Anda di halaman 1dari 17

Untuk keperluan SMK Analis Kesehatan Ditkesad

Bidang Keahlian : Teknologi Laboratorium Medik

Histologi
HISTOLOGI
BAB I
PENDAHULUAN
Histologi: ilmu tentang struktur jaringan tubuh. Untuk mempelajari keadaan jaringan, dilakukan
dengan preparat sediaan irisan tipis jaringan yang diamati dibawah mikroskop. Cara pembuatan
sediaan histologis disebut mikroteknik

Patologi Anatomi merupakan cabang dari kedokteran yang yang mempelajari efek penyakit pada
struktur organ tubuh, baik secara makro maupun mikroskopis.

Penyakit yang diderita manusia umumnya didahului oleh suatu proses, yaitu mulai adanya penyebab
penyakit kemudian menimbulkan perubahan pada jaringan tubuh, yang berakibat pada perubahan
fungsi, atau terjadinya kerusakan jaringan/ organ tubuh hingga berakhir dengan kematian.

Perubahan-perubahan yang terjadi pada tingkatan seluler, jaringan/ organ tubuh yang ditimbulkan oleh
penyebab penyakit, kadang hanya dapat dipastikan dengan pemeriksaan Patologi Anatomik (PA),
contoh: penyakit kanker. Namun harus dipahami bahwa tidak semua penyakit memerlukan
pemeriksaan PA,

Laboratorium Patologi Anatomi. Di laboratorium Patologi Anatomi, bekerja : para dokter spesialis
Patologi Anatomi dan para Teknisi Patologi Anatomi. Teknisi Patologi Anatomi : mempunyai
kewajiban mengolah bahan pemeriksaan dengan baik (karena bahan pemeriksaan tersebut diambil dari
pasien yang membutuhkan pertolongan). Kesalahan pengolahan jaringan akan berdampak kepada
kesulitan membuat diagnosis yang benar/ tepat oleh dokter spesialis Patologi Anatomi, tentu hal ini
sangat merugikan tindakan selanjutnya terhadap pasien.

MACAM PEMERIKSAAN yang dapat dikerjakan di Patologi Anatomi :

1. Histopatologi, adalah pemeriksaan jaringan yang berasal dari bagian organ tubuh orang yang
sakit. Tujuannya adalah melihat perubahan bentuk dan susunan sel-sel dalam kesatuan sebagai
jaringan, untuk memastikan ke suatu diagnosis penyakit. Untuk itu diperlukan suatu pedoman
cara pemrosesan jaringan.

Sampel untuk pemeriksaan histopatologi, dapat diambil dari tubuh dengan jalan :

a. Biopsi : mengambil sebagian kecil jaringan yang sakit, contoh : biopsi hati, ginjal,

b. Kerokan : mengambil sebagian kecil jaringan yang sakit dengan tindakan mengerok

c. Operasi : mengangkat seluruh jaringan yang sakit, yang biasanya menyertakan sedikit
bagian yang tidak sakit sebagai batas; contoh : reseksi usus (diduga adanya tumor)

d. Autopsi : mengambil bahan pemeriksaan organ cadaver/jenazah (atas permintaan


sesuai prosedur autopsi klinik)

Berikut beberapa istilah lain yang perlu juga kita ketahui :

- Biopsi incisi : mengambil sedikt jaringan dari lesi yang dicurigai


- Biopsi eksisi : mengeluarkan seluruh lesi beserta jaringan yang berdekatan.
- Organectomy/ reseksi : mengeluarkan seluruh atau sebagian organ tertentu
- Operasi radikal : reseksi radikal adalah reseksi disertai pengambilan kelenjar- kelenjar

2
getah bening regional
- Lumpectomy, Kistektomi : mengeluarkan masa tumor/ jaringan kista.

2. Sitopatologi, pemeriksaan ini lebih menitik beratkan pada kelainan sel-sel jaringan terduga.
Pemeriksaan sitopatologi terbagi atas 2 bagian :

a. Sitologi eksfoliatif.

Prinsip dari pemeriksaan Sitologi eksfoliatif ialah sel-sel jaringan tubuh yang sakit kehilangan
daya kohesi antar sel sehingga mudah dilepas.

Bahan untuk pemeriksaan diambil dengan cara :

1) Apusan, usapan, atau sikatan : yang dengan sengaja melepaskan sel-sel dari
jaringan organ tubuh, contoh : pap-smear yaitu mengambil usapan leher rahim untuk
pemeriksaan kanker leher rahim.

