KEMENKEU - 2020 Economic Outlook PDF
KEMENKEU - 2020 Economic Outlook PDF
2020
SUMINTO
STAF AHLI MENTERI KEUANGAN
BIDANG MAKRO EKONOMI DAN KEUANGAN INTERNASIONAL
Selasa, 10 Desember 2019
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
“
”
Fundamental Ekonomi Indonesia
Sehat di Tengah Dinamika Global
2
Sepanjang 2019, gejolak ekonomi & geopolitik global terus membayangi
Di HONG KONG, undang- Perang dagang tereskalasi dengan ARGENTINA mengajukan Fasilitas minyak Aramco di AS dan TIONGKOK akan
undang ekstradisi dan pengenaan tarif impor AS kepada restrukturisasi utang sebesar ARAB SAUDI diserang yang mencoba bernegosiasi kembali
ketimpangan sosial-ekonomi TIONGKOK sebesar 10% di bulan US$101 miliar dan kembali berdampak pada penurunan terkait tarif dagang. Hal ini
Sejak awal tahun hingga memicu demonstrasi yang Mei, Pertemuan G-20 Osaka di memasuki periode krisis 5% dari pasokan global dan membuat tensi perang dagang
penghujung, proses Brexit di masif sejak Maret dan mulai bulan Juni, dan kembali perang setelah Mauricio Macri mendorong harga minyak sedikit mereda, namun
INGGRIS masih juga belum menyebabkan perekonomian dagang di bulan Juli. mengalami kekalahan besar mentah global naik hingga 15 ketidakpastian masih tinggi.
menghasilkan titik temu. Hong Kong berkontraksi. pada pemilu awal. persen seketika.
Vox
scmp
Manager Magazin Mercopress SCMP
Uncertainty
ahead
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des
3.81 3.61
3.46 3.39 3.4
3.0
VENEZUELA CHILE
2015 2016 2017 2018 2019F 2020F
WEO Oct 2018 WEO Jan 2019 WEO Apr 2019
acslaw
WEO Jul 2019 WEO Okt 2019
Government Pada WEO April 2019, proyeksi volume Terjadi krisis JEPANG dan KOREA Di BOLIVIA, gejolak politik terjadi Gelombang protes di CHILE terjadi
Shutdown di AS . perdagangan dan pertumbuhan ekonomi presidensial di terlibat perang dagang. akibat hasil pemilu dan pengunduran dipicu kenaikan harga tiket subway
GLOBAL kembali mengalami koreksi. VENEZUELA. diri Presiden Morales. dan isu ketimpangan.
3
Sumber Potensi Ketidakpastian Global Di Tahun 2020
tahun 2020.
Manager 50.3
• Melemahnya volume
perdagangan global akan
Index (PMI) 49.3
mempengaruhi performa global Jan Mar May July Sept Nov Jan Mar May July Sept Nov Jan Mar May July Sept Nov
manufaktur global 2017 2018 2019
Jan-17
Mar-17
0
8
2
4
6
Jan-18
May-17
Mar-18 Mar-17
Jul-17
Sep-17 May-18 Jun-17
Nov-17 Jul-18 Sep-17
Jan-18 Sep-18 Dec-17
Mar-18 Nov-18 Mar-18
USA
May-18
Jul-18
Jan-19 Jun-18 USA
USA
Mar-19 Sep-18
Indeks PMI
Sep-18
GDP Growth
May-19 Dec-18
Nov-18
Jul-19 Mar-19
Jan-19
Sep-19 Jun-19
2.3
Mar-19
May-19
Export-Import Growth
Jul-19
Jan-17
Mar-17
0.0
2.0
4.0
6.0
8.0
May-17 Jan-18
Jul-17 Mar-18 Mar-17
Sep-17 May-18 Jun-17
Nov-17 Jul-18 Sep-17
Jan-18
Sep-18 Dec-17
Mar-18
May-18 Nov-18 Mar-18
