Anda di halaman 1dari 5

Teknik Eksplorasi tembaga), - Simple Geometri – Complex Grade Distribution

( Tembaga disseminated, emas stockwork ).


Mc. Kinstry H . E : Suatu kegiatan yg meliputi keseluruhan urutan
2. End. Bhn. Galian B ( Complex Geometri – Simple Grade
pekerjaan mulai dari pencarian suatu prospek ( reconnaissance ) sampai
distribution ) :EBG dgn koefisien variasi rendah , mis ; endapan
evaluasi dari prospek tsb dan memperluas lokasi lain di sekitar daerah yg
logam dasar , Ciri – cirinya :- Kadar homogen, - faktor geometri
telah dilakukan kegiatan penambangan.
kompleks ,- kadar pada batas endap[an sangat bervariasi , -
analisis variografi perlu dilakukan lebih rinci , sebelum
Alan M. Bateman ; suatu kegiatan yg bertujuan akhirnya adalah
dilanjutkan dgn perhitungan – perhitungan scr geostatik.-
penemuan geologis berupa endapan mineral yg bernilai ekonomis.
Cadangan hasil perhitungan umumnya memberikan hasil yg
berbeda stl ditambang.,-interprestasi geologi sangat penting dlm
Eksplorasi yg tdk memasukkan pekerjaan prospeksi dikemukakan oleh :
penentuan batas cadangan.,- kadar yg tinggi perlu dikelola
Peel dan W. C. Petters: Eksplorasi merupakan kegiatan yg dilakukan
sendiri.
setelah prospeksi atau setelah endapan bahan galian tsb ditemukan dan
3. EBG C ( Complex Geometri – Complex grade Distribution ) :
bertujuan utk mengetahui ukuran , bentuk kedudukan , sifat dan nilai
EBG dgn koefisien variasi Tinggi., Ciri – cirinya : - Bentuk geometri
dari EBG tsb.
komplek , - Kadar pada batas endapan sangat bervariasi, - kadar
pad tubuh bijihnya sendiri juga sangat bervariasi, - Pengambilan
Sketsa kegiatan penambangan ada pd gambar Sbb : 1.1
contoh dan interprestasi geologi merupakan hal yg sangat penting
Berdasarkan posisi melakukan prospeksi baik pendahuluan maupun
.,- asumsi – asumsi subjektif dari geolog memegang peranan yg
detil dpt dibagi mjd 3 yaitu ;
sangat penting, - Umumnya metode perhitungan cadangan bijih
1. Air bone : terlebih dahulu dilakukan recoqnition flight, kemudian
klasik merupakan metode yg tepat.,- Mining faktor biasanya tdk
pengukuran dgn magnometer , dgn radiometer atau dgn
memuaskan.,- Estimasi lokal umumnya merupakan persoalan , hal
pengukuran dgn gel . elektromagnetis.Berdasarkan ketinggian
ini trgantung dari grid pengambilan contoh.
terbang maka dibagi mjd 2 yaitu ; Highlevel flight ( liputan lebih
luas ) low level flight ( liputannya sempit ).
Tahapan Pekerjaan Eksplorasi :
2. Carborne : Prinsipnya sama dgn diatas , dedektor yg digunakan
1. Tahap persiapan : Meliputi :
bisa lebih berat / lebih sensitif , dedektor dipasang pd kendaraan
a. Penentuan Tujuan ( yg perlu dicantumkan : - Eksploprasi
dan sejajar dgn gerak kendaraan.
pendahuluan /detil,- ebg atau end. Bijih.)
3. Manual : Lebih sering digunakan , dilakukan dengan :
b. Meneliti literatur , meliputi : - Petadan citra yg tersedia, peta dasar ,
- Penyelidikan singkapan ( Out Crop ) : Dilakukan dgn cara
peta geologi, peta topografi, foto udara,- analisis regional dlm bentuk
mencari singkapan – singkapan vein , badan bijih atau bat.
sejarah, strukturdan morfologi.,- lap. Penyelidikan terdahulu, teori dan
Pembawa bijih yg berada di lembah sungai sampai pd bukit.
metoda – metoda lapangan yg ada,- sosial budaya , - hukum.
- Penjajakan float ( tracing Float ). : Potongan bijih dari
C. Pemilihan metode : metode langsung dan tdk lansung: ( - langsung ; -
penghancuran singkapan akan tertransportasi ketempat yg lebih
permukaan : pemetaan langsung , penyelidikan singkapan , penjajakan
rendah, penyelidikan dilakukan dgn jalan kaki dari hilir ke hulu,
float,pembuatan parit uji, pembuatan sumur uji, - Bawah tanah :
bentuk ukuran float dapat dlm memperkirakan jarak tempuh float
Pemboran inti, adith test, tdk langsung : - foto udara dan citra satelit ,
tsb.
geofisika , geokimia.).
- Tracing dgn panning : Utk ukuran yg halus dapat dilakukan
d. Peralatan : pemilihan alat tergantung pd metode yg digunakan.
dengan panning ( pendulangan ).