2) Mengambil sel-sel yang terlepas dalam cairan tubuh, misal : dari urine, cairan
pleura, cairan asites, dll

b. Pemeriksaan Biopsi Jarum Halus (FNAB)

Karena adanya perbedaan target yang akan dilihat dimikroskop, tentu saja cara pemrosesan bahan
pemeriksaan untuk Sitopatologi berbeda dengan bahan untuk pemeriksaan Histopatologi.

3. Histokimia, pemeriksaan histokimia oleh sebagian ahli disebut pemeriksaan sampel dengan
pewarnaan khusus untuk lebih mendapat kepastian diagnosis pemeriksaan mikroskopik yang sulit
dipastikan dengan metode pewarnaan rutin. Dengan histokimia dapat dideteksi zat-zat/ senyawa
atau reaksi kimia yang terjadi di lokasi jaringan sakit, guna lebih membantu penetapan diagnosis.

Secara umum pemeriksaan histokimia dibagi menjadi :


a. histokimia non-enzimatik.
b. histokimia enzimatik.
Adalah pulasan yang berhubungan dengan enzim, baik untuk mendeteksi adanya enzim tertentu
maupun menggunakan enzim untuk mendeteksi zat/senyawa/reaksi kimia tertentu.
Beberapa enzim yang dapat dideteksi secara histokimia antara lain :
- Fosfatase
- Dehidrogenase
- Peroksidase

4. Immunopatologi, ialah pemeriksaan yang dilandasi atas reaksi antigen-antibodi.

Terdapat 2 jenis pemeriksaan :


a. immunopatologi selluler
b. immunopatologi jaringan

JENIS SAMPEL PEMERIKSAAN HISTOLOGI antara lain :


1. Saluran Cerna ( bagian dari : esofagus, lambung dan usus ),
2. Appendiks, Divertikulum, Perforasi, Hirschprung, Hernia
3. Kelenjar getah bening
3. Kelenjar Tiroid
4. Payudara (pengambilan secara : Eksisi, Lumpektomi, Mastektomi)
5. Tumor kulit
6. Kandung empedu

3
7. Tumor Pankreas
8. Ginjal, Testis, Penis, Prostat
9. Uterus, Servik Uteri, Tuba, Ovarium
LATIHAN. Jawabalah pertanyaan berikut :

1. Apa yang siswa ketahui tentang mikroteknik ?


2. Merujuk dari pengertian histologi, ada dua hal penting yang perlu disiapkan yaitu ...... dan .........
3. Suatu Laboratorium Patologi Anatomi memiliki kemampuan apa saja?
4. Sebutkan beberapa cara untuk mendapatkan sampel histologik !
5. Sebutkan kualifikasi tenaga kesehatan yang bekerja diLaboraorium Patologi Anatomi !
6. Beri 5 contoh jenis sampel jaringan untuk pemeriksaan histologi

4
BAB II.

PENGENALAN DASAR JARINGAN

1. SEL

Sel dan materi ekstra sel bersama-sama membentuk jaringan yang menyusun organ tubuh. Di semua
jaringan, sel itu sendiri merupakan satuan struktural dan fungsional dasar, yaitu bagian terkecil tubuh
yang hidup.

Diferensiasi sel. Manusia memiliki + 200 jenis sel yang berbeda, semua berasal dari zigot.

Tabel berikut menunjukan : Fungsi sel dari beberapa sel khusus

Fungsi Sel Khusus


1. Pergerakan Sel otot dan sel kontraktil lainya
2. Membentuk taut adhesif dan erat antar Sel epitel
sel
3. Sistesis dan sekresi komponen matriks Fibroblas, sel tulang dan tulang rawan
ekstrasel
4. Mengubah rangsang fisis dan kimiawi Sel neuron dan sensorik
menjadi potensial aksi
5. Sintesis dan sekresi enzim Sel kelenjar pencernaan
6. Sintesis dan sekresi substansi mukosa Sel kelenjar mukosa
7. Sintesis dan sekresi steroid Beberapa sel kelenjar adrenal, testis dan ovarium
8. Transport ion Sel-sel ginjal dan saluran kelenjar liur
9. Pencernaan intrasel Makrofag dan beberapa sel darah putih
10. Simpanan lipid Sel lemak
11. Absorbsi metabolit Sel-sel usus
Pada dasarnya tubuh menghadapi beraneka ragam pengaruh lingkungan (kondisi normal maupun
patologis), oleh karenanya sel yang sama dapt menunjukkan ciri dan perilaku berbeda pada daerah/
tempat dan keadaan yang berbeda pula.

