Anda di halaman 1dari 26

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Pucuk


Mata Pelajaran : PPKn
Kelas/Semester : VII / Genap
Materi Pokok : Semangat Kebangkitan Nasional Tahun 1908
Alokasi waktu : 5 x pertemuan ( 5 x 120 menit )

A. Kompetensi Inti :
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan procedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba,mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah
konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat ) dan
ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber yang sama dalam sudut pandang/teori

B .Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi.


KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
1.4 Mensyukuri nilai dan semangat1.4.1 Menunjukkan perilaku beriman dan
Kebangkitan nasional 1908bertaqwa dalam menerima nilai dan
dalam perjuangan kemerdekaansemangat kebangkitan nasional 1908 dalam
Republik Indonesia secaraperjuangan kemerdekaan Republik
tulus. Indonesia secara tulus.
1.4.2 Menunjukkan perilku
bersyukur dalam menerima nilai dan
semangat kebangkitan nasional 1908 dalam
perjuangan kemerdekaan Republik
Indonesia secara tulus sebagai bentuk sikap
beriman dan bertakwa.
2.4 Bertanggung jawab terhadap2.4.1 Berperilaku disiplin terhadap makna
makna dan arti pentingdan arti penting kebangkitan nasional 1908
kebangkitan nasional1908dalam perjuangan kemerdekaan Republik
dalam perjuangan kemerdekaanIndonesia.
Republik Indonesia. 2.4.2 Berperilaku jujur terhadap martabat
manusia di masyarakat sebagai pelaksanaan
makna dan arti penting kebangkitan
nasional 1908 dalam perjuangan
kemerdekaan Republik Indonesia.
2.4.3 Berperilaku patriotik di masyarakat
sebagai pelaksanaan terhadap makna dan
arti penting kebangkitan nasional 1908
dalam perjuangan kemerdekaan Republik
Indonesia.
2.4.4 Berperilaku demokratis di masyarakat
sebagai pelaksanaan terhadap makna dan
arti penting kebangkitan nasional 1908
dalam perjuangan kemerdekaan Republik
Indonesia.
3.4 Menganalisa makna dan arti3.4.1 Menguraikan Kondisi Bangsa
Kebangkitan nasional 1908Indonesia sebelum tahun 1908.
dalam perjuangan kemerdekaan3.4.2 Menjelaskan Perintis Kebangkitan
Republik Indonsia. Nasional dalam Perjuangan kemerdekaan
Republik Indonesia.
3.4.3 Menjelaskan nilai kejuangan tokoh
Perintis Kebangkitan Nasional dalam
Perjuangan kemerdekaan Republik
Indonesia.
4.4 Menyaji hasil penalaran4.4.1 Memerankan nilai kejuangan tentang
4.4 tentang tokoh kebangkitantokoh kebangkitan nasional dalam
nasional dalam perjuanganperjuangan kemerdekaan Republik
kemerdekaan RepublikIndonesia.
Indonesia. 4.4.2 Menyajikan hasil telaah sikap tentang
tokoh kebangkitan nasional dalam
perjuangan kemerdekaan Republik
Indonesia.
4.4.3 Melakukan kajian nilai-nilai
kejuangan tentang tokoh kebangkitan
nasional dalam perjuangan kemerdekaan
Republik Indonesia.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran pertemuan pertama sampai dengan
pertemuan kelima peserta didik dapat :
1. Kopetensi Sikap Spiritual
1. Menunjukkan perilaku beriman dan bertaqwa menerima nilai dan semangat kebangkitan
nasional 1908 dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia secara tulus.
2. Menunjukkan perilaku bersyukur dalam menerima nilai dan semangat kebangkitan nasional
1908 dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia secara tulus sebagai bentuk sikap
beriman dan bertakwa.

