Pedoman Penyusunan KTSP SMK 2019 Ok Final Ok PDF
Pedoman Penyusunan KTSP SMK 2019 Ok Final Ok PDF
PENDAHULUAN
A. Rasional
Satuan pendidikan adalah garda terdepan penyelenggaraan sistem
pendidikan. Agar semua program yang ada di sekolah berjalan dengan baik,
maka harus direncanakan dengan baik pula. Salah satu dokumen yang harus
ada dalam sistem perencanaan sekolah adalah dokumen kurikulum, yang
dikenal dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KTSP adalah
dokumen yang menggambarkan legalitas sebuah proses pembelajaran di
satuan pendidikan karena KTSP harus disahkan dan disetujui oleh pihak-pihak
yang berwenang. KTSP adalah blueprint proses pembelajaran di sebuah
satuan pendidikan, yang disebut juga dengan desain kurikulum di satuan
pendidikan. KTSP menggambarkan tujuan satuan pendidikan yang akan
dicapai, apa saja yang harus diajarkan kepada peserta didik dan bagaimana
proses serta pengaturan waktunya, serta bagaimana melakukan penilaian
hasil pembelajaran dan evaluasinya. Di dalamnya juga diatur bagaimana
peserta didik difasilitasi untuk mengembangkan kepribadian, minat dan
bakatnya. Hal Ini memberi gambaran bahwa KTSP adalah dokumen yang
harus dipersiapkan, disusun, dikembangkan, dievaluasi, dan direvisi dengan
prosedur yang benar. Dengan demikian proses pengembangannya menuntut
pengetahuan, keterampilan, serta pengalaman yang cukup dari para
pelakunya.
KTSP adalah dokumen sekolah yang khas, sesuai dengan karakteristik
serta kebutuhan masing-masing sekolah tanpa mengurangi bobot minimal
muatan kurikulum secara nasional. KTSP disusun oleh tim pengembang yang
disebut dengan Tim Pengembang Kurikulum atau TPK, yang harus ada di
masing-masing sekolah. Mengingat pentingnya fungsi KTSP dalam
pengelolaan perlu pedoman bagi pihak-pihak yang berkepentingan, agar
KTSP menjadi dokumen yang berkualitas.
1
Pedoman penyusunan KTSP ini disusun sebagai pedoman seluruh
pihak yang berkepentingan dengan kurikulum dan pembelajaran di SMK,
sebagai salah satu upaya menjaga dan meningkatkan mutu SMK di Jawa
Tengah.
B. Pengertian KTSP
KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan
di masing-masing satuan pendidikan. KTSP SMK adalah keseluruhan program
aktivitas pembelajaran baik terstruktur maupun hidden yang terdokumentasi
dengan rapi, digunakan sebagai acuan pelaksanaan pembelajaran di SMK untuk
memberikan berbagai pengalaman belajar bermakna dan berdampak besar
bagi peserta didik dalam bekerja, melanjutkan pendidikan atau berwirausaha
dan diatur oleh sekolah. KTSP SMK merupakan kurikulum implementatif yang
disusun dan dilaksanakan oleh satuan pendidikan yang bersangkutan.
C. Landasan Yuridis
2
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar
dan Pendidikan Menengah
6. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai Kegiatan
Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
79 tahun 2014 Tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013.
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 4 tahun 2018 tentang
Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan dan Penilaian Hasil belajar
oleh Pemerintah.
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 tahun 2018
tentang Penguatan Pendidikan Karakter di SMK.
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
34 tahun 2018 tentang Standar Nasional Pendidikan Sekolah Menengah
Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan;
11. Peraturan Daerah Jawa Tengah Nomor 9 tahun 2012 tentang Bahasa,
Sastra, dan Aksara Jawa.
12. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 57 tahun 2013 Petunjuk
Pelaksanaan tentang Peraturan Daerah Jawa Tengah Nomor 9 tahun 2012
tentang Bahasa, Sastra, dan Aksara Jawa.
13. Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 06/D.D5/KK/2018 tentang Spektrum
Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan;
14. Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 07/D.D5/KK/2018 tentang Spektrum
Struktur Kurikulum Sekoah Menengah Kejuruan dan Madrasah Aliyah
Kejuruan.
3
D. Tujuan Penyusunan Pedoman KTSP SMK
Pedoman Penyusunan KTSP SMK Jawa Tengah disusun dengan maksud
dapat digunakan sebagai panduan bagi SMK dalam mengembangkan
kurikulum implementatif secara lebih baik, terstruktur, efektif, dan efisien.
Tujuan utama pengembangan KTSP adalah tersusunnya kurikulum
implementatif di SMK sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran di
sekolah yang terdokumentasi dengan baik, dipahami oleh seluruh guru dan
pihak-pihak yang berkepentingan dalam penyelanggaraan pendidikan di SMK di
Jawa Tengah.
