Anda di halaman 1dari 42

ECONOMIC OUTLOOK

2020
SUMINTO
STAF AHLI MENTERI KEUANGAN
BIDANG MAKRO EKONOMI DAN KEUANGAN INTERNASIONAL
Selasa, 10 Desember 2019
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA



Fundamental Ekonomi Indonesia
Sehat di Tengah Dinamika Global

2
Sepanjang 2019, gejolak ekonomi & geopolitik global terus membayangi
Di HONG KONG, undang- Perang dagang tereskalasi dengan ARGENTINA mengajukan Fasilitas minyak Aramco di AS dan TIONGKOK akan
undang ekstradisi dan pengenaan tarif impor AS kepada restrukturisasi utang sebesar ARAB SAUDI diserang yang mencoba bernegosiasi kembali
ketimpangan sosial-ekonomi TIONGKOK sebesar 10% di bulan US$101 miliar dan kembali berdampak pada penurunan terkait tarif dagang. Hal ini
Sejak awal tahun hingga memicu demonstrasi yang Mei, Pertemuan G-20 Osaka di memasuki periode krisis 5% dari pasokan global dan membuat tensi perang dagang
penghujung, proses Brexit di masif sejak Maret dan mulai bulan Juni, dan kembali perang setelah Mauricio Macri mendorong harga minyak sedikit mereda, namun
INGGRIS masih juga belum menyebabkan perekonomian dagang di bulan Juli. mengalami kekalahan besar mentah global naik hingga 15 ketidakpastian masih tinggi.
menghasilkan titik temu. Hong Kong berkontraksi. pada pemilu awal. persen seketika.

Vox

scmp
Manager Magazin Mercopress SCMP

Uncertainty
ahead

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des

Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global (%, yoy)

3.81 3.61
3.46 3.39 3.4
3.0

VENEZUELA CHILE
2015 2016 2017 2018 2019F 2020F
WEO Oct 2018 WEO Jan 2019 WEO Apr 2019
acslaw
WEO Jul 2019 WEO Okt 2019

Government Pada WEO April 2019, proyeksi volume Terjadi krisis JEPANG dan KOREA Di BOLIVIA, gejolak politik terjadi Gelombang protes di CHILE terjadi
Shutdown di AS . perdagangan dan pertumbuhan ekonomi presidensial di terlibat perang dagang. akibat hasil pemilu dan pengunduran dipicu kenaikan harga tiket subway
GLOBAL kembali mengalami koreksi. VENEZUELA. diri Presiden Morales. dan isu ketimpangan.
3
Sumber Potensi Ketidakpastian Global Di Tahun 2020

• “New Normal” • Civil War Suriah


• Deadlock Negosiasi pertumbuhan ekonomi
• Belum tercapainya permasalahan Brexit &Yaman
RRC
kesepakatan dagang
US-RRC • Potensi Resesi • Konflik Regional Saudi- Perang Dagang
• Krisis Politik Hongkong Iran-Israel
Eurozone Japan-Korea Selatan
• Ancaman Impeachment
• Reformasi Struktural • Krisis Politik Iraq
Presiden Trump • Kebangkitan Perekonomian
populisme
politik/politik right • Konflik Israel-Palestina
• Perang Dagang US-RRC
wing
Ekonomi global Pertumbuhan
tumbuh terendah ekonomi 3,4% 3,6% 3,4%
3,8% 3,0%
sejak krisis keuangan global
global 2008 Dengan risiko
turun

2016 2017 2018 Proyeksi 2019 Proyeksi 2020


• Proyeksi pertumbuhan Pertumbuhan
ekonomi global terus direvisi
ke bawah. Dalam 1 tahun volume
terakhir, proyeksi perdagangan
pertumbuhan global 2019
turun 0,7 percentage point global
• Proyeksi pertumbuhan 2.2% 5.5% 3.6% 3.2%
perdagangan global di tahun
1.1%
Dengan risiko
2019 diprediksi akan lebih turun
54.4
rendah dibandingkan tahun
2018, tetapi akan membaik di Purchasing 52.6

tahun 2020.
Manager 50.3
• Melemahnya volume
perdagangan global akan
Index (PMI) 49.3

mempengaruhi performa global Jan Mar May July Sept Nov Jan Mar May July Sept Nov Jan Mar May July Sept Nov
manufaktur global 2017 2018 2019
Jan-17
Mar-17

0
8

2
4
6
Jan-18
May-17
Mar-18 Mar-17
Jul-17
Sep-17 May-18 Jun-17
Nov-17 Jul-18 Sep-17
Jan-18 Sep-18 Dec-17
Mar-18 Nov-18 Mar-18

USA
May-18
Jul-18
Jan-19 Jun-18 USA

USA
Mar-19 Sep-18

Indeks PMI
Sep-18
GDP Growth

May-19 Dec-18
Nov-18
Jul-19 Mar-19
Jan-19
Sep-19 Jun-19
2.3

Mar-19
May-19

Export-Import Growth
Jul-19

Jan-17
Mar-17
0.0
2.0
4.0
6.0
8.0

May-17 Jan-18
Jul-17 Mar-18 Mar-17
Sep-17 May-18 Jun-17
Nov-17 Jul-18 Sep-17
Jan-18
Sep-18 Dec-17
Mar-18
May-18 Nov-18 Mar-18
RRC

RRC

Jan-19 Jun-18

China
Jul-18
Sep-18 Mar-19 Sep-18
Indeks PMI
GDP Growth

Nov-18 May-19 Dec-18


Jan-19 Jul-19 Mar-19
Mar-19 Sep-19 Jun-19
6.3

Export-Import Growth
May-19
Jul-19

Jan-17
0
2
4
6
8

Mar-17
May-17 Jan-18 Mar-17
Jul-17 Mar-18 Jun-17
Sep-17 May-18
Nov-17 Sep-17
Jul-18
Jan-18 Dec-17
Sep-18
Mar-18 Mar-18
May-18 Nov-18
Jun-18
Jul-18 Jan-19
Sep-18
Singapore

Sep-18 Mar-19
Singapura

Singapore
GDP Growth

Indeks PMI

Nov-18 Dec-18
May-19
Jan-19 Jul-19 Mar-19
Mar-19 Jun-19
0.1

Sep-19
Export-Import Growth

May-19
Jul-19

Jan-17
0
2
4
6
8

Mar-17
Jan-18
May-17 Mar-17
Jul-17 Mar-18
May-18 Jun-17
Sep-17
Nov-17 Jul-18 Sep-17
Jan-18 Sep-18 Dec-17
Dampak Global Pelemahan Ekonomi Dunia

