Anda di halaman 1dari 5

Kriptometri

XII – MIPA 2
Mahrita Syavira Rachmah ( 25 )
Renaldi Kusuma N. ( 33 )
I. Tujuan :
Memahami peristiwa kriptometri

II. Dasar Teori :

Penyimpangan Semu Hukum Mendel (Kriptomeri, Polimeri, Epistasis dan


Hipostasis) - Nisbah genotip maupun fenotip yang dihasilkan oleh Mendel akan
terpenuhi jika setiap sifat hanya ditentukan oleh alel dalam satu lokus. Alel
dalam setiap lokus bersegregasi bebas dengan lokus lain, dan gen-gen terdapat
pada inti.

Pada kasus-kasus tertentu, perbandingan fenotip 9 : 3 : 3 : 1 tidak dipenuhi,


tetapi menghasilkan perbandingan fenotip yang berbeda, misalnya 9 : 3 : 4, 15 :
1, atau 12 : 3 : 1. Munculnya perbandingan yang tidak sesuai ini disebut
penyimpangan semu hukum Mendel.

1. Kriptomeri

Kriptomeri merupakan interaksi komplementasi yang terjadi, karena munculnya


hasil ekspresi suatu gen yang memerlukan kehadiran alel tertentu pada lokus
lain. Contoh interaksi komplementasi ini, terjadi pada proses pembentukan
warna bunga Linaria maroccana. Warna bunga ditentukan oleh kandungan
antosianin dan keadaan pH sel. Kandungan antosianin pada bunga ditentukan
oleh satu gen yang mempunyai dua alel dominan resesif (Misal A dan a).

Tanaman akan mengandung antosianin apabila mempunyai alel dominan A. Gen


pada lokus lain dapat menghasilkan senyawa yang menyebabkan sel
berlingkungan asam atau basa. Lingkungan asam basa sel ini dikendalikan oleh
sepasang alel dominan resesif pula (misalnya alel B dan b). Alel dominan B
menyebabkan sitoplasma bersifat basa, sedangkan alel resesif b membuat
sitoplasma bersifat asam.

Pada bunga Linaria maroccana terdapat tiga warna bunga yaitu merah, putih, dan
ungu. Jika bunga Linaria maroccana berbunga merah galur murni disilangkan
dengan bunga putih galur murni, maka akan diperoleh F1 yang semuanya
berbunga ungu. Jika sesama F1 disilangkan, maka akan menghasilkan fenotip
dengan perbandingan bunga ungu : merah : putih = 9 : 3 : 4

Dari hasil penyilangan di atas, dapat disimpulkan bahwa:

a) Fenotip warna bunga ungu memiliki pigmen antosianin dalam lingkungan


basa dengan genotip A-B-.
b) Fenotip warna bunga merah memiliki pigmen antosianin dalam lingkungan
asam dengan genotip A-bb.

c) Fenotip warna bunga putih tidak memiliki pigmen antosianin dengan genotip
aabb.

III. Cara Kerja :


1. Siapkan dua buah baling-baling genetika dari kegiatan 5.2 simbol gen
pada lengan diganti dengan huruf simbol sebagai berikut.
A = gen yang menyebabkan adanya antosian
a = gen yang menyebabkan tidak ada antosian
B = gen yang menyebabkan suasana basa
b = gen yang menyebabkan suasana asam
Antosian dalam suasana asam menunjukan warna merah.
Antosian dalam suasana basa menunjukan warna ungu.

2. Lakukan pemutaran baling-baling paling sedikit 96 kali.


3. Tulislah fenotipe dan genotipe yang menucul di dalam tabel sperti pada
kegiatan 5.2 dengan ketentuan sebagai berikut.
A-B = warna bunga ungu aaB = warna bunga putih
A-bb = warna bunga merah aabb = warna bunga putih

IV. Pertanyaan :
1. Berapa macam kemungkinan kombinasi gen dari genotipe yang muncuk
dalam persilangan tersebut?
2. Dari hasil percobaan anda tersebut, dapatkah and menunjukan faktor
manakah yang tersembunyi?
3. Dari hasil percobaan anda tersebut, secara singkat dapat dibuat diagram
persilangan antara tanaman Linaria maroccana berbunga merah dengan
tanaman Linaria moroccana berbunga putih sebagai berikut.

P1 : Aabb >< aaBB


( merah ) ( putih )

Gamet : Ab ↓ aB
F1 : AaBb
( ungu )
P2 : AaBb >< AaBb
( ungu ) ( ungu )
Gamet : AB ; Ab ; aB ; ab AB ; Ab ; aB ; ab
Interasksi Gen

XII – MIPA 2
Cindy Amanda Puteri ( 09 )
Dimas Cahya F ( 12 )

Anda mungkin juga menyukai