Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL KEGIATAN

SUPERVISI KEPERAWATAN
DI RUANG RUBBY RS LAVALETTE

Oleh :
ERIN FIBRIANI P17212195040
RIZKI PUTRI P. P17212195053
YUNIARTI P17212195048
ANGGITA KUSUMA P. P17212195068
HARTINA ROLOBESSY P17212195011
MARIA MANTU P17212195009
ARIF RAHMAHABIMANTARA P17212195001
REZA WIRAJAYA P17212195052
PUTRA KUKUH CATUR A. P17212195067
MOCHAMMAD FAQIH F. P17212195043
SYLVIA FITRIANI P17212195002

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS PROGRAM PROFESI
JANUARI 2020
DAFTAR ISI

Kata Pengantar....................................................................................................i
Daftar Isi...............................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................1
1.2 Tujuan.....................................................................................................2
1.3 Manfaat..................................................................................................2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Pengertian Supervisi Keperawatan......................................................3
2.2 Tujuan Supervisi Keperawatan...........................................................3
2.3 Prinsip Keperawatan...........................................................................3
2.4 Pelaksana Supervisi Keperawatan......................................................4
2.5 Alur Supervisi Keperawatan...............................................................4
2.6 Langkah Supervisi Keperawatan........................................................5
2.7 Peran Supervisior Dan Fungsi Supervisi Keperawatan......................5
2.8 Teknik Supervisi Keperawatan...........................................................6

BAB 3 Kegiatan
3.1 Pelaksanaan Kegiatan........................................................................7
3.2 Struktur Pengorganisasian..................................................................8
3.3 Kriteria Evaluasi Kegiatan.................................................................10

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas segala Rahmat dan
Hidayah-Nya, Kami kelompok Praktek Manajemen Keperawatan, dapat

i
menyelesaikan penyusunan Proposal Supervisi Keperawatan di Ruang Rubby RS
Lavalette.
Bersama ini perkenankan kami mengucapkan terima kasih dengan hati
yang tulus kepada :
1. Direktur RS Lavalette yang telah memberikan kesempatan kepada kami
untuk melaksanakan Praktek Manajemen Keperawatan di Rubby RS
Lavalette.
2. Kepala Diklat RS Lavalette, yang telah memberikan kesempatan kepada kami
untuk dapat melaksanakan Praktek Manajemen Keperawatan di Rubby RS
Lavalette.
3. Kepala Bidang Keperawatan RS Lavalette, yang telah memberikan
kesempatan kepada kami untuk dapat melaksanakan Praktek Manajemen
Keperawatan di Rubby RS Lavalette.
4. Kepala ruang dan perawat ruang Rubby yang telah mendukung kegiatan
supervisi keperawatan ruang Rubby RS Lavalette
5. Semua Pihak yang telah membantu kelancaran kegiatan kami yang tidak
dapat kami sebutkan satu persatu.

Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa selalu melimpahkan segala rahmat-Nya


kepada kita semua dan membalas budi baik kepada semua pihak yang telah
membantu pelaksanaan program pratika senior ini.

Malang, Januari 2020

TIM Supervisi Keperawatan Ruang Rubby


RS Lavalette

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini tuntutan masyarakat pada pelayanan keperawatan semakin


tinggi karena tingkat pengetahuan dan kesadaran akan kebutuhan yang tinggi
pula. Untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat, perawat diharapkan
semakin profesional dalam memberikan pelayanan keperawatan. Sehingga
dapat memenuhi tuntutan masyarakat sebagai pengguna jasa keperawatan.
Sumber daya manusia yang bermutu dan fasilitas yang sesuai dengan
harapan masyarakat merupakan aspek yang dapat mendukung kualitas suatu
pelayanan. Supaya kualitas pelayanan keperawatan senantiasa memenuhi
harapan konsumen dan sesuai standar yang berlaku, maka diperlukan suatu
pengawasan terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan. Supervisi
keperawatan adalah suatu proses pemberian sumber-sumber yang dibutuhkan
perawat untuk menyelesaikan tugas dalam rangka mencapai tujuan.
Di Ruang Rubby telah dilakukan supervisi oleh kepala ruangan
terhadap perawat pelaksana. Supervisi dilakukan setiap bulan tetapi tidak
terjadwal secara rutin dan dilakukan sewaktu–waktu sesuai kebijakan
ruangan. Supervisi terutama dilakukan pada saat muncul permasalahan dalam
penerapan asuhan keperawatan.