RRC
RRC
Jan-19 Jun-18
China
Jul-18
Sep-18 Mar-19 Sep-18
Indeks PMI
GDP Growth
Export-Import Growth
May-19
Jul-19
Jan-17
0
2
4
6
8
Mar-17
May-17 Jan-18 Mar-17
Jul-17 Mar-18 Jun-17
Sep-17 May-18
Nov-17 Sep-17
Jul-18
Jan-18 Dec-17
Sep-18
Mar-18 Mar-18
May-18 Nov-18
Jun-18
Jul-18 Jan-19
Sep-18
Singapore
Sep-18 Mar-19
Singapura
Singapore
GDP Growth
Indeks PMI
Nov-18 Dec-18
May-19
Jan-19 Jul-19 Mar-19
Mar-19 Jun-19
0.1
Sep-19
Export-Import Growth
May-19
Jul-19
Jan-17
0
2
4
6
8
Mar-17
Jan-18
May-17 Mar-17
Jul-17 Mar-18
May-18 Jun-17
Sep-17
Nov-17 Jul-18 Sep-17
Jan-18 Sep-18 Dec-17
Dampak Global Pelemahan Ekonomi Dunia
Jepang
Japan
Jul-18
Mar-19 Sep-18
Indeks PMI
Sep-18
GDP Growth
Export-Import Growth
May-19
Jul-19
2
4
8
0
6
Jan-17
Mar-17 Jan-18 Mar-…
May-17 Mar-18 Jun-17
Jul-17 May-18
Sep-17 Sep-17
Jul-18
Nov-17 Dec-17
Sep-18
Jan-18 Mar-…
Mar-18 Nov-18
Jun-18
Jerman
May-18 Jan-19
Jerman
Sep-18
Mar-19
GDP Growth
Jul-18
Jerman
Indeks PMI
Dec-18
Sep-18 May-19
Nov-18 Jul-19 Mar-…
Jun-19
2.1
Jan-19 Sep-19
Mar-19
Export-Import Growth
May-19
Jul-19
Kondisi Sektor Finansial & Aliran Modal Global
Perbandingan Nilai Tukar Terhadap Dolar AS (%) Indeks Mata Uang EM vs Indeks Dolar
1,670 100
• Mata uang negara
%MTM 29 November 2019 %YTD 29 November 2019 1,660
99 berkembang sedikit
menguat di akhir
1,650
98
1,640
7.74 Rusia
-0.79
1,630 97 November
0.01 7.13 Thailand
Jun-19
Feb-19
Apr-19
Feb-18
Apr-18
Nov-19
May-18
Nov-18
May-19
Sep-18
Sep-19
Oct-19
Oct-18
Jan-19
Jan-18
Jul-18
Aug-18
Jul-19
Aug-19
Dec-18
Mar-18
Mar-19
Transmisi Pelemahan Ekonomi Global Ke Indonesia
Perkembangan NFB SUN, Saham dan SBI (triliun rupiah)
Quantitative easing Taper tantrum Normalisasi moneter AS
Pasar Finansial 300
200
Aliran modal ke Indonesia 100
dipengaruhi oleh kebijakan 0
-100
moneter negara maju. 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019*
Saham SUN SBI Total
Pertumbuhan Ekonomi
5.27 5.17
5.21 5.19 5.17 5.18
5.07
5.03
5.06 5.06 5.07 5.05
5.03 5.02
5.01 5.01
4.94 4.94
4Q16
3Q17
2Q18
2Q19
1Q16
2Q16
3Q16
1Q17
2Q17
4Q17
1Q18
3Q18
4Q18
1Q19
3Q19
Inflasi (%, yoy) 15,500 Rupiah Exchange Rate JISDOR Neraca Perdagangan(US$ bn)
8 20.4
15,000 15.2
13.7
6 11.2
11.8
14,500 14,163 9.6 3.8 4.5
4 3.35 3.61 3.13 7.7
3.02 3.13
(2.2) (1.9)
14,000
2 14,020 (6.0) (5.6) (8.6) (6.4)
(8.6)
13,500 (13.4) (12.4)
0 Sep-2019
2014 2015 2016 2017 2018
Jan
Jan
Jan
Jan
Jan
Apr
Apr
Apr
Apr
Apr
Okt
Okt
Okt
Okt
Jul
Jul
Jul
Jul
Jul
ct
O
13,000 YTD²
2015 2016 2017 2018 2019 Jan Mar May Jul Sep Nov Jan Mar May Jul Sep Nov* Oil & Gas Non Oil & Gas Total
2018 2019
Komposisi Pertumbuhan Ekonomi Domestik
Konsumsi Pemerintah Investasi (GFCF)
Kontribusi Pertumbuhan Ekonomi Rata-rata Rata-rata
Berdasarkan Pengeluaran AGGREGATE 2006-2015: 2015: 5.3
2016: -0.1
2006-2015: 2015: 5.0
