A. Konteks Penelitian
yang berarti tidak ada seorangpun yang dapat menarik diri dari proes ini baik
sendiri ada dimana-mana seperti dirumah, sekolah, kantor, dan semua tempat
komunikasi menjadi sarana yang ampuh untuk membangun sebuah relasi antara
kita dengan orang lain.1 Komunikasi antar pribadi adalah komunikasi yang sangat
adalah komunikasi yang berlangsung dalam situasi tatap muka antara dua orang
1
Agus M. Hardjana, komunikasi interpersonal dan interpersonal (Yogyakarta : kansius,
2003), h. 111.
1
2
memenuhi kebutuhan dan sebagaianya dapat dilihat dalam Al-Qur’an surat An-
Nisa ayat 9 :
َّللاَ َو ْليَقُولُوا
َّ علَ ْي ِه ْم فَ ْليَتَّقُوا َ و ْليَ ْخ
ِ ًش الَّذِينَ لَ ْو ت َ َر ُكوا ِم ْن خ َْل ِف ِه ْم ذ ُ ِ ِّريَّة
َ ضعَافًا خَافُوا
َ قَ ْوال
سدِيدًا
pesantren putri Darussalam bertipe semi salaf atau modern salafi. Pesantren
terpadu ini bercirikan nilai-nilai tradisional yang masih kental sebab kiai masih
menjadi figur sentral. Norma dan kode etik pesantren klasik masih menjadi
standar pola relasi dan etika keseharian santri dalam pesantren. Namun, pesantren
ini telah mengadaptasi sistem pendidikan modern sebagai bentuk respon atau
2
Enang Sudrajat, AL-Quran dan Terjemahnya (Bandung: Syamil Al-Qur’an, 2007), h.
78.
3
kultur Indonesia.3
pondok unit Lirboyo Kediri. Karena pondok pesantren putri Darussalam bertipe
pengasuh pondok pesantren putri Darussalam dan para santri yang membedakan
pondok pesantren Darussalam ini berbeda dengan pondok pesantren yang lainnya.
Cara komunikasi berjalan dengan begitu baik dan efektif sehingga komunikasi
tersebut berpengaruh terhadap kedisiplinan para santri. Maka dari itu hal inilah
pengaruh komunikasi yang terjadi antara pengasuh dan para santri agar terjadinya
bermaksud mengadakan penelitian ilmiah yang akan dibahas dalam proposal yang
B. Fokus Penelitian
3
Nurcholis Madjid, Bilik-bilik Pesantren (Jakarta: Paramadina, 1997), h. 3.
4
C. Tujuan Penelitian
dicapai oleh peneliti dalam melakukan sebuah penelitian. Dalam suatu penelitian,
tujuan penelitian sebagai bahan acuan agar sesuatu yang dibahas tidak
menyimpang dari rumusan masalah yang telah ditentukan oleh peneliti agar
pembahasan akan rumusan masalah tetap terbingkai jelas, terstruktur dan tepat
sasaran serta tidak melenceng dari permasalahan yang dikaji. Tujuan penelitian
D. Kegunaan Penelitian
1. Manfaat Akademik
keilmuan bagi santri pondok pesantren Darussalam putri Lirboyo Kediri sebagai
Lirboyo Kediri.
5
2. Manfaat Sosial
bagi masyarakat luas dalam rangka membentuk manusia yang beriman, bertakwa,
dan berwawasan luas dan memahami bahwa kedisiplinan adalah bagian dari
kehidupan.
F. Definisi Operasional
pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga
pesan yang dimaksud dapat difahami. Dan dalam KBBI juga dipaparkan bahwa
arti dari pengasuh ialah seseorang yang memberikan bimbingan, pendidikan, dan
dukungan. Berarti komunikasi pengasuh disini dapat di artikan sebagai pesan atau
berita yang disampaikan dari seorang yang memberikan bimbingan terhadap anak.
Dan yang dimaksud penulis disini adalah komunikasi pengasuh yang terjadi
keteraturan. Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang
4
KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
6
Dan kedisiplinan yang dimaksud penulis disini adalah kedisiplinan yang terjadi
atau berita yang disampaikan dari seorang yang memberikan bimbingan terhadap
anak dalam menjalankan tata tertib, ketaatan atau keteraturan dalam suatu tempat
belajar.
F. Kajian Pustaka
1. Komunikasi
Setiap orang yang hidup dalam masyarakat, sejak bangun tidur sampai
Masyarakat paling sedikit terdiri dari dua orang yang saling berhubungan satu
Pengertian komunikasi dapat ditinjau dari dua sudut pandang, yaitu komunikasi
Komunikasi dalam pengertian umum dapat dilihat dari dua segi yakni
secara etimologis dan terminologis. Pertama secara etimologis atau menurut asal
5
Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2004), h. 3.
