Anda di halaman 1dari 30

KEBUTUHAN SPIRITUAL

Ns. Yana Hendriana, S.Kep., M.Kep.


MAKNA KEBUTUHAN SPIRITUAL

Mempertahankan
keyakinan

Mengembalikan KEBUTUHAN SPIRITUAL Memenuhi


keyakinan (Carson, 1989) kewajiban agama

Mendapatkan
Mencintai Menjalin hubungan penuh
rasa percaya dengan Tuhan maaf/pengampunan
MAKNA KEBUTUHAN SPIRITUAL

Mencintai
dan dicintai

Mencari arti Memberikan


dan tujuan dan
hidup mendapatkan
maaf
KEBUTUHAN
SPIRITUAL
(Asmadi, 2008)
KEBUTUHAN SPIRITUAL

Individu sebagai makhluk spiritual mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :


• Diciptakan Tuhan dalam bentuk yang sempurna dibanding makhluk
ciptaan lainnya.
• Memiliki rohani/jiwa yang sempurna (akal, pikiran, perasaan dan kemauan).
• Individu diciptakan sebagai khalifah (penguasa dan pengatur kehidupan)
dimuka bumi.
• Terdiri atas unsur bio-psiko-sosial yang utuh (Ali H.Z, 2002: 43).
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEBUTUHAN SPIRITUAL

Usia perkembangan
dapat menentukan
proses pemenuhan
kebutuhan spiritual,
karena setiap tahap
perkembangan
memeliki cara meyakini
kepercayaan terhadap
Tuhan (Allah SWT)
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEBUTUHAN SPIRITUAL

Keluarga : Keluarga
memiliki peran yang
cukup strategis dalam
memenuhi kebutuhan
spiritual, karena
keluarga memiliki
ikatan emosional yang
kuat dan selalu
berinteraksi dalam
kehidupan sehari-hari
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEBUTUHAN SPIRITUAL

Ras/suku : Ras/suku
memiliki
keyakinan/kepercayaa
n yang berbeda,
sehingga proses
pemenuhan
kebutuhan spiritual pun
berbeda sesuai
dengan keyakinan
yang dimiliki
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEBUTUHAN SPIRITUAL

Agama yang dianut :


Keyakinan pada
agama tertentu yang
dimiliki oleh seseorang
dapat menentukan arti
pentingnya kebutuhan
spiritual
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEBUTUHAN SPIRITUAL

Kegiatan keagamaan :
Adanya kegiatan
keagamaan dapat selalu
mengingatkan
keberadaan dirinya
dengan Tuhan dan selalu
mendekatkan diri kepada
Penciptanya
KESEJAHTERAAN SPIRITUAL
Ns. Yana Hendriana, S.Kep., M.Kep.
HAKIKAT KESEJAHTERAAN

Dimensi :
1. Fisik
2. Intelektual
Kondisi dimana
Indikator atas kualitas
individu mencapai 3. Sosial
kebahagian dan dan kesehatan
keselarasan hidup 4. Spiritual individu baik secara
dalam seluruh fisik maupun psikis.
5. Mental,
dimensi (Michalos dalam Singh & Arora, 2010;
Kitko, 2001, Ingersoll & Bauer 2004)
6. Okupasional,
KESEJAHTERAAN SPIRITUAL

Menjalani
kehidupan
Terhubung secara positif
dengan dan
Terhubung lingkungan seimbang
dengan
Pencarian kekuatan
makna dan Yang Maha
world view tujuan hidup, Pencipta
individu
KESEJAHTERAAN SPIRITUAL

Kesejahteraan spiritual atau kesehatan adalah rasa keharmonisan saling


keterdekatanantara diri dengan orang lain, alam, dan dengan kehidupan
tertinggi. (Potter & Perry,2005)

Kesejahteraan spiritual adalah cara hidup, gaya hidup yang memandang


danmenghidupkan hidup menjadi bertujuan dan menyenangkan, yang
mencari pilihanyang menopang hidup dan memperkaya hidup untuk dipilih
secara bebas pada setiapkesempatan, dan yang menanamkan akarnya
secara kuat ke dalam nilai spiritual danatau keyakinan agama tertentu
(Kozier,2010).
KARAKTERISTIK YANG MENGINDIKASIKAN
KESEJAHTERAAN SPIRITUALITAS