a. Sitoplasma

- Sel memiliki 2 bagian utama : sitoplasma dan nukleus. Dengan pewarnaan Hematoxilin-Eosin
(H&E); komponen sitoplasma tidak dapat dibedakan dengan jelas, sedangkan nukleus tampak nyata
berwarna biru tua atau hitam.
- Komponen terluar dari sel disebut membran plasma, yang memisahkan sitoplasma dengan
lingkungan ekstrasel
- Sitoplasma terdiri dari komponen cair atau sitosol, yang didalamnya terdapat struktur
metabolik aktif, yaitu organel (antara lain : mitokondria, ribosom, lisosom, apparatus Golgi, proteosom
dll). Struktur sitoplasma minor lain adalah badan inklusi, dapat berupa timbunan karbohidrat
(granula glikogen), lipid (droplet lemak) atau pigmen (granula lipofusin).
- Bentuk dan motilitas sel ditentukan oleh sitoskeleton, terdiri dari : mikrotubulus; mikrofilamen
dan filamen intermediat
- Sitosol, mengandung ratusan enzim, misal enzim yang berperan dalam glikolisis; bahan-bahan
untuk sintesa protein; O2; CO2 ; ion-ion elektrolit; metabolit; produk buangan dll

5
b. Inti Sel

Inti sel (nukleus) mengandung blue print untuk semua srtuktur dan aktifitas sel, yang di kode pd DNA
kromosome. Inti sel juga mengandung perangkat molekuler untuk mereplikasi DNA-nya dan untuk
mensintesis RNA.

Komponen inti sel.

Inti sel memiliki struktur tampak bulat atau lonjong, umumnya tampak di bagian pusat sel.
Komponen utamanya adalah : selaput inti, kromatin (mengandung DNA dan protein terkait) dan
nukleolus

2. JARINGAN

Tubuh manusia pada dasarnya terdiri dari 4 tipe dasar jaringan, yaitu : epitel, jaringan ikat, otot, dan
saraf. Jaringan-jaringan ini tersusun atas sel dan molekul matriks ekstra sel, saling berhubungan dalam
berbagai proporsi, membentuk berbagai organ dan sistem dalam tubuh.

Tabel : Kharakteristik utama keempat jaringan dasar tubuh

Matriks
Jaringan Sel Fungsi Utama
ekstrasel
Epitel Kumpulan sel-sel polihedral Hanya sedikit Melapisi permukaan atau
rongga tubuh, sekresi
kelenjar
Ikat Beberapa jenis sel yang Sangat banyak Penyokong dan pelindung
menetap dan mengembara
Otot Sel kontraktil panjang Jumlah sedang Pergerakan
Saraf Juluran panjang yang saling Tidak ada Transmisi impuls saraf
menjalin

a. Jaringan Epitel

Fungsi Jaringan Epitel :

Secara umum, fungsi jaringan epitel adalah untuk membatasi atau melindungi permukaan organ,
rongga, maupun saluran di organ dalam maupun di organ luar tubuh. Namun, secara spesifik, fungsi
jaringan epitel sangat beragam mulai dari sebagai alat pelindung, alat sekresi, alat penerima impuls, alat
penyaring atau filtrasi, alat absorpsi, dan sebagai alat respirasi.

Ciri Ciri Jaringan Epitel.


Ciri-ciri jaringan epitel tersebut yaitu:
1. Jaringan epitel tidak memiliki ruang antarsel karena sel-sel dalam jaringan tersusun rapat.
2. Jaringan epitel tidak mengandung pembuluh darah, tapi memiliki ujung syaraf. Oleh karena itu,
sel-sel dalam jaringan epitel memperoleh makanan dari kapiler darah yang terdapat pada
membran basal dasar jaringan ikat.
3. Jaringan epitel mempunyai kemampuan regenerasi yang cukup tinggi, selama sel eputelium
mendapat pasokan nutrien,

Klasifikasi Jaringan Epitel


Diklasifikasikan berdasarkan bentuk dan jumlah lapisannya.
6
-Berdasarkan bentuknya, fungsi jaringan epitel dibedakan menjadi epitelium pipih, epitelium kubus, dan
epitelium batang. Epitelium pipih memiliki nukleus yang berbentuk cakram, epitelirum kubus memiliki
nukleus berbentuk bulat, sedangkan epitelium batang memiliki nukleus berbentuk oval memanjang.
Perhatikan gambar di bawah ini untuk mengetahui jenis-jenis jaringan epitel beserta letaknya di dalam
tubuh.

Adapun berdasarkan jumlah lapisannya, jaringan epitel dibedakan menjadi epitelium selapis dan
epitelium berlapis. Epitelium selapis tersusun dari satu lapisan sel yang sama, misalnya epitelium pipih
selapis, batang selapis, kubus selapir, atau batang berlapis semu. Sementara epitelium berlapis adalah
jaringan epitel yang tersusun dari 2 atau lebih lapisan sel epitelium, misalnya epitelium pipih berlapis,
epitelium kubus dan batang berlapis, epitelium transisional, dan epitelium kelenjar.