2016: 4.5
5,17 2017: 2.1 2017: 6.2
5,05
5,02 DEMAND 6,0% 2018: 4.8
6,8% 2018: 6.7
2019 Q3: 1.0 2019 Q3: 4.2
1.12
0.95 1.83
Konsumsi Rumah Impor Ekspor
Tangga Rata-rata Rata-rata
2.24 1.59 Rata-rata 2015: 4.8 2006-2015 : 2015: -6.2 2006-2015 : 2015: -2.1
1.38 2006-2015: 2016: 5.0 2016: -2.4 2016: -1.7
0.18 0.09 2017: 5.0 2017: 8.1 2017: 8.9
Konsumsi 0.10
LNPRT 5,1% 2018: 5.1
2019 Q3: 5.1 4,7% 2018: 12.0
2019 Q3: -8.6 5,2% 2018: 6.5
2019 Q3: 0.02
Konsumsi RT 2.69 2.77 2.69
Sektor Primer
• Pertumbuhan sektoral
Pertanian 3.08
menunjukkan perlunya
2,67% Pertambangan 1.94 transformasi struktural
yoy
perekonomian
• Sektor pertanian,
Manufaktur 4.15 industri pengolahan,
Sektor Sekunder Listrik, Gas dan Air 3.81
dan perdagangan
4,60% tumbuh di bawah rata-
Konstruksi
yoy
5.65
rata
• Sektor pertambangan
Perdagangan 4.75 fluktuatif, seiring
Transport & Gudang 6.63 pergerakan harga
Sektor Tersier
Infokom komoditas
6,29%
9.15
Jasa Keuangan dan Asuransi 6.15 • Sektor tersier tumbuh di
yoy
atas rata-rata
Jasa Lainnya 6.57
Kondisi Neraca Berjalan & Cadangan Devisa
Neraca Pembayaran Kumulatif Transaksi Berjalan (% thd PDB)
Q-3 2019 • Di Q3-2019, CAD membaik menjadi
sebesar 2,7 persen terhadap PDB.
Q1-2019
Q2-2019
Q3-2019
•Transaksi Berjalan Perbaikan didukung oleh peningkatan
2015
2016
2017
2018
surplus neraca perdagangan barang.
-$22,5 M 0
tinggi. 8
7
Oct-17
Oct-18
Aug-17
Sep-17
Aug-18
Sep-18
Aug-19
Jan-17
Feb-17
Apr-17
May-17
Nov-17
Jan-18
Feb-18
Apr-18
May-18
Nov-18
Jan-19
Feb-19
Apr-19
May-19
Mar-17
Jun-17
Dec-17
Dec-18
Jun-19
Jul-17
Mar-18
Jun-18
Jul-18
Mar-19
Jul-19
Arahan Presiden Pada Pembukaan Indonesia Banking Expo
BI-7DRR Lending Rate SB KMK SB KI SB KK
2019
Jakarta, 6 Nov 2019 % Pertumbuhan DPK dan Kredit (yoy)
14 98
13 Kredit 96
12 94,04
Namun tren
perlambatan penyaluran kredit 11
94
92
yang masih berlanjut sementara pertumbuhan DPK 10
9
LDR (RHS) 8,59
90
sedikit lebih rendah dari bulan Juli. 8 DPK
88
7 7,62
Load to Deposit Ratio (LDR) berada pada tingkat 94,04% 6 86
per Agustus 2019. 5 84
May
Mar
Mar
Mar
Mei
Mei
Feb
Feb
Feb
Jun
Sep
Dec
Dec
Jun
Sep
Jun
Agt
Jul
Jul
Jul
Nov
Jan
Nov
Jan
Jan
Apr
Aug
Apr
Aug
Apr
Oct
Oct
2017 2018 2019
Kondisi & Kinerja Sektor Riil & Ritel
Purchasing Manager Index (PMI) Indonesia Indeks Penjualan Riil (IPR)
55 270 12
250 Index
% YoY (RHS) 10
230
51.9 51.6
8
52 210
6
190
4
170
2
49 48.2 150
130 0
110 -2
47.7
46 90 -4
J F M A M J J A S O N D J F M A M J J A S O
2018 2019
Survei Konsumen Terhadap Kondisi Ekonomi Saat Ini dan Akan Datang
• Kinerja Manufaktur Nasional (PMI Index) terus menurun semenjak Mei
2019, tetapi mulai membaik di bulan November 2019
140
• Indeks Penjualan Riil menunjukkan penjualan eceran Q3 2019 130
tumbuh sebesar 1,4% (yoy) lebih rendah dibandingkan Q2 2019 sebesar
120
4,2%.
