Besaran
Besaran
MENERAPKAN SATUANNYA
I . Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat :
1. Menjelaskan pengertian pengukuran
2. Menjelaskan pengertian besaran
3. Menyebutkan jenis – jenis besaran
4. Menjelaskan pengertian satuan
5. Menjelaskan pengertian satuan standart
6. Menjelaskan sistem konversi satuan S I
7. Menjelaskan pengertian dimensi
8. Membuat rumus dimensi dari berbagai jenis besaran
9. Menyebutkan jenis-jenis alat ukur dan fungsinya
10.Membaca hasil pengukuran dari suatu alat ukur
11.Menjelaskan aturan angka penting dalam operasi
II. Materi Pembelajaran :
1. Pengertian pengukuran
Hampir setiap waktu dalam aktivitas sehari-hari tanpa disadari manusia melakukan pengukuran. Seorang
melakukan pengukuran artinya orang itu membandingkan sesuatu dengan suatu accuan. Dalam fisika acuan
pengukuran ini disebut satuan.
Seorang penjahit mengukur panjang lengan baju pelanggannya sepanjang 52 cm. accuan pengukuran
atau satuan disini adalah cm.
Seorang juru masak menunggu masaknya telur setengah matang selama 3.5 menit. Accuan pengukuran
atau satuan disini adalah menit.
Seorang pedagang menimbang telur 2 kg. dengan timbangan neraca berlengan sama.acuan pengukuran
atau satuan disini adalah kg.
Jadi pengukuran adalah membandingkan sesuatu dengan suatu accuan. Accuan yang dimaksud adalah
satuan.
2. Pengertian besaran
Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka. Mengukur suatu besaran adalah
membandingkan besaran yang diukur dengan besaran sejenis yang dipakai sebagai standart satuan. Adapun
satuan adalah cara menyatakan (mengungkapkan) ukuran suatu besaran dengan menggunakan bilangan.
Contoh :
Jarak antara Pati – Kudus adalah 25 km.
Lama perjalanan dari rumah ke sekolah adalah 30 menit.
b. Besaran Turunan
Besaran Turunan suatu besaran yang tersusun atas beberapa besaran pokok, sehingga satuannya
juga tersusun atas beberapa satuan besaran pokok.
Contoh :
(i). Luas dirumuskan sebagai px l.Satuan panjang dan lebar adalah (m)
sehingga satuan Luas adalah m.m ( m 2 )
(ii). Kecepatan dirumuskan sebagai jarak per satuan waktu, satuan jarak (m) dan satuan
waktu (s), sehingga satuan kecepatan adalah m/s.
(iii) Percepatan dirumuskan sebagai perubahan kecepatan setiap waktu, satuan kecepatan
m / s dan satuan waktu (s) maka satuan percepatan menjadi m / s 2 atau dapat
ditulis m.s –2.
(iv) Gaya dirumuskan sebagai masa x percepatan . Satuan masa kg dan satuan percepatan
m / s 2, maka satuan gaya adalah kg.m / s 2.
(v) Usaha dirumuskan sebagai gaya x jarak , satuan gaya kg.m / s 2 sedang satuan jarak
(m) maka satuan usaha adalah kg.m / s 2 x m sehingga menjadi kg. m 2 / s 2 atau
dapat ditulis kg.m 2. s –2.
4. Dimensi
Dimensi adalah suatu cara untuk menyatakan besaran fisika dalam bentuk simbul.
Berikut ini adalah tabel besaran pokok serta lambang dimensinya :
Salah satu fungsi dimensi adalah untuk menganalisis benar tidaknya rumus fisika.
Lambang dimensi dari besaran – besaran berikut adalah :
jarak (L) 1
a. kecepatan = ( L ) .(T )
waktu (T )
kecepa tan ( L ). ( T ) 1
b. percepatan = ( L ).( T ) 2
waktu (T )
c. gaya = massa x percepatan
= ( M ) . ( L ). ( T ) –2
d. usaha = gaya x jarak
= M . L . T –2 . L
= ( M ) . ( L ) 2 . ( T ) –2
usaha M .L2 .T 2
e. daya = M .L2 .T 3
waktu T
Masa jenis
6. Vektor
Vektor digambarkan sebagai anak panah, dimana panjang anak panah adalah merupakan besar vektor dan
arah anak panah sebagai arah vektor.