Mar-18 Nov-18 Mar-18


May-18 Jan-19 Jun-18
Japan

Jepang

Japan

Jul-18
Mar-19 Sep-18
Indeks PMI

Sep-18
GDP Growth

Nov-18 May-19 Dec-18


Jan-19 Jul-19 Mar-19
Mar-19 Sep-19 Jun-19
1.5

Export-Import Growth

May-19
Jul-19
2
4
8

0
6

Jan-17
Mar-17 Jan-18 Mar-…
May-17 Mar-18 Jun-17
Jul-17 May-18
Sep-17 Sep-17
Jul-18
Nov-17 Dec-17
Sep-18
Jan-18 Mar-…
Mar-18 Nov-18
Jun-18
Jerman

May-18 Jan-19
Jerman

Sep-18
Mar-19
GDP Growth

Jul-18
Jerman
Indeks PMI

Dec-18
Sep-18 May-19
Nov-18 Jul-19 Mar-…
Jun-19
2.1

Jan-19 Sep-19
Mar-19
Export-Import Growth

May-19
Jul-19
Kondisi Sektor Finansial & Aliran Modal Global
Perbandingan Nilai Tukar Terhadap Dolar AS (%) Indeks Mata Uang EM vs Indeks Dolar
1,670 100
• Mata uang negara
%MTM 29 November 2019 %YTD 29 November 2019 1,660
99 berkembang sedikit
menguat di akhir
1,650
98
1,640
7.74 Rusia
-0.79
1,630 97 November
0.01 7.13 Thailand

• Penurunan suku bunga di


1,620 96
1.19 3.92 Eropa
1,610
0.18 3.37 Filipina 1,600
95
berbagai negara
-0.41 2.62 Indonesia 1,590
94 meningkatkan likuiditas
-0.59 0.18 Jepang 1,580 93 global
0.02 0.05 Arab Saudi
0.02 -0.09 Vietnam • Kebijakan moneter
-0.41 -0.35 Singapura
MSCI Emerging Markets Currency Index Index Dolllar AS
ekspansif yang diambil
0.06 -1.07 Malaysia negara maju untuk
-0.18 -1.34 Inggris
Bloomberg EM Capital Flow Proxy Index mendorong pertumbuhan
ekonominya menyebabkan
170
0.32 -2.24 Tiongkok 165
2.24 -2.26 Afrika Selatan 160 aliran modal ke negara
-1.19 -2.82 India 155 berkembang.
-1.15 -5.88 Korsel 150
-0.86 -8.72 Turki 145 • Rupiah menguat secara
-6.14 -9.36 Brazil 140 tahunan sebesar 2,62%
-0.34 -59.03 Argentina
135 (ytd) meski melemah
-10 -5 0 5 -80 -60 -40 -20 0 20
130 sebesar 0,41% (mtm)
Jun-18

Jun-19
Feb-19

Apr-19
Feb-18

Apr-18

Nov-19
May-18

Nov-18

May-19
Sep-18

Sep-19
Oct-19
Oct-18

Jan-19
Jan-18

Jul-18
Aug-18

Jul-19
Aug-19
Dec-18
Mar-18

Mar-19
Transmisi Pelemahan Ekonomi Global Ke Indonesia
Perkembangan NFB SUN, Saham dan SBI (triliun rupiah)
Quantitative easing Taper tantrum Normalisasi moneter AS
Pasar Finansial 300
200
Aliran modal ke Indonesia 100
dipengaruhi oleh kebijakan 0
-100
moneter negara maju. 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019*
Saham SUN SBI Total

1000 Investasi Dalam Negeri (triliun rupiah)


Penanaman Modal Asing (FDI)
Sentimen negatif global dapat
0
mempengaruhi investor 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 Q3 2019
confidence PMDN PMA

Neraca Perdagangan (miliar dolar)


50 22.15 26.06 7.67 11.84
Perdagangan 0
-1.66 -4.08 -2.20 9.53 -8.65 -1.79

Kinerja neraca non migas tertekan, -50


defisit neraca migas masih tinggi. 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019*
Okt
Migas Nonmigas Neraca Perdagangan
Situasi Perekonomian Domestik
Ekonomi Indonesia masih mampu tumbuh 5,02 persen di Q3-2019 dengan didukung oleh indikator makroekonomi yang masih
cukup baik

Pertumbuhan Ekonomi
5.27 5.17
5.21 5.19 5.17 5.18
5.07
5.03
5.06 5.06 5.07 5.05
5.03 5.02
5.01 5.01
4.94 4.94
4Q16

3Q17

2Q18

2Q19
1Q16

2Q16

3Q16

1Q17

2Q17

4Q17

1Q18

3Q18

4Q18

1Q19

3Q19
Inflasi (%, yoy) 15,500 Rupiah Exchange Rate JISDOR Neraca Perdagangan(US$ bn)
8 20.4
15,000 15.2
13.7
6 11.2
11.8
14,500 14,163 9.6 3.8 4.5
4 3.35 3.61 3.13 7.7
3.02 3.13
(2.2) (1.9)
14,000
2 14,020 (6.0) (5.6) (8.6) (6.4)
(8.6)
13,500 (13.4) (12.4)
0 Sep-2019
2014 2015 2016 2017 2018
Jan

Jan
Jan

Jan

Jan
Apr

Apr
Apr

Apr

Apr
Okt

Okt

Okt

Okt
Jul

Jul

Jul

Jul

Jul
ct
O

13,000 YTD²
2015 2016 2017 2018 2019 Jan Mar May Jul Sep Nov Jan Mar May Jul Sep Nov* Oil & Gas Non Oil & Gas Total

2018 2019
Komposisi Pertumbuhan Ekonomi Domestik
Konsumsi Pemerintah Investasi (GFCF)
Kontribusi Pertumbuhan Ekonomi Rata-rata Rata-rata
Berdasarkan Pengeluaran AGGREGATE 2006-2015: 2015: 5.3
2016: -0.1
2006-2015: 2015: 5.0
2016: 4.5
5,17 2017: 2.1 2017: 6.2

5,05
5,02 DEMAND 6,0% 2018: 4.8
6,8% 2018: 6.7
2019 Q3: 1.0 2019 Q3: 4.2
1.12
0.95 1.83
Konsumsi Rumah Impor Ekspor
Tangga Rata-rata Rata-rata
2.24 1.59 Rata-rata 2015: 4.8 2006-2015 : 2015: -6.2 2006-2015 : 2015: -2.1
1.38 2006-2015: 2016: 5.0 2016: -2.4 2016: -1.7
0.18 0.09 2017: 5.0 2017: 8.1 2017: 8.9
Konsumsi 0.10
LNPRT 5,1% 2018: 5.1
2019 Q3: 5.1 4,7% 2018: 12.0
2019 Q3: -8.6 5,2% 2018: 6.5
2019 Q3: 0.02
Konsumsi RT 2.69 2.77 2.69

