II. REAKSI
Sampel A B C
Mr 32 58 86
Bobot piknometer kosong 15,6294 g 15,6294 g 15,6294 g
Bobot piknometer + air 25,6799 g 25,6799 g 25,6799 g
Bobot piknometer + sampel 23,6452 g 23,5818 g 22,3101 g
Bobot air 10,0505 g 10,0505 g 10,0505 g
Suhu air 27°C 27°C 27°C
Densitas air 0,99654 0,99654 0,99654
Bobot sampel 8,0158 g 7,9524 g 6,6807 g
V. PERHITUNGAN
Menghitung densitas sampel
𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑎𝑞 8,0158 𝑔𝑟𝑎𝑚
1. Densitas sampel A = × 𝑑𝑡 = × 0,99654 = 0,7948 g/cm3
𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑎𝑖𝑟 10,0505 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑎𝑞 7,9524 𝑔𝑟𝑎𝑚
2. Densitas sampel B = × 𝑑𝑡 = × 0,99654 = 0,7885 g/cm3
𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑎𝑖𝑟 10,0505 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑎𝑞 6,6807 𝑔𝑟𝑎𝑚
3. Densitas sampel C = × 𝑑𝑡 = × 0,99654 = 0,6624 g/cm3
𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑎𝑖𝑟 10,0505 𝑔𝑟𝑎𝑚
Menghitung refraksi molar sampel
1. RM sampel A
𝑀𝑟 𝜂 2 −1 32 (1,3239)2 −1
RM = × = × = 8,0756
𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝜂 2 +2 0,7948 (1,3239)2 +2
2. RM sampel B
𝑀𝑟 𝜂 2 −1 58 (1,3486 )2 −1
RM = × = × = 15,7705
𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝜂 2 +2 0,7885 (1,3486 )2 +2
3. RM sampel C
𝑀𝑟 𝜂 2 −1 86 1,3725 2 −1
RM = × = × = 29,5433
𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝜂 2 +2 0,6624 1,3725 2 +2
VI. PEMBAHASAN
Refraksi molar merupakan suatu bilangan yang menunjukkan kedudukan atom-atom
pada suatu molekul. Secara teoritikal, refraksi molar dapat dihitung apabila indeks bias suatu
zat dan densitas sampel dari zat telah diketahui sebelumnya. Alat untuk mengukur indeks bias
dari suatu sampel ialah dengan menggunakan refraktometer digital. Sedangkan alat untuk
mengukur densitas dari suatu sampel , dapat digunakan piknometer. Mengukur densitas dari
suatu sampel berdasarkan perbandingan dari densitas air pada suhu tertentu. Densitas air
akan berbeda jika mempunyai suhu yang berbeda. Alat instrumen refraktometer
memanfaatkan prinsip refraksi cahaya. Refraksi dapat didefinisikan sebagai perubahan arah
rambat partikel cahaya akibat terjadinya percepatan. Tumbukan antara gelombang cahaya
dengan suatu antar muka pada 2 medium yang kerapatannya berbeda menyebabkan
kecepatan fase gelombang cahaya berubah. Panjang gelombang akan bertambah maupun
berkurang dengan frekuensi yang sama, dikarenakan sifat gelombang cahaya yang termasuk
gelombang transversal.
Refraksi molar pada suatu zat dipengaruhi langsung oleh bobot molekul suatu zat
sampel, densitas sampel dan juga dipengaruhi oleh indeks bias sampel. Refraktometer,
terutama pada bagian prismanya harus dibilas dengan alkohol pembilas minimal 3 kali. Alkohol
pembilas digunakan untuk membilas suatu prisma pada refraktometer. Selain itu, alkohol juga
mudah menguap dan membawa sisa-sisa sampel ataupun zat yang mungkin masih terdapat
pada permukaan prisma. Pada setiap penggantian sampel yang akan diukur indeks biasnya,
haruslah dilakukan dengan secepat mungkin. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya
penguapan pada sampel (sampel yang digunakan adalah sampel dari senyawa organik)
sehingga nantinya akan memengaruhi indeks bias dari sampel tersebut. Untuk menentukan
densitas sampel, piknometer harus terlebih dahulu dengan air suling dan alkohol pembilas,
kemudian dikeringkan dalam oven.
VII. KESIMPULAN
Pada penetapan ini didapatkan densitas sampel A yaitu 0,7948 g/cm3, sampel B yaitu
0,7885 g/cm3, dan sampel C yaitu 0,6624 g/cm3. Kemudian didapatkan pula rata-rata indeks
bias sampel A yaitu 1,3239, sampel B yaitu 1,3486, dan sampel C yaitu 1,3725. Sehingga
setelah dimasukkan kedalam rumus, didapatkan RM sampel A sebesar 8,0756, RM sampel B
sebesar 15,7705, dan RM sampel C sebesar 29,5433.