Letak Jaringan Epitel


Jaringan epitel terletak di organ luar maupun dalam tubuh. Masing-masing organ tersebut dilapisi oleh
jaringan epitel dengan struktur dan fungsi yang berbeda. Berikut ini jenis dan fungsi jaringan epitel
beserta letaknya pada organ tubuh.
JENIS JARINGAN FUNGSI LETAK

Sebagai alat Endotelium pada organ sirkulasi pembuluh darah,


Epitelium pipih
penyaring dan limfa, dan jantung; mesotelium yang melapisi rongga
selapis
respirasi perut, membran jantung, dan membran paru-paru.

Epitelium kubus Sebagai alat sekresi


Saluran kelenjar ludah, keringat, dan saluran ginjal.
selapis dan absorbsi

Sebagai alat sekresi,


Epitelium batang
absorbsi, dan Saluran pencernaan dari lambung sampai anus.
selapis
transpor ion

Epitelium batang Sebagai alat sekresi Bagian dalam saluran pernapasan.

7
JENIS JARINGAN FUNGSI LETAK

berlapis semu

Epitelium pipih Sebagai pelindung


Epidermis kulit, rongga mulut, va9ina, dan eskofagus.
berlapis dan penerima impuls

Epitelium kubus Saluran besar kelenjar susu, ludah, dan pangkal


Sebagai alat sekresi
dan batang berlapis esofagus.

Epitelium Sebagai alat


Organ urinari seperti ureter dan bagian dalam ginjal.
transisional penyaring

Epitelium kelenjar Sebagai alat sekresi Kelenjar endokrin dan kelenjar eksokrin.

b. Jaringan Ikat : Fungsi, Ciri, Klasifikasi, Gambar, dan Letaknya

Jaringan Ikat
Jaringan ikat adalah jaringan yang berfungsi untuk mengikat, menyokong, dan menambat jaringan-
jaringan maupun organ-organ penyusun tubuh.
Fungsi jaringan ikat sendiri, selain sebagai penguat bentuk dan pengokoh ikatan organ, juga berperan
dalam menyokong jaringan lain, sehingga ia juga kerap disebut jaringan penyokong.

Komponen Penyusun Jaringan Ikat


Jaringan ikat disusun oleh 2 komponen dasar, yaitu matriks dan sel-sel jaringan ikat. Matriks adalah
materi dasar yang terdapat dalam jaringan ikat yang berfungsi untuk melekatkan atau mengikat
jaringan-jaringan lain. Matriks tersusun dari 4 bahan utama : serat kolagen, serat elastis, serat retikuler,
dan bahan dasar.

8
Masing-masing bahan penyusun matriks tersebut memiliki sifat dan komponen yang berbeda-beda.
Perhatikan tabel di bawah ini!
KOMPONEN SIFAT PENYUSUN LETAK

Jaringan antara
Protein kolagen dengan tulang dan otot
Bersifat tidak elastis (mudah
Serat kolagen jumlah 25% dari (tendon);
robek) dan sangat kuat.
keseluruhan protein tubuh. jaringan antara
tulang dan kulit.

Pembuluh darah,
Elastin yang tersusun dari
Bersifat elastis seperti karet selaput tulang
Serat elastis muko polisakarida, protein,
dengan kelenturan tinggi. rawan di laring,
dan glikoprotein (fibrilin).
dan ligamen.

Kolagen dan serabut-


Serat Bersifat kurang elastis karena Hati, limpa, dan
serabut kolagen yang
retikuler tipis dan bercabang. kelenjar limfe.
dilapisi glikoprotein.

Bersifat lentur bila asam


hialuronatnya tinggi dan Mukopolisakarida sulfat Sendi dan tulang
Bahan dasar
bersifat kaku bila dan asam hialuronat punggung.
mukopolisakaridanya tinggi.
Selain tersusun atas matriks, jaringan ikat juga tersusun atas beberapa sel dari jenis dan fungsi yang
berbeda-beda, seperti sel fibroblas, makrofag, sel tiang, sel lemak, dan sel plasma (sel darah putih).

