Anda di halaman 1dari 4

BAB IV

4. Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015


PG Kebon Agung Malang telah menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015
sesuai dengan standar Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015. penerapan sistem manajemen
mutu ISO 9001:2015 di perusahaan di dukung dengan adanya sertifikasi ISO 9001 versi 2015
yang di peroleh perusahaan. sertifikasi ISO yang di peroleh di perusahaan menunjukan bahwa
perusahaan telah mampu memenuhi persyaratan-persyaratan yang ditetapkan. salah satunya
persyaratan dokumentasi antara lain manual mutu, prosedur-prosedur operasiona, Intruksi
kerja, dan dokumen atau form-form terkait yang menjelaskan bahwa sistem manajemen mutu
berfokus pada konsistensi proses kerja.

4.1 Kebijakan Mutu


Pabrik Gula Kebon Agung (PG. Kebon Agung) sebagai unit produksi
PT. Kebon Agung yang bergerak dalam industri gula berkomitmen menjadi pemimpin pasar di
tingkat domestik serta kompetitif di tingkat nasional dan regional, dengan cara:

1. Memenuhi atau melampaui kebutuhan dan harapan pelanggan secara konsisten


2. menaati seluruh persyaratan sistem mutu yang berfokus pada pengembangan mutu dan
teknologi
3. menaati semua peraturan perundang-undangan yang berlaku

4. Melakukan inovasi dan menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik
demi peningkatan nilai perusahaan serta pertumbuhan yang kuat, menguntungkan, dan
berkelanjutan dalam aspek ekonomi, sosial, dan etika bisnis
5. Dukungan dan keterlibatan Pemasok dan seluruh Karyawan

4.2 Manual Mutu


Manual Mutu PG Kebon Agung berisi tentang garis-garis besar penerapan sistem
manajemen mutu yang digunakan PG Kebon Agung sebagai pedoman atau acuan dalam
pelaksanaan sistem manajemen mutu yang telah sesuai dengan standar ISO 9001:2015. Manual
Mutu memuat penjelasan umum dan pemenuhan klausul-klausul ISO 9001:2015 mengenai
sistem manajemen mutu yang di terapkan di PG Kebon Agung dan prosedur-prosedur kerja
yang digunakan sebagai bukti implementasinya.
Bukti Implementasinya di tunjukkan dengan adanya job desk karyawan dalam masing-
masing bidang pekerjaan dan instruksi kerja yang digunakan sebagai panduan karyawan dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawab masing-masing sesuai bidang pekerjannya.

4.3 Sasaran Mutu


Penerapan sistem manajemen mutu memberikan persyaratan bagi PG Kebon Agung
untuk menetapkan sasaran mutu yang digunakan sebagai acuan untuk mencapai kesesuaian
proses dan produk yang ditetapkan. sasaran mutu sendiri dibuat spesifik dan sejalan dengan
kebijakan mutu
Sasaran Mutu yang di tetapkan oleh PG. Kebon Agung Malang Pada divisi Tanaman
disesuaikan dengan standar ISO 9001:2015 Contoh sasaran mutu pada Divisi Tanaman PG
Kebon Agung Malang adalah Tebu yang masuk ke PG kebon Agung harus memenuhi standar
MBS yaitu:

1. M (Manis) : tebu harus memiliki brix ± 15%


2. B (Bersih) : tebu yang diangkut dalam truk tidak mengandung sampah seperti
dadak, akar, tanah, serta sogolan
3. S (Sehat) : waktu dari tebu ditebang hingga di giling tidak lebih dari maksimal 48
jam

4.4 Tanggung Jawab Manajemen


Dalam penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2015 di PG Kebon Agung
Malang, Kunci sukses dalam mempertahankan sertifikat sistem manajemen mutu ISO
9001:2015 adalah adanya tanggung jawab dan rasa memiliki yang tinggi dari setiap unsur yang
ada didalam PG Kebon Agung terhadap apa yang sudah dimiliki PG Kebon Agung saat ini,
sehingga kewajiban untuk untuk menjaga dan mempertahankan mutu bukan hanya menjadi
tugas manajemen puncak saja tetapi menjadi tugas dan kewajiban semua personel yang ada di
dalam PG Kebon Agung Malang.
Tanggung jawab manajemen dalam penerapan sistem manajemen mutu menekankan
kepada keterlibatan manajemen puncak dalam mengambil keputusan, pengambilan keputusan
tersebut merupakan langkah manajemen puncak dalam menetapkan suatu kebijakan mutu dan
menentukan sasaran mutu yang akan dicapai.
Penerapan sistem manajemen mutu di PG Kebon Agung juga melibatkan kedisiplinan
karyawan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai job desk masing-masing,
dilihat dari adanya kontribusi karyawan dalam menghadiri meeting atau briefing yang
diadakan, serta tepat waktu hadir dalam bekerja, yang dapat ditunjukan melalui daftar hadir
karyawan dan absensi karyawan.

