Anda di halaman 1dari 5

RINGKASAN

“konsep,kesehatan,dan karakteristik spiritual”

Dosen Pengampuh Mata Kuliah :

Ns. Ni Putu Dita Wulandari, S. Kep., S. Kep.J.

Disusun Oleh :

Diki Abdul Rojak (22142011153)

PROGRAM STUDI SARJANA ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA USADA BALI

TAHUN AJARAN 2023/2024


Pengertian Kesehatan Spiritual

Spiritual adalah keyakinan dalam hubungannya dengan Yang Maha Kuasa


dan Maha Pencipta. Spiritual juga disebut dengan sesuatu yang dirasakan tentang
diri sendiri dan hubungan dengan orang lain, yang dapat diwujudkan dengan sikap
mengasihi orang lain, baik dan ramah terhadap orang lain, menghormati setiap
orang untuk membuat perasaan senang seseorang. Spiritual adalah kehidupan, tidak
hanya doa, mengenal dan mengakui Tuhan (Nelson, 2002 dalam Padali, 2013).

Kesehatan spiritual merupakan definisi spiritual terkait kesehatan yang


sering digunakan dalam penelitian keperawatan yang berarti kemampuan untuk
menemukan makna/kedamaian hidup dan keyakinan terhadap kepercayaan yang
dianut (Burkhardt, 1989 dalam Young & Koopsen, 2011).

Konsep spiritual

1. Transedensi diri (self transedence) adalah kepercayaan yang merupakan


dorongan dari luar yang lebih besar dari individu.
2. Spiritualitas memberikan pengertian keterhubungan intrapersonal (dengan
diri sendiri), interpersonal (dengan orang lain) dan transpersonal (dengan
yang tidak terlihat, Tuhan atau yang tertinggi) (Potter & Perry, 2009).
3. Spiritual memberikan kepercayaan setelah berhubungan dengan Tuhan.
Kepercayaan selalu identik dengan agama sekalipun ada kepercayaan tanpa
agama.
4. Spritualitas melibatkan realitas eksistensi (arti dan tujuan hidup).
5. Keyakinan dan nilai menjadi dasar spiritualitas. Nilai membantu individu
menentukan apa yang penting bagi mereka dan membantu individu
menghargai keindahan dan harga pemikiran, obyek dan perilaku . (Holins,
2005; Vilagomenza, 2005).
6. Spiritual memberikan individu kemampuan untuk menemukan pengertian
kekuatan batiniah yang dinamis dan kreatif yang dibutuhkan saat membuat
keputusan sulit (Braks-wallance dan Park, 2004).
7. Spritual memberikan kedamaian dalam menghadapi penyakit terminal
maupun menjelang ajal (Potter & Perry, 2009).
Aspek dan Karakteristik Spiritual

Menurut Burkhardt dalam Hamid (2013) spiritual meliputi aspek sebagai berikut:

1. Berhubungan dengan sesuatu yang tidak diketahui atau ketidakpastian dalam


kehidupan.
2. Menemukan arti dan tujuan hidup
3. Menyadari kemampuan untuk menggunakan sumber dan kekuatan dalam diri
sendiri
4. Mempunyai perasaan keterikatan dengan diri sendiri dan dengan Yang Maha
Tinggi.

Adapun karakteristik dari spiritual yaitu meliputi:

1. Hubungan dengan diri sendiri


Merupakan kekuatan dari dalam diri seseorang yang meliputi
pengetahuan diri yaitu siapa dirinya, apa yang dapat dilakukannya dan juga
sikap yang menyangkut kepercayaan pada diri sendiri, percaya pada
kehidupan atau masa depan ketenangan pikiran, serta keselarasan dengan
diri sendiri. Kekuatan yang timbul dari diri seseorang membantunya
menyadari makna dan tujuan hidupnya, diantaranya memandang
pengalaman hidupnya sebagai pengalaman yang positif, kepuasan hidup,
optimis terhadap masa depan, dan tujuan hidup yang semakin jelas
(Kozier,erb, Blaiss & wilkinson, 2010).
2. Hubungan dengan orang lain
Hubungan ini terbagi atas harmonis dan tidak harmonisnya
hubungan dengan orang lain. Keadaan harmonis meliputi pembagian waktu,
pengetahuan dan sumber secara timbal balik, mengasuh anak, mengasuh
orang tua dan orang yang sakit, serta meyakini kehidupan dan kematian.
Sedangkan kondisi yang tidak harmonis mencakup konflik dengan orang
lain dan resolusi yang menimbulkan ketidakharmonisan dan friksi, serta
keterbatasan asosiasi (Kozier,erb, Blaiss & wilkinson, 2010).
3. Hubungan dengan alam Harmoni
merupakan gambaran hubungan seseorang dengan alam yang
meliputi pengetahuan tentang tanaman, pohon, margasatwa, iklim dan
berkomunikasi dengan alam serta melindungi alam tersebut (Kozier,erb,
Blaiss & wilkinson, 2010). Rekreasi merupakan kebutuhan spiritual
seseorang dalam menumbuhkan keyakinan, rahmat, rasa terima kasih,
harapan dan cinta kasih. Dengan rekreasi seseorang dapat menyelaraskan
antara jasmani dan rohani sehingga timbul perasaan kesenagan dan
kepuasan dalam pemenuhan hal-hal yang dianggap penting dalam hidup
seperti nonton televisi, dengar musik, olah raga dan lain-lain (Puchalski,
2013).
4. Hubungan dengan Tuhan
Meliputi agama maupun tidak agamais. Keadaan ini menyangkut
sembahyang dan berdoa. Keikutsertaan dalam kegiatan ibdah, perlengkapan
keagamaan, serta bersatu dengan alam (Kozier,erb, Blaiss & wilkinson,
2010).
Dapat disimpulkan bahwa seseorang terpenuhi kebutuhan spiritual
apabila mampu merumuskan arti personal yang positif tentang tujuan
keberadaanya didunia/kehidupan, mengembangkan arti penderitaan serta
meyakini hikmah dari suatu kejadian atau penderitaan, menjalin hubungan
yang positif dan dinamis, membina integritas personal dan merasa diri
berharga, merasakan kehidupan yang terarah terlihat melalui harapan dan
mengembangkan hubungan antar manusia yang positif (Hamid, 2009)
DAFTAR PUSTAKA

Azis, Ahmad Alimul Hidayat. 2008. Kebutuhan Dasar Manusia I. Jakarta:


Salemba Medika

Krentzman, A. R. (2013). What Is Spirituality. Takingcharge.csh.umn.edu .

Good, Jenifer J. 2010. Desertasi. Integration of spirituality and cognitifbehavioral


Therapy for the Treatment of Depression. PCOM. Psycology Disertation. Paper 5

Anda mungkin juga menyukai