E. Anggota tim: Geologis, eksploler.
- Pembuatan parit : Hanya bermanfaat pd tanah penutup yg
F. Biaya.
relatif tipis ( kurang dari 2m ) Dibuat tegak lurus dgn strike badan
G . Waktu ( kapan, dimana, bagaiman dll )
bijih.
h. perbekalan : Peta dasar, alat ukur , surveying, alat tulus.
- - Pembuatan sumur uji ( Test Pitting ) : Bila pembuatan parit
I. Jalur eksplorasi .
tidak sampai badan bijih mk dibuat sumur uji, sumur uji ini dibuat
J. Perijinan.
searah dgn parit / tegak lurus ( strike badan bijih ),
- Eks. Pendahuluan hanya meliputi kegiatan evaluasi hasil prospeksi
Adapun surat izin KP dirumuskan Sbb :
utk dpat memperkirakan nilai ekonomis dari EBG, eks . detail
1. Surat Keputusan penugasan Pertambangan bentuk dari KP utk
Menggunakan peta skala 1 : 1000 / 1 : 200 yg dpt digunakan utk
Pemerintah,
pemetaan bawah permukaan.
2. Surat izin Pertambangan utk rakyatbagi KP utk KP rakyat,
3 Surat Keputusan Kuasa Pertambangan Utk KP kpd : Perusahaan negara
Penggolongan Bahan Galian :
, Perusda, Badan koperasi, perusahaan swasta, perorangan.
1. UU no. 11th 1967 ttng ketentuan pokok pertambangan ( pada bab II
4. Izin Pertambangan Daerah bagi KP utuk bhn galian Gol. C.
mengenai Penggolongan dan Pelaksanaan penguasaan Bahan galian
dibagi mjd 3 Yaitu ;( Gol. Bhn galian strategis / A , Vital / B, Tdk masuk
2. Tahap Kerja Lapangan : tahap pengukuran dan pengambilan data
Gol Adan B. penggolongan ini didasarkan pd pentingnya bahan galian
lapangan., meliputi :a. Observasi lapangan : bertujuan utk mendapatkan
tsb bagi negara.
gambaran praktis mengenai kondisi dan keadaan lapangan.b.
2. Peratur. Pemerintah No. 27 th 1980 , penggolongan ini didasarkan pd :
Pemetaan : Pemetaan tdk mutlak dilaksanakan tetapi disesuaikan dgn
- Nilai strategis / ekonomis bahan galian thd negara, - Terdapatnya Bhn
tujuan kegiatan eksplorasi. C. Pengambilan conto : conto disesuaikan
Gal. Dalam alam ( genesa ), - Penggunaan bhn gal. Thd industri, -
dgn tujan eksplorasi . d. pengambilan data geologi : didapatkan dari
Pengaruh thd kehidupan rakyat banyak,- Pemberian kesempatran
studi literatur.
pengembangan pengusahaan ,- Penyebaran pembangunan di daerah.
3. Tahap Pengolahan Data : Data hasil pengukuran dpt segera
Penggolongan ini dibagi mjd 3 yaitu :
dilakukan pengolahan di lapangan atau langsung dikirim
a. Gol . Bhn Galian strategis ( A ) : Minyak bumi, lilin bumi,
kekantor.Macam – macam lab . yg digunakan adalah : Lab.
bitumen, gas alam. Bitumen padat , aspal, antrasit, batubara,
Krismin,petrologi, mektan,mekbat, PBG,Kimia, Batubara, X- ray
uranium, rhadium,nikelt, kobalt,timah.
fluorescence, X- ray diffraction.Studio yg digunakan :- Penginderaan
b. Gol. Bhn galian Vital ( B ) ; Besi, mangan, bauksit ,tembaga,
jauh, pemetaan , geofisika.
emas, platina, perak , arsen, antimon, bismut, yurium,
4. Tahap Pelaporan : Pembuatan laporan setelah pengolahan data dan
kriolit,barit, yodium, brom,belerang.
analisis selesai dilaksanakan.,tahap ini menurut surat kep. Dirjen
c. Gol. Bhn. Galian Tdk Adan B : Nitrat- nitrat, asbes, talk,mika,
pertambangan umujm no 667. K/201/040000/1986 tgl 11nop 1986 ttng
grafit, yarosit, leusit , tawas,oker., batu permata, kaolin, kwarsa
tata cara pengajuan dan penilaian permohonan KP/ Perpanjangan KP :
Klasifikasi endapan bahan Galian : diperlukan utk menentukan
{KataPengantar, Daftar isi, Daftar Tabel, Daftar gambar, Daftar Peta,
perhitungan cadangan, klasifikasi ini menyangkut homogenitas endapan,
Daftar Lampiran , Isi laporan, Bab I Pendahuluan ( Maksud/tujuan
penyebaran kadar dan bentuk geometrinya, dikategorikan mjd :
penelitian,Anggota tim penyelidikan,jadwal penyelidikan ,
1. End. Bhn Galian A / Simplex Geometri : EBG dgn koefisien
penyelidikan yg pernah dilakukansebelumnya),Bab II Keadaan Umum
variaasi yg rendah , dpt dibedakan mjd 2 yaitu ; - Simple Geometri
Daerah Penyelidikan ( Kesampaian dan sarana hubungan, masalah
– Simple grade Distribution ( End. Batubara, besi, bauksit, nikel,
lingkungan daerah penyelidikan (Penduduk , iklim, topografi, vegetasi )
,Geologi )Bab III Kegiatan Penyelidikan : Cara Penyelidikan, Tahapan
penyelidikan ( Pemetaan , Pemboran/sumur uji, parit uji, Pengambilan
contoh, analisa contoh ) Bab IV. Hasil Penyelidikan : Pengukuran , 3. Petunjuk Geomorfologi : Petunjuk berdasarkan kenampakan
Pengeboran sederhana/sumur uji/ parit uji, kadar kualitasdan morfologi dabnbn pola pengaliran :- air terjun menunjukkan adanya
penyebaran, Daerah prospek . Bab V. Kesimpulan dan saran : Keadaan batuan yg resisten atau sesar, - Bukit memanjang menunjukkan adanya
geologi yg penting,Keadaan endapan Bhn galian,Daerah yg memiliki vein / urat, - Dataran Alluvial dan teras sungai menunjukkan endapan
prospek.} bijih placer,- Tanggul pantai beraasosiasi dgn pasir besi,- Bukit berbentuk
kerucut menunjukkan batukapur.
Sedangkan bentuk kerangka eksplorasiYaitu : Sama diatas sampai Isi
laporan : Bab I . Pendahuluan ; Maksud/ tujuan penyelidikan,Keadaan 4. Petunjuk litologi : Mengkaitkan hubungan antara jenis batuan dgn
endapan dan lokasi daerah penyelidikan,penyelidikan yg perbnah endapan mineral :- Emas umumnya pd batuan ultrabasa, - Batubara pd
dilakukan sebelumnya( yg melaksanakan waktu dan cara penyelidikan, batuan sedimen klastik. a. Batuan asam assosiasinya , mineral – mineral
Kesimpulan utama penyelidikan ), Penyelidikan yg dilakukan kini,hal – sulfida yg mengandung min. logam – logam ( Au, CU,Pb,Pb,Zn ) , mineral
hal yg dilakukan dlm laporan . Bab II Geografi dan Keadaan Geologi : – mineral oksida : Timah ( Sn 0 , Min. hidrok sida : Alumunium ( Al ) ,
Geografi daerah penyelidikan ( Lokasidan kesampaian daerah, keadaan Min. radioaktif.b. Batuan intermediate umumnya mengandsung emas
daerah penyelidikan, morfologi daerah penyelidikan ), Geologi daerah ( Au ) , perak ( ag ) c. bat. Basa dan ultra basa memberikan lingkungan
penyelidikan ( Geologi umum, geologi lokal, keadaan endapan ). Bab III pengendapan bvaik utk intan, Nikel, kobal,platina. D. Bat. Metamorf
Kegiatan Eksplorasi/ Penyelidikan : Metode Penyelidikan, Tahapan berasosiasi dgn Marmer , asbesdan batu permata.e. Bat. Sedimen
penyelidikan, Uraikan Pekerjaa ( Pengukuran, pemetaan,Pemboran,Parit berasosiasi deng karbonat gamping.
uji/ sumur uji,Pengambilan contoh, analisa contoh. )Bab IV . Hasil
Penyelidikan : Hasil Bor, Hasil pengukuran,hasil sumur uji/ parit uji,kadar 5. Petunjuk Stratigrafi : Petunjuk yg mengkaitkan formasi batuan yg
bahan galian dan penyebarannya,Perhitungan cadangfan( dasar / cara mengan dung mineral.
perhitunganklasifikasi cadangan, besarnya cadanhgan.. ).Bab. V.
Kesimpulan dan Saran : Keadaan geologi yg penting, hasil penyelidikan, 6. Petunjuk struktur : Petunjuk yg mengkaitkan kontrol struktur
Kemungkinan penambangan dan pengembangan.Daftar bacaan / geologi dgn terdapatnya mineral.
Pustaka.
7. Petunjuk iklim dan Topografi
Penentuan Daerah Eksplorasi :
1. Petunjuk Regional : Meliputi :
A. Petunjuk Mineralogis : kesatuan kandungan mineralukuran Pembatasan daerah Eksplorasi Meliputi :
metallogenic provincedari suatu distrik tertetu sampai daerah yg 1. Prospeksi :Kreiter membagi 3 tahap : reconnaissancedgn
membentang dari ratusan sampai ribuan km , berdasarkan distribusi menggunakan peta geologi skala 1: 1000000atau 1: 500000, tahap
mineral yg ditemukan,tempat penemuan struktur, umur batuan dapat preliminary dengan skala 1 : 200000 atau 1 : 100000, tahap detailled
berupa jalur mineralisasi , meliputi : skala 1 : 50000.
