Histologi
HISTOLOGI
BAB I
PENDAHULUAN
Histologi: ilmu tentang struktur jaringan tubuh. Untuk mempelajari keadaan jaringan, dilakukan
dengan preparat sediaan irisan tipis jaringan yang diamati dibawah mikroskop. Cara pembuatan
sediaan histologis disebut mikroteknik
Patologi Anatomi merupakan cabang dari kedokteran yang yang mempelajari efek penyakit pada
struktur organ tubuh, baik secara makro maupun mikroskopis.
Penyakit yang diderita manusia umumnya didahului oleh suatu proses, yaitu mulai adanya penyebab
penyakit kemudian menimbulkan perubahan pada jaringan tubuh, yang berakibat pada perubahan
fungsi, atau terjadinya kerusakan jaringan/ organ tubuh hingga berakhir dengan kematian.
Perubahan-perubahan yang terjadi pada tingkatan seluler, jaringan/ organ tubuh yang ditimbulkan oleh
penyebab penyakit, kadang hanya dapat dipastikan dengan pemeriksaan Patologi Anatomik (PA),
contoh: penyakit kanker. Namun harus dipahami bahwa tidak semua penyakit memerlukan
pemeriksaan PA,
Laboratorium Patologi Anatomi. Di laboratorium Patologi Anatomi, bekerja : para dokter spesialis
Patologi Anatomi dan para Teknisi Patologi Anatomi. Teknisi Patologi Anatomi : mempunyai
kewajiban mengolah bahan pemeriksaan dengan baik (karena bahan pemeriksaan tersebut diambil dari
pasien yang membutuhkan pertolongan). Kesalahan pengolahan jaringan akan berdampak kepada
kesulitan membuat diagnosis yang benar/ tepat oleh dokter spesialis Patologi Anatomi, tentu hal ini
sangat merugikan tindakan selanjutnya terhadap pasien.
1. Histopatologi, adalah pemeriksaan jaringan yang berasal dari bagian organ tubuh orang yang
sakit. Tujuannya adalah melihat perubahan bentuk dan susunan sel-sel dalam kesatuan sebagai
jaringan, untuk memastikan ke suatu diagnosis penyakit. Untuk itu diperlukan suatu pedoman
cara pemrosesan jaringan.
Sampel untuk pemeriksaan histopatologi, dapat diambil dari tubuh dengan jalan :
a. Biopsi : mengambil sebagian kecil jaringan yang sakit, contoh : biopsi hati, ginjal,
b. Kerokan : mengambil sebagian kecil jaringan yang sakit dengan tindakan mengerok
c. Operasi : mengangkat seluruh jaringan yang sakit, yang biasanya menyertakan sedikit
bagian yang tidak sakit sebagai batas; contoh : reseksi usus (diduga adanya tumor)
2
getah bening regional
- Lumpectomy, Kistektomi : mengeluarkan masa tumor/ jaringan kista.
2. Sitopatologi, pemeriksaan ini lebih menitik beratkan pada kelainan sel-sel jaringan terduga.
Pemeriksaan sitopatologi terbagi atas 2 bagian :
a. Sitologi eksfoliatif.
Prinsip dari pemeriksaan Sitologi eksfoliatif ialah sel-sel jaringan tubuh yang sakit kehilangan
daya kohesi antar sel sehingga mudah dilepas.
1) Apusan, usapan, atau sikatan : yang dengan sengaja melepaskan sel-sel dari
jaringan organ tubuh, contoh : pap-smear yaitu mengambil usapan leher rahim untuk
pemeriksaan kanker leher rahim.
2) Mengambil sel-sel yang terlepas dalam cairan tubuh, misal : dari urine, cairan
pleura, cairan asites, dll
Karena adanya perbedaan target yang akan dilihat dimikroskop, tentu saja cara pemrosesan bahan
pemeriksaan untuk Sitopatologi berbeda dengan bahan untuk pemeriksaan Histopatologi.
3. Histokimia, pemeriksaan histokimia oleh sebagian ahli disebut pemeriksaan sampel dengan
pewarnaan khusus untuk lebih mendapat kepastian diagnosis pemeriksaan mikroskopik yang sulit
dipastikan dengan metode pewarnaan rutin. Dengan histokimia dapat dideteksi zat-zat/ senyawa
atau reaksi kimia yang terjadi di lokasi jaringan sakit, guna lebih membantu penetapan diagnosis.
