Salah satu program andalan Pemerintah untuk meningkatkan akses aman air minum dan
sanitasi perdesaan dengan pendekatan berbasis masyarakat adalah Program Pamsimas.
Pelaksanaan Program Pamsimas sejak Tahun 2008 sampai sekarang, telah berhasil
meningkatkan jumlah warga miskin perdesaan dan pinggiran kota yang dapat mengakses
pelayanan air minum dan sanitasi, serta meningkatkan nilai dan perilaku hidup bersih dan
sehat melalui upaya pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat ini telah
meningkatkan partisipasi masyarakat sebagai mitra strategis Pemerintah Daerah dan
Pemerintah dalam menyediakan dan meningkatkan kualitas pelayanan air minum dan
sanitasi.
Menyadari bahwa Pemerintah Kabupaten/Kota mampu bermitra dengan masyarakat untuk
meningkatkan akses aman air minum dan sanitasi, Program Pamsimas (baik Pamsimas I
dan Pamsimas II) memberikan dukungan yang semakin besar untuk mendorong terwujudnya
kemitraan antara pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam penyediaan air
minum dan sanitasi berbasis masyarakat dalam rangka percepatan peningkatan akses aman
terhadap air minum dan sanitasi perdesaan.
Salah satu bentuk dukungan Pamsimas ini disusun dalam Paket Hibah Khusus Pamsimas
(Paket HKP), yaitu pemberian dukungan dana stimulan bagi kabupaten/kota yang memiliki
program optimalisasi SPAM, bagi desa-desa Pamsimas yang telah terbangun pada tahun
sebelumnya dengan kondisi tidak berfungsi dan/atau berfungsi sebagian.
Paket HKP ini merupakan salah satu upaya dalam Program Pamsimas untuk mendukung
kinerja keberlanjutan layanan air minum perdesaan. Keberhasilan Program Pamsimas
khususnya keberlanjutan turut ditentukan oleh keberhasilan dalam penyelenggaraan HKP
ini.
Untuk membantu penyelenggaraan HKP mencapai sasaran dan sesuai aturan yang
disepakati bersama, maka diperlukan petunjuk teknis pelaksanaan. Buku Petunjuk Teknis
Paket HKP ini merupakan salah satu buku petunjuk yang sangat penting dalam pelaksanaan
Pamsimas secara keseluruhan, mencakup antara lain:
Penjelasan Paket HKP;
Tata cara pemilihan kabupaten/kota yang akan mendapatkan HKP;
Tata cara pemilihan desa yang akan mendapat HKP;
Mekanisme penyaluran dana HKP;
Tata cara pemantauan, evaluasi, pelaporan, dan pertanggungjawaban.
Dengan demikian diharapkan seluruh kegiatan Paket HKP dapat berjalan dengan baik dalam
pengelolaan SPAMS Desa yang berkelanjutan.
i
DAFTAR ISI
Hal
ii
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 1. Tentatif Jadwal dan Tata Cara Penyelenggaraan Paket HKP .................................18
DAFTAR GAMBAR
Hal
LAMPIRAN :
iii
DAFTAR SINGKATAN
Air Minum : Air yang siap diminum dengan melalui pengolahan (mengacu kepada
peraturan yang berlaku)
AMPL : Air Minum dan Penyehatan Lingkungan
APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
APBN : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
BLM : Bantuan Langsung Masyarakat
CPMU : Central Project Management Unit
DIPA : Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
DitPAM : Direktorat Pengembangan Air Minum
DJCK : Direktorat Jenderal Cipta Karya
DPMU : District Project Management Unit
Fasilitator : Tenaga Pendamping Program Pamsimas di tingkat masyarakat
HIK : Hibah Insentif Kabupaten/Kota
HKP : Hibah Khusus Pamsimas
Kem. PU PR : Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Kemendagri : Kementerian Dalam Negri
Kemenkes : Kementerian Kesehatan
KPPN : Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
KKM : Kelompok Keswadayaan Masyarakat, merupakan nama generik untuk
lembaga yang dibentuk secara swadaya oleh masyarakat, seperti Badan
Keswadayaan Masyarakat (BKM) dan Lembaga Keswadayaan Masyarakat
(LKM)
LSM : Lembaga Swadaya Masyarakat
PA/KPA : Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran
Pakem : Panitia Kemitraan
PMD : Pemberdayaan Masyarakat Desa
PPK : Pejabat Pembuat Komitmen
PPM : Penanganan Pengaduan Masyarakat
PPMU : Provincial Project Management Unit
Pokja : Kelompok Kerja
RAD : Rencana Aksi Daerah
RKPD : Rencana Kerja Pembangunan Daerah
RKM : Rencana Kerja Masyarakat
RPJM : Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Sanitasi : Usaha pencegahan penyakit dengan mengendalikan faktor lingkungan,
terutama lingkungan fisik, biologis dan sosial
STBM : Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
SPAM : Sistem Penyediaan Air Minum
iv
BAB 1. PENDAHULUAN
Untuk terus meningkatkan akses penduduk perdesaan dan pinggiran kota terhadap
fasilitas air minum dan sanitasi dalam rangka pencapaian target Universal Access,
Program Pamsimas dilanjutkan sampai dengan Tahun 2016.
Berdasarkan data Sistem Informasi Manajemen (SIM) Pamsimas sampai saat ini,
kinerja keberlanjutan sarana dan prasarana air minum di desa Pamsimas belum
seluruhnya menunjukkan tingkat keberfungsian yang baik. Kondisi ini perlu mendapat
perhatian pemerintah kabupaten/kota setempat.
1
Pinggiran kota yang dapat menjadi lokasi Program Pamsimas II adalah dengan karakteristik: (1) terletak di
perbatasan atau pinggiran wilayah kota, (2) cakupan penduduk dengan akses terhadap fasilitas air minum dan
sanitasi yang layak masih rendah, dan (3) tidak terdapat layanan jaringan PDAM atau PDAL
1
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui CPMU Pamsimas
memberikan dukungan kepada kabupaten/kota yang memiliki rencana tindak
penanganan Program Optimalisasi SPAM melalui Paket Hibah Khusus Pamsimas
(HKP). Bentuk dukungan ini adalah kegiatan optimalisasi prasarana air minum dan
sanitasi yang tidak berfungsi dan/atau sebagian berfungsi melalui pola kemitraan
antara pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat. Pola kemitraan ini diwujudkan
dengan adanya sharing program pemerintah pusat, dengan pemerintah
kabupaten/kota dan masyarakat dalam Paket HKP.
Paket HKP juga diharapkan dapat mempercepat upaya untuk peningkatan kapasitas
pemerintah kabupaten/kota yang belum mendapatkan HIK dalam mendukung
keberlanjutan keberfungsian sarana air minum dan sanitasi berbasis masyarakat.
Petunjuk teknis ini menjelaskan konsep dan penyelenggaraan paket Hibah Khusus
Pamsimas (HKP) sebagai acuan bagi kabupaten/kota dalam penyelenggaraan
kegiatan Paket HKP.
2
1.3 PENGGUNA PETUNJUK TEKNIS PAKET HKP
Petunjuk teknis ini diperuntukkan bagi para pelaku Pamsimas terutama para pelaku
pada:
1) Tahap seleksi kabupaten/kota penerima HKP, yaitu CPMU, Pokja AMPL Provinsi,
PPMU, Pokja AMPL Kabupaten/Kota, Panitia Kemitraan (Pakem), dan DPMU;
2) Tahap seleksi desa/kelurahan penerima Paket HKP, yaitu Pokja AMPL
Kabupaten/Kota, Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan kab/kota, Panitia
Kemitraan, Pemerintah Desa/Kelurahan, dan KKM.
3) Tahap pelaksanaan, yaitu masyarakat, KKM, fasilitator keberlanjutan, fasilitator
masyarakat HKP, Panitia Kemitraan (Pakem), DPMU, Satker Kabupaten/Kota
pengelola Pamsimas, dan Konsultan Pamsimas tingkat kabupaten/kota;
4) Tahap pemantauan dan pelaporan pelaksanaan Paket HKP, yaitu Panitia
Kemitraan, DPMU, Pokja AMPL kabupaten/kota, Pokja AMPL Provinsi, PPMU,
Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan Kab/kota dan provinsi, serta Konsultan
Pamsimas tingkat provinsi dan tingkat pusat.
3
BAB 2. PAKET HIBAH KHUSUS
PASIMAS
Pada kabupaten/kota yang terpilih sebagai penerima Paket HKP, dana HKP menjadi
tambahan atas pendanaan APBD dan kontribusi masyarakat dalam upaya
meningkatkan kinerja keberlanjutan layanan air minum melalui optimalisasi sarana dan
prasarana air minum dan sanitasi.
Dana Paket HKP dimanfaatkan untuk kegiatan optimalisasi sarana dan prasarana
SPAM di desa/kelurahan lokasi Pamsimas yaitu kegiatan pemulihan dan
pengembangan SPAMS tidak berfungsi/berfungsi sebagian untuk menambah jumlah
penerima manfaat; dan kegiatan peningkatan kapasitas kelembagaan BPSPAMS
untuk mendukung kegiatan pemulihan dan pengembangan SPAMS.
4
1) Memperkuat kemitraan antara pemerintah kabupaten/kota dan masyarakat dalam
penyediaan air minum dan sanitasi;
2) Penguatan kesinambungan SPAMS di tingkat desa melalui pengaturan dan
pembinaan pasca proyek;
3) Perluasan cakupan pelayanan dan penguatan kesinambungan SPAMS di tingkat
desa;
4) Mendukung penguatan pemeliharaan pasca konstruksi;
5
tingkat kabupaten/kota berdasarkan kebutuhan optimalisasi setiap
desa/kelurahan tersebut dan evaluasi RKM (evaluasi teknis dan pembiayaan).
Dengan demikian, dana Paket HKP bagi pembiayaan optimalisasi SPAM setiap
desa/kelurahan bervariasi sesuai evaluasi kebutuhan masing-masing
desa/kelurahan sasaran;
5) Paket HKP diselenggarakan melalui sharing program APBN dan APBD; dimana
dana APBN membiayai BLM untuk sejumlah 50% dari total kebutuhan BLM
seluruh desa/kelurahan sasaran, dan dana APBD yang besarnya minimum 50%
dari total kebutuhan BLM seluruh desa/kelurahan sasaran
6) Pemanfaatan dana Paket HKP hanya untuk kegiatan optimalisasi prasarana dan
sarana SPAM dan pelatihan BPSPAMS di desa/kelurahan Pamsimas dengan
kinerja keberfungsian yang rendah setelah berjalan 2 tahun (berfungsi sebagian
dan/atau tidak berfungsi);
7) Dana Paket HKP hanya digunakan untuk kebutuhan Bantuan Langsung
Masyarakat (BLM) desa/kelurahan sasaran yang disalurkan langsung kepada
masyarakat untuk mendanai 80% (delapan puluh per seratus) biaya kegiatan
optimalisasi SPAM sebagaimana tertuang dalam RKM;
8) HKP hanya diberikan kepada kabupaten/kota yang terdapat desa Pamsimas
dengan SPAM yang tidak berfungsi dan/atau berfungsi sebagian, dan memiliki
komitmen dalam menjamin keberlanjutan pelayanan air minum dan sanitasi
melalui kegiatan optimlisasi SPAMS dalam rangka mendukung pencapaian target
Universal Access kabupaten/kota;
9) Pakem dalam penyelenggaraan Paket HKP adalah sama dengan Pakem Pokja
AMPL Kabupaten/Kota sasaran Pamsimas II.
10) Dana HKP bersumber dari APBN dengan jumlah dana maksimum untuk setiap
desa/kelurahan sesuai kebutuhan kegiatan optimalisasi desa yang tidak berfungsi
dan/atau berfungsi sebagian dan tidak melebihi besar BLM reguler;
11) Kabupaten/Kota dapat menyampaikan usulan Paket HKP untuk tahun berjalan
dan/atau untuk tahun berikutnya.
1) Pada desa lokasi optimalisasi SPAM, seluruh ketentuan dan tata cara (IMAS,
penguatan KKM/BPSPAMS, penyusunan dan evaluasi RKM, pengadaan barang
dan jasa, pengelolaan keuangan, pengamanan sosial dan lingkungan) adalah
mengikuti tata cara dalam juknis Pamsimas yang berkenaan, yaitu:
a. Petunjuk Teknis Perencanaan Kegiatan di Tingkat Masyarakat;
b. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan di Tingkat Masyarakat;
c. Petunjuk Teknis Pengadaan Barang dan Jasa Tingkat Masyarakat;
d. Petunjuk Teknis Pengelolaan Keuangan;
6
e. Petunjuk Teknis Pengoperasian dan Pemeliharaan;
f. Petunjuk Teknis Pengamanan Lingkungan dan Sosial;
2) RKM kegiatan optimalisasi SPAM disusun mengacu pada format RKM yang
terdapat dalam Lampiran 7.
