Anda di halaman 1dari 19

8/15/2016

Harmonisasi Teknik Penghitungan TPC

Harsi D. Kusumaningrum
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, IPB

Pertemuan Teknis PMSRCM dan Harmonisasi Metode Pengujian


Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner
Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan
Agustus 2016

Harsi D. Kusumaningrum, 2016

Beberapa teknik penghitungan TPC

• SNI 2897: 2008 Metode pegujian cemaran mikroba dalam


susu, telur dan daging serta produk olahannya
• BAM: Aerobic Plate Count
• ISO 4833:2003 Horizontal method for the enumeration of
microorganisms - Colony-count technique at 30 °C
• SNI ISO 7218:2012 Mikrobiologi bahan pangan dan pakan -
Persyaratan Umum dan Pedoman untuk Pengujian
Mikrobiologi
• ISO 6222:1999 Water quality - Enumeration of culturable
microorganisms - Colony count by inoculation in a nutrient
agar culture medium

Harsi D. Kusumaningrum, 2016

1
8/15/2016

SNI 2897: 2008

Harsi D. Kusumaningrum, 2016

U.S. Food & Drug Administration


Center for Food Safety & Applied Nutrition

Bacteriological Analytical Manual Online


January 2001

Chapter 3 The aerobic plate count (APC)


Aerobic Plate Count is intended to indicate the
Authors

Return to Table of Contents


level of microorganism in a
product.

Chapter Contents
Conventional Plate Count Method
Spiral Plate Method
References

Harsi D. Kusumaningrum, 2016

2
8/15/2016

Perhitungan dan Pelaporan Jumlah Mikroba

• Cawan petri dengan koloni normal (yang


tidak ditumbuhi oleh koloni berbentuk
spreader)

• Hitung semua koloni yang ada dalam


semua cawan petri tersebut termasuk
yang berukuran kecil, catat dengan
pengenceran masing-masing. Jumlah
koloni yang akan diolah datanya antara
25-250 koloni.

Harsi D. Kusumaningrum, 2016

Perhitungan dan Pelaporan Jumlah Mikroba

• Cawan petri dengan jumlah koloni


lebih dari 250 koloni.

• Pada cawan petri yang ditumbuhi


lebih dari 250 koloni nyatakan
dalam Terlalu Banyak Untuk
Dihitung (TBUD), kecuali untuk
cawan petri yang jumlahnya hampir
mendekati 250 koloni

Harsi D. Kusumaningrum, 2016

3
8/15/2016

• Koloni spreader
• Ada 3 macam koloni spreader, yaitu :
• Merupakan rantai yang tidak terpisah
• Spreader yang terbentuk pada bagian
tengah agar sampai dasar cawan petri
• Spreader yang terbentuk pada pinggir
atau permukaan agar

• Untuk koloni spreader seperti rantai :


apabila terjadi hanya satu rantai, maka
koloni dianggap 1, tetapi apabila ada
lebih dari satu rantai terpisah, maka tiap
sumber rantai dihitung sebagai koloni
terpisah. Kombinasikan hitungan
spreader dengan hitungan angka
lempeng total.
Harsi D. Kusumaningrum, 2016

• Cawan petri tanpa koloni

• Jika tidak ada koloni yang


terbentuk pada semua
cawan petri, laporkan
jumlah koloni sebagai <1
dikalikan dengan
pengenceran yang
terendah.

Harsi D. Kusumaningrum, 2016

4
8/15/2016

Cara Perhitungan
Cawan dengan koloni normal
(25-250 koloni):

Hitung jumlah koloni dengan rumus berikut :

N = ΣC / [(1x n1) + (0,1x n2)] x d

Dimana :
N = jumlah koloni per ml atau per gram
ΣC = jumlah koloni dari tiap-tiap petri
n1 = jumlah petri dari pengenceran koloni yang dihitung
n2 = jumlah petri dari pengenceran kedua
d = pengenceran pertama yang dihitung

Harsi D. Kusumaningrum, 2016

Contoh

10-2 10-3
232 33
244 28

N = (232+244+33+28)
[(1x2) + (0,1x2)] x 10-2
= 537/ 0,022
= 24.049
= 24.000 (2,4 x 104)

