Anda di halaman 1dari 24

Eksplorasi Mineral

WEEK 1: Eksplorasi mineral di  Pemulihan lokasi adalah langkah


Indonesia awal yang penting pada eksplorasi
mineral, perusahaan berusaha untuk
Eksplorasi mineral : bussines yang high risk, memilih lokasi terbaik dan
berkepanjangan, dan kompetitif. prospektif.
 Pemilihan lokasi selesai setelah
Eksploration Investment Criteria
peninjauan ulang dari kondisi
1. Geological Potential geologi, diketahui keterdapatan
2. Security of Tenure mineral, pola sebaran mineral dan
3. Ability to repatriate profit pekerjaan terdahulu & hasilnya.
4. Consistency in mineral polices  Jika tidak ada pekerjaan terdahulu
5. Management control atau kelengkapan data jarang, akan
6. Mineral ownership sulit untuk menentukan
7. Realistic foreign exchange regulation prospektifitas suatu wilayah.
8. Stability of exploration terms
Penelitian Keterdapatan Mineral –
9. Ability to predetermine tax liability
Mengapa ?
10. Ability to predetermine
environmental obligation  Dalam eksplorasi mineral,
pemercontohan geokimia dan
Mining Investment Criteria
pemetaan geologi digunakan untuk
1. Security of Tenure identifikasi secara visual anomali
2. Ability to repatriate profit dari keterdapatan mineral.
3. Measure of profitability  Hasil geokimia dari penelitian
4. Stability of mining terms mineral digunakan untuk
5. Ability to predetermine tax liability memastikan prospektifitas suatu
6. Realistic foreign exchange regulation wilayah, dan perusahaan akan
7. Management control mempunyai data yang cukup untuk
8. Ability to predetermine mempersiapkan pengajuan
environmental obligation permohonan pada wilayah tertentu.
9. Consistency in mineral police
10. Stability of fiscal regime
Hal yang dibutuhkan dalam eksplorasi
 Money
Proses Tahapan Eksplorasi Mineral
WEEK 2 :
PEMILIHAN LOKASI
Kunci sukses Eksplorasi Geofisika
1. Area selection & Land acquisition
2. Reconnasissance
3. Prospekting (Uang yang mahal +
waktu yang lama)
- Mulai mencari tempat yang lebih
spesifik.
- Geofisika : ground survey
4. General Eksploration
- Melakukan drilling
- Melakukan permodelan geofisika
2D & 3D
5. Detailed Exploration
- Dilakukan Main Desain
- Biaya Besar
6. Feasibility, Construction, Start of
Mining
Peran Geophysicist dalam eksplorasi
mineral
- Memikirkan harapan realitis
metode geofisika.
- Memikirkan limitasi dari metode
geofisika yang dipakai.
- Dengan metode yang dipakai,
apakah biayanya terjangkau?
Pengelompokan Bahan Tambang

- Tembaga berasosiasi dengan


kalpirit.
Mineral Logam dimana mineral ini paling
yang dicari oleh perusahaan, dimana
mempunyai nilai ekonomis yang tinggi.
Pada mineral logam, mencari sifatnya
seperti apa, dan lain sebagainya.

Yang perlu diingat!


- Densitas Mineral
WEEK 3 : Survei Magnetik
Survei magnetic relative murah dan mudah Biasanya digunakan Metode
dalam kegiatan eksplorasi. Ground Magnetik, IP/Resistivity,
Elektromagnetik
Contoh Tantangan Eksplorasi : Daerah
Papua Pengaruh lokasi anomali :
- Pengaruh Deklinasi
Berpengaruh pada pembacaan
analisis, kalau misalnya magnetic
high (utara) - low (selatan) maka
bisa dipastikan survey ini
dilakukan di daerah bumi bagian
selatan dari khatulistiwa.
- Pengaruh Topografi
Berpengaruh pada pembacaan
magnetic.

SURVEI REGIONAL GEOKIMIA DESAIN SURVEY

 Dilakukan dengan cara ‘hoisting’


yang cukup efektif. Daerah prospek
dapat diidentifikasi dengan cepat dari
jejak geokimia yang diperoleh dari
survey stream sediment.