KTSP yang baik akan mendorong percepatan peningkatan mutu SMK
sebagai salah satu pilar pengembangan sumber daya manusia, yaitu:
1. Merevitalisasi SMK sebagai lembaga pendidikan untuk penyiapan tenaga
kerja tingkat menengah;
2. Meningkatkan komitmen SMK, kepala sekolah, guru, komite sekolah, dunia
kerja, dan Dinas Pendidikan Provinsi dalam peningkatan kualitas layanan,
output, dan outcome pendidikan kejuruan di SMK;
3. Meningkatnya kapasitas kepala sekolah, ketua kompetensi keahlian dan
para guru dalam mengembangkan kurikulum implementatif yang sesuai
dengan kebutuhaan sekolah dan pemangku kepentingan.
4. Menyinkronkan kompetensi-kompetensi yang tertuang dalam standar isi
ke dalam silabus dan menstrukturkan menjadi program pembelajaran
kejuruan 3 dan 4 tahun.
E. Pengguna Pedoman Penyusunan KTSP SMK.
Pedoman ini disusun untuk digunakan sebagai pedoman pengembangan,
pelaksanaan dan evaluasi KTSP SMK di lingkungan Jawa Tengah, dengan
sasaran pengguna:
1. Tim Pengembang Kurikulum SMK Provinsi Jawa Tengah;
2. Pengawas SMK;
3. Kepala sekolah dan wakil kepala sekolah;
4. Tim Pengembang Kurikulum Sekolah
5. Ketua program/kompetensi keahlian;
6. Guru; dan
7. Para stake holder (praktisi dunia kerja, akademisi, dewan pendidikan
daerah).
4
ACUAN PENYUSUNAN KTSP
A. Acuan Konseptual
KTSP adalah dokumen yang menggambarkan rancangan seluruh proses
pembelajaran di sebuah satuan pendidikan, yang disebut juga dengan desain
kurikulum di satuan pendidikan. KTSP juga menggambarkan apa saja yang
harus diajarkan kepada peserta didik dan bagaimana proses serta pengaturan
waktunya. Selain itu KTSP juga harus memberi gambaran pengalaman belajar
seperti apa yang harus dialami oleh peserta didik melalui kegiatan
intrakurikuler, kokurikuler, ekstrakurikuler serta budaya sekolah. Oleh sebab itu
KTSP disusun dan dikembangkan dengan acuan konseptual di bawah ini, yaitu:
5
Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi,
bakat, minat, serta tingkat perkembangan kecerdasan; intelektual,
emosional, sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.
5. Kesetaraan Warga Negara Memperoleh Pendidikan Bermutu
Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang holistik dan berkeadilan dengan memperhatikan
kesetaraan warga negara memperoleh pendidikan bermutu.
6. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan
Kompetensi peserta didik yang diperlukan antara lain berpikir kritis dan
membuat keputusan, memecahkan masalah yang kompleks secara lintas
bidang keilmuan, berpikir kreatif dan kewirausahaan, berkomunikasi dan
berkolaborasi, menggunakan pengetahuan kesempatan secara inovatif,
mengelola keuangan, kesehatan, dan tanggung jawab warga negara.
7. Tuntutan Dunia Kerja
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya
pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai
kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum perlu mengembangkan jiwa
kewirausahaan dan kecakapan hidup untuk membekali peserta didik
dalam melanjutkan studi dan/atau memasuki dunia kerja. Terlebih bagi
peserta didik pada satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang
tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
8. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa
masyarakat berbasis pengetahuan di mana Ipteks sangat berperan
sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus
melakukan penyesuaian terhadap perkembangan Ipteks sehingga tetap
relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum
harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan
dengan perkembangan Iptek.
9. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah serta Lingkungan
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan
karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan
6
yang sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-
hari. Oleh karena itu, kurikulum perlu memuat keragaman tersebut untuk
menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan
daerah dan lingkungan.
10. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media
pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong
partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional.
Untuk itu, kurikulum perlu memperhatikan keseimbangan antara
kepentingan lokal, daerah dan nasional.
11. Dinamika Perkembangan Global
Kurikulum dikembangkan untuk meningkatkan kemandirian, baik pada
individu maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan
oleh pasar bebas. Pergaulan antar bangsa yang semakin dekat
memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai
kemampuan untuk hidup berdampingan dengan bangsa lain.
12. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial
budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman
budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat ditumbuh
kembangkan terlebih dahulu sebelum mempelajari budaya dari daerah
dan bangsa lain.
13. Karakteristik Satuan Pendidikan
Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan
pendidikan.
B. Prinsip Pengembangan
Agar KTSP dapat digunakan sebagai pegangan bagi seluruh pihak yang
berkepentingangan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di SMK, maka
KTSP harus dikembangkan dengan prinsip-prinsip:
7
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik dan lingkungannya pada masa kini dan yang akan datang.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik
memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk
mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi
peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan
kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan pada masa kini dan
yang akan datang. Memiliki posisi sentral berarti bahwa kegiatan
pembelajaran harus berpusat pada peserta didik.
2. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan pada proses pengembangan, pembudayaan, dan
pemberdayaan kemampuan peserta didik untuk belajar sepanjang hayat.
Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan
formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan
tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan
manusia seutuhnya.
3. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi (sikap,
pengetahuan, dan keterampilan) bidang kajian keilmuan dan mata
pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan
antar jenjang pendidikan.
C. Prosedur Operasional
Prosedur operasional pengembangan KTSP sekurang-kurangnya meliputi:
1. Analisis
Ada tiga macam analisis yang harus dilakukan oleh Tim Pengembang
Kurikululum Sekolah dan guru sebelum mengembangkan kurikulum, yaitu:
a. Analisis ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai
Kurikulum.
8
Sebelum merancang, mengembangkan atau me-review KTSP, setiap
personal yang terlibat di dalamnya harus menganalis berbagai
peraturan perundangan yang berlaku. Peraturan-peraturan berupa
undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan menteri
pendidikan, peraturan daerah dan peraturan-peraturan lain yang
berkaitan dengan kurikulum dan pembelajaran di SMK dibaca, dikaji,
dan digunakan sebagai landasan dalam menysusn KTSP.
13
9
memperhitungkan kebutuhan sumber daya yang dibutuhkan. Analisis
sumber daya meliputi analisis pendidik dan tenaga kependidikan,
analisis ketercukupan sarana dan prasarana, analisis sumber dana,
dan analisis sumber daya lainnya.
10
2. Dinas pendidikan Provinsi Jawa Tengah sesuai dengan kewenangannya
melakukan koordinasi dan supervisi, serta pengesahan dokumen.
Di dalam menjalankan kewenangannya, Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan provinsi Jawa tengah menugaskan cabang Dinas Pendidikan
untuk mengawal kebijakan tersebut dalam bentuk pendataan, pemberian
rekomendasi, dan pembinaan sesuai dengan kewenangannya.
11
2. Implentasi PPK berbasis budaya sekolah
Penguatan Pendidikan Karakter berbasis budaya sekolah
merupakan sebuah kegiatan untuk menciptakan iklim dan lingkungan
sekolah yang mendukung praksis Pendidikan Karakter mengatasi ruang-
ruang kelas dan melibatkan seluruh sistem, struktur, dan pelaku
pendidikan di sekolah.
Penguatan Pendidikan Karakter berbasis budaya sekolah berfokus
pada pembentukan budaya yang merepresentasikan nilai-nilai utama
Pendidikan Karakter yang menjadi prioritas satuan pendidikan, meliputi
kegiatan: pembiasaan, keteladanan, pendampingan, tradisi sekolah,
ekstrakurikuler, dan evaluasi norma dan peraturan sekolah. Budaya
sekolah ini diintegrasikan dalam keseluruhan kegiatan di sekolah yang
tercermin dari suasana dan lingkungan sekolah yang kondusif.
Salah satu budaya penting yang harus dibangun di sekolah budaya
literasi, melalui gerakan literasi sekolah atau GLS . Mengingat pentingnya
literasi dalam peningkatan kualitas kemanusiaan, gerakan literasi sekolah
wajib dilakukan di SMK, dengan berbagai tahapannya.
12
dilakukan. Meskipun secara implisit kegiatan ekstra kuirkuler sudah
mengandung nilai-nilai karakter, namun tetap harus diungkap secara
eksplisit serta direfleksikan dan ditegaskan kembali di akhir kegiatan.
13
pendidik merupakan unsur yang mutlak diperlukan dalam kuantitas
dan kualitas yang memadai. Selain itu tenaga kependidikan pada
masing-masing satuan pendidikan sangat diperlukan untuk
mendukung pelaksanaan KTSP.
c. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Satuan Pendidikan
Pengembangan dan pelaksanaan KTSP memerlukan dukungan
berupa ketersediaan sarana dan prasarana satuan pendidikan. Yang
termasuk sarana satuan pendidikan adalah segala kebutuhan fisik,
sosial, dan kultural yang diperlukan untuk mewujudkan proses
pendidikan pada satuan pendidikan. Selain itu unsur prasarana
seperti lahan, gedung/bangunan, prasarana olahraga dan prasarana
kesenian, serta prasarana lainnya sangat diperlukan sebagai unsur
penunjang yang memberikan kemudahan pelaksanaan KTSP.
2. Alur Pengembangan KTSP
No AGENDA OUTPUT ADMINISTRASI KETERANGAN
PROSES MANUAL
1 Sekolah membentuk atau SK Tim Pengembang
memperbarui Tim Pengembang Kurikulum Sekolah
Kurikulum
2 Sekolah melakukan analisis Hasil analisis.
konteks (analisis regulasi, analsis
daya dukung, dan analisis
kebutuhan siswa)
3 Sekolah melakukan workshop Draft Buku I, II, dan III Dibawah binaan
pengembangan KTSP sesuai dan disupervisi oleh
prosedur dengan melibatkan pengawas pembina.
pihak-pihak yang
berkepentingan.