7
perkataan ini bersumber pada kata communis yang berarti sama. Sama di sini
adalah sama makna atau sama arti. Ini berarti bahwa jika seseorang mengatakan
sesuatu kepada orang lain disebut komunikasi. Demikian pula, bila seseorang
jika seseorang mengerti tentang sesuatu yang dinyatakan orang lain kepadanya,
maka komunikasi berlangsung. Dengan kata lain, hubungan antara mereka itu
bersifat komunikatif.
pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Dari pengertian itu jelas bahwa
kepada orang lain. Jadi yang terlibat dalam komunikasi itu adalah manusia.
Karena itu merujuk pada pengertian Ruben dan Steward mengenai komunikasi
messages to adapt to the environment and one another.7 Karena itu, komunikasi
yang dimaksudkan di sini adalah komunikasi manusia atau dalam bahasa asing
human communication, yang sering kali pula disebut komunikasi sosial atau
6
Onong Uhcjana Effendy, Spektrum Komunikasi (Bandung: Mandar Maju, 1992), h. 25.
7
Ruben, Brent D, Stewart, Lea P, Communication and Human Behaviour (USA: Alyn
and Bacon, 1998), h. 16.
8
mengandung tujuan tertentu; ada yang dilakukan secara lisan, secara tatap muka,
atau melalui media massa seperti surat kabar, radio televisi atau film, maupun
perencanaan. Sejauh mana perencanaan itu, bergantung kepada pesan yang akan
yang dikemukakan para ahli, tetapi dari sekian banyak defenisi itu dapat
komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain
untuk memberi tahu atau mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik langsung
informasi supaya dapat dimengerti; (2) memahami maksud orang lain; (3) supaya
8
Marhaeni Fajar, Ilmu Komunikasi: Teori & Praktek (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009), h.
60-61.
9
gagasan yang disampaikan diterima orang lain; (4) menggerakkan orang lain
bermaksud mengadakan komunikasi maka perlu diteliti apa yang menjadi tujuan
yang dikomunikasikan.
2. Kedisiplinan
Kata disiplin mempunyai makna dan konotasi yang berbeda-beda ada yang
latihan, dan kemampuan tingkah laku. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
disiplin adalah tata tertib, ketaatan pada peraturan.10 Definisi lain juga
menjelaskan, disiplin berasal dari bahasa latin disciplina yang menunjuk pada
belajar mengajar. Kata lain berasosiasi sangat dekat dengan istilah disciple yang
bahasa Inggris disiplin adalah “discipline” yang berarti : (1) tertib, taat atau
mengendalikan tingakah laku atau penguasaan diri, (2) latihan membentuk dan
9
YW Sinundhia, Kepemimpinan dalam Masyarakat Modern ( Jakarta; Rineka Cipta,
2003), h. 48.
10
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : PT
Gramedia Pustaka Utama, 2008), Cet. ke-4, h. 333.
11
Tulus Tu’u, Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa, (Jakarta: PT. Gramedia,
2004), h. 30.
10
karakte
r anak secara bertahap sehingga menjadi seseorang yang memiliki kontrol diri dan
berguna bagi masyarakat.13 Disiplin adalah kontrol, lebih penting lagi adalah
pribadi untuk melaksanakan segala sesuatu yang telah disetujui atau diterima
tekanan dari luar, melainkan kepatuhan yang didasari oleh adanya kesadaran
Menurut Soegeng Prijodarminto, disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan
a. Peraturan
12
Tulus Tu’u, h. 44-45.
13
Ariesandi, Rahasia Mendidik Anak Agar Sukses dan Bahagia, Tips dan Terpuji
Melejitkan Potensi Optimal Anak, (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2008), h. 231.
14
Karl. S. Benhart, Dicipline and Child Guidance, (Toronto : McGraw Hill Inc, 1964), h.
306.
15
Santoso Sastropoetra, Partisipasi, Komunikasi, Persuasi dan Disiplin
dalamPembangunan Nasional, (Bndung : Penerbit Alumni, tth), h 747.
16
Amier Daien Indra Kusuma, Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya: Usaha Nasional,
1973), h. 142.
17
Soegeng Prijodarminto, Disiplin Kiat Menuju Sukses (Jakarta: Pradnya Paramita,
1994), h. 23.