• Rasa kedamaian di dalam diri


• Rasa kasih sayang terhadap sesama
• Menghargai hidup
• Rasa syukur
• Menghargai persamaan maupun perbedaan
• Humor
• Kebijaksanaan
• Kemurahan hati
• Kemampuan transenden diri
• Kapasitas untuk cinta tanpa syarat
DIMENSI KESEJAHTERAAN SPIRITUAL

ASPEK INDIKATOR

• Komitmen terhadap Tuhan


• Meyakini hal yang gaib
• Menjalankan ibadah
Keimanan terhadap
(Bank, 1980; Ingersoll,1998; Fisher,1998; Purdey & Dupey, 2005)
Tuhan YME (Allah SWT)

Menjalin hubungan dengan Tuhan Yang Maha Kuasa (Ellison,1983; Myers,1990)

Keyakinan terhadap kekuatan yang mengatur alam semesta


Mampu memaknai kematian (Purdey & Dupey, 2005)

Transendensi (Wasgate, 1996)


DIMENSI KESEJAHTERAAN SPIRITUAL

ASPEK INDIKATOR

Memaknai kehidupan
(Bank, 1980; Myers,1990; Chandler, Holden & Kolander, 1992; Wasgate, 1996;
Ingersoll,1998; Fisher,1998; Purdey & Dupey, 2005)
Makna dan Tujuan Hidup
Memiliki Tujuan Hidup (Myers, 1990; Wasgate, 1996; Fisher,1998)

Bersyukur atas kehidupan (apresiasi) (Myers,1990)

Memiliki harapan yang positif (Ingersoll, 1998)


DIMENSI KESEJAHTERAAN SPIRITUAL

ASPEK INDIKATOR
Memiliki prinsip dalam menjalani kehidupan
Tidak mementingkan diri sendiri
Bertahan hidup (Bank, 1980)
Memiliki Kesadaran intrapersonal ( Ellison, 1983; Fisher, 1998)
Memiliki sistem keyakinan pribadi (believe system) (Myers, 1990)
Sumber Daya Internal Kendali Diri
Meningkatan rasa cinta dan kasih sayang
Keinginan untuk berkembang (Chandler, Holden & Kolander, 1992; Purdey &
Dupey, 2005)
Fokus pada masa kini (Chandler, Holden & Kolander, 1992;
Ingersoll, 1998)
Memiliki rasa kebebasan
Memiliki dorongan untuk mengembangkan pengetahuan (Ingersoll, 1998)
DIMENSI KESEJAHTERAAN SPIRITUAL

ASPEK INDIKATOR

Dorongan untuk membantu orang lain (bank, 1980)

Mampu mencari lingkungan yang mendukung perkembangan dan


Harmoni dengan
lingkungan Menghargai keutuhan pribadi (ellison, 1983)

Terhubung dengan alam (myers, 1990; ingersoll, 1998)

Memiliki kemampuan interpersonal

Menjaga kelangsungan alam dan lingkungan sekitar (wasgate, 1996; Fisher, 1998)
KECERDASAN SPIRITUAL
Ns. Yana Hendriana, S.Kep., M.Kep.
KECERDASAN SPIRITUAL

Kecerdasan •Kemampuan seseorang untuk memecahkan masalah yang dihadapinya, terutama


masalah yang menuntut kemampuan fikiran

•Dasar bagi tumbuhnya harga diri, nilai-nilai, moral, dan rasa memiliki. Ia memberi arah
dan arti bagi kehidupan kita tentang kepercayaan mengenai adanya kekuatan non
Spiritual fisik yang lebih besar dari pada kekuatan diri kita; Suatu kesadaran yang
menghubungkan kita langsung dengan Tuhan, atau apa pun yang kita namakan
sebagai sumber keberadaan kita.

•Kemampuan setiap manusia yang menjadikan ia dapat menyadari dan menentukan


Kecerdasan makna, nilai, moral, serta cinta terhadap kekuatan yang lebih besar dan sesama
makhluk hidup, karena merasa sebagai bagian dari keseluruhan. Sehingga membuat
spiritual manusia dapat menempatkan diri dan hidup lebih positif dengan penuh
kebijaksanaan, kedamaian, dan kebahagiaan yang hakiki
KECERDASAN SPIRITUAL MENURUT ISLAM