a. Jalur Nias : Dari asia, P. Simelue, P. Enggano dan selatan jawa Berur 2. Eksplorasi Pendahuluan : peta yg digunakan skala 1 : 10000atau 1 ;
kapur sampai tersier awal dengan kemungkinan endapan Mn. 5000, batas luasan yg ditentukan peta skala 1 : 10000adalah berkisar
b.Jalur Bengkulu : Kep. Banyak, Selatan jawa, nusa tenggara,, antara 10 – 100 km, sedangkan luasan utk peta skala 1 : 5000adalah
batuannya Volkanik dan pluto, berumur kapur sampai tersier akhir ( bag berkisar antara 5- 25 km
luar Fe, bag tengah, au,Ag, dan Cubag, dalam Cu ,Zn, Hgdan Mn. 3. Eksplorasi detil : Pd Eksplorasi detil yg digunakan adalah skala 1 :
c. Jalur Barisan – Bobaris : Aceh, peg bukit barisan,lampung , bobari s 2000 atau peta skala 1 : 1000 , batas luasan yg ditentukan utk peta skala
1 : 2000 adalah berkisar 1-3 km sedangkan batas luasan utk peta skala 1:
B. kandungan mineralnya : Sumatra : as. Intermediet Ag,Au,Pb,Zn , 1000adalah 1 km
Kalimantan Ultrabasa : AU,Ag.Pt.d. Jalur Bangka : Malaysia barat ,Riau, 4. Eksplorasi Lanjut : Peta yg digunakan adalah skala 1 : 200 atau peta
pulau Lingga ,singkep. P. banka, P. Belitung Batuanya berumur skala 1 :100 , batasan luasan ini tdk ditentukan.
Paleozoikakir sampai mesozik awal Mineralnya Sn, Wo, Monasit dan
Zircon. e. Jalur serawak – Sulu : Serawak Utara, tarakan , sabah, sampai Pengambilan Conto: Suatu proses pengambilan sejumlah kecil dari
Ke kep. Sulu Berumur kapur sampai tersier awal . Mineralnya Au, Ag, populasi ( gas, cairan,padatan,tumbuhan) yg mewakili sifat fisik dan sifat
Hgdan Mn. f. Jalur Barat Sulawesi : Kep. Sangihe, Sulut, Sulsel, P. kimia scr keseluruhan polasi tsb.
Selayar , mineralisasi pada tersier awal sampai pliosin Mineral Au,Ag,U, Tujuan : Utk menentukan ada atau tdknya endapan bahan galian
Pb, Zn, Mc. g. Jalur Sulawesi tenggara :Kep . Talaud sampai Sul. ( Prospeksi ) atau menentukan bentuk, kadar dan kedudukannya
Tenggara> Batuan Ultra basa Pd mezoik tengah Mineral Ni- Fe laterit, Cr dipermukaan bumi( eksplorasi ).
dan mg.h. Jalur Waigeo : Halmahera Timur, Kepala Burung utara , Komponen Utama menurut Spero Carras ada 4 yaitu :- Komponen
sampai Irian bag, Utara , Bat. Ultrabasa, asam, intermediet tjd pd tersier Statistik: Berhub. Dgn angka dari suatu pengambilan conto dan individu
akhir massanya .- Komponen Geologi : Berhub. Dgn orientasi dan jlh
pengambilan conto.- Komponen fisik , melibatkan 2 conto : proses fisik
C. Assosiasi mineralnya : Cr, Co, ni, Fe laterit Au. i. Jalur Timor : Berasal pd pengambilan conto, sifat fisik dari populasi yg diambil contonya.-
dari Endapan australia , p. Timor Kala mezoik, asosiasi : Cu, Mn. j. Jalur Komponen kimia : Berhub. Dgn proses kimia pd pengujian akhir suatu
Jaya Wijaya : Peg. Jaya Wijaya , Irian bag. Tengah . k. Jalur Sula : Kep. conto.
Sula , Banggai , Misool ,australia utara Mineral Audan mn.
- Metallogenic Province ; Kesatuan kandungan Mineral yg Metoda pengambilan conto :
dicirikan dgn adanya komposisi mineral, bentuk dan 1. Channel sampling : Cara konvensional yg dilakukan pd sumur uji
intensitas mineralisasi ( Petroscheck, 1965 ) , Menurut ,drits,cross cut, rise, shaft . pengambilan conto metoda ini membuat
Bateman ( 1950 ) : Satuan wilayah yg dicirikan dgn adanya saluran selebar 75-100mm dalamnya 12 mm memotong bijih atau bat.
mineralisasi yg relatif banyak dgn satu tipe yg dominan. Samping, pengambilan contoyg ideal harus konstan panjangnya,
lebarnya,dan kedalamanya , utk mengurangi kemungkinan tjd kesalahan
2. Petunjuk Fisiografis : Menurut Westerveld( 1949 ) End. Bhn Galian dlm memperkirakan pengambilan conto.
di Indonesia dpt dikelompokkan berdasarkan teori orogen, tektonik, 2. Chip sampling : Proses pengambilan conto pda bat, yg tersingkap,
magnetik purba, jenis batuan :Indonesia dibagi mjd 5 Orogen ; biasanya diterapkan pd penyelidikan dgn pola teratur dlm kemajuan
- Orogen Malaya : P. di daerah timur Sumatra , dan Kalbar yg penambangan.
berumur Yura bhn galian : timah putih, bauksit , emas , tembaga 3. Broken Ore sampling : Pengambilan conto pd sekumpulan batuan
dan Mo.- Orogen Sumatra : P. sumatra, kalimantan selatan bag. yg telah dipisahkan dari bat. Imduknya, baik scr manual maupun scr
Timur yg berumur kapur bhn galian Fe, Zn, Cu Au, Ag, Intan dan Ni. mekanis.