4 Sekolah melaksanakan Surat keterangan Contoh surat
sinkronisasi kurikulum dengan tentang keterlibatan keterangan
DUDI (minimal satu DUDI setiap DUDI dalam terlampir
kompetensi keahlian) pengembangan KTSP
setiap kompetensi
keahlian.
Bukti muatan kurikulum
hasil sinkronidsasi
dengan DUDI.
5 Verifikasi Buku I, II, dan III oleh Instrumen verifkasi Buku I, Instrumen verifikasi
pengawas sekolah. II, dan III terlampir.
6 Pengesahan dokumen KTSP Bukti keterlaksanaan Langkah
secara on-line pengembangan KTSP. selengkapnya
dapat dibaca di
laman apliasi E-
KTSP.
14
BAB III
KOMPONEN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
A. Komponen KTSP
Sebagai sebuah dokumen yang yang menjadi pedoman dalam
penyelenggaraan pembelajaran pendidikan di satuan pendidikan, KTSP harus
memuat komponen-komponen yang diperlukan sebagai panduan pihak-pihak
yang berkepentingan yang ada di satuan pendidikan tersebut. Adapun
komponen-komponen yang perlu ada di dalam KTSP SMK adalah sebagai
berikut:
1. Visi, Misi, dan Tujuan Pendidikan Satuan Pendidikan SMK/MAK
a. Visi mendeskripsikan cita-cita yang jelas, realistik, dan terukur yang
hendak dicapai oleh satuan pendidikan SMK dimasa yang akan
datang. Batasan waktudi masa datang dinyatakan secara jelas.
b. Misi mendeskripsikan indikator-indikator yang harus dilakukan oleh
SMK melalui rencana tindakan nyata dalam mewujudkan visi satuan
pendidikan.
c. Tujuan pendidikan mendeskripsikan hal-hal yang perlu diwujudkan
sesuai dengan karakteristik satuan Pendidikan SMK. Tujuan PMK
adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak
mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.
2. Standar Kompetensi Lulusan SMK
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Pendidikan Menengah Kejuruan
adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan bidang dan lingkup
kerja.
Standar kompetensi lulusan SMK/MAK dirumuskan secara
menyeluruh dalam satu kemampuan utuh dengan mengintegrasikan
dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan berdasarkan Gradasi
Kompetensi pada masing-masing program pendidikan 3 (tiga) tahun dan 4
(empat) tahun. Pengintegrasian ini dilakukan sebab ketiga dimensi tersebut
bukan merupakan komponen yang saling terpisahkan melainkan saling
melengkapi antara 1 (satu) dengan yang lain. Gradasi Kompetensi
15
diharapkan dapat memberikan ruang dan kesempatan berkembangnya
kompetensi lulusan secara optimal dengan mempertimbangkan lingkungan
peserta didik, fungsi satuan pendidikan, kesinambungan, lingkup dan
kedalaman materi, serta tahapan perkembangan psikologis peserta didik.
Khusus untuk dimensi sikap, internalisasi nilai-nilai sikap ke dalam diri
setiap peserta didik dapat dilakukan melalui strategi: (1) pemberian
keteladanan; (2) pemberian nasehat sesuai dengan konteks materi, waktu,
dan tempat; (3) penguatan positif dan negatif; (4) pembiasaan; dan (5)
pengkondisian.
Rumusan SKL SMK selengkapnya mengacu Lampiran 1 Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 34 tahun 2018 tentang
Standar Nasional Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah
Kejuruan.
16
terdiri atas Dasar Bidang Keahlian, Dasar Program Keahlian, dan
Kompetensi Keahlian.
Muatan Nasional terdiri atas enam mata pelajaran yaitu: (1)
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti; (2) Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan; (3) Bahasa Indonesia; (4) Matematika; (5) Sejarah
Indonesia; (6) Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya. Muatan
Kewilayahan berisi dua Mata Pelajaran yaitu: (1) Seni Budaya dan (2)
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Muatan Peminatan
Kejuruan yang terdiri atas tiga subkelompok, yaitu: (1) Dasar Bidang
Keahlian; (2) Dasar Program Keahlian; (3) Kompetensi Keahlian.
Struktur Kurikulum dan Mata Pelajaran KTSP SMK dari masing-
masing Kompetensi Keahlian dapat dilihat dalam Keputusan Dirjen
Dikdasmen Nomor 130/D/KEP/KR/2017, sedangkan untuk Kompetensi
Inti dan Kompetensi Dasar (KI/KD) tertuang dalam Keputusan Dirjen
Dikdasmen Nomor 330/D.D5/KEP/2017 tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Muatan Nasional (A), Muatan
Kewilayahan (B), Dasar Bidang Keahlian (C1), Dasar Program Keahlian
(C2) dan Kompetensi Keahlian (C3).