110
• Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Q3 2019 sebesar 123,2 lebih 100
rendah dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang mencapai 127,6 J F M A M J J A S O N D J F M A M J J A S O N
. 2018 2019
• Secara bulanan, pada November 2019 optimisme konsumen menguat
Indeks Keyakinan Konsumen Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini
dengan IKK sebesar 124,2 lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar
Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi
118,4.
Kondisi & Kinerja Penanaman Modal Langsung
FDI Indonesia 2017-Q3 2019 Komposisi Penanaman Modal
2017-Q3 2019
250
200.5 205.7 100%
185.9 195.1
176.6 179.6 185.3 176.3
200 170.9 173.8 90%
165.8
80% 262.3
328.6
150 70% 317.8
60%
100
c 50%
50 40%
30% 430.6
392.7
0 20% 283.5
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 10%
0%
2017 2018 2019
2017 2018 2019 (up to Q3)
FDI PMDN Total
FDI PMDN
PerformaEkspor
-4.45% -5.10% -9.98% -5.73% -6.13% -3.08%
-11.16% -8.95% -9.54% -8.48% -8.88%
• Dampak perang dagang dan perlambatan volume
14.85
perdagangan dunia, berdampak pada PMI negara
14.39
tujuan utama ekspor yang melemah.
• Alhasil kinerja ekspor nasional terus tertekan
sepanjang tahun 2019.
• Secara kumulatif, realisasi ekspor hingga November
2019 turun -7.38% (ytd).c
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov
Impor (US$ Miliar) s.d Nov 19 -9.77% 2018 2019 ∆ 2019 yoy (RHS)
PerformaImpor
-2.08%
-13.81% -7.00%
-4.72% 2.02%
-15.19% -15.75%
-2.37%
-16.39% -8.21%
• Impor kembali menguat dibandingkan bulan lalu
-17.30%
sejalan dengan PMI Indonesia yang meningkat dari
47.7 menjadi 48.2, namun kondisi ini masih dibawah 50
16.90
15.51
yang berarti kecenderungan perusahaan belum
melakukan ekspansi.
• Penurunan impor Nov-19 didorong oleh penurunan di
semua kategori BEC dibandingkan November 2018.
• Secara kumulatif, realisasi impor s.d Oktober 2019
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov masih mengalami penurunan sebesar –9.77% (YoY).
Indikator Kesejahteraan Ekonomi
13.33
12.49 11.96
• Upaya penurunan tingkat
kemiskinan dengan
11.37 11.25 11.22 10.86 10.64
Tingkat 9.82 9.41
Kemiskinan mengoptimalkan program
bantuan sosial
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
•Tingkat pengangguran
7.14 terbuka akan terus
6.56
Tingkat 6.14 6.17 5.94 6.18
5.61 5.50 5.34 5.28
diturunkan dengan
Pengangguran meningkatkan
pertumbuhan kesempatan
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
kerja
“
Kebijakan Fiskal & APBN Di Tengah
”
Ketidakpastian Global
18
Peran Kebijakan Fiskal
Alokasi
Sumber Daya
• Belanja yang berkualitas,
produktif dan mendukung
Stabilitas pembangunan
• Prioritas pada belanja
3 FUNGSI UTAMA Makroekonomi infrastruktur dan SDM
• Tingkat defisit dan utang yang • Penyediaan layanan publik yang
KEBIJAKAN FISKAL & terkendali memadai
APBN • Pembiayaan yang pruden
• Mitigasi risiko bencanadan
pengembangan sumber daya Distribusi
STABILITAS terbarukan
• Penguatan fiscal buffer Pendapatan
• Optimalisasi penerimaan
• Kebijakan perpajakan yang adil
• Program-program bantuan
DISTRIBUSI sosial yang tepat sasaran
• Penguatan desentralisasi fiskal
ALOKASI
19
Program KerjaPrioritas
diarahkanpada area yang menjadihambatanstrukturalIndonesia
Melakukan reformasi
struktural dan menjaga
stabilitas ekonomi-politik
Meningkatkan kualitas
sumber daya manusia
5 Program Prioritas sebagai aktor ekonomi
Pemerintah Jangka Menengah 20
Strategi Kebijakan Fiskal
Arah dan Strategi Kebijakan Fiskal Jangka Menengah
Arah dan Strategi Kebijakan Fiskal 2020
2020-2024
1. Pengendalian defisit dan rasio utang 1. Pembiayaan kreatif dan inovatif yang
mengikutsertakan peran swasta
2. Keseimbangan primer menuju positif
3. Memperkuat ketahanan fiskal 2. Efektivitas peran quasi fiskal sebagai agent
development (BUMN & BLU)
3. Pendalaman pasar keuangan domestik
21
Asumsi Dasar Ekonomi Makro
Indikator
APBN
2019
Outlook 2020 Sumber: Kemenkeu
Pertumbuhan Ekonomi (%, yoy) 5,3 5,1 5,3 Didukung stabilitas konsumsi dan
berlanjutnya akselerasi infrastruktur.
