Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

KEPERAWATAN KRITIS

DI

OLEH :

MARTA DUHA 1814201028

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

UNIVERSITAS IMELDA MEDAN (UIM)

T.A 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai selesai.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

Medan, 17 Februari 2023

penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………

1. LATAR BELAKANG………………………………………………………………
2. RUMUSAN MASALAH……………………………………………………………
3. TUJUAN…………………………………………………………………………….

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………….

A. FILOSOFI DAN KONSEP KEPERAWATAN KRITIS…………………………


B. KONSEP ISSUE END LIFE DI KEPERAWATAN KRITIS……………………
C. KONSEP KESEIMABNGAN ASAM BASA……………………………………
D. MANAJEMEN NUTRISI DAN OBAT PADA KEPERAWTAN KRITIS……..
E. MANAJEMEN CAIRAN DAN ELEKTROLIT…………………………………

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………

1. KESIMPULAN…………………………………………………………………….
2. SARAN……………………………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar belakang
American Association of Critical-Care Nurses (AACN) mendefinisikan
Keperawatan kritis adalah keahlian khusus di dalam ilmu perawatan yang dihadapkan
secara rinci dengan manusia (pasien) dan bertanggung jawab atas masalah yang
mengancam jiwa. Perawat kritis adalah perawat profesional yang resmi yang
bertanggung jawab untuk memastikan pasien dengan sakit kritis dan keluarga pasien
mendapatkan kepedulian optimal (AACN, 2006). American Association of Critical
Care Nurses (AACN, 2012) juga menjelaskan secara spesifik bahwa asuhan
keperawatan kritis mencakup diagnosis dan penatalaksanaan respon manusia terhadap
penyakit aktual atau potensial yang mengancam kehidupan.
Sering kali kita mendengar kata asam basa, kegunaan dan fungsinya,
akantetapi kita masih kurang mengetahui apa dampak yang ditimbulkan
bilakeseimbangan ini terganggu dan kebanyakan orang hanya dapat
menyimpulkansuatu gangguan pada tubuh seseorang terjadi karena suatu penyakit
tanpamengetahui secara rinci bagaimana penyakit itu terjadi dan proses-proses
pembentukan suatu penyakit tersebut. Maka, dalam makalah ini kelompok kamiakan
membahas tentang ketidakseimbangan asam basa, yaitu meliputi asidosisrespiratorik,
asidosis metabolik, alkolisis respiratorik dan alkolisis metabolik.
Satu pengukuran yang digunakan untuk mengambarkan keseimbangan asam
basa adalah pH. Jika ion hidrogen bertambah, larutan akan bersifat basa
(pH<7).Sebaliknya, jika hidroksil bertambah, larutan tersebut akan bersifat basa
(pH>7).Plasma darah normalnya bersifat basa ringan dengan pH 7,35– 7,45.
Asidosisadalah kondisi yang ditandaidengan berlebihnya proporsi ion hydrogen
didalamcairan eksrasel dengan pH<7,35. Alkalosis adalah kondisi ketika plasma
darahkekurangan ion H+ dan pH>745. Untuk mempertahan pH yang normal,
ionHidrogen diatur melalui system buffer, makanisme pernafasan, makanisme
ginjal.Bila upaya resebut gagal dan pH darah <6,8 atau >8,0 dapat terjadi kematian.
Malnutrisi sering dikaitkan dengan peningkatan morbiditas, mortalitas akibat
perburukan pertahanan tubuh, ketergantungan dengan ventilator, tingginya angka
infeksi dan penyembuhan luka yang lama, sehingga menyebabkan lama rawat pasien
memanjang dan peningkatan biaya perawatan. Malnutrisi juga dikaitkan dengan
meningkatnya jumlah pasienyang dirawat kembali.4 Pentingnya nutrisi terutama pada
perawatan pasien-pasien kritismengharuskan para klinisi mengetahui informasi yang
benar tentang faktor-faktor yangmempengaruhi manajemen pemberian nutrisi dan
pengaruh pemberian nutrisi yang adekuatterhadap outcome penderita kritis yang
dirawat di ICU.
Manusia sebagai organisme multiseluler dikelilingi oleh lingkungan luar
(milieuexterior ) dan sel-selnya pun hidup dalam milieu interior yang berupa darah
dan cairan tubuhlainnya. Cairan dalam tubuh, termasuk darah, meliputi lebih kurang
60% dari total berat badanlaki-laki dewasa. Dalam cairan tubuh terlarut zat-zat
makanan dan ion-ion yang diperlukan olehsel untuk hidup, berkembang, dan
menjalankan fungsinya. Untuk dapat menjalankan fungsinyadengan baik sangat
dipengaruhi oleh lingkungan di sekitarnya. Semua pengaturan fisiologisuntuk
mempertahankan keadaan normal disebut homeostasis. Homeostasis ini bergantung
padakemampuan tubuh mempertahankan keseimbangan antara substansi-substansi
yang ada di milieuinterior.
2. Rumusan masalah
a. Filosofi dan konsep keperawatan kritis
b. Konsep issue end life di keperawatan kritis
c. Konsep keseimbangan asam basa
d. Manajemen nutrisi dan obat pada keperawatan kritis
e. Manajemen cairan dan elektrolit
3. tujuan
a. Mengetahui filosofi konsep keperawatan kritis
b. Mengetahui konsep issue end life di keperawatan kritis
c. Mengetahui Konsep keseimbangan asam basa
d. Mengetahui Manajemen nutrisi dan obat pada keperawatyan kritis
e. Mengetahui Manajemen cairan dan elektrolit
BAB II