1.2 Tujuan

1) Tujuan Umum
Mampu mengaplikasikan peran kepala ruangan sebagai supervisor di
Ruang Rubby RS Lavalette.
2) Tujuan Khusus
a. Kepala ruangan mampu mengevaluasi dan menilai kerja perawat
dalam pelaksanaan tindakan asuhan keperawatan
b. Kepala ruangan mampu melakukan evaluasi pendokumentasian
tindakan asuhan keperawatan.
c. Kepala ruangan mampu melakukan evaluasi sikap perawat dalam
melakukan tugas.

1
d. Kepala ruangan mampu memberikan solusi terhadap permasalahan
yang ditemukan.
e. Mampu menjalin kerjasama dan keakraban antar perawat.
f. Kepala ruangan mampu memberikan rencana tindak lanjut dari
supervisi yang telah dilakukan.

1.3 Manfaat

1. Bagi Pasien :
a. Membantu menyelesaikan masalah pasien sehingga
mempercepat masa penyembuhan.
b. Memberikan perawatan secara profesional dan efektif kepada
pasien.
c. Memberikan kepuasan pada pasien.
2. Bagi Perawat :
a. Dapat meningkatkan kemampuan kognitif dan afektif dan
psikomotor perawat.
b. Menjalin kerjasama tim.
c. Menciptakan komunitas keperawatan profesional.
3. Bagi rumah sakit :
Meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit.

BAB 2

2
TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian
Supervisi adalah suatu tehnik pelayanan yang tujuan utamanya adalah
mempelajari dan memperbaiki secara bersama-sama (Huber,2000). Supervisi
keperawatan adalah suatu proses pemberian sumber-sumber yang dibutuhkan
perawat untuk menyelesaikan tugas dalam rangka mencapai tujuan.

2.2 Tujuan Supervisi


Tujuan supervisi adalah pemenuhan dan peningkatan pelayanan pada
klien dan keluarga yang berfokus pada kebutuhan, keterampilan dan
kemampuan perawat dalam melaksanakan tugas.

2.3 Prinsip Supervisi


1. Supervisi dilakukan sesuai dengan struktur organisasi.
2. Supervisi memerlukan pengetahuan dasar manajemen, keterampilan
hubungan antar manusia dan kemampuan menerapkan prinsip
manajemen dan kepemimpinan.
3. Fungsi supervisi diuraikan dengan jelas, terorganisir dan dinyatakan
melalui petunjuk, pengaturan, uraian tugas dan standar.
4. Supervisi merupakan proses kerja sama yang demokrasi antara
supervisor dan perawat pelaksana.
5. Supervisi merupakan visi, misi, falsafah, tujuan dan rencana yang
spesifik.
6. Supervisi menciptakan lingkungan yang kondusif, komunikasi efektif,
kreatifitas dan motivasi.
7. Supervisi mempunyai tujuan yang berhasil dan berdaya guna dalam
pelayanan keperawatan yang memberi kepuasan klien, perawat dan
manajer.

2.4 Pelaksana Supervisi


1. Kepala ruangan
a. Bertanggungjawab dalam supervisi pelayanan keperawatan pada
klien di ruang perawatan.
b. Merupakan ujung tombak penentu tercapai atau tidaknya tujuan
pelayanan kesehatan di rumah sakit.

3
c. Mengawasi perawat pelaksana dalam melaksanakan praktek
keperawatan di ruang perawatan.
2. Pengawas perawatan
Bertanggungjawab dalam mensupervisi pelayanan pada Kepala Ruangan
yang ada di instalasinya.
3. Kepala seksi perawatan
Mengawasi instalasi dalam melaksanakan tugas secara langsung dan
seluruh perawat secara tidak langsung.