3
7. Tumor Pankreas
8. Ginjal, Testis, Penis, Prostat
9. Uterus, Servik Uteri, Tuba, Ovarium
LATIHAN. Jawabalah pertanyaan berikut :
4
BAB II.
1. SEL
Sel dan materi ekstra sel bersama-sama membentuk jaringan yang menyusun organ tubuh. Di semua
jaringan, sel itu sendiri merupakan satuan struktural dan fungsional dasar, yaitu bagian terkecil tubuh
yang hidup.
Diferensiasi sel. Manusia memiliki + 200 jenis sel yang berbeda, semua berasal dari zigot.
a. Sitoplasma
- Sel memiliki 2 bagian utama : sitoplasma dan nukleus. Dengan pewarnaan Hematoxilin-Eosin
(H&E); komponen sitoplasma tidak dapat dibedakan dengan jelas, sedangkan nukleus tampak nyata
berwarna biru tua atau hitam.
- Komponen terluar dari sel disebut membran plasma, yang memisahkan sitoplasma dengan
lingkungan ekstrasel
- Sitoplasma terdiri dari komponen cair atau sitosol, yang didalamnya terdapat struktur
metabolik aktif, yaitu organel (antara lain : mitokondria, ribosom, lisosom, apparatus Golgi, proteosom
dll). Struktur sitoplasma minor lain adalah badan inklusi, dapat berupa timbunan karbohidrat
(granula glikogen), lipid (droplet lemak) atau pigmen (granula lipofusin).
- Bentuk dan motilitas sel ditentukan oleh sitoskeleton, terdiri dari : mikrotubulus; mikrofilamen
dan filamen intermediat
- Sitosol, mengandung ratusan enzim, misal enzim yang berperan dalam glikolisis; bahan-bahan
untuk sintesa protein; O2; CO2 ; ion-ion elektrolit; metabolit; produk buangan dll
5
b. Inti Sel
Inti sel (nukleus) mengandung blue print untuk semua srtuktur dan aktifitas sel, yang di kode pd DNA
kromosome. Inti sel juga mengandung perangkat molekuler untuk mereplikasi DNA-nya dan untuk
mensintesis RNA.
Inti sel memiliki struktur tampak bulat atau lonjong, umumnya tampak di bagian pusat sel.
Komponen utamanya adalah : selaput inti, kromatin (mengandung DNA dan protein terkait) dan
nukleolus
2. JARINGAN
Tubuh manusia pada dasarnya terdiri dari 4 tipe dasar jaringan, yaitu : epitel, jaringan ikat, otot, dan
saraf. Jaringan-jaringan ini tersusun atas sel dan molekul matriks ekstra sel, saling berhubungan dalam
berbagai proporsi, membentuk berbagai organ dan sistem dalam tubuh.
Matriks
Jaringan Sel Fungsi Utama
ekstrasel
Epitel Kumpulan sel-sel polihedral Hanya sedikit Melapisi permukaan atau
rongga tubuh, sekresi
kelenjar
Ikat Beberapa jenis sel yang Sangat banyak Penyokong dan pelindung
menetap dan mengembara
Otot Sel kontraktil panjang Jumlah sedang Pergerakan
Saraf Juluran panjang yang saling Tidak ada Transmisi impuls saraf
menjalin
a. Jaringan Epitel
Secara umum, fungsi jaringan epitel adalah untuk membatasi atau melindungi permukaan organ,
rongga, maupun saluran di organ dalam maupun di organ luar tubuh. Namun, secara spesifik, fungsi
jaringan epitel sangat beragam mulai dari sebagai alat pelindung, alat sekresi, alat penerima impuls, alat
penyaring atau filtrasi, alat absorpsi, dan sebagai alat respirasi.
Adapun berdasarkan jumlah lapisannya, jaringan epitel dibedakan menjadi epitelium selapis dan
epitelium berlapis. Epitelium selapis tersusun dari satu lapisan sel yang sama, misalnya epitelium pipih
selapis, batang selapis, kubus selapir, atau batang berlapis semu. Sementara epitelium berlapis adalah
jaringan epitel yang tersusun dari 2 atau lebih lapisan sel epitelium, misalnya epitelium pipih berlapis,
epitelium kubus dan batang berlapis, epitelium transisional, dan epitelium kelenjar.
7
JENIS JARINGAN FUNGSI LETAK
berlapis semu
Epitelium kelenjar Sebagai alat sekresi Kelenjar endokrin dan kelenjar eksokrin.