Inflasi (%, yoy) 3,5 3,2 3,1 Didukung penguatan koordinasi antar
institusi, serta perbaikan distribusi
barang.
Nilai Tukar (Rp/US$) 15.000 14.200 14.400 Dipengaruhi oleh kondisi eksternal yang
bergejolak. Namun fundamental
ekonomi Indonesia yang sehat dan
5,4
komitmen reformasi mendukung
Suku Bunga SPN-3 bulan (%) 5,3 5,6 perbaikan iklim investasi termasuk di
pasar keuangan
65
Permintaan global rendah & peningkatan
CPI (US$/barel) 70 60 suplai → harga cenderung lemah. Namun
tensi geopolitik berpotensi memberi
upward pressures.
Lifting Minyak (ribu barel/hari) 775 754 734 Target lifting migas masih
menghadapi tantangan penurunan
alamiah. Kegiatan pengeboran, kerja
Lifting Gas (ribu barel setara minyak/hari) 1.250 1.072 1.191 ulang, perawatan sumur tetap menjadi
program kerja utama yang akan22
didorong
Postur APBN
APBN 2019 (outlook realisasi) *triliun rupiah
APBN 2020 *triliun rupiah
386,3 KESEIMBANGAN
814,4 367.0 KESEIMBANGAN
856,9
PRIM ER PRIM ER
-5.6% GROWTH 7,5% GROWTH -5.0% GROWTH 5,2% GROWTH
HIBAH -34,7 HIBAH -12,0
1,3 PE M B IAYA AN 0.5 PE M B IAYA AN
-91,7% GROWTH 310,8 -61.5% GROWTH 307,2
Menjaga APBN 2020 Agar Tetap Pruden
❑ Rasio defisit terhadap PDB
Defisit APBN tahun 2020 terendah dalam
Tahun 2020 dijaga lima tahun terakhir
1,76% PDB ❑ Defisit Kesimbangan Primer
diarahkan semakin diturunkan bertahap ke arah
sehat dan adaptif positif
menghadapi risiko
perekonomian ❑ Penerimaan perpajakan untuk
mendukung daya saing
❑ Belanja Negara semakin fokus
pada program yang produktif
Optimalisasi Tax Ratio ❑ Pembiayaan anggaran semakin
penerimaan 11.6 menurun dimanfaatkan untuk
11.6
negara 10.8
11.4 11.1 mendukung peningkatan daya
10.7
disertai dengan target saing
yang realistis
2015 2016 2017 2018 Outlook 2019 APBN 2020
24
Fokus Belanja Pemerintah Pusat Tahun 2020
01 03
SDM yang berkualitas AKSELERASI PEMBANGUNAN
• Peningkatan produktivitas/daya saing SDM INFRASTRUKTUR
• Perluasan akses pendidikan, peningkatan
skill, enterpreneurship, ICT, penelitian
1 3 • Meningkatkan daya saing investasi dan
ekspor
• Percepatan pengurangan stunting, • Mendukung tranformasi industrialisasi
promotif preventif, program jaminan • Mendorong skema pembiayaan kreatif
kesehatan nasional
2 4 (KPBU: VGF atau AP)
02 05 04
PENGUATAN PROGRAM ANTISIPASI BIROKRASI YANG EFISIEN,
PERLINDUNGAN SOSIAL KETIDAKPASTIAN EKONOMI MELAYANI, DAN BEBAS
• Mengakselerasi pengentasan kemiskinan GLOBAL & DOMESTIK KORUPSI
• Peningkatan akurasi data dan perbaikan • Mitigasi risiko bencana, pelestarian • Mendorong efektivitas birokrasi
penyaluran, lingkungan, dan pengembangan Energi • Menjaga tingkat kesejahteraan aparatur
• Sinergi/sinkronisasi antar program Baru Dan Terbarukan dan pensiunan