Line spasing berbeda karena helimag


terbangnya lebih lama, biayanya tinggi
cocoknya buat yang detail, terbangnya dapat
mengikuti kontur permukaan.
GEOFISIKA DALAM PROGRAM Fixed wing, tidak mengikuti kontur
EKSPLORASI permukaan, cocok untuk regional (kebalikan
- Tahap Reconnaissance dari helimag)
Biasanya menggunakan Metode SURVEY MAGNETIK
Magnetic + Radiometric, Gravity
- Tahap Semi Detail Follow Up
Biasanya digunakan Metode
Airbone Magnetik (helimag),
Airbone Elektromagnetik.
- Tahap Detail Follow Up
(Sebelum Drilling)
- HARGA MURAH
- Sesuai dengan budget
PARAMETER DESAIN SURVEY
Tujuan Survey

Temperature curie, rata-rata berada dalam


20 km. Kemagnetan di permukaan (0-20
km)
AIRBONE SURVEY
- Pengukurannya lebih cepat
- Lebih murah

Tipe survei

GROUND SURVEY Radiometrik mudah digunakan dan lebih


mudah untuk membaca.
- Pengukurannya sangat lambat
Platforms

SUMBER NOISE

Arah Lintasan

Sebuah survey harus di desain untuk :


- Memenuhi tujuan survey
- Ground Suvey: jangan jauh-jauh
dari camp
Data Storage
- Lokasi data
- Semua channel termasuk data
mentah dan nilai diurnal setiap
point
Spasi Lintasan - Hard disk
Tie Lines
- Membantu dalam proses
penyesuaian data
- Arahnya tegak lurus terhadap
arah lintasan survey.
- Spasinya sekitar 10-20 kali spasi
lintasan survey.
Ketinggian Sensor - Diurnal : bergantung pada
matahari, nilainya dapat berubah-
ubah.
Instrumen

Interval Sample

Koreksi Data
- Manouvre Noise
- Heading error
- Parallax Correction
Base Stasion : - Compensation
- Magnetometer Noise
- Pilih daerah yang bebas dari - Spikes
magnetic. - Diurnal Noise
Pembacaannya tidak akan bagus, - IGRF Correction
kalo ada anomaly magnetiknya.
- Diletakkan jauh dari gangguan
manusia.
- Bond Survey: Ditaruh di sekitar
bandara.
 Memastikan hasil survey dapat
digunakan dengan cara mereduksi
errors.
 Memastikan noise tetap berada
dibawah thresholds.
Apa yang harus di QC?
o Traverse line separating

o Control (TIE) line spacing


Tampilan Data

AIRBONE MAGNETIC
o Boundary lines
QUALITY CONTROL
o Flight height
Kenapa perlu dilakukan QC ?
 Karena semua airbone survey
mengandung error.

1. Limitasi alat secara fisik


2. Prosedur Survey
3. Kondisi alam dan lingkungan
4. Faktor manusia o Magnetic diurnal

Kegunaan QC : re
WEEK 3 :

- Diurnal Correction

1. Arah Lintasan
- Survey dilakukan harus NORTH-
SOUTH arahnya
- Tegak lurus dengan arah strike
- Kalau flat pake fix wing, kalo
yang ada topografi, seperti
o Missing/Substandard pegunungan pake helimag.
o Re-flight 2. Spasi Lintasan
- Tujuannya bisa dapat
menentukan anomalinya lebih
jelas dan surveinya lebih murah.
3. Tie Lines
- Paling ngga 10 kali dari spasi
lintasan
- Cari daerah yang tidak ada
intrusivenya.
- Tujuannya untuk menyamakan
pengukuran antara line dengan
line [akibat diurnal variation].
4. Base Stasion
- Kurleb taro di bandara, cari
tempat yang sepi.
- Secara geologi bandara tidak ada
batuan intrusive sehingga secara
rata-rata nilainya rendah
didominasi batuan sedimen.
Pembahasan Hasil Kuis1 :
WEEK 4 : AIRBONE MAGNETIC DATA INTERPRETATION
Anomaly Enchancement - Sheet of poles
Sebuah peta magnetic akan menampilkan Variasi Geometri :
multi anomaly
- Semi-infinite horizontal slab
◘ Amplitude range : rendah – tinggi - Edge
◘ Superposisi : gabungan dari - Dipping sheet
anomaly dalam-menengah-dangkal - Dipping dyke
◘ Interferensi : efek dari sumber yang
Geologi :
berdekatan dengan kedalaman yang
sama - Aliran lava, dyke, contacts, sills.
SUPERPOSISI SIFAT ANOMALI MAGNETIC
Superposisi hasil pengolahan untuk daerah Anomali magnetik dari sebuah sumber
luas (regional anomalies) dari sumber yang bergantung pada parameter-parameter :
dalam, dengan residual anomalies dari
sumber yang dangkal. ◘ Sumber : Geometri, kedalaman
sumber, strike & dip.
◘ Anomali lebar : anomaly dalam, ◘ Kontras magnetisasi dari sumber:
dapat diartikan sebagai wavelength arah dan intensitas vector
atau frekuensi rendah. suseptibilitas magnetic dan vector
◘ Anomali sempit : dangkal, short NRM dari sumber dan host rock.
wavelength dan frekuensi tinggi ◘ Medan magnetic bumi : arah dan
◘ Pemisahan residual dari regional intensitas.
adalah langkah pertama dalam
interpretasi kuantitatif. Daerah yang bergunung-gunung sulit untuk
melakukan interpretasi, jadi dibantu dengan
Yang kita interpretasi : permodelan.
1. Struktur geologinya  Karakteristik Anomali :
2. Beda Batuan (low/high magnetic) - Simetris, lebar, amplitude
3. Interpretasi anomaly intrusive  Kedalaman sumber bertambah
magnetic. Dicirikan dengan sumbu - Amplituo anomaly berkurang
magnetic high di utara- low di - Anomaly melebar
selatan  Dimensi sumber bertambah
- Amplitude anomaly meningkat
GEOMETRI DAN GEOLOGI
- Anomalui melebar
Sumber anomaly :
- Lines of poles
- Lines of dipoles

