Folasin dan folat adalah nama generik sekelompok ikatan yang secara kimiawi dan gizi sama dengan asam folat. Ikatan-ikatan ini berperan sebagai koenzim dalam transportasi pecahan-pecahan karbon-tunggal dalam metabolisme asam amino dan sintesis asam nukleat (Almatsier, 2009). Istilah asam folat dan folat seringkali dipertukarkan. Bentuk aktifnya secara biologis adalah tetrahidrofolat (tetrahydrofolate, THF) (Grober, 2009). Terdapat sekelompok ikatan organik dengan bioaktivitas vitamin ini, yang sekarang diberi nama Pteroyl Glutamic Acid (PGA). Asam folat berbentuk kristal berwarna oranye kekuningan, tidak berasa dan tidak berbau, larut di dalam air dan tidak larut di dalam minyak serta zat-zat pelarut lemak seperti alkohol dan ether. Struktur asam folat terdiri atas tiga komponen, yaitu inti pteridiine, asam para amino benzoat (PABA), dan asam glutamat. Asam folat tahan terhadap pemanasan dalam larutan netral dan alkali, tetapi tidak stabil di dalam suasana asam dan rusak oleh penyinaran cahaya. (Jauhari, 2013). Sebagai asam bebas, asam folat tidak larut dalam air dingin, namun sebagai garam natrium dapat lebih larut. Folat terdapat dalam 150 bentuk berbeda. Sebagian besar terdapat di dalam makanan dalam bentuk tereduksi yang sifatnya labil dan mudah direduksi. Sebanyak 50-95% folat bisa hilang karena pemasakan dan pengolahan. Asam folat banyak hilang bila sayuran disimpan dalam suhu kamar. (Almatsier, 2009).
2.4 Efek Samping Asam Folat
Asam folat tergolong aman bagi tubuh manusia. Hampir semua orang tidak mengalami efek samping yang berbahaya selagi mengkonsumsinya dalam jumlah yang disarankan yaitu maksimal 400 mcg (mikrogram) sehari. Malabsorbsi asam folat dapat menimbulkan amiloidosis, penyakit radang usus, gastritis, stenosis intestinal, diare, reseksi jejunum, sariawan dan penyakit seliak (Uwe Grober, 2012).