11
disetujui dalam situasi tertentu. Dalam hal ini perarturan sekolah misalnya,
peraturan ini mengatakan pada anak apa yang harus dan apa yang tidak
Peraturan atau tata tertib adalah pola yang mungkin ditetapkan oelh
orangtua, guru atau teman dengan pedoman perilaku yang disetujui dalam
situasi tertentu. Tata tertib menunjukkan pada patokan atau standar untuk
berjamaah.19
18
Elizabeth B. Hurlock, Perkembangan anak, (Jakarta : Erlangga, 1993), h.85.
19
Suharsimi Arikunto,Manajemen Pengajaran secara Manusiawi (Jakarta: Rineka Cipta,
1990), h. 123.
12
belajar bahwa tindakan tertentu itu benar dan yang lain salah, yaitu dengan
cara mereka akan menerima hukuman jika melakukan hukuman yang salah
c. Penghargaan (Reward)
bahwa dalam diri manusia ada dua tenaga mendorong kesenangan dan
20
Elizabeth B. Hurlock, h. 86-87
21
Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis ( Bandung : Remaja Rosda
Karya, 1993), h. 224.
22
Charles Schaefer, Cara Mendidik dan Mendisiplinkan Anak ( Jakarta : Gunung Mulia,
1987), h. 19.
13
bentuk pemberian atau suatu hasil yang baik. Penghargaan tidak harus
tepukan.
G. Penelitian Terdahulu
mengatur, pribadi yang refleksif dan kreatif, menjadi kunci utama diterimanya
penelitian ini adalah tentang tingkat prestasi belajar siswa yang dipengaruhi oleh
23
Andi Rachmat Arifianto, Disiplin yang Produktif ( Studi Etnografi Disiplin di
Pesantren Gontor), Tesis Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia, Depok, Jawa
Barat, 2009.
24
Resvina, Pengaruh Tingkat Kedisiplinan Siswa Di Sekolah Terhadap Tingkat Prestasi
Belajar (Skripsi Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Unila 2010).
14
Pada Siswa Kelas 3 SDN 1 Sanur Tahun 2009/2010”. Jika penelitian ini terfokus
pada penerapan sanksi secara berjenjang dapat meningkatkan rasa tanggung jawab
dan rasa disiplin,25 berbeda halnya dengan penulis yang akan melakukan
H. Metode Penelitian
dengan tujuan dan ketentuan tertentu. Metode penelitian merupakan aspek yang
epistimologis yang penting dan harus dikemukakan dalam bab tersendiri secara
yang harus dilakukan untuk menerangkan gejala-gejala atau fenomena yang satu
25
Marjiyanti, Meningkatkan Disiplin dan Tanggung Jawab Siswa Melalui Sanksi
Berjenjang Pada Siswa Kelas 3 SDN 1 Sanur Tahun 2009/2010 (Tesis IAIN Surakarta, 2014).
15
Yang dimaksud dengan cara ilmiah yang dijelaskan oleh pengertian tersebut
adalah cara-cara yang sifatnya rasional, empiris dan sistematis. Maka dari itu
proses penggalian data harus sesuai dengan metode yang tepat agar menjawab
penelitian tersebut. Menurut latar belakang penelitian ini, maka metode penelitian
pengamatan, alat perekam, kamera, dan alat tulis. Metode kualitatif adalah
2. Lokasi Penelitian
pengasuh terhadap santrinya itu sangat berpengaruh, sehingga peniliti ingin lebih
3. Kehadiran Peneliti
melaporkan hasil penelitian. Hal ini di karenakan agar peneliti lebih mudah dalam
4. Sumber Data
Yang di maksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subyek dari
a. Sumber data primer, yaitu data yang langsung di kumpulkan oleh peneliti
atau petugasnya dari sumber pertamanya. Adapun yang menjadi sumber data
b. Sumber data sekunder, yaitu data yang langsung di kumpulkan oleh peneliti
sebagai penunjang dari sumber pertama. Dapat juga di katakan data yang
26
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Bandung:
Alfabeta, 2010), h. 129.
17
a. Metode Observasi
berperan sebagai partisipan, hal ini yang sangat mendukung keaslian peneliti
b. Metode Wawancara
percakapan dengan maksud tertentu, percakapan itu di lakukan oleh dua pihak,
eksploratif ialah pengambilan gambaran lebih jelas dari suatu masalah. Maka
dengan metode ini penulis mendapat gambaran lebih real lagi tentang kegiatan-
27
Yatim Riyanto, Metode Penelitian Pendidikan (Surabaya: SIC, 2010), h. 82.