• Subsidi yang tepat sasaran dan efektif • Penguatan cadangan risiko fiskal • Birokrasi yang berbasis kemajuan ICT
Anggaran Perlindungan Anggaran Birokrasi
Sosial Rp372,5 T Rp261,3 T
Prioritas Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia
untuk mewujudkan transformasi Indonesia menjadi negara maju
ARAH KEBIJAKAN
PENDIDIKAN PERLINDUNGAN
• Peningkatan akses dan kualitas pendidikan SOSIAL
● Optimalisasi bonus demografi • Pengembangan vokasi • Peningkatan akses
• Penguatan R&D
● Menciptakan generasi pekerja keras yang • Peningkatan kualitas guru
masyarakat kurang mampu
pada kebutuhan dasar,
dinamis, menguasai ilmu pengetahuan dan • Pengembangan sarana & prasarana sekolah.
kesehatan, dan pendidikan.
teknologi
● Penguatan endowment fund untuk manajemen KESEHATAN
SDM • Pencapaian Universal Health Coverage
• Prevalensi stunting
● Optimalisasi kerja sama dengan industri • Perbaikan fasilitas kesehatan.
#1
Sumber: Kemenkeu
26
Pendidikan Usia Dini Pendidikan Dasar Pendidikan Tinggi
APBN untuk • Kartu Indonesia Pintar • KIP Kuliah
• BOP PAUD
mempersiapkan (DAK Non Fisik) (SD/SMP/SMA sederajat)
• Rp 11,2 T
• Rp 6,7 T
• 818,1 ribu mahasiswa
generasi muda
• Rp 4,5 T
• 7,4 juta anak • 20,1 juta jiwa • Beasiswa LPDP (S2/S3)
• Bantuan Operasional
untuk peningkatan Sekolah
• Rp 1,8 T
• 5.000 mahasiswa baru
kualitas SDM • Rp 63,0 T
• 54,6 juta jiwa
dan 12.333 mahasiswa
lanjutan
Anggaran Pendidikan • Tunjangan Profesi Guru PNS • Tunjangan Profesi Guru Non
• Rp 63,5 T PNS
Rp508,1 T
• 1,3 juta guru • Rp 10,7 T
• 407,7 ribu guru
27
28
Peningkatan Kesejahteraan
APBN Tahun 2020 Program Keluarga Harapan
Rp29,1 T Pemberdayaan Masyarakat
untuk Peningkatan 10,0 juta keluarga miskin Pembiayaan Ultra Mikro
Bantuan Pangan/Kartu Sembako Rp1,0 T bagi 241 rb debitur
Kesejahteraan Rp28,1 T
15,6 juta keluarga miskin
(1,6 juta debitur akumulasi)
Subsidi Bunga Kredit Usaha Rakyat
Perekonomian Desa
Rendah, Miskin dan Dana Desa
Bantuan untuk Nelayan
a.l. Premi Asuransi Rp33,0 M untuk
170 rb nelayan
Rentan Miskin Rp72,0 T untuk 74.954 desa termasuk:
• 20.588 desa tertinggal
• 6.835 desa sangat tertinggal Akses Perumahan
Subsidi Uang Muka Perumahan
Rp600 M bagi 150 rb Keluarga (MBR)
Peningkatan Produktivitas Subsidi Bunga Kredit Perumahan
Pertanian Rp3,9 T bagi 677 rb Keluarga (MBR)
29
Melanjutkan Percepatan Pembangunan Infrastruktur
ARAH KEBIJAKAN Anggaran Infrastruktur di APBN 2020
● Interkoneksi infrastruktur dengan berbagai
Rp423,3 T
kawasan: industri kecil, Kawasan Ekonomi Khusus,
pariwisata, persawahan, perkebunan, dan perikanan
● Pembangunan infrastruktur untuk mendukung
aktivitas masyarakat
● Infrastruktur untuk mendukung pengembangan
perekonomian dan kemudahan aksesibilitas.