WEEK 5 : AIRBONE MAGNETIC DATA INTERPRETATION (Lanjutan)


Variasi Amplitudo  Peta upward continuation
merefleksikan sumber magnetic yang
 Dapat diselesaikan dengan membuat
dalam
gambar (regional anomalies) dari
 Berguna untuk memfilter noise
sumber yang dalam, dengan residual
pembacaan anomaly benda yang
anomalies dari sumber yang dangkal
berada dekat dengan permukaan
 Peta kontur/image (citra) digital
(<100m).
dapat dibuat dengan interval yang
tidak seragam dan meningkatkan Downward Continuation
sinyal yang di inginkan.
 Datanya noisy, kadang sulit untuk
 Filter amplitude : seperti automatic
diinterpretasikan.
Gain Control, diperlukan untuk
 Kebalikan dari upward continuation.
kasus yang ekstrim.
 Menghitung medan magnetic pada
Efek dari morfologi dan topografi ketinggian dibawah ketinggian
sebenarnya tetapi diatas sumber yang
terdangkal.
 Anomaly yang muncul akan
menyempit dan amplitude
meningkat.
 Perubahan dari sumber yang dalam
jauh lebih kecil daripada sumber
yang dangkal.
 Peta downward continuation pada
dasarnya merefleksikan sumber yang
dangkal.
Efek dari inklinasi Vertical Derrivative
- Dapat melihat kontras dari
anomali daerah
- Dapat membantu untuk
menginterpretasi struktur geologi
(patahan, lipatan, dsb).

Upward Continuation Gradien Magnetik

 Menghitung medan magnetic lebih  Masalah gangguan dari sumber yang


tinggi dari ketinggian sebenarnya. berdekatan dapat diatasi dengan
 Anomaly yang muncul merupakan melihat gradien horizontal dan
akibat dari penurunan amplitude dan vertikal magnetic.
akan melebar  Peta gradien magnetic dapat
 Perubahan dari sumber yang dalam menunjukan batas dari sumber dan
jauh lebih kecil daripada sumber efektif untuk memisahkan sumber
yang dangkal yang saling berdekatan.
 Peta gradien magnetic sangat baik Rumus:
untuk sumber yang dangkal, karena
untuk sumber yang dalam
amplitudonya terlalu rendah.
Pengaruh inklinasi magnetic bumi
- Hal ini menyulitkan dalam
melakukan program pemboran,
menentukan target.
- Posisi anomaly magnetic tepat
diatas amplitudo sinyal.
- Filternya, RTP (Reduce To
Pole) / analitikal sinyal.
Reduction To Pole (RTP)
- Mentransfer pengukuran
magnetic di suatu tempat ke - Anomali magnetiknya lebih
kutub magnetic. terlihat jelas.
- Magnetic high (amplitudo), tepat
Hal untuk interpretasi sebelum
berada diatas anomaly
pengolahan data
- Kurang baik untuk di daerah
dekat ekuator. - TMI (Total Magnetik Intensity)
- Analitik signal
- RTP
- Upward continuation (benda
dalam)
- Downward continuation (benda
dangkal)