Harsi D. Kusumaningrum, 2016

5
8/15/2016

Jika dalam satu pengenceran, salah satu dari dua cawan


petri terdapat jumlah koloni kurang dari 25 atau lebih dari
250, maka yang dihitung hanya jumlah koloni yang terletak
antara 25-250 koloni.
Contoh
10-2 10-3
222 12
284 28

N = (222+28)
[(1x1) + (0,1x1)] x 10-2
= 250/ 0,011
= 22.727
= 23.000 (2,3 x 104)

Harsi D. Kusumaningrum, 2016

Semua cawan ditumbuhi lebih kecil dari 25 koloni

Catat jumlah koloni yang terbentuk dan nyatakan hasilnya


sebagai perkiraan jumlah bakteri lebih kecil dari 25 dikalikan
pengenceran yang terendah.
Contoh

Jumlah koloni Perkiraan ALT


10-2 10-3
18 2 < 25 x 102
0 0 = < 2,5 x 103

Harsi D. Kusumaningrum, 2016

6
8/15/2016

Semua cawan ditumbuhi lebih besar dari 25 koloni

Jika jumlah koloni dari masing-masing cawan petri lebih dari


250 koloni, perkirakan jumlah bakteri dengan mengalikan
jumlah koloni pada pengenceran tertinggi dikalikan dengan
pengencerannya..
Contoh

Jumlah koloni Perkiraan ALT


10-2 10-3
TBUD 650 > 250 x 103
TBUD 650 = > 2,5 x 105

Harsi D. Kusumaningrum, 2016

Semua cawan tidak ditumbuhi koloni

Jika pada semua cawan petri tidak ditemukan koloni yang


tumbuh, maka nyatakan hasilnya sebagai lebih kecil dari 1
kali pengenceran terkecil.*
Contoh

Jumlah koloni Perkiraan ALT


10-1 10-2
0 0 < 1 x 101
0 0

* Selain produk susu

Harsi D. Kusumaningrum, 2016

7
8/15/2016

Cara Pembulatan
Dalam melaporkan jumlah koloni atau jumlah koloni
perkiraan hanya 2 angka penting yang digunakan, yaitu
angka pertama dan kedua, dengan menggunakan aturan
pembulatan sebagai berikut:
• Bila angka ketiga lebih besar dari 5, bulatkan ke atas.
• Bila angka ketiga lebih kecil dari 5, bulatkan ke bawah.
• Bila angka ketiga 5, lakukan pembulatan sebagai berikut:
• Bulatkan ke atas bila angka kedua merupakan angka
ganjil
• Bulatkan ke bawah bila angka kedua merupakan
angka genap

Harsi D. Kusumaningrum, 2016

Contoh:

Hasil perhitungan Pembulatan Pelaporan*


12.700 13.000 1,3 x 104
12.400 12.000 1,2 x 104
15.500 16.000 1,6 x 104
14.500 14.000 1,4 x 104

* Alternatif

Harsi D. Kusumaningrum, 2016

8
8/15/2016

ISO 4833:2003 Horizontal method for the


enumeration of microorganisms - Colony-
count technique at 30 °C

Harsi D. Kusumaningrum, 2016

ISO 4833:2003(E)
4 Prinsip
Dua cawan tuang disiapkan menggunakan media
biakan dan sejumlah contoh uji yang ditentukan,
untuk produk cair, atau sejumlah suspensi awal
untk produk lain.
Sepasang cawan tuang lain disiapkan, dengan
kondisi yang sama, menggunkan pengenceran
desimal dari contoh uji atau suspensi awal.

Semua cawan diinkubasi secara aerob pada


suhu 30 °C selama72 h.