Spiritual dalam pandangan islam memiliki makna yang sama dengan ruh

RUH

Ruh yang baik adalah


ruh yang tidak
Ruh selalu hubungan melupakan penciptanya
Ruh merupakan esensi Ruh memiliki hasrat dan
dengan Ketuhanan, ia dan Selalu merindukan
dari hidup manusia, ia kinginan untuk kembali
Ruh merupakan hal tidak mampu mengenal realitas yang lebih tinggi.
diciptakan langsung dan ke Tuhan pada waktu
dapat diketahui dirinya sendiri dan Ini dapat terlihat dari
berhubungan dengan masih barada dan
keberadaannya (gaib) penciptanya, ia juga perbuatan individu
realitas yang lebih tinggi menyatu dengan tubuh
mampu melihal yang apakah ia ingkar dan
yaitu penciptanya manusia
dapat masuk akal suka maksiat atau suka
dan selalu berbuat
kebaikan

Jika mereka bertanya padamu tentang ruh. Katakanlah: “Ruh itu termasuk urusan
Tuhanku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit. (QS Al-Isra’:85 )
KECERDASAN SPIRITUAL MENURUT ISLAM

Menurut Abdul Mujib, dan Jusuf Mudzakir, Nuansa-Nuansa Psikologi Islam.,hal


329-330

kecerdasan yang berhubungan kemampuan memenuhi kebutuhan ruh


manusia, berupa ibadah agar ia dapat kembali kepada penciptanya dalam
keadaan suci.

Kecerdasan spritual merupakan kecerdasan qalbu yang berhubungan


dengan kualitas batin seseorang. ia menjangkau nilai luhur yang belum
terjangkau oleh akal

Pada dasarnya karena qalb suci


ia selalu merindukan Tuhannya
karena itu ia berusaha untuk selalu menuju Tuhannya
KONSEP KECERDASAN SPIRITUAL DILIHAT DARI
TAHAPAN PENCIPTAAN MANUSIA

Manusia pada mulanya adalah makhluk spiritual murni


Sebenarnya, Al Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada
Manusia pada mulanya terdapat pada tempat tertinggi sebagai makhluk
orang-orang yang diberi ilmu. dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat
spiritual murni, lalu ruh spiritual tersebut ditiupkan pada tubuh manusia
kami kecuali orang-orang yang zalim. (Al’Ankabut Ayat 49)

Manusia menetapkan misi


Bertindak bardasarkan tuntunan Allah yang telah ditiupkan dalam ruhnya
akan menyelamatkan dan akan memberikan kebahagiaan yang
sebenarnya. Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
mengabdi kepada-Ku. (Adz-Dzariayat ayat 56)
“apabila manusia gagal mencapai makna hidupnya maka mereka akan
menderita kekeringan jiwa”
KONSEP KECERDASAN SPIRITUAL DILIHAT DARI
TAHAPAN PENCIPTAAN MANUSIA

Manusia diberi potensi intelektual, emosional dan spiritual


Mampu berfikir rasional dan logis (IQ)
Memiliki perasaan sebagai pengintai atau radar (EQ)
memiliki suara hati sebagai pembimbing dan autopilot beripa dorongan dan nilai abadi (SQ)

Manusia akan senantiasa tunduk kepada Allah


Manusia adalah makhluq spiritual yang senantiasa akan merasa bahagia apabila dorongan spiritualnya terpenuhi
Manusia senantiasa mencari Tuhan melalui sifat-sifatnya
Bukti keperkasaan Allah dan penghambaan serta pengabdian manusia, sekaligus pernyataan bahwa ruh Ilahi yang ditiupkan kedalam diri
manusia memiliki tempat yang tertinggi dan termulia.
KONSEP KECERDASAN SPIRITUAL DILIHAT DARI
TAHAPAN PENCIPTAAN MANUSIA

Manusia diberikan qalbu oleh-Nya


Ketika suara hati tersentuh maka situasi yang sama berklaku pula Kemudian dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh
pada emosi yaitu gerakan emosi (ciptaan)-Nya dan dia menjadikan bagi kamu pendengaran,
Misalnya: sikap ingin menolong pada waktu ketidak adilan berfihak penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur. (As-Sajdah
pada yang lemah ayat 9)

Membuat perjanjian Spiritual


Kecenderungan manusia untuk menuju sifat-sifat Ilahiah asmaul husna Dan Sesungguhnya mereka sebelum itu Telah berjanji kepada Allah:
"mereka tidak akan berbalik ke belakang (mundur)". dan adalah
Ia akan bahagia atau terharu apabila titik spiritualnya tersentuh
perjanjian dengan Allah akan diminta pertanggungan jawabnya. (Al-
Bukti bahwa manusia telah melakukan perjanjian ruh dengan Allah Ahzab ayat 15)
KONSEP KECERDASAN SPIRITUAL DILIHAT DARI
TAHAPAN PENCIPTAAN MANUSIA

