Anda di halaman 1dari 4

Data Pengamatan

Tabel 1. Pengamtan dan penghitungan jumlah koloni di setiap pengenceran

Tingkat Gambar Pengamatan Jumlah


Keterangan
Pengenceran Koloni

10-1 444 TBUD

10-2 250

10-3 73
10-4 36

10-5 3 TSUD

10-6 1 TSUD
Analisis Data

Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa pada tingkat pengenceran


pertama (10-1), jumlah koloni pada cawan tersebut sebanyak 444 koloni yang
kemudian disebut sebagai TBUD (Terlalu banyak Untuk Dihitung) karena
jumlahnya lebih dari 300 koloni. Berbeda dengan tingkat pengenceran ke lima
(10-5) dan ke enam (10-6), jumlah koloni yang didapat secara berturut sebanyak 3
dan 1 koloni. Hal ini berarti bahwa kedua tingkat pengenceran tersebut termasuk
dalam kategori TSUD (Terlalu sedikit untuk dihitung).

Cawan yang dipilih untuk penghitungan ialah cawan yang berisi koloni
bakteri dengan jumlah antara 30 300 koloni. Berdasarkan data pengamatan yang
diperoleh, tingkat pengenceran yang memenuhi syarat penghitungan tersebut
adalah cawan tingkat pengenceran ke 2 (10-2), ke 3 (10-3) dan ke 4 (10-4) dengan
jumlah koloni secara berturut sebanyak 250, 73 dan 36 koloni. Dengan demikian
penghitungan jumlah koloni bakteri dengan metode cawan adalah sebagai berikut.

36 x 10 4 x 10
ALT = 2
250 x 10 x 10

= 14,4

Hasil ALT = 14,4 > 2, maka hasil yang dilaporkan adalah tingkat
pengenceran yang memiliki jumlah penghitungan terkecil yakni 36 koloni pada
tingkat pengenceran ke 4 (10-4).
Dengan demikian, hasil penghitungan ALT selanjutnya adalah sebagai
berikut.

1
36 x x 10
ALT = 10
4

= 3,600.000

= 3,6 x 106

Berdasaran ketentuan SNI (2009), batas maksimum cemaran mikroba


dalam makanan ringan ekstrudat yaitu 1 x 10 4 koloni/gram. Sedangkan hasil
perhitungan ALT kue nagasari yaitu 3,6 x 106 sehingga dapat disimpulkan bahwa
kue nagasari yang diamati tidak layak untuk dikonsumsi.

Anda mungkin juga menyukai