Anda di halaman 1dari 45

RANGKAIAN SERI DAN

PARALEL

Aris Widyo Nugroho, Ir, MT, PhD


Fitroh Anugrah, ST,

1995
RANGKAIAN SERI

Rangkaian listrik seri adalah suatu rangkaian listrik, dimana


Dua tahanan atau lebih yang dirangkaikan berurutan atau
berderet, input suatu komponen berasal dari output
komponen lainnya.

1995
Koneksi seri
Gambar dibawah memperlihatkan koneksi seri dalam bentuk aliran
air. Keunikan dari aliran ini adalah volume air yang sama mengalir
melalui tiap air terjun ini, sama dengan volume air yang mengalir
dari sumbernya.
(I0 = I1 = I2 = I3)
Kemudian, jumlah tinggi dari tiga air terjun tunggal sama dengan
tinggi keseluruhan air terjun.
(V0= V1+ V2+ V3)

1995
Untuk menghitung total tahanan didalam sirkuit seri

1995
Rangkaian seri pada rangkaian arus langsung

1995
Tahanan – tahanan yang dirangkai seri dialiri oleh arus yang sama, besar arus tidak
berubah-ubah didalam ranngkaian seri

Tegangan total hubungan seri adalah jumlah setiap tegangan pada tahanan-tahanan

1995
Rangkaian seri mempunyai karakteristik :
• Tahanan total / kombinasi (combined resistance) selalu
lebih besar dari nilai tahanan terbesar.
• Arus yang mengalir pada tiap-tiap hambatan sama.
• Tegangan sumber adalah hasil penjumlahan tegangan-
tegangan ( Voltage drop ).

1995
Voltage drop adalah Besarnya perubahan tegangan dengan
adanya tahanan.

V 1 = R1 X I
V2= R2 X I
1995
Contoh
Hitunglah berapa tahanan total dan arus yang mengalir pada
sirkuit di bawah ini ?
R0 = R1 + R2
= 2 Ω + 4Ω
=6Ω
I = V/R0
= 12/6Ω
=2A

1995
Hitunglah penurunan tegangan sirkuit di bawah ini ?
V1 = R1 . I
=2Ω.2A
=4V
V2 = R2 . I
=4Ω.2A
=8V

1995
RANGKAIAN PARALEL

Rangakain listrik paralel adalah suatu rangkaian listrik, di


mana semua input komponen berasal dari sumber yang
sama. Semua komponen satu sama lain tersusun paralel.

1995
KONEKSI PARALEL
• Gambar dibawah menampilkan koneksi paralel dalam
bentuk aliran air. Semua air terjun mempunyai tinggi yang
sama.
(V0= V1+ V2+ V3)
• Sebagai tambahan, jumlah volume air yang mengalir
melalui air terjun adalah sama dengan total volume air.
(I0= I1 = I2 = I3)

1995
Untuk menghitung total tahanan didalam sirkuit
paralel

1995
1995
Hubungan paralel terletak pada tegangan yang sama pada cabang

Hubungan paralel terdiri dari berbagai arus cabang , semua arus cabang
bersumber dari arus utama
Jumlah arus masuk = jumlah arus keluar

1995
Rangkaian pararel mempunyai karakteristik :
• Tahanan kombinasi selalu lebih kecil dari nilai tahanan
terkecil.
• Tegangan pada tiap-tiap tahanan adalah sama.
• Arus total adalah penjumlahan dari arus-arus yang melewati
tiap-tiap tahanan.

1995
1995
Contoh
Hitunglah Rt, It, I1, I2 pada sirkuit di bawah ini ?

1995
Rangkaian Seri Pararel

1995
Contoh
Hitunglah R01, R02, I, I1, I2, V1 pada sirkuit di bawah ini ?

1995
H. Kaidah Rangkaian
1 Hubungan Seri dan Pararel
 Dua elemen dikatakan terhubung paralel jika mereka terhubung pada dua
simpul yang sama. Tegangan pada elemen-elemen itu harus sama

 Dua elemen dikatakan terhubung seri jika mereka hanya mempunyai


satu simpul bersama dan tidak ada elemen lain yang terhubung pada
simpul itu. Arus yang mengalir di kedua elemen itu sama.