1. Sel fibroblas adalah sel berbentuk serat yang berfungsi mensekresikan kelebihan protein.
2. Sel makrofag adalah sel berbentuk tidak teratur yang berfungsi untuk fagositosis dan
pinositosis. Pinositosis adalah proses meminum partikel-partikel berupa zat-zat buangan yang
berupa cairan. Sementara, fagositosis adalah proses memakan sel-sel mati atau bakteri.
3. Sel tiang adalah sel yang berfungsi sebagai penghasil zat pencegah pembekuan darah (heparin)
dan zat yang mampu meningkatkan permeabilitas kapiler darah (histamin).
4. Sel lemak adalah sel yang berfungsi sebagai penyimpan lemak atau pembentuk jaringan lemak
(adiposa).
5. Sel plasma (sel darah putih) adalah sel berbentuk tidak teratur dan berfungsi untuk melawan
patogen berupa virus, bakteri, atau protozoa. Sel ini banyak ditemukan di saluran pernafasan
dan organ pencernaan manusia.

Jenis, Ciri, dan Fungsi Jaringan Ikat


Berdasarkan ciri struktur dan fungsinya, jaringan ikat dapat dibedakan menjadi 7 jenis yaitu jaringan ikat
longgar, jaringan ikat padat, jaringan tulang rawan, jaringan lemak, jaringan tulang, jaringan darah, dan
jaringan limfe.

1. Jaringan Ikat Longgar

9
Sesuai namanya, ciri dan struktur jaringan ikat longgar tersusun oleh sel-sel yang longgar (jarang).
Jaringan ini lebih banyak disusun oleh matriks berupa lendir (mukus) dengan serat kolagen dan serat
elastin. Sementara sel penyusunnya terdiri dari sel makrofag, sel tiang, sel plasma, dan sel lemak.

Ada 2 fungsi jaringan ikat longgar, yaitu :


(1) untuk membentuk organ dalam, seperti yang terdapat pada kelenjar limfa, hati, dan sumsum tulang.
(2) untuk menyokong, mengelilingi, membungkus, dan mengubungkan elemen dari jaringan lain, seperti
yang terdapat pada serat otot, jaringan di bawah kulit, membran pembantas jantung dan rongga perut,
serta membran mesenteris.

2. Jaringan Ikat Padat


Jaringan ikat padat adalah jaringan ikat yang dicirikan oleh susunan sel-sel dan matriks yang padat dan
teratur. Matriks yang terdapat di jaringan ini didominasi oleh serat kolagen yang bersifat fleksibel tapi
tidak elastis. Sedangkan sel penyusunnya didominasi oleh sel fibroblas.

Fungsi jaringan ikat padat adalah untuk menghubungkan satu organ dengan organ lainnya. Letak
jaringan ikat ini misalnya terdapat pada ligamen (penghubung tulang dengan tulang), tendon
(penghubung tulang dengan otot), dan lapisan dermis pada bagian kulit.

3. Jaringan Tulang Rawan


Jaringan tulang rawan (kartilago) adalah jaringan ikat yang mengalami spesialisasi dari jaringan ikat
berserat dan matriks elastis. Matriks elastis tulang rawan tersusun dari campuran polisakarida dan
protein yang disebut kondrin. Oleh sebab itu, sel tulang rawan disebut juga kondrosit. Kondrosit ini
dibentuk oleh kondroblas dan terletak di lakuna dalam selaput tulang rawan (perikondrium).

Jaringan tulang rawan dapat dibedakan menjadi 3, yaitu tulang rawan hialin, tulang rawan fibrosa, dan
tulang rawan elastis.

10
 Tulang rawan hialin adalah tulang rawan yang berfungsi untuk memberikan kekuatan,
membantu pergerakan, dan menyokong rangka embrionik. Jenis tulang rawan ini mengandung
kondroblas dan kolagen, sehingga warna dasarnya terlihat putih kebiruan dan transparan.
Tulang rawan hialin merupakan jenis tulang rawan terbanyak yang ada di dalam kerangka tubuh
hewan dan manusia. Beberapa di antaranya terdapat di trakea, laring, ujung tulang rusuk, dan
tulang dada.
 Tulang rawan elastis adalah tulang rawan yang berfungsi untuk memberikan fleksibilitas dan
sokongan pada organ. Sesuai fungsinya, jenis tulang rawan ini tersusun oleh serat elastin
berwarna kuning dan perikondrium. Tulang ini terdapat pada embrio, daun telinga, epiglotis,
laring, dan bagian luar telinga.
 Tulang rawan fibrosa adalah tulang rawan yang berfungsi untuk memberikan perlindungan
(proteksi) dan sokongan pada organ. Tulang rawan ini memiliki struktur lebih kokoh dan
fleksibel karena disusun oleh serabut kolagen kasar yang tidak teratur, sehingga warnanya
cenderung lebih gelap dan keruh. Tulang rawan fibrosa terdapat di perlekaan ligamen,
sambungan tulang belakang, dan simfisis pubis.

