BB01-Komunikasi Efektif
BB01-Komunikasi Efektif
Komunikasi yang efektif biasanya memiliki tujuan untuk memudahkan orang lain
dalam memahami pesan yang disampaikan oleh seorang pemberi pesan
(komunikator). Selain itu, komunikasi yang efektif juga bertujuan supaya informasi
yang disampaikan dapat menimbulkan feedback dari si penerima pesan
(komunikan). Karena alasan-alasan tersebut, maka proses komunikasi yang efektif
haruslah dilakukan dengan menggunakan bahasa yang jelas dan dapat dipahami
oleh orang lain.
Menurut Mc. Crosky Larson dan Knapp, komunikasi yang efektif dapat dicapai
dengan mengusahakan ketepatan (accuracy) yang paling tinggi derajatnya antara
komunikator dan komunikan dalam proses komunikasi. Komunikasi yang efektif
hanya dapat terjadi jika komunikator dan komunikan memiliki persamaan dalam
pengertian, sikap dan bahasa. Sebuah komunikasi dikatakan efektif apabila:
Sumber sebagai salah satu unsur dalam unsur-unsur komunikasi adalah dasar yang
digunakan dalam penyampaian pesan dan digunakan dalam rangka memperkuat
pesan yang hendak disampaikan. Sumber sebagai salah satu unsur dalam unsur-
unsur komunikasi dapat berwujud dalam berbagai bentuk. Sumber dapat berupa
orang, lembaga, buku, dokumen, dan lain sebagainya.
Komunikator sebagai salah satu unsur dari unsur-unsur komunikasi dapat dipahami
sebagai orang yang membawa dan menyampaikan pesan. Dalam komunikasi,
komunikator memiliki peranan yang sangat penting untuk menentukan keberhasilan
dalam memengaruhi komunikan (penerima pesan). Komunikator harus memiliki
ketrampilan untuk memilih sasaran dan menentukan tanggapan yang hendak
dicapai. Sebelum melakukan proses komunikasi, komunikator harus
memperhitungkan apakah komunikan mampu menangkap pesan yang
disampaikannya. Komunikator juga harus bisa menentukan media yang akan
digunakan untuk melakukan persuasi sehingga lebih efisien dalam mencapai
sasaran.
Pesan sebagai salah satu unsur dalam unsur-unsur komunikasi dapat dipahami
sebagai materi yang diberikan oleh komunikator kepada komunikan. Pesan dapat
disampaikan oleh komunikator dalam berbagai cara, misalnya saja melalui kata-
kata, nada suara, hingga gerak tubuh dan ekspresi wajah. Pesan sebagai salah satu
unsur dalam unsur-unsur komunikasi dapat berwujud dalam berbagai bentuk,
diantaranya:
a. Pesan informative
Pesan informatif bersifat memberikan keterangan-keterangan atau fakta-fakta
yang menuntun komunikan untuk mengambil keputusan
b. Pesan persuasif
Pesan persuasif adalah pesan yang berisikan bujukan yang bertujuan untuk
memberikan perubahan sikap komunikan. Perubahan yang terjadi merupakan
perubahanan yang tidak dipaksakan, melainkan berasal dari kehendak diri
sendiri.
c. Pesan koersif
Pesan koersif adalah kebalikan dari pesan persuasif. Pesan koersif bersifat
memaksa dengan mengandalkan sanksi-sanksi untuk menekan komunikan.
Channel merupakan saluran penyampaian pesan atau sering juga disebut dengan
media komunikasi. Media komunikasi dapat dibagi ke dalam dua kategori, yakni
media komunikasi personal dan media komunikasi massa. Media komunikasi
personal digunakan oleh dua orang atau lebih untuk saling berhubungan. Sifat dari
media komunikasi ini pribadi, sehingga dampaknya tidak bisa dirasakan oleh orang
banyak. Contoh dari media komunikasi personal adalah telepon,
aplikasi chatting (whatsapp, line, BBM), dan juga Skype.
Media komunikasi yang kedua adalah media komunikasi massa. Media komunikasi
ini digunakan untuk mengkomunikasikan pesan dari satu atau beberapa orang
kepada khalayak ramai. Karena sifatnya yang masif, maka media komunikasi massa
dapat memiliki dampak yang besar bagi banyak orang. Contoh media komunikasi
massa adalah televisi, radio, hingga yang terbaru adalah media sosial (instagram,
twitter, youtube).
a. Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan simbol-
simbol verbal. Simbol-simbol verbal ini dapat diwujudkan ke dalam bentuk
lisan maupun tulisan. Unsur-unsur komunikasi secara lisan dapat dilakukan
oleh dua orang atau lebih melalui hubungan tatap muka secara langsung
tanpa ada jarak maupun peralatan yang menjadi medianya. Unsur-unsur
komunikasi lisan dapat terlihat pada kegiatan “ngobrol” yang dilakukan oleh
orang-orang ketika berada di kantor, sekolah, kampus, ataupun tempat-
tempat lainnya.
