Anda di halaman 1dari 16

KARYA TULIS ILMIAH

MENGATASI GANGGUAN KOPING DAN CITRA TUBUH PADA


PENDERITA KANKER

Makalah disusun untuk memenuhi salah satu tugas serta sebagai salah satu
syarat
kelulusan mata kuliah Bahasa Indonesia

Clarisa Azzahra Maharani


P17250191001

Program Studi D III Keperawatan Ponorogo


Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Malang
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia

Tahun 2019

1
ABSTRAK
MENGATASI GANGGUAN KOPING DAN CITRA TUBUH PADA PENDERITA
KANKER

Clarisa Azzahra Maharani


P17250191001
Email:choconine99@gmail.com
Kanker merupakan penyakit yang paling ditakuti dan mencemaskan dari semua
penyakit lain.klien akan mengalami program perawatan yang lama,prosedur pemeriksaan
yang rumit dan dampak pengobatan yang tidak menyenangkan . Kanker payudara sebagai
jenis kanker yang paling banyak diderita perempuan Indonesia, dipandang dapat mengganggu
aktivitas sehari-hari, mengubah penampilan fisik, sulit disembuhkan, serta dekat dengan
kematian, sehingga berdampak pada aspek psikologis penderita. Karya tulis ilmiah ini
bertujuan untuk mengatasi gangguan koping dan citra tubuh penderita kanker payudara.
Penanganan koping dan citra tubuh merupakan salah satu standar asuhan keperawatan kanker.
Klien dan keluarga harus menegelola stres yang berkaitan dengan aspek fisik,psikososial,dan
spritual.
Kata kunci: kanker payudara,koping,citra tubuh

2
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat rahmat-Nya lah penulis dapat menyelesaikan Karya Ilmiah yang berjudul “Mengatasi
Gangguan Koping dan Citra Tubuh pada Penderita Kanker”.
Adapun maksud dan tujuan dari penulisan karya tulis ini, untuk memenuhi salah satu
tugas serta sebagai salah satu syarat kelulusan mata kuliah Bahasa Indonesia

Pada kesempatan ini, tak lupa penulis sampaikan terimakasih kepada:


1. Bapak Heru selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia .Penulis menyadari bahwa karya
tulis ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi perbaikan menuju kesempurnaan karya tulis ini. Akhir kata,
penulis berharap karya tulis ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Ponorogo , 5 November 2019


Penulis

3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................................1
ABSTRAK...........................................................................................................................2
KATA PENGANTAR.........................................................................................................3
DAFTAR ISI........................................................................................................................4

1. BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..............................................................................................................5.
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................6
1.3 Tujuan...........................................................................................................................6
1.4 Manfaat Makalah .........................................................................................................6

2. BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Tinjauan/Kajian Teoretis...........................................................................................7
2.2 Pembahasan..............................................................................................................7

3. BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................15
3.2 Saran.......................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA

4
1. BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kanker adalah penyakit sel yang dikarakteristikan dengan proliferasi sel yang tidak
terkontrol (Sarafino & Smith, 2012).
Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak dialami oleh
perempuan. Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tahun 2014, jenis kanker terbanyak
di Indonesia menurut jenis kelamin yaitu kanker payudara dan kanker leher rahimpada
perempuan, sedangkan pada laki-laki yaitu kanker paru dan kanker kolorektal..
Kondisi ini akan berdampak pada aspek psikologis penderita, yaitu perubahan
citra tubuh, konsep diri, hubungan sosial, dan lainnya (Costa-Requena, Rodríguez, &
Fernández-Ortega, 2013; Romito, et al, 2012; Sarafino & Smith, 2012). Costa-Requena, et al.
(2013) menjelaskan bahwa dampak psikososial yang dialami oleh penderita kanker payudara
yaitu distres yang akan memengaruhi kualitas hidup mereka.
Kondisi psikososial yang dialami oleh penderita kanker payudara ini merupakan
kontribusi beberapa faktor, diantaranya kemampuan koping, dukungan sosial dan finansial,
serta interaksi dengan orang lain. Faktor lainnya adalah jenis kanker, durasi kanker, usia, dan
terapi yang dijalani (Jin-Hee, et al., 2015; Kantor, 2013. Kanker dapat mempengaruhi
kemampuan koping (upaya penyelesaian masalah),pengelolaan perubahan tubuh, dan fungsi
seksual pada pasien.oleh karena itu perawat bertanggung jawab untuk meningkatkan koping
yang efektif,memfailitasi respon yang sehat terhadap perubahan tubuh, dan mendukung
penyelesaian masalah seksual. Tindakan keperawatan aspek sosial sanagat penting untuk
membantu klien mencapai tingkat adaptasi yang tinggi dalam memnghadapi penyakitnya,dan
program perwatan serta pengobatannya.