PEMBAHASAN

A. Filosofi dan konsep keperawatan kritis

Keperawatan kritis merupakan bidang keperawatan yang memerlukan perawatan


berkualitas tinggi dan koprehensif ( Laura Ed all. 1997 ). Perawat kritis adalah perawat
profesional yang resmi yang bertanggung jawab untuk memastikan pasien dengan sakit kritis
dan keluarga pasien mendapatkan kepedulian optimal (AACN, 2006). Dalam keperawatan
kritis waktu adalah vital. Sedangkan Istilah kritis memiliki arti yang luas penilaian dan
evaluasi secara cermat dan hati-hati terhadap suatu kondisi krusial dalam rangka mencari
penyelesaian/jalan keluar.

B. Konsep issue end life di keperawatan kritis

End Of LifeEnd of life merupakan salah satu tindakan yang membantu meningkatkan
kenyamanan seseorang yang mendekati akhir hidup(Ichikyo,2016). End of life care adalah
perawatan yang diberikan kepada orang-orangyang berada di bulan atau tahun terakhir
kehidupan mereka (NHSChoice,2015). End of life akan membantu pasien meninggal dengan
bermartabat.Pasien yang berada dalam fase tersebut biasanya menginginkan perawatanyang
maksimal dan dapat meningkatkan kenyamanan pasien tersebut.End of life merupakan bagian
penting dari keperawatan paliatif yangdiperuntukkan bagi pasien yang mendekati akhir
kehidupan.End of lifecarebertujuan untuk membantu orang hidup dengan sebaik- baiknya
danmeninggal dengan bermartabat (Curie, 2014). End of life careadalah salah satukegiatan
membantu memberikan dukungan psikososial danspiritual (Putranto,2015). Jadi dapat
disimpulkan bahwa End of life caremerupaka salah satutindakan keperawatanyang
difokuskan pada orang yangtelah berada di akhirhidupnya, tindakan ini bertujuan untuk
membuat oranghidup dengan sebaik- baiknya selama sisa hidupnya dan meninggal dengan
bermartabat.

Prinsip-Prinsip End Of LifeMenurut NSW Health (2005) Prinsip End OfLife antara
lain:

1. Menghargai kehidupan dan perawatan dalam kematianTujuan utama dari


perawatan adalah menpertahankan kehidupan,namun ketika hidup tidakdapat
dipertahankan, tugas perawatan adalahuntuk memberikankenyamanan dan
martabat kepada pasien yangsekarat, dan untukmendukung orang lain dalam
melakukannya.2.
2. Hak untuk mengetahui dan memilihSemua orang yang menerima
perawatankesehatan memiliki hakuntuk diberitahu tentang kondisi mereka dan
pilihan pengobatanmereka.Mereka memiliki hak untuk menerima atau menolak
3. pengobatan dalam memperpanjang hidup.Pemberi perawatanmemilikikewajiban
etika dan hukum untuk mengakui dan menghormati pilihan- pilihan sesuai dengan
pedoman.3.
4. Menahan dan menghentikan pengobatan dalam mempertahankanhidupPerawatan
end of life yang tepat harus bertujuan untukmemberikan pengobatan yang terbaik
untuk individu. Ini berarti bahwa tujuan utama perawatan untuk mengakomodasi
kenyamanan dan martabat, makamenahan atau menarik intervensi untuk
mempertahankan hidup mungkindiperbolehkan dalam kepentingan terbaik dari
pasien yang sekarat.4.
5. Sebuah pendekatan kolaboratif dalam perawatan Keluarga dan tenagakesehatan
memiliki kewajiban untuk bekerja sama untuk membuatkeputusan bagi pasien
yang kurang bisadalam pengambilan keputusan,dengan mempertimbangkan
keinginan pasien.5.
6. Transparansi dan akuntabilitasDalam rangka menjaga kepercayaan dari penerima
perawatan,dan untuk memastikan bahwa keputusan yang tepatdibuat, maka proses
pengambilan keputusan dan hasilnya harus dijelaskankepada para pasien dan
akurat didokumentasikan6.
7. Perawatan non diskriminatifKeputusan pengobatan pada akhir hidup harusnon-
diskriminatifdan harus bergantung hanya pada faktor-faktor yangrelevan
dengankondisi medis, nilai-nilai dan keinginan pasien.7.
8. Hak dan kewajiban tenaga kesehatanTenaga kesehatan tidak berkewajibanuntuk
memberikan perawatan yang tidak rasional, khususnya, pengobatanyang tidak
bermanfaat bagi pasien.Pasien memiliki hak untuk menerima perawatan yang
sesuai, dan tenaga kesehatan memiliki tanggung jawabuntuk memberikan
pengobatan yang sesuai dengan norma-norma profesional dan standar hukum8.
9. Perbaikan terus-menerusTenaga kesehatan memiliki kewajiban untuk berusaha
dalammemperbaiki intervensi yang diberikan pada standar perawatan end oflife
baik kepada pasien maupun kepada keluarga.
Kriteria The Peaceful End of Life

Teori Peacefull EOL ini berfokus pada beberapa kriteria utama dalam perawatan end of life
pasien yaitu :

1. Terbebas dari NyeriBebas dari penderitaan atau gejala disstres adalah halyang
utamadiinginkan pasien dalam pengalaman EOL (The Peaceful EndOf Life). Nyeri
merupakan ketidaknyamanan sensori atau pengalamanemosi yang dihubungkan
dengan aktual atau potensial kerusakan jaringan(Lenz, Suffe, Gift, Pugh, & Milligan,
1995; Pain terms, 1979).
2. Pengalaman Menyenangkan Nyaman atau perasaan menyenangkan didefinisikan
secarainclusive oleh Kolcaba (1991) sebagai kebebasan dari ketidaknyamanan,
keadaan tenteram dan damai

C. Konsep keseimbangan asam basa

Pada dasarnya keseimbangan asam basa mengacu kepada pengaturan ketat


konsentrasi ion hydrogen (H+) bebas di dalam cairan tubuh. Secara
umumkeseimbangan asam basa digambarkan dalam reaksi dalam keseimbangan
dalam berikut ini.

CO2 + H2O←H2CO3← H+¿ +HCO3

Reaksi diatas bersifat reversible karena dapat berlangsung dalam duaarah,bergantung pada
konsentrasi zat-zat yang terlibat.Saat kadar CO2 dalam darahmeningkat ,reaksi akan
berpindah kesisi asam dan menghasilkan H+ sertamenghasilkan HCO3- . Sebaliknya,jika
kadar CO2 dalam darah menurun ,reaksitersebut akan berpindah ke sisi CO2. Dalam proses
ini,ion H+dan HCO3- bereaksimembentuk H2CO3 yang dengan cepat berubah kembali
menjadi CO3dan H2O. Ketidakseimbangan asam basa terjadi bila perbandingan
antara(HCO3-) dan (CO2)tidak professional .Normalnya, perbandingan antara keduanya
adalah 20/1 . Jika perbandingan tersebut berubah,akan terjadi ketidakseimbangan yang
menimbulkangangguan yang disebut asidosis dan alkalosis. Baik asidosis maupun
alkalosiskeduanya dipengaruhi oleh fungsi pernafasan dan metabolisme.Karena itu
dikenalistilah asidosis respiratorik dan asidosis metabolik serta alkalosis respiratorik
danalkalosis metabolic.