5. Program Muatan Lokal
Muatan lokal adalah bahan kajian atau mata pelajaran pada satuan
pendidikan yang berisi muatan dan proses pembelajaran tentang potensi
dan keunikan lokal. Muatan lokal merupakan bahan kajian atau mata
pelajaran pada satuan pendidikan yang berisi muatan dan proses
pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal yang dimaksudkan untuk
membentuk pemahaman peserta didik terhadap keunggulan dan kearifan
di daerah tempat tinggalnya. Muatan lokal diajarkan dengan tujuan
membekali peserta didik dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan
yang diperlukan untuk:
a. mengenal dan mencintai lingkungan alam, sosial, budaya,
dan spiritual di daerahnya; dan
b. melestarikan dan mengembangkan keunggulan dan kearifan
daerah yang berguna bagi diri dan lingkungannya dalam rangka
menunjang pembangunan nasional.
Penyajian muatan lokal dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan
17
dua cara, yaitu (1) dintegrasikan pada mata pelajaran yang sudah ada,
dan (2) berdiri sebagai mata pelajaran tersendiri. Muatan lokal juga tidak
lepas dari kebijakan daerah. Dalam konteks Jawa Tengah, muatan lokal
Bahsa Jawa disajikan sebagai mata pelajaran dan wajib diberikan di
satuan pendidikan.
Muatan lokal yang dipilih dan diajarkan harus terdokumentasikan
dalam bentuk kompetensi dasar, silabus dan RPP. Kompetesi dasar
muatan lokal dicantumkan di dalam buku 1 KTSP, sedangkan silabus dan
RPP di Buku 2 dan Buku 3.
18
b. spontan, adalah kegiatan tidak terjadwal dalam kejadian khusus
seperti : pembentukan perilaku memberi salam, membuang sampah
pada tempatnya, antri, mengatasi silang pendapat (pertengkaran).
c. Keteladanan, adalah kegiatan dalam bentuk perilaku sehari-hari
seperti : berpakaian rapi, berbahasa yang baik, rajin membaca,
memuji kebaikan dan atau keberhasilan orang lain, datang
tepat waktu, serta kebiasaan-kebiasaan postif lainnya.
19
SKM atau yang secara istilah pengukuran disebut dengan cut off
score merupakan bagian dari standard setting yang secara operasional
ditetapkan dalam bentuk angka. SKM digunakan sebagai acuan
penentuan peserta didik yang wajib mengikuti pembelajaran remedial
hingga memenuhi KPK dan sebagai salah satu acuan kriteria kenaikan
kelas. Nilai ketuntasan belajar kompetensi pada mata pelajaran wajib A, B
dan C1 adalah minimal 60, sedangkan untuk mata pelajaran C2 dan C3
nilai ketuntasan belajar adalah minimal 65 dengan menyesuaikan
karakteristik kompetensi/paket keahlian.
Sekolah dapat menentukan SKM di atas ketentuan minimal
berdasarkan hasil analisis yang didasarkan atas potensi sekolah dan
potensi peserta didik. Adapun pemberian predikat atau kategori hasil
penilaian dapat dilihat sepenuhnya pada Panduan Hasil Belajar dan
Pengembangan Karakter yang diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan SMK
tahun 2018 atau peraturan terbaru yang diterbitkan oleh pemerintah.
9. Mekanisme Penilaian
Sebagai sebuah tahapan penting dalam proses pembelajaran,
penilaian yang dilakukan di satuan pendidikan harus direncanakan dengan
baik. Oleh karena itu untuk menjamin agar mekanisme penilaian di SMK
berjalan dengan baik, seyogyanya hal tersebut dicantumkan di KTSP.
Mekanisme penilaian yang perlu di atur dalam KTSP antara lain.
a. Jenis-jenis ulangan, tes, atau ujian yang akan dilakukan di satuan
pendidikan. Akan lebih baik lagi manakala satuan pendidikan juga
mencantumkan rencana uji kompetensi sesuai dengan skema
sertifikasi yang dikehendaki.
b. Mekanisme penjaminan kualitas instrumen penilaian.
c. Salah satu faktor penting dalam penilaian adalah ketepatan alat ukur
yang digunakan. Oleh karena itu satuan pendidikan sebaiknya
membuat mekanisme atau semacam POS agar instrumen yang
digunakan dalam proses penilaian menjadi berkualitas.
d. Mekanisme pengolahan dan pemanfaatan hasil penilaian.
e. Sistem pelaporan penilaian.
21
f. Kalender pendidikan ditetapkan oleh kepala sekolah dalam bentuk
surat keputusan, apabila ada perubahan sekolah melaporkan kepada
dinas pendidikan.
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya
tertera pada Tabel di bawah ini.
22
Tabel 2 Alokasi Waktu pada Kelender Pendidikan
No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
1. Minggu efektif Minimum 34 minggu Digunakan untuk kegiatan
Belajar dan maksimum 36 pembelajaran efektif pada
Minggu setiap satuan pendidikan.
