Anda di halaman 1dari 26

UJI TOTAL PLATE COUNT (TPC)

TPC (Total Plate Count)


 Merupakan metode pemeriksaan untuk mengetahui
jumlah bakteri dalam sampel
 Dilakukan pengenceran bertingkat bertujuan agar koloni
tiap plate dapat dihitung
 Yang dihitung hanya bakteri yang tumbuh/hidup dalam
bentuk koloni
Tujuan dari pengenceran bertingkat yaitu
memperkecil atau mengurangi jumlah mikroba
yang tersuspensi dalam cairan.
Penentuan besarnya atau banyaknya tingkat
pengenceran tergantung kepada perkiraan
jumlah mikroba dalam sampel.
Digunakan perbandingan 1 : 9 untuk sampel
dan pengenceran pertama dan selanjutnya,
sehingga pengenceran berikutnya
mengandung 1/10 sel mikroorganisme dari
pengenceran sebelumnya.
TPC (Total Plate Count)
 Dalam metode hitungan cawan, bahan yang dipergunakan
diperkirakan mengandung lebih dari 300 sel mikroba per
ml atau per gram, memerlukan pengenceran sebelum
ditumbuhkan pada medium agar di cawan petri.
 Setelah diinokulasi akan terbentuk koloni dicawan petri
tersebut dalam jumlah yang dapat dihitung, dimana jumlah
yang terbaik adalah diantara 30-300 koloni.
 Pengenceran biasanya dilakukan secara desimal yaitu 1:10,
1:100, 1:1000 dan seterusnya. Larutan yang digunakan
untuk pengenceran dapat berupa larutan buffer fosfat,
0,85% NaCl, Nutrient Broth (Dwidjoseputro, 2005).
TPC (Total Plate Count)
 Metode hitungan cawan dibedakan atas dua cara, yakni
metode tuang (pour plate) dan metode permukaan
(surface / spread plate).
 Pada metode tuang, sejumlah sampel (1ml) dari
pengenceran yang dikehendaki dimasukkan ke cawan
petri, kemudian ditambah agar-agar cair steril yang
didinginkan (47-50oC) sebanyak 15-20 ml dan digoyangkan
supaya sampelnya menyebar.
 Pada metode permukaan, terlebih dahulu dibuat agar
cawan kemudian sebanyak 0,1 ml sampel yang telah
diencerkan dipipet pada permukaan agar-agartersebur.
Kemudian diratakan dengan batang gelas melengkung yang
steril.
TPC (Total Plate Count)

1 x 24 jam
CARA PENGHITUNGAN
1. Hitung koloni pada masing-masing pengenceran.
2. Koloni yang menumpuk tidak dapat dihitung. Cari petri
dg koloni yang tidak menumpuk dan dapat dihitung.
3. Jumlah koloni yg representatif adalah yang berjumlah
antara 30-300 koloni.
4. Jumlah koloni dihitung dg rumus.
RUMUS

∑ Jumlah Koloni
ALT = x 1
∑ Petridish yg dihitung Tingkat pengeceran

Satuan ALT = CFU/ml atau CFU/g


Colony forming unit
Jumlah koloni yg dimasukkan rumus adalah jml koloni yang representatif
Cara Pelaporan dan Perhitungan
 Dalam SPC ditentukan cara pelaporan dan perhitungan koloni
sbb :
1. Hasil yang dilaporkan hanya terdiri dari dua angka penting,
yakni angka pertama (satuan) dan angka kedua (desimal), angka
ketiga dengan menggunakan aturan pembulatan.
Cara Pelaporan dan Perhitungan
2. Jika pada semua pengenceran dihasilkan kurang dari 30 koloni
per cawan petri, berarti pengenceran yang dilakukan terlalu
tinggi. Hasilnya dilaporkan sebagai kurang dari pengenceran
terendah
Cara Pelaporan dan Perhitungan
3. Jika pada semua pengenceran dihasilkan lebih dari 300 koloni
pada cawan petri, berarti pengenceran yang dilakukan terlalu
rendah. Hasilnya dilaporkan pada jumlah koloni pada
pengenceran tertinggi.
4. Jika jumlah cawan dari dua tingkat pengenceran dihasilkan koloni
dengan jumlah antara 30 – 300 koloni. Jika perbandingan antara hasil
tertinggi dan terendah dari kedua pengenceran tersebut lebih kecil
atau sama dengan dua, dilaporkan rata-rata dari kedua nilai
tersebut dengan memperhitungkan faktor pengenceran terendah. Jika
perbandingan antara hasil tertinggi dan terendah lebih besar
daripada dua, yang dilaporkan hanya hasil yang terkecil.
5. Jika dengan ulangan setelah memenuhi syarat hasilnya dirata-ratakan.
6. Jika digunakan cawan petri (duplo) per pengenceran, data yang
diambil harus dari kedua cawan tersebut, tidak bioleh dari satu. Oleh
karena itu, harus dipilih tingkat pengenceran yang menghasilkan
kedua cawan duplo dengan koloni antara 30 dan 300.
RUMUS
Jumlah koloni tiap
Pengence cawan petri Jumlah mikroba tiap
Ket Hasil (kol/ml/gram)
ran ml (gram) sampel
1 2