– Orogen Sunda : Pantai barat sumatra , jawa, Nusa tenggara , 4. Grab sampling : Seperti broken ore sampling tetapi dilakukan
sulawesi dan sulawesi utaraberumur miosen tengah batuannya Au, apabila broken ore telah diluar stope atau sudah diatas alat angkut.
Ag dan mn.- Orogen maluku : Bag. Barat sumatra, timor maluku, 5. Bulk sampling : Pengambilan conto dari conto yg sudah ada.
dan Sulawesi bag. Timur berumur pliosen Bahn galian Ni, Fe, cr dan 6. Core sampling dan Cutting : sangat penting dlm penyediaan conto
Cu. – Orogen Halmahera – irian ; Halmahera dan Irian Batuannya : utk evaluasi dan kelengkapan data utk memperluas cadangan bijih pd
Au, Ni, Cu. operasi tambang.
berkadar tinggi,- Kecenderungan menggunakan metodemudah dan
Berdasarmateri conto yg diambil maka pengambilan conto dpt dibagi ; murah.,- kelemahan dari material yg diambil.
1. Rock sampling : Pengfambilan conto pd batuan dpt berupa
singkapan dan badan bijih. Preparasi Conto : suatu pekerjaan yang bertujuan untuk memperkecil
2. Soil Sampling : Pengambilan conto tanah menguntungkan pda berat dan ukuran conto yang dapat mewakili seluruh material conto
daerah yg tdk terlihat adanya singkapan. yang diambil.
3. Stream sedimen Sampling : Aliran sedimen merupakan tempat Pengambilan Conto Pada Material Lepas -----Preparasi I (Cone and
pengendapat material. Quatering) -----Kantong Conto----Preparasi II (Crushing and Grimding)----
4. Placer Sampling ; Pengambilan dgn peralatan auger drill, banka bor Screen----Splitter-----(Uji Laboratorium 1,2,3)---Diagram alir preparasi
empire drill dan jet drill. conto
5. Water sampling : Dimungkinkan tdk stabil ditempat penampungan
yg tk terlalu lama. Tahap Preparasi Conto Batubara :
6. Vegetasi sampling : Pengambilan conto hampir sama dgn conto 1. Pengeringan conto dilakukan untuk meyakinkan bahwa terhadap
tanah dan conto air. conto tersebut dapat dilakukan penggerusan dan pembagian conto
7. Vapor sampling : efektif utk pengambilan conto vapor mercury. dengan memakai peralatan tertentu tanpa kehilangan berat atau
terkotori;
Berdasarkan standard Nasional Indonesia , dibagi ; 2. Pengecilan ukuran butir dilakukan dengan cara pemecahan
-. Pengambilan conto dari aliran batubara, - pengambilan conto bongkahan batubara sampai ukuran tertentu yang menjamin tidak akan
batubara dari gerbong, conto batubara dari kapal laut, - batubara dari merubah kualitas batubara tersebut;
tumpukan,- pda permukaan kerja batubara. 3. Pengadukan conto dilakukan dengan cara mengaduk conto dengan
Untuk Eksplorasi lanjut utk Pengambilan conto di permukaan dpt peralatan tertentu untuk mendapatkan conto yang homogen;
dilakukan dgn 2 cara :- Cara Pillar : Dilakukan menurut tahapan kerja 4. Pembagian conto dilakukan dengan cara mengurangi berat conto
sbb : mengambil conto blok batubara berbentuk 4 pewrsegi panjang dgn dengan alat pembagi conto (riffle) tanpa merubah ukuran butiran, shg
lebar 30-45cm dan luas 450 cm , diteruskan bidang perlapisan atas dan diperoleh conto yang mewakili seluruh conto asal.