B. Sistematika KTSP
1. Bagian Pendahuluan
Halaman Judul
Lembar Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
2. Bagian Isi
Bab I Pendahuluan
A. Rasional
B. Dasar Hukum
C. Visi Satuan Pendidikan
23
D. Misi Satuan Pendidikan
E. Tujuan Satuan Pendidikan
F. SKL Kompetensi Keahlian
G. Profil Lulusan
H. Deskripsi KKNI Level 2 atau 3 sesuai Kompetensi Keahlian
BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN
PENDIDIKAN
A. Struktur Kurikulum Satuan Pendidikan
B. Kompetensi Mata Pelajaran
C. Program Muatan Lokal
D. Kegiatan Pengembangan Diri
E. Pengaturan Beban Belajar
F. Ketuntasan Belajar (Skor Ketuntasan Minimal)
G. Mekanisme Penilaian
H. Kriteria Kenaikan Kelas
I. Kriteria Kelulusan
J. Kalender Pendidikan
24
BAB IV
PENUTUP
pembelajaran di satuan pendidikan karena KTSP harus disahkan dan disetujui oleh
pendidikan.
kualitas pembelajaran di SMK dapat terencana dengan baik sebagai bagian dari
25
Lampiran 1
INSTRUMEN VERIFIKASI BUKU I
Hasil Penelaahan
No Komponen KTSP/Indikator Sesuai Sesuai Catatan
Tidak
seba- seluruh- Revisi
sesuai
gian nya
SKOR 1 2 3
COVER/HALAMAN JUDUL
1. Logo sekolah dan atau daerah
2. Judul: Kurikulum SMK ............
3. Tahun pelajaran
4. Alamat sekolah
LEMBAR PENGESAHAN
1. Rumusan kalimat pengesahan
2. Tanda tangan kepala sekolah dan
stempel/cap sekolah
3. Tanda tangan ketua komite sekolah dan
stempel/cap Komite Sekolah
4. Tempat untuk tanda tangan kepala/
pejabat dinas pendidikan provinsi
DAFTAR ISI
Kesesuaian dengan halaman
I PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Latar belakang memuat:
- kondisi nyata
-kondisi ideal
-Potensi dan karakteristik satuan
pendidikan
B Dasar Hukum
Mencantumkan dasar hukum yang relevan
- Undang-undang No 20 thn 2003
- PP tentang SNP
- Permendikbud tentang SNP
- Permen No. 61 th. 2014 ttg.
Pengembangan KTSP
- Permen lain yang relevan.
- Perda yang relevan
- Peraturan pendukung lainnya yang
relevan.
26
Hasil Penelaahan
No Komponen KTSP/Indikator Sesuai Sesuai Catatan
Tidak
seba- seluruh- Revisi
sesuai
gian nya
SKOR 1 2 3
C. Visi Satuan Pendidikan
1. Ringkas dan mudah dipahami
Mengacu pada tujuan pendidikan
menengah yaitu untuk meningkatkan
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,
2.
akhlak mulia, serta keterampilan untuk
hidup mandiri dan mengikuti pendidikan
lebih lanjut.
3. Mengacu tuntutan SKL SMK
27
Hasil Penelaahan
No Komponen KTSP/Indikator Sesuai Sesuai Catatan
Tidak
seba- seluruh- Revisi
sesuai
gian nya
SKOR 1 2 3
2. Mencerminkan visi dan misi sekolah.
3. Menggambarkan kompetensi masa depan.
Mencakup dimensi sikap, pengetahuan,
4.
keterampilan.
H. Deskripsi KKNI Level 2 atau 3 sesuai Kompetensi Keahlian
1. Mencantumlan deskripsi KKNI.
Mencantumkan skema sertifikasi/ Uji
2.
Kompetensi.
II. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
A. Struktur Kurikulum Satuan Pendidikan, memuat:
Daftar mata pelajaran yang meliputi Muatan
1 Nasional, Muatan Kewilayahan, dan
Peminatan
Pengaturan alokasi waktu per mata
pelajaran disesuaikan dengan standar isi,
2 kebutuhan peserta didik dan sekolah
dengan total waktu sesuai dengan standar
proses.
B. Kompetensi Mata pelajaran
Deskripsi KI dan KD mata pelajaran Muatan
1
Nasional (A)
Deskripsi KI dan KD mata pelajaran Muatan
2
Kewilayahan (B)
Deskripsi KI dan KD mata pelajaran
3 Peminatan Kejuruaan C1 (Dasar Bidang
kehalian)
Deskripsi KI dan KD mata pelajaran
4 Peminatan Kejuruaan C1 (Dasar Program
Keahlian)
Deskripsi KI dan KD mata pelajaran
5 Peminatan Kejuruaan C1 (Kompetensi
Kahlian)
C. Program Muatan Lokal, mencantumkan:
Jenis dan strategi pelaksanaan muatan lokal
1 yang dilaksanakan sesuai dengan kebijakan
daerah
Jenis dan strategi pelaksanaan muatan lokal
yang dilaksanakan sesuai dengan
2
kebutuhan peserta didik dan karakteristik
sekolah.