5
1.2 Rumusan Masalah
1. penulis ingin mengetahui bagaimana asuhan keperawatan pada klien gangguan koping
dan citra tubuh kanker payudara.
2. penulis ingin mengetahui bagaimana proses keperawatan citra tubuh pada klien
gangguan koping dan citra tubuh kanker payudara.
1.3 Tujuan Makalah
bertujuan untuk mengatasi citra tubuh dan gangguan koping pasien kanker payudara.
1.4 Manfaat Makalah
1. Sebagai referensi bagi semua pihak yang bernaung dibawah dunia kesehatan untuk
membantu mengatasi masalah dalam dunia kesehatan khususnya bidang keperawatan.
2. Memberikan pengetahuan lebih kepada masyarakat luas tentang koping dan citra
tubuh pada penderita kanker.

6
2. BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Kajian Teori
2.1.1 Tinjauan tentang Koping
Rasmun mengatakan bahwa koping adalah dimana seseorang yang mengalami stres
atau ketegangan psikologik dalam menghadapi masalah kehidupan sehari-hari yang
memerlukan kemampuan pribadi maupun dukungan dari lingkungan, agar dapat mengurangi
stres yang dihadapinya. Dengan kata lain, koping adalah proses yang dilalui oleh individu
dalam menyelesaikan situasi stresful. Koping tersebut adalah merupakan respon individu
terhadap situasi yang mengancam dirinya baik fisik maupun psikologi. Rasmun. Stres,
Koping dan Adaptasi, Teori dan Pohon Masalah Keperawatan, (Jakarta,Sagung Seto, 2004),
hal 29.
2.1.2 Tinjauan tentang gangguan citra tubuh
Citra tubuh adalah sikap seseorang terhadap tubuhnya secara sadar dan tidak sadar
yang mencakup persepsi dan perasaan tentang ukuran,bentuk,fungsi dan potensi tubuh saat ini
dan masa lalu (Stuart dan Sundeen,1991)
2.2 Pembahasan
PROSES KEPERAWATAN KOPING
1. PENGKAJIAN KOPING
Perawat mengkaji perilaku koping dan daya adaptasi klien dalam proses
keperawatan.dalam pengkajian perawat mengidentifikasi :
• Stresor khusus dalam kehidupan klien
• Persepsi klien terhadap stresor
• Sumber koping yang dimiliki klien
• Sistem pendukung klien.
Perawat dapat menanyakan kejadian yng terjadi dalam kehiudpan klien, sejauh mana kejaidan
tersebut mengganggu kehidupan atau dianggap masalah, apa yang telah dilakukan klien untuk
menyelesaikan gangguan tersebut, siapa yang biasa membantu atau yang diminta
bantuannya.upaya mana yang bermanfaat dalam menylesaikan gangguan atau masalah
tersebut.semua pengkajian ini di fokuskan pada tujuh kategori yaitu kesehatan secara
umum,penilaian diri sendiri,pekerjaan dan finansial,hubungan dengan keluarga,hubungan
dengan teman,keyakinan,dan pandangan terhadap kematian.
Berdasarkan hasil pengkajian maka perawat dapat mengidentifikasi koping klien dengan
menggunakan koping menurut weisman.