Saat terjadi gangguan keseimbangan asam basa,tubuh akan berupayamemperbaikinya melalui


suatu system regulasi sehat yang disebutkompensasi.Selain melalui system buffer, upaya
kompensasi ini dilakukan melaluimekanisme pernafasan dan mekanisme ginjal.

B.Asidosis Respiratorik

Asidosis respiratorik adalah gangguan keseimbangan asam-basa yangdisebabkan oleh


retensi CO2 akibat kondisi hiperkapnia. karena jumlah CO2 yangkeluar melalui paru
berkurang,terjadi peningkatan H2CO3 yang kemudianmenyebabkan peningkatan (H+).
Kondisi ini bisa disebabkan olleh banyak hal,diantaranya adalah penyakit paru,depresi pusat
pernafasan,kerusakan saraf atauotot yang menghambat kemampuan bernafas

Sebagai upaya kompensasi,ginjal akan berupaya menahan bikarbonat


untukmengembalikan rasio asam karbonat dan bikarbonat yang normal. Akantetapi,karena
ginjal berespons relative lambat terhadap keseimbangan asam- basa,respons kompensasi
tersebut mungkin akan membutuhkan waktu beberapa jamhingga beberapa hari sampai pH
kembali normal.

Tanda-tanda klinis asidosis respiratorik meliputi :

1. Nafas dangkal,gangguan pernafasan yang menyebabkan hipoventilas


2. Adanya tanda-tanda depresi susunan saraf pusat,gangguan kesadaran dandisorientasi
3. pH plasma < 7,35; pH urine<64.
4. PCO2tinggi (>45 mmHg)

Asidosis Metabolik

Asidosis metabolik dikenal juga dengan istilah asidosis nonrespiratorik,mancakup


semua jenis asidosis yang bukan disebabkan oleh kelebihanCO2 dalam cairan tubuh.
Pada Keadaan tidak terkompensasi,kondisi ini ditandaidengan penurunan HCO3-
plasma,sedangkan kadar CO2 normal. Asidosis metabolik biasanya disebabkan oleh
pengeluaran cairan kaya HCO3- secara berlebihan atauoleh penimbunan asam non
karbonat. Kondisi tersebut merangsang pusat pernafasanuntuk meningktkan frekuensi
dan kedalaman nafas. Akibatnya, karbondioksidasemakin banyak terbuang dan kadar
asam karbonat menurun. Upaya inimeminimalkan perubahan pH.

Tanda dan gejala asidosis metabolik meliputi :1.

1. Pernafasan kussmaul,yaitu pernafasan cepat dan dalam


2. Kelelahan (malaise)
3. Disorientasi
4. Koma
5. pH plasma < 3,5
6. PCO2 normal atau rendah jika sudah terjadi kompensasi
7. Kadar bikarbonat rendah (anak-anak < 20mEq/1,dewasa < 21mEq/1)

Alkalosis Respiratorik

Alkalosis respiratorik merupakan dampak utama pengeluaran CO2 berlebihakibat


hiperventilasi . Jika ventilasi paru meningkat,jumlah CO2 yang dikeluarkanakan lebih besar
daripada yang dihasilkan. Akibatnya,H2CO3 yang terbentuk berkurang dan H+ menurun.
Kemungkinan penyebab alkalosis respiratorik adalahdemam,kecemasan dan keracunan
aspirin yang kesemuanya merangsang ventilasiyang berlebihan. Sebagai upaya kompensasi
ginjal akan mengekresikan bikarbonatuntuk mengembalikan pH kedalam rentang
normal.Tanda dan gejala klinis alkalosis respiratorik meliputi :

1. Penglihatan kabur
2. Baal dan kesemutan pada ujung jari tangan dan kaki
3. Kemampuan konsentrasi terganggu
4. Tetani ,kejang aritmia jantung (pada kasus yang gawat)
5. pH>7,45

Alkalosis Metabolik

Alkalosis metabolik adalah penurunan (reduksi) H+ plasma yang disebabkanoleh defisiensi


relatife asam-asam non karbonat. Pada kondisi ini,peningkatanHCO3- tidak diimbangi
dengan peningkatan CO2.Dalam keadaan tidakterkonpensansi,kadar HCO3- bisa berlipat
ganda dan menyebabkan rasio alkalotik40/1. Kondisi ini antara lain disebabkan oleh muntah
yang teerus menerus daningesti obat-obat alkali. Sebagai upaya kompensasi,pusat pernafasan
ditekan agar pernafasan menjadi pendek dan dangkal.Akibatnya,karbondioksida menjadi
tertahan dan kadar asam karbonatmeningkat guna mengimbangi kelebihan bikarbonat.Tanda
dan gejala kllinis alkalosis metabolik meliputi:

1. Apatis
2. Lemah
3. Gangguan mental (misalnya:gelisah,bingung,letargi)
4. Kram
5. Pusing

D. Manajemen nutrisi dan obat pada keperawatan kritis

1. Nutrisi pada pasien

a. Karbohidrat

Karbohidrat merupakan sumber energi yang penting. Setiap gram


karbohidratmenghasilkan kurang lebih 4 kalori. Asupan karbohidrat di dalam diet
sebaiknya berkisar50% 60% dari kebutuhan kalori. Dalam diet, karbohidrat tersedia
dalam 2 bentuk: pertama karbohidrat yang dapat dicerna, diabsorbsi dan digunakan
oleh tubuh(monosakarida seperti glukosa dan fruktosa; disakarida seperti sukrosa,
laktosa danmaltosa; polisakarida seperti tepung, dekstrin, glikogen) dan yang kedua
karbohidrat yangtidak dapat dicerna seperti serat. Glukosa digunakan oleh sebagian
besar sel tubuhtermasuk susunan saraf pusat, saraf tepi dan sel-sel darah. Glukosa
disimpan di hati danotot skeletal sebagai glikogen. Cadangan hati terbatas dan habis
dalam 24-36 jam melakukan puasa. Saat cadangan glikogen hati habis, glukosa
diproduksi lewatglukoneogenesis dari asam amino (terutama alanin), gliserol dan
laktat. Oksidasi glukosa berhubungan dengan produksi CO2 yang lebih tinggi, yang
ditunjukkan oleh RQ (Respiratory Quotient) glukosa lebih besar dari pada asam
lemak rantai panjang. Sebagian besar glukosa didaur ulang setelah mengalami
glikolisis anaerob menjadi laktat kemudiandigunakan untuk glukoneogenesis hati.
Kelebihan glukosa pada pasien keadaanhipermetabolik menyebabkan akumulasi
glukosa dihati berupa glikogen dan lemak.Meskipun turnover glukosa meningkat pada
kondisi stres, metabolisme oksidatif tidakmeningkat dalam proporsi yang sama. Oleh
karena itu kecepatan pemberian glukosa pada pasien dewasa maksimal 5
mg/kgbb/menit.

b. Lemak

Komponen lemak dapat diberikan dalam bentuk nutrisi enteral ataupun


parenteralsebagai emulsi lemak. Pemberian lemak dapat mencapai 30%– 50% dari
total kebutuhan.Satu gram lemak menghasilkan 9 kalori. Lemak memiliki fungsi
antara lain sebagaisumber energi, membantu absorbsi vitamin yang larut dalam
lemak, menyediakan asamlemak esensial, membantu dan melindungi organ-organ
internal, membantu regulasi suhutubuh dan melumasi jaringan-jaringan tubuh. 20
Pemberian kalori dalam bentuk lemak akanmemberikan keseimbangan energi dan
menurunkan insiden dan beratnya efek samping akibat pemberian glukosa dalam
jumlah besar.

2. Obat pada pasien keperawatan kritis

a. Ceftriaxone

Ceftriaxone 2x1 Obat golongan sefalosporin generasi ke III secara umum aktif
terhadap kuman gram positif (+). Indikasi : pengobatan infeksi saluran nafas
bawah, saluran kemih, kelamin, tulang dan sendi, kulit, infeksi ginekologi, infeksi
SSP, ISK : bakterimia dan septicemia, infeksi intraabdomen dan profilaksis pra-
op. Dosis : Dewasa dan anak >12 tahun 1-2 g IV 1x/hari. Dosis max 4 g/ hari. KI :
hipersenitivitas terhadap sefalosporin ES : gangguan GI, reaksi hipersensitivitas,
superinfeksi, leucopenia sementara, eosinofilia, neutropenia, tromboistosis,
peningkatan sementara SGOT/ SGPT, dan BUN.