Konsumsi Rumah Tangga dan Investasi Sebagai Mesin Pertumbuhan


-0.44
-0.98 -0.97 • Ketidakpastian ekonomi global→ tekanan pada kinerja ekspor Indonesia.
• Sebagai akibatnya, sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah permintaan di
Q3 2018 Q2 2019 Q3 2019 sektor domestik (Konsumsi RT, Konsumsi Pemerintah, dan investasi)
Konsumsi RT Konsumsi LNPRT Arah Kebijakan:
Menjaga konsumsi rumah tangga dan daya beli serta mempertahankan suplai dan stabilitas harga
PMTB Net Ekspor serta sekaligus
• Mempromosikan investasi dengan insentif fiskal, quasi fiscal dan partisipasi sektor swasta
Lainnya • Mempromosikan ekspor, terutama produk manufaktur dan meningkatkan kinerja sektor pariwisata
Komposisi Pertumbuhan Ekonomi Secara Sektoral
Pertumbuhan Sektoral (yoy)

Sektor Primer
• Pertumbuhan sektoral
Pertanian 3.08
menunjukkan perlunya
2,67% Pertambangan 1.94 transformasi struktural
yoy
perekonomian
• Sektor pertanian,
Manufaktur 4.15 industri pengolahan,
Sektor Sekunder Listrik, Gas dan Air 3.81
dan perdagangan
4,60% tumbuh di bawah rata-
Konstruksi
yoy
5.65
rata
• Sektor pertambangan
Perdagangan 4.75 fluktuatif, seiring
Transport & Gudang 6.63 pergerakan harga
Sektor Tersier
Infokom komoditas
6,29%
9.15
Jasa Keuangan dan Asuransi 6.15 • Sektor tersier tumbuh di
yoy
atas rata-rata
Jasa Lainnya 6.57
Kondisi Neraca Berjalan & Cadangan Devisa
Neraca Pembayaran Kumulatif Transaksi Berjalan (% thd PDB)
Q-3 2019 • Di Q3-2019, CAD membaik menjadi
sebesar 2,7 persen terhadap PDB.

Q1-2019

Q2-2019

Q3-2019
•Transaksi Berjalan Perbaikan didukung oleh peningkatan

2015

2016

2017

2018
surplus neraca perdagangan barang.
-$22,5 M 0

• Neraca transaksi modal dan finansial


-0.5 meningkat, dan menopang neraca
•Transaksi Modal & Finansial
pembayaran secara keseluruhan.
$24,2 M -1
• Posisi cadangan devisa di atas
-1.5
-1.6 kecukupan internasional, dan
-1.8
•Neraca Keseluruhan -2.0 menutupi 7,1 bulan impor dan
-2 pembayaran ULN Pemerintah.
$0,4 M -2.5 • Untuk menjaga stabilitas dan ketahanan
-2.5 -2.7
-3.0 -2.9 eksternal Indonesia ke depan, perbaikan
•Cadangan Devisa (Okt) daya saing serta penguatan sumber
-3

$125,7 M pembiayaan yang lebih sustainable


-3.5 seperti FDI terus harus diupayakan.
Sumber: Bank Indonesia
Kondisi Pertumbuhan Sektor Kredit
Perkembangan suku bunga Januari 2016 – Agustus 2019 (%)
14
13

Secara umum suku bunga kredit perbankan dalam 12


11
tren penurunan sejak 2017, namun masih relatif 10
9

tinggi. 8
7

"Saya mengajak untuk memikirkan serius menurunkan 6


5
suku bunga kredit“ 4

Oct-17

Oct-18
Aug-17
Sep-17

Aug-18
Sep-18

Aug-19
Jan-17
Feb-17

Apr-17
May-17

Nov-17

Jan-18
Feb-18

Apr-18
May-18

Nov-18

Jan-19
Feb-19

Apr-19
May-19
Mar-17

Jun-17

Dec-17

Dec-18

Jun-19
Jul-17

Mar-18

Jun-18
Jul-18

Mar-19

Jul-19
Arahan Presiden Pada Pembukaan Indonesia Banking Expo
BI-7DRR Lending Rate SB KMK SB KI SB KK
2019
Jakarta, 6 Nov 2019 % Pertumbuhan DPK dan Kredit (yoy)
14 98
13 Kredit 96
12 94,04
Namun tren
perlambatan penyaluran kredit 11
94
92
yang masih berlanjut sementara pertumbuhan DPK 10
9
LDR (RHS) 8,59
90
sedikit lebih rendah dari bulan Juli. 8 DPK
88
7 7,62
Load to Deposit Ratio (LDR) berada pada tingkat 94,04% 6 86
per Agustus 2019. 5 84

May
Mar

Mar

Mar
Mei

Mei
Feb

Feb

Feb
Jun

Sep

Dec

Dec
Jun

Sep

Jun

Agt
Jul

Jul

Jul
Nov

Jan

Nov

Jan
Jan

Apr

Aug

Apr

Aug

Apr
Oct

Oct
2017 2018 2019
Kondisi & Kinerja Sektor Riil & Ritel
Purchasing Manager Index (PMI) Indonesia Indeks Penjualan Riil (IPR)
55 270 12
250 Index
% YoY (RHS) 10
230
51.9 51.6
8
52 210
6
190
4
170
2
49 48.2 150
130 0

110 -2
47.7
46 90 -4
J F M A M J J A S O N D J F M A M J J A S O
2018 2019

Survei Konsumen Terhadap Kondisi Ekonomi Saat Ini dan Akan Datang
• Kinerja Manufaktur Nasional (PMI Index) terus menurun semenjak Mei
2019, tetapi mulai membaik di bulan November 2019
140
• Indeks Penjualan Riil menunjukkan penjualan eceran Q3 2019 130
tumbuh sebesar 1,4% (yoy) lebih rendah dibandingkan Q2 2019 sebesar
120
4,2%.
110

• Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Q3 2019 sebesar 123,2 lebih 100
rendah dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang mencapai 127,6 J F M A M J J A S O N D J F M A M J J A S O N
. 2018 2019
• Secara bulanan, pada November 2019 optimisme konsumen menguat
Indeks Keyakinan Konsumen Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini
dengan IKK sebesar 124,2 lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar
Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi
118,4.
Kondisi & Kinerja Penanaman Modal Langsung
FDI Indonesia 2017-Q3 2019 Komposisi Penanaman Modal
2017-Q3 2019
250
200.5 205.7 100%
185.9 195.1
176.6 179.6 185.3 176.3
200 170.9 173.8 90%
165.8
80% 262.3
328.6
150 70% 317.8
60%
100
c 50%