7
Dalam pengkajian perawat juga perlu mengkaji faktor-faktor penghambat dan pendukung
koping klien agara perawat dapat mengatur strategi tindakan yang tepat.
Faktor Pendukung
1.Dukungan Sosial
Dukungan sangat diperlukan terutama dalam menghadapi masalah yang pelik seperti penyakit
kanker.Dukungan sosial dari pasangan,keluarga,teman,petugas kesehatan,dan sebagainya.
Klien yang masih tetap tetap mempertahankan hubungan dengan sistem sosialnya dapat
menghadapi kanker payudara secara efektif.
Perawat dapat merencanakan tindakan keperawatan yang melibatkan sistem pendukung dodial
klien:
• Mengikut sertakan keluarga dalam proses keperawatan
• Program pendidikan dan dukungan psikososial dari kelompok klien dan keluarga
dengan masalah yang sama (mengahadapi kematian,mastektomi,histerektomi)
2.Kontrol
Kemampuan mengontrol diri sendiri memperkuat kemampuan koping klien. Oleh karena itu
perawat perlu menguatkan kontrol klien dengan berbagai cara.
Cara Meningkatkan Kemampuan Kontrol Klien
• Meningkatkan perilaku penyelesaian masalah
• Membantu percaya diri dalam mengontrol situasi
• Dorong perilaku mencari informasi
• Beri kesempatan mengetahui keadaan yang sebenarnya
• Dorong peran serta dalam proses keperawatan.
• Tingkatkan kegiatan mandir
• Beri umpan balik positif terhadap upaya kontrol lingkungan
3.Ketabahan Hati
Ada tiga karakteristik ketabahan hati yaitu tanggung jawab,tantangan dan
kontrol.Klien merasa bertanggung jawab terhadap kondisinya,ia merasa di tantang untuk
berbuat sesuatu terhadap perubahan,stres,dan masalah,ia merasa mempunyai kemampuan
kontrol dari dalam dan luar dirinya.
4.Harapan
Harapan sangat penting bagi klien kanker payudara,karena dapat memampukan klien
untuk mengatasi masalah.perawat dapat membantu klien untuk:
• Membicarakan keyakinan terhadap manfaat terapi
• Mengidentifikasi aspek kehidupan yang dimiliki penting

8
• Mengembangkan kesadaran akan hal kecil yang menyenangkan
• Menetapkan tujuan yang realistis
• Antusias dalam interaksi (perawat)
• Peran serta aspek spritual.
5.Mencari Informasi
Perilaku mencari informsi pada klien kanker payudara beruhubungan erat dengan
berkurangnya stres dan penyesuaian sosial lebih baik jika di berikan sesuai kebutuhan. Klien
yang menerima informasi tentang kemoterapi dan efek sampingnya lebih dapat melakuksn
perawatan mandiri
Beberapa tindakan keperawatan untuk aspek ini adalah:
 Mendorong klien untuk mendapatkan informasi yang akurat sehingga klien dapat
mengambil keputusan.
 Memberikan materi pendidikan (penyuluhan)kesehatan dan memberi kesempatan
untuk bertanya lebih lanjut (booklet,leafet,brosur tentang kanker dan program
perawatan dan pengobatan)
Dan harus ada evaluasi tentang rincian informasi yang didapat.karena beberapa klien pada
periode tertentu tidak dapat menerima terlalu banyak informasi.

6. Kemampuan Menyelesaikan Masalah


Aspek yang mencakup penyelesaian masalah adalah menetapkan prioritas
masalah,identifikasi respon perasaan,pikiran dan perilaku terhadap masalah ,memperhatikan
semua kemungkinan penyelesaian,mengidentifikasi keuntungan dan kerugian tiap
tindakan,dan memilih penyelesaian yang terbaik.

Faktor Penghambat
1.Mengingkari
Mengingkari merupakan respons buruk terhadap kanker yang di tandai dengan
ketidakmampuan membedakan gejala serius,terlambat mencari informasi,tidak mengikuti
program terapi,tidak menggunakan sumber daya yang tersedia,menyalahkan orang
lain,penyesuaian diri yang panjang dan buruk.
Tindakaan keperawatan dapat membantu klien dalam hal ini termasuk tindakan yang
tidak menuduh,tidak menghakimi,tetap memberifakta-fakta secara bertahap lebih banyak
nonverbal daripada verbal.