Angka mikroba per milliliter atau per gram contoh


dihitung dari jumlah koloni yang terdapat pada
cawan tertentu yang dipilih (selected plates)
Harsi D. Kusumaningrum, 2016

9
8/15/2016

ISO 4833:2003(E)

10 Pernyataan hasil

10.1 Metode penghitungan

• Lihat SNI ISO 7218: 2012

Harsi D. Kusumaningrum, 2016

SNI ISO 7218:2012


10.2. Enumerasi menggunakan media padat

10.2.1. Umum
• Cawan Petri harus diberi label tentang nomor contoh,
pengenceran, tanggal dan informasi lain yang
diperlukan.
• Pengenceran sebaiknya dipilih untuk memastikan
bahwa cawan berisi jumlah koloni yang sesuai dan
untuk menghindari adanya sifat penghambatan.
• Gunakan pipet steril yang berbeda untuk
pemindahan setiap pengenceran, kecuali jika bekerja
mulai dari pengenceran tertinggi ke pengenceran
terendah.

Harsi D. Kusumaningrum, 2016

10
8/15/2016

SNI ISO 7218:2012

10.2.2. Jumlah cawan Petri setiap pengenceran

• Untuk teknik enumerasi pada mikrobiologi pangan,


satu cawan per pengenceran harus digunakan
dengan setidaknya dua pengenceran berturutan,
untuk laboratorium yang bekerja di bawah jaminan
mutu sesuai dengan prinsip-prinsip ISO 17025.
• Jika hanya dilakukan satu pengenceran atau jika
laboratorium tidak bekerja dengan suatu jaminan
mutu, maka harus digunakan dua cawan sesuai
dengan ISO 8199.

Harsi D. Kusumaningrum, 2016

SNI ISO 7218:2012


10.2.3 Teknik cawan tuang
10.2.3.1. Umum
• Pipetkan volume pengenceran yang ditetapkan
untuk pengujian, dengan menyentuhkan ujung
pipet pada sisi tabung untuk menghilangkan
kelebihan cairan pada bagian luar pipet.
• Angkat/buka tutup cawan Petri steril sedemikian
rupa sehingga hanya cukup untuk menyisipkan
pipet, kemudian keluarkan isinya. Tuang media
agar cair yang bersuhu 44 °C sampai 47 °C ke
dalam setiap cawan Petri*).
*) Umumnya 18 ml sampai 20 ml agar dalam cawan Petri 90 mm,
untuk mendapatkan ketebalan minimal 3 mm.

Harsi D. Kusumaningrum, 2016

11
8/15/2016

SNI ISO 7218:2012

10.2.3.1 Umum (lanjutan)


• Hindari menuangkan media agar cair langsung
pada inokulum. Segera campurkan media cair dan
inokulum dengan hati-hati sehingga diperoleh
distribusi mikroba yang homogen dalam media.
• Biarkan agar menjadi dingin dan memadat dengan
menempatkan cawan Petri pada permukaan
horizontal dingin (waktu pemadatan media agar,
tidak boleh melebihi 10 menit).

Harsi D. Kusumaningrum, 2016

SNI ISO 7218:2012


10.2.3.1 Umum (lanjutan)
• Setelah media agar dikeluarkan dari penangas air,
keringkan botol dengan lap bersih untuk mencegah
kontaminasi air pada cawan. Hindari terjadinya tumpahan
media pada bagian luar wadah atau bagian dalam tutup
cawan ketika menuangkan agar.
• Dalam hal ini mungkin perlu memegang botol dalam posisi
hampir horizontal atau tidak meletakkan botol diantara
tahap penuangan.

Harsi D. Kusumaningrum, 2016

12
8/15/2016

SNI ISO 7218:2012

10.2.5. Inkubasi
• Umumnya, cawan Petri • Setelah inkubasi, cawan
tidak boleh ditumpuk sebaiknya diamati dengan
lebih dari 6 cawan untuk segera. Namun, cawan
inkubasi aerobik dan tersebut dapat disimpan,
sebaiknya dipisahkan satu sampai 48 jam dalam
sama lain dan jarak dari Refrigerator, kecuali
dinding inkubator minimal dinyatakan dalam standar
25 mm. Namun, yang spesifik.
tumpukan yang lebih Penyimpanan dingin
tinggi dengan ruang lebih untuk waktu yang lebih
sempit dapat diterima lama hanya dapat diteri-
dalam inkubator yang ma jika telah terbukti
dilengkapi dengan sistem tidak berpengaruh pada
sirkulasi udara, dalam hal jumlah, penampakan atau
ini, distribusi suhu konfirmasi berikutnya
sebaiknya diverifikasi. terhadap koloni.
Harsi D. Kusumaningrum, 2016