2. Kopetensi sikap sosial


1. Berperilaku disiplin terhadap makna dan arti penting kebangkitan nasional 1908 dalam
perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia.
2. Berperilaku jujur terhadap martabat manusia di masyarakat sebagai pelaksanaan makna dan
arti penting kebangkitan nasional 1908 dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia.
3. Berperilaku patriotic dan demokratis di masyarakat dalam menghargai hasil karya orang
lain

3. Kopetensi Pengetahuan dan Ketrampilan


Pertemuan ke 1
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik mampu :
1. Menguraikan Kondisi Bangsa Indonesia sebelum tahun 1908.
2. Menyusun laporan hasil telaah tentang Kondisi Bangsa Indonesia sebelum tahun 1908.
3. Menyajikan hasil telaah tentang Kondisi Bangsa Indonesia sebelum tahun 1908.

Pertemuan ke 2
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik mampu :
1. Menguraikan Perintis Kebangkitan Nasional dalam Perjuangan Kemerdekaan Republik
Indonesia.
2. Menyusun laporan hasil telaah tentang Perintis Kebangkitan Nasional dalam Perjuangan
Kemerdekaan Republik Indonesia.
3. Menyajikan hasil telaah tentang Perintis Kebangkitan Nasional dalam Perjuangan
Kemerdekaan Republik Indonesia.

Pertemuan ke 3
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik mampu :
1. Menjelaskan Perintis Kebangkitan Nasional dalam Perjuangan kemerdekaan Republik
Indonesia.
2. Menyusun laporan hasil telaah Perintis Kebangkitan Nasional dalam Perjuangan
kemerdekaan Republik Indonesia
3. Menyajikan hasil telaah tentang Perintis Kebangkitan Nasional dalam Perjuangan
kemerdekaan Republik Indonesia

Pertemuan ke 4
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik mampu :
1. Mewujudkan Persatuan dan Kebanggaan sebagai Bangsa Wujud Nilai Kebangkitan
Nasional
2. Menyusun laporan hasil telaah Persatuan dan Kebanggaan sebagai Bangsa Wujud Nilai
Kebangkitan Nasional
Pertemuan ke 5
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik mampu :
1. membahas proyek Mewujudkan Persatuan dan Kebanggaan sebagai Bangsa wujud Nilai
Kebangkitan Nasional
2. Menyajikan hasil telaah tentang tugas proyek Mewujudkan Persatuan dan Kebanggaan
sebagai Bangsa wujud Nilai Kebangkitan Nasional

