Anda di halaman 1dari 4

1.

TUJUAN

1) Untuk mengetahui metode pengukuran konsumsi makanan berdasarkan


data yang diperoleh.
2) Untuk mengetahui metode pengukuran konsumsi makanan bersadarkan
sasaran pengamatan.
3) Untuk mengetahui kesalahan dalam pengukuran konsumsi makanan.

2. DASAR TEORI
Survey konsumsi makanan adalah salah satu metode yang digunakan
dalam penentuan status gizi perorangan atau kelompok. Survey konsumsi
makanan ditujukan untuk mengetahui kebiasaan makan, gambaran tingkat
kecukupan bahan makanan, dan zat gizi pada tingkat kelompok, rumah tangga,
dan perorangan, serta faktor- faktor yang mempengaruhinya.
Metode atau pendekatan yang umum digunakan dalam pengukuran
Survey Konsumsi Makanan dikenal dengan pendekatan kuantitatif, kualitataif
dan gabungan. Namun, hatus diakui bahwa masing-masing pendekatan tersebut
mempunyai keunggulan dan kelemahan. Sampai saat ini dikenal dua bias, yaitu
bias seleksi dan bias informasi. Diketahui bahwa ada beberapa hal yang dapat
menimnulkan bias tersebut, baik dari pihak peneliti maupun akibat dari alat yang
digunakan.
Satu hal lain yang menjadikan hasil ukur bias adalah kemampuan
pewawancara untuk memperkirakan ukuran makanan atau porsi makanan yang
disampaikan oleh individu yang ditanya secara benar dan/ atau mendekati ukuran
sebenarnya. Cara yang digunakan untuk menghindari salah ukur ini adalah
dengan menggunakan alat bantu media. Media yang digunakan bisa food model
dan buku foto bahan makanan. Upaya lain yang dapat dilakukan untuk
menghindari bias dalam melaksanakan pengukuran konsumsi makanan adalah
dengan melakukan penyamaan persepsi antara peneliti dan pengumpul data.
Penilaian terhadap kemampuan pengumpul data dalam mengapresiasi
semua data yang harus dikumpulkan dilapangan, dilakukan dengan melakukan
uji uji akurasi dan presisi pengumpul data. Penggunaan alat bantu yang mudah
dibawa tetapi mempunyai akurasi yang tinggi, seperti timbangan makanan yang
memiliki akurasi yang tinggi dan instrumen pengumpul data/ kuesioner, dapat
menyerap informasi yang dibutuhkan dalam pengukuran konsumsi makanan.
Estimasi merupakan suatu cara yang dapat digunakan untuk menghindari
terjadinya bias tersebut. Upaya yang dilakukan dalam pelaksanaan estimasi
adalah dengan melakukan penyamaan antara recall dengan keadaan sebenarnya.
Petugas lapangan/ peneliti harus mampu memperkirakan makanan yang
dikonsumsi oleh responden sedekat mungkin dengan kenyataannya dan petugas
harus mampu menaksir makanan yang sudah jadi kedalam bentuk bahan
makanan mentah, kemudian melihat berapa besar penyimpangan yang terjadi.
Metode penimbangan makanan (food weighing)
Metode penimbangan makanan merupakan metode yang paling
mendekati angka asupan yang sebenarnya. Pada metode penimbangan makanan,
responden atau petugas menimbang dan mencatat seluruh makanan yang
dikonsumsi individu atau keluarga selama 1 hari. Penimbangan makanan ini
biasanya berlangsung beberapa hari tergantung dari tujuan, dan penelitian dan
tenaga yang tersedia.
Metode ini memerlukan ketelitian dan kesabaran pewawancara dalam
memisahkan bahan makanan yang ada didalam makanan yang akan ditimbang.
Ketika menimbang makanan yang berkuah, pisahkan terlebih dahulu antara kuah
dengan bahan- bahan yang ada dalam makanan tersebut, lalu timbang satu
persatu.
Jika akan melakukan penimbangan makanan yang digoreng, pisahkan
terlebih dahulu antara bahan dan minyak sebanyak mungkin sehingga minyak
yang tertinggal dalam bahan makanan menjadi sedikit mungkin. Termasuk juga
memisahkan bumbu yang melekat pada bahan makanan, baru dilakukan
penimbangan atas bahan tersebut satu persatu.
Bahan yang ditimbang adalah bahan masak sehingga perlu diperhatikan
konversi dari matang ke mentah untuk setiap bahan makanan yang ada, kemudian
perlu juga diperhatikan bagian yang dapat dimakan untuk setiap bahan makanan.
Selain itu juga harus diperhatikan kandungan minyak yang terdapat didalam hasil
olahan makanan tersebut. Dengan demikian, asupan lemak dari suatu menu akan
lebih banyak didapatkan.
Langkah-langkah pelaksanaan penimbangan makanan :
1) Petugas menyiapkan timbangan yang akan digunakan, disarankan menggunakan
timbangan digital dengan tingkat ketelitian 1 gram.
2) Petugas memilih bahan/ makanan yang akan ditimbang, lalu makanan tersebut
dibersihkan dari bahan ikutan lain yang melekat pada bahan tersebut, barulah
meletakannya diatas wadah timbangan.
3) Petugas/responden menimbang dan mencatat bahan makanan/makanan yang
dikonsumsi dalam gram.
4) Jumlah bahan makanan yang dikonsumsi sehari, kemudian dianalisis dengan
menggunakan DKBM atau DKGJ (Daftar Komposisi Jajanan).
5) Membandingkan hasilnya dengan AKG
Perlu diperhatikan disini adalah, bila terdapat sisa makanan setelah
makan maka perlu juga ditimbang sisa makanan tersebut untuk mengetahui
jumlah sesungguhnya makanan yang dikonsumsi. Kelebihan metode
penimbangan :
1) Data yang diperoleh lebih akurat/teliti
Kekurangan metode penimbangan :
1) Memerlukan waktu dan cukup mahal karena perlu peralatan
2) Bila penimbangan dilakukan dalam periode yang cukup lama, maka
responden dapat merubah kebiasaan makan mereka.
3) Tenaga pengumpul data harus terlatih dan terampil
4) Memerlukan kerjasama yang baik dengan responden.

Anda mungkin juga menyukai