3) Dukungan untuk pelaksanaan Paket HKP di tingkat desa/kelurahan:
a. Pembiayaan Fasilitator Masyarakat (FM) untuk pendampingan pelaksanaan
Paket HKP (selanjutnya disebut dengan FM-HKP) di tingkat desa/kelurahan
disediakan oleh APBD diluar dana BLM APBD untuk Paket HKP. Termasuk
jika harus melampaui tahun anggaran berjalan. Jumlah FM-HKP
menyesuaikan dengan kebutuhan pendampingan desa/kelurahan,
sebagaimana dijelaskan dalam TOR FM-HKP pada lampiran;
b. Pelatihan FM-HKP disediakan oleh CPMU.
1) Optimalisasi SPAM
a. Optimalisasi SPAM, yaitu kegiatan pemulihan SPAM tidak berfungsi/berfungsi
sebagian pada desa/kelurahan yang pernah menjadi lokasi Pamsimas.
b. Optimalisasi SPAM ditujukan untuk menambah jumlah penerima manfaat
(jumlah pengguna baru) di luar jumlah pengguna SPAM saat ini pada
desa/kelurahan tersebut, membantu meningkatkan kualitas pelayanan SPAM
tingkat desa/kelurahan;.
2) Pelatihan BPSPAMS
Kegiatan peningkatan kapasitas kelembagaan BPSPAMS untuk mendukung
kegiatan pemulihan dan pengembangan SPAMS, seperti pelatihan pemeliharaan
SPAMS dan keuangan BPSPAMS
2.5.2 Kegiatan yang Tidak Dibiayai melalui Paket HKP (Negative List)
Daftar kegiatan yang TIDAK BOLEH dibiayai Paket HKP adalah sebagai berikut:
1) Daftar kegiatan yang termasuk negative list dalam Juknis Pelaksanaan Kegiatan
Pamsimas di Tingkat Masyarakat;
2) Penyelesaian kegiatan (fisik dan non fisik) desa-desa Pamsimas tahun-tahun
sebelumnya;
3) Pembiayaan utusan desa/kelurahan dalam pelatihan asosiasi pengelola SPAM
dan Sanitasi perdesaan serta pelatihan dan sosialisasi Paket HKP di tingkat
kabupaten/kota.
4) Pembangunan sarana sanitasi sekolah, individual, dan komunal di perdesaan dan
peri urban
7
BAB 3. PENYELENGGARAAN PAKET
HKP
Pemilihan penerima Paket HKP terdiri dari pemilihan kabupaten/kota dan pemilihan
desa/kelurahan. Pemilihan kabupaten/kota terdiri dari dua tahap, yaitu tahap
prakualifikasi dan tahap penilaian proposal. Setelah penetapan kabupaten/kota
penerima, selanjutnya kabupaten/kota penerima HKP menetapkan daftar desa/
kelurahan sasaran Paket HKP berikut pagu indikatif masing-masing desa/kelurahan.
Berikut ini adalah kriteria pemilihan penerima Paket HKP untuk kabupaten/kota dan
desa/kelurahan.
A. Kriteria Prakualifikasi
Kriteria prakualifikasi kabupaten/kota adalah sebagai berikut:
1) Terdapat desa sasaran Pamsimas dengan kondisi SPAMS yang tidak
berfungsi dan/atau berfungsi sebagian, sesuai dengan data SIM Pamsimas.
2) Di tingkat kabupaten/kota telah terbentuk Asosiasi Pengelola SPAMS
Perdesaan.
8
Proposal kabupaten/kota untuk mendapatkan HKP, selanjutnya disebut dengan
Proposal Paket HKP Kabupaten/Kota, memuat:
1) Surat pernyataan Bupati/Walikota yang berisikan:
a. Jumlah dana BLM APBD untuk Paket HKP sebagai komitmen
kabupaten/kota, yang besarnya minimum 40% dari total kebutuhan
investasi optimalisasi SPAM pada seluruh desa/kelurahan sasaran.
b. Kesiapan pembiayaan Fasilitator Masyarakat (FM-HKP) diluar dana BLM
APBD untuk Paket HKP;
c. Kesediaan mengikuti petunjuk teknis Paket HKP;
d. Kesediaan untuk menyampaikan salinan APBD/APBD perubahan yang
menyatakan anggaran untuk BLM Paket HKP dan biaya FM-HKP.
e. Kesediaan untuk mendorong desa penerima HKP mencapai Stop Buang
Air Besar Sembarangan (SBS)
2) Formulir Proposal Paket HKP sebagaimana format dalam Lampiran 1
petunjuk teknis ini.
3) Lampiran dokumen sumber data-data yang digunakan dalam proposal:
a. Salinan Berita Acara Hasil Seleksi Proposal Desa/Kelurahan
b. Salinan Proposal Desa/Kelurahan yang digunakan dalam menyusun
proposal kabupaten/kota
Hanya proposal yang lengkap (memuat butir (1), (2), dan (3)) yang masuk dalam
tahap penilaian proposal.
9
2) Merupakan desa Pamsimas (reguler atau replikasi) dengan SPAM yang telah
beroperasi minimal 2 (dua) tahun, namun tidak berfungsi dan/atau berfungsi
sebagian, kecuali dalam hal SPAM Desa Pamsimas tersebut mengalami
kerusakan akibat kejadian luar biasa (Force Majeure) kurang dari 2 tahun dapat
diusulkan dalam Paket HKP.
3) Mempunyai potensi menambah jumlah pemanfaat SPAM minimal 30% dari
jumlah pemanfaat semula;
4) Masyarakat bersedia kontribusi minimal 20% dari total usulan pembiayaan
kegiatan pengembangan/optimalisasi SPAM tingkat desa/kelurahan. Kontribusi ini
dalam bentuk in cash 4% (baik dari dana yang dikumpulkan dari masyarakat
maupun dana kas BPSPAMS dan in kind sebesar 16%;
5) Memenuhi biaya pembangunan SPAM per penerima manfaat yang efisien;
6) Masyarakat bersedia meningkatkan kualitas pelayanan SPAM secara
berkelanjutan melalui penerapan tarif pemakaian yang dapat memenuhi biaya
operasional, pemeliharaan, dan recovery dengan pernyataan tertulis yang
ditandatangani oleh Kepala Desa/Lurah, Ketua BPSPAMS, dan Ketua KKM;
7) Desa/kelurahan bersedia untuk menyediakan Kader Pemberdayaan Masyarakat
(KPM) yang fokus dalam bidang AMPL (Kader AMPL) (dengan pernyataan tertulis
yang ditandatangani oleh Kepala Desa/Lurah) untuk menjadi mitra LKM/KKM dan
BPSPAMS dalam pelaksanaan Paket HKP di tingkat desa/kelurahan.
A. CPMU
Sebagai bagian dari tugas utama CPMU dan PIU (Direktorat Jenderal Bina
Pemerintahan Desa dan Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah
Kementerian Dalam Negeri, Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, dan Direktorat Jenderal Cipta
Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat), CPMU dan PIU
bertanggung jawab dalam penyelenggaraan Paket HKP. Ketua CPMU dan Wakil
Ketua CPMU Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah memimpin proses
penyelenggaraan Paket HKP.
10
4) Melaksanakan pemantauan kemajuan pelaksanaan Paket HKP tingkat kabupaten
/kota;
5) Melaporkan hasil pelaksanaan Paket HKP kepada Executing Agency Direktorat
Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
dengan tembusan kepada provinsi dan kabupaten/kota penerima HKP.
11
3.2.2 Pelaku Tingkat Provinsi
Pelaku utama penyelenggaraan Paket HKP di tingkat provinsi terdiri dari Pokja AMPL
Provinsi dan Provincial Project Management Unit (PPMU).
B. PPMU
12
D. Konsultan Manajemen (ROMS) Tingkat Provinsi
Tugas ROMS Provinsi dalam penyelenggaraan Paket HKP meliputi:
1) Mengadvokasi pemerintah kabupaten/kota untuk menyediakan alokasi APBD
untuk pelakasanaan HKP
2) Memastikan pelaku Pamsimas di tingkat kabupaten/kota memahami HKP dengan
baik.
3) Berkoordinasi dengan ROMS kabupaten/kota untuk memastikan pemerintah
kab/kota menyusun dan menyampaikan proposal HKP dengan tepat waktu.
4) Memberikan dukungan kepada ROMS Kab/Kota dalam pelaksanaan HKP.
Tugas Fasilitator STBM Tingkat Provinsi adalah Mendorong desa penerima HKP
mencapai Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS).
3) Memastikan RKPD dan KUA-PPAS (tahun pelaksanaan Paket HKP) memuat nilai
BLM APBD dan biaya fasilitator masyarakat (FM-HKP) sesuai Proposal Paket
HKP;
13
c. Berkoordinasi dengan DPMU agar DPMU menseleksi dan merekrut FM-HKP
sesuai kualifikasi dan jumlah yang dibutuhkan
5) Memberikan persetujuan pada RKM-HKP yang telah lulus dievaluasi oleh Pakem;
6) Memantau kemajuan pelaksanaan Paket HKP di tingkat kabupaten/kota sebagai
bagian dari pelaporan kemajuan pelaksanaan Pamsimas kepada Bupati dengan
tembusan kepada Pokja AMPL Provinsi.
Tugas Panitia Kemitraan Pokja AMPL dalam pelaksanaan Paket HKP sekurang-
kurangnya adalah sebagai berikut:
14
C. District Project Management Unit (DPMU)
D. Satker Kabupaten/Kota
Tugas Satker Kabupaten/Kota dalam pelaksanaan Paket HKP sekurang-kurangnya
adalah sebagai berikut:
1) Memobilisasi FM-HKP;
2) Melakukan kontrak kerja dengan KKM/BPSPAMS dengan fasilitasi DPMU;
3) Membuat SPP (Surat Perintah Pembayaran) sesuai dengan rekomendasi DPMU;
4) Berdasarkan rekomendasi DPMU, menerbitkan SPM-LS dan persetujuan
pencairan BLM Paket HKP kepada KKM/BPSPAMS;
5) Memberikan data laporan keuangan yang diperlukan DPMU dalam menyusun
kemajuan bulanan pelaksanaan Paket HKP di tingkat desa/kelurahan;
6) Memastikan kemajuan penyerapan anggaran tercatat pada aplikasi E-mon
(electronic monitoring) dan SP2D online.
15
1) Berkoordinasi dengan ROMS Kab/Kota menyediakan data real keberfungsian
SPAMS di desa-desa anggotanya bagi pemerintah kab/kota
2) Membantu Pokja AMPL/Pakem dalam mensosialisasikan Paket HKP;
3) Memastikan desa sasaran menyusun proposal HKP;
4) Memantau dan melaporkan pelaksanaan Paket HKP kepada Pokja AMPL/
Pakem.
1) Menfasilitasi proses seleksi desa sasaran Paket HKP sebagaimana peran Camat
pada Petunjuk Teknis Pemilihan Desa Sasaran Program Pamsimas;
2) Membantu Pokja AMPL dan DPMU dalam mengkoordinasikan dan memantau
pelaksanaan kegiatan Paket HKP pada desa/kelurahan di wilayahnya;
3) Membantu Pokja AMPL dan DPMU dalam menyelesaikan isu/permasalahan dan
fasilitasi kerjasama antar desa/kelurahan di wilayahnya.
4) Membantu penanganan pengaduan masyarakat pada penyelenggaraan Paket
HKP.
16
3.2.5 Pelaku Tingkat Desa/Kelurahan
Pada desa/kelurahan sasaran yang KKMnya sudah tidak aktif atau sudah beralih
fungsi menjadi BPSPAMS, maka desa/kelurahan itu perlu memilih anggota baru KKM
sesuai dengan tata cara pemilihan dan persyaratan dalam Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Pamsimas di Tingkat Masyarakat. Demikian juga halnya jika pengurus
BPSPAMS tidak aktif maka dapat dilakukan pemilihan pengurus baru.
Dalam pelaksanaan Paket HKP, masyarakat mendapatkan dukungan bantuan teknis
yang disediakan oleh Pamsimas II, Fasilitator Masyarakat HKP (FM-HKP). FM-HKP
akan mendampingi masyarakat sehari-harinya selama pelaksanaan kegiatan Paket
HKP baik kegiatan infrastruktur maupun kegiatan penguatan kapasitas kelembagaan.
Tata cara penyelenggaraan Paket HKP beserta pelaksana dan pendukung pelaksananya
dapat dilihat dalam Tabel 1 berikut ini.