D. Materi Pembelajaran
a. Materi reguler
A. Kondisi Bangsa Indonesia Sebelum Tahun 1908
Awal dimulainya penjajahan Belanda di Indonesia dimulai sejak didirikannya
Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) pada tanggal 20 Maret 1602. Sejak VOC
berdiri, dimulailah berbagai bentuk kekerasan yang menimpa rakyat Indonesia. Penderitaan
rakyat Indonesia terjadi dalam berbagai segi kehidupan. Di berbagai daerah, VOC melakukan
tindakan dengan melaksanakan politik devide et impera (adu domba), yaitu mengadu domba
antara kerajaan yang satu dan kerajaan yang lain atau mengadu domba di dalam kerajaan itu
sendiri.
Bangsa Indonesia makin menderita ketika Daendels (1808–1811) berkuasa. Upaya kerja
paksa (rodi) guna membangun jalan sepanjang pulau Jawa (Anyer-Panarukan) untuk
kepentingan militer, membuat rakyat makin menderita. Penderitaan berlanjut karena Belanda
kemudian menerapkan Cultuurstelsel (tanam paksa). Peraturan Tanam Paksa diterapkan oleh
Gubernur Jenderal Hindia Belanda Van Den Bosch tahun 1828. Sistem Tanam Paksa
mewajibkan rakyat menanami sebagian dari sawah dan atau ladangnya dengan tanaman yang
ditentukan oleh pemerintah dan hasilnya diserahkan kepada pemerintah.
Tanam Paksa menyebabkan rakyat diperas bukan hanya tenaga melainkan juga
kekayaannya sehingga mengakibatkan banyak sekali rakyat yang jatuh miskin. Di pihak lain,
penjajah mendapatkan kekayaan bangsa Indonesia yang berlimpah untuk membangun negara
Belanda dan menjadi negara kaya di Eropa.
Penderitaan bangsa Indonesia menumbuhkan benih perlawanan di berbagai daerah.
Perjuangan melawan penjajah dipimpin ulama atau kaum bangsawan.
- Sultan Hasanuddin di Sulawesi Selatan,
- Sultan Ageng Tirtayasa di Banten,
- Tuanku Imam Bonjol di Sumatera Barat,
- Pangeran Diponegoro di Jawa Tengah, memimpin perjuangan rakyat melawan penjajah.
Perjuangan rakyat untuk mengusir penjajah belum berhasil. Hal ini disebabkan
perjuangan masih bersifat kedaerahan dan belum terorganisasi secara modern.
Penderitaan yang dialami bangsa Indonesia menyadarkan beberapa orang Belanda yang
tinggal atau pernah tinggal di Indonesia. Di antaranya Baron Van Houvell, Edward Douwes
Dekker, dan Mr. Van Deventer. Edward Douwes Dekker, terkenal dengan nama samaran
Multatuli, menulis buku ”Max Havelaar” pada tahun 1860. Buku ini menggambarkan
bagaimana penderitaan rakyat Lebak, Banten.
Akibat penjajahan Belanda. Mr. Van Deventer mengusulkan agar pemerintah Belanda
menerapkan politik Balas Budi ”Etische Politic”. Politik Balas Budi terdiri dari tiga program,
yaitu ”edukasi, transmigrasi, dan irigasi”. Atas desakan berbagai pihak, akhirnya pemerintah
Belanda menerapkan Politik Balas Budi. Politik Balas Budi bukan untuk kepentingan rakyat
Indonesia melainkan untuk kepentingan pemerintah Belanda. Contoh:
- irigasi dibangun untuk kepentingan pengairan perkebunan milik Belanda;
- pembangunan sekolah (edukasi) bertujuan untuk menyediakan tenaga terampil dan murah.
Di sisi lain, pembangunan sekolah melahirkan dampak positif bagi bangsa Indonesia, yaitu
munculnya masyarakat terdidik atau mulai memiliki pemahaman dan kesadaran akan kondisi
bangsa Indonesia yang sebenarnya. Bangsa Indonesia saat itu kondisinya bodoh, terbelakang,
dan kemisikinan merajalela. Mereka yang mengenyam pendidikan dan sadar akan nasib
bangsanya selanjutnya menjadi tokoh-tokoh Kebangkitan Nasional.