Feature Enhancement and Advance


Processing
Analitik signal - Mengidentifikasi fitur-fitur
seperti struktur, kelurusan,
- Akan membaca ujungnya
circular feature, dll
amplutido
- Depth slice
- Menempatkan amplitude diatas
- Circular feature : intrusi
sumber magnetiknya.
- Bentuk anomaly tidak tergantung
pada magnetisasi
- Menunjukkan batas posisi
sumber
- Alternatif selain RTP
 Function : horizontal &
vertikal gradient, analytical
signal, upward & downward
continuation, RTP
 Bandingkan dengan data lain
yang ada (geological, remote
sensing, topography, dll)
 Jangan memaksakan interpretasi
sama persis dengan geologi
 Buat Analisa kuantitatif :
 Peta Feature
 Peta Terrane
 Peta Geological Inference
 Buat Analisa kuantitatif:
 Pilih anomaly dan perkirakan
parameter modelnya.
Peta Feature
◘ Deliniasi unit magnetic (signature &
geometri)
- Linier (dyke?) : ditandai
sumbu High dan Low
- Disrete (intrusive?)
Interpretasi
- Curvelinear (folded
- Sumber dari magnetic anomaly metasedimentary unit?)
dapat berada permukaan/dibawah ◘ Warnai menurut kedalaman
permukaan hingga Curie (dangkal/dalam)
Isotherm (20km). ◘ Gambarkan trend linier/kurva linier.
- Peta magnetic menampilkan Jika dapat diinterpretasikan dalam
keberadaan mineral magnetik, discontinuities, sesar, shear zones,
pada dasarnya magnetite dan kontak.
dibagian atas kerak bumi ◘ Gambarkan struktur lipatan dan
- Kemungkinan unit magnetite sumbunya.
tidak sama dengan unit geologi.
Peta Terrane
Prosedur Interpretasi
◘ Bagi peta menurut karakter magnetic
 Pilih 2 skala peta : Regional dan peta terranes
kerja - Smooth (sedimentary basin)
 Buat beberapa peta : - Noisy, high amplitude
 Format : stacked profiles, (permukaan vulkanik)
contour dan image ◘ Tandai kontak utama
◘ Dalam klasifikasi unit magnetic,
kemungkinan unit magnetic tidak
sama berhubungan dengan unit - Dapat memperkirakan anomaly
geologi, dan signature magnetic dibawah permukaan, sumber
dapat berubah sesuai dengan derajat magnetic dibawah permukaan.
meramorphism dan perubahan
strukturnya.
Peta Geologi Inference
◘ Kombinasikan peta features dan
terrane menjadi peta geologi
◘ Tandai informasi kuantitatif yang
relevan.
◘ Ingat, kedalaman pengukuran dari
survey magnetic
◘ Unit magnetic tidak dijumpai di
permukaan.
Integrasi Data Geofisika
 Data Ground Magnetic
 Data Resistivity
 Data IP
 Data Topography

Permodelan Inversi 3D
Hasil Interpretasi

METODE MAGNETIK
Pemodelan 2D Block Diagram
- Penting untuk dilakukan
- Hasil ini dapat diberikan ke client,
yang selanjutnya bisa dilakukan
pemboran.
- Dapat menginterpretasikan berapa
cadangan deposit yang ada di bawah
permukaan (dilakukan
penambangan)

WEEK 9 : Metode Gravity


Gravity: cara pengambilan datanya dan
pengolahan datanya kurang lebih sama
dengan geomagnetic.
Kelemahannya: banyaknya koreksi pada
data lapangan, alatnya tidak portable.
BESAR KERAPATAN MATERIAL

KEUNTUNGAN METODE GRAVITY


 Mengasosiasikan variasi dari
 Lacoste and Romberg: lebih perbedaan distribusi rapat massa dan
digunakan dalam industry. Alatnya jenis batuan
manual dan tidak praktis.
 Tidak mencemari dan tidak merusak
 Metodenya jarak jauh
 Metode pasif
APLIKASI METODE GRAVITY
 Basin geometri (cekunga) : biasanya
migas
 Bedrock depths
 Fault location
 Subsurface voids
 Location of local density changes

Koreksi
- Koreksi Tinggi Alat
- Koreksi Drift
- Koreksi Pasang Surut
- Koreksi Gravitasi Normal
- Anomaly Bouger
- Koreksi Udara Bebas
- Koreksi Medan
- Koreksi Regional & Lokal

Faktor penyebab koreksi :


Temporal Based Variation
 Instrument drift : efek kelelahan alat
 Tidal affects : nergantung pada
pasang surut
Spatial Based Variation
 Variasi garis lintang
 Elevasi/kemiringan
 Topografi
 Slab/irisan
WEEK 10 : Geoelectrical Methods

Resistivity: seberapa mudah sebuah material


dapat mengantarkan listrik.
IP: seberapa besar storage batuan dalam
menyimpan listrik.
Kalibrasi IP

ELECTROMAGNETIC METHODS
- EM digunakan untuk mengeksplorasi
berbagai jenis mineral.

Anda mungkin juga menyukai