A B
A : titik tangkap B : arah vektor AB : besar vektor
a. Simbol vektor
b. Sifat-sifat vektor
i) Dapat digeser asalkan besar dan arahnya tetap
ii) Dapat dijumlahkan
iii) Dapat dikalikan
c. Kesamaan vektor
d. Menjumlahkan vektor
i) Metode grafik
1. Jajaran genjang
2. Segitiga gaya
5. Sifat asosiatif
6. Mengurangkan vektor
Pengurangan vector b dengan vector a sama dengan
menambahkan vector b dengan -a (vektor yang
besarnya sama denga a namun arahnya berlawanan)
7. Menguraikan vektor
Menguraikan vektor adalah sebuah
vektor diuraikan menjadi dua vektor
yang saling tegak lurus. (seperti
gambar disamping). Jika vektornya
tegak atau mendatar, maka tidak dapat
diuraikan.
g. Gaya → N
1 newton = 105 dyne
b. Massa → kg 1 kg.f = 9,807 newton
1 ton = 1000 kg 1 lb = 4,448 newton
1 kg = 1000 gr h. Daya → J/s atau J.s-1, watt, kg.m2/s3, N.m/s, Hp
1 slug = 14,59 kg 1 watt = 1 joule / sekon
1 ons = 28,35 gr 1 hp = 746 watt
1 pon = 16 ons = 453 gr. 1 kw = 1000 watt
c. Waktu → s
1 tahun = 365 hari
1 hari = 24 jam i. Tekanan → N/m2 atau N.m-2
Bilangan sepuluh Bilangan sepuluh 1
Nama Singkatan Nama Singkatan jam
berpangkat Berpangkat =
10 18 Exa E 10 –1 Desi d 60
15
10 Peta P 10 –2
Senti c
10 12 Tera T 10 –3
Mili m
10 9 Giga G 10 –6 Mikro
6
10 mega M 10 –9
Nano n
3
10 Kilo k 10 –12
Piko p
10 2 Hekto h 10 –15 Femto f
10 1 Deka da 10 –18 Atto a
Notasi Ilmiah
Dalam satuan S I konversi dari suatu satuan ke satuan lainnya dapat dilakukan secara mudah dengan bentuk
baku atau notasi ilmiah ( a x 10 n ) , n adalah bilangan bulat dan 1 < a < 10
Contoh :
57600 hm = …..Tm = ……..dam = …… m = ……pm
Jawab :
57600 hm = 57600 x 102 m
= 57600 x 102 x 10-12 Tm. = 57600 x 10-10 Tm = 5,76 x 10-6 Tm
= 57600 x 102 x 10 dam = 57600000 dam = 5,76 x 107 dam
= 57600 x 102 x 106 m = 576 x 1010 m = 5,76 x 1012 m
= 57600 x 102 x 1012 pm = 576 x 1016 pm = 5,76 x 1018 pm
Kesalahan pengukuran
Pada saat melakukan pengukuran, kita memang tidak mudah lepas dari kesalahan-kesalahan. Kesalahan ini
ada dua macam yaitu :
a. Kesalahan sistematis
Ketidakpastian sistematik dapat disebut sebagai kesalahan sistematik hasil pengukuran ini bersumber pada
kesalahan alat, diantaranya :
i) Kesalahan kaliberasi.
Yaitu kesalahan yang diakibatkan oleh penyesuaian pembubuhan nilai pada garis skala saat pembuatan
alat. Cara memberi nilai skala pada waktu pembuatan alat tidak tepat sehingga berakibat setiap kali alat
digunakan suatu ketidakpastian melekat pada hasil pengukuran. Kesalahan ini dapat diketahui dengan cara
membandingkan alat tersebut dengan alat baku.
ii) Kesalahan titik nol
Kesalahan ini disebabkan tergesernya penunjukan nol yang sebenarnya dari garis nol pada skala.
iii) Kesalahan alat lain
Kesalahan ini misalnya melemahnya pegas yang digunakan hingga dapat mempengaruhi gerak jarum
penunjuk atau terjadi gesekan antara jarum penunjuk dan bidang skala.
iv) Gesekan
Gesekan selalu timbul antara bagian yang bergerak terhadap bagian alat yang lain.
b. Kesalahan paralaks.
Adalah kesalahan pada arah pandang ketika membaca nilai skala.
Alat ini dapat digunakan untuk mengukur panjang suatu benda, diameter dalam dan luar suatu pipa
serta dapat mengukur kedalaman suatu lubang. Alat ini mempunyai ketelitian ukur 0,1 mm bahkan
ada yang mempunyai ketelitian ukur 0,01 mm.
Hasil pengukuran dari gambar
disamping adalah :
* skala utama = 6 mm
* skala nonius = 0,9 mm
Hasil pengukuran = 6,9 mm
3) Mikrometer skrup
Alat ini dapat digunakan untuk mengukur tebal suatu benda yang sangat tipis, misalnya ketebalan
uang kertas dll. Ketelian ukur alat ini sampai 0,01 mm.
8. Angka penting
Angka penting adalah angka hasil pengukuran yang meliputi angka pasti dan angka taksiran.
Contoh :
Panjang sebuah buku diukur dengan penggaris terukur 123,5 mm, maka angka 1 , 2 dan 3 disebut angka
pasti sedang angka 5 disebut angka taksiran.