10-1 60 62
>2
10-2 124 122

10-1 100 102


≤2
10-2 64 58

10-4 TBUD TBUD


No.
3
10-5 350 325

10-4 250 spreader


No.
6
10-5 70 80
SELESAIKAN

101 102 103 104

0 0 0 0

TBUD TBUD TBUD 320

44 16 11 6

120 88 21 8
COLONY COUNTER
PRINSIP
 Prinsip dari metode hitungan cawan adalah bila sel mikroba
yang masih hidup ditumbuhkan pada medium, maka mikroba
tersebut akan berkembang biak dan membentuk koloni yang
dapat dilihat langsung,dan kemudian dihitung tanpa
menggunakan mikroskop.
 Hal yang perlu dikuasai adalah teknik pengenceran
 Setelah inkubasi, jumlah koloni masing-masing cawan diamati
 Untuk memenuhi syarat statistik, maka dihitung jumlah koloni
representatif (30 – 300 koloni) dengan melakukan sederetan
pengenceran dan pencawanan
 Jumlah mikroba dalam sampel ditentukan dengan mengalikan
jumlah koloni dengan faktor pengenceran pada cawan yang
bersangkutan.
KELEBIHAN
 Metode ini merupakan cara paling sensitif untuk menentukan
jumlah jasad renik, dengan alasan:
- Hanya sel mikroba yang hidup yang dapat dihitung
- Beberapa jasad renik dapat dihitung sekaligus
- Dapat digunakan untuk isolasi, dan identifikasi mikroba karena
koloni yang terbentuk mungkin berasal dari mikroba yang
mempunyai penampang spesifik (Dwidjoseputro, 2005).
KELEMAHAN
 Selain keuntungan-keuntungan tersebut diatas, metode
hitungan cawan juga mempunyai kelemahan sebagai berikut :
- Hasil perhitungan tidak menunjukkan jumlah sel yang
sebenarnya, karena beberapa sel yang berdekatan mungkin
membentuk koloni.
- Medium dan kondisi inkubasi yang berbeda mungkin
menghasilkan jumlah yang berbeda pula.
- Mikroba yang ditumbuhkan harus dapat tumbuh pada medium
padat dan membentuk koloni yang kompak, jelas dan tidak
menyebar.
- Memerlukan persiapan dan waktu inkubasi relatif lama sehingga
pertumbuhan koloni dapat dihitung (Dwidjoseputro, 2005).
Standard Plate Count (SPC)
 Laporan dari hasil menghitung dengan cara hitungan cawan
menggunakan suatu standar yang disebut Standard Plate
Count (SPC) :
1. Cawan yang dipih dan dihitung adalah yang mengandung
jumlah koloni antara 30-300; jika tidak ada yang memenuhi
syarat dipilih jumlahnya mendekati 300.
2. Beberapa koloni yang bergabung menjadi satu merupakan
satu kumpulan koloni yang besar, dimana jumlah koloninya
diragukan dapat dihitung sebagai satu koloni.
3. Satu deretan rantai koloni yang terlihat sebagai suatu garis
tebal dihitung sebagai satu koloni.
4. Tidak ada koloni yang menutup lebih besar dari setengah luas
petridish, koloni demikian dinamakan spreader.

Anda mungkin juga menyukai