penjumlahan kuadran pangsa pasar semua
perusahaan dalam suatu industri (Jaya,
2001:64).
 Arsyad dan Kusuma, (2014:112)
menjelaskan kembali tentang kelebihan
IHH dibandingkan rasio kosentrasi lainnya,
yaitu: pertama, Indeks Herfindahl
merefeleksikan distribusi pangsa pasar
untuk semua perusahaan dalam industri,
baik perusahaan terbesar maupun
perusahaan diluar perusahaan terbesar
tersebut. Sehingga pengukuran kosentrasi
industri lebih obyektif. Kedua, Indeks
Herfindahl memberikan bobot yang lebih
besar pangsa pasarnya.
 Joe S. Bain (1940) dalam Ilusmawati dan
Nuswantara (2014) mengartikan
konsentrasi sebagai kepemilikan terhadap
sejumlah besar sumber daya ekonomi oleh
sejumlah kecil pelaku ekonomi. Tingkat
konsentrasi merupakan indikator dari
struktur pasar. Apabila tingkat konsentrasi
dalam suatu industri tinggi, maka tingkat
persaingan antar perusahaan dalam
industri tersebut rendah.
Sumber empiris Menurut Naylah (2010) konsentrasi pasar
merupakan proksi dari kekuasaan pasar
dimana konsentrasi pasar yang semakin besar
menyebabkan biaya untuk melakukan kolusi
menjadi rendah sehingga perusahaan dalam
industri tersebut akan mendapatkan laba
supernormal. Hasil penelitian tersebut
menyatakan bahwa konsentrasi pasar akan
berpengaruh secara positif dengan
profitabilitas sebagai proksi dari kinerja.
Seperti halnya hasil penelitian yang dilakukan
Katib (1996) pada industri perbankan di
Malaysia juga menunjukan adanya hubungan
yang positif antara kosentrasi pasar dengan
profitabilitas.

Hipotesis 2 : Variabel rasio pangsa pasar berpengaruh secara signifikan terhadap


profitabilitas pada BUS di Indonesia dan Malaysia tahun 2013-2017
Sumber teoritis/konseptual  Secara tradisional, logika pangsa pasar
telah menjadi pusat perhatian perusahaan
dalam menilai kekuatan pasar. Pangsa
pasar yang besar biasanya menandakan
kekuatan pasar yang besar. Sebaliknya
pangsa pasar yang kecil berarti perusahaan
tidak mampu bersaing dalam tekanan
persaingan (Jaya, 2001:47-48).
 Menurut Purnama dan Setiawan (2003)

7 – RACHMA REVIDA (S411708021)


dalam Ilusmawati dan Nuswantara (2014),
pangsa pasar merupakan pengukuran
kinerja yang dapat membedakan
pemenang dan pecundang karena pangsa
pasar yang tinggi menunjukkan perusahaan
lebih unggul dalam bersaing daripada
pesaing dalam suatu industri. Bank yang
memiliki pangsa pasar pembiayaan yang
tinggi, menujukkan bank tersebut memiliki
keunggulan kompetitif. Bank yang memiliki
pangsa pasar lebih besar daripada pesaing
akan mendapatkan keuntungan dari
peningkatan permintaan pembiayaan.
Peningkatan permintaan pembiayaan dapat
meningkatkan profitabilitas bank, karena
bank akan mendapatkan pendapatan dari
hasil pembiayaan lebih banyak.
Sumber empiris Hasil penelitian yang dilakukan oleh Neuberger
(1997) dan juga hasil penelitian Smirlock (1985)
dalam Sarita (2006) yang menjelaskan pangsa
pasar berpengaruh positif signifikan terhadap
profitabilitas.

Hipotesis 3 : Variabel rasio BOPO berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas pada
BUS di Indonesia dan Malaysia tahun 2013-2017
Sumber teoritis/konseptual  Burgess (1988) dalam Murty dan Deb
(2008), mengatakan bahwa variabel yang
terdapat pada perilaku, meliputi: branch
network, spread, NPA, Metro Branches,
Staff, Diversification, Advertising,
Financing, Merger, dan Pengeluaran
Operasional.
 Menurut Dendawijaya (2003:119-120),
analisis rasio rentabilitas bank adalah alat
ukur untuk mengukur tingkat efisisensi
usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh
bank yang bersangkutan.
 Menurut Surat Edaran Bank Indonesia
No.9/24/DPbS tahun 2007, rasio BOPO
bertujuan untuk mengukur tingkat efisiensi
dan kemampuan bank dalam melakukan
kegiatan operasionalnya sebagai
penghimpun dan penyaluran dana
masyarakat.
Sumber empiris Setiap perubahan yang terjadi pada BOPO akan
menyebabkan perubahan terhadap ROA. Hal
ini didukung oleh penelitian yang dilakukan
oleh Amalia dan Nasution (2007) yang
menjelaskan bahwa biaya operasional
berhubungan secara positif dan signifikan
terhadap ROA.