17
Tabel 1. Tentatif Jadwal dan Tata Cara Penyelenggaraan Paket HKP
Jadwal
September
November
Desember
Maret-Mei
Pendukung
No Kegiatan Keterangan Pelaksana Hasil
Agustus
Oktober
Pelaksana
Juni
Juli
1 Penilaian prakualifikasi Memilih kab/kota CPMU dan PIU Advisory dan Daftar
kabupaten/kota berdasarkan kriteria pra CMAC kabupaten/kota
berdasarkan data SIM. kualifikasi dengan yang lulus seleksi
menggunakan Data SIM prakualifikasi
X (long list). Long
list diumumkan
dalam website
Pamsimas
2 Sosialisasi perihal Mensosialisasikan adanya CPMU dan PIU Advisory dan Daftar kab/kota
peluang kab/kota peluang kab/kota CMAC yang hadir dan
memperoleh HKP, memperoleh HKP dan yang berminat
sesuai hasil mengundang mengajukan X mengajukan
prakualifikasi proposal untuk menjadi proposal (long
Kab/kota sasaran Paket list)
HKP
3 Penyampaian undangan Menyusun serta CPMU Advisory dan Surat undangan
pengajuan proposal menyampaikan surat CMAC penyampaian
Paket HKP kepada undangan kepada proposal kepada
kabupaten/kota yang Bupati/Walikota dari kabupaten/kota
termasuk dalam long list. kabupaten/kota dalam long-
X serta
list untuk menyampaikan pengumuman dan
proposal dokumen terkait
dalam website
18
Jadwal
September
November
Desember
Maret-Mei
Pendukung
No Kegiatan Keterangan Pelaksana Hasil
Agustus
Oktober
Pelaksana
Juni
Juli
4 Sosialisasi kepada Mensosialisasikan adanya Pokja AMPL District Coordinator Daftar desa/kel
Desa/Kel dan Kec peluang kab/kota Kab/Kota LG Specialist yang hadir dan
perihal peluang kab/kota memperoleh HKP kepada ROMS daftar desa/kel
memperoleh HKP desa/kelurahan & yang berminat
kecamatan dan mengajukan
mengundang
X proposal
desa/kelurahan
mengajukan proposal untuk
menjadi desa sasaran
Paket HKP
5 Penyusunan proposal Pokja AMPL mengkoordinir Pakem dan Pokja District Coordinator Proposal
Paket HKP penyusunan proposal AMPL LG Specialist pemanfaatan
pemanfaatan Paket HKP
X X Paket HKP
ROMS
6 Penyampaian proposal Penyampaian proposal Pokja AMPL District Coordinator Proposal sesuai
oleh Pokja AMPL sesuai dengan format yang Kab/Kota dengan format
KabKota kepada CPMU tersedia, disertai dengan yang disediakan
dengan tembusan dokumen pendukungnya
X dalam website
kepada Pokja AMPL serta dokumen
masing-masing pendukungnya
Memastikan seluruh Pokja AMPL Prov LG Specialist
proposal diterima dengan ROMS
tepat waktu oleh CPMU
7 Penilaian proposal Penilaian proposal Paket CPMU dan PIU Advisory dan Urutan ranking
kabupaten/kota dan HKP berdasarkan kriteria CMAC kab/kota
penyusunan ranking penilaian proposal X X berdasarkan skor
proposal proposal masing-
masing
19
Jadwal
September
November
Desember
Maret-Mei
Pendukung
No Kegiatan Keterangan Pelaksana Hasil
Agustus
Oktober
Pelaksana
Juni
Juli
8 Penyusunan Penyusunan berita acara CPMU dan PIU Advisory dan Daftar kab/kota
rekomendasi daftar hasil seleksi kab/kota dan CMAC yang diusulkan
kabupaten/kota calon usulan daftar sebagai penerima
penerima HKP kabupaten/kota penerima
X HKP
HKP beserta nilai pagu
HKP
9 Penyampaian a. Penyampaian daftar CPMU Advisory dan Daftar kab/kota
rekomendasi daftar kabupaten/kota CMAC yang diusulkan
kabupaten/kota penerima HKP beserta sebagai penerima
penerima HKP kepada nilai pagu HKP kepada HKP
DJCK Kementerian DJCK
Pekerjaan Umum dan X
Perumahan Rakyat b. Rancangan SK
Penetapan
c. Rancangan naskah
Perjanjian Kerjasama
Paket HKP
10 Penetapan daftar Pengesahan daftar DJCK dan CPMU Advisory dan Pengumuman SK
kabupaten/kota kabupaten/kota beserta CMAC penetapan
penerima HKP beserta pagu HKP melalui SK X kabupaten/kota
nilai pagu HKP yang Dirjen Cipta Karya penerima HKP
disetujui dalam website
11 Penandatanganan Penandatanganan PKS CPMU Advisory, CMAC, PKS yang sudah
Naskah Perjanjian antara Dir PAM dengan ROMS ditandatangani
Kerjasama (PKS) Bupati/Walikota
X X dimuat dalam SIM
Kegiatan Paket HKP
20
Jadwal
September
November
Desember
Maret-Mei
Pendukung
No Kegiatan Keterangan Pelaksana Hasil
Agustus
Oktober
Pelaksana
Juni
Juli
12 Penetapan daftar Penetapan daftar desa/kel Pokja AMPL District Coordinator SK
desa/kel sasaran Paket sesuai jumlah desa/kel Kab/Kota Bupati/Walikota
HKP dengan SK sasaran dalam naskah X perihal Daftar
Bupati/Walikota perjanjian kerjasama Desa/Kel Sasaran
HKP
13 Seleksi dan Rekrutmen Seleksi sesuai TOR FM DPMU District Coordinator Daftar FM HKP
FM HKP HKP X X Satker PIP Fasilitator
Keberlan-jutan
14 Pelatihan FM HKP Dilaksanakan oleh CPMU CPMU CMAC, ROMS FM HKP yang
X PPMU siap mendampingi
pelaksanaan HKP
15 Penyampaian salinan Penyampaian DPA yang Pokja AMPL Kab District Coordinator Salinan DPA
APBD yang memuat memuat ketersediaan LG Specialist untuk Paket HKP
alokasi APBD untuk alokasi APBD untuk BLM ROMS diterima CPMU
Paket HKP kepada Paket, dan FM sebagai
CPMU bentuk pelaksanaan
X
komitmen kab/kota sesuai
Perjanjian Kerjasama Keg
Paket HKP
16 Perencanaan tingkat Pendampingan tingkat FM District Coordinator Kelembagaan
masyarakat sesuai masyarakat sesuai dengan Fasilitator tingkat
dengan siklus Pamsimas siklus Pamsimas pada desa Keberlan-jutan desa/kelurahan
optimalisasi berfungsi (KKM
X X dan Satlak) dan
Rancangan RKM
diterima oleh
Pakem
21
Jadwal
September
November
Desember
Maret-Mei
Pendukung
No Kegiatan Keterangan Pelaksana Hasil
Agustus
Oktober
Pelaksana
Juni
Juli
17 Evaluasi RKM-HKP Evaluasi RKM –HKP sesuai DPMU FM-HKP Rekomendasi
dengan tata cara evaluasi Pakem Fas. Keberlanjutan Pakem kepada
RKM desa sasaran regular Pokja AMPL
District Coordinator mengenai RKM
X X yang telah lulus
evaluasi untuk
mendapat
persetujuan Ketua
Pokja AMPL
18 Penandatanganan Surat a. Penyusunan Satker PIP FM-HKP SPPB
Perjanjian Pemberian rancangan SPPB Kab/Kota dan Fas. Keberlanjutan ditandatangani
Bantuan (SPPB) Paket
X DPMU
b. Penandatangan SPPB District Coordinator
HKP
19 Pencairan dana BLM a. Pelaksanaan pekerjaan KKM dan Satlak FM-HKP Dokumen
Tahap I (Tahap I bisa konstruksi dan Fas. Keberlanjutan pencairan dan
APBN 100% atau APBD pelatihan masyarakat pertanggung-
100%), pelaksanaan sesuai dengan RKM District Coordinator jawaban tersedia,
kegiatan tingkat b. Penyusunan dokumen serta informasi
desa/kelurahan, dan pencairan dana sesuai
X terkait termuat
pelaporan dengan RKM dalam SIM
pertanggungjawaban
penggunaan dana BLM c. Penyusunan dokumen
Tahap I pertanggungjawaban
pencairan dana
Pemantauan atau uji petik Pakem District Coordinator Laporan hasil
terhadap pelaksanaan pemantauan
pekerjaan di tingkat
masyarakat, terutama untuk X
melihat kemanfaatan dan
kesesuaian pekerjaan
dengan RKM
22
Jadwal
September
November
Desember
Maret-Mei
Pendukung
No Kegiatan Keterangan Pelaksana Hasil
Agustus
Oktober
Pelaksana
Juni
Juli
20 Pencairan dana BLM a. Pelaksanaan pekerjaan KKM dan Satlak FM-HKP Dokumen
Tahap II (Tahap II bisa konstruksi dan Fas. Keberlanjutan pencairan dan
APBN 100% atau APBD pelatihan masyarakat pertanggung-
100%), pelaksanaan sesuai dengan RKM District Coordinator jawaban tersedia,
kegiatan tingkat b. Penyusunan dokumen serta informasi
desa/kelurahan dan pencairan dana sesuai
X terkait termuat
pelaporan dengan RKM dalam SIM
pertanggungjawaban
penggunaan dana BLM c. Penyusunan dokumen
Tahap II pertanggungjawaban
pencairan dana
Pemantauan atau uji petik Pakem District Coordinator Laporan hasil
terhadap pelaksanaan pemantauan
pekerjaan di tingkat
masyarakat, terutama untuk
melihat kemanfaatan dan X
kesesuaian pekerjaan
dengan RKM
21 Laporan Penyelesaian Penyusunan laporan KKM FM-HKP Rancangan
Pelaksanaan Kegiatan penyelesaian pelaksanaan laporan
dan Pemeriksaan Hasil kegiatan X
kegiatan HKP di
lapangan
23
Jadwal
September
November
Desember
Maret-Mei
Pendukung
No Kegiatan Keterangan Pelaksana Hasil
Agustus
Oktober
Pelaksana
Juni
Juli
a. Penelaahan laporan, Pakem dan DPMU FM-HKP Laporan Akhir
pemeriksaan hasil Fas. Keberlanjutan yang disahkan
kegiatan HKP, dan
rekomendasi untuk District Coordinator
perbaikan
b. Jika ada sisa dana,
maka
merekomendasikan X
pemanfaatan sisa dana
sesuai dengan
kebutuhan eksisting
Memastikan komitmen
masyarakat untuk
keberlanjutan
pelayanan SPAM
22 Surat Pernyataan a. Penandatanganan KKM dan FM-HKP Dokumen yang
Penyelesaian dokumen SP3K HKP BPSPAMS Fas. Keberlanjutan ditandatangani
Pelaksanaan Kegiatan b. Penandatanganan
(SP3K) HKP dan District Coordinator
dokumen serah terima X
Serah-terima pengelolaan kegiatan
pengelolaan kegiatan
(pada HKP 2013 adalah
Desember 2013)
23 Penyusunan laporan a. Laporan akhir kinerja Pakem Fas. Keberlanjutan Rancangan final
penyelenggaraan Paket dan keuangan District Coordinator laporan
Pamsimas di tingkat b. Pembahasan laporan X penyelenggaraan
kabupaten/kota LG Specialist Paket Pamsimas
dengan Pokja AMPL ROMS
dan SKPD terkait
24
Bagan 1. Tahapan Kegiatan Paket HIK dan HKP
KAB/KOTA
PELAKSANA PAMSIMAS
Pokja AMPL Kab/Kota menyampaikan proposal Pokja AMPL Kab/Kota menyampaikan proposal
HKP kepada CPMU dengan tembusan kepada HIK kepada CPMU dengan tembusan kepada
Pokja AMPL Prov Pokja AMPL Prov
Menandatangani Perjanjian
Kerjasama Kegiatan Paket HKP Menandatangani Perjanjian
Kerjasama Kegiatan Paket HIK
25
BAB 4. PENGELOLAAN KEUANGAN
PAKET PAMSIMAS - HKP
BLM Desa/Kelurahan sasaran bersumber dari APBD atau APBN dalam dana Paket
HKP. BLM untuk masing-masing desa/kelurahan bersumber dari APBD atau APBN
dengan pendanaan APBN sebesar 80%, atau APBD minimal 80% dari total
kebutuhan pengembangan/optimalisasi di desa/kelurahan sasaran tersebut.
Penetapan pagu BLM untuk setiap desa/kelurahan sasaran diputuskan di tingkat
kabupaten/kota.
Besar BOP adalah 3-5% dari nilai BLM Paket HKP. BOP Panitia Kemitraan untuk
pelaksanaan Paket HKP ini berasal dari APBD di luar porsi BLM APBD untuk Paket
HKP.
Penggunaan dana BOP dilakukan berdasarkan rencana kerja Panitia Kemitraan dan
rencana penggunaan dana yang disetujui oleh Pokja AMPL Kabupaten/Kota.