B. Perintis Kebangkitan Nasional dalam Perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia


Boedi Oetomo (Budi Utomo) merupakan organisasi pertama di Indonesia yang bersifat
nasional berbentuk modern, yaitu organisasi dengan pengurus yang tetap, ada anggota, tujuan,
dan program kerja. Boedi Oetomo didirikan oleh dr. Soetomo pada tanggal 20 Mei 1908.
Pendirian Boedi Oetomo, tidak terlepas dari penggagas atau pendorong lahirnya Boedi
Oetomo yaitu dr. Wahidin Soedirohusodo.
Dokter Wahidin Soedirohusodo merupakan dokter lulusan STOVIA (Sekolah
Kedokteran Jawa) yang menyadari bagaimana terbelakang dan tertindasnya rakyat akibat
penjajahan Belanda. Menurutnya, salah satu cara untuk membebaskan diri dari penjajahan,
rakyat harus cerdas. Untuk itu, rakyat harus diberi kesempatan mengikuti pendidikan dan
pengajaran serta memupuk kesadaran kebangsaan.
Dokter Wahidin Soedirohusodo menggagas tentang perlunya mendirikan organisasi
yang bertujuan memajukan pendidikan dan meninggikan martabat bangsa. Gagasan ini
ternyata disambut baik oleh para pelajar STOVIA. Pada tanggal 20 Mei 1908, lahirlah Budi
Utomo. Budi Utomo berasal dari kata Sansekerta, yaitu bodhi atau budhi berarti
”keterbukaan jiwa”, ”pikiran”, ”kesadaran”, ”akal”, atau ”pengadilan”, yang juga bisa
berarti ”daya” untuk membentuk dan menjunjung konsepsi dan ide-ide umum”. Adapun
perkataan utomo berasal dari “utama”, yang dalam bahasa Sanskerta berarti ”tingkat
pertama” atau ”sangat baik”. Program Budi Utomo adalah mengusahakan perbaikan
pendidikan dan pengajaran. Akan tetapi, programnya lebih bersifat sosial karena saat itu
belum dimungkinkan melaksanakan gerakan yang bersifat politik.
Sebagai organisasi pelajar yang berintikan pelajar STOVIA, gerakan Budi Utomo pada
awalnya terbatas pada Jawa dan Madura. Pada tanggal 5 Oktober 1908, Budi Utomo
mengadakan Kongres Pertama di Yogyakarta. Kongres tersebut berhasil menetapkan tujuan
organisasi, yaitu: kemajuan yang harmonis antara bangsa dan negara, terutama dalam
memajukan pengajaran, pertanian, peternakan, dagang, teknik, industri, dan kebudayaan.
Setelah Budi Utomo mendapat dukungan yang lebih luas dari kalangan terdidik,
pelajar memberikan kesempatan kepada golongan tua untuk memegang perananyang lebih
besar. Terpilihnya ketua Budi Utomo R.T. Tirtokusumo membuktikan besarnya dukungan
terhadap Budi Utomo. Budi Utomo kemudian menetapkan tujuannya, yaitu menyadarkan
kedudukan masyarakat Jawa, Sunda, Madura, dan penduduk Hindia seluruhnya tanpa melihat
keturunan, kelamin dan agama (Poespo Negoro dan Notosusanto, 1992:178). Dari tujuan
tersebut, secara tersirat, Budi Utomo memiliki program mengembangkan kehormatan bangsa.

C. Mewujudkan Persatuan dan Kebanggaan sebagai Bangsa Wujud Nilai Kebangkitan


Nasional
1. Mewujudkan Persatuan Indonesia
Berdasarkan istilah, persatuan dan kesatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh atau
tidak terpecah-belah. Persatuan dapat diartikan sebagai perkumpulan dari berbagai komponen
yang membentuk menjadi satu. Kesatuan merupakan hasil perkumpulan tersebut yang telah
menjadi satu dan utuh dengan demikian, kesatuan erat hubungannya dengan keutuhan.
Persatuan dan kesatuan mengandung arti bersatunya macam-macam corak yang beraneka
ragam menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi.
Pengertian ”Persatuan Indonesia” adalah sebagai faktor kunci, yaitu sebagai sumber
semangat, motivasi dan penggerak perjuangan Indonesia. Hal itu tercantum dalam Pembukaan
UUD 1945 yang berbunyi sebagai berikut: ” Dan perjuangan pergerakan Indonesia telah
sampailah pada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa menghantarkan rakyat
Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka, bersatu,
berdaulat, adil dan makmur ”.
Tahap-tahap pembinaan persatuan bangsa Indonesia itu yang paling menonjol ialah
sebagai berikut.
a) Perasaan Senasib
Perasaan senasib sebagai bangsa akan meningkatkan rasa persatuan dalam seluruh rakyat
Indonesia. Perasaan senasib dapat muncul karena factor keterikatan terhadap tempat kelahiran
atau menghadapi suatu masalah tertentu. Dalam kurun sejarah, bangsa Indonesia pernah
menjadi bangsa terjajah. Kondisi ini mendorong perasaan senasib bagi bangsa Indonesia.
b) Kebangkitan Nasional
Kebangkitan nasional adalah sesi pergerakan perjuangan bangsa Indonesia yang mulai
menyadari kondisi dan potensi sebagai suatu bangsa. Kebangkitan nasional Indonesia
dipelopori dengan kelahiran Budi Utomo pada tahun 1908. Ciri dari kebangkitan nasional
adalah perjuangan bangsa Indonesia lebih diwarnai perjuangan untuk kepentingan nasional
bukan hanya kepentingan daerah.
c) Sumpah Pemuda
Sumpah Pemuda merupakan penegas bagi bangsa Indonesia untuk mewujudkan sebuah
negara yang memiliki identitas dan dicintai rakyatnya.
d) Proklamasi Kemerdekaan
Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 merupakan titik puncak perjuangan rakyat
Indonesia.