6. Metode Penelitian
 Populasi, sampel dan teknik sampling
Populasi dan sampel
Populasi dan Sampel Alasan Pemilihan Populasi
 Populasi yang digunakan dalam penelitian  Pemilihan populasi dalam penelitian ini
ini adalah 13 bank umum syariah berdasarkan website bank negara yang
Indonesia dan 17 bank umum syariah terdapat di kedua negara (Indonesia dan
Malaysia. Malaysia).
 Sampel yang digunakan dalam penelitian
ini adalah 12 bank umum syariah
Indonesia dan 16 bank umum syariah
Malaysia

Teknik sampling
Teknik sampling yang digunakan Alasan Pemilihan Teknik sampling
Sampel dalam penelitian ini ditentukan Adapun kriteria pemilihan sampel penelitian ini
dengan menggunakan purposive sampling. adalah sebagai berikut:
1. Bank umum syariah yang telah berdiri sejak
tahun 2013 hingga saat ini
2. Memiliki data laporan keuangan dan
catatan atas laporan keuangan yang telah
diaudit dan dipublikasikan di website bank
umum syariah terkait
3. Memiliki waktu tutup buku hanya satu kali
selama tahun 2013 hingga saat ini.

 Definisi operasional variabel dan pengukuran (buatlah per variabel)


Variabel Dependen :
Nama variabel Return On Asset (ROA)
Jenis variabel Dependen (Y)
Definisi operasional Menurut Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9/24/DPbs tahun 2007,
tujuan dari rasio ROA adalah untuk mengukur keberhasilan

9 – RACHMA REVIDA (S411708021)


manajemen dalam menghasilkann laba. Semakin kecil ROA,
menunjukkan semakin buruk manajemen bank dalam hal mengelola
aktiva untuk meningkatkan pendapatan dan atau menekan biaya.
Pengukuran Laba Sebelum Pajak
ROA = × 100%
Total Aset

Variabel Independen (X1) :


Nama variabel Indeks Herfindahl-Hirschman
Jenis variabel Independen (X1)
Definisi operasional Indeks Herfindahl-Hirschman merupakan penjumlahan kuadran pangsa
pasar semua perusahan dalam suatu industri (Jaya, 2001:64). IHH
digunakan untuk mengukur tingkat kosentrasi suatu industri guna
melihat bagaimana struktur pasar industri tersebut.
Pengukuran N

IHH = ∑ S2i
i=1

Si adalah pangsa pasar perusahaan i yang diamati, dimana i = 1, 2, ..., N


dan N adalah banyaknya perusahaan dalam pasar (industri).

Variabel Independen (X2) :


Nama variabel Pangsa pasar atau market share
Jenis variabel Independen (X2)
Definisi operasional Menurut Jaya, (2001:46) yang menyatakan bahwa pangsa pasar dalam
praktik bisnis merupakan tujuan atau motivasi perusahaan. Pangsa
pasar yang besar biasanya menandakan kekuatan pasar yang besar.
Sebaliknya pangsa pasar yang kecil berarti perusahaan tidak mampu
bersaing dalam tekanan persaingan
Pengukuran total pembiayaan bank i
Pangsa Pasar= ×100%
total pembiayaan seluruh bank

Variabel Independen (X3) :


Nama variabel BOPO
Jenis variabel Independen (X3)
Definisi operasional Menurut Surat Edaran Bank Indonesia No.9/24/DPbS tahun 2007, rasio
BOPO bertujuan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan
bank dalam melakukan kegiatan operasionalnya sebagai penghimpun
dan penyaluran dana masyarakat.
Pengukuran Beban Operasional
BOPO = × 100%
Pendapatan Operasional

 Teknik analisis
Teknik/alat analisis statistik yang digunakan Alasan pemilihan teknik/alat analisis
Analisis regresi dengan menggunakan data Menurut Batalgi dalam Gujarati dan Porter
panel (2012:237) menyatakan ada beberapa
keuntungan yang diperoleh dengan
menggunakan data panel, yaitu:
1. Dengan mengkombinasikan data time-
series dan data cross-sectional, data panel
memberikan data yang lebih informatif,
lebih variatif, mengurangi kolinearitas
antar variabel, meningkatkan derajat
kebebasan, dan lebih efisien.
2. Dengan mempelajari bentuk cross-
sectional berulang-ulang dari observasi,
data panel lebih baik untuk mempelajari
dinamika perubahan.
3. Data panel dapat membantu studi untuk
menganalisis perilaku yang lebih kompleks,
misal fenomena skala ekonomi dan
perubahan teknologi.
4. Data panel dapat mendeteksi lebih baik
dalam mengukur efek-efek yang tidak
dapat diobservasi dalam cross-sectional
maupun data time-series murni.

11 – RACHMA REVIDA (S411708021)


ANALISIS PARADIGMA STRUCTURE, CONDUCT, AND PERFORMANCE PADA BANK
UMUM SYARIAH DI INDONESIA DAN MALAYSIA TAHUN 2013-2017

Disusun Untuk Memenuhi Ujian Akhir Semester Mata Kuliah


Metode Penelitian Bisnis

Disusun Oleh :
RACHMA REVIDA NIM S411708021

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI BISNIS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2018

Anda mungkin juga menyukai