BOP digunakan untuk hal-hal yang mendukung kegiatan Paket HKP, sekurang-
kurangnya sebagai berikut:
1) Biaya monitoring – sesuai Rencana Kerja Panitia Kemitraan
2) Biaya alat tulis
3) Biaya penyusunan laporan
4) Biaya komunikasi
5) Biaya pertemuan terkait Paket HKP
6) Kegiatan peningkatan kapasitas, misalnya lokakarya dan pelatihan, yang
berkaitan dengan Paket HKP
26
4.1.3 Fasilitator Masyarakat-HKP
Ketentuan dan tata cara pencairan BOP Panitia Kemitraan dan pembayaran FM HKP
ditetapkan oleh masing-masing kabupaten/kota pelaksana Paket HKP.
Tata cara pencairan BLM Paket HKP pada prinsipnya mengikuti tata cara pencairan
dana BLM desa/kelurahan sasaran kegiatan reguler. Perbedaannya adalah pada
Paket HKP, pencairan BLM oleh KKM dilakukan dalam dua tahap sementara pada
kegiatan reguler dilakukan dalam tiga tahap.
Untuk setiap pendanaan yang telah dicairkan (APBN atau APBD), pemanfaatan dana
untuk setiap porsi (APBN atau APBD) dilakukan dua kali, yaitu pemanfaatan tahap
pertama sebesar 50%, dan sisa dana 50% dapat dicairkan jika KKM sudah
melaporkan pertanggungjawaban penggunaan dananya.
Laporan Pertanggungjawaban Dana (LPD) harus disusun saat pemanfaatan dana
mencapai minimal 90%. LPD akan dilaporkan dan diverifikasi oleh District Coordinator
dan Finance and Management Assistant (FMA) ROMS yang ditugaskan di kab/kota
tsb.
Pada setiap desa sasaran Paket HKP akan menerima BLM yang bersumber dari
APBD atau APBN sebesar 80% dari total kebutuhan pengembangan/optimalisasi
SPAM.
27
Tabel berikut ini menjelaskan jadwal pelaporan pertanggungjawaban keuangan Paket
HKP di tingkat desa/kelurahan.
Pembukuan disusun sejak masuknya dana ke rekening KKM (termasuk dana in cash).
Pengukuran kinerja dilakukan setiap bulan dari masuknya dana ke rekening KKM.
Pengukuran kinerja akan berakhir pada saat Laporan Pertanggungjawaban Dana
(LPD) terakhir sudah dapat diterima dan diverifikasi oleh FMA.
28
BAB 5. PEMANTAUAN DAN
PELAPORAN
Pemantauan dan pelaporan terkait dengan penyelenggaraan HKP terbagi ke dalam dua
tingkat, yaitu tingkat kabupaten/kota dan tingkat desa/kelurahan. Hasil pemantauan dan
pelaporan dimuat dalam SIM Pamsimas sehingga setiap kemajuan penyelenggaraan HKP
dapat dipantau langsung oleh berbagai pelaku Pamsimas, baik tingkat pusat, tingkat provinsi
dan tingkat kabupaten/kota, serta tingkat kecamatan dan tingkat desa/kelurahan.
Periode
No. Indikator Penanggung-jawab
Pelaporan
8 Pelaporan penggunaan dana BOP Panitia Kemitraan Panitia Kemitraan 3 bulan 1 kali
9 Pengesahan Laporan Akhir Penyelenggaraan Paket HKP Pokja AMPL KabKota 1 kali
29
Jadwal pelaporan akan disesuaikan dengan pelaksanaan Paket HKP tiap tahunnya.
Pemuatan hasil pemantauan kinerja penyelenggaraan Paket HKP pada SIM Pamsimas
dilakukan melalui pengisian modul terkait. Modul penyelenggaraan HKP dan tata cara
pengisiannya untuk tingkat kabupaten/kota akan disediakan secara terpisah dari
petunjuk teknis ini. Pengisian modul dibantu oleh fasilitator dan konsultan.
Modul penyelenggaraan HKP dan tata cara pengisiannya untuk tingkat desa/kelurahan
disediakan terpisah, dengan tetap mengacu pada modul terkait untuk desa HID.
30
Lampiran
Lampiran 1
Lamp iran 1. Fo rm at Pr oposal Paket HK P K abup aten/K ota
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Nama ibukota kabupaten/kota, tanggal surat
Nomor : Kepada
Sifat : Yth. Direktur Jenderal Cipta Karya
Lampiran : Di
Hal : Proposal Paket HKP Tempat
Bersama ini kami mengajukan dengan hormat Proposal Paket HKP. Sehubungan dengan
pelaksanaan kegiatan dalam proposal ini, dapat kami sampaikan bahwa Pemerintah
Kabupaten/Kota………………. berkomitmen untuk:
1) penyediaan BLM sebesar Rp ……………, pembiayaan Fasilitator Masyarakat (FM-
HKP) dan Biaya Operasional Panitia Kemitraan (Pakem) untuk pelaksanaan Paket
HKP melalui APBD ………..;
2) penyediaan dukungan pembinaan pelaksanaan melalui SKPD terkait;
3) penyampaian salinan APBD yang menyatakan anggaran BLM APBD untuk Paket
HKP, FM-HKP, dan BOP Pakem tersebut paling lambat pada akhir Feb/Maret
20…….;
4) menerapkan Petunjuk Teknis Paket HKP.
BUPATI/WALIKOTA……………….
.
(NAMA LENGKAP)
32
Proposal Paket HKP
Usulan
Rencana (Target) Biaya Per
Usulan Menu Nama Sumber Dana
Tambahan Biaya Penerima Tahun
No Pemanfaatan Desa-
Penerima (Rp) Manfaat APBN/APBD Anggaran
Paket desa/Kel
Manfaat (Jiwa) (Rp/jiwa)
Sasaran
(1) (2) (3) (4) (5) (6) = (5)/(4) (7) (8)
Disusun Oleh :
(.………………………...) (…………………..)
Menyetujui
Bupati/Walikota…………………
(.………………………...)
33
Petunjuk Pengisian Format 2: Format Proposal Paket HKP:
34
Lampiran 2
Lamp iran 2. Fo rm at Pr oposal Keg iat an Optim alisasi SPAM S D esa
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- -----------
KOP SURAT PEMERINTAH DESA/KELURAHAN
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- -----------
Nomor : Kepada
Sifat : Yth. Ketua Panitia Kemitraan Pokja
AMPL Kab…
Lampiran : di
Hal : Pengajuan Proposal Hibah Khusus Tempat
Pamsimas
Bersama ini kami menyampaikan proposal yang telah disusun oleh masyarakat
desa/kelurahan kami untuk perbaikan/optimalisasi Sistem Penyediaan Air Minum melalui
Hibah Khusus Pamsimas.
Kepala Desa/Lurah………………..
35
SURAT PERNYATAAN
Kami yang bertandatangan di bawah ini, Tim Penyusun Proposal& BPSPAMS Desa……..:
1. …………………………(nama)
2. …………………………(nama)
3. …………………………(nama)
4. dst
Mengetahui:
Kepala Desa/Lurah………………..
(NAMA LENGKAP)
36
PROPOSAL OPTIMALISASI
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM) DESA
MELALUI HIBAH KHUSUS PAMSIMAS
TAHUN
DESA/KELURAHAN :
KECAMATAN :
KABUPATEN/KOTA :
DISAMPAIKAN KEPADA:
PANITIA KEMITRAAN (PAKEM) POKJA AMPL KABUPATEN/KOTA
Alamat:
Nomor telepon:
37
A. DATA DASAR DESA/KELURAHAN
2. Jumlah penduduk yang menggunakan sumber air minum layak sampai dengan saat ini:
KK Jiwa
3. Jumlah penduduk yang telah menggunakan jamban sehat sampai dengan saat ini:
KK Jiwa
c) Apakah ketersediaan air baku pada sumber di atas selalu tersedia walaupun pada
musim kemarau?
YA TIDAK
A. Volume
B. Volume
C. Volume
D. Volume
E. Volume
F. Volume
38
2. Nama Pengelola SPAM (tidak perlu diisi jika tidak ada):
3. Jenis SPAM yang sudah ada/Existing (beri tanda X kotak pilihan jawaban):
Jaringan perpipaan Bukan jaringan perpipaan (non perpipaan)
4. Opsi Teknis SPAM yang sudah ada /Existing (beri tanda X pada kotak pilihan
jawaban)
5. Kegiatan optimalisasi/perbaikan SPAM yang akan diusulkan melalui Program Pamsimas ini
telah ada/termuat dalam dokumen: (beri tanda X pada dokumen yang menjadi pilihan jawaban,
jawaban dapat lebih dari satu)
RPJM Desa
39
9. Lokasi pelayanan SPAM yang Dusun/RT:
sudah ada
11. Apakah ada pengguna sambungan rumah (SR) sebelum SPAM rusak ?Jika ya, beri
data jumlah KK/Jiwa pengguna SR
12.
13. Kondisi iuran sebelum SPAM rusak(beri tanda X pada salah satu pilihan jawaban)
15. Jumlah uang yang terkumpul saat ini (saldo di kas Rp………………
BPSPAMS)
II. KONDISI SPAM DESA/KEL YANG DIUSULKAN(isi bagian ini dengan data SPAM
desa/kel yang diusulkan, lampirkan dengan PETA DESA/KEL yang menggambarkan
rencana wilayah pelayanan)
A) Aspek Teknis
40
Detail usulan perbaikan (ditulis dibawah ini secara rinci jenis sarana yang diusulkan
dan volumenya)
A. volume
B. volume
C. volume
D. volume
E. volume
F. volume
G. volume
B) Aspek Keuangan
1. Rencana pembayaran iuran bila telah melaksanakan kegiatan OPTIMALISASI melalui
Hibah Khusus Pamsimas (beri tanda X pada pilihan jawaban, jawaban dapat lebih dari satu
sesuai kondisi yang direncanakan)
2. Perkiraan dana yang diterima setiap bulan dari pembayaran iuran pemanfaat air minum
setelah kegiatan OPTIMALISASI
(perkalian antara rencana pemanfaat KK dan
rencana pemanfaat SR dengan rencana iuran Rp……………………../bulan
bulanan)
C) Aspek Kelembagaan
1) Pelatihan………………….
2) Pelatihan …...................
Rp………………………..
41
C. DATA KONDISI PERILAKU SANITASI MASYARAKAT
DI DESA/KELURAHAN
2)
3)
2) sebesar Rp…………………..
42
D. RENCANA BIAYA OPTIMALISASI YANG DIUSULKAN MELALUI
HIBAH KHUSUS PAMSIMAS
Terdiri dari
43
PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR PROPOSAL DESA/KELURAHAN
FORMULIR PROPOSAL DAPAT DIISI DENGAN TULISAN TANGAN
44
8) Lama operasionalisasi
Diisi dengan lama SPAM telah beroperasi
SPAM
9) Lokasi pelayanan SPAM Diisi dengan nama dusun yang saat ini telah
yang ada dilayani SPAM
10) Jumlah pengguna saat ini Diisi dengan jumlah seluruh pengguna SPAM saat
ini
11) Apakah ada pengguna Diisi dengan jumlah penduduk yang menggunakan
sambungan rumah sambungan rumah, sebelum SPAM rusak
12) Kondisi iuran sebelum Diisi dengan memberi tanda x pada satu atau lebih
SPAM rusak pilihan yang sesuai dan besaran iurannya
14) Jumlah uang yang terkumpul Diisi dengan jumlah berapa rupiah total uang yang
saat ini (tunai & di rekening dimiliki BPSPAMS saat ini (tunai maupun dalam
BPSPAMS) rekening)
A) Aspek Teknis
4) Dana yang diusulkan Diisi dengan berapa rupiah kebutuhan dana untuk
untuk kegiatan perbaikan infrastruktur
perbaikan/optimalisasi
SPAM
45
B) Aspek Keuangan
1) Rencana pembayaran Diisi dengan memberi tanda x pada satu atau lebih
iuran bila telah pilihan yang sesuai dan besaran iurannya, setelah
melaksanakan kegiatan optimalisasi
kegiatan
OPTIMALISASI
melalui Hibah
Khusus Pamsimas
2) Perkiraan dana yang Diisi dengan berapa rupiah per bulan rata-rata
diterima setiap bulan pendapatan dari iuran yang diterima BPSPAMS setelah
dari pembayaran kegiatan optimalisasi (perkalian antara rencana
iuran pemanfaat air pemanfaat KK & rencana pemanfaat SR dengan
minum setelah rencana iuran bulanan)
kegiatan
OPTIMALISASI
C) Aspek Kelembagaan
2) Dana yang diusulkan Diisi dengan berapa rupiah kebutuhan dana untuk
unuk peningkatan kegiatan peningkatan kapasitas BPSPAMS
kapasitas BPSPAMS
46
2) Jumlah tambahan
penduduk yang Diisi dengan tambahan penduduk dalam KK dan jiwa
direncanakan yang direncanakan menggunakan akses jamban sehat
menggunakan akses setelah desa mendapatkan Hibah Khusus Pamsimas
jamban sehat
Biaya Pelatihan Peningkatan Diisi jumlah dana yang diperlukan untuk biaya
2)
Kapasitas BPSPAMS pelatihan penguatan BPSPAMS
47
Diisi dengan dana APBD yang diusulkan untuk
b) Dana APBD kegiatan optimalisasi (minimal 40% dari Total
kebutuhan biaya optimalisasi yang diusulkan
melalui Hibah Khusus Pamsimas)
KOTAK PENGESAHAN
Tanggal pengesahan Diisi dengan tanggal pada saat Kepala Desa/Lurah
menandatangani formulir proposal
Kades/Lurah Diisi dengan tandatangan Kepala Desa/Lurah
Tim Diisi dengan tandatangan minimal dua orang dari tim penyusun
PenyusunProposal proposal dan BPSPAMS (bila ada)
48
Lampiran 3
REKAPITULASI HASIL PELAKSANAAN PAKET HKP
(…………………………….) (………………………………)
49
LAPORAN PELAKSANAAN PAKET HKP
TRIWULAN……..Tahun 20….