Perintah membaca bukti-bukti


Katakanlah: "Berjalanlah di (muka) bumi, Maka
Allah SWY menyuruh untuk mencari dan membaca tanda- perhatikanlah bagaimana Allah menciptakan (manusia)
tanda yang ada dalam diri dan lingkungan untuk serta dari permulaannya, Kemudian Allah menjadikannya sekali
berkewajiban untuk beriman kepada Sang Tak Terbatas lagi. Sesungguhnya Allah Maha Kuasan atas segala
sesuatu. (Al-‘Ankabuut ayat 20)
SIMPULAN KECERDASAN SPIRITUAL MENURUT
PANDANGAN ISLAM

• Kemampuan seseorang untuk yakin dan berpegang teguh terhadap nilai


spritual islam.
• Berperilaku sesuai dengan nilai-nilai islam dalam hidupnya.
• Mampu untuk menempatkan dirinya dalam kebermaknaan diri yaitu ibadah
dengan merasakan dirinya selalu dilihat Tuhan.
• Dapat hidup dengan mempunyai jalan dan kebermaknaan yang akan
membawanya terhadap kebahagiaan dan keharmonisan yang hakiki

Sesungguhnya beruntunglah orang-orang beriman. (yaitu) orang-orang yang khusyu’


dalam shalatnya. Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan
perkataan) yang tiada berguna. Dan orang-orang yang menunaikan zakat (QS: Al-
Mu’minun: 1-4)
CIRI-CIRI MANUSIA YANG MEMILIKI KUALITAS
KECERDASAN SPIRITUAL TINGGI

• Beriman kepada Allah dan bertaqwa kepada Allah Sang Pencipta dan beriman terhadap malikatNya, kitab-
kitab Allah, rasul-rasulNya, hari Akhir, serta Qadha’ dan Qadar. Hal ini membuatnya selalu bersandar kepada
ajaran Allah dan merasa bahwa dirinya selalu diawasi, dicatat perbuatannya, akhirnya ia selalu menjaga
perbuatan dan hatinya. Ia juga berusaha agar selalu berbuat sholeh kebajikan.

• Selalu memegang amanah, konsisten dan tugas yang diembannya adalah tugas mulia dari Allah, ia juga
berpegang pada amar ma’ruf nahi munkar, sehingga ucapan dan tindakannya selalu menerminkan nilai-nilai
luhur, moral dan etika agama.

• Membuat keberadaan dirinya bermanfaat untuk orang lain, dan bukan sebaliknya. Ia bertanggung jawab dan
mempunyai kepedulian sosial.

• Mempunyai rasa kasih sayang antar sesama sebagai pertanda seorang yang beriman.

• Bukan pendusta agama atau orang zalim. Mereka mau berkorban, berbagi, dan taat pada tuntunan agama.

• Selalu menghargai waktu dan tidak menyia-nyiakannya, dengan cara selalu beramal saleh dan berlomba-
lomba untuk kebenaran serta kesabaran
MENGEMBANGKAN KECERDASAN SPIRITUAL
DENGAN CARA ISLAM

• Mengembangkan kapasitas kecerdasan umun yaitu IQ dan EQ.


• Memperbanyak ibadah-ibadah sunnah. Seperti ibadah shalat malam, membaca
al-Qur’an.
• Penyucian diri perlu dilakukan agar cahaya dapat menembus kecerdasan dan
mata batin kita. Caranya adalah menjauhkan diri secara ucapan, perbuatan, sikap
maupun hati dari perbuatan-perbuatan dosa, hal-hal negatif dan kejelekan.
Menjauhkan diri dari egoisme, dan kata-kata destruktif adalah penting untuk
menjauhakan diri dari awan hitam hati.
• Selalu mendidik hati dari dalam agar berkomitmen kuat dengan ketulusan nurani,
dan semangat intelektual untuk mencari kebenaran dan dedikasi kemanusiaan
secara universal. (Suharsono, Melejitkan IQ, IE, dan IS, (Depok: Inisiasi Press, 2005)
HATUR NUHUN

Anda mungkin juga menyukai