Jaringan Ikat
Jaringan ikat adalah jaringan yang berfungsi untuk mengikat, menyokong, dan menambat jaringan-
jaringan maupun organ-organ penyusun tubuh.
Fungsi jaringan ikat sendiri, selain sebagai penguat bentuk dan pengokoh ikatan organ, juga berperan
dalam menyokong jaringan lain, sehingga ia juga kerap disebut jaringan penyokong.
8
Masing-masing bahan penyusun matriks tersebut memiliki sifat dan komponen yang berbeda-beda.
Perhatikan tabel di bawah ini!
KOMPONEN SIFAT PENYUSUN LETAK
Jaringan antara
Protein kolagen dengan tulang dan otot
Bersifat tidak elastis (mudah
Serat kolagen jumlah 25% dari (tendon);
robek) dan sangat kuat.
keseluruhan protein tubuh. jaringan antara
tulang dan kulit.
Pembuluh darah,
Elastin yang tersusun dari
Bersifat elastis seperti karet selaput tulang
Serat elastis muko polisakarida, protein,
dengan kelenturan tinggi. rawan di laring,
dan glikoprotein (fibrilin).
dan ligamen.
1. Sel fibroblas adalah sel berbentuk serat yang berfungsi mensekresikan kelebihan protein.
2. Sel makrofag adalah sel berbentuk tidak teratur yang berfungsi untuk fagositosis dan
pinositosis. Pinositosis adalah proses meminum partikel-partikel berupa zat-zat buangan yang
berupa cairan. Sementara, fagositosis adalah proses memakan sel-sel mati atau bakteri.
3. Sel tiang adalah sel yang berfungsi sebagai penghasil zat pencegah pembekuan darah (heparin)
dan zat yang mampu meningkatkan permeabilitas kapiler darah (histamin).
4. Sel lemak adalah sel yang berfungsi sebagai penyimpan lemak atau pembentuk jaringan lemak
(adiposa).
5. Sel plasma (sel darah putih) adalah sel berbentuk tidak teratur dan berfungsi untuk melawan
patogen berupa virus, bakteri, atau protozoa. Sel ini banyak ditemukan di saluran pernafasan
dan organ pencernaan manusia.
9
Sesuai namanya, ciri dan struktur jaringan ikat longgar tersusun oleh sel-sel yang longgar (jarang).
Jaringan ini lebih banyak disusun oleh matriks berupa lendir (mukus) dengan serat kolagen dan serat
elastin. Sementara sel penyusunnya terdiri dari sel makrofag, sel tiang, sel plasma, dan sel lemak.
Fungsi jaringan ikat padat adalah untuk menghubungkan satu organ dengan organ lainnya. Letak
jaringan ikat ini misalnya terdapat pada ligamen (penghubung tulang dengan tulang), tendon
(penghubung tulang dengan otot), dan lapisan dermis pada bagian kulit.
Jaringan tulang rawan dapat dibedakan menjadi 3, yaitu tulang rawan hialin, tulang rawan fibrosa, dan
tulang rawan elastis.
10
Tulang rawan hialin adalah tulang rawan yang berfungsi untuk memberikan kekuatan,
membantu pergerakan, dan menyokong rangka embrionik. Jenis tulang rawan ini mengandung
kondroblas dan kolagen, sehingga warna dasarnya terlihat putih kebiruan dan transparan.
Tulang rawan hialin merupakan jenis tulang rawan terbanyak yang ada di dalam kerangka tubuh
hewan dan manusia. Beberapa di antaranya terdapat di trakea, laring, ujung tulang rusuk, dan
tulang dada.
Tulang rawan elastis adalah tulang rawan yang berfungsi untuk memberikan fleksibilitas dan
sokongan pada organ. Sesuai fungsinya, jenis tulang rawan ini tersusun oleh serat elastin
berwarna kuning dan perikondrium. Tulang ini terdapat pada embrio, daun telinga, epiglotis,
laring, dan bagian luar telinga.
Tulang rawan fibrosa adalah tulang rawan yang berfungsi untuk memberikan perlindungan
(proteksi) dan sokongan pada organ. Tulang rawan ini memiliki struktur lebih kokoh dan
fleksibel karena disusun oleh serabut kolagen kasar yang tidak teratur, sehingga warnanya
cenderung lebih gelap dan keruh. Tulang rawan fibrosa terdapat di perlekaan ligamen,
sambungan tulang belakang, dan simfisis pubis.