(…………………………….) (………………………………)
50
Lampiran 4
Format Perjanjian Kerjasam a H ibah Kusu s Pam sim as
Logo
Pemda
PERJANJIAN KERJASAMA
ANTARA
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
DAN
PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA …………………………
PROVINSI …………………………
Nomor: …………………………
Nomor: …………………………
TENTANG
Pada hari ini, ……………, tanggal …………… bulan …………… tahun dua ribu .........
(….. -….. - …..), yang bertanda tangan di bawah ini:
51
Dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut:
1) Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4490);
2) Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4737);
3) Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Kerjasama Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor
12, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4761);
4) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 2009 tentang Petunjuk
Teknis Tata Cara Kerjasama Daerah;
5) Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum Nomor 06/SE/M/2011 tentang Tata
Cara Penyusunan Kesepakatan Bersama dan Perjanjian Kerjsama di
Lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
6) Keputusan Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat No ......../KPTS/DC/........ tanggal .......... tentang Penetapan
Kabupaten/Kota Penerima Dana Hibah Khusus Program Penyediaan Air Minum
dan Sanitasi Berbasis Masyarakat.
7) Surat Bupati/Walikota No….. tanggal ……..perihal pengajuan proposal Paket
HKP
PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA selanjutnya disebut PARA PIHAK, terlebih
dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:
1. Dana Hibah Khusus Pamsimas (HKP) merupakan stimulan kepada Pemerintah
Kabupaten/Kota pelaksana Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi
Berbasis Masyarakat (Pamsimas) yang memiliki komitmen serta rencana
optimalisasi desa Pamsimas yang tidak berfungsi dan/atau berfungsi sebagian,
guna meningkatkan kinerja keberlanjutan prasarana dan sarana SPAMS desa
Pamsimas.
2. Dana Paket HKP yang diatur melalui Perjanjian Kerjasama ini bersumber dari
APBN dan dana yang bersumber dari APBD Kabupaten/Kota ……….. yang
digunakan untuk membiayai kegiatan Paket HKP Tahun Anggaran ...........
3. Dana Paket HKP yang bersumber dari APBN digunakan untuk membiayai
Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) bagi desa/kelurahan sasaran yang telah
ditetapkan dalam proposal Paket HKP Pemerintah Kabupaten/Kota
………..………..………..………..………..
4. Dana yang bersumber dari APBD digunakan untuk membiayai BLM bagi
desa/kelurahan sasaran yang telah ditetapkan dalam proposal Paket HKP
Pemerintah Kabupaten/Kota …………... dan untuk membiayai fasilitator HKP
dan biaya operasional Panitia Kemitraan dalam pelaksanaan Paket HKP di
tingkat kabupaten/kota.
52
5. Untuk melaksanakan Paket HKP, diperlukan kesepakatan antara Pemerintah
dan Pemerintah Kabupaten/Kota.
BAB I
PENGERTIAN
Pasal 1
53
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
(1) Perjanjian Kerjasama ini dimaksudkan untuk menjadi acuan PARA PIHAK
dalam melaksanakan kegiatan Paket HKP.
(2) Perjanjian Kerjasama ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengelolaan
SPAM di desa/kelurahan sasaran dalam rangka keberlanjutan pelayanan air
minum dan sanitasi.
BAB III
RUANG LINGKUP
Pasal 3
BAB IV
OBYEK PERJANJIAN KERJASAMA
Pasal 4
BAB V
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
Pasal 5
54
b. Menyediakan pelatihan bagi Fasilitator HKP sebanyak 1 (satu) kali dalam
tahun anggaran ……….; dan
c. Memberikan pembinaan teknis, pemantauan, evaluasi dan supervisi
pelaksanaan Paket HKP.
BAB VI
PENDANAAN
Pasal 6
55
BAB VII
JANGKA WAKTU
Pasal 7
(1) Perjanjian Kerjasama ini berlaku sampai dengan ………. Tahun ………..
(2) Pihak yang berniat mengakhiri Perjanjian Kerjasama ini sebelum berakhirnya
jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terlebih dahulu
memberitahukan secara tertulis kepada Pihak lainnya paling lambat 2 (dua)
bulan sebelum rencana untuk mengubah atau menghentikan Perjanjian
Kerjasama ini.
BAB VIII
KEADAAN KAHAR
Pasal 8
(1) PARA PIHAK dapat menunda atau membebaskan tugas dan kewajiban masing-
masing PIHAK bila terjadi hal-hal diluar kekuasaan manusia/keadaan kahar.
(2) PIHAK yang mengalami keadaan kahar harus memberitahukan kepada PIHAK
lainnya secara tertulis selambat-lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender
setelah terjadinya keadaan kahar disertai bukti-bukti yang layak adanya
keadaan kahar dan akibat-akibatnya terhadap pelaksanaan kewajiban masing-
masing PIHAK.
(3) Keterlambatan memberitahukan terjadinya keadaan kahar sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) akan mengakibatkan tidak diterimanya alasan keadaan
kahar.
(4) Keadaan kahar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah bencana alam
(gempa bumi, banjir, taufan, tanah longsor), sabotase, huru hara,
pemberontakan yang jelas dinyatakan oleh instansi berwenang.
(5) Keadaan kahar sebagaimana dimaksud pada ayat (4) harus ada hubungan
sebab akibat secara langsung dengan kerugian yang dialami PARA PIHAK yang
dituangkan dalam Berita Acara yang ditandatangani oleh PARA PIHAK.
BAB IX
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Pasal 9
(1). Dalam hal terjadi perselisihan dalam pelaksanaan Perjanjian Kerjasama ini,
akan diselesaikan secara musyawarah dan mufakat.
(2). Dalam hal upaya penyelesaian perselisihan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) tidak tercapai, maka PARA PIHAK sepakat untuk menyerahkan
penyelesaiannya ke pengadilan yang disepakati PARA PIHAK.
56
BAB X
PERUBAHAN
Pasal 10
(1). Perubahan terhadap Perjanjian Kerjasama ini akan diatur dalam perubahan
yang disepakati PARA PIHAK dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari Perjanjian Kerjasama ini.
(2). Dalam hal terdapat kebijakan pemerintah atau peraturan lain yang
mengakibatkan perubahan dalam pelaksanaan Perjanjian Kerjasama ini, akan
dibicarakan lebih lanjut oleh PARA PIHAK.
(3). Pelaksanaan Perjanjian Kerjasama ini tidak akan terpengaruh dengan
terjadinya pergantian kepemimpinan di lingkungan PARA PIHAK.
BAB XI
PENUTUP
Pasal 11
Perjanjian Kerjasama ini dibuat dan ditandatangani oleh PARA PIHAK pada hari,
tanggal, bulan, dan tahun sebagaimana disebut pada awal Perjanjian Kerjasama,
dibuat dalam rangkap 2 (dua), dan masing-masing mempunyai kekuatan hukum
yang sama setelah ditandatangani PARA PIHAK.
……………………………………… ………………………………………
57
Lampiran 5
Pada tahap penyusunan RKM-HKP, perlu dipahami bahwa BOP dalam RKM-HKP tidak
boleh digunakan untuk BOP Pakem, baik secara individual maupun kelompok. BOP ini
hanya digunakan oleh KKM dan Satlak.
Biaya operasional per desa/kelurahan ditetapkan berkisar antara 2% - 4% dari total nilai
RKM. Penerapan besaran 2% - 4% didasarkan pada kondisi akses medan dan kondisi
geografis desa/kelurahan.
Ketentuan Umum Pencairan Dana APBN dan APBD adalah sebagai berikut:
1. BLM APBD/BLM APBN (HKP) dicairkan langsung ke rekening atas nama KKM
(sebelumnya disebut dengan LKM).
2. Pencairan APBD atau APBN ke rekening KKM adalah 2 Tahap, yaitu Tahap I (
sebesar 50%) dan Tahap II (sebesar 50%)
3. Satker Kab/Kota membuat MoU (kesepakatan) dengan Bank Rekanan KKM
mengenai:
o Setiap penarikan didasarkan pada RPD yang disetujui oleh DPMU
o Penarikan BLM APBD atau APBN dari rekening KKM pada tahap I maksimal 50%
dari BLM APBD atau APBN.
o LPD atas BLM APBN/APBD yang telah ditarik maksimal 50% menjadi syarat
untuk penarikan sisa BLM APBD/APBN sebesar 50%.
4. Dana In cash sudah harus terkumpul (4 % dari total nilai RKM) sebagai syarat
penarikan sisa BLM APBN/BLM APBD sebesar 50%
5. Nilai In Kind (16 % dari total nilai RKM) dikumpulkan sampai dengan kegiatan selesai
100%.
58
Mekanisme Penyaluran Dana BLM Paket Pamsimas HKP mengikuti bagan berikut ini:
DPA APBD
59
Pencairan dana APBN dilakukan melalui penerbitan SP2D oleh KPPN atas dasar SPM yang
diajukan oleh PA/Kuasa PA berdasarkan SKPA.
Verifikasi kelengkapan dan kebenaran dokumen harus dilakukan oleh FM-HKP, DC, FMA,
PPK Satker Kabupaten/Kota (Buku Kumpulan Format: PT.3-08). ROMS melakukan verifikasi
hanya pada saat melakukan Uji Petik.
Membuat BAPPD Berdasarkan SPPB APBN, KKM - Fotocopy Naskah PKS KKM
(Berita Acara dan Satker PIP Kabupaten/Kota - Fotocopy DPA APBD
Permintaan Pencairan membuat BAPPD - SK Bupati/Walikota perihal
Dana) penetapan desa/kelurahan
Mengajukan SPP KKM mengajukan SPP kepada SPP melampirkan : KKM dan Satker PIP
(Surat Permintaan Satker PIP Kabupaten Surat Perjanjian Pemberian Kabupaten/Kota
Pembayaran) Bantuan II/SPPB APBN (Buku
Kumpulan Format: PT.3-04)
Ringkasan kontrak (SPPB
APBN)
Berita Acara Permintaan
Pencairan Dana (BAPPD)
(Buku Kumpulan Format:
PT.3-03)
Kwitansi sesuai jumlah dana
BLM APBN (Buku Kumpulan
Format: PT.3-05)
Surat Pernyataan Tanggung
Jawab Belanja (SPTB)
Penerbitan SPM Satker PIP Kab/Kota menerbitkan SPP dan lampirannya Satker PIP
(Surat Perintah SPM setelah melakukan pengujian Kabupaten/Kota
Membayar) terhadap dokumen yang
disyaratkan
Penerbitan SP2D SP2D diterbitkan oleh Kantor SPM Kantor Pelayanan dan
(Surat Perintah Pelayanan dan Perbendaharaan Perbendaharaan Negara
Pencairan Dana) Negara (KPPN) setelah Satker (KPPN)
PIP kab/kota menyerahkan SPM
Pencairan Dana BLM Dana BLM APBN ditransfer oleh SP2D Kantor Pelayanan dan
APBN Kantor Pelayanan dan Perbendaharaan Negara
Perbendaharaan Negara langsung
ke rekening KKM
60
2. Adanya Salinan APBD yang memuat anggaran BLM APBD untuk Paket HKP, FM-HKP,
dan biaya operasional Pakem untuk pelaksanaan Paket HKP;
3. Adanya SK Bupati/Walikota perihal penetapan daftar desa/kelurahan sasaran Paket HKP
beserta pagu BLM masing-masing desa/kelurahan dan sumber BLM-nya;
4. Adanya lampiran ringkasan kontrak (SPPB APBD) dan SPTB (Surat Pertangjawaban
Belanja);
5. Melampirkan RKM, RAB, dan Gambar Desain.
Pencairan Dana BLM Dana BLM APBD SP2D Kantor Kas Daerah
APBD ditransfer oleh Kantor Kas
Daerah langsung ke
rekening KKM
61
1.4 Penarikan Dana dari Rekening LKM/KKM
Ketentuan Umum:
Rekening KKM berupa rekening tabungan atas nama KKM. Rekening dibuka dengan
spesimen tanda tangan: (1) Koordinator KKM, (2) Ketua Satuan Pelaksana HKP, dan
(3) Bendahara.