bawah , yg menandakan batas selang pengambilan conto, conto diambil
scr berkesinambungan dari atap ke lantai. – Cara strip / channel : Penanganan bahan galian dilaboratorium kristal dan mineral meliputi
menggali sebuah channel atau grove ke dlm permukaan batubara dgn pengamatan sbb :
luas palingsedikit 100 cm , kumpulan semua bongkaran hasil diatas Bentuk : Mineral mempunyai bentuk yang dibatasi oleh bidang-bidang
lembaran plastik bersih kemudian mengambil batubara sebanyak 15 datar berdasarkan hukum tertentu dan tetap; Kategori bentuk kristal
kg/mdari ketebalan batubara. berdasarkan porosnya :
1. Sistem reguler (tiga poros sama panjang dan saling tegak lurus),
Pola pengambilan conto : utk material lepas dan batuan : - bujur 2. Sistem tetragonal (tiga poros saling tegak lurus dan dua diantaranya
sangkar, - 4 persegi panjang, - segitiga, - Rhomboid. sama panjang),
Interprestasi menurut obyek yg di interprestasi dpt dibagi mjd 3 : - 3. Sistem rombus (tiga poros saling tregak lurus tetapi tidak sama
Interpretasi Analitik: dilakukan dgn 2 pedoman : Pedoman perubahan panjang),
bertahap : dilakukan dgn prosedur matematik dan prosedur grafis, sama 4. Sistem monoklin (tiga poros tidak sama panjang, satu poros tegak
– sama menggunakan fungsi linear , scr numerik dianggap sama lurus terhadap dua poros lainnya yang saling menyudut),
sepanjang garis lurus vyg menghubungkan 2 ttk pengamatan, Pedoman 5. Sistem triklin (tiga poros berbeda panjangnya dan ketiganya saling
titik terdekat : Nilai ttk diantara 2 titik pengamatan dipertimbangkan membentuk sudut miring),
tetap / sama dgn ttk didekatnya.- Interpretasi Natural/Intrinsic : 6. Sitem heksagonal (Mempunyai 6 poros 3 diantaranya membentuk
Interpretyasi yg dilakukan thd kriteria geologi,teknologi, maupun sudut 60 yang sama panjang dan tegak lurus terhadap satu poros
ekonomi, - Interpretasi Empirik : Interpretasi yg berpedoman Pd hasil – lainnya yang dapat lebipoanjang/pendek)
hasil penelitian atau pengamatan sebelumya dan dianggap sama dgn Warna : Berdasarkan warna yang nampak
lokasi yg diteliti. Kilap : Berdasarkan kilapnya mineral dabagi mwnjadi 2 ; kilap logam dan
bukan logam
Peralatan Pengambilan Conto :1. Rotary Drilling : melibatkan semua Cerat (streak) : Didasarkan pada warna goresan pada porselin
metode pemboran dlm kegiatan pengambilan conto dgn menghindari Belahan, Pecahan, Kekerasan, Berat jenis, Daya tahan terhadap pukulan
pemukulan dan penghancuran , digunakan utk material yg luank sampai
setengah kasar, termasuk : - Auger drilling : cocok utk kondisi lunak dan Pada lab Petrologi : Bertujuan untuk mengetahui ruang lingkup batuan
dangkal , memuaskan dlm kondisi kering dan tdk memuaskan utk kondisi asal endapan bahan galian tertsebut sekaligus dapat mengungkapkan
basah ,- Conventional auger Drilling : Biasanya dikaitkan dgn truk/ tabir tentang GBG. Pengamatan conto secara kristal optik dapat
traktor , kedalaman rata – rat dpt mencapai 50 m, conto dikeluarkan dlm menentukan : indeks bias kristal, sudut pemadaman, warna interferesi,
auger flighdan conicol mount yg berputar,- Dry stick Auger Drilling : orientasi kristl dan tanda optik kristal , ortientsi mineral, sumbu optik
Variasi dari Convensional auger drilling, conto ditarikb scr manual utk kristal.
memperkecil kontaminasi.,- Hallow auger Drilling : Bentuk khusus dari
auger drilling, rongga auger membiarkan core barel masuk tepat melalui Pada lab mektan ; Pengujian conto yang dilakukan adalah : 1. Kadar air
pusat augeryaitu sbg tempat pengumpul conto.,-Conventional rotary (%) (merupaskan perbandingasn antara berat air yang terkandung dalam
drilling : Pengambilan conto utk batuan keras mis : oksida dan sulfida.2. tanah dg berat kering tanah), 2. Berat jenis tanah (Perbandingan antara
Bucket Drilling : Bentuk perkembangan dari pemboran dlm rangka berat butir-butir dengan berat air destilasi di udara dg volume yang
mengetes pondasi suatu gedung , aplikasi digunakan utk pengambilan sama dan temperatur tertentu), 3. Batas cair tanah (Kadar air tanah
conto emas Alluvial.3. Churn Drilling : Metode Pemboran yg dpt tersebut pada keadaan batas peralihan antara cair dan keadaan plastis
digunakan end. Emas alluvial , menggunakan casing berdiameter 20cm, tanah ), 4. Batas plastis dan index plastisitas (Kadaer air minimum (%)
core masuk dlm casingdgn alat pemecahnya chopping bitdan bagi tanah tersebut yang masih dalam keadaan plastis). 5. Batas susut
dimasukkan aliran air dgn pompa.. 4. Percussion Drilling : Pengambilan (kadar air max dari pengurangan kadar air yang tidak menyebabkan
conto dengan kedlman berkisar 150 m, relatif murah tetapi tdk begitu berkurangnya volume tanah). 6. Distribusi ukuran butir tanah
teliti. 5. Diamond (core) Drilling :Pengambilan conto dlm bentuk (pengertian tanah yang tdk mengendung butir apabila tertahan saringan
pengambilan conto yg akurat.6. Vacuum Drilling : Digunakan utk no. 10). 7. Pemadatan tanah (Hub antara kadar air dan kepadatan tnh
kedalaman sampai 50 m digunakan utk sistem dalam kondisi bat. Yg apabila didapatkan dg tenaga pemedatan tertentu), 8. Penilaian CBR, 9.