50 40%
30% 430.6
392.7
0 20% 283.5
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 10%
0%
2017 2018 2019
2017 2018 2019 (up to Q3)
FDI PMDN Total
FDI PMDN

Sektor Favorit Penanaman Modal Negara Asal PMA Q3 2019


• Realisasi penanaman modal pada kuartal III 2019 mencapai
Singapura 27% Rp205,7 triliun, tumbuh sebesar 18,4% (yoy). Capaian ini
Transportasi
, Gudang,
mencapai 75,9% dari target realisasi investasi tahun 2019.
Lainnya, dan
38.11% Telekomuni
Belanda 20% • Secara sektoral, investasi meningkat pada sektor-sektor
Tanaman
Pangan,
kasi, 19.11% produktif seperti sektor transportasi, utilitas, dan
konstruksi.
Tiongkok 14%
Perkebunan,
Peternakan,
7.58% Listrik, Gas, Jepang 13% • Ke depan, optimisme target realisasi investasi akan
dan Air,
19.01% tercapai seiring dengan keberlanjutan kebijakan
Pemerintah yang pro investasi, perbaikan sistem OSS, serta
Hongkon
Perumahan, 6%
g
KI, dan
Perkantoran Konstruksi, fundamental ekonomi domestik yang semakin baik
, 7.97% 8.22% Lainnya 20%
Kondisi & Performa Ekspor-Impor
Ekspor (US$ Miliar) s.d Nov 19  -7.38% 2018 2019 ∆ 2019 yoy (RHS)

PerformaEkspor
-4.45% -5.10% -9.98% -5.73% -6.13% -3.08%
-11.16% -8.95% -9.54% -8.48% -8.88%
• Dampak perang dagang dan perlambatan volume
14.85
perdagangan dunia, berdampak pada PMI negara
14.39
tujuan utama ekspor yang melemah.
• Alhasil kinerja ekspor nasional terus tertekan
sepanjang tahun 2019.
• Secara kumulatif, realisasi ekspor hingga November
2019 turun -7.38% (ytd).c
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov

Impor (US$ Miliar) s.d Nov 19  -9.77% 2018 2019 ∆ 2019 yoy (RHS)
PerformaImpor
-2.08%
-13.81% -7.00%
-4.72% 2.02%
-15.19% -15.75%
-2.37%
-16.39% -8.21%
• Impor kembali menguat dibandingkan bulan lalu
-17.30%
sejalan dengan PMI Indonesia yang meningkat dari
47.7 menjadi 48.2, namun kondisi ini masih dibawah 50
16.90
15.51
yang berarti kecenderungan perusahaan belum
melakukan ekspansi.
• Penurunan impor Nov-19 didorong oleh penurunan di
semua kategori BEC dibandingkan November 2018.
• Secara kumulatif, realisasi impor s.d Oktober 2019
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov masih mengalami penurunan sebesar –9.77% (YoY).
Indikator Kesejahteraan Ekonomi

13.33
12.49 11.96
• Upaya penurunan tingkat
kemiskinan dengan
11.37 11.25 11.22 10.86 10.64
Tingkat 9.82 9.41
Kemiskinan mengoptimalkan program
bantuan sosial
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

•Tingkat pengangguran
7.14 terbuka akan terus
6.56
Tingkat 6.14 6.17 5.94 6.18
5.61 5.50 5.34 5.28
diturunkan dengan
Pengangguran meningkatkan
pertumbuhan kesempatan
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
kerja

•Pemerataan dan keadilan


0.41 0.41 0.413 0.406 0.408
ekonomi terus diupayakan
Rasio Gini 0.378
0.397 0.393
0.389
untuk menurunkan
0.382
kesenjangan
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA


Kebijakan Fiskal & APBN Di Tengah


Ketidakpastian Global

18
Peran Kebijakan Fiskal
Alokasi
Sumber Daya
• Belanja yang berkualitas,
produktif dan mendukung
Stabilitas pembangunan
• Prioritas pada belanja
3 FUNGSI UTAMA Makroekonomi infrastruktur dan SDM
• Tingkat defisit dan utang yang • Penyediaan layanan publik yang
KEBIJAKAN FISKAL & terkendali memadai
APBN • Pembiayaan yang pruden
• Mitigasi risiko bencanadan
pengembangan sumber daya Distribusi
STABILITAS terbarukan
• Penguatan fiscal buffer Pendapatan
• Optimalisasi penerimaan
• Kebijakan perpajakan yang adil
• Program-program bantuan
DISTRIBUSI sosial yang tepat sasaran
• Penguatan desentralisasi fiskal

ALOKASI
19
Program KerjaPrioritas
diarahkanpada area yang menjadihambatanstrukturalIndonesia

Menjaga stabilitas domestik


Penyederhanaan dan memperkuat reformasi
Pembangunan Regulasi
Sumber Daya Menjaga konsumsi sebagai
Penyederhanaan mesin utama pertumbuhan
Manusia ekonomi Indonesia
Birokrasi
Meningkatkan daya saing
Infrastruktur Transformasi untuk meningkatkan
Ekonomi investasi & ekspor

Melakukan reformasi
struktural dan menjaga
stabilitas ekonomi-politik

Meningkatkan kualitas
sumber daya manusia
5 Program Prioritas sebagai aktor ekonomi
Pemerintah Jangka Menengah 20
Strategi Kebijakan Fiskal
Arah dan Strategi Kebijakan Fiskal Jangka Menengah
Arah dan Strategi Kebijakan Fiskal 2020
2020-2024

PENGUATAN BELANJA YANG BERKUALITAS BELANJA NEGARA YANG EFEKTIF


1. Penguatan kualitas SDM 1. Program vokasional, link & match, penguasaan ICT, dan
2. Percepatan pembangunan infrastruktur mendukung R&D.
transformasi ekonomi dan merespon industri 4.0
2. Melanjutkan pembangunan infrastruktur energi,
3. Peningkatan efektivitas perlindungan sosial dan subsidi
4. Penguatan desentralisasi fiskal pangan, dan air, penguasaan ICT serta konektivitas.
5. Penguatan reformasi birokrasi sebagai bagian reformasi 3. Sinergi dan integrasi antarprogram perlindungan sosial
institusional serta penyelarasan dengan profil demografi.
6. Peningkatan investasi & ekspor

PELEBARAN FISCAL SPACE MOBILISASI PENDAPATAN YANG INOVATIF


1. Peningkatan tax ratio 1. Reformasi perpajakan untuk merespons
2. Pemberian insentif fiskal untuk meningkatkan daya
tercermin ekonomi digital.
saing dan inovasi dalam 2. Insentif fiskal untuk mendorong daya saing
3. Pengelolaan aset yang optimal
investasi dan ekspor.
4. Peningkatan efisiensi belanja
5. Pengembangan pembiayaan kreatif & inovatif 3. Reformasi PNBP al. melalui peningkatan
6. Pendalaman pasar keuangan pengelolaan SDA dan asset (BMN).