4. Jaringan Tulang
Tulang adalah jaringan ikat yang mengandung banyak mineral. Jaringan tulang tersusun oleh sel-sel
tulang yang disebut osteosit. Osteosit ini terdapat pada lakuna dan dibentuk oleh osteoblas.
Matriks penyusun jaringan tulang mengandung kolagen dan kalsium fosfat sehingga membuat struktur
jaringan ini menjadi sangat keras. Jika dilihat dengan mikroskop, jaringan tulang tersusun atas unit-unir
yang memiliki pembuluh darah. Pembuluh darah inilah yang menjadi penyupai zat makanan bagi
pertumbuhan tulang dan saraf.
Jaringan tulang berfungsi untuk menyokong tubuh, alat gerak, dan pelindung organ dalam tubuh..

5. Jaringan Lemak

Jaringan lemak (adiposa) adalah jaringan ikat yang berfungsi untuk menyimpan lemak. Lemak yang
disimpan pada jaringan ini digunakan sebagai cadangan makanan sekaligus sebagai penghangat tubuh.
Jaringan lemak memiliki sel-sel berbentuk bulat dengan membran sel yang tipis dan susunan yang
longgar.

6. Jaringan Darah
Jaringan darah adalah jaringan ikat yang wujudnya berupa cairan. Jaringan darah dikatakan termasuk
jaringan ikat karena ia mempunyai matriks ekstraseluler yang bernama plasma darah. Matriks tersebut
merupakan kriteria yang membedakan jaringan ikat dengan jaringan penyusun tubuh lainnya.
Secara umum, jaringan darah terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), keping
darah (trombosit), dan plasma darah.
11
7. Jaringan Limfe
Jaringan limfe (getah bening) adalah jaringan ikat yang tersusun oleh serat retikuler dan makrofag dan
berfungsi untuk menjaga kekebalan tubuh dan mengangkut cairan jaringan, lemak, protein, garam
mineral, dan zat-zat lain ke pembuluh darah. Jaringan ini terdapat pada beberapa organ, seperti timus,
tonsil, kelenjar limfe, dan limpa.

c. Jaringan Otot : Fungsi, Ciri, Klasifikasi, Gambar, dan Letaknya

Jaringan otot memungkinkan organ-organ di dalam maupun di luar tubuh dapat bergerak untuk
menjalankan fungsinya masing-masing, seperti gerakan jantung untuk memompa darah, gerakan
lambung untuk melumat makanan, gerakan kelopak mata, gerakan kaki dan tangan, atau gerakan-
gerakan tubuh lainnya.

Jaringan Otot
Jaringan otot adalah jaringan yang tersusun oleh sel-sel otot (serat otot) dan miofibril (serabut halus).
Penyusun jaringan otot mengandung filamen aktin dan miosin, dua jenis protein kontraktil yang
memungkinkan jaringan otot menjalankan fungsinya sebagai jaringan yang dapat berkontraksi,
memanjang dan memendek. Antar sel-sel dalam jaringan otot dibatasi oleh sarkolema atau lapisan
membran yang mengelilingi sel otot.

Macam Macam Jaringan Otot


Jaringan otot dapat dibedakan menjadi 2, yaitu jaringan otot volunter dan jaringan otot involunter.

1. Jaringan Otot Volunter


Jaringan otot volunter adalah jaringan otot yang bekerja atau berkontraksi di bawah pengaruh
kesadaran karena dilengkapi dengan jaringan syaraf yang langsung terhubung ke bagian otak. Jaringan
otot volunter juga kerap disebut otot sadar karena aktivitas dan gerakan jaringan otot ini dapat sesuai
dengan keinginan dan kesadaran kita.
Otot volunter bisa bekerja dengan cepat dan kuat, akan tetapi kerja otot ini bisa menimbulkan rasa
lelah. Jaringan otot di tubuh manusia yang memiliki sistem otot volunter di antaranya adalah otot
rangka atau otot lurik.

2. Jaringan Otot In-volunter


Jaringan otot involunter adalah jaringan otot yang bekerja atau berkontraksi di luar pengaruh kesadaran
karena tidak dilengkapi dengan jaringan syaraf sensorik. Gerakan jaringan otot ini sendiri dipengaruhi
oleh sistem syaraf otonom. Jaringan otot volunter juga kerap disebut otot tak sadar karena aktivitas dan
gerakan jaringan otot ini tidak dapat disesuaikan dengan keinginan kita.
Otot volunter umumnya bekerja dengan lambat, akan tetapi kerja otot ini bisa berlangsung dalam
jangka waktu yang sangat lama tanpa menimbulkan rasa lelah. Jaringan otot di tubuh manusia yang
memiliki sistem otot involunter di antaranya adalah otot jantung dan otot polos.