relatif lunak.7. Banka bor : Utk eksplorasi end. Placer didunia.8. Jet Kecepatan konsolidasi (besarnya penurunan tanah apabila tanah
Drilling : Pemboran yg dilengkapi dgn chasing dan chisel pointed bit, mendapatkan beban), 10. Kuat tekan-bebas tanah kohesif, 11. Geser
memanfaatkan tenaga perbedaan muka air. langsung, 12. Triaxsial (Penentuan parameter geser tanah dg alat
triaxsial pada kondisi consolidated-undraided tanpa pembacan
Penyimpangan dlm pengambilan conto : - Pengambilan conto lebih dari pengukuran tekanan pori, 13. Kepadatan tanah lapang, 14. Geser putar
1 orang / lebih dari 1 prosedur,- Penggaraman conto yg terjadi karena “undrained”, 15. Koefisien permeabilitas.
sisa pewngambilan conto pd peralatan tdk dibersihkan terlebih dahulu, -
percampuran conto utk kadar tinggi dan rendah yg seharuisnya
dipisahkan mjd 2buah conto,- Kecendereungan mendapatkan lokasi
Pada lab mekbat : uji sifaty fisik batuan, uji kuat tekan uniaxsial, uji belum mendukung dilakukannya penambangan. Bila faktor
triaksial, uji geser langsung, uji kec rambat gel ultrasonik, uji kuat tarik tersebut telah mendukungnya maka sumber daya mineral dapat
tdk langsung, uji schimidt hammer, uji beban titik. berubah menjadi cadangan.
 Studi kelayakan tambang (Mine feasibility study) adalah
Pada lab pbg : 1. Cuminution dan sizing (tahap : a. Tahap primary pengkajian mengenai aspek teknik dan prospek ekonomis dari
crusing,alat jaw crusher dan gyratory crusher; b. Tahap secondary suatu proyek penambangan dan merupakan dasar untuk
crushing, alat sda, disk crusher, hammer mill, roll crusher; c. Tahap fine keputusan investasi. Kajian ini merupakan dokumen yang
crushing) , 2. Faktor konkresi, 3. Derajat kemagnetan (perbandingan memenuhi syarat dan dapat diterima untuk keperluan analisa
antara material yang tertarik magnet dg juml;ah material kesseluruhan bank dalam kaitannya dengan pelaksanaan investasi atau
dlm %) pembiayaan proyek. Studi ini meliputi pemeriksaan seluruh
informasi geologi berdasarkan laporan eksplorasi dan faktor-
Hal yang diperhatyikan dlm comminution faktor ekonomi, penambangan, pengolahan, pemasaran
Umpan terbesar; Nip angle (sudut efektif yang dapat menjepit umpan); hukum/perundang-undangan, lingkungan, sosial serta faktor lain
Reduction ratio (perbandingan umpan dan produk); derajat liberasi yang terkait.
(prosentase terpisah nya butir mineral terhdap butir min  Kadar batas terambil atau Cut off Grade (CoG) adalah kadar
keseluruhannya) batas rata-rata terendah dari blok cadangan bahan galian yang
apabila ditambang masih bernilai ekonomis.
Pada lab kimia : 1. Metode volumetri (menggunaskan zat tertentu); 2.  Nisbah pengupasan atau Stripping ratio (SR) adalah
Metode gravimetri (mengendapkan zat yanfg telah diketahui kemudian perbandingan antara tonase cadangan bahan galian dengan
menetapkan kadarnya dengan cara menimbang); 3. M kompleksometri volume material lain (sumber daya dan atau waste) yang harus
(menggunakan EDTA dg membandingkan dg kurva standar); 4. M. digali dan dipindahkan untuk dapat menambang cadangan
Spektofotometri (menentukan panjang gel max serapan komplek dg alat tersebut.
spektronik); 5. M. X-ray.  Bahan galian kadar marginal adalah bahan galian yang
mempunyai kadar di sekitar CoG, sehingga dapat merupakan
Perataan kadar dapat dibagi mjd 3 : 1. Satu dimensi (pd sumur uji, cadangan atau sumber daya, tergantung pada kondisi teknologi,
conto inti bor, conto saluran yg diambil pd terowongan dan conto cuting nilai dan harga saat itu.
pemboran); 2. Dua dimensi (sda); 3. Tiga dimensi; 4. Berat; 5. Core dan  Bahan galian kadar rendah adalah bahan galian sumber daya
sludge. yang telah diketahui dimensi dan kualitasnya dengan keyakinan
geologi tertentu, namun kualitas tersebut masih di bawah CoG.
Pengenalan obyek foto udara dan citra satelit dapat dilakukn melalui  Bahan galian lain adalah endapan bahan galian yang berada di
unsur-unsur interprestasi : lokasi penambangan namun bukan termasuk bahan galian yang
1. Rona dan warna, 2. Textur, 3. Pola, 4. Bentuk, 5. Ukuran, 6. diusahakan.
Bayangan, 7. Hub dg keadsn sekitarnya.  Mineral ikutan adalah mineral selain mineral utama yang
diusahakan menurut genesanya terjadi secara bersama-sama
Penguk uran: 1. Skala citra (membandingkan jarak fokus thd ketinggian dengan mineral utama.
terbang . skala = f/H; f= fokus, H = tinggi terbang. Cara lain  Cadangan tersisa (remaining reserve) adalah cadangan bahan
membandingkan jarak pada citra dan jarak sebenarnya di lapangan. galian yang tertinggal pada saat penambangan diakhiri.