b. Tramadol 2x 50 mg (siang dan malam) Indikasi : nyeri akut yang hebat termasuk
nyeri pos op. Dosis : dws 50 mg dosis tunggal, dapat di tambah 50 mg dengan
interval 30-60 mnt, max 400 mg/hr KI : ketergantungan obat dan opium ES :
pusing, sedasi, berkeringat, ruam kulit, dyspepsia, konstipasi.
c. Meloxicam 2x1 mg Indikasi : terapi simptomatik eksaserbasi OA, terapi
simptomatis jangka panjang untuk AR. Dosis : 7.5 mg 1x/hr, dapat di tingkatkan
menjadi 15 mg 1x/hr KI : hipersensitif terhadap aspirin, AIN, ulkus peptic akut,
hamil dan laktasi. ES : gang GI, edema, sakit kepala, kepala terasa ringan, ruam
kulit, anemia. Fentanyl 75 mikrogram IV pelan (bila diperlukan). Indikasi :
supplement analgesic narkotik pada anastesi regional atau general Dosis :
individual tergantung pada kondisi penderita. KI : depresi pernafasan, cedera
kepala, alkoholisme akut, serangan asma akut, intoleransi, hamil, laktasi. ES :
depresi nafas, kekakuan otot, hipotensi, bradikardi, mual, muntah, menggigil,
halusinasi pasca op. Ranitidine 2x1 ampul IV indikasi : tukak duodenal aktif,
tukak lambung aktif non maligna, kondisi hiperekresi patologis seperti sindroma
Zollinger- Ellison Dosis : tukak duodenal aktif 150 mg, 2 x1 (pagi dan malam),
atau 300 mgx1 hari sebelum tidur. Terapi pemeliharaan tukak lambung 150 mg
sebelum tidur. KI :ES : sakit kepala, pusing, gangguan GI, ruam kulit. Ketesse 3x
50 mg IV Komposisi : Dexketoprofen trometamol Indikasi : nyeri
muskuloskleletal akut, dismenorea, nyeri pos op, sakit gigi. Dosis : 25 mg tiap 8
jam, max 75 mg. Dosis IV/IM max 150 mg. KI : riwayat serangan asma,
bronkospasme, urtikaria, tukak lambung, hamil, laktasi, disfungsi hati berat,
disfungsi ginjal sedang- berat. ES :-
d. Captopril 3 x 25 mg oral (Bila TD> 160 mmHg) Indikasi : hipertensi, gagal
jantung ACE Inhibitor Dosis : 12.5 mg 3x/hr, di tingkatkan bertahap 25 mg 3x/hr
KI : hamil, hipertensi dengan gejala hiponatrium. ES : batuk kering, iritasi GI,
demam.
e. Primperan 1amp IV (Bila mual- dan muntah) Komposisi : metoclopramide HCL
Indikasi : gang. GI, trevel sickness, anoreksia, mual- muntah karena obat,
endoskopi dan intubasi.
f. Dexametason 1 amp IV (Bila gatal- gatal) Indikasi : Sulfas Magnesikum Indikasi 
g. Pitogin 2 UI/500 cc Kompoisi : synthetic oksitosin Indikasi : induksi pada
persalinan, control perdarahan pasca partu, menstimulasi kontraksi uterus pasca
op sesar atau yang lainnya. Dosis : 5 UI Intramural atau IV perlahan KI : kontraksi
hipertonik, gawat janin, plasenta previa, lilitan tali pusat, pre-eklamsia, toksemia.
ES : gang GI, aritmia jantung.

E. Manajemen cairan dan elektrolit

Volume air dalam tubuh manusia mencapai sekitar 60% dari berat badannya, dan
terbagi menjadi:

1. CAIRAN INTRA SELLULLAIR : merupakan cairan yang berada didalam sel


tubuh danvolumenya mencapai sekitar 40% berat badan manusia.
2. CAIRAN EXTRA SELLULLAIR : merupakan cairan yang berada diluar sel
tubuh manusiadan volumenya mencapai sekitar 20 % berat badan manusia

.Cairan extra sellullair ini terbagi lagi menjadi :

a. CAIRAN INTERSTITIAL yang merupakan cairan yang terletak diantara sel sel
tubuhmanusia dan mencapai sekitar 15% dari berat badan.
b. CAIRAN PLASMA yang merupakan cairan yang terletak dalam pembuluh darah
danmencapai sekitar 5% berat badan manusia.