2.5 Alur Supervisi


Kepala Bidang Keperawatan

Kasi Perawatan
PRA Menetapkan kegiatan dan tujuan
Serta instrument/alat ukur Kepala per IRNA

Menilai kinerja perawat : Kepala Ruangan


PELAKSANAAN
Responsibility-Accountabillity-
Authorithy (R-A-A) PP 1 PP 2

Pembinaan (3-F) PA PA
PASCA  Penyampaian penilaian (Fair)
 Feed Back (Umpan Balik) Kinerja perawat dan
Keterangan : Follow UpKegiatan
(TindakSupervisi
Lanjut), kualitas pelayanan
Deligasi
Pemecahan dan Supervisi
masalah dan reward
2.6 Langkah – Langkah Supervisi
1. Pra Supervisi
1) Supervisior menetapkan kegiatan yang akan disupervisi
2) Supervisior menetapkan tujuan dan kompetensi yang akan dinilai
2. Pelaksanaan Supervisi
1) Supervisior menilai kinerja perawat berdasarkan alat ukur atau
instrumen yang telah disiapkan Supervisi
2) Supervisior mendapat beberapa hal yang memerlukan pembinaan.
3) Supervisior memanggil PP dan PA untuk mengadakan pembinaan
dan klarifikasi permasalahan. Delegasi
4) Pelaksanaan supervisi dengan inspeksi, wawancara, dan
memvalidasi data sekunder.
a. Supervisior mengklarifikasi permasalahan yang ada
b. Supervisior melakukan tanya jawab dengan perawat
3. Pasca Supervisi 3F
1) Supervisior memberikan penilaian supervise (F-Fair).
2) Supervisior memberikan feedback dan klarifikasi ( Sesuai hasil
laporan supervisi)
3) Supervisior memberikan reinforcement dan follow up perbaikan

4
2.7 Peran Supervisior Dan Fungsi Supervisi Keperawatan
Peran dan fungsi supervisor dalam supervisi adalah mempertahankan
keseimbangan pelayanan keperawatan dan manajemen sumber daya yang
tersedia.
1) Manajemen pelayanan keperawatan.
Tanggungjawab supervisor adalah :
a. Menetapkan dan mempertahankan standar praktek keperawatan.
b. Menilai kualitas asuhan keperawatan dan pelayanan yang
diberikan.
c. Mengembangkan peraturan dan prosedur yang mengatur pelayanan
keperawatan, kerjasama dengan tenaga kesehatan lain yang terkait.

2) Manajemen Anggaran
Manajemen keperawatan berperan aktif dalam membantu
perencanaan, dan pengembangan. Supervisor berperan dalam :
a. Membantu menilai rencana keseluruhan dikaitkan dengan dana
tahunan yang tersedia, mengembangkan tujuan unit yang dapat
dicapai sesuai tujuan RS.
b. Membantu mendapatkan informasi statistik untuk merencanakan
anggaran keperawatan.
c. Memberi justifikasi proyeksi anggaran unit yang dikelola.
Supervisi yang berhasil guna dan berdaya guna tidak dapat terjadi
begitu saja, tetapi memerlukan praktek dan evaluasi penampilan agar
dapat dijalankan dengan tepat. Kegagalan supervisi dapat menimbulkan
kesenjangan dalam pelayanan keperawatan.

2.8 Teknik Supervisi Keperawatan


a. Proses supervisi keperawatan terdiri dari 3 elemen kelompok, yaitu :
1) Mengacu pada standar asuhan keperawatan.
2) Fakta pelaksanaan praktek keperawatan sebagai pembanding untuk
menetapkan pencapaian.
3) Tindak lanjut dalam upaya memperbaiki dan mempertahankan
kualitas asuhan.
b. Area Supervisi.
1) Pengetahuan dan pengertian tentang klien.

5
2) Ketrampilan yang dilakukan disesuaikan dengan standar.
3) Sikap penghargaan terhadap pekerjaan misalnya kejujuran, empati.
c. Cara Supervisi
Supervisi dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu:
1. Langsung
Supervisi dilakukan secara langsung pada kegiatan yang
sedang berlangsung, dimana supervisor dapat terlibat dalam
kegiatan, feed back dan perbaikan. Adapun prosesnya adalah :
1) Perawat pelaksana melakukan secara mandiri suatu tindakan
keperawatan didampingi oleh supervisor.
2) Selama proses, supervisor dapat memberi dukungan,
reinforcement dan petunjuk.
3) Setelah selesai, supervisor dan perawat pelaksana melakukan
diskusi yang bertujuan untuk menguatkan yang telah sesuai
dan memperbaiki yang masih kurang. Reinforcement pada
aspek yang positif sangat penting dilakukan oleh supervisor.
2. Supervisi secara tidak langsung
Supervisi dilakukan melalui laporan baik tertulis maupun
lisan. Supervisor tidak melihat langsung apa yang terjadi di
lapangan sehingga mungkin terjadi kesenjangan fakta. Umpan balik
dapat diberikan secara tertulis.

6
BAB 3
RENCANA KEGIATAN

3.1 Pelaksanaan Role Play


Hari/ tanggal :
Waktu : WIB
Lama kegiatan : 30 menit
Pelaksana : Kepala Ruangan
Sasaran : Katim dan Perawat Pelaksana
Tempat :Ruang Rubby RS Lavalette
3.2 Struktur Pengorganisasian
Pengorganisasian saat supervisi :
Penanggung Jawab :
Kepala Ruangan :
Ketua tim :
Perawat Asociate :
Pembimbing Klinik :
Pembimbing Akademik :
Supervisor :
a. Metode
1. Observasi
2. Diskusi dan tanya jawab
3. Problem solving
b. Materi Supervisi
Pengawasan kepala ruangan terhadap pelaksanaan peran perawat primer
dan perawat associate ( peran ketua tim dalam melakukan supervisi terhadap
injeksi yang dilakukan perawat pelaksana/Associate Nurse).
1. Peran Ketua Tim:
a. Menerima klien dan mengkaji kebutuhan pasien secara komprehensif
b. Membuat tujuan dan rencana keperawatan
c. Melaksanakan rencana yang telah dibuat
d. Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan yang
diberikan oleh disiplin ilmu lain maupun perawat lain
e. Mendelegasikan tugas kepada PA sesuai dengan job discription
f. Mengadakan kunjungan rumah bila perlu.
2. Peran PA:
a. Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana yang telah
disusun oleh Ketua tim.

7
b. Menerima delegasi dari ketua tim tentang tugas yang harus
dilaksanakan
c. Alat Bantu
1. Status klien
2. Instrumen supervisi tentang injeksi intravena.
d. Pelaksanaan kegiatan
(terlampir dihalaman selanjutnya)

8
INSTRUMEN SUPERVISI ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN SECARA LANGSUNG
PADA PERAWAT ASOSIET

Nama Perawat : Hari/Tanggal :


Supervisor : Ruangan :

Petunjuk:
Beri tanda check list (v) pada kolom “Ya” bila pekerjaan dilakukan dan pada kolom
“Tidak” bila pekerjaan tidak dilakukan.

No. Aspek yang dinilai Dilakukan


Ya Tidak
A. PENGKAJIAN
1. Perawat mengenalkan diri pada pasien

2. Perawat melakukan pengkajian terhadap pasien:


a. Identitas pasien
b. Alasan pasien masuk RS
c. Riwayat penyakit saat ini
d. Riwayat kesehatan masa lalu
e. Genogram
f. Kebutuhan dasar
g. Riwayat sosial
h. Pemeriksaan fisik head to toe
i. Refleks
j. Pola tumbuh kembang
k. Riwayat imunisasi
l. Rumusan masalah keperawatan
3. Perawat mendokumentasikan hasil pengkajian pada
format yang tersedia
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perawat merumuskan diagnosa keperawatan berdasarkan
data
2. Perawat merumuskan diagnosa keperawatan
menggunakan format P-E-S
3. Perawat mendokumentasikan rumusan diagnosa
keperawatan pada format yang tersedia
C. RENCANA KEPERAWATAN
1. Perawa membuat rencana intervensi sesuai dengan
diagnosa keperawatan
2. Perawat menentukan tujuan

3. Perawat menentukan kriteria hasil

4. Perawat mendokumentasikan rencana intervensi pada


format yang tersedia
D. IMPLEMENTASI
1. Perawat melakukan tindakan keperawatan sesuai dengan
intervensi yang direncanakan