Skala = d/D), 2. Pengukuran beda tinggi (menggunakan paralaks Bar, dh  Perolehan tambang (mining recovery) adalah perbandingan
= (dp . H) /( b + dp) ; b = (d1 + b2) /2, ket : dh= beda tinggi , h = tinggi antara produksi tambang dengan jumlah cadangan layak
terbang, dp= beda paralaks A dan B, b= jarak titik pusat sebenarnya dg tambang dinyatakan dalam persen.
titik piundahan).  Perolehan (recovery) pengangkutan adalah perbandingan antara
jumlah bahan galian hasil pengangkutan dengan jumlah bahan
Penentuan luas dan volum ; Pengukuran luasd penyebaran EBG dpt galian.yang harus diangkut.
dihitung diatas lembar citra :  Perolehan (recovery) pengolahan/pemurnian adalah
Metode persegi empat, M. segitiga, M. strip, M. planimetri. perbandingan antara jumlah produksi pengolahan/pemurnian
dengan jumlah produksi tambang yang masuk dalam proses
Beberapa istilah dan definisi dalam pedoman ini adalah : pengolahan/pemurnian.
 Bahan galian adalah unsur kimia, mineral, batuan dan bijih,  Produk sampingan (by product) adalah produksi pertambangan
termasuk batubara, gambut, bitumen padat, air tanah, panas selain produksi utama pertambangan yang merupakan hasil
bumi, mineral radioaktif yang terjadi secara alamiah dan sampingan dari proses pengolahan dari produksi utama
mempunyai nilai ekonomis. pertambangan.
 Pengelolaan bahan galian adalah kegiatan yang meliputi  Tailing adalah bagian dari hasil proses pengolahan bahan galian
inventarisasi, pemanfaatan dan konservasi bahan galian. yang tidak dikehendaki karena sudah tidak mengandung mineral
 Sumber daya adalah endapan bahan galian yang diharapkan berharga lagi.
dapat dimanfaatkan secara nyata dengan keyakinan geologi  Izin Usaha Pertambangan Umum adalah kegiatan usaha
tertentu dapat berubah menjadi cadangan setelah dilakukan pertambangan berupa : Izin Usaha Pertambangan, Perjanjian
pengkajian kelayakan tambang dan memenuhi kriteria layak Usaha Pertambangan, dan Izin Pertambangan Rakyat.
tambang.  Instansi yang berwenang/pemerintah adalah Pemerintah pusat
 Cadangan adalah endapan bahan galian yang telah dan atau Pemerintah Daerah dengan kewenangan sesuai yang
diketahui ukuran, bentuk, sebaran, kualitas dan kuantitasnya dan ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2000.
secara ekonomis, teknis, hukum, lingkungan dan sosial dapat  Reklamasi (reclamation) adalah upaya untuk mengembalikan
ditambang pada saat perhitungan dilakukan. fungsi lingkungan hidup di bekas daerah pertambangan menjadi
 Keyakinan geologi adalah tingkat keyakinan mengenai daerah yang berdaya guna.
endapan mineral yang meliputi ukuran, bentuk, sebaran,  Percontoh (sample) adalah bagian kecil material yang diambil
kuantitas dan kualitasnya sesuai dengan tahap eksplorasinya. dengan cara tertentu yang dapat dianggap mewakili material
 Titik pengamatan adalah lokasi dimana dilakukan pengamatan, tersebut secara keseluruhan.
pengambilan percontoh, pengeboran, pengukuran, dan/atau  Peta eksplorasi adalah peta hasil penyelidikan geologi yang
lokasi pengambilan data pengawasan eksplorasi. dilakukan untuk mengindentifikasi, menentukan lokasi, ukuran,
 Konservasi bahan galian adalah upaya pengelolaan bahan galian bentuk, letak, sebaran, kuantitas dan kualitas suatu endapan
untuk mendapatkan manfaat yang optimal dan berkelanjutan bahan galian untuk kemudian dapat dilakukan analisis/kajian
bagi kepentingan rakyat secara luas. kemungkinan dilakukannya penambangan.
 Layak tambang adalah keadaan yang menunjukkan bahwa 
berdasarkan faktor-faktor dalam studi kelayakan tambang telah  Peta eksploitasi (peta aktivitas penambangan) adalah peta
memungkinkan endapan mineral dapat ditambang secara penambangan endapan bahan galian dari kulit bumi secara
ekonomis. ekonomis dengan menggunakan sistem penambangan tertentu.
 Belum layak tambang adalah keadaan yang menunjukkan bahwa 
salah satu atau beberapa faktor dalam studi kelayakan tambang
 Bahan baku (Raw material) adalah bahan yang akan diolah
menjadi produk yang bermanfaat.
 Free on Board (FOB) adalah istilah dalam pemasaran produksi,
bahwa produsen/penjual yang menanggung semua ongkos/biaya
sampai di atas kapal pengangkut.

Anda mungkin juga menyukai