12
Fungsi Jaringan Otot dan Ciri-Cirinya
Berdasarkan fungsi dan struktur penyusunnya, jaringan otot dapat dibedakan menjadi 3, yaitu
jaringan otot polos, otot lurik, dan otot jantung. Masing-masing jaringan otot ini memiliki fungsi, ciri-
ciri, dan sistem kerja yang berbeda-beda. Selain itu, letak jaringan-jaringan otot tersebut juga saling
berpisah.

1. Jaringan Otot Polos

Jaringan otot polos adalah jaringan otot bersifat involunter yang terletak di dinding organ-organ dalam
tubuh, seperti saluran organ pencernaan manusia, organ pernapasan, reproduksi, pembuluh darah, dan
saluran ekskresi. Gerakan otot polos tidak dapat dikendalikan oleh kesadaran karena hanya dipersyarafi
oleh sistem syaraf otonom.
Karena bekerja di luar kesadaran, aktivitas gerak otot ini tidak akan menimbulkan rasa lelah, sekalipun
dilakukan terus menerus dalam jangka waktu yang lama.
Jaringan otot polos memiliki beberapa ciri spesifik yang membedakannya dengan jaringan otot lain. Ciri
ciri jaringan otot polos tersebut yaitu:

1. Sel pada jaringan berbentuk gelendong dan melancip di kedua ujungnya.


2. Memiliki sebuah nukleus di bagian tengah selnya.
3. Serabut halus yang melintang pada jaringan tidak terlihat.
4. Bekerja secara tidak sadar sehingga termasuk jenis otot involunter.
13
5. Bereaksi lambat, namun bekerja tanpa lelah dalam waktu yang lama.

2. Jaringan Otot Lurik

Jaringan otot lurik adalah jaringan otot bersifat volunter yang terletak melekat di bagian rangka. Oleh
karena itu, jenis jaringan otot ini juga kerap disebut jaringan otot rangka. Otot lurik bekerja di bawah
pengaruh kesadaran, oleh karena itu ia tidak mampu bekerja lama karena akan menimbulkan rasa lelah.
Selain untuk menggerakan tulang dan sistem rangka, fungsi otot lurik juga terkait dengan sarana
pelindung rangka dari benturan luar dan tempat melekatnya jaringan lemak.

Ciri ciri jaringan otot lurik tersebut yaitu:

1. Sel pada jaringan berbentuk silindris memanjang dan kedua ujungnya tidak bercabang.
2. Memiliki banyak nukleus di bagian sisi tepi selnya.
3. Serabut halus yang melintang pada jaringan terlihat, tapi tidak jelas.
4. Bekerja secara sadar sehingga termasuk jenis otot volunter.
5. Bereaksi cepat, namun dapat menimbulkan rasa lelah.

3. Jaringan Otot Jantung

Jaringan otot jantung adalah jaringan otot bersifat involunter yang hanya dapat ditemukan di jantung..
Jaringan otot ini bekerja di luar kesadaran karena gerakannya dipengaruhi oleh sel syaraf otonom, oleh
karena itu jantung kita tidak pernah lelah, meski berpuluh-puluh tahun terus bergerak memompa darah
ke seluruh tubuh.

Ciri ciri jaringan otot jantung tersebut yaitu:

1. Sel pada jaringan berbentuk silindris memanjang dengan kedua ujungnya bercabang.
2. Memiliki satu nukleus di bagian tengah selnya.
3. Serabut halus yang melintang pada jaringan terlihat jelas.

14
4. Bekerja secara tidak sadar sehingga termasuk jenis otot involunter.
5. Bereaksi sedang, namun bekerja tanpa lelah dalam waktu yang lama.

Perbedaan Otot Polos, Otot Lurik, dan Otot Jantung


Ditinjau dari struktur, fungsi, letak, dan beberapa karakteristik lainnya, kita bisa menemukan beberapa
perbedaan otot polos, otot lurik, dan otot janrung. Perbedaan-perbedaan tersebut telah kami rangkum
dalam bentuk tabel, sebagaimana disajikan di bawah ini.