28
Lexy j. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung : Remaja Rosdakarya,
2002), h. 145.
18
Kediri
c. Metode Dokumentasi
dan pengumpulan data melalui dokumen baik bahan tertulis maupun film. Teknik
Dokumentasi digunakan untuk menjaga data yang sudah didapat agar tidak hilang
kelengkapan dokumentasi dan data yang diperlukan oleh peneliti. Peneliti dalam
berupa foto-foto yang digunakan sebagai tambahan data atau data pendukung
29
Abdurrahman Fathoni, Metode Penelitian dan Penyusunan Skripsi (Jakarta, Rineka
Cipta, 2006), h. 100.
19
analisis data sendiri merupakan suatu kegiatan menyusun kembali data dan
data berarti memberi makna data, menjelaskan kategori, dan mencari hubungan
Proses analisis data ini dilakukan penulis dengan dua tahapan, yaitu:
a. Penyajian Data
penyajian tersebut akan dapat dipahami apa yang terjadi dan apa yang harus
merupakan bagian kedua dalam tahap analisis. Penyajian data, yang dimaknai
oleh Miles dan Huberman (1992) sebagai sekumpulan informasi tersusun yang
Seorang peneliti perlu mengkaji proses reduksi data sebagai dasar pemaknaan.
tindakan. Dengan mencermati penyajian data ini, peneliti akan lebih mudah
memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan. Artinya peneliti
penyajian tersebut akan dapat dipahami apa yang terjadi dan apa yang harus
b. Reduksi Data
difokuskan pada hal-hal yang berkaitan dengan fokus penelitian. Reduksi ini
Reduksi data berarti bahwa kesemestaan potensi yang dimiliki oleh data
rekaman, dan data lain telah tersedia, tahap seleksi data berikutnya adalah
penyajian cerita secara tertulis. Dengan kata lain, proses reduksi data berjalan
lapangan berakhir dan laporan akhir tersususn dengan lengkap. Proses reduksi
data ini dapat dilakukan dengan memilahmilah data dan mencari pola yang
c. Kesimpulan
21
kemudian di fokuskan dan disusun secara sistematis ini, barulah ditarik suatu
dalam proses analisis data model interaktif menurut (Miles dan Huberman,1992)
penjelasan, alur sebab akibat, dan proposisi. Selanjutnya peneliti akan menarik
verifikasi ini melibatkan peneliti dalam proses interpretasi penetapan makna dari
data yang tersaji. Cara yang dapat digunakan akan semakin banyak, seperti
Dalam proses analisis data peneliti harus melihat kondisi santri apakah
yang disampaikan dari masing-masing informan sama dengan informan lain serta
menyesuaikan dengan fakta yang ada di pondok pesantren. Bila kondisi data
kurang maka peneliti dituntut untuk mencari data kembali yang lebih banyak lagi
kemudian bila sudah pada tahap akhirnya melakukan penyajian data dengan
melengkapi data yang kurang. Peegcekan keabsahan data terjadi pada tahapan
22
filterisasi, bila terdapat data yang kurang relevan maka dilakukan filter data
(confirmability).30
ini :
a. Perpanjangan Observasi
data yang benar-benar valid. Dengan waktu yang lebih lama penelitipun lebih
b. Triangulasi
suatu yang lain dari luar data itu.31 Data dari wawancara dicocokan dengan data
data dari informan lainya. Dengan teknik ini penulis berusaha mencari data yang
valid dengan memilih mana data yang lebih sesuai atau lebih apa adanya sesuai
kenyataan. Tak selamanya apa yang diamati itu sesuai dengan kenyataan dan apa
yang kita dengar itu selalu benar walau dari orang yang kita percaya.
8. Tahap-tahap penelitian
30
Moeloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, h. 19.
31
Moeloeng, h. 27.
23
Dalam tahapan ini ada beberapa tahap-tahap penelitian yang penulis lakukan
penelitian.
Kedisiplinan Santri.
Bab III : Metode penelitian yang membahas tentang jenis penelitian, lokasi
DAFTAR PUSTAKA
Ariesandi, Rahasia Mendidik Anak Agar Sukses dan Bahagia, Tips dan Terpuji
Melejitkan Potensi Optimal Anak, (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama,
2008).
Benhart Karl, S. Dicipline and Child Guidance, (Toronto : McGraw Hill Inc,
1964).
Fajar Marhaeni, Ilmu Komunikasi: Teori & Praktek (Yogyakarta: Graha Ilmu,
2009).
Tu’u Tulus, Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa, (Jakarta: PT.
Gramedia, 2004).