Anda di halaman 1dari 3

BAB 1 Histology & Its Methods of Study

Persiapan awal untuk membuat preparat adalah pemotongan dengan ketebalan yang dapat dilihat
di mikroskop cahaya. Setelah itu dilakukan preservasi agar jaringan tetap mempertahankan
strukturnya. Tetapi, preservasi dapat menghilangkan lipid dan membuat bentuk sel agak berubah
atau terdistorsi.

a. Tahap-tahap pembuatan preparat


1. Fiksasi
Untuk mempertahankan bentuk jaringan dari degradasi enzim, jaringan ditempatkan di
larutan fiksatif. Contoh larutan fiksatif adalah formalin, formaldehid, dan glutaraldehid.
2. Dehidrasi
Menghilangkan air pada jaringan dengan direndam alkohol
3. Clearing
Penghilangan alkohol dalam pelarut organik
4. Infiltrasi
Dimasukkan kedalam paraffin leleh
5. Embedded
Pelapisan jaringan oleh paraffin ataupun plastic resin
6. Sectioning
Pemotongan jaringan dengan mikrotom. Untuk mikroskop cahaya : 3-10 µm dan
mikroskop electron: 1 µm.
7. Mounting
8. Staining (Optional)
Komponen sel yang anion memiliki afinitas terhadap pewarnaan basa (basophilic) contoh
pewarnaa basa adalah: toluidine blue, alcian blue, dan methylene blue.
Komponen sel yang kation memiliki afinitas terhadap pewarnaan asam (acidophilic)
contoh pewarnaan asam adalah: eosin, orange G, acid fuchsin. Biasanya untuk komponen
sel seperti mitokondria, kolagen, dan granula pada sekretori.
Pewarnaan yang paling umum dan sederhana adalah pewarnaan H&E (hematoxylin &
eosin). Hematoxylin untuk mewarnai inti dan akan berwarna biru tua atau ungu.
Sedangkan eosinnya akan mewarnai sitoplasma dengan warna merah muda (pink).
Selain H&E ada pewarnaan PA, untuk mendeteksi polisakarida dan warnanya magenta.

b. Mikroskop cahaya
1. Bright field
2. Virtual
3. Fluorescence
4. Fase Kontras
5. Konfokal
6. Polarizing
c. Mikroskop elektron
1. TEM
2. SEM
Selain dengan mikroskop pengamatan juga dapat dilakukan dengan metode lain bergantung pada
hal yang ingin dilihat. Metode-metode lainnya yaitu:
1. Autoradiography : untuk melihat makromolekul yang disintesis
2. Tissue Culture: Kultur (in vitro) pada sel dan jaringan dalam suatu cawan petri berisi
garam, asam amino dan vitamin. Biasanya yang dikultur hanya jaringan selapis.
Umumnya tidak immortal, tetapi ada yang immortal dan membentuk cell lineage, yaitu
HeLa cell.
3. Enzyme Histochemistry: melokalisasi stuktur sel berdasar aktivitas enzim yang dapat
dideteksi oleh substrat dari enzim tersebut. Contoh dari enzim yang dapat dideteksi
adalah phosphatase, dehydrogenase, peroxidase.
4. Visualizing Spesific Molecule: pemberian senyawa penanda yang dapat berikatan dengan
molekul yang ingin diamati
5. Immunohistochemistry : prinsipnya dengan mereaksikan reaksi antara antigen dan
antibodi sehingga dapat lebih spesifik dalam mendeteksi protein.
6. Hybridization Techniques: teknik untuk mengetahui adanya sequence DNA tertentu
dalam suatu sel dengan cara hibridisasi dengan RNA atau DNA yang direaksikan dengan
jaringan atau sel yang telah dibuat preparat.

BAB 2 The Cytoplasm

Anda mungkin juga menyukai