9
2. Perawat melakukan tindakan keperawatan sesuai dengan
SOP
3. Perawat memberikan penjelasan tentang tindakan yang
akan dilakukan
4. Perawat melakukan tindakan sesuai dengan kebutuhan
pasien
5. Perawat membina hubungan baik dengan pasien

6. Perawat menjaga privacy pasien dalam melakukan


tindakan keperawatan
7. Perawat memberikan pendidikan kesehatan sesuai
kebutuhan
8. Perawat melaksanakan tindakan kolaboratif sesuai dengan
kebutuhan
9. Perawat mendokumentasikan tindakan keperawatan pada
format yang tersedia
E. EVALUASI
1. Perawat mengevaluasi tindakan mengacu pada kriteria
hasil
2. Perawat membuat SOAP

3. Perawat memodifikasi rencana

4. Perawat mendokumentasikan evaluasi tindakan


keperawatan pada format yang tersedia
Total Skor
Keterangan:
Dilakukan = nilai 1 Nilai = Total skor x 100 = ………..
Tidak dilakukan = nilai 0 23

Tanggapan yang disupervisi :


………………………………………………………………………………………………………………
Pengarahan langsung :
………………………………………………………………………………………………………………………..
Saran dan tindak lanjut :
……………………………………………………………………………………………………………………..

Yang disupervisi, Supervisor,

(…………………………..……………)
(………………………………………..)

Mengetahui,
Manajer keperawatan

10
(…………………………………………………….)

INSTRUMEN SUPERVISI PADA PERAWAT PRIMER / KETUA TIM

Nama Perawat : Hari/Tanggal :


Supervisor : Ruangan :

Petunjuk:
Beri tanda check list (v) pada kolom “Ya” bila pekerjaan dilakukan dan pada kolom “Tidak” bila
pekerjaan tidak dilakukan.

No. Aspek yang dinilai Dilakukan


Ya Tidak
I. ASPEK MANAJEMEN
A. Perencanaan
1. PP / Katim memiliki rencana harian

2. PP / Katim memiliki rencana bulanan

B. Pengorganisasian
1. PP / Katim memiliki jadwal dinas untuk timnya

2. PP / Katim memiliki daftar pasien yang dikelola timnya

3. PP / Katim menetapkan PA yang bertanggung jawab pada


pasien setaip shift
C. Pengarahan
1. Perawat memimpin pre conference

2. Perawat memimpin post conference

3. PP / Katim memberi motivasi dan dukungan kepada PA dalam


melaksanakan tugasnya
4. PP / Katim menjadi role model bagi PA

5. PP / Katim melibatkan PA dalam pengambilan keputusan

6. PP / Katim mendelegasikan tugas kepada perawat yang


memiliki kompetensi yang dibutuhkan.
7. PP / Katim mengevaluasi tugas yang telah didelegasikan kepada
PA
8. PP / Katim memiliki jadwal supervisi untuk stafnya

9. PP / Katim melaksanakan supervisi sesuai dengan kaidah


supervisi
10. PP / Katim menyampaikan hasil supervisi kepada PA

11. PP / Katim memberikan umpan balik terhadap hasil supervisi


kepada PA

11
D. Pengendalian
1. PP / Katim memonitor pelaksanaan dokumentasi pada catatan
asuhan keperawatan yang dilakukan oleh PA
2. PP/ Katim menyebarkan angket kepuasan pasien/keluarga

II. ASPEK COMPENSATORY REWARD


1. PP / Katim melakukan penilaian kinerja perawat pelaksana
sesuai jadwal
2. PP / Katim mendokumentasikan hasil penilaian kinerja perawat
PA
III. ASPEK PROFESSIONAL RELATIONSHIP
1. PP / Katim mengikuti kegiatan case conference

2. PP / Katim mengikuti studi kasus ronde keperawatan dan jornal


reading yang dilaksanakan oleh kepala ruang
3. PP / Katim melaksanakan cinical pathway

4. PP / Katim membimbing mahasiswa yang sedang praktek


keperawatan di unit kerja dan bekerjasama dengan CI dan HN
5. PP / Katim melakukan kolaborasi dengan dokter dalam hal
perkembangan kesehatan pasien, program terapi dan evaluasi
pelayanan keperawatan yang diberikan pada pasien
6. PP / Katim mengikuti visite dokter

IV. ASPEK ASUHAN KEPERAWATAN


A. Persiapan
1. Mengkaji data subjektif dan objektif pasien/keluarga

2. Merumuskan masalah keperawatan pasien/keluarga

3. Merencanakan tindakan keperawatan untuk pasien

4. Merencanakan tindakan keperawatan untuk keluarga

B. Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


1. Mengucapkan salam

2. Melakukan evaluasi/validasi masalah pasien/keluarga

3. Membuat kontrak dengan pasien/keluarga

4. Mendiskusikan tentang masalah yang terjadi

5. Mendiskusikan cara-cara mengatasi masalah

6. Melatih pasien/keluarga cara mengatasi masalah

7. Memberikan pujian atas keberhasilan pasien/keluarga

8. Menggunakan teknik komunikasi terapeutik

9. Mengevaluasi respon subjektif pasien/keluarga

12
10. Mengevaluasi respon objektif pasien/keluarga

11. Melakukan kontrak pertemuan berikutnya dengan


pasien/keluarga
12. Melakukan pertemuan dengan pasien dan keluarga minimal
setiap dua hari untuk membahas kondisi pasien
13. Memberikan pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarga

14. Membuat perencanaan pasien pulang dan menyiapkan


kelengkapan pasien pulang
C. Dokumentasi Asuhan Keperawatan
1. Mendokumentasikan data hasil pengkajian

2. Mendokumentasikan masalah keperawatan pasien/keluarga

3. Mendokumentasikan tindakan keperawatan terhadap


pasien/keluarga
4. Mendokumentasikan evaluasi terhadap tindakan keperawatan
pasien/keluarga (SOAP)
Total skor
NILAI AKHIR
Keterangan:
Dilakukan = nilai 1 Nilai = Total skor x 100 = ………..
Tidak dilakukan = nilai 0 48

Tanggapan yang disupervisi :


………………………………………………………………………………………………………………
Pengarahan langsung :
………………………………………………………………………………………………………………………..
Saran dan tindak lanjut :
……………………………………………………………………………………………………………………..

Perawat yang dinilai, Kepala Ruang,

(…………………………………………………..) (…………………………………………………)

3.3 Kriteria Evaluasi


1. Evaluasi Struktur
a. Persiapan proposal dilakukan satu hari sebelum pelaksanaan
b. Koordinasi dengan pembimbing klinik dan akademik
c. Persiapan alat dan pasien
2. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan supervisi dilaksanakan oleh Karu kepada Ketua tim dan
PA
b. Ketua tim dan PA melaksanakan tugas sesuai dengan diskripsi tugas
masing-masing
c. Karu mengisi lembar penilaian sesuai petunjuk teknis pengisian
3. Evaluasi Hasil

13
a. Supervisi dilaksanakan sesuai dengan rencana
b. Evaluasi hasil supervisi dapat diterima oleh Ketua tim dan PA

14
DAFTAR PUSTAKA

Etlidawati. 2012. Hubungan Strategi Supervisi Kepala Ruang Dengan


MotivasiPerawat Dalam Pelaksanaan Pendokumentasi Asuhan
Keperawatan Di Ruang Rawat Inap Rsud Pariaman. Tesis. Padang :
Universitas Andalas
Kusmiyati, Yuni. 2007. Keterampilan Dasar PraktikKlikik
Kebidanan.Yogyakarta: Fitramaya.
Nursalam. 2007. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik
KeperawatanProfesional. Jakarta: Salemba Medika
Nursalam. 2016. Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktik
KeperawatanProfesional. Edisi 5. Jakarta: Salemba Medika
Sutanto. 2008. Mengenal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan di
RumahSakit. Jogjakarta : Mitra Cendikia Press
Zakiyah, Ana. 2012. Pengaruh Supevisi Pimpinan Ruang terhadap
PelaksanaanPemberian Cairan Intravena Di Rumah Sakit Daerah
Sioarjo. Depok :FIK UI

15

Anda mungkin juga menyukai