Anda di halaman 1dari 2

Marcella Setyo Putri

XII Mipa 8 / 16

TEORI EVOLUSI KUCING

Kucing, dalam bahasa latinnya Felis silvestris atau Felis catus, adalah sejenis karnivora. Kata
"kucing" biasanya merujuk kepada "kucing" yang telah dijinakkan, tetapi bisa juga merujuk kepada
"kucing besar" seperti singa, harimau, dan macan. Kucing telah berbaur dengan kehidupan manusia paling
tidak sejak 6.000 tahun SM, dari kerangka kucing di Pulau Siprus. Orang Mesir Kuno dari 3.500 SM telah
menggunakan kucing untuk menjauhkan tikus atau hewan pengerat lain dari lumbung yang menyimpan
hasil panen.
Catatan paling awal tentang usaha domestikasi (penjinakan) kucing adalah sekitar tahun 4000 SM
di Mesir, ketika kucing digunakan untuk menjaga toko bahan pangan dari serangan tikus.Namun, baru-
baru ini dalam sebuah makam di Shillourokambos, Siprus, bertahun 7500 SM, ditemukan kerangka kucing
yang dikuburkan bersama manusia.Karena tikus bukanlah hewan asli Siprus, hal ini menunjukkan bahwa
paling tidak pada saat itu, telah terjadi usaha domestikasi kucing.

Gambar 1. Simbol pada dinding makam yang menandakan orang mezir menghormati kucing, dan
Sebuah topeng perunggu digunakan dalam pemakaman mumi kucing di Mesir kuno.

Kerangka kucing yang ditemukan di Siprus ini mirip dengan spesies kucing liar yang merupakan
nenek moyang kucing rumahan saat ini.Karnivora pertama muncul dari kelompok hewan yang dikenal
sebagai miacoids sekitar 60 sampai 80 juta tahun lalu. Tentang ukuran kucing domestik, 1 sampai 3 kg (2
sampai 7 lb), miacids adalah arboreal (penghuni pohon) dan telah mengembangkan carnassials
(pemotongan gigi tajam) yang mereka gunakan untuk memotong dan menghancurkan. Miacids adalah
nenek moyang harimau tertua yang tercatat sampai saat ini.
Peneliti sebelumnya beranggapan bahwa orang Mesirlah yang pertama memelihara kucing, yaitu
sejak 3.600 tahun yang lalu, dimana kucing dianggap sebagai dewa oleh rakyat mesir. Pada tahun 2004,
Jean dari National Museum of Natural History in Paris melaporkan bahwa, ditemukan bukti adanya
kuburan manusia dan disampingnya terdapat kuburan kucing yang dibaringkan searah dengannya. Fosil
tersebut diperkirakan berumur 9.500 tahun. Hal ini mengungkapkan bahwa telah ada kedekatan antara
manusia dan kucing sejak 10.000 tahun yang lalu.
Gambar 1. Fosil kucing

Pada tahun 2000, Driscoll, mengumpulkan sekitar 979 DNA dari kucing liar dan kucing domestic
dari Afrika, Azerbaijan, Kazakhstan, Mongolia dan Timur Tengah. Karena kucing liar tipe hewan yang
cenderung punya dan mempertahankan daerah teritorial, dia memperkirakan bahwa DNA kucing liar
cenderung stabil dari waktu ke waktu. Diperkirakan pula bahwa, semua kucing domestik yang ada
merupakan hasil evolusi dari salah satu populasi kucing liar, sehingga bukti domestikasi kucing dapat
dibangun.
Ternyata berdasarkan hasil analisis genetika,menunjukkan bahwa DNA dari semua kucing sangat
mirip dan ternyata setelah dikelompokkan, kebanyakan kucing yang berada di grup yang sama, berasal
dari daerah yang sama. Berdasarkan penelitian ini terungkaplah bahwa terdapat lima kelas genetik dari
kucing liar, yaitu Felis silvestris silvestris di Eropa, Felis silvestris bieti di China, Felis silvestris ornate
di Asia Tengah dan Felis silvestris cafra di Asia tenggara. Ditemukan pula subspecies dari kucing liar di
Timur Tengah yaitu Felis silvestris lybica. Diantara semua jenis kucing liar yang telah dikelompokkan
tadi, jenis Felis silveris lybica-lah yang paling jinak. Sehingga Driscoll menarik kesimpulan bahwa jenis
Felis silvestris lybica telah lebih dulu mengalami domestikasi. Sehingga, dapat ditarik asumsi bahwa jenis
Felis silvestris lybica menjadi pendahulu kucing domestik yang ada sekarang.

Sumber : https://www.biologimu.com/2015/12/evolusi-kucing.html

Anda mungkin juga menyukai