Selain secara lisan, unsur-unsur komunikasi verbal juga dapat dilakukan
melalui tulisan. Unsur-unsur komunikasi ini dapat berupa surat-menyurat
konvensional, surat elektronik (email), chatting, dan lain sebagainya.
b. Komunikasi Non Verbal
Komunikasi non verbal merupakan unsur-unsur komunikasi dalam bentuk
komunikasi yang dilakukan tanpa menggunakan kata-kata, melainkan melalui
simbol-simbol lainnya. Komunikasi non verbal dapat ditunjukkan oleh tubuh
manusia secara alami melalui gerak isyarat, bahasa tubuh, ekspresi wajah,
dan kontak mata. Sementara itu, komunikasi non verbal dapat pula
ditunjukkan dari hal-hal lain seperti gaya berpakaian, potongan rambut,
intonasi suara, hingga gaya berjalan.
Efek merupakan unsur-unsur komunikasi yang memiliki definisi hasil akhir dari suatu
komunikasi. Efek komunikasi dapat beraneka macam dan dapat dilihat dalam tiga
kategori:
a. Personal opinion
Personal opinion adalah sikap dan pendapat seseorang pada suatu masalah
tertentu
b. Publik opinion
Public opinion merupakan penilaian sosial mengenai suatu hal berdasarkan
proses pertukaran pikiran.
c. Majority opinion
Majority opinion dapat dipahami sebagai pendapat yang disetujui oleh
sebagian besar publik atau masyarakat.
Jika sebelumnya kita telah membahas unsur-unsur komunikasi secara umum, maka
William J Seller ternyata memiliki pendapat tersendiri mengenai unsur-unsur
komunikasi. Menurutnya, unsur-unsur komunikasi dapat dipecah ke dalam unsur-
unsur komunikasi yang lebih luas. William J. Seller membagi unsur-unsur
komunikasi menjadi delapan, yakni:
1. Lingkungan komunikasi
3. Sumber Penerima
4. Kompetensi Komunikasi
5. Feed Back
Feed back atau umpan balik dalam unsur-unsur komunikasi adalah informasi yang
dikirimkan balik ke sumbernya.
6. Gangguan
7. Saluran
Tersenyum salah satu cara untuk menjalin komunikasi yang baik adalah secepat
mungkin menjalin hubungan baik. Tersenyumlah dan gunakan kontak mata ketika
akan memulai percakapan. Pastikan bahwa anda sangat senang bisa berbicara
dengannya. Sangat penting untuk mengetahui topik terhangat saat berdiskusi untuk
itu lakukan update informasi terbaru.
Berbicaralah Dengan Jelas ketika Anda berkomunikasi dengan orang lain untuk
menghindari kebiasaan berbicara dengan suara terlalu kecil atau parau sehingga
orang lain sulit menangkap maksud Anda. Cara terbaik untuk melatihnya adalah
dengan merekam suara Anda saat berbicara. Lalu dengarkan kembali hasil rekaman
itu dan putuskan apa yang seharusnya Anda ubah dari cara Anda bicara.
Santai Anda dapat menjadi komunikator yang baik jika Anda dapat berbicara
dengan santai (rileks). Jika Anda gugup, Anda akan berbicara cepat sehingga sulit
dipahami. Anda juga dapat membuat orang lain merasa tidak nyaman karena
kegugupan Anda.
Jangan Monoton Anda tentu tidak ingin orang lain menajdi bosan saat berbicara
dengan Anda. Anda dapat membuat mereka tertarik denagn menghindari berbicara
dengan suara monoton. Anda dapat melakukan sedikit variasi dan mengubah
volume saat Anda berkomunikasi.
Dengar dan Pahami Ingatlah, komunikasi adalah proses dua arah. Anda perlu
mendengar dan memahami apa yang dikatakan orang lain jika Anda ingin
berkomuniaksi secara efektif dengan mereka. Orang lain juga akan kehilangan minat
berbicara dengan Anda, jika Anda terus-menerus bicara dan tidak pernah
mendengarkan mereka.
Clarity, Jelas! Menggunakan kata-kata yang tepat, bermakna tunggal, dan tidak
membingungkan atau menimbulkan persepsi lain.
Courtesy, Tata Krama! Ini soal cara penyampaian. Pesan disampaikan dengan
tulus, sopan, bijak, reflektif, dan antusias, serta mempertimbangkan sudut pandang
dan perasaan penerima pesan, termasuk menjaga perasaan dan respek terhadap
penerima pesan.
Correctness, Benar! Pesan yang disampaikan harus benar dari segi subtansi dan
tata bahasa, juga tepat dari sisi waktu dan sasaran.
Rumus lain yang ditawarkan para ahli adalah konsep REACH yang disebut “The 5
Inevitable Laws of Effective Communication”, yakni Respect, Empathy, Audible,
Clear, dan Humble.
Empathy. Kemampuan menempatkan diri kita pad asituasi atau kondisi yang
dihadapi orang lain. Ini diawali dengan kemampuan mendengarkan atau mengerti
terlebih dulu sebelum didengarkan atau dimengerti oleh orang lain. Empati bisa juga
berarti kemampuan untuk mendengar dan siap menerima masukan ataupun umpan
balik apapun dengan siakp yang positif.
Sumber Bacaan: