Anda di halaman 1dari 2

Eksoftalmus

Merupakan kondisi yang mana salah satu atau kedua bola mata menonjol keluar karena fisura
palpebral melebar, dapat dijumpai pada tirotoksikosis, thrombosis sinus kavernosus atautumor
orbita. Pada aneurisma intracranial atau fisura arteriovenosa kadang-kadang didapatkan
eksoftalmus yang berdenyut, sedangkan pada thrombosis sinus kavernosus, selain didapatkan
eksoftalmus juga didapatkan edema di mata dan kelumpuhan otot mata. Ada beberapa
pemeriksaan yang menyokong keberadaan eksoftalmus, yaitu :
1. Tanda Stellwag yaitu mata jarang berkedip
2. Tanda Von graefe, yaitu bila melihat ke bawah, palpebral superior tidak ikut turun
sehingga sclera atas tampak seluruhnya
3. Tanda Moebius, yaitu sukar melakukan atau menahan konvergensi
4. Tanda joffroy, yaitu jika melihat ke atas, dahi tidak berkerut
5. Tanda Rosenbach, yaitu tremor pada palpebral bila mata ditutup

Pemeriksaan Kelenjar Tiroid

Salah satu pemeriksaan fisik diagnostik pada leher adalah pemeriksaan kelenjar tiroid. Pada
pemeriksaan kelenjar tiroid dinilai besar dan bentuknya normal, difusa, atau nodular. Ditentukan
juga ukuran, konsistensi kenyal, keras, kista, permukaan rata atau berbenjol-benjol, ikut bergerak
saat menelan atau tidak, nyeri atau tidak, da nada tidaknya bising auskultasi. Jika nodular,perlu
ditentukan apakah multinodul atau soliter.

Inspeksi
Pemeriksa berdiri didepan pasien dengan cahaya yang cukup dari arah belakang pemeriksa. Dinilai
apakah ada pembesaran atau tidak.
Palpasi
Normalnya kelenjar tiroid sulit atau hanya sedikit teraba,memiliki permukaan yang halus dengan
konsistensi lunak sampai kenyal. Perabaan tiroid adapat dilakukan dari arah belakang, pemeriksa
menggunakan ujung jari kedua tangan dan menggunakan ibu jari bila dilakukan dari arah depan
pasien. Untuk nodul yang kecil pemeriksaan dari arah depan dan belakang pasien. Kondisi leher
sedikit fleksi agar otot leher tidak terlalu meregang.
Pada pemeriksaan dari depan, kedua ibu jari pemeriksa diletakkan di tengah trakea (di daerah
krikoid) untuk melokalisasi istmus tiroid dan lobus pyramidal yang meluas ke atas dari ismus.
Palpasi lobus kiri tiroid dilakukan dengan ibu jari kanan pemeriksa dan sebaliknya satu
persatu.saat palpasi dilakukan penilaian ukuran, tekstur, konsistensi, nodul/difus, nyeri pada
penekanan dan mobilisasi dari dasarnya atau jaringan sekitar
Perkusi
Pemeriksaan perkusi jarang di perlukan pada pemeriksaan tiroid
Auskultasi
Pada penyakit graves dapat didengar adanya bunyi desis (bruit) dan dapat pula didengar getaran
(thrill) pada palpasi kelenjar tiroid.

Setelah pemeriksaan exoptalmus maka dideskripsikan hasilnya dengan mencatat tanda-tanda


exoptalmus yang didapat dan pada kelenjar tiroid di deskripsikan ukuran, konsistensi
kenyal/keras/kista, permukaan rata atau berbenjol-benjol, ikut bergerak saat menelan atau tidak,
nyeri atau tidak, dan ada tidaknya bising auskultasi (bruit), nodul atau difus, jika nodular,perlu
ditentukan apakah multinodul atau soliter.

Anda mungkin juga menyukai