Daftar KD Muatan Lokal yang
3
dikembangkan oleh sekolah
4 Uraian tentang jenis dan strategi
pelaksanaan program muatan lokal
D. Kegiatan Pengembangan Diri, mencantumkan:
1 Uraian tentang jenis dan strategi
28
Hasil Penelaahan
No Komponen KTSP/Indikator Sesuai Sesuai Catatan
Tidak
seba- seluruh- Revisi
sesuai
gian nya
SKOR 1 2 3
pelaksanaan program layanan konseling
dan atau layanan akademik/belajar, sosial
dan pengembangan karier peserta didik
2 Uraian tentang jenis dan strategi
pelaksanaan program pengembangan
bakat, minat dan prestasi peserta didik.
3 Uraian tentang jenis dan strategi
pelaksanaan Program Penguatan
Pendidikan karakter di sekolah.
E. Pengaturan Beban Belajar, mencantumkan:
1 Uraian tentang rasionalisasi pemanfaatan
tambahan jam pelajaran per minggu
2 Uraian tentang pengaturan alokasi waktu
pembelajaran per jam tatap muka, jumlah
jam pelajaran per minggu, jumlah minggu
efektif per tahun pelajaran, jumlah jam
pelajaran per tahun.
3 Uraian tentang pemanfaatan 60% dari
jumlah waktu kegiatan tatap muka pada
mata pelajaran tertentu, untuk penugasan
terstruktur (PT) dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur (KMTT).
4 Uraian tentang pelaksanaan program
percepatan bagi siswa yang memiliki
potensi kecerdasan dan bakat istimewa (bila
ada).
F. Ketuntasan Belajar, mencantumkan:
1 Daftar Skor Metuntasan minimal (SKM)
. untuk semua mata pelajaran pada setiap
tingkatan kelas.
2 Uraian tentang mekanisme dan prosedur
penentuan SKM
3 Uraian tentang upaya sekolah dalam
meningkatkan SKM untuk mencapai KKM
ideal.
G.Mekanisme penialaian
1 Mencantumkan sistem penilaian yang
dilaksanakan di sekolah.
2 Mencantumkan jenis-jenis ulangan, tes, dan
ujian di sekolah.
3 Mencantumkan mekanisme Rekognisi
Pengalaman Lampau (RPL) Kompetensi
Keahlian
H.Kenaikan Kelas mencantumkan:
1 Kriteria kenaikan kelas sesuai dengan
kebutuhan sekolah dengan.
mempertimbangkan ketentuan yang
berlaku.
29
Hasil Penelaahan
No Komponen KTSP/Indikator Sesuai Sesuai Catatan
Tidak
seba- seluruh- Revisi
sesuai
gian nya
SKOR 1 2 3
2 Uraian tentang pelaksanaan penilaian hasil
belajar siswa (ulangan harian, ulangan
tengah semester, ulangan akhir semester
dan ulangan kenaikan kelas), sesuai
dengan ketentuan yang diatur dalam
Standar Penilaian Pendidikan.
3 Uraian tentang mekanisme dan prosedur
pelaporan hasil belajar peserta didik
4 Uraian tentang pelaksanaan program
remedial dan pengayaan
I. Kelulusan, mencantumkan:
1Kriteria kelulusan berdasar pada ketentuan
yang berlaku.
2 Uraian tentang pelaksanaan ujian nasional
dan ujian sekolah
3 Target kelulusan yang akan dicapai oleh
sekolah
4 Uraian tentang program-program sekolah
dalam meningkatkan kualitas lulusan.
5 Uraian tentang program pasca ujian
nasional sebagai antisipasi bagi siswa yang
belum lulus ujian akhir.
III. KALENDER PENDIDIKAN, Mencantumkan:
1 Pengaturan tentang permulaan tahun
pelajaran.
2 Jumlah minggu efektif belajar satu tahun
pelajaran
3 Jadwal waktu libur (jeda tengah semester,
antar semester, libur akhir tahun pelajaran,
libur keagamaan, hari libur nasional dan
hari libur khusus)
IV.PROSES PENGEMBANGAN KTSP
NILAI PREDIKAT :
30
Rekomendasi pengawas pembina untuk Buku I:
....................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
....................., - - 2019
Pengawas,
Keterangan:
1. Nilai = (skor perolehan : skor maksimal) x 100
2. Predikat:
-----------------
Nilai 91 -100 : Amat Baik
Nulai 81- 90 : Baik
Nilai 71 – 80 : Cukup
Nilai ≤ 70 : Kurang
3. Dokumen KTSP dapat ditetapkan/disahkan apabila
mendapat nilai minimal Baik
31
Lampiran 2
Instrumen Verifikasi Buku II (Silabus)
Sekolah : .......................................................
Nama Guru : ............................................. .........
Mata pelajaran : …....................................................