9
2.Ketidakberdayaan
Klien dengan penyakit serius sering merasa tidak berdaya sehubungan dengan hilangnya
kontrol psikofisiologis dan lingkungan. Tanda-tanda yang dapat diidentifikasi adalah perasaan
tidak pasti,ragu-ragu,bimbang,putus asa,dan merasa tidak ada yang dapat di lakukan.dan
kondisi ini dapat menyebabkan depresi.
Tindakan keperawatan yang tepat adalah tetapkan tujuan yang realistis,berbagai
informasi tentang apa yang diharapkan,kemukakan tingkat kesuksesan terapi,bantu menerima
kenyataan,beri kesempatan merawat diri,ciptakan ligkungan yang dapat di kontrol,kurangi
kegiatan yang mendukung ketergantungan.
3.Putus asa dan depresi
Ketidakberdayaan dan putus asa adalah karakteristik depresi.Gejala yang timbul
adalah hilang motivasi,sedih,pasif,menyerah,masa depan suram,pesimis,harga diri rendah.
Tindakan keperawatan yang dapat melawan gejala diatas adalah pengalaman
postif,peningkatan kontrol diri,sikap yang optimis.
4.Marah dan bermusuhan
Marah dan permusuhan secara umum di temui pada semua klien kanker.Perasaan ini
di sertai dengan perasaan frustasi dan tidak adil karena di cap berpenyakit kanker.Kemarahan
yang menetap dapat menyebabkan kurangnya energi untuk koping yang konstruktif,membuat
orang yang penting bagi klien menjauh sehingga muncul masalah baru yaitu isolasi sosial.
Tindakan keperawatan meliputi bantu klien mengidentifikasi alasan dan objek
kemarahan,belajar mengungkapkan kemarahan secara konstruktif.klien perlu tahu bahwa
marah adalah reaksi yang normal.Bantu klien untuk belajar mengungkapkan perasaan secara
verbal dan fisik.

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Berdasarkan data yang dikumpulkan dapat di rumuskan diagnosa keperawatan sebagai
berikut:
1. Koping tidak efektif (klien atau keluarga)
2. Diagnosa lain dapat dirumuskan berdasarkan faktor pendukung yang tidak dapat
dimiliki atau faktor pendukung yang tidak memiliki atau faktor penghambat yang
dimiliki.
a. Keputusasaan
b. Ungkapan yang tidak berkontruksif
c. Depresi

10
3. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Tujuan utama tindakan keperawatan adalah
a. Memfasilitasi fungsi koping klien
b. Membantu penggunaan koping yang efektif
c. Mendorong dan mendukung koping yang konstruktif
Fokus tindakan keperawatan di tujukan pada stresor dan respons klien.

Tindakan Keperawatan
Secara umum tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah koping adalah:
1. Program pendidikan kesehatan pada berbagai kondisi denial,marah,frustasi,rasa
bersalah,depresi,sedih dan tkut.
 Bantu klien memahami bahwa semua respons ini adalah normal
 Bantu klien menyela dengan berbagai kegiatan ,bercakap dengan orang
terdekat,atasi masalah hari lepas hari,belajar relaksasi,tuliskan semua perasaan
dan masukkan dalam kantong relaksasi
b. Melatih lawan koping
2. Peran serta sistem pendukung sosial
a. Menyiapkan berbagai informasi tentang pelayanan kesehatan yang dapat
membantu.
b. Distribusi berbagai informasi
c. Libatkan dalam perkumpulan klien kanker (ostomi,mastektomi,dan lain lain)
d. Dorong menghadiri pertemuan kelompok bersama pasangan/keluarga yang
dapat membantu di rumah
3. Latihan relaksasi : relaksasi progresif,meditasi,umpan balik biologis,hipnosis.