Setiap penarikan dana berdasarkan RPD yang disetujui oleh DPMU.
RPD harus dilengkapi LPD atas penggunaan dana sebelumnya.
Penarikan dana APBN dari Rekening LKM maksimal 50%. LPD atas penggunaan
dana tersebut disusun sebagai persyaratan menarik sisa dana 50% dari BLM APBN
di rekening KKM.
Syarat penarikan dana APBN 50% dari rekening KKM adalah in cash minimal 10%
telah terkumpul dan masuk ke rekening KKM.
Membuat RPD dibuat oleh satlak sesuai dengan RAB didalam - RKM Satlak
Rencana RKM dan disetujui oleh Koordinator LKM/BPSPAMS - RAB
Penggunaan setelah diverifikasi fasilitator dan diketahui DC dan
Dana disetujui Pakem
RPD disetujui Berdasarkan RPD yang disetujui, Satlak, bendahara - RPD Satlak, bendahara,
dan koordinator LKM ke bank untuk: disetujui koordinator
- Transfer (untuk pembayaran diatas 10juta rupiah) - Specimen Bank
- Penarikan uang bank operasional/lembaga
keuangan
Bukti transfer Dicatat dan dibukukan didalam Buku Bank, Buku Bukti transfer Bendahara
Penerimaan dan Pengeluaran sesuai dengan KKM/BPSPAMS
penggunaannya, serta mengadministrasikan bukti
transfer.
Uang di kas Setelah dana diterima dan disimpan oleh bendahara, Penerimaan
bendahara bendahara mencatat sejumlah penarikan tersebut dan uang
mengadministrasikan penggunaan sesuai dengan RPD
yang telah disetujui kedalam Buku Bank dan Buku
Penerimaan dan Pengeluaran
62
Tabel L5-4. Prosedur Penarikan Dana Rekening Bank LKM atas dana HKP 50%
Membuat Rencana RPD dibuat oleh satlak sesuai dengan RAB - RKM Satlak
Penggunaan Dana didalam RKM dan disetujui oleh Koordinator - RAB
KKM/BPSPAMS setelah diverifikasi fasilitator
dan diketahui DC dan disetujui Pakem
LPD (50% APBN) LPD atas penggunaan Dana APBN telah RPD dan LPD sebelumnya Satlak
mencapai minimal 50%
RPD disetujui (50% Berdasarkan RPD yang disetujui, Satlak, - RPD disetujui DPMU, Satlak,
dana APBN) bendahara dan koordinator KKM /BPSPAMS - LPD APBN 50% bendahara,
ke bank untuk: - Foto copy Rekening koordinator
- Transfer (untuk pembayaran diatas 10juta KKM/BPSPAMS HKP yang Bank
rupiah) menunjukkan APBD 100% dan operasional/lemb
- Penarikan uang in-cash minimal (4%) aga keuangan
- Foto copy SP2D APBD 100%
- SPKMK (Surat Pernyataan
Kesanggupan Menyelesaikan
Kegiatan
- Specimen bank
Bukti transfer Dicatat dan dibukukan didalam Buku Bank, - Bukti transfer Bendahara KKM
Buku Penerimaan dan Pengeluaran sesuai
dengan penggunaannya, serta
mengadministrasikan bukti transfer.
Uang di kas Setelah dana diterima dan disimpan oleh - Uang
bendahara bendahara, bendahara mencatat sejumlah
penarikan tersebut dan mengadministrasikan
penggunaan sesuai dengan RPD yang telah
disetujui kedalam Buku Bank dan Buku
Penerimaan dan Pengeluaran
63
Mekanisme Pencairan Dana BLM ke Rekening KKM
1
In cash 4%
12
In-kind
8 penggunaan 9
10
da na ≥ 90%,
Fi s ik 20%
11
LPD 1, SPKMK,
Kwi tansi T 2, RPD
2, Inca sh 100%,
BAPPD
16 penggunaan
da na 100%
Fi s ik 100%
17
Selesai
64
Keterangan:
Penyelenggaraan administrasi dan pembukuan KKM HKP sama dengan BLM Pamsimas
kegiatan reguler yaitu sebagai berikut:
Ketentuan Umum:
KKM wajib menyelenggarakan pembukuan dimulai sejak diterimanya dana incash.
Pemeriksaan pembukuan KKM dilakukan oleh tim fasilitator setiap bulan dengan
menggunakan Form Pengukuran Indikator Kinerja Pengelolaan Keuangan KKM.
Prosedur selengkapnya lihat SOP Pengukuran Kinerja Pengelolaan Keuangan LKM.
Administrasi kegiatan pengelolaan program di KKM dilaksanakan oleh Sekretariat
KKM bersama-sama dengan Satuan Pelaksana (Satlak) Pamsimas HKP.
Transaksi diatas Rp 10.000.000,00 harus dilakukan melalui mekanisme Transfer.
Administrasi kegiatan pengelolaan program dilakukan dalam rangka transparansi dan
akuntabilitas pengelolaan, sehingga dibutuhkan pencatatan yang jelas, cermat, dan
didukung bukti-bukti yang bisa diterima.
65
KKM diwajibkan menyimpan seluruh dokumen setiap tahapan proses baik yang
bersifat keuangan ataupun non-keuangan selama sepuluh tahun sejak pasca
program.
LPD 100% dari penggunaan dana APBD beserta bukti-buktinya diserahkan kepada
SKPD terkait, sedangkan KKM menyimpan tanda terima penyerahan dokumen
tersebut beserta foto copy dokumennya.
KKM harus menyusun laporan keuangan Bulanan (Buku Kumpulan format: format
laporan: PT.3-13) setiap bulan dan diumumkan melalui papan informasi.
KKM mempertanggungjawabkan penggunaan dana kepada masyarakat melalui
rembug warga, sebelum melakukan pengajuan pencairan dana hibah tahap/termin
berikutnya.
Uang tunai di Kas Satlak tidak boleh lebih dari Rp 2.000.000,00 dan mengendap
terlalu lama (maksimal 5 hari).
Rencana 1. RPD dibuat sesuai dengan kebutuhan dan target RPD merupakan KKM
Penggunaan Dana – pelaksanaan kegiatan. dokumen yang
RPD (Buku Kumpulan 2. RPD memuat rencana kebutuhan bahan dan nilai digunakan setiap
Format: PT.3- yang akan dibelanjakan pada rencana pekerjaan. pengambilan uang di
06) Sebelum diajukan RPD harus disetujui oleh Bank
Koordinator KKM, diverifikasi oleh Fasilitator (dengan RPD digunakan untuk
paraf) dan DMAC menarik dana APBN
3. RPD bukan merupakan dasar untuk menentukan 50% dari rekening KKM
proses pengadaan bahan, yang harus melalui proses dilengkapi dengan:
swadaya / survei harga / pemilihan langsung / o LPD APBN 50%
penunjukan. Proses pengadaan bahan lebih lanjut o SP2D APBD 100%
ditentukan berdasarkan Rencana Anggaran Biaya
o In cash minimal 10%
(RAB) (Buku Kumpulan Format: PT.3-18).
o Foto copy rekening
4. Dalam hal akan melakukan pengadaan, Tidak
KKM yang
dibenarkan menguraikan atau memecah jumlah
menunjukkan APBD
pembiayaan untuk pengadaan barang/jasa tanpa
100% dan minimal
alasan yang dapat dipertanggungjawabkan. Proses
incash 10%
pengadaan bahan selanjutnya dilakukan sesuai
prosedur pengadaan bahan yang dapat
dipertanggung-jawabkan.
66
Jenis Pembukuan Uraian Kelengkapan Pelaku
Buku Bank 1. Buku Bank digunakan Untuk mencatat penerimaan Slip setor, SP2D APBD, KKM
(Buku Kumpulan dana in-cash, APBD, APBN, bunga bank serta SP2D APBN
Format: PT.3-11) pengeluaran untuk kegiatan KKM, serta biaya pajak Rekening Bank KKM
dan administrasi bank diprint setiap bulan
2. Pencatatan buku bank dilakukan oleh bendahara Tanda bukti harus diberi
Satlak Pamsimas setiap ada transaksi. nomor urut.
3. Saldo di buku Bank harus sama dengan Rekening Bukti transaksi harus
Bank KKM disimpan sesuai tanggal
4. Buku Bank ditutup setiap tanggal 25. Setelah ditutup dan disimpan
diperiksa dan ditandatangani oleh Satlak Program sedemikian rupa
Pamsimas, Koordinator KKM, dan diketahui oleh sehingga tidak bercecer
Kepala Desa/Lurah.
Buku Penerimaan 1. Keluar-masuknya dana Pamsimas, baik tunai (in-cash) Bukti pembelian dicatat KKM
dan Pengeluaran maupun natura (in-kind) dicatat dalam buku setiap transaksi
(Buku Kumpulan penerimaan dan pengeluran. Pencatatan dilakukan dilakukan.
Format: oleh Bendahara Satlak Program Pamsimas. Nota asli dari toko harus
PT. 3-12) 2. Buku penerimaan dan pengeluran ditutup tiap akhir mencantumkan
bulan pada tanggal yang sama yaitu tanggal 25 tiap informasi: nama toko,
bulannya agar setelah tutup buku masih ada waktu alamat, harga, dan
untuk membuat Laporan Kemajuan Kegiatan dan cap/stempel dari toko.
Biaya Bulanan (Buku Kumpulan Format: PT.3-16) Tanda bukti harus
untuk menjadi bahan rapat TFM dengan DPMU dan diberikan nomor urut
Konsultan kabupaten/kota pada akhir bulan. sesuai tanggal transaksi.
3. Pembayaran insentif harus diberikan secara langsung
kepada setiap orang yang bekerja (yang tidak
termasuk dalam kontribusi masyarakat in-kind/natura),
baik secara sitem upah harian maupun sistem
borongan/target.
4. Buku Penerimaan dan Pengeluaran setelah ditutup
kemudian diperiksa dan ditandatangani oleh
Bendahara, Ketua Satlak Program, Koordinator KKM,
dan diketahui oleh Kepala Desa/Lurah.
Buku In kind (Buku 1. Penerimaan sumbangan dari masyarakat berupa Bukti HOK harus dirinci
Kumpulan Format: material dan tenaga kerja dicatat didalam buku in kind setiap orang dan
PT.03-14) 2. Form Tanda terima Incentif/Kontribusi Inkind (Buku ditandatangani oleh orang
Kumpulan Format: PT.3-15). jumlah nilai rupiah di yang bersangkutan, tidak
kolom “Jumlah/nilai Rp. Kerja harus sama dengan boleh diwakilkan
kolom 9 (total Rp). Buku PT.3-14 tersebut ditutup
setiap tanggal 25 setiap bulan.
67
Jenis Pembukuan Uraian Kelengkapan Pelaku
Buku Material / Bahan 1. Buku Material/bahan digunakan untuk mencatat Nomor Bukti yang dicatat KKM
(Buku Kumpulan material/bahan yang telah diterima dan bahan/material dalam buku material
Format: PT.3-17) yang telah dibayar. adalah nomor bukti
2. Buku material berguna untuk penyiapan RPD, penerimaan barang
menyiapkan pembayaran, mengendalikan pengadaan
agar sesuai target, dan mengevaluasi pengadaan
bahan.
3. Buku material dibuat oleh Unit Kerja Satlak Pamsimas
(Teknik dan Kesehatan) ditutup setiap bulan mengikuti
buku penerimaan dan pengeluaran. Setiap penutupan
harus diperiksa oleh Ketua Satlak Program Pamsimas
dan Tim Fasilitator Masyarakat;
Laporan Penggunaan 1. LPD dibuat oleh Ketua Satlak Pamsimas dan disetujui LPD merupakan KKM
Dana (LPD) oleh Koordinator KKM dan diketahui oleh Kepala dokumen
Desa/Lurah untuk diperiksa oleh Konsultan pertanggungjawaban
(Buku Kumpulan
kabupaten/kota. Satlak Pamsimas atas
Format: PT. 3-19)
2. LPD dibuat setiap penggunaan RPD, LPD 50% atas penggunaan dana baik
penggunaan dana APBN, dan setelah kegiatan dari APBD maupun
selesai 100% baik APBD maupun APBN. LPD dibuat APBN
jika penggunaan dana telah mencapai lebih dari 90% LPD 50% dana APBN
dari RPD yang disetujui. dan merupakan salah satu untuk menarik sisa
persyaratan untuk penarikan dana selanjutnya dari dana 50% APBN (lihat
reekening KKM. LPD yang diajukan harus dilampiri RPD diatas)
dengan bukti-bukti transaksi pembayaran yang LPD APBD dibuat
didokumentasikan secara khusus sesuai prinsip setelah dana yang
pengarsipan yang rapi dan lengkap. berasal dari APBD
digunakan 100% dan
atau akhir periode
(sesuai permintaan dari
SKPD).