KARAKTERISTIK OTOT POLOS OTOT LURIK OTOT JANTUNG

Gelendong melancip di Silindris, tidak bercabang Silindris, bercabang di


Bentuk Sel
kedua ujungnya di kedua ujungnya kedua ujungnya

Satu di bagian tengah Satu di bagian tengah


Nukleus Banyak di bagian tepi sel
sel sel

Miofibril Tidak terlihat Terlihat tidak jelas Terlihat jelas

Kendali Syaraf otonom Syaraf pusat Syaraf otonom

Jenis kerja Involunter Volunter Involunter

Kecepatan Lambat Cepat Sedang

Tidak terasa lelah saat Terasa lelah saat bekerja Tidak terasa lelah saat
Lama kerja
bekerja lama lama bekerja lama

Tendon atau melekat


Letak Dinding organ dalam Jantung
pada rangka

d. Jaringan Saraf : Fungsi, Ciri, Struktur, Gambar,

Jaringan Saraf
Jaringan saraf adalah jaringan yang hanya terdapat pada manusia dan hewan. Jaringan ini berfungsi
untuk menghantarkan impuls (rangsangan) yang diterima sistem syaraf tepi menuju sistem syaraf pusat,
dan sebaliknya. Perlu diketahui, sistem saraf pada hewan tingkat tinggi dan manusia dibedakan
menjadi 2 jenis, yaitu sistem saraf pusat yang terdiri dari sumsum tulang belakang dan otak; serta
sistem saraf tepi yang terdiri dari sistem saraf somatik (sistem indra) dan sistem saraf otonom (sistem
saraf di luar kesadaran).
Keduanya saling terhubung untuk dapat berfungsi sebagai sebuah sistem koordinasi, mulai dari
menerima informasi dalam bentuk rangsangan (stimulus), memproses informasi yang diterima, dan
memberi tanggapan (respon) terhadap rangsangan.

Struktur Sel Saraf


Sistem saraf, baik yang berupa sistem saraf pusat maupun sistem saraf tepi, tersusun atas jaringan-
jaringan saraf. Jaringan saraf tersebut tersusun lagi oleh jutaan sel saraf dengan struktur yang sama. Sel
saraf inilah yang dinamakan neuron.

15
Neuron atau sel saraf adalah sel yang berbeda dengan sel-sel pada jaringan penyusun tubuh lainnya.
Terdapat ciri spesifik yang dimilikinya yaitu adanya penjuluran sitoplasma yang panjang, serta adanya
komponen penyusun lain seperti dendrit dan akson.
Secara lengkap, struktur dan bagian-bagian sel saraf dapat Anda lihat pada gambar di bawah ini!

1. Badan Sel
Badan sel adalah komponen sel syaraf yang berukuran paling besar. Di dalamnya terdapat nukleus (inti
sel) dan sitoplasma yang memanjang dan bercabang.

2. Inti Sel (Nukleus)


Inti sel adalah inti dari sel saraf yang berfungsi sebagai regulator segala kegiatan yang terjadi di sel saraf.

3. Sitoplasma
Sitoplasma adalah cairan sel yang mengandung protein tinggi.

4. Dendrit
Dendrit adalah sekumpulan serabut sel saraf pendek yang bercabang-cabang halus dan merupakan
perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi sebagai penerima impuls dan menyampaikan impuls yang
diterimanya menuju badan sel.

5. Neurit (Akson)
Neurit atau akson adalah sebuah serabut sel saraf panjang yang merupakan perluasan dari badan sel.
Akson berfungsi untuk mengirimkan impuls yang telah diolah badan sel menuju sel saraf lainnya melalui
sinapsis.

6. Sel Schwann
Pada beberapa vertebrata, akson pada sel sarafnya diselubungi oleh sel schwann. Sel schwann adalah
sel penyokong akson yang berfungsi menyediakan suplai makanan bagi metabolisme akson dan
membantu regenerasi akson.

7. Sinapsis
Sinapsis adalah ujung dari akson yang berfungsi untuk meneruskan impuls menuju ke neuron lainnya.
Sinapsis dari satu neuron akan terhubung dengan dendrit dari neuron lainnya. Transmisi impuls
dilakukan dengan mengeluarkan bahan kimia yang bernama neurotransmitter sebagai impuls baru bagi
dendrit di neuron lainnya.

16
LATIHAN. Jawabalah pertanyaan berikut :

1. Apa makna satu sel pada makhluk hidup?


2. Tuliskan nama bagian dari sebuah sel !
3. Sebutkan 4 jaringan dasar yang kemungkinan selalu terdapat pada suatu organ.
4. Jaringan epitel, berdasarkan bentuknya dapat dibedakan terdiri dari ........,,,,,,
5. Berdasarkan fungsi dan sturktur jaringan otot dapat dibedakan menjadi 3, sebutkan
6. Apa yang siswa ketahui tentang matriks pada bahasan jaringan ikat ?

======== 000O00 =======

17

Anda mungkin juga menyukai