PENGENDALIAN RISIKO APBN SEHAT BERKELANJUTAN


PEMBIAYAAN YANG KREATIF

1. Pengendalian defisit dan rasio utang 1. Pembiayaan kreatif dan inovatif yang
mengikutsertakan peran swasta
2. Keseimbangan primer menuju positif
3. Memperkuat ketahanan fiskal 2. Efektivitas peran quasi fiskal sebagai agent
development (BUMN & BLU)
3. Pendalaman pasar keuangan domestik
21
Asumsi Dasar Ekonomi Makro

Indikator
APBN
2019
Outlook 2020 Sumber: Kemenkeu

Pertumbuhan Ekonomi (%, yoy) 5,3 5,1 5,3 Didukung stabilitas konsumsi dan
berlanjutnya akselerasi infrastruktur.

Inflasi (%, yoy) 3,5 3,2 3,1 Didukung penguatan koordinasi antar
institusi, serta perbaikan distribusi
barang.

Nilai Tukar (Rp/US$) 15.000 14.200 14.400 Dipengaruhi oleh kondisi eksternal yang
bergejolak. Namun fundamental
ekonomi Indonesia yang sehat dan

5,4
komitmen reformasi mendukung
Suku Bunga SPN-3 bulan (%) 5,3 5,6 perbaikan iklim investasi termasuk di
pasar keuangan

65
Permintaan global rendah & peningkatan
CPI (US$/barel) 70 60 suplai → harga cenderung lemah. Namun
tensi geopolitik berpotensi memberi
upward pressures.

Lifting Minyak (ribu barel/hari) 775 754 734 Target lifting migas masih
menghadapi tantangan penurunan
alamiah. Kegiatan pengeboran, kerja

Lifting Gas (ribu barel setara minyak/hari) 1.250 1.072 1.191 ulang, perawatan sumur tetap menjadi
program kerja utama yang akan22
didorong
Postur APBN
APBN 2019 (outlook realisasi) *triliun rupiah
APBN 2020 *triliun rupiah

PEN DAPATAN BELAN JA PEN DAPATAN BELAN JA


N EGARA APBN N EGARA N EGARA APBN N EGARA
(Triliun Rp) (Triliun Rp)
2.030,8 2.341,6 2.233,2 2.540,4
4,5% GROWTH 5,8% GROWTH 10,0% GROWTH 8,5% GROWTH
DEFISIT DEFISIT B E L A NJA
PENERIM AA N B E L A NJA PENERIM AA N
PERPAJAK AN -310,8 PE M . PU S A T
PERPAJAK AN -307,2 PE M . PU S A T

1.643,1 1,93% 1.527,2 1,865.7 1,76% 1.683,5


THD PDB 4,9% GROWTH 13.5%
THD PDB 10,2% GROWTH
8,2% GROWTH GROWTH

386,3 KESEIMBANGAN
814,4 367.0 KESEIMBANGAN
856,9
PRIM ER PRIM ER
-5.6% GROWTH 7,5% GROWTH -5.0% GROWTH 5,2% GROWTH
HIBAH -34,7 HIBAH -12,0
1,3 PE M B IAYA AN 0.5 PE M B IAYA AN
-91,7% GROWTH 310,8 -61.5% GROWTH 307,2
Menjaga APBN 2020 Agar Tetap Pruden
❑ Rasio defisit terhadap PDB
Defisit APBN tahun 2020 terendah dalam
Tahun 2020 dijaga lima tahun terakhir
1,76% PDB ❑ Defisit Kesimbangan Primer
diarahkan semakin diturunkan bertahap ke arah
sehat dan adaptif positif
menghadapi risiko
perekonomian ❑ Penerimaan perpajakan untuk
mendukung daya saing
❑ Belanja Negara semakin fokus
pada program yang produktif
Optimalisasi Tax Ratio ❑ Pembiayaan anggaran semakin
penerimaan 11.6 menurun dimanfaatkan untuk
11.6
negara 10.8
11.4 11.1 mendukung peningkatan daya
10.7
disertai dengan target saing
yang realistis
2015 2016 2017 2018 Outlook 2019 APBN 2020
24
Fokus Belanja Pemerintah Pusat Tahun 2020
01 03
SDM yang berkualitas AKSELERASI PEMBANGUNAN
• Peningkatan produktivitas/daya saing SDM INFRASTRUKTUR
• Perluasan akses pendidikan, peningkatan
skill, enterpreneurship, ICT, penelitian
1 3 • Meningkatkan daya saing investasi dan
ekspor
• Percepatan pengurangan stunting, • Mendukung tranformasi industrialisasi
promotif preventif, program jaminan • Mendorong skema pembiayaan kreatif
kesehatan nasional
2 4 (KPBU: VGF atau AP)

Anggaran Pendidikan Rp508,1 T


Anggaran Kesehatan Rp132,2 T
5 Anggaran Infrastruktur
Rp423,3 T

02 05 04
PENGUATAN PROGRAM ANTISIPASI BIROKRASI YANG EFISIEN,
PERLINDUNGAN SOSIAL KETIDAKPASTIAN EKONOMI MELAYANI, DAN BEBAS
• Mengakselerasi pengentasan kemiskinan GLOBAL & DOMESTIK KORUPSI
• Peningkatan akurasi data dan perbaikan • Mitigasi risiko bencana, pelestarian • Mendorong efektivitas birokrasi
penyaluran, lingkungan, dan pengembangan Energi • Menjaga tingkat kesejahteraan aparatur
• Sinergi/sinkronisasi antar program Baru Dan Terbarukan dan pensiunan
• Subsidi yang tepat sasaran dan efektif • Penguatan cadangan risiko fiskal • Birokrasi yang berbasis kemajuan ICT
Anggaran Perlindungan Anggaran Birokrasi
Sosial Rp372,5 T Rp261,3 T
Prioritas Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia
untuk mewujudkan transformasi Indonesia menjadi negara maju

ARAH KEBIJAKAN
PENDIDIKAN PERLINDUNGAN
• Peningkatan akses dan kualitas pendidikan SOSIAL
● Optimalisasi bonus demografi • Pengembangan vokasi • Peningkatan akses
• Penguatan R&D
● Menciptakan generasi pekerja keras yang • Peningkatan kualitas guru
masyarakat kurang mampu
pada kebutuhan dasar,
dinamis, menguasai ilmu pengetahuan dan • Pengembangan sarana & prasarana sekolah.
kesehatan, dan pendidikan.
teknologi
● Penguatan endowment fund untuk manajemen KESEHATAN
SDM • Pencapaian Universal Health Coverage
• Prevalensi stunting
● Optimalisasi kerja sama dengan industri • Perbaikan fasilitas kesehatan.