LPD APBN 100%
dibuat setelah dana
yang berasal dari
APBN digunakan
100%, dan target fisik
terpenuhi.
2.2 Arsip
Semua dokumen harus disimpan di sekretariat KKM sampai Paket Pamsimas BLM ini
berakhir dan diserahkan kepada BPSPAMS2 . Penyimpanan minimal 10 tahun sesuai
Undang-Undang Republik Indonesia nomor 8 tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan
(http://www.sisminbakum.go.id/peraturan/Data/uu8.php).
2 Prosedur serah terima dokumen dan kegiatan sama dengan BLM reguler dan Replikasi, termasuk format-format yang
digunakan.
68
Dokumen RKM
Modul pelatihan, juknis/pedoman
Buku-buku pembukuan (Buku Penerimaan dan pengeluaran, Buku Bank, Buku
Material, Rekening KKM)
Dokumen pra kontrak, proses pengadaan, Kontrak dan perjanjian-perjanjian lainnya
SP2D beserta dokumen pendukungnya, bukti-bukti pengeluaran dan penerimaan
beserta pendukungnya.
Laporan keuangan
Berita Acara
1. Pelaporan keuangan untuk dana APBN disusun dan disampaikan untuk kepentingan
penyusunan Laporan Keuangan kepada kementerian/Lembaga (LKKL) dan Laporan
Keuangan Pemerintah Pusat LKPP)
2. Pelaporan Keuangan untuk dana APBD disusun dan disampaikan kepada Satuan Kerja
Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD) untuk kepentingan penyusunan Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah ( mengacu pada Peraturan dan Ketentuan Menteri Dalam
Negeri.
3.2 E-Monitoring
HKP didalam pelaporan program akan masuk di dalam SP2D online pada website
Pamsimas: www.pamsimas.org. Didalam website tersebut dijelaskan cara pengoperasian
mulai dari input Pagu sampai Realisasi yang terbagi menjadi beberapa modul. Cara
pengisian masing-masing modul dilengkapi logbook yang harus diisi oleh masing-masing
pengguna modul mulai dari fasilitator sampai dengan Konsultan Pendamping (DC dan FMA).
Selain itu secara manual satker/DPMU membuat Laporan Sumber dan Penggunaan Dana
sebagaimana dapat dilihat didalam format (format dibawah). Laporan ini digunakan juga
sebagai laporan keuangan tahunan.
Sumber dan penggunaan dana Paket Pamsimas HKP dibuat sebagai satu kesatuan laporan
program Pamsimas yang dikelola oleh Satker/DPMU. Daftar SP2D/SPM sebagai pendukung
Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Paket HKP dibuat terpisah dengan Daftar
SP2D/SPM Paket Reguler baik yang bersumber dari Pinjaman Luar Negeri maupun Hibah
luar negeri.
69
Lampiran 6
1. LATARBELAKANG
Program Pamsimas II merupakan kelanjutan dari Program Pamsimas I yang bertujuan untuk
meningkatkan akses terhadap pelayanan air minum dan sanitasi, dan meningkatkan perilaku
Hidup bersih dan sehat di masyarakat. Pelaksanaan program Pamsimas ditingkat
masyarakat dilakukan dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat, mulai dari tahap
sosialisasi program hingga pembinaan keberlanjutan pengelolaan prasarana dan sarana
terbangun. Proses pemberdayaan masyarakat ini dilakukan oleh tenaga fasilitator yang
ditugaskan dimasing-masing Kabupaten/Kota pelaksana program Pamsimas.
Dalam pelaksanaan program Pamsimas II, fasilitator akan melakukan proses pendampingan
kepada masyarakat dan juga pemerintah daerah, sesuai bidangnya masing-masing. Adapun
jenis dan fungsi fasilitator tersebut adalah sebagai berikut:
1. Fasilitator Keberlanjutan
Fasilitator Keberlanjutan (FK) merupakan tenaga fasilitator yang bertugas untuk
mengkoordinasikan dan membina pelaksanaan tugas Fasilitator Masyarakat (FM) pada
desa sasaran baru di wilayah kerjanya, dan melakukan fasilitasi, advokasi dan
dukungan kepada Panitia Kemitraan (Pakem) POKJA AMPL dan DPMU tingkat
Kabupaten/kota dalam membina tim koordinasi kecamatan dan BPSPAMS desa/
kelurahan dalam rangka memastikan keberfungsian SPAMS terbangun pada desa
sasaran yang telah ada serta mengkoordinasikan dukungan pelaksanaan program
keberlanjutan desa Pamsimas melalui pelaksanaan Hibah Insentif Desa (HID) dan
Hibah Insentif Kabupaten/Kota (HIK). Satu tim FK akan terdiri dari:
1 orang FK bidang Penyediaan Sarana Air Minum dan Sanitasi (FK-WSS)
1 orang FK bidang Pemberdayaan Masyarakat (FK-CD)
70
dalam menjalankan tugasnya sebagai pendorong penerapan STBM, Fasilitator ini akan
bertanggungjawab kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
3. FasilitatorMasyarakat
Fasilitator Masyarakat (FM) merupakan tenaga fasilitator yang bertugas untuk melakukan
proses pemberdayaan masyarakat di desa sasaran baru dalam hal sosialisasi program,
perencanaan, pelaksanaan dan pengelolaan kegiatan secara aktif. FM akan bekerja
dalam satu tim sebagai Tim Fasilitator Masyarakat (TFM) dan akan bekerja mendampingi
Kader AMPL, KKM/Satlak Pamsimas di 3-5 desa/ kelurahan tiap tahunnya. Satu TFM
akan terdiri dari:
1 orang FM bidang Penyediaan Sarana Air Minum dan Sanitasi (FM-WSS)
1 orang FM bidang Pemberdayaan Masyarakat (FM-CD)
Dalam kaitannya dengan Paket Hibah Khusus Pamsimas (HKP) yaitu untuk mendukung
keberlanjutan layanan air minum melalui kegiatan optimalisasi prasarana dan sarana
SPAMS yang kondisinya sebagian berfungsi dan/atau tidak berfungsi maka diadakan
Fasilitator Masyarakat HKP (FM-HKP). FM-HKP ini hanya diadakan di kabupaten/kota yang
mendapatkan Paket HKP.
Lingkup pengaturan dalam kerangka acuan kerja ini hanya untuk Fasilitator Hibah Khusus
Pamsimas atau FM-HKP. Adapun untuk lingkup tugas fasilitator lainnya diatur dalam
Kerangka Acuan Kerja tersendiri.
Jumlah tenaga FM-HKP di setiap kab/kota akan berbeda-beda sesuai dengan jumlah desa
HKP yang ditetapkan dengan SK Penetapan Desa HKP dari Direktorat Jenderal Cipta
Karya. Setiap FM-HKP akan mendampingi tidak lebih dari 3 desa HKP.
Fokus utama tugas FM-HKP adalah memfasilitasi LKM/KKM dan Satlak dalam pelaksanaan
kegiatan hibah khusus yang secara rinci mencakup hal-hal sebagai berikut:
71
1) Memfasilitasi LKM/KKM dan Satlak menyusun RKM HKP termasuk rencana pengadaan
barang/jasa dan jadwal pelaksanaan kegiatan konstruksi. Bilamana RKM HKP belum
disusun atau belum disetujui oleh DPMU dan Panitia Kemitraan, maka FM-HKP bertugas
untuk menyelesaikan RKM HKP tersebut.
2) Melakukan kajian kebutuhan peningkatan kapasitas yang dibutuhkan bagi LKM/KKM,
Satlak dan Badan/Kelompok Pengelola (BPSPAMS) dalam mengelola pelaksanaan
kegiatan konstruksi dan pasca;
3) Fasailitasi revitalisasi kelembagaan Badan Pengelola SPAMS
4) Memberikan pendampingan kepada LKM/KKM dan Satlak dalam pelaksanaan
konstruksi dan penyusunan laporan pelaksanaan berdasarkanPetunjuk Teknis HKP;
5) Menyiapkan data untuk mengisi field book serta ‘Logbook’SIM;
6) Memastikan terkumpulnya in-cash dan in-kind untuk kegiatan HKP.
7) Membuat laporan kemajuan bulanan (laporan deskriptif)
72
5. JANGKA WAKTU PENUGASAN
Durasi penugasan FM-HKP adalah selama kurang lebih 3 (tiga) bulan terhitung mulai
diterbitkannya Surat Perintah Kerja dan dapat melebihi batas waktu realisasi anggaran
daerah untuk tahun berjalan. (jangka waktu penugasan dapat disesuaikan pula dengan
anggaran yang tersedia).
6. PELAPORAN
Laporan yang disusun FM-HKP meliputi 2 jenis laporan, yaitu laporan pelaksanaan kegiatan
HKP dan laporan bulanan yang bersifat administrasi kerja FM-HKP. Masing-masing laporan
harus diserahkan setiap akhir bulan pada bulan yang bersangkutan kepada Kepala
SKPD/Pemberi Tugas setelah diverifikasi oleh TFK.
7. HONORARIUM FM-HKP
Honorarium yang diterima FM-HKP meliputi Gaji Dasar dan Biaya Umum (operasional untuk
bahan/ATK, sewa komputer dan printer, pembuatan laporan, dan transport antar desa ke
Kabupaten dan ke provinsi setiap bulannya). Besar biaya umum diberikan dengan
mempertimbangkan/memperhatikan moda transportasi dan jarak tempuh. Sumberdana
pembiayaan honorarium berasaldari APBD kabupaten/kota penerima dana HKP APBN
Besaran gaji dasar dan biaya umum (per bulan) FM-HKP adalah sebagai berikut:
Kinerja FM-HKP akan dievaluasi oleh DPMU, dibantu Koordinator Kabupaten dan FK
dengan konsultasi dengan LKM/KKM dalam pelaksanaan kontrak kerja. Laporan evaluasi
kinerja akan dilaporkan kepada Kepala SKPD/Pemberi Tugas sebagai dasar pertimbangan
perpanjangan/pemberhentian penugasan fasilitator.
73
RKM-HKP Desa …………………….
Lampiran 7
LAMBANG
KABUPATEN/ Pemerintah Kabupaten/Kota…..
KOTA
………………………..
TAHUN ANGGARAN
PAMSIMAS
(Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat)
DESA/KELURAHAN :
KECAMATAN :
KABUPATEN/KOTA :
74
RKM-HKP Desa …………………….
LEMBAR PENGESAHAN
DESA/KELURAHAN : ......................................................
KECAMATAN : ......................................................
KABUPATEN/KOTA : ......................................................
PROPINSI : ......................................................
TAHUN : …………………...........................
Diketahui,
Kepala Desa/Kelurahan.........
(………………………..…….)
Diperiksa,
Penanggungjawab,
Koordinator Kabupaten/Kota
(…………………..…….)
75
RKM-HKP Desa …………………….
Disetujui:
Panitia Kemitraan
Kabupaten/Kota ….
( )
NIP. ………………
Disahkan,
Kabupaten/Kota ….
( )
NIP. ………………
76
RKM-HKP Desa …………………….
Tanggal : ........................................
Desa/Kelurahan : .................................................................
Kecamatan : .................................................................
Kabupaten/Kota : .................................................................
3. Dengan ini kami sampaikan kepada Pakem dokumen RKM yang telah kami susun untuk
dapat diproses pada tahap selanjutnya
Desa/Kelurahan ..........................................
(………………………..…….)
77
RKM-HKP Desa …………………….
Mengetahui,
(..........................................) (..........................................)
78
RKM-HKP Desa …………………….
KATA PENGANTAR
Contoh:
Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, penyusunan Rencana Kerja
Masyarakat untuk Hibah Khusus Pamsimas (RKM HKP) di Desa/Kelurahan...................
Kecamatan....................... Kabupaten..................... dapat diselesaikan dengan baik.
Penyusunan Rencana Kerja Masyarakat HKP dilakukan secara partisipatif yang melibatkan
kelompok kaya, miskin, laki-laki dan perempuan serta pembelajaran langsung kepada
masyarakat.
Melalui Rencana Kerja Masyarakat (RKM-HKP) ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan
sarana air minum dan sanitasi, serta perubahan Perilaku HKPup Bersih dan Sehat, yang
pada pelaksanaan program Pamsimas regular belum tercapai.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan rasa terima kasih kepada seluruh pihak-pihak yang
telah banyak membantu sehingga dapat terselesaikannya Rencana Kerja Masyarakat (RKM-
HKP) ini.
Desa/Kelurahan.............,....................... 20...
Penyusun,
79
RKM-HKP Desa …………………….
DAFTAR ISI
80
RKM-HKP Desa …………………….