Kemunduran jiwa dan semangat kebangsaan pada diri pemuda menurut laporan dari
Kemenpora RI, ada 10 (sepuluh) masalah pada generasi muda/pemuda:
a. masih maraknya tingkat kekerasan di kalangan pemuda,
b. adanya kecenderungan sikap ketidakjujuran yang makin membudaya,
c. berkembangnya rasa tidak hormat kepada orang tua, guru, dan pemimpin,
d. sikap rasa curiga dan kebencian satu sama lain,
e. penggunaan bahasa Indonesia makin memburuk,
f. berkembangnya perilaku menyimpang di kalangan pemuda (narkoba, pornografi,
pornoaksi, dan lain-lain),
g. kecenderungan mengadopsi nilai-nilai budaya asing,
h. melemahnya idealisme, patriotisme, serta mengendapnya semangat kebangsaan,
i. meningkatnya sikap pragmatisme dan hedonisme,
j. makin kabur pedoman yang berlaku dan sikap acuh tak acuh terhadap pedoman ajaran
agama.

Contoh sikap positif yang berkaitan dengan nilai-nilai kebangsaan yang terkandung dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah sebagai berikut.
1) Nilai Religius
a. Percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaannya
masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
b. Hormat dan menghormati serta bekerja sama antara pemeluk agama dan penganut-penganut
kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup.
c. Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan
masing-masing.
d. Tidak memaksakan suatu agama atau kepercayaan kepada orang lain.
2) Nilai Kemanusiaan
a. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan persamaan kewajiban antara sesama
manusia.
b. Saling mencintai sesama manusia.
c. Mengembangkan sikap tenggang rasa.
d. Tidak semena-mena terhadap orang lain.
e. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
f. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
g. Berani membela kebenaran dan keadilan.
h. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari masyarakat dunia internasional dan
dengan itu harus mengembangkan sikap saling hormat menghormati dan bekerja sama dengan
bangsa lain.

3) Nilai Produktivitas
a. Perlindungan terhadap masyarakat dalam beraktivitas menuju kemakmuran.
b. Sarana dan prasarana yang mampu mendorong masyarakat untuk kreatif dan produktif.
c. Terciptanya undang-undang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

4) Nilai Keseimbangan
a. Menjalankan hak dan kewajiban sebagai warga negara yang proporsional, tidak
memaksakan kehendak, saling toleransi, tolong-menolong, rukun, damai, menghormati,
perbedaan agama dan kepercayaan, persahabatan, serta membela dan melindungi yang lemah.
b. Keseimbangan antara kehidupan jasmani dan rohani.

e) Nilai Demokrasi
Kedaulatan berada di tangan rakyat, berarti setiap warga negara memiliki kebebasan yang
bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan pemerintahan sehingga dapat terwujud
persatuan dan kesatuan Indonesia. Pilar utama dalam membangun persatuan dan kesatuan
bangsa dalam masyarakat, adalah sebagai berikut.
a. Rasa cinta tanah air.
b. Jiwa patriot bangsa.
c. Tercapainya kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
d. Pemahaman yang benar atas realitas adanya perbedaan dalam keberagaman.
e. Tumbuhnya kebanggaan sebagai bangsa Indonesia.

f) Nilai Kesamaan Derajat


Setiap warga negara memiliki hak, kewajiban, dan kedudukan yang sama di depan hukum.
Masyarakat menilai bahwa upaya penegakkan HAM yang paling menonjol adalah penegakan
hak mengeluarkan pendapat, kebebasan beragama, perlindungan dan kepastian hukum, serta
bebas dari perlakuan tidak manusiawi. Hak untuk mendapatkan kehidupan yang layak,
mendapatkan pendidikan dan pelayanan kesehatan, serta aman dari ancaman ketakutan

g) Nilai Ketaatan Hukum


Setiap warga negara tanpa pandang bulu wajib menaati setiap hukum dan peraturan yang
berlaku. Begitupun terhadap lembaga-lembaga penegak hukum, agar lebih independen, tidak
terkontaminasi dengan kekuasaan/politik praktis agar adanya persamaan di depan hukum
(equality before the law) dapat terwujud.