Misalkan pada seseorang dengan berat badan 70 kilogram, maka :

Volume cairan total dalam tubuhnya adalah : 60% x 700 kg = 42 liter, yang
terbagi menjadi :CAIRAN INTRA SELLULLAIR : 28 liter, CAIRAN
INTERSTITIAL : 10,5 liter, dan CAIRANPLASMA : 3,5 liter.

Antara cairan intrasellullair cairan extra sellullair dibatasi oleh dinding sel atau
membranesel, sedangkan antara cairan intra vaskulair dan cairan interstitial
dibatasi oleh dinding pembuluhdarah. Membran sel berbeda dengan pembuluh
darah, dimana membrane sel bersifat semi permeable terhadap solute terutama
yang larut dalam air (glukosa,elektrolit ) sedangkan dinding pembuluh darah
permeable terhadap elektrolit dan dan glukosa, tetapi relative impermeable
terhadap protein. Protein disini dapat menarik cairan interstitial masuk ke dalam
cairan intravaskulair(plasma) , sedangkan tekanan yang ditimbulkan oleh protein
dalam plasma disebut tekananonkotik plasma.

Keseimbangan cairan dalam tubuh terjadi apabila jumlah cairan yang masuk
kedalam tubuh,sama dengan jumlah cairan yang dikeluarkan oleh tubuh.
Pemasukan cairan kedalam tubuh berasal dari : makanan, minuman dan hasil
oksidasi bahan makanan. Pengeluaran cairan keluartubuh melalui : urine,kulit,
paru-paru dan tinja. Pengeluaran lewat kulit, paru dan tinja dikenal pula sebagai
INSENSIBLE LOSS ( pengeluaran yang tak tampak ).

BAB III
PENUTUP

1. KESEMPULAN
Keperawatan kritis merupakan bidang keperawatan yang memerlukan
perawatan berkualitas tinggi dan koprehensif ( Laura Ed all. 1997 ). Perawat kritis
adalah perawat profesional yang resmi yang bertanggung jawab untuk memastikan
pasien dengan sakit kritis dan keluarga pasien mendapatkan kepedulian optimal
(AACN, 2006).
End Of LifeEnd of life merupakan salah satu tindakan yang membantu
meningkatkan kenyamanan seseorang yang mendekati akhir hidup(Ichikyo,2016).
End of life care adalah perawatan yang diberikan kepada orang-orangyang berada di
bulan atau tahun terakhir kehidupan mereka (NHSChoice,2015).
Pada dasarnya keseimbangan asam basa mengacu kepada pengaturan ketat
konsentrasi ion hydrogen (H+) bebas di dalam cairan tubuh. Secara
umumkeseimbangan asam basa
Karbohidrat merupakan sumber energi yang penting. Setiap gram
karbohidratmenghasilkan kurang lebih 4 kalori. Asupan karbohidrat di dalam diet
sebaiknya berkisar50% 60% dari kebutuhan kalori, Komponen lemak dapat diberikan
dalam bentuk nutrisi enteral ataupun parenteralsebagai emulsi lemak. Pemberian
lemak dapat mencapai 30%– 50% dari total kebutuhan.Satu gram lemak
menghasilkan 9 kalori dan obat-obata untuk keperawatan kritis

Volume air dalam tubuh manusia mencapai sekitar 60% dari berat badannya,
dan terbagi menjadi:

3. CAIRAN INTRA SELLULLAIR : merupakan cairan yang berada didalam sel


tubuh danvolumenya mencapai sekitar 40% berat badan manusia.
4. CAIRAN EXTRA SELLULLAIR : merupakan cairan yang berada diluar sel
tubuh manusiadan volumenya mencapai sekitar 20 % berat badan manusia.
5.

2. SARAN
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah
ini, akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis
perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis.
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat
diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk ke depannya. Sehingga bisa terus
menghasilkan penelitian dan karya tulis yang bermanfaat bagi banyak orang.

DAFTAR ISI
Mardiyono. 2018.Perawatan End of Life Instalasi Gawat Darurat Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta

http://blog.umy.ac.id/ararindjani/2018/09/04/perawatan-end-of-life-di-instalasi-gawat-
darurat/diakses pada tanggal 22 mei 201

Nutrisi Pasien Kritis | Fagusyanti Fagusyanti - Academia.edu

https://pdfcoffe.com/obat-obat-pdf-free.html

MAKALAH KESEIMBANGAN ASAM BASA | Nur Aida Etika Sari - Academia.edu

Anda mungkin juga menyukai