Anda di halaman 1dari 14

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)
BAB 4 (Pertemuan 1)

Sekolah : SMP NEGERI 2 BEJI


Mata Pelajaran : PPKn
Kelas/Semester : VIII/ Genap
Materi Pokok : Kebangkitan Nasional 1908 Dalam Perjuangan Kemerdekaan
- Makna Kebangkitan Nasional dalam Perjuangan Kemerdekaan
Alokasi Waktu : 3 Jam Pelajaran @40 Menit

A. Kompetensi Inti
1. KI1: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. KI2: Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli,
dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan
anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, dan kawasan regional.
3. KI3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. KI4: Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan ranah
abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

1.4 Mensyukuri nilai dan semangat  Mensyukuri nilai dan semangat Kebangkitan
Kebangkitan nasional 1908 dalam nasional 1908 dalam perjuangan kemerdekaan
perjuangan kemerdekaan Republik Republik Indonesia secara tulus.
Indonesia secara tulus.

2.4 Bertanggung jawab terhadap makna  Bertanggung jawab terhadap makna dan arti
dan arti penting Kebangkitan penting Kebangkitan nasional 1908 dalam
nasional 1908 dalam perjuangan perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia
kemerdekaan Republik Indonesia

3.4 Menganalisa makna dan arti  Menyimpulkan makna Kebangkitan Nasional


Kebangkitan nasional 1908 dalam dalam Perjuangan Kemerdekaan
perjuangan kemerdekaan Republik  Menjelaskan arti Penting Kebangkitan
Indonsia Nasional Dalam Perjuangan Kemerdekaan
 Menganalisis peran Tokoh Kebangkitan
Nasional Dalam Perjuangan Kemerdekaan
Nasional
4.4 Menyaji hasil penalaran tentang  Menyusun laporan dan menyajikan hasil telaah
tokoh kebangkitan nasional dalam tentang makna Kebangkitan Nasional 1908
perjuangan kemerdekaan Republik dengan percaya diri
Indonesia  Mensimulasikan peran tokoh kejuangan
Kebangkitan Nasional

C. Tujuan Pembelajaran
Kompetensi Sikap Religius dan Sosial:
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
1. Peserta didik mampu menunjukkan sikap bersyukur kepada Tuhan yang Maha Esa
melalui nilai dan semangat kebangkitan nasional 1908 dalam perjuangan kemerdekaan
Republik Indonesia dengan benar.
2. Peserta didik mampu menunjukkan sikap bertanggung jawab terhadap makna dan arti
penting kebangkitan nasional 1908 dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia
dengan baik.
Kompetensi Pengetahuan dan Keterampilan :
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
1. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian kebangkitan nasional 1908 dengan benar.
2. Peserta didik mampu menjelaskan latar belakang kebangkitan nasional 1908 dengan
benar.
3. Peserta didik mampu menjelaskan makna kebangkitan nasional 1908 dengan benar.
4.
5. Peserta didik mampu menyajikan hasil telaah tentang makna kebangkitan nasional 1908
dengan benar.

D. Materi Pembelajaran
1. Meteri Reguler
Makna Kebangkitan Nasional dalam Perjuangan Kemerdekaan
2. Meteri Remidial
Pengertian Kebangkitan Nasional dalam Perjuangan Kemerdekaan
3. Materi Pengayaan
Latar belakang Kebangkitan Nasional dalam Perjuangan Kemerdekaan

E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model Pembelajaran : Discovery Learning
3. Metode Pembelajaran : tanya jawab, diskusi,penugasan, presentasi

F. Media dan Alat Pembelajaran


Media :
 Foto - foto documenter sejarah kebangkitan nasional
 LCD Proyektor
Alat/Bahan :
 Penggaris, spidol, papan tulis
 Laptop &LCD proyektor
 Lembar Kerja Siswa

G. Sumber Belajar
1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Buku guru
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan kelas VIII. Jakarta : Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
2. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Buku guru
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan kelas VIII. Jakarta : Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia..
3. Buku penunjang di perpustakaan yang sesuai dengan materi.

H. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Ke-1 (3 x 40 Menit)
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi
● Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada
Tuhan YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran
● Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
● Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali pembelajaran
melalui kegiatan menyanyikan lagu “bangun pemudi pemuda” dengan sikap
semangat.
Aperpepsi
● Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
● Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.
Motivasi
● Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
● Menyampaikan tujuan pembelajaran
Pemberian Acuan
● Membimbing peserta didik untuk melakukan model discovery learning dalam
membahas Kondisi Bangsa Indonesia sebelum tahun 1908.
● Menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh peserta didik.
Sintak Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Stimulation KEGIATAN LITERASI
(stimullasi/ Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan
pemberian perhatian pada topik materi Makna Kebangkitan Nasional dalam
rangsangan) Perjuangan Kemerdekaan dengan cara :
→ Mengamati, peserta didik mengamati video tentang kebangkitan
nasional 1908.
Membaca, buku pegangan siswa PPKn hal 75-79. Setelah
membaca, peserta didik diransang untuk bertanya terkait video
yang telah ditayangkan.

Problem CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)


statemen Peserta didik dibimbing oleh guru untuk merumuskan pertanyaan yang
(pertanyaan/ akan dibahas dalam kegiatan diskusi. Guru memberikan kesempatan
identifikasi pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
masalah) pertanyaan yang berkaitan dengan penjelasan yang disajikan dan akan
dijawab melalui kegiatan belajar.
Peserta didik membuat menyusun pertanyaan terkait dengan makna
kebangkitan nasional 1908, misalnya
“Apa yang dimaksud dengan kebangkitan nasional 1908?”
“Bagaimana latar belakang terjadinya kebangkitan nasional 1908?”
“ Apa makna yang terkandung dalam kebangkitan nasional 1908?”

Data KEGIATAN LITERASI


collection Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab
(pengumpulan pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
data) → Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi Makna Kebangkitan Nasional
dalam Perjuangan Kemerdekaan yang sedang dipelajari dalam
bacaan yang disajikan dan mencoba menginterprestasikannya.
→ Membaca sumber lain selain buku teks
melakukan kegiatan literasi dengan membaca buku teks untuk
memecahkan masalah yang telah dirumusakan.
Peserta didik juga dapat mencari dengan sumber-sumber lain selain
buku siswa untuk memecahkan masalah.

COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok (berisi 4 orang) untuk:
→ Mendiskusikan
Bersama-sama membahas pertanyaan yang berkenaan Kebangkitan
Nasional 1908.
→ Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Makna Kebangkitan
Nasional dalam Perjuangan Kemerdekaan yang telah diperoleh
pada buku catatan dengan tulisan yang rapi dan menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar.
→ Mempresentasikan
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau
mempresentasikan materi dengan rasa percaya diri Makna
Kebangkitan Nasional dalam Perjuangan Kemerdekaan sesuai
dengan pemahamannya.
→ Saling tukar informasi tentang materi :
Makna Kebangkitan Nasional dalam Perjuangan Kemerdekaan
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya
sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan
sebagai bahan diskusi kelompok
Data COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING
processing (BERPIKIR KRITIK)
(pengolahan Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil
Data) pengamatan dengan cara :
→ Berdiskusi untuk memecahkan masalah:
“Apa yang dimaksud dengan kebangkitan nasional 1908?”
“Bagaimana latar belakang terjadinya kebangkitan nasional
1908?”
“ Apa makna yang terkandung dalam kebangkitan nasional
1908?”
Makna Kebangkitan Nasional dalam Perjuangan Kemerdekaan
→ Mengolah informasi dari materi Makna Kebangkitan Nasional
1908.

Verification CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)


(pembuktian) Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi
hasil pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber
melalui kegiatan :
→ Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan
informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan
untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja
keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir
induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi :
Makna Kebangkitan Nasional dalam Perjuangan Kemerdekaan
Generalization COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
(menarik kesimpulan) Peserta didik melalukan:
→ Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Makna Kebangkitan
Nasional dalam Perjuangan Kemerdekaan berupa kesimpulan
berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya
untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan
berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan.
→ Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang
materi :
“Apa yang dimaksud dengan kebangkitan nasional 1908?”
“Bagaimana latar belakang terjadinya kebangkitan nasional
1908?”
“ Apa makna yang terkandung dalam kebangkitan nasional 1908?
→ Hasil diskusi ditempelkan ditempat yang tersedia.
Masing-masing kelompok mengamati hasil diskusi kelompok lain
dan menyampaikan hasil pengamatannya.

CREATIVITY (KREATIVITAS)
→ Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :
“Apa yang dimaksud dengan kebangkitan nasional 1908?”
“Bagaimana latar belakang terjadinya kebangkitan nasional
1908?”
“ Apa makna yang terkandung dalam kebangkitan nasional
1908?”

Kegiatan Penutup (15 Menit)


Peserta didik :
● Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point
penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Makna
Kebangkitan Nasional dalam Perjuangan Kemerdekaan yang baru dilakukan.
● Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Makna Kebangkitan
Nasional dalam Perjuangan Kemerdekaan yang baru diselesaikan.
Guru :
● Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi
pelajaran Makna Kebangkitan Nasional dalam Perjuangan Kemerdekaan.

● Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Makna Kebangkitan Nasional


dalam Perjuangan Kemerdekaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan
kerjasama yang baik.

Mengetahui, Beji, Januari 2020


Kepala Sekolah, Guru PPKn
Ustadi, S.Pd Tri Vita Wulandari, S.Pd
NIP. 19631017 198712 2 001

Lampiran Penilaian:
I. Penilaian Hasil Pembelajaran
1. Penilaian Kompetensi Sikap
Teknik penilaian kompetensi sikap menggunakan teknik penilaian pengamatan sikap.
Pedoman pengamatan sikap dapat menggunakan format :
Pedoman Pengamatan Sikap
Kelas :…
Hari, Tanggal :…
Pertemuan Ke :…
Materi Pokok :…
Aspek Penilaian*
Sikap Religius Sikap Sosial
Menghargai
Tanggung
Jasa Kerjasama
Jawab,
Nama Mensyukuri Pahlawan mewujudkan
N meneladani
Peserta Kebangkitan Kebangkitan Kebangkitan
o Kebangkitan
Didik Nasional dalam Nasional Nasional
Nasional
Perjuangan dalam dalam
dalam
Kemerdekaan Perjuangan Perjuangan
Perjuangan
Kemerdekaa Kemerdekaan
Kemerdekaan
n
Iya tidak Iya tidak Iya tidak Iya tidak
1
2
3
4
5

2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan


Teknik penilaian kompetensi pengetahuan dengan mengobservasi jawaban dan
diskusi yang berkembang dari diskusi dan tanya jawab yang dilakukan oleh guru.

Instrumen Observasi Pengetahuan


Kelas : .......................
Semester : .......................

Pengetahuan yang dinilai :


(Materi Pertama)………………………………………………………………………
(Materi Kedua)...………………………………………………………………………
(Materi Ketiga)…...……………………………………………………………………
dst.
Jawaban Peserta Didik
Nama Menjelaskan
N Menjelaska Menjelaskan
Peserta kurang
o n salah dengan benar
Didik lengkap
2 5 10
1
2
3
4
5
Observasi pengetahuan peserta didik dilakukan dalam bentuk mengamati diskusi dan
pemikiran logis yang berkembang dalam diskusi. Penskoran aktivitas diberi skor rentang
1-4, dan nilai maksimal 100. Adapun kriteria skor diantaranya sebagai berikut.
 Skor 1 jika jawaban menjelaskan salah.
 Skor 2 jika jawaban menjelaskan kurang lengkap.
 Skor 3 jika jawaban menjelaskan dengan benar.
Nilai = Skor Perolehan × 25

3. Penilaian Kompetensi Keterampilan


Penilaian keterampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta didik dalam
presentasi, kemampuan bertanya, kemampuan menjawab pertanyaan atau
mempertahankan argumentasi kelompok, kemampuan dalam memberikan masukan/
saran, serta mengapresiasi pada saat menyampaikan hasil telaah tentang Perumusan
Pancasila sebagai Dasar Negara. Lembar penilaian penyajian dan laporan hasil telaah
dapat menggunakan format di bawah ini, dengan ketentuan aspek penilaian dan
rubriknya dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta keperluan guru.

Kemampuan
Nama Memberi
Kemampuan Menjawab/
N Pesert Masukan/ Mengapresiasi
Bertanya Berargumentas
o a Saran
i
Dididk
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

Keterangan : Diisi dengan tanda ceklist (√)


Kategori Penilaian : 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang

Nilai = Skor Perolehan × 50


2

Pedoman Penskoran (Rubrik)


No
Aspek Penskoran
.
Kemampuan Skor 4 apabila selalu bertanya.
Bertanya Skor 3 apabila sering bertanya.
1
Skor 2 apabila kadang-kadang bertanya.
Skor 1 apabila tidak pernah bertanya
2 Kemampuan Skor 4 apabila materi/jawaban benar, rasional, dan jelas.
Menjawab/ Skor 3 apabila materi/jawaban benar, rasional, dan tidak jelas.
Argumentasi Skor 2 apabila materi/jawaban benar, tidak rasional, dan tidak
jelas.
Skor 1 apabila materi/jawaban tidak benar, tidak rasional, dan
tidak jelas.
Kemampuan Skor 4 apabila selalu memberi masukan.
Memberi Skor 3 apabila sering memberi masukan.
3
Masukan Skor 2 apabila kadang-kadang memberi masukan.
Skor 1 apabila tidak pernah memberi masukan.
Mengapresiasi Skor 4 apabila selalu memberikan pujian.
Skor 3 apabila sering memberikan pujian.
4
Skor 2 apabila kadang-kadang memberi pujian.
Skor 1 apabila tidak pernah memberi pujian.

4. Pengayaan
Kegiatan pembelajaran pengayaan diberikan kepada siswa yang telah menguasai
materi. Bentuk pengayaan dapat dilakukan dengan antara lain sebagai berikut.
a. Guru memberikan tugas untuk mempelajari lebih lanjut tentang materi pokok dari
berbagai sumber dan mencatat hal-hal penting. Selanjutnya menyajikan dalam
bentuk laporan tertulis atau membacakan di depan kelas.
b. Peserta didik membantu peserta didik lain yang belum tuntas dengan pembelajaran
tutor sebaya.

5. Remedial
Remedial dilaksanakan untuk siswa yang belum menguasai materi dan belum
mampu memahami perumusan dan penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara. Kegiatan
remedial dilakukan dengan mengulang materi pembelajaran apabila peserta didik yang
sudah tuntas di bawah 75%. Sedangkan apabila peserta didik yang sudah tuntas lebih
dari 75% maka kegiatan remedial dapat dilakukan dengan :
a. Mengulang materi pokok di luar jam tatap muka bagi peserta didik yang belum
tuntas,
b. Memberikan penugasan kepada peserta didik yang belum tuntas,
c. Memberikan kesempatan untuk tes perbaikan.
Perlu diperhatikan bahwa materi yang diulang atau dites kembali adalah materi
pokok atau keterampilan yang berdasarkan analisis belum dikuasai oleh peserta didik.
Kegiatan remedial bagi kompetensi sikap dilakukan dalam bentuk pembinaan secara
holistis, yang melibatkan guru bimbingan konseling dan orang tua.

