Bab 12 Kritik Musik
Bab 12 Kritik Musik
Kritik Musik 4
A.PentingnyaKritikMusik
Karyamusikdapatkitadengarkanmelaluipertunjukanlangsung
atau melalui hasil rekaman. Karya tersebut oleh penyajinya, baik
pemain musik maupun penyanyi selalu berusaha tampil sebaik-
baiknya untuk memenuhi harapan (keindahan) bagi pendengarnya.
Sebelumpertunjukanberlangsung,merekaberlatihintensif.Fokusnya
adalah menyajikan yang terbaik dan terindah kepada pendengar.
Dengan konsentrasi penuh disertai perasaan yang sesuai dengan
musik yang dibawakan, penyaji berusaha membawa keindahan
untuk dinikmati bersama pendengarnya. Namun demikian, suatu
pertunjukan musik kadang kala kurang mendapat respon positip
dari pendengarnya. Keindahan yang diharapkan tidak didapatkan.
Penyaji pun kecewa akibat dari kurangnya respon dari pendengar.
Pada keadaan ini, tampak ada jarak antara harapan penyaji
denganpendengar.
Padaacaralombamenyanyiyangseringditampilkanakhir-akhir ini
di media televisi (seperti AFI atau Indonesia Idol)
penampilanseorang penyanyi selalu dikomentari oleh para juri.
Komentar yang disampaikan juri ada yang berifat pujian dan ada
juga
yangbersifatcelaan.Adapulakomentaryangbersifatteknis,penghayata
n (interpretasi) atau pembawaan(ekspresi).
Seni Budaya 23
24 kelasXISMA/SMK/MA/MAK semester 2
1. KritikJurnalistik
Kritik ini isinya mengandung aspek pemberitaan. Tujuannya
memberikan informasi tentang berbagai peristiwa musik, baik
pertunjukan maupun rekaman. Biasanya ditulis dengan ringkas
karena untuk keperluan surat kabar atau majalah. Sem C. Bangun
menyatakan, bahwa “kewajiban seorang kirtikus jurnalistik adalah
memuaskan rasa ingin tahu para pembaca yang beragam dan untuk
menyenangkan perasaan mereka (2011:8)
2. KritikPedagogik
Kritik ini diterapkan oleh pengajar kesenian dalam lembaga
pendidikan. Tujuan kritik ini adalah untuk mengembangkan bakat
dan dan potensi peserta didik. Ini dilakukan dalam proses belajar
mengajardenganobyekkajianadalahkaryapesertadidiknyasendiri.
3. KritikIlmiah
Kritik ini berkembang dikalangan akademisi
denganmetodologi penelitian ilmiah, dilakukan dengan pengkajian
secara luas, mendalam dan sistematis, baik dalam menganalisis
maupun membandingkan dapat dipertanggung-jawabkan secara
akademis dan estetis. (Bangun, 2011: 11)
4. KritikPopuler
Kritik yang dilakukan secara terus menerus secara
langsungatau tidak langsung dikerjakan oleh penulis yang tidak
menuntut
keahliankritis(Bangun,2011:12).Iniberartikritikyangdisampaikan
bukanpadatepattidaknyaanalisisdanevaluasiyangdisajikantetapi
pada kesetiaan atas suatu gaya atau jenis musik yang merekatekuni.
1. Formalistik
Pendekatankritikiniberasumsibahwakehidupansenimemiliki
kehidupanya sendiri, lepas dari kehidupan nyata sehari-hari. Kritik
jenisinicenderungmenuntutkesempurnaankaryaseniyangdibahas.
Kriteria yang digunakan adalah tatanan yang terpadu (integratif)
antar unsur formal atau unsur dasar pembangun karya seni (bunyi)
dengan menghindari unsur estetis yang tidak relevan, seperti
deskripsisosial,kesejarahandanlain-lain.(Bangun,2011:56-57).
3. Ekspresivistik
Pendekatan kritik ini menganggap karya seni sebagai rekaman
perasaan yang diekspresikan penggubahnya. Jadi, karya seni
ditempatkansebagaisaranakomunikasi.Kritikusyangmenggunakan
pendekatan ini melakukan aktivitas kritik berdasakan pengalaman
pencipta suatu karya seni dengan tetap memperhatikan aspek teknis
dalampenyajiangagasansebagaipendukungemosipenciptanya.
D. Penyajian KritikMusik
Seni Budaya 27
28 kelasXISMA/SMK/MA/MAK semester 2
Sekuen1KAKdimulaidenganpenyajiangendingaslinya
LancaransebagaiBukasepenuhnyadimainkandengangamelan
seperti peking, saron, demung, slenthem, dan sebagainya.
Kemudian masuk dalam gending KAK: gamelan dan dua
instrumen biola-cello memainkan KAK dengan melodi dan
ritme sebagaimana aslinya. Unsur baru yang mencolok pada
bagian ini tentu saja hadirnya warna suara yang dihasilkan
oleh biola dan cello. Efek ringan dan lentur bercampur dengan
warna suara (terutama yang keluar dari peking) yang keluar
dari logam gamelan mulai terasa. Pendengar merasa “deg-
degan” bercampur tidak yakin kalau kedua warna suara itu
akan terus berjalan sampai tujuan tanpa merusak keindahan
masing-masingsistemmusikyangsudahmapan.Langkahdemi
langkah kita mendengar bahwa keduanya bisa berjalan.
Kitabenar-
benarsedangmendengarkangendingKuwiApaKuwiatau Anti
Korupsi yang selama ini kita dengar. Ini bukan gending pura-
pura, melainkan benar-benar gending “itu”. Memori kita akan
gending tersebut dengan segala kenangannya muncul kembali.
Girang danringan.
Sekuen4kembalimemainkanmelodiKAKdenganmelodi
danritmeyangkuranglebihsamadengansekuen1danditutup
dengan sebuah sinkop yang memberi kesanpuncak.
Bagiankritikselanjutnyaadalahinterpretasi.Disinidinyatakan
pula bagaimana tingkat ketercapaian nilai artisitik suatu penyajian
musik dengan gagasan serta maksud dari pertunjukan tersebut.
Membandingkan dengan karya sejenis dapat menjadi faktor
30 kelasXISMA/SMK/MA/MAK semester 2
DibandingmusiksukuDaniyanglebihperasa,musikorang-
orangAsmatcenderunglebihenergiesdanekstrovet.Mungkin
kaum minimalis di Barat dulu belajar dari orang-orang Asmat.
Pengulanganpola-polagerakataubunyiyangdilakukanterus-
menerussecaraintensbisamenumbuhkanketeganganyangluar
biasa.Konsentrasiyangterus-menerustergaliakanmenimbulkan
keadaantrans.Sayangkitahanyamelihatmerekadipentas
buatan. Betapa pun canggihnya medan pentas buatan atau
gedungpertunjukantakakanpernahmampumenampungseluruh
semangat hidup sejati mereka. Pentas mereka adalah rimbaraya
alamsemesta,dimanaSuitaLembahBaliemakanlebihterdengar
merdu.KontrapunkBelantarayangtakakanpernahkitalupakan.
Bagianakhirpenyajiankritikadalahevaluasi.Inilahtahapyang
cukup penting dalam kritik musik karena kritikus akan menyatakan
pendapatnya atas penyajian suatu musik. Pendapat yang dimaksud
bukan pendapat pribadi tanpa dasar. Dasarpernyataan dalamevaluasi
adalahhasildarideskripsidananalisisyangditunjanginterpretasi.
Setelahbeberapasaatyangcukupintens,terdengarlahsuara
lirihpanjangserulingdaripusatpentasyangbersambungrasa
dengangerak-gerakpenari.Begitulahseterusnyahinggaterjadi
suatuprosesinteraksisegitigaantaraseruling,penaridanpiano.
DanbegitupulalahseluruhkonsepdialogisSlametASyukur–
EricSatiedalamSPIRALitudibangundariawalhinggaakhir.
Kelembutan,kesunyian,kepedihan,kelengangandalamwaktu,
suara-suara, hati, keindahan, kebetulan atau nasib dibiarkan
menjalanilakonnyasendiri.Slamettelahberhasilmenciptakan
32 kelasXISMA/SMK/MA/MAK semester 2