#1
Sumber: Kemenkeu
26
Pendidikan Usia Dini Pendidikan Dasar Pendidikan Tinggi
APBN untuk • Kartu Indonesia Pintar • KIP Kuliah
• BOP PAUD
mempersiapkan (DAK Non Fisik) (SD/SMP/SMA sederajat)
• Rp 11,2 T
• Rp 6,7 T
• 818,1 ribu mahasiswa
generasi muda
• Rp 4,5 T
• 7,4 juta anak • 20,1 juta jiwa • Beasiswa LPDP (S2/S3)
• Bantuan Operasional
untuk peningkatan Sekolah
• Rp 1,8 T
• 5.000 mahasiswa baru
kualitas SDM • Rp 63,0 T
• 54,6 juta jiwa
dan 12.333 mahasiswa
lanjutan

• Sarpras PAUD • Bangun/Rehab Ruang Kelas • Bangun/Rehab Kampus


diarahkan untuk • Rp 307,6 M • Rp 7,8 T • Rp 4,4 T
• 5.841 ruang kelas • 15,1 ribu ruang kelas • 87 kampus
peningkatan kualitas
dan 2.677 sekolah
SDM sebagai bagian
mewujudkan
• Riset oleh LPDP • Riset oleh Kemenristekdikti
kesejahteraan dan • Rp 284,1 M • Rp 1,5 T
keadilan rakyat • 104 riset • 1.450 riset

Anggaran Pendidikan • Tunjangan Profesi Guru PNS • Tunjangan Profesi Guru Non
• Rp 63,5 T PNS

Rp508,1 T
• 1,3 juta guru • Rp 10,7 T
• 407,7 ribu guru
27
28
Peningkatan Kesejahteraan
APBN Tahun 2020 Program Keluarga Harapan
Rp29,1 T Pemberdayaan Masyarakat
untuk Peningkatan 10,0 juta keluarga miskin Pembiayaan Ultra Mikro
Bantuan Pangan/Kartu Sembako Rp1,0 T bagi 241 rb debitur
Kesejahteraan Rp28,1 T
15,6 juta keluarga miskin
(1,6 juta debitur akumulasi)
Subsidi Bunga Kredit Usaha Rakyat

Masyarakat Rp13,8 T bagi 16,47 juta debitur


(akumulasi)
Bantuan Sosial Usaha Ekonomi Produktif
Berpenghasilan Mendukung Pengembangan Rp270 M bagi 135 ribu KK

Perekonomian Desa
Rendah, Miskin dan Dana Desa
Bantuan untuk Nelayan
a.l. Premi Asuransi Rp33,0 M untuk
170 rb nelayan
Rentan Miskin Rp72,0 T untuk 74.954 desa termasuk:
• 20.588 desa tertinggal
• 6.835 desa sangat tertinggal Akses Perumahan
Subsidi Uang Muka Perumahan
Rp600 M bagi 150 rb Keluarga (MBR)
Peningkatan Produktivitas Subsidi Bunga Kredit Perumahan
Pertanian Rp3,9 T bagi 677 rb Keluarga (MBR)

Rp372,5 T Subsidi Pupuk


Rp26,6 T bagi 16,2 juta petani

29
Melanjutkan Percepatan Pembangunan Infrastruktur
ARAH KEBIJAKAN Anggaran Infrastruktur di APBN 2020
● Interkoneksi infrastruktur dengan berbagai
Rp423,3 T
kawasan: industri kecil, Kawasan Ekonomi Khusus,
pariwisata, persawahan, perkebunan, dan perikanan
● Pembangunan infrastruktur untuk mendukung
aktivitas masyarakat
● Infrastruktur untuk mendukung pengembangan
perekonomian dan kemudahan aksesibilitas.

STRATEGI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN


INFRASTRUKTUR 2019 - 2024:
• Infrastruktur pelayanan dasar untuk pemerataan distribusi
pembangunan ekonomi
• Infrastruktur pendukung konektivitas dan sektor prioritas
spt. pertanian, perikanan, manufaktur dan pariwisata
• Infrastruktur smart city
• Infrastruktur energi, kelistrikan, dan teknologi informasi
Sumber: Kemenkeu 30
Creative Financing Untuk Pembiayaan Infrastruktur
Operation Peran APBN Dalam Mendukung KPBU
Project Feasibility Financing Scheme and maintenance
Construction
Reguler *

APBN
Feasible Economic and Goverment
1 Budget
not Financial
Goverment

Feasible Economic but Private Hybrid Financing


2 Project
(KPS) Viability Gap Availability
Not Feasible Financial Goverment Development Penjaminan
Facility (PDF) Fund (VGF) Payment (AP)

Private KPBU
Creative Financing **

3 Feasible Economic but (PDF,VGF,AP,Penjami


Marginal Financial Goverment Private nan)
Peran Kemenkeu dalam KPBU:
– Memberikan Fasilitas Fiskal dan Dukungan Pemerintah
Feasible Economic and Private seperti Fasilitas PDF, Dukungan Kelayakan (VGF), dan
4
Swasta
Feasible Financial Private Penjaminan
– Fasilitas PDF terdiri dari
5 Feasible Economic and SOE • Penyiapan proyek (untuk meningkatkan OBC menjadi
Feasible Financial Duty for SOE
SOE FBC)
• Mendampingi proses transaksi proyek (sampai
tercapainya financial close)
Insentif Fiskal untuk Mendorong Investasi
Kebijakan perpajakan juga diarahkan untuk mendorong investasi melalui fasilitas perpajakan dan bea dan cukai

Fasilitas Pajak Fasilitas PPN


Penghasilan • Penguragan PPN:
Insentif Fiskal • Barang Modal
dalam pipeline: • Tax Holiday
• Pelayanan kesehatan dan
• Tax Allowance
Pendidikan
• Super Deduction Padat • Pengurangan pajak
• Pelayanan Sosial
Karya penghasilan impor • Jasa ekspor
Mendorong Peran • Super Deduction
Swasta dalam Investasi untuk R&D and
Padat Karya vocational training

