Anda di halaman 1dari 5

AKHLAK DAN AKTUALISASINYA DALAM KEHIDUPAN

Aktualisasi akhlak adalah bagaimana seseorang dapat mengimplementasikan iman yang


dimilikinya dan mengaplikasikan seluruh ajaran islam dalam setiap tingkah laku sehari-hari. Dan
akhlak seharusnya diaktualisasikan dalam kehidupan seorang muslim seperti di bawah ini.

1. Akhlak terhadap Allah


a. Mentauhidkan Allah
Tauhid adalah konsep dalam aqidah Islam yang menyatakan keesaan Allah dan Beriman bahwa
hanya Allah semata yang berhak disembah, tidak ada sekutu bagiNya
b. Banyak Berzdikir pada Allah
Zikir (atau Dzikir) artinya mengingat Allah di antaranya dengan menyebut dan memuji nama
Allah. Zikir adalah satu kewajiban. Dengan berzikir hati menjadi tenteram.
c. Berdo’a kepada Allah SWT.
berdo’a adalah inti dari ibadah. Orang-orang yang tidak mau berdo’a adalah orang-orang yang
sombong karena tidak mau mengakui kelemahan dirinya di hadapan Allah SWT.
d. Bertawakal Hanya Pada Allah
Tawakal kepada Allah SWT merupakan gambaran dari sikap sabar dan kerja keras yang sungguh-
sungguh dalm pelaksanaanya yang di harapkan gagal dari harapan semestinya,sehingga ia akan
mamppu menerima dengan lapang dada tanpa ada penyesalan.
e. Berhusnudzhon ,kepada Allah
yakni berbaik sangka kepada Allah SWT karena sewsungguhnya apa saja yang di berijan Allah
merupakan jalan yang terbaik untuk hamba-Nya.
2. Akhlak terhadap Rasulullah
a. Mengikuti atau menjalankan sunnah Rosul
mengacu kepada sikap, tindakan, ucapan dan cara Rasulullah menjalani Hidupnya atau garis-garis
perjuangan / tradisi yang dilaksanakan oleh Rasulullah. Sunnah merupakan sumber hukum kedua
dalam Islam, setelah Al-Quran.
b. Bersholawat Kepada Rosul
Mengucapkan puji-pujian kepada Rosulullah S.A.W . Sesungguhnya Tuhan beserta para
malaikatnya semua memberikan Sholawat kepada Nabi (dari Allah berarti memberi rakhmat, dan
dari malaikat berarti memohonkan ampunan). Hai orang-orang beriman, ucapkanlah Sholawat
kepadanya (AQ Al Ahzab : 56)
3. Akhlak Terhadap diri sendiri
a. Sikap sabar
Sabar adalah menahan amarah dan nafsu yang pada dasarnya bersifat negative. Kemudian manusia
harus sabar dalam menghadapi segala cobaan.
b. Sikap Syukur.
Dalam keseharian, kadang atau bahkan sering kali kita lupa untuk ber-Syukur, atau men-
Syukuri segala Nikmat Allah yang telah diberikan kepada kita. ada 3 (tiga) Cara yang
mudah untuk men-Syukuri Nikmat Allah yaitu bersyukur dengan hati yang tulus,
mensyukuri dengan lisan yang dilakukan dengan memuji Allah melalui ucapan Alhamdulillah,
dan bersyukur dengan perbuatan yang dilakukan dengan menggunakan Nikmat dan
Rahmat Allah pada jalan dan perbuatan yang diridhoi-Nya
c. Sikap Tawadlhu’
Tawadlhu’ atau Rendah hati merupakan salah satu bagian dari akhlak mulia jadi sudah selayaknya
kita sebagai umat muslim bersikap tawadhu, karena tawadhu merupakan salah satu akhlak terpuji
yang wajib dimiliki oleh setiap umat islam. Orang yang tawadhu’ adalah orang menyadari bahwa
semua kenikmatan yang didapatnya bersumber dari Allah SWT
d. Bertaubat.
apabila melakukan kesalahan, maka segera bertaubat dan tidak mengulanginya lagi. Apabila ada
dari kita yang merasa telah terlalu banyak berbuat dosa dan maksiat sebaiknya kita
jangan berputus asa dari rahmat ampunan Allah, karena Allah SWT selalu memberikan
kesempatan pada kita untuk bertobat,
4. Aklak Terhadap Sesama Manusia
a. Merajut Ukhuwah atau Persaudaraan
Membina persaudaraan adalah perintah Allah yang diajarkan oleh semua agama, termasuk agama
Islam. Oleh sebab itu, sudah sewajarnya kalau semua elemen membangun ukhuwwah dalam
komunitasnya. Apabila ada kelompok tertentu dengan mengatas-namakan agama tetapi enggan
memperjuangkan perdamaian dan persaudaraan maka perlu dipertanyakan kembali komitmen
keagamaannya,
b. Ta’awun atau saling tolong menolong
Dalam Islam, tolong-menolong adalah kewajiban setiap Muslim. Sudah semestinya konsep tolong-
menolong tidak hanya dilakukan dalam lingkup yang sempit. Tolong-menolong menjadi sebuah
keharusan karena apapun yang kita kerjakan membutuhkan pertolongan dari orang lain. Tidak ada
manusia seorang pun di muka bumi ini yang tidak membutuhkan pertolongan dari yang lain.
c. Suka memaafkan kesalahan orang lain
Islam mengajar umatnya untuk bersikap pemaaf dan suka memaafkan kesalahan orang lain tanpa
menunggu permohonan maaf daripada orang yang berbuat salah kepadanya. Pemaaf adalah sikap
suka memberi maaf terhadap kesalahan orang lain tanpa ada sedikit pun rasa benci dan dendam di
hati. Sifat pemaaf adalah salah satu perwujudan daripada ketakwaan kepada Allah.
d. Menepati Janji
Janji memang ringan diucapkan namun berat untuk ditunaikan. Menepati janji adalah bagian dari
iman. Maka seperti itu pula ingkar janji, termasuk tanda kemunafikan.
5. Akhlak Terhadap sesama Makhluk
a. Tafakur (Berfikir)
salah satu ciri khas manusia yang membedakanya dari makhluk yang lain, bahwa manusia adalah
makhluk yang berpikir. Dengan kemampuan itulah manusia bisa meraih berbagai kemajuan,
kemanfaatan, dan kebaikan.
b. Memanfaatkan Alam
Kedudukan manusia di bumi ini bukanlah sebagai penguasa yang sewenang-wenang, tetapi
sebagai khalifah yang mengemban amanat Allah. Karena itu, segala pemanfaatan manusia atas
bumi ini harus dengan penuh tanggung jawab dan tidak menimbulkan kerusakan. Sebab, Allah
tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan

Dalam ilmu akhlak dijelaskan bahwa kebiasaan yang baik harus diperhatikan dan
disempurnakan, serta kebiasaan yang buruk harus dihilangkan, karena merupakan factor yang
sangat penting dalam membentuk karakter manusia berakhlak. Al-Ghozali menjelaskan bahwa
mencapai akhlak yang baik ada tiga cara.
1. Akhlak merupakan anugrah dan Rahmat Allah, yakni orang memiliki akhlak baik secara alamiah
(bi-althabi;ah wa al-fitroh). Sesuatu yang diberikan Allah kepada seseorang sejak ia dilahirkan.
2. Mujahadah, Selalu berusaha keras untuk merubah diri menjadi baik dan tetap dalam kebaikan,
serta menahan diri dari sikap putus asa.
3. Riyadloh, adalah melatih diri secara spiritual untuk senantiasa dzikir (ingat) kepada Allah.

Al-Ghozali juga berpendapat bahwa upaya mengubah akhlak buruk adalah kesadaran seseorang
akan akhlaknya yang jelek. Ada empat cara untuk dapat membantu seseorang mengubah
akhlaknya yang jelek menjadi baik.
1. menjadikan murid seorang pembimbing spiritual (syekh)
2. Minta bantuan seorang yang tulus, taat, dan punya pengertian.
3. Berupaya unuk mengetahui kekurangan diri kita dari sesorang yang tidak senang (benci) dengan
kita.
4. Bergaul bersama orang banyak dan memisalkan kekurangan yang ada pada orang lain bagaikan
yang ada pada kita
Sedangkan menurut Achmad Amin, upaya mengubah kebiasaan buruk sebagaimana yang dikutip
Ishak solih (1990) adalah hal-hal sebagai berikut ini.
1. Menyadari perbuatan buruk, dan bertekad untuk meninggalkannya.
2. Mencari Waktu yang baik untuk mengubah kebiasaan itu untuk mewujudkan niat atau tekad
semula.
3. menghindari diri dari segala yang dapat menyebabkan kebiasaan buruk itu terulang lagi.

Kita harus berupaya semaksimal mungkin untuk memiliki akhlak (akhlak karimah) dan berupaya
dapat menjauhi akhlak jelek (akhlak sayiah). Jika kita ingin memiliki Negara yang baldatun
thoyibatun warobun ghofur (Negara yang, baik, makmur, dan senantiasa dalam ampunan-Nya)
kuncinya adalah masyarakat, bangsa tersebut harus berakhlak baik. Jika tidak, kehancuran dan
kehinaan akan meliputi masyarakat, bangsa tersebut.

Anda mungkin juga menyukai