10.3 Perhitungan dan pernyataan hasil yang


diperoleh dengan media padat

10.3.1 Penghitungan koloni


• Setelah inkubasi yang tercantum dalam standar
spesifik, hitung koloni (jumlah koloni, koloni khas
atau koloni terduga) untuk setiap cawan yang
mengandung kurang dari 300 koloni (atau jumlah
lain yang disebutkan pada standar spesifik).
• Ketika menghitung koloni yang khas atau
terduga, deskripsi koloni harus seperti yang
diberikan dalam standar spesifik.

Harsi D. Kusumaningrum, 2016

13
8/15/2016

SNI ISO 7218:2012

10.3.2.2 Metode perhitungan: kasus umum


(penghitungan total koloni atau koloni khas)

• Untuk memperoleh hasil yang valid, umumnya


dianggap perlu untuk menghitung koloni pada
setidaknya satu cawan yang mengandung sedikitnya
10 koloni [total koloni, koloni yang khas atau koloni
sesuai dengan kriteria identifikasi]
• Hitung jumlah N mikroba yang terdapat dalam contoh
uji sebagai rerata tertimbang (weighted mean) dari
dua pengenceran berturutan menggunakan
persamaan:

Harsi D. Kusumaningrum, 2016

SNI ISO 7218:2012

Equation (1)

where
• ΣC is the sum of the colonies counted on the two dishes
retained from two successive dilutions, at least one of which
contains a minimum of 10 colonies;
• V is the volume of inoculum placed in each dish, in millilitres;
• d is the dilution corresponding to the first dilution retained [d = 1
when the undiluted liquid product (test sample) is retained].

Harsi D. Kusumaningrum, 2016

14
8/15/2016

SNI ISO 7218:2012

• Bulatkan hasil perhitungan dengan dua angka signifikan.


Ketika melakukan ini, jika angka ketiga kurang dari 5,
jangan memodifikasi angka sebelumnya; jika angka
ketiga lebih besar dari atau sama dengan 5, tambahkan
angka sebelumnya dengan satu unit.
• Sebaiknya nyatakan hasil penghitungan sebagai angka
antara 1,0 dan 9,9 dikalikan dengan pangkat 10 yang
sesuai, atau seluruh angka dengan dua angka signifikan.
• Laporkan hasil sebagai jumlah N mikroba per mililiter
untuk produk cair atau per gram untuk produk lain.

Harsi D. Kusumaningrum, 2016

SNI ISO 7218:2012


Contoh
Penghitungan telah menghasilkan hasil sebagai berikut:
• pada pengenceran pertama diperoleh (10 -2): 168 koloni;
• pada pengenceran kedua diperoleh (10 -3): 14 koloni.

• Bulatkan hasil seperti yang telah ditentukan di atas,


jumlah mikroba adalah 17 000 atau 1,7 × 104 per mililiter
atau per gram produk.

Harsi D. Kusumaningrum, 2016

15
8/15/2016

SNI ISO 7218:2012


10.3.2.4 Metode perhitungan: jumlah rendah
10.3.2.4.1 Kasus ketika satu cawan (contoh uji atau
suspensi awal atau pengenceran pertama)
mengandung kurang dari 10 koloni
• Jika cawan mengandung kurang dari 10 koloni, tetapi
sekurang-kurangnya 4 koloni, hitung hasil seperti yang
diberikan dalam kasus umum (10.3.2.2), dan laporkan
sebagai perkiraan jumlah x mikroba per mililiter untuk
produk cair atau per gram untuk produk lain.
• Jika jumlah total adalah dari 3 koloni sampai 1koloni,
presisi hasil adalah terlalu rendah dan hasilnya harus
dilaporkan sebagai:
"Terdapat mikroba tetapi kurang dari (4/d) per
gram atau mL"
Harsi D. Kusumaningrum, 2016