• Omnibus Law
Mendorong Investasi
dan dunia usaha melalui
penurunan tarif PPh
badan Fasilitas
Bea & Cukai Fasilitas Khusus
• Pembebasan bea masuk impor • Fasilitas di Kawasan Ekonomi
untuk barang modalKITE Khusus (KEK)
• Bonded Storage Area • Fasilitas di kawasan industri
• Bea masuk ditanggung • Free Trade Zone
pemerintah
32
Insentif Untuk Menarik Investasi
TAX
Untuk investasi pada industri pionir yaitu industri memiliki keterkaitan luas,
HOLIDAY
memberi nilai tambah dan eksternalitas yang tinggi, memperkenalkan
teknologi baru, dan memiliki nilai strategis bagi perekonomian

Fasilitas Pengurangan PPh badan sebesar 100% (untuk investasi minimal Rp500 miliar) atau
sebesar 50% (untuk investasi minimal Rp100 miliar).
PMK 150 Tahun 2018
Jangka waktu pengurangan PPh badan : 5- 20 tahun (sesuai dengan nilai investasi)

Untuk investasi pada industri prioritas dengan kriteria memiliki nilai investasi
TAX tinggi/untuk ekspor, menyerap tenaga kerja tinggi, atau menggunakan TKDN tinggi
ALLOWANCE
Fasilitas berupa investment allowance sebesar 30%, penyusutan dan amortisasi dipercepat, PPh dividen 10%, dan tambahan
kompensasi kerugian yang lebih lama dari 5 tahun

RENCANA PENGGANTIAN PP TAX ALLOWANCE (Status: dalam proses penetapan)

PP 18 Tahun 2015 stdd • Simplifikasi Prosedur : Pengajuan dilakukan secara online by system melalui OSS
PP 9 Tahun 2016 • Perluasan bidang usaha yang diberikan fasilitas : dari 145 KBLI diperluas menjadi 184 KBLI
Insentif Fiskal Bagi Riset (R&D) & Training
Super deduction
PP Nomor 45 Tahun 2019
Untuk mendorong pertumbuhan investasi sekaligus meningkatkan peran pelaku usaha dan
pelaku bisnis dalam meningkatkan kualitas SDM Indonesia yang berdaya saing.

Super deduction for Super deduction for Investment Allowance for


R&D Vocational Training labor intensive projects
Pengurangan penghasilan bruto
Pengurangan penghasilan bruto Fasilitas pengurangan penghasilan
paling tinggi 300% dari biaya
paling tinggi 200% dari jumlah neto sebesar 60% dari jumlah
kegiatan penelitian dan
biaya kegiatan vokasi yang penanaman modal bagi industri
pengembangan yang dilakukan di
dilaksanakan. padat karya.
Indonesia.
Penyederhanaan regulasi dan Peraturan telah diidentifikasi
birokrasi antara lain melalui
Omnibus Law
70 dalam Omnibus Law telah
diidentifikasi dan dibagi dalam
10 klaster
Presiden Jokowi akan mengajak DPR untuk menerbitkan 2
undang-undang besar, yaitu: Licensing Investment
• UU Perpajakan Endeavors Terms
• UU Cipta Lapangan Kerja & Pemberdayaan UMKM

UU tersebut akan merevisi Undang-Undang yang Ease ofDoing


Penalty Business
dinilai menghambat tercapainya realisasi investasi,
penciptaan lapangan kerja dan UMKM
Research and
Labor Innovation
Omnibus Law akan mendorong perbaikan iklim investasi, Reform Support
mendorong daya saing, UKM, serta ketenagakerjaan.
Government Ease of
Omnibus Law juga termasuk reformasi ketenagakerjaan Administration Government
yang mempertimbangkan 6 aspek yakni: upah minimum, Projects
outsourcing, tenaga kerja asing, pesangon, durasi
kerja, dan sanksi. Aspek tersebut terkait dengan peraturan Land Special
Acquisition Economic
ketenagakerjaan lain seperti Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Zone
SJSN, dll.
35
Substansi Omnibus Law Perpajakan
SISTEM TERRITORI MENDORONG
PENENTUAN PENGATURAN
MENINGKATKAN UNTUK KEPATUHAN WAJIB MENCIPTAKAN KEADILAN IKLIM
SUBJEK PAJAK FASILITAS DALAM UU
PENDANAAN INVESTASI PENGHASILAN PAJAK & WAJIB BAYAR BERUSAHA DI DALAM NEGERI
ORANG PRIBADI PERPAJAKAN
LUAR NEGERI SECARA SUKARELA

1. Penurunan tarif PPh 5. Penghasilan 7. WNI tinggal 9. Relaksasi Hak 11. Pemajakan Transaksi 13.Bentuk Fasilitas:
Badan secara tertentu <183 hari di Pengkreditan Pajak Elektronik: a. Tax holiday
bertahap (termasuk Indonesia dapat Masukan bagi a. Penunjukan platform b. Super deduction
22% (2021 & 2022) Dividen) dari menjadi SPLN Pengusaha Kena memungut PPN c. Fasilitas PPh
dan 20% (2023 dst.) luar negeri tidak Pajak b. Pengenaan pajak untuk Kawasan
8. WNA tinggal
2. penurunan tarif PPh dikenakan PPh 10.Pengaturan Ulang: kepada SPLN atas Ekonomi Khusus
>183 hari di
Badan Wajib Pajak Go sepanjang a. Sanksi transaksi elektronik di d. PPh untuk surat
Indonesia
Public diinvestasikan di Administratif Indonesia berharga negara
menjadi SPDN
(tarif umum – 3%) Indonesia Pajak, Pabean, 12. Rasionalisasi Pajak Daerah e. Keringanan/
3. Penghapusan PPh dan Cukai a. Pemerintah Pusat dapat pembebasan
6. Penghasilan
atas Dividen dari b. Imbalan Bunga tetapkan tarif Pajak Pajak Daerah
WNA yang
dalam negeri Daerah yang berlaku oleh Kepala
SPDN (Dual
4. Ruang untuk secara nasional Daerah
Residence)
Penyesuaian Tarif PPh b. Pemerintah Pusat dapat
hanya atas
Ps. 26 atas Bunga berikan sanksi dan
penghasilan dr
batalkan Perda yang
Indonesia
menghambat investasi.