APBN
Feasible Economic and Goverment
1 Budget
not Financial
Goverment
Private KPBU
Creative Financing **
• Omnibus Law
Mendorong Investasi
dan dunia usaha melalui
penurunan tarif PPh
badan Fasilitas
Bea & Cukai Fasilitas Khusus
• Pembebasan bea masuk impor • Fasilitas di Kawasan Ekonomi
untuk barang modalKITE Khusus (KEK)
• Bonded Storage Area • Fasilitas di kawasan industri
• Bea masuk ditanggung • Free Trade Zone
pemerintah
32
Insentif Untuk Menarik Investasi
TAX
Untuk investasi pada industri pionir yaitu industri memiliki keterkaitan luas,
HOLIDAY
memberi nilai tambah dan eksternalitas yang tinggi, memperkenalkan
teknologi baru, dan memiliki nilai strategis bagi perekonomian
Fasilitas Pengurangan PPh badan sebesar 100% (untuk investasi minimal Rp500 miliar) atau
sebesar 50% (untuk investasi minimal Rp100 miliar).
PMK 150 Tahun 2018
Jangka waktu pengurangan PPh badan : 5- 20 tahun (sesuai dengan nilai investasi)
Untuk investasi pada industri prioritas dengan kriteria memiliki nilai investasi
TAX tinggi/untuk ekspor, menyerap tenaga kerja tinggi, atau menggunakan TKDN tinggi
ALLOWANCE
Fasilitas berupa investment allowance sebesar 30%, penyusutan dan amortisasi dipercepat, PPh dividen 10%, dan tambahan
kompensasi kerugian yang lebih lama dari 5 tahun
PP 18 Tahun 2015 stdd • Simplifikasi Prosedur : Pengajuan dilakukan secara online by system melalui OSS
PP 9 Tahun 2016 • Perluasan bidang usaha yang diberikan fasilitas : dari 145 KBLI diperluas menjadi 184 KBLI
Insentif Fiskal Bagi Riset (R&D) & Training
Super deduction
PP Nomor 45 Tahun 2019
Untuk mendorong pertumbuhan investasi sekaligus meningkatkan peran pelaku usaha dan
pelaku bisnis dalam meningkatkan kualitas SDM Indonesia yang berdaya saing.
1. Penurunan tarif PPh 5. Penghasilan 7. WNI tinggal 9. Relaksasi Hak 11. Pemajakan Transaksi 13.Bentuk Fasilitas:
Badan secara tertentu <183 hari di Pengkreditan Pajak Elektronik: a. Tax holiday
bertahap (termasuk Indonesia dapat Masukan bagi a. Penunjukan platform b. Super deduction
22% (2021 & 2022) Dividen) dari menjadi SPLN Pengusaha Kena memungut PPN c. Fasilitas PPh
dan 20% (2023 dst.) luar negeri tidak Pajak b. Pengenaan pajak untuk Kawasan
8. WNA tinggal
2. penurunan tarif PPh dikenakan PPh 10.Pengaturan Ulang: kepada SPLN atas Ekonomi Khusus
>183 hari di
Badan Wajib Pajak Go sepanjang a. Sanksi transaksi elektronik di d. PPh untuk surat
Indonesia
Public diinvestasikan di Administratif Indonesia berharga negara
menjadi SPDN
(tarif umum – 3%) Indonesia Pajak, Pabean, 12. Rasionalisasi Pajak Daerah e. Keringanan/
3. Penghapusan PPh dan Cukai a. Pemerintah Pusat dapat pembebasan
6. Penghasilan
atas Dividen dari b. Imbalan Bunga tetapkan tarif Pajak Pajak Daerah
WNA yang
dalam negeri Daerah yang berlaku oleh Kepala
SPDN (Dual
4. Ruang untuk secara nasional Daerah
Residence)
Penyesuaian Tarif PPh b. Pemerintah Pusat dapat
hanya atas
Ps. 26 atas Bunga berikan sanksi dan
penghasilan dr
batalkan Perda yang
Indonesia
menghambat investasi.