Lampiran:
1. Copy SK-CPMU tentang Penetapan Desa Penerima HKP Tahun 2014
2. Peta Sosial terbaru
3. DED Teknik (Gambar Teknik, Perhitungan kebutuhan air, Perhitungan HKProlis,
gambar jaringan perpipaan)
4 RAB ( Terpisah : Operasional KKM, Pelatihan Masyarakat, Penyediaan Air
Minum, PHBS Masyarakat,PDTA)
5. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan HKP
6. Fotocopy Rekening / Buku Tabungan KKM
7. Hasil analisa labolatorium (bila belum ada pemeriksaan)
8. Status tanah yang akan digunakan sebagai lokasi pembangunan sarana (dengan
menyertakan Surat Izin Penggunaan atau Surat Hibah Lahan/Tanah, serta Surat
Perjanjian )
81
RKM-HKP Desa …………………….
INFORMASI UMUM
82
RKM-HKP Desa …………………….
3. Jumlah Rumah Tangga yang Mengakses Air Minum (Rencana akses dari HKP
Pamsimas)
Sistem perpipaan Sistem non-perpipaan Total
Miskin : KK KK KK
Menengah : KK KK KK
Kaya : KK KK KK
Jumlah : KK KK KK
4. Jenis dan Jumlah Titik Layanan Air Minum yang Diusulkan melalui HKP
Jenis sarana Jumlah Jenis sarana Jumlah
83
RKM-HKP Desa …………………….
6. Biaya RKM-HKP (dalam juta rupiah) diuraikan sesuai dengan rencana kegiatan
Komponen APBN APBD Masyarakat
Pelatihan :
Teknik
Kesehatan
Administrasi dan Keuangan
TOTAL
Nilai penyusutan :
Upah tenaga :
Pemeliharaan :
Listrik :
Abonemen
Pemakaian
84
RKM-HKP Desa …………………….
Bahan kimia :
Lainnya: ................sebutkan
3
Harga sesuai penggunaan meter air Rp/m
Dengan perincian :
85
RKM-HKP Desa …………………….
1. PENDAHULUAN
Petunjuk pengisian
Diisi sesuai dengan kegiatan yang diajukan kegiatan optmalisasi atau optimalisasi atau
perluasan SPAM
Baris (1) : diisi dengan penjelasan detail sehingga memerlukan kegiatan Optimalisasi
SPAM, misal karena banyaknya pipa jaringan distribusi yang rusak sehingga
kapasitas sisitem berkurang dari 2 lt/dt sekarang hanya 1 lt/dt, pemanfaat
harusnya 600 jiwa yang terlayani sekarang hanya 300 jiwa sehingga memerlukan
Optimalisasi jaringan perpipaan atau penyebab lainnya (sesuai kondisi lapangan)
1.2 TUJUAN
Petunjuk pengisian
Diisi sesuai dengan kegiatan yang diajukan kegiatan optimalisasi SPAM
Sanitasi layak : pengguna jamban sederhana dan permanen
Sanitasi berkelanjutan : pengguna improve yang permanen dengan saptictank
86
RKM-HKP Desa …………………….
87
RKM-HKP Desa …………………….
Peserta
Jenis Total Pelaksana/
Tujuan Kaya Menengah Miskin Waktu Tempat Keterangan
Pelatihan Peserta Narasumber
L P L P L P
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (10) (11) (12) (13) (14)
Petunjuk pengisian:
Kolom (1) : diisi dengan kegiatan pelatihan yang diusulkan untuk menunjang kegiatan dalam
RKM-HKP, antara lain: administrasi dan keuangan, dan teknis konstruksi sarana
air minum
Kolom (2) : diisi dengan penjelasan tujuan kegiatan pelatihan (dengan indikator yang mudah
untuk diukur)
Kolom (3 : diisi dengan total jumlah sasaran kegiatan pelatihan
Kolom (4),(5),(6),(7),(8),(9),(10) : diisi dengan jumlah peserta pelatihan; menurut jenis kelamin
dan kategori kesejahteraan
Kolom (11) : diisi dengan orang yang berperan sebagai fasilitator/ narasumber dalam pelatihan
Kolom (12) : diisi jumlah hari dari pelaksanaan kegiatan pelatihan
Kolom (13) : diisi dengan tempat dilaksanakannya kegiatan pelatihan
Kolom (14) : diisi dengan penjelasan lain yang diperlukan terkait dengan kegiatan pelatihan
Jelaskan bahwa RAB pelatihan masyarakat yang telah disusun dapat dilihat pada
Lampiran …............
88
RKM-HKP Desa …………………….
Jelaskan sumber air yang digunakan, letak, debit, kualitas air, ketinggian, resiko
pencemaran dan lain-lain. Jelaskan sistem penyediaan air minum yang direncanakan
(sistem perpipaan atau non perpipaan) dikaitkan dengan PJM ProAKSI dan opsi
terpilih.
Contoh Tabel
Rencana Penambahan
Akses Saat Ini Rencana Penyediaan SAM
Akses dari HKP
Jenis
Menengah
Menengah
Lokasi Volume/Jumlah
Jumlah
Jumlah
Miskin
Miskin
Kaya
Sarana
yang
yang
direncanakan
direncanakan
Paket HKP
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Cara pengisian
Kolom (1) : diisi dengan nama dusun yang masuk dalam wilayah kegiatan penyediaan SAM
Pamsimas
Kolom (2) : diisi dengan jumlah KK masyarakat kategori kaya yang telah memiliki akses yang
baik kepada sarana air minum. (kode skor M1.1 dalam lembar skor MPA tahap 2/
update peta sosial)
89
RKM-HKP Desa …………………….
Kolom (3) : diisi dengan jumlah KK masyarakat kategori menengah yang telah memiliki akses
yang baik kepada sarana air minum. (kode skor M1.2 dalam lembar skor MPA
tahap 2/ update peta sosial)
Kolom (4) : diisi dengan jumlah KK masyarakat kategori miskin yang telah memiliki akses
yang baik kepada sarana air minum. (kode skor M1.3 dalam lembar skor MPA
tahap 2/ update peta sosial)
Kolom (5) : diisi dengan jumlah total KK di masyarakat dusun tersebut, yang telah memiliki
akses yang baik kepada sarana air minum. Sama dengan jumlah pada kolom (2)
+ kolom (3) + kolom (4)
Kolom (6) : diisi dengan jumlah KK masyarakat kategori kaya yang belum memiliki akses
yang baik kepada sarana air minum dan akan direncanakan dalam RKM-HKP
Kolom (7) : diisi dengan jumlah KK masyarakat kategori menengah yang belum memiliki
akses yang baik kepada sarana air minum dan akan direncanakan dalam RKM-
HKP
Kolom (8) : diisi dengan jumlah KK masyarakat kategori miskin yang belum memiliki akses
yang baik kepada sarana air minum dan akan direncanakan dalam RKM-HKP
Kolom (9) : diisi dengan jumlah total KK di masyarakat dusun tersebut, yang belum memiliki
akses yang baik kepada sarana air minum dan akan direncanakan dalam RKM-
HKP. Sama dengan jumlah pada kolom (6) + kolom (7) + kolom (8)
Kolom (10) : diisi dengan jenis dan optimalisasisarana air minum atau titik pelayanan yang
direncanakan dalam RKM HKP untuk masyarakat dusun bersangkutan. Misal:
KU, HU, SGL, Perbaikan/penggantian Jaringan,perbaikan/penggantian pompa,
dsb.
Kolom (11) : diisi dengan jumlah dan atau volume titik pelayanan/perbaikan/penggantian yang
direncanakan dalam RKM HKP untuk dusun bersangkutan.
Jelaskan bahwa DED yang telah disusun dapat dilihat pada Lampiran ……...
Jelaskan bahwa RAB penyediaan air minum yang telah disusun dapat dilihat pada
Lampiran ……..
Jelaskan bahwa Jadwal yang telah disusun dapat dilihat pada Lampiran …….
90
RKM-HKP Desa …………………….
Contoh Tabel
Alat dan
Jenis Tujuan Sasaran Lokasi Frekuensi Waktu Bahan
Pelaksana
Kegiatan Kegiatan Kegiatan kegiatan kegiatan Implementasi yang
digunakan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Petunjuk pengisian:
Kolom (1) : diisi dengan jenis kegiatan yang direncanakan dalam mendukung pencapaian
SBS, CTPS, dan perilaku HKPup bersih dan sehat lainnya
Kolom (2) : diisi dengan tujuan dari kegiatan tersebut sebagai indikator yang dapat dimonitor
dan diukur pencapaiannya
Kolom (3) : diisi dengan kelompok masyarakat yang menjadi sasaran dari kegiatan pokok
yang akan direncanakan tersebut
Kolom (4) : diisi dengan lokasi dimana kegiatan yang direncanakan tersebut dilakukan
Kolom (5) : diisi dengan berapa kali kegiatan tersebut dilakukan dalam kurun waktu tertentu,
misal: 1x seminggu, 1x sebulan, dst.
Kolom (6) : diisi dengan waktu pelaksanaan kegiatan pokok yang direncanakan.
Kolom (7) : diisi dengan alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan tersebut.
Kolom (8) : diisi dengan orang yang berperan utama dalam kegiatan pokok yang
direncanakan tersebut. Misal: bidan desa,Kader, dan lain-lain
Jelaskan bahwa RAB PHBS di Masyarakat yang telah disusun dapat dilihat pada
Lampiran ………
91
RKM-HKP Desa …………………….
Jelaskan bahwa jadwal yang telah disusun dapat dilihat pada Lampiran.........
Contoh Tabel
Petunjuk pengisian
Kolom (1) : diisi dengan jenis kegiatan yang direncanakan dalam mendukung perencanaan
daerah tangkapa air (penanaman dan pemeliharaan tanaman)
Kolom (2) : diisi dengan tujuan dari kegiatan tersebut
Kolom (3) : diisi dengan lokasi dimana kegiatan yang direncanakan tersebut dilakukan
Kolom (4) : diisi dengan waktu pelaksanaan kegiatan pokok yang direncanakan.
Kolom (5) : diisi dengan alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan tersebut.
Kolom (6) : diisi dengan orang yang berperan utama dalam kegiatan pokok yang
direncanakan tersebut.
Jelaskan bahwa RAB Perlindungan Daerah Tangkapan Air yang telah disusun dapat
dilihat pada Lampiran ………
92
RKM-HKP Desa …………………….
Jelaskan bahwa jadwal yang telah disusun dapat dilihat pada Lampiran.........
Jelaskan bahwa RAB Operasional KKM yang terkait dengan kebutuhan KKM dalam
mengelola kegiatan HKP Pamsimas di desanya telah disusun dapat dilihat pada
Lampiran ………
93
RKM-HKP Desa …………………….
Sumber dana
Jumlah
No. Kegiatan HIBAH KHUSUS PAMSIMAS Kontribusi
Biaya
APBN APBD Masyarakat
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1
2
3
4
5
6
dst
Total
Petunjuk pengisian
Kolom (1) : jelas
Kolom (2) : diisi dengan komponen kegiatan HKP yaitu Pelatihan untuk BPSPAMS dan masyarakat,
Penyediaan SAM, Peningkatan PHBS di masyarakat, PDTA, serta Operasional KKM
Kolom (3) : diisi dengan nilai total biaya yang direncanakan untuk masing-masing komponen
kegiatan
kolom (3) = kolom (4) + kolom (5) + kolom (6)
Kolom (4) : diisi dengan alokasi jumlah biaya yang berasal dari HKP untuk masing-masing komponen
kegiatan
Kolom (5) : diisi dengan alokasi jumlah biaya yang berasal dari APBD untuk masing-masing
komponen kegiatan
Kolom (6) : diisi dengan alokasi jumlah biaya yang berasal dari kontribusi masyarakat untuk masing-
masing komponen kegiatan
94
RKM-HKP Desa …………………….
95
RKM-HKP Desa …………………….
96
RKM-HKP Desa …………………….
4.
5.
6.
97
RKM-HKP Desa …………………….
98
RKM-HKP Desa …………………….
Uraikan tentang rencana pengadaan barang dan jasa terkait dengan pelaksanaan kegiatan
dalam RKM-HKP, dimana prosesnya harus sesuai dengan Petunjuk Teknis Pengadaan
Barang dan Jasa Pamsimas di Tingkat Masyarakat.
Jumlah
Paket Uraian/ Harga Metoda Waktu
No. Volume Satuan Biaya
Pekerjaan Material Satuan Pengadaan Pelaksanaan
(Rp)
1 PAKET
……………
2 PAKET
……………
3. PAKET
……………
99
RKM-HKP Desa …………………….
Besarnya Tanda
Jenis
No. Nama Alamat Kontribusi Tangan/Cap
Kelamin
(Rp) Jempol
100
RKM-HKP Desa …………………….
Mengetahui,
(...................................) (...................................)
Tanda
Jenis Jenis Waktu
No. Nama Alamat Volume Satuan Tangan/Cap
Kelamin Kontribusi Kontribusi
Jempol
101
RKM-HKP Desa …………………….
Mengetahui,
(...................................) (...................................)
102