Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.

Gagal jantung merupakan masalah yang progresif dengan angka

mortalitas dan morbiditas yang tinggi di negara maju maupun negara

berkembang termasuk Indonesia. (PERKI, 2015).

Gagal jantung kongestif adalah ketidakmampuan jantung untuk

memompa darah ke seluruh tubuh. Gagal jantung kongestif adalah

kumpulan gejala klinis akibat kelainan structural ataupun fungsional

jantung yang menyebabkan gangguan kemampuan pengisian ventrikel dan

ejeksi darah keseluruh tubuh (AHA, 2014).

Prevalensi gagal jantung di Indonesia menurut Riskesdas (2013)

sebesar 0,13% atau diperkirakan sekitar 229.696 orang, sedangkan

berdasarkan diagnosis dokter/ gejala sebesar 0,3% atau diperkirakan

sekitar 530.068 orang. Berdasarkan diagnosis/gejala, estimasi jumlah

penderita penyakit gagal jantung terbanyak terdapat di Provinsi Jawa Barat

sebanyak 96.487 orang (0,3%), sedangkan jumlah penderita paling sedikit

ditemukan di Provinsi Kep. Bangka Belitung, yaitu sebanyak 945 orang

(0,1%). (Kemenkes,2013).

Berdasarkan data RSUD dr.Soekardjo Tasikmalaya tahun 2016 dari

bulan Januari hingga Juli penyakit Congestive Heart Faillure (CHF)

merupakan penyakit yang masuk kedalam peringkat keempat tertinggi

1
diInstalasi Rawat Inap RSUD dr.Soekardjo Tasikmalaya tahun 2017

dengan jumlah pasien sebanyak 305 pasien.

Adapun berbagai golongan obat yang digunakan dalam pengobatan

gagal jantung, salah satunya adalah golongan diuretik. Diuretik merupakan

obat utama untuk mengatasi gagal jantung serta dengan kelebihan cairan

(edema), diuretik bekerja meningkatkan eksresi cairan. (Sukandar et

all,2009)

Diuretik merupakan satu satunya obat yang dapat mengontrol retensi

cairan pada gagal jantung. Meskipun diuretik dapat mengendalikan gejaa

gagal jantung dan retensi cairan, diuretik belum mampu menjaga konsisi

pasien dalam kurun waktu yang lama. (Katzung,2015). Saat ini telah

diketahui bahwa pemberian golongan diuretit dapat mempengaruhi

peningakat eksresi cairan dan dapat menyebabkan dehidrasi atau resitensi

jika penggunaan nya tidak diatur. Maka dari itu, melalui penelitian ini,

penulis ingin mengetahui gambaran penggunaan diuretik pada pasien

Congestive Heart Failure (CHF) yang di rawat inap RSUD dr.Soekardjo

selama Januari-Desember 2017 mengacu kepada pedoman pengobatan

gagal jantung yang digunakan secara internasional

B. Rumusan Masalah.

Bagaimana gambaran penggunaan diuretik pada pasien Congestive

Heart Failure (CHF) di rawat inap RSUD dr. Soekardjo Tasikmalaya

tahun 2017?

2
C. Tujuan Penelitian.

1. Tujuan Umum

Mengetahi gambaran penggunaan diuretik pada pasien Congestive

Heart Failure (CHF) di rawat inap RSUD dr. Soekardjo Tasikmalaya

tahun 2017.

2. Tujuan khusus

Mengetahui karakteristik pasien (usia dan jenis kelamin) dan

pengobatan (golongan diuretik, dosis pada pasien Congestive Heart

Failure (CHF) di rawat inap RSUD dr. Soekardjo Tasikmalaya tahun

2017.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti.

Penelitian ini dapat bermanfaat tuntuk menambah pengetahuan dan

pengalaman penulis dan menerapkan ilmu pengetahuan yang telah

penulis peroleh selama pendidikan diwilayah kerja.

2. Bagi Institusi Pendidikan.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan tambahan sumber

referensi dan dasar pemikiran untuk penelitian lanjutan guna

peningkatan kualitas pendidikan.

3
3. Bagi RSUD dr.Soekardjo Tasikmalaya.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai sumber

informasi bagi lembaga terkait yang berhubungan gambaran

penggunaan diuretik pada pasien gagal jantung di rawat inap RSUD dr.

Soekardjo Tasikmalaya. Sehingga tercapai pengobatan yang rasional

dan peningkatan kualitas hidup pasien.

E. Keaslian Peneitian

Tabel 1.1 Persamaan dan perbedaan penelitian ini dengan penelitian


sebelumnya.
Peneliti Judul Persamaan Perbedaan
Shila (2012) Gambaran Penelitian 1. Waktu dan
peresepan menggunakan tempat
digoksin pada metode deskriptif penelitian
pasie gagal 2. Terapi yang di
jantung yang ambil
berobat jalan di
RSUP Dr.
Kariadi
Semarang
Christian (2014) Penelitian 3. Waktu dan
Gambraran menggunakan tempat
peresepa beta metode deskriptif penelitian
blocker pada 4. Terapi yang di
pasien gagal ambil
jantung yang
dirawat inap di
RSUP Dr Kariadi
Semarang
periode Januari-
Desember 2013.

Nurfathillah Gambaran 1. Tempat 1. Terapi yang


(2015) penggunaan obat penelitian diambil.
pada pasien 2. Pengambilan 2. Waktu
gagal jantung di sampel. penelitian.
instalasi rawat 3. Penelitian
inap RSUD dr. menggunakan
Soekardjo Kota metode
Tasikmalaya deskriptif

Anda mungkin juga menyukai