1995
 Perhitungan Ekivalen untuk rangkaian seri paralel R, C, L
Resistor : Kapasitor : Induktor

1 1 1 1 1
    .... 
Rek R1 R2 R3 Rn
1995
2 Pembagi Tegangan
Kaidah ini memberikan distribusi tegangan pada elemen yang
dihubungkan secara seri seperti pada gambar berikut ini

Jika kita menerapkan HK Kirchhoff 2 :

Tegangan masing-masing elemen adalah :

Secara umum dapat dituliskan bahwa :

1995
3 Pembagi Arus
 Dalam rangkaian paralel, arus terbagi sebanding dengan konduktansi
di masing-masing cabang. Perhatikan gambar rangkaian dibawah ini.
G = konduktansi
G=1/R
Untuk rangkaian pararel:
Gek = G1 + G2 + G3 +..+ Gn

 Hubungan arus Is dengan V adalah sebagai berikut

Dari V yang diperoleh dapat dihitung arus di masing-masing resistor :

Jadi secara umum :


 Rto t 
Atau ik 
 R 
ito t 1995
 k 
C. Alat Ukur Listrik
1. Amperemeter

• Berfungsi untuk mengukur besarnya arus listrik.


• Dipasang seri dalam rangkaian.

• Dalam rangkaian, amperemeter dilambangkan dengan


simbol

1995
2. Voltmeter

• Berfungsi untuk mengukur besarnya tegangan dalam rangkaian listrik.


• Dipasang paralel dalam rangkaian.

• Dalam rangkaian, voltmeter dilambangkan dengan


simbol

1995
3. Multimeter

• Dapat berfungsi sebagai


voltmeter, amperemeter,
dan ohmeter.

• Pada multimeter analog, besar simpangan jarum sebanding dengan


besar satuan (voltage, kuat arus, atau nilai hambatan) yang sedang
diukur.

1995
Contoh Soal (1)
1. Jika I = 10 A, I1=I3=3 A, Berapakah besar kuat
arus I2 ?

Penyelesaian :
Diketahui :
I  10 A
I1  I 3  3 A
Ditanya : I2 = ….?
Jawab :
I masuk  I keluar I 2  10 A  (3 A  3 A)
I  I1  I 2  I 3 I 2  10 A  6 A
I 2  I  ( I1  I 3 ) I2  4 A
Jadi besar kuat arus I2 adalah 4A

1995
2. Jika I1 = I5 = 3A , I2 = 3A , I3 = 5A, maka besar I4 adalah ….

Penyelesaian :
Diketahui :
I1  I 5  3 A
I2  3A
I3  4 A
Ditanya : I4 = ….?

Jawab : I masuk  I keluar I 4  (3 A  3 A  4 A)  3 A


I1  I 2  I 3  I 4  I 5 I 4  10 A  3 A
I 4  ( I1  I 2  I 3 )  I 5 I4  7 A

Jadi besar kuat arus I4 adalah 7A

1995
3. Tiga buah hambatan, masing-masing sebesar 30 ohm, 40 ohm, dan 50
ohm dirangkai seri dengan sumber tegangan 60 volt.
a. Berapa hambatan penggantinya?
b. Berapa kuat arus pada rangkaian tersebut?

1995
Penyelesaian :
Diketahui :
R1  30 R3  50
R2  40 V  60V
Ditanya : a. Rs = …? b. I = …?
Jawab :
a.
Rs  R1  R2  R3
Rs  30  40  50
Rs  120
b. V 60V 1
I   A  0,5 A
Rs 120 2
Jadi hambatan penggantinya adalah 120Ω dan kuat arusnya adalah 0,5 A
1995
4. Tiga buah hambatan dipasang
secara paralel. Masing–masing
sebesar 60Ω. Jika sumber
tegangan 12 volt, tentukan :
a. Berapa hambatan penggantinya ?
b. Berapa kuat arus yang mengalir ?
V

1995
• Penyelesaian :
• Diketahui :
R1  R2  R3  60
V  12V
• Ditanya : a. Rp = …? b. I = …?
• Jawab :
a. 1 1 1 1 b. V 12V
   I   0,6 A
R p R1 R2 R3 R p 20
1 1 1 1
  
R p 60 60 60
1 3 60
  Rp   20
R p 60 3
Jadi hambatan penggantinya adalah 20Ω dan kuat arusnya adalah 0,6 A
1995
RANGKAIAN KOMBINASI SERI -PARALEL

5. Dari rangkaian di samping, tentukan :


a.Hambatan penggantinya ?
b.Kuat arus listrik yang mengalir ?

1995
Penyelesaian :
Diketahui : R  3
1 R3  6
R2  6 V  6V
Ditanya : a. Rp = …? b. I = …?
Jawab :
a.
Rs  R1  R2 1 1 1
 
Rs  3  6  9 R p Rs R3
1 1 1
 
R p 9 6
1 2 3 5 18
    Rp   3,6
R p 18 18 18 5
b.
V 6V
I   1,67 A
R p 3,6

Jadi hambatan penggantinya sebesar 3,6Ω dan kuat arus listriknya


adalah 1,67A
1995
• Penyelesaian :
• Diketahui :
R1  15 R3  4
R2  10 V  15V
• Ditanya : a. Rp = …? b. I = …?
• Jawab :
a. 1 1 1
 
R p R1 R2
1 1 1
 
R p 15 10
1 2 3 5 30
    Rp   6
R p 30 30 30 5
Rs  R p  R3
Rs  6  4  10 1995
• Perhatikan rangkaian di samping, nilai-nilai Resistor yang terdapat di
rangkaian adalah sebagai berikut :
• R1 = 10Ω
R2 = 20Ω
R3 = 40Ω
V1 = 10V
V2 = 20V

• Berakah arus yang melewati resistor R3 ?