6. Interaksi Guru dan Orang Tua


Interakasi guru dengan orang tua dapat dilakukan melalui beberapa langkah antara lain sebagai
berikut. (1) Guru meminta kerjasama dengan orang tua untuk mendampingi peserta didik
mempersiapkan sosiodrama. (2) Guru meminta peserta didik memperlihatkan hasil pekerjaan
yang telah dinilai/ dikomentari guru kepada orang tuanya. Kemudian orang tua mengomentari
hasil peker jaan siswa. Orang tua dapat menuliskan apresiasi kepada anak sebagai bukti perhatian
mereka agar anak senantiasa meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap. Hasil penilaian
yang telah diparaf guru dan orang tua kemudian disimpan dan menjadi portofolio siswa.

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)


Nama Sekolah : SMP NEGERI
Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Kelas/Semester : 8 / genap
Kompetensi Dasar : 3.4. Menganalisa makna dan arti Kebangkitan nasional 1908 dalam
perjuangan kemerdekaan Republik Indonsia.
Materi : Makna Kebangkitan Nasional dalam Perjuangan Kemerdekaan
Petunjuk Pengerjaan :
1. Kerjakan tugas ini secara berkelompok yang berisikan 5 orang!
2. Isilah Lembar Kerja ini dengan benar !

KEBANGKITAN
NASIONAL

MAKNA
PENGERTIAN Uraian: ........................
LATAR BELAKANG
Uraian: .................................... ...................................
................................................. Uraian: ............................ ...................................
................................................. ........................................
................................................. ........................................ ...................................
.................................................
........................................ ...................................
.................................................
............................................ ..................... ...................................
...................................
............................