UU terdampak: UU PPh, UU PPN, UU KUP, UU Kepabeanan, UU Cukai, UU PDRD, UU Pemda


Tax Expenditure Report
Estimasi hilangnya penerimaan pajak tahun 2017 sebesar 196.8T atau 1.45% GDP, sedangkan tahun 2018 sebesar Rp221.1T
atau 1.49% GDP
by subject Trillion Rp by sector Trillion Rp
Subject 2016 2017 2018
Sector 2016 2017 2018
Business Entity
Multiscale Enterprise 68 51.2 57.5 Manufacture Industry 33,1 33,6 39,2
MSME 42.5 51.3 62.7 Health Service 25,7 26,8 30,8
Household 82.1 94.4 100.9
Total 192.6 196.8 221.1
Transportation Service 16,9 23,7 24,3
by tax type Trillion Rp Trade 16 19,1 24,3
Tax Type 2016 2017 2018
Fishery and Agriculture 21,1 21,6 22,6
VAT and Luxury Tax 116.3 132.8 145.6
Income Tax 67.7 54.4 63.3 Finance Service 13,4 15,1 16,3
Custom and Excise 8.5 9.5 12.2
Tax Property for Agriculture, Education Service 11 12,1 14,5
Forestry, and Mining Sectors 0.01 0.10 0.10 Gas, Water, and Electricity 31,6 13,1 13,9
Total 192.6 196.8 221.1
by purpose Trillion Rp Construction Service 4,3 4,6 5,2
Purpose 2016 2017 2018 Mining and Excavation 2,6 2,5 2,9
Support Business 12.1 18.3 19.3
Encourage Investment 46.0 21.6 27.3 Social Service 0,7 0,9 1
Protect MSME 42.5 51.3 62.7 Multisector 16 23,7 26,2
Improve General Welfare 92.0 105.6 111.9
Total 192.6 196.8 221.1 Total 192,6 196,8 221,1
TERIMA KASIH
Realisasi APBN Per Oktober 2019: Pengaruh Global dalam Pendapatan Negara
PENDAPATAN NEGARA Penerimaan Perpajakan PNBP
• Lifting dan harga yang lebih rendah
Rp1.508,9 T Rp1.173,9 T Rp333,3 T
65,7% dari APBN 88,1% dari APBN
mempengaruhi pajak yang lebih rendah di sisi
migas.
69,7% dari APBN tumbuh 1,2% tumbuh 3,2%
tumbuh 1,2%

Belanja Modal Belanja Bantuan Sosial Belanja Subsidi


BELANJA NEGARA
Rp100,8 T Rp91,7 T Rp146,2 T
Rp1.798,0 T 53,2% dari APBN 94,5% dari APBN 65,2 % dari APBN
73,1% dari APBN
tumbuh 4,5% • Pemerintah mengelola momentum demand dengan menjaga belanja pemerintah.
• Rendahnya ICP mempengaruhi rendahnya realisasi belanja subsidi.

• Dengan realisasi pendapatan dan belanja di atas, defisit


PEMBIAYAAN ANGGARAN DEFISIT ANGGARAN anggaran diperkirakan sebesar 1,8% dari PDB.
Rp373,4 T Rp289,1 T • Strategi front loading diterapkan untuk memanfaatkan
kondusifnya situasi pasar keuangan di Semester I guna
126,1% dari APBN 1,80% dari PDB mengantisipasi risiko global yang makin meningkat ke
depannya. 39
Kemudahan Berbisnis dan Daya Saing Masih Perlu Terus Diperbaiki
Peringkat Ease of Doing Business 2020 Skor Global Competitiveness Index 2019
Skor EODB Peringkat GCI
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Indonesia
2019
Peringkat 1 dunia (Singapore) 50 Indonesia
Perbaikan signifikan
peringkat EODB Indonesia Stagnansi Tahun Skor Institutions
31 Tiongkok Innovation
2020 69,6 Infrastructure
Capability
63 India 2019 68,2 Business
ICT Adoption
70 Vietnam Dynamism
72 73 2018 66,9
73 Indonesia
Macroecono
91 2017 64,7 Market Size
95 Filipina mic Stability
109 2016 62,1
120 120 Financial
124 Brazil Health
2015 59,2 System

Sumber: World Bank Labour


Skills
Market
• Di periode 2016 – 2018 (penilaian kinerja 2015 – 2017) peringkat EODB meningkat Product
signifikan, didukung implementasi reformasi struktural seperti subsidi BBM, Market
perbaikan iklim investasi dan akselerasi infrastruktur.
Reformasi struktural harus fokus pada hal-hal yang masih
• Dalam 2 tahun terakhir peringkat EODB relatif stagnan, meski skor terus membaik,
menghambat daya saing: SDM (kesehatan, skills, pasar
mengindikasikan perlu implementasi reformasi yang lebih kuat.
tenaga kerja, inovasi), Institusi, Infrastruktur, Sistem
• Reformasi ke depan harus menyasar pada penguatan sumber daya manusia yang
selama ini masih menjadi tantangan daya saing Indonesia.
Keuangan 40
Penguatan manufaktur harus dilakukan untuk mewujudkan
transformasi ekonomi
ARAH KEBIJAKAN:
• Insentif fiskal tepat sasaran
GDP & Manufacturing Growth of Indonesia, % (1961 - 2018)
• Mendorong vokasi &
25
peningkatan produktivitas
tenaga kerja 20 70s
80s
• Mendorong inovasi dan R&D 15 12.58
90s
10.04
• Mendorong Industry 4.0 10
60s
6.76
2000s 2011-2018
4.75 5.24 5.36
5 7.44
Sejak krisis keuangan Asia, kinerja 3.95 5.51 4.08 4.48 4.76
0
sektor manufaktur menurun dan
-5
menghambat produktivitas…
-10
Revitalisasi sektor manufaktur -15
adalah syarat penting untuk 1961 1966 1971 1976 1981 1986 1991 1996 2001 2006 2011 2016
transformasi ekonomi & GDP Growth Manufacturing Growth Average Manuf Growth Average GDP Growth
meningkatkan pertumbuhan
Source: Badan Pusat Statistik 41
5 Program Kerja Prioritas Pemerintah
APBN Dalam Menjaga Stabilitas Domestik dan Memperkuat Reformasi Ditengah Ketidakpastian Global

Menjaga konsumsi Meningkatkan daya saing Melakukan reformasi Meningkatkan kualitas


sebagai mesin utama untuk meningkatkan struktural dan menjaga sumber daya manusia
pertumbuhan ekonomi investasi & ekspor stabilitas ekonomi-politik sebagai aktor ekonomi
Indonesia

Pembangunan Penyederhanaan Transformasi


5 Program Kerja SDM Regulasi Ekonomi
Prioritas Pemerintah
di Tengah
Ketidakpastian Global
Infrastruktur Penyederhanaan
Birokrasi 42

Anda mungkin juga menyukai