1995
• Penyelesaian :
• Di dalam rangkaian tersebut, terdapat 3 percabangan, 2 titik, dan 2 loop bebas (independent).
Gunakan Hukum Kirchhoff I (Hukum Arus Kirchhoff) untuk persamaan pada titik A dan titik B
• Titik A : I1 + I2 = I3
Titik B : I3 = I1 + I2
• Gunakan Hukum Kirchhoff II (Hukum Tegangan Kirchhoff) untuk Loop 1, Loop 2 dan Loop 3.
• Loop 1 : 10 = R1 x I1 + R3 x I3 = 10I1 + 40I3
Loop 2 : 20 = R2 x I2 + R3 x I3 = 20I2 + 40I3
Loop 3 : 10 – 20 = 10I1 – 20I2
• Seperti yang dikatakan sebelumnya bahwa I3 adalah hasil dari penjumlahan I1 dan I2, maka
persamaannya dapat kita buat seperti dibawah ini :
• Persamaan 1 : 10 = 10I1 + 40(I1 + I2) = 50I1 + 40I2
Persamaan 2 : 20 = 20I2 + 40(I1 + I2) = 40I1 + 60I2
• Jadi telah diperoleh 2 persamaan, dari persamaan tersebut akan didapatkan nilai I1 dan I2 sebagai
berikut :
• I1 = -0.143 Ampere
I2 = +0.429 Ampere
• Seperti yang diketahui bahwa I3 = I1 + I2
• Maka arus listrik yang mengalir pada R3 adalah -0.143 + 0.429 = 0.286 Ampere
Sedangkan Tegangan yang melewati R3 adalah 0.286 x 40 = 11.44 Volt
• Tanda Negatif (-) pada arus I1 menandakan arah alir arus listrik yang diasumsikan dalam rangkaian diatas adalah
salah. Jadi arah alir arus listrik seharusnya menuju ke V1, sehingga V2 (20V) melakukan pengisian arus (charging)
terhadap V1
1995
1995
• Tentukan arah putaran masing-masing loop
• Tentukan arah arus

1995
• Arah loop I  a-b-e-f-a
E  V = 0
I1.R1 + I3.R3 + I3.r1 – E1 = 0
E1 = I1.R1 + I3(r1 + R3)
4 = I1.4 + I3(1+2)
1995
4.I1 + 3.I3 = 4
• Arah loop II  c-b-e-d-c
E  V = 0
I2.R2 + I3.R3 + I3.r2 – E2 = 0
E2 = I2.R2 + I3(r2 + R3)
2 = I2.4 + I3(1+2)
4.I2 + 3.I3 =2 1995
Persamaaan Hukum kirchoff I pada titik cabang b
I1 + I2 = I3
I3 = I1 + I2
Loop 1
4.I1 + 3.I3 = 4
4.I1 + 3(I1 + I2) = 4
7.I1 + 3.I2 = 4 …………..(1)
Loop 2
4.I2 + 3.I3 = 2
4.I1 + 3(I1 + I2) = 2
3.I1 + 7.I2 = 2 …………….(2)
Persamaan 1 dan 2
7.I1 + 3.I2 = 4 X3
3.I1 + 7.I2 = 2 X7

21.I1 + 9.I2 = 12
21.I1 + 49.I2 = 14 -
40.I2 = 2
I2 = 2
40
1995
I2 = 0,05 A
Lanjutan ……………

7.I1 + 3.I2 = 4
7.I1 = 4 – 0,15
7.I1 = 3,85 A
I1 = 3,85/7
I1 = 0,55 A

Jadi hasil Arus yang mengalir di I3 adalah :


I3 = I1 + I2
I3 = 0,55 + 0,05
I3 = 0,6 A
1995
Latihan
R1 R3
Diketahui R1=R2=R3=2 Ω. Jika
I1 adalah arus yang mengalir
pada R1, I2 arus yang mengalir 12V 8V
pada R2 dan I3 arus yang R2
mengalir pada R3, maka besar
masing-masing arus tersebut
secara berturut-turut adalah:

A. 8/3 A; 10/3 A; 2/3 A


B. 10/3 A; 2/3 A; 8/3 A
C. 2/3 A; 8/3 A; 10/3 A
D. 10/3 A; 8/3 A; 2/3 A
E. 2/3 A; 10/3 A; 8/3 A

1995
45

Anda mungkin juga menyukai