1.
Lampiran
Materi Pembelajaran

Kebangkitan nasional adalah masa dimana bangkitnya rasa semangat persatuan, kesatuan dan
nasionalisme. Nasionalisme berarti suatu paham yang menciptakan dan mempertahankan
kedaulatan/ kekuasaan sebuah negara. Kebangkitan nasional Indonesia dimulai tahun 1908
dengan berdirinya budi utomo, dan berakhir dengan kemerdekaan Indonesia tahun 1945.
Suatu bangsa tidak akan berubah manakala bangsa tersebut tidak mau mengubah dirinya sendiri.
Bangsa Indonesia tidak mungkin menjadi bangsa yang bebas merdeka seperti yang kalian
rasakan saat ini apabila tidak ada usaha untuk bangkit dan melepaskan diri dari penjajahan.
Kesadaran bangsa Indonesia untuk bangkit tumbuh seiring lahirnya generasi muda terdidik dan
peduli terhadap kemerdekaan Indonesia.
Penjajah Belanda dapat menguasai bangsa Indonesia dalam waktu yang lama karena bangsa
Indonesia mudah dipecah belah dan perjuangan yang dilakukan bangsa Indonesia masih bersifat
kedaerahan. Boedi Oetomo sebagai organisasi nasional pertama meletakkan semangat
kebangkitan nasional bagi perjuangan bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaan. Begitu
pentingnya kita memahami
dan meneruskan nilai kebangkitan nasional tahun 1908, dalam bab ini kalian akan mempelajari
dan membangun semangat kebangkitan nasional tahun 1908. Pada gilirannya, kalian dapat
menjadi generasi penerus yang dapat menunjukkan semangat kebangkitan nasional.
Rusaknya ekonomi Eropa akibat peperangan dan berkembangnya teknologi pelayaran pada abad
ke-15 menyebabkan negara-negara di Eropa melakukan ekspedisi untuk mencari sumber-sumber
ekonomi baru ke seluruh dunia. Ekspedisi ini banyak menemukan sumber ekonomi dan lahan
baru untuk dilakukannya perdagangan. Ternyata kemudian, bangsa Eropa tidak hanya melakukan
perdagangan
melainkan langsung menguasai dan menjajah negara-negara yang mereka anggap baru
diketemukan.
Awal dimulainya penjajahan Belanda di Indonesia dimulai sejak didirikannya
Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) pada tanggal 20 Maret 1602. Sejak VOC berdiri,
dimulailah berbagai bentuk kekerasan yang menimpa rakyat Indonesia. Penderitaan rakyat
Indonesia terjadi dalam berbagai segi kehidupan. Di berbagai daerah, VOC melakukan tindakan
dengan melaksanakan politik devide et impera
(adu domba), yaitu saling mengadu domba antara kerajan yang satu dan kerajaan yang lain atau
mengadu domba di dalam kerajaan itu sendiri. Politik adu domba makin melemahkan kerajaan-
kerajaan di Indonesia dan merusak seluruh sendi kehidupan masyarakat.
Bangsa Indonesia makin menderita ketika Daendels (1808–1811) berkuasa. Upayakerja paksa
(rodi) guna membangun jalan sepanjang pulau Jawa (Anyer-Panarukan) untuk kepentingan
militer, membuat rakyat makin menderita. Penderitaan berlanjut karena Belanda kemudian
menerapkan Cultuurstelsel (tanam paksa). Peraturan Tanam Paksa diterapkan oleh Gubernur
Jenderal Hindia Belanda Van Den Bosch
tahun 1828. Sistem Tanam Paksa mewajibkan rakyat menanami sebagian dari sawah dan atau
ladangnya dengan tanaman yang ditentukan oleh pemerintah dan hasilnya diserahkan kepada
pemerintah.
Tanam Paksa menyebabkan rakyat diperas bukan hanya tenaga melainkan juga
kekayaannya sehingga mengakibatkan banyak sekali rakyat yang jatuh miskin. Di pihak lain,
penjajah mendapatkan kekayaan bangsa Indonesia yang berlimpah untuk membangun negara
Belanda dan menjadi negara kaya di Eropa.
Penderitaan bangsa Indonesia menumbuhkan benih perlawanan di berbagai daerah. Perjuangan
melawan penjajah dipimpin ulama atau kaum bangsawan. Sultan Hasanuddin di Sulawesi
Selatan, Sultan Ageng Tirtayasa di Banten, Tuanku Imam Bonjol di Sumatera Barat, Pangeran
Diponegoro di Jawa Tengah, memimpin perjuangan rakyat melawan penjajah. Perjuangan rakyat
untuk mengusir penjajah
belum berhasil. Hal ini disebabkan perjuangan masih bersifat kedaerahan dan belum
terorganisasi secara modern. Penderitaan yang dialami bangsa Indonesia menyadarkan beberapa
orang Belanda yang tinggal atau pernah tinggal di Indonesia. Di antaranya Baron Van Houvell,
Edward Douwes Dekker, dan Mr. Van Deventer. Edward Douwes Dekker, terkenal dengan nama
samaran Multatuli, menulis buku ”Max Havelaar” pada tahun 1860. penderitaan rakyat Lebak,
Banten akibat penjajahan Belanda. Mr. Van Deventer mengusulkan agar pemerintah Belanda
menerapkan politik Balas Budi ”Etische Politic”. Politik Balas Budi terdiri dari tiga program,
yaitu ”edukasi, transmigrasi, dan irigasi”. Atas desakan berbagai pihak, akhirnya pemerintah
Belanda menerapkan Politik Balas Budi. Politik Balas Budi bukan untuk kepentingan rakyat
Indonesia melainkan untuk kepentingan pemerintah Belanda. Contoh: irigasi dibangun untuk
kepentingan pengairan perkebunan milik Belanda; pembangunan sekolah (edukasi) bertujuan
untuk menyediakan tenaga terampil dan murah. Di sisi lain, pembangunan sekolah melahirkan
dampak positif bagi bangsa Indonesia, yaitu munculnya masyarakat terdidik atau mulai memiliki
pemahaman dan kesadaran akan kondisi bangsa Indonesia yang sebenarnya. Bangsa Indonesia
saat itu kondisinya bodoh, terbelakang, dan kemisikinan merajalela. Mereka yang mengenyam
pendidikan dan sadar akan nasib bangsanya selanjutnya menjadi tokohtokoh Kebangkitan
Nasional.

Anda mungkin juga menyukai