SNI ISO 7218:2012


10.3.2.4.2 Kasus ketika cawan dari contoh uji atau
suspensi awal atau pengenceran pertama tidak berisi
koloni
• Jika cawan yang berisi contoh uji untuk produk cair
atau suspensi awal untuk produk lain atau yang
pengenceran pertama, tidak berisi koloni, laporkan hasil
sebagai berikut:
"Kurang dari 1 / d mikroba per mililiter" untuk produk
cair atau "kurang dari 1 / d mikroba per gram " untuk
produk lain
dengan d adalah faktor pengenceran dari suspensi
awal atau dari pengenceran pertama yang diinokulasi
(d = 100 = 1 jika berasal langsung dari contoh uji
produk cair).
Harsi D. Kusumaningrum, 2016

16
8/15/2016

Catatan (ALT metode ISO 6222)

Perhitungan

Perhitungan hasil pada bagian ini dapat digunakan pada kasus


dimana jumlah total koloni pada cawan adalah antara 10 dan
300. Mengingat setiap koloni diasumsikan berasal dari satu
mikroorganisme atau dari agregat tunggal mikroorganisme,
maka hasil dinyatakan sebagai jumlah koloni dalam satu volume
acuan spesifik dari contoh (umumnya 100 mL atau 1 mL)
dengan menggunakan persamaan:

Harsi D. Kusumaningrum, 2016

dimana
Cs adalah estimasi jumlah koloni dalam volume Vs contoh;
Z adalah jumlah koloni yang dihitung pada cawan atau pada
membran yang diperoleh dari pengenceran d1, d2, ...,di, atau
diperoleh dari volume tertentu porsi uji (contoh atau
pengenceran);
Vs adalah volume acuan yang dipilih untuk menyatakan
konsentrasi mikroorganisme dalam contoh;
Vtot adalah total volume contoh awal yang terhitung yang
digunakan dalam cawan yang dienumerasi. Vtot adalah jumlah
volume tertentu porsi uji (contoh atau pengenceran) atau
dihitung menggunakan persamaan
Vtot= (n1V1d1) + (n2V2d2) + ...... + (niVidi)
Harsi D. Kusumaningrum, 2016

17
8/15/2016

Vtot= (n1V1d1) + (n2V2d2) + ...... + (niVidi)

dimana
Vtot adalah total volume contoh awal terhitung yang
digunakan dalam cawan yang dienumerasi
n1, n2, ...,ni adalah jumlah cawan yang dihitung untuk
pengenceran d1, d2, ..., di;
V1, V2, ...,Vi adalah volume uji yang digunakan dengan
pengenceran d1, d2, ..., di;
d1, d2, ...,di adalah pengenceran yang digunakan untuk volume uji
V1, V2, ..., Vi (d = 1 untuk contoh yang tidak diencerkan,
d= 0,1 untuk pengenceren sepersepuluh, dan
seterusnya

Harsi D. Kusumaningrum, 2016

CONTOH 1
Jika volume larutan uji yang digunakan (Vi) adalah 1 mL,
dan jumlah berikut diperoleh dari pengenceran yang
digunakan:

Pengenceran Jumlah
10-2 81 koloni dan 97 koloni
10-3 9 koloni dan 15 koloni

maka:
Z = 81 + 97 + 9 + 15 = 202
Vtot= (2 1 0,01) + (2  1  0,001) = 0,022

Harsi D. Kusumaningrum, 2016

18
8/15/2016

Dan jika Vs adalah 1 mL:

202
Cs = × 1 = 9 182
0,022

Maka setelah pembulatan: Cs= 9,2× 103 koloni/mL.

Harsi D. Kusumaningrum, 2016

Diskusi
• Metode pegujian cemaran mikroba dalam susu, telur
dan daging serta produk olahannya ?
• Teknik penghitungan TPC?

Terima kasih
Harsi D. Kusumaningrum, 2016

19

Anda mungkin juga menyukai