2. Kebanggaan sebagai Bangsa Indonesia


Bangga sebagai bangsa dan bertanah air Indonesia terwujud dalam bentuk merasa besar hati
atau merasa bahagia atau merasa gagah menjadi bangsa Indonesia. Sudah sewajarnya kita
bangga bertanah air Indonesia. Indonesia negeri zamrud di khatulistiwa, seperti digambarkan
dalam lagu ”Rayuan Pulau Kelapa” karya Ismail Marzuki. Ada pula lagu pop yang
menggambarkan indahnya Indonesia seperti dinyanyikan Koes Plus yang
berudul ”Nusantara” dan ”Kolam Susu”.
Bangsa Indonesia mempunyai berbagai keunggulan. Keunggulan-keunggulan yang dimiliki
bangsa Indonesia, di antaranya adalah:
1) Jumlah dan potensi penduduknya yang cukup besar, yaitu menempati urutan keempat di
dunia setelah RRC, India, dan Amerika Serikat.
2) Semangat Kebangkitan Nasional dan Sumpah Pemuda mendorong bangsa Indonesia
menjadi salah satu negara pertama yang lepas dari penjajahan.
3) Memiliki keanekaragaman dalam berbagai aspek kehidupan sosial budaya, seperti adat
istiadat, bahasa, agama, kesenian.
4) Semboyan Bhinneka Tunggal Ika menyatukan bangsa Indonesia sehingga sekalipun
terdapat berbagai keanekaragaman namun prinsipnya kita tetap satu pandangan.
5) Memiliki tata krama atau keramahan yang tidak dimiliki oleh bangsa lain sehingga sangat
menarik bangsa-bangsa lain di dunia untuk datang ke Indonesia.
6) Letak wilayahnya yang amat strategis, yaitu di antara dua benua (Asia dan Australia) dan
di antara dua samudera (Hindia dan Pasifik) menyebabkan Indonesia berada pada posisi silang
dunia sehingga Indonesia menjadi wilayah yang amat ramai dan mudah disinggahi oleh
bangsa-bangsa lain.
7) Keindahan alam Indonesia tidak disangsikan lagi. Keanekaragaman flora dan faunanya
membuat bangsa Indonesia juga sering dikunjungi oleh bangsa-bangsa lain.
8) Wilayah darat dan laut Indonesia sangat luas. Hal ini menjadi modal bagi kesejahteraan
bangsa Indonesia.
9) Tanahnya amat subur dan kaya akan sumber alam dengan matahari yang bersinar
sepanjang tahun.
Indah, luas, sumber daya manusia, dan sumber daya alam menjadi factor pembentuk
keunggulan bangsa Indonesia. Apabila kita merasa bangga sebagai bangsa Indonesia, kita
akan selalu berupaya menjunjung tinggi nama baik bangsa dan negara, dimana pun kita
berada. Kita juga akan selalu meningkatkan citra Indonesia melalui perbuatan-perbuatan nyata
di masyarakat.

b. Materi Pengayaan.
Meteri pengayaan yang diberikan kepada peserta didik yang telah menguasai materi Semangat
Kebangkitan Nasional Tahun 1908 yaitu membuat perbandingan bagaimana kondisi bangsa
Indonesia sebelum adanya kebangkitan nasional dan setelah kebangkitan nasional.
c. Materi Remidial .
Kegiatan remedial yang diberikan kepada peserta didik adalah materi yang belum mencapai
kompetensinya, seperti :
1. Kondisi bangsa indonesia sebelum tahun 1908
2. Perintis kebangkitan nasional dalam perjuangan kemerdekaan RI
3. Mewujudkan Persatuan dan Kebanggaan sebagai Bangsa Wujud Nilai Kebangkitan
Nasional

E. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Scientific
Model : Pertemuan 1 : Project Based Learning
Pertemuan 2 : Project Based Learning
Pertemuan 3 : Project Based Learning
Pertemuan 4