4.5 Manajemen Sumber Daya


Penerapan sistem manajemen mutu mencakup aspek manajemen sumber daya, dapat dilihat
melalui kemampuan perusahaan dalam menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk
menjalankan aktivitas sistem manajemen mutu dengan menetapkan kriteria yang ditetapkan
oleh perusahaan dapat dilihat dari tingkat pendidikan karyawan.
selain itu, PG Kebon Agung juga menerapkan jadwal pelatihan bagi setiap karyawan
guna menunjang kemampuan yang dimiliki karyawan terhadap bidang pekerjaannya masing-
masing. pelatihan yang diberikan sudah terjadwal setiap periode pertahunnya, namun dalam
pelaksanaan perlatihan bersifat tentative, artinya di sesuaikan dengan kebutuhan perusahaan
dan kebutuhan karyawan yang akan diikutsertakan dalam pelatihan.
Pelatihan diadakan guna memberikan pemahaman dan kesadaran, agar dapat
melaksanakan tugas dan tanggung jawab masing-masing sesuai dengan kebijakan, sasaran dan
prosedur yang telah di tetapkan.
Penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2015 di PG kebon Agung Malang juga
dilihat dari infrastruktur yang disediakan perusahaan guna menunjang aktivutas karyawan
dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab masing-masing. Infrastruktur yang diberikan
meliputi bangunan, ruang kerja, software maupun hardware, alat dan mesin untuk produksi,
serta alat telekomunikasi dan transportasi.
Infrastruktur atau sarana dan prasarana kerja yang disediakan disesuaikan dengan
prosedur yang berlaku berdasarkan standar ISO 9001: 2015, Setip sarana dan prasarana yang
digunakan, dirawat dan dipelihara agar tetap dalam kondisi baik dan layak untuk dipakai.
Pemeliharaan sarana dan prasarana sudah diatur dalam prosedur SOP dan intruksi kerja yang
telah sesuai dengan standar yang berlaku.

4.6 Pengukuran, Analisis dan Perbaikan


Bentuk Penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2015 di PG Kebon Agung juga dapat
dilihat dari perusahaan menetapkan metode-metode yang digunakan untuk mengukur kinerja
sistem manajemen mutu guna memenuhi persyaratan pelanggan, melalui survey terhadap
pelanggan. Melalui survey tersebut, perusahaan memperoleh informasi melalui persepsi
pelanggan teerhadap kualitas produk yang dihasilkan. Survei ini dilakukan perusahaan sesuai
dengan Prosedur pengukuran kepuasan pelanggan antara lain dengan menggunakan kuisioner
kepuasan pelanggan, maupun wawancara langsung dengan pelanggan.
Metode Lainnya yang digunakan untuk mengukur kinerja sistem manajemen mutu yang
diterapkan diperusahaan terhadap persyaratan-peryaratan yang ditetapkan yaitu melalui audit
internal. PG Kebon Agung melakukan Audit Internal setiap satu tahun sekali. Audit Internal
dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana kesesuaian perusahaan dalam menerapkan sistem
manajemen mutu yang mengacu pada prosedur atau SOP audit internal mutu, sehingga dari
hasil audit tersebut dapat diketahui penyebab ketidaksesuaian terhadap pelaksanaan sistem
manajemen mutu di perusahaan dengan standar yang telah ditetapkan dengan didukung oleh
dokumen form laporan hasil audit internal, form ketidaksesuaian, dan checklist audit internal.
Hasil audit internal yang menunjukkan penyebab ketidaksesuaian, nantinya akan
dievaluasi oleh manajemen dalam rapat tinjauan manajemen, untuk meninjau tindakan-
tindakan selanjutnya yang akan di ambil sebagai langkah perbaikan.
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Susilo (2003:9-10) penerapan sistem manajemen
mutu merupakan upaya sistematis melalui fungsi perencanaan, pelaksanaan, pemeriksaan,
pengendalian, serta tindak lanjut terhadap semua unsur organisasi, baik internal maupun
eksternal untuk merealisasikan komitmen, kebijaksanaan dan sasaran mutu yang telah
diterapkan dalam rangka membrikan kepuasan pelanggan untuk masa sekarang maupun masa
depan.

Anda mungkin juga menyukai