11
PROSES KEPERAWATAN CITRA TUBUH

1. PENGKAJIAN CITRA TUBUH


Setelah di diagnosa ,tindakan operasi,dan program terapi biasanya tidak segera tampak
respons klien terhadap perubahan.Tetapi perawat perlu mengkaji kemampuan klien
untuk mengintegrasikan perubahan citra tubuh secara efektif. Pengkajian meliputi:
 Harga diri
Perilaku yang berhubungan dengan harga diri rendah adalah:
• Mengkritik diri sendir
• Perasaan tidak mampu rasa bersalah
• Mudah tersinggung
• Pesimis
• Gangguan berhubungan (isolasi,menarik diri)
• Merusak diri
 Identitas diri
Perilaku yang berhubungan dengan identitas yang kabur adalah:
• Kecemasan tinggi (sampai panik)
• Ideal diri tidak realistis
• Perasaan tentang diri yang berfluktuasi
• Kurang penerimaan terhadap diri
• Hubungan intim terganggu
 Konsep diri
• Malu
• Menarik diri
• Rendah diri
• Kontrol diri kurang
• Takut
• Pasif
• Asing terhadap diri
• Frustasi
 Koping
 Keluarga dan sistem pendukung sosial
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN

12
Beberapa diagnosa gangguan citra tubuh :
1. Potensial gangguan citra tubuh yang berhubungan dengan efek kemoterapi
2. Gangguan citra tubuh yang berhubungan dengan efek samping radioterapi
3. Menarik diri yang berhubungan dengan perubahan penampilan (rambut rontok)
4. Harga diri rendah yang berhubungan dengan penolakan lingkungan sosial.
3. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Tujuan tindakan keperawatan bagi klien perubahan citra tubuh adalah:
1. Meningkatkan keterbukaan dan hubungan saling percaya
2. Peran serta klien sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
3. Mengidentifikasi perubahan citra tubuh
4. Menerima perasaan dan pikirannya
5. Menetapkan masalah yang di hadapi
6. Mengidentifikasi kemampuan koping dan sumber pendukung lain
7. Melakukan tindakan yang dapat mengembalikan integritas diri
Setelah seluruh tujuan dia atas tercapai maka klien dapat mengintegrasikan pada konsep
dirinya perubahan citra tubuh yang terjadi.

Tindakan Keperawatan
1. Membina hubungan perawat-klien yang terapeutik
2. Memberikan pendidikan kesehatan
3. Dorong klien untuk merawat diri dan peran serta dalam proses keperawatan
4. Tingkatkan peran serta kelompok sesama klien
5. Tingkatkan dukungan keluarga klien terutama pasangan klien.
6. Membantu klien memutuskan alternatif tindakan yang dapat mengurangi seminimal
mungkin perubahan gambaran tubuh.
7. Rehabilitasi bertahap untuk adaptasi terhadap perubahan.
4. EVALUASI
Keberhasilan tindakan terhadap perubahan gambaran tubuh klien dapat diidentifikasi
melalui perilaku klien:
1. Memulai kehidupan sebelumnya,termasuk hubungan interpersonal dan
sosial,pekerjaan,cara berpakaian.
2. Mengemukakan perhatiannya terhadap perubahan citra tubuh
3. Memperlihatkan kemampuan koping
4. Kemampuan meraba,melihat,memperlihatkan bagian tubuh yang berubah

13
5. Kemampuan mengintegrasikan perubahan dalam kegiatan
6. Harapan yang di sesuaikan dengan perubahan yang terjadi
7. Harga diri meningkat
8. Mampu mendiskusikan rekontruksi

14
3. BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perubahan fisik individu akibat proses penyakit dan program terapi merupakan stresor yang
kuat yang dapat menimbulkan masalah fisik dan psikososial. Masalah psikososial utama
adalah koping yang tidak efektif,gangguan gambaran diri dan citra tubuh. Masing-masing
masalah mempunyai strategi tindakan keperawatan yang dapat dilakukan bersama-sama
antara perawat,keluarga,sistem pendukung dan anggota tim kesehatan secara terintegrasi
sehingga kanker bukan masalah kesehatan yang mengerikan tetapi masalah yang dapat di
hadapi.
3.2 Saran
Perawat harus memahami semua strategi tindakan keperawatan pada pasien kanker
payudara,agar tidak terjadi kesalahan dalam menangani klien.

15
DAFTAR PUSTAKA
Rasmun. Stres, koping dan Adaptasi, Teori dan Pohon Masalah Keperawatan, (Jakarta,
Sagung Seto, 2004)

Anna,Budi,Gangguan koping,citra tubuh,dan seksual pada klien kanker,Jakarta,1998)

16

Anda mungkin juga menyukai