Aturan penulisan angka penting :
a) Semua angka bukan nol adalah angka penting
Contoh : 1,4321 terdapat 5 angka penting
b) Semua angka nol yang terletak diantara angka bukan nol adalah angka penting
Contoh : 2,004 terdapat 4 angka penting
c) Angka nol disebelah kanan angka bukan nol tetapi tanpa desimal bukan angka penting., kecuali bila
diberi tanda khusus ( digaris bawahi) pada angka yang meragukan.
Contoh : 3040 terdapat 3 angka penting, sedang 20100 terdapat 4 angka penting.
d) Semua angka nol yang terletak disebelah kanan tanda desimal dan angka tersebut juga disebelah kiri
angka bukan nol , adalah bukan angka penting.
Contoh : 0,0041 terdapat 2 angka penting.
e) Semua angka disebelah kanan tanda desimal dan mengikuti angka bukan nol adalah angka penting.
Contoh : 0,0402 terdapat 3 angka penting, pada 43,0 terdapat 3 angka penting
f) Pada angka yang ditulis dengan notasi ilmiah, ordenya bukan angka penting.
Contoh : 5.000 = 5 x 103 terdapat 1 angka penting
0,0050 = 5,0 x 10-3 terdapat 2 angka penting.
45,575 angka 7 dan 5 adalah angka taksiran, maka dibulatkan menjadi 45,58
39,055 angka 5 dan 5 adalah angka taksiran, maka dibultkan menjadi 39,06
14. Tentukan hasil kali antara 25,13 dan 1,6 menurut aturan angka penting …
a. 40,208 c. 40,2 e. 40,3
b. 40,21 d. 4,0 x 10
15. Tentukan hasil bagi antara 13,69 dan 1,18 menurut aturan angka penting …
a. 11,5593 c. 11,56 e. 11,64
b. 11,559 d. 11,6
16. Menurut aturan angka penting, hasil dari perhitungan 829,65 – 64,2 + 6,788 adalah …
a. 772,238 c. 772,2 e. 772,0
b. 772,24 d. 772
17. Di bawah ini yang termasuk besaran pokok ialah …
a. gaya, panjang, kuat arus
b. volume, suhu, jumlah zat d. usaha,waktu, suhu
c. masa, jumlah zat, kuat arus e. kecepatan, suhu, masa
18. Sedangkan yang termasuk besaran turunan ialah …
a. volume, kuat penerangan, usaha
b. gaya, jumlah zat, muatan listrik d. tekanan, energi, intensitas cahaya
c. muatan listrik, luas, jumlah zat d. daya, intensitas cahaya, kuat arus
19. Dalam SI satuan kalor adalah :…..
a. kalori c. watt e. derajat celcius
b. joule d. kelvin
20. Kapasitas suatu kapasitor 10 pF atau sama dengan …F
a. 10-12 c. 10-6 e. 109
-9 12
b. 10 d. 10
21. Masa seuntai kalung emas adalah 350 mg, masa tersebut = ….kg
a. 35 x 10-3 c. 3,5 x 10-5 e. 35 x 10-7
-4 -8
b. 3,5 x 10 d. 35 x 10
22. Daya adalah usaha tiap satuan waktu. Sedangkan usaha W = F . s dengan F gaya yang bekerja pada benda dan s
perpindahan benda . Berdasarkan rumus ini dimensi daya adalah:
a. M.L2.T c. M.L2.T-2 e. M.L-2.T3
2 2 2 -3
b. M.L .T d. M.L .T
23. Berikut ini yang merupakan kelompok besaran skalar adalah :…. Kecuali :
a. panjang, kecepatan, masa
b. gaya, usaha, berat d. gaya, selang waktu, energi
c. kelajuan, volume, masa e. gaya, kecepatan, percepatan
24. Satu Newton setara dengan : …
a. 1 kg.m.s-1
b. 1 kg.m.s-2 d. 1 kg.m2.s-2
c. 1 kg.m-1.s-2 e. 1 kg.m2.s-3
25. Kelompok besaran berikut yang bukan termasuk besaran vektor adalah :…
a. momentum, energi, daya
b. usaha, debit, masa jenis d. energi, daya, percepatan
c. momentum, debit, kecepatan e. usaha, energi, masa jenis
26. Sebuah ruang garasi mobil mempunyai panjang 10 m dan lebar 5 m. Lantai garasi tersebut dipasang keramik bujur
sangkar dengan panjang sisi 27 cm . jumlah keramik yang ada di lantai garasi tersebut adalah :…
a. 650 c. 670 e. 690
b. 660 d. 680
27. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh gambar jangka sorong berikut adalah : ….mm.
a. 2,47
b. 25,6 d. 24,7
c. 25,7 e. 25,5
29. Menurut aturan angka penting hasil dari : √121 : 2,00 = …..
a. 5,5
b. 5,50 d. 55 x 10-1
c. 0,55 x 10 e. 550 x 10-2
30. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh gambar micrometer berikut adalah :
a. 50,47 mm
b. 5,47 mm d. 5,047 mm
c. 5,97 mm e. 5,097 mm