4. Jaringan Tulang
Tulang adalah jaringan ikat yang mengandung banyak mineral. Jaringan tulang tersusun oleh sel-sel
tulang yang disebut osteosit. Osteosit ini terdapat pada lakuna dan dibentuk oleh osteoblas.
Matriks penyusun jaringan tulang mengandung kolagen dan kalsium fosfat sehingga membuat struktur
jaringan ini menjadi sangat keras. Jika dilihat dengan mikroskop, jaringan tulang tersusun atas unit-unir
yang memiliki pembuluh darah. Pembuluh darah inilah yang menjadi penyupai zat makanan bagi
pertumbuhan tulang dan saraf.
Jaringan tulang berfungsi untuk menyokong tubuh, alat gerak, dan pelindung organ dalam tubuh..
5. Jaringan Lemak
Jaringan lemak (adiposa) adalah jaringan ikat yang berfungsi untuk menyimpan lemak. Lemak yang
disimpan pada jaringan ini digunakan sebagai cadangan makanan sekaligus sebagai penghangat tubuh.
Jaringan lemak memiliki sel-sel berbentuk bulat dengan membran sel yang tipis dan susunan yang
longgar.
6. Jaringan Darah
Jaringan darah adalah jaringan ikat yang wujudnya berupa cairan. Jaringan darah dikatakan termasuk
jaringan ikat karena ia mempunyai matriks ekstraseluler yang bernama plasma darah. Matriks tersebut
merupakan kriteria yang membedakan jaringan ikat dengan jaringan penyusun tubuh lainnya.
Secara umum, jaringan darah terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), keping
darah (trombosit), dan plasma darah.
11
7. Jaringan Limfe
Jaringan limfe (getah bening) adalah jaringan ikat yang tersusun oleh serat retikuler dan makrofag dan
berfungsi untuk menjaga kekebalan tubuh dan mengangkut cairan jaringan, lemak, protein, garam
mineral, dan zat-zat lain ke pembuluh darah. Jaringan ini terdapat pada beberapa organ, seperti timus,
tonsil, kelenjar limfe, dan limpa.
Jaringan otot memungkinkan organ-organ di dalam maupun di luar tubuh dapat bergerak untuk
menjalankan fungsinya masing-masing, seperti gerakan jantung untuk memompa darah, gerakan
lambung untuk melumat makanan, gerakan kelopak mata, gerakan kaki dan tangan, atau gerakan-
gerakan tubuh lainnya.
Jaringan Otot
Jaringan otot adalah jaringan yang tersusun oleh sel-sel otot (serat otot) dan miofibril (serabut halus).
Penyusun jaringan otot mengandung filamen aktin dan miosin, dua jenis protein kontraktil yang
memungkinkan jaringan otot menjalankan fungsinya sebagai jaringan yang dapat berkontraksi,
memanjang dan memendek. Antar sel-sel dalam jaringan otot dibatasi oleh sarkolema atau lapisan
membran yang mengelilingi sel otot.
12
Fungsi Jaringan Otot dan Ciri-Cirinya
Berdasarkan fungsi dan struktur penyusunnya, jaringan otot dapat dibedakan menjadi 3, yaitu
jaringan otot polos, otot lurik, dan otot jantung. Masing-masing jaringan otot ini memiliki fungsi, ciri-
ciri, dan sistem kerja yang berbeda-beda. Selain itu, letak jaringan-jaringan otot tersebut juga saling
berpisah.
Jaringan otot polos adalah jaringan otot bersifat involunter yang terletak di dinding organ-organ dalam
tubuh, seperti saluran organ pencernaan manusia, organ pernapasan, reproduksi, pembuluh darah, dan
saluran ekskresi. Gerakan otot polos tidak dapat dikendalikan oleh kesadaran karena hanya dipersyarafi
oleh sistem syaraf otonom.
Karena bekerja di luar kesadaran, aktivitas gerak otot ini tidak akan menimbulkan rasa lelah, sekalipun
dilakukan terus menerus dalam jangka waktu yang lama.
Jaringan otot polos memiliki beberapa ciri spesifik yang membedakannya dengan jaringan otot lain. Ciri
ciri jaringan otot polos tersebut yaitu:
Jaringan otot lurik adalah jaringan otot bersifat volunter yang terletak melekat di bagian rangka. Oleh
karena itu, jenis jaringan otot ini juga kerap disebut jaringan otot rangka. Otot lurik bekerja di bawah
pengaruh kesadaran, oleh karena itu ia tidak mampu bekerja lama karena akan menimbulkan rasa lelah.