Kelas/semester : …....................................................
Kompetensi Keahlian : …....................................................
Komponen Rencana Pelaksanaan Skor Catatan
No
Pembelajaran 1 2 3 revisi
Kurang Sudah
Tdk.
Lengkap/ Lengkap/
A Identitas Mata Pelajaran Ada/Tidak
Kurang Sudah
Sesuai
Sesuai Sesuai
1 Kompetensi Inti*)
2 Kompetensi Dasar
32
Komponen Rencana Pelaksanaan Skor Catatan
No
Pembelajaran 1 2 3 revisi
Mendororong siswa terlibat aktif dalam
3
pembelajaran.
Kesesuaian dengan karakteristik peserta
4
didik.
Menfasilitasi peserta didik menguasai
5
kompetensi Sabad 21.
F Penilaian
G Alokasi Waktu
Kesesuaian dengan jumlah jam pelajaran
1
dalam struktur kurikulum
2 Kesesuaian dengan kegiatan pembelajaran
Kesesuaian dengan keluasan dan
3
kedalaman materi.
4 Kessuaian dengan rancangan penilaian.
Tidak Sesuai Sesuai
F. Pemilihan Sumber Belajar
Sesuai Sebagian Seluruhnya
1. Kesesuaian dengan Tujuan pembelajaran
Jumlah Skor
Keterangan:
4. Predikat:
Nilai 91 -100 : Amat Baik
Nulai 81- 90 : Baik
Nilai 71 – 80 : Cukup
Nilai ≤ 70 : Kurang
5. Dokumen RPP dapat ditetapkan/disahkan apabila mendapat
nilai minimal Baik
33
Masukan terhadap silabus secara umum:
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
.................., ...........2019
Guru Pengawas,
..................................... .............................................
34
Lampiran 3
Instrumen Verifikasi Buku III (RPP)
Sekolah : .............................................
Nama Guru : .............................................
Mata pelajaran : …...........................................
Topik/Subtopik : …...........................................
1 Kompetensi Inti*)
2 Kompetensi Dasar
35
Komponen Rencana Pelaksanaan Skor Catatan
No
Pembelajaran revisi
1 2 3
Mengintegrasikan sikap, nilai-nilai
4
karakter, dan kecakapan abad 21.
Tidak Sesuai Sesuai
E. Pemilihan Materi Ajar
Sesuai Sebagian Seluruhnya
1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran.
Kesesuaian dengan karakteristik peserta
2
didik.
3 Keruntutan uraian materi ajar
36
Komponen Rencana Pelaksanaan Skor Catatan
No
Pembelajaran revisi
1 2 3
37
Komponen Rencana Pelaksanaan Skor Catatan
No
Pembelajaran revisi
1 2 3
c. Memberikan umpan balik terhadap hasil
pembelajaran
Khusus
untuk
Kesesuaian antara bentuk, teknik dan
2. mapel
instrumen Penilaian Sikap
PPKn dan
PABP
Jumlah Skor
Keterangan:
6. Predikat:
Nilai 91 -100 : Amat Baik
Nulai 81- 90 : Baik
Nilai 71 – 80 : Cukup
Nilai ≤ 70 : Kurang
7. Dokumen RPP dapat ditetapkan/disahkan apabila mendapat
nilai Baik
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
.................., ...........2019
Guru Pengawas
......................................... .............................................
38
Lampiran 4: Contoh surat pernyataan keterlibatan DUDI dalam sinkronisasi
kurikulum.
1. Nama :
Perusahaan :
Jabatan :
Alamat perusahaan :
2. Nama :
Perusahaan :
Jabatan :
Alamat perusahaan :
3. Dst.
Hari, tanggal :
Waktu :
Tempat :
.
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dengan penuh
rasa tanggung jawab.
………………., ……………..
Yang membuat pernyataan
CV ........ PT .......................
.................................... ……………………………….
Catatan:
1. Setiap satu kompetensi keahlian minimal melibatkan satu DUDI.
2. Bentuk surat pernyataan dapat dimodifikasi sesuai dengan jumlah DUDI yang
terlibat, dan disajikan dalam satu lembar.
3. Surat pernyataan ini termasuk salah satu persyaratan yang diunggah ke
dalam bentuk pdf dan dibuat dalam satu halaman.
39
Lampiran 5
SURAT PERNYATAAN PENGEMBANGAN
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
……………………………… …………………………………
KOP SURAT
SURAT REKOMENDASI
No. ......................................
Yang bertanda tangan di bawah ini, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah .......
menyatakan bahwa SMK ....................................... Kabupaten/Kota ....................
telah melakukan seluruh proses pengembangan KTSP pada:
1. Kompetensi Keahlian ................
2. Kompetensi keahlian ............
3. Dst
Selanjutnya dokumen KTSP tersebut direkomendasikan untuk disahkan oleh Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.
Demikian surat rekomendasi ini dibuat untuk digunakan seperlunya..
…………………………………
41