Selain untuk menggerakan tulang dan sistem rangka, fungsi otot lurik juga terkait dengan sarana
pelindung rangka dari benturan luar dan tempat melekatnya jaringan lemak.
1. Sel pada jaringan berbentuk silindris memanjang dan kedua ujungnya tidak bercabang.
2. Memiliki banyak nukleus di bagian sisi tepi selnya.
3. Serabut halus yang melintang pada jaringan terlihat, tapi tidak jelas.
4. Bekerja secara sadar sehingga termasuk jenis otot volunter.
5. Bereaksi cepat, namun dapat menimbulkan rasa lelah.
Jaringan otot jantung adalah jaringan otot bersifat involunter yang hanya dapat ditemukan di jantung..
Jaringan otot ini bekerja di luar kesadaran karena gerakannya dipengaruhi oleh sel syaraf otonom, oleh
karena itu jantung kita tidak pernah lelah, meski berpuluh-puluh tahun terus bergerak memompa darah
ke seluruh tubuh.
1. Sel pada jaringan berbentuk silindris memanjang dengan kedua ujungnya bercabang.
2. Memiliki satu nukleus di bagian tengah selnya.
3. Serabut halus yang melintang pada jaringan terlihat jelas.
14
4. Bekerja secara tidak sadar sehingga termasuk jenis otot involunter.
5. Bereaksi sedang, namun bekerja tanpa lelah dalam waktu yang lama.
Tidak terasa lelah saat Terasa lelah saat bekerja Tidak terasa lelah saat
Lama kerja
bekerja lama lama bekerja lama
Jaringan Saraf
Jaringan saraf adalah jaringan yang hanya terdapat pada manusia dan hewan. Jaringan ini berfungsi
untuk menghantarkan impuls (rangsangan) yang diterima sistem syaraf tepi menuju sistem syaraf pusat,
dan sebaliknya. Perlu diketahui, sistem saraf pada hewan tingkat tinggi dan manusia dibedakan
menjadi 2 jenis, yaitu sistem saraf pusat yang terdiri dari sumsum tulang belakang dan otak; serta
sistem saraf tepi yang terdiri dari sistem saraf somatik (sistem indra) dan sistem saraf otonom (sistem
saraf di luar kesadaran).
Keduanya saling terhubung untuk dapat berfungsi sebagai sebuah sistem koordinasi, mulai dari
menerima informasi dalam bentuk rangsangan (stimulus), memproses informasi yang diterima, dan
memberi tanggapan (respon) terhadap rangsangan.
15
Neuron atau sel saraf adalah sel yang berbeda dengan sel-sel pada jaringan penyusun tubuh lainnya.
Terdapat ciri spesifik yang dimilikinya yaitu adanya penjuluran sitoplasma yang panjang, serta adanya
komponen penyusun lain seperti dendrit dan akson.
Secara lengkap, struktur dan bagian-bagian sel saraf dapat Anda lihat pada gambar di bawah ini!
1. Badan Sel
Badan sel adalah komponen sel syaraf yang berukuran paling besar. Di dalamnya terdapat nukleus (inti
sel) dan sitoplasma yang memanjang dan bercabang.
3. Sitoplasma
Sitoplasma adalah cairan sel yang mengandung protein tinggi.
4. Dendrit
Dendrit adalah sekumpulan serabut sel saraf pendek yang bercabang-cabang halus dan merupakan
perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi sebagai penerima impuls dan menyampaikan impuls yang
diterimanya menuju badan sel.
5. Neurit (Akson)
Neurit atau akson adalah sebuah serabut sel saraf panjang yang merupakan perluasan dari badan sel.
Akson berfungsi untuk mengirimkan impuls yang telah diolah badan sel menuju sel saraf lainnya melalui
sinapsis.
6. Sel Schwann
Pada beberapa vertebrata, akson pada sel sarafnya diselubungi oleh sel schwann. Sel schwann adalah
sel penyokong akson yang berfungsi menyediakan suplai makanan bagi metabolisme akson dan
membantu regenerasi akson.
7. Sinapsis
Sinapsis adalah ujung dari akson yang berfungsi untuk meneruskan impuls menuju ke neuron lainnya.
Sinapsis dari satu neuron akan terhubung dengan dendrit dari neuron lainnya. Transmisi impuls
dilakukan dengan mengeluarkan bahan kimia yang bernama neurotransmitter sebagai impuls baru bagi
dendrit di neuron lainnya.
16
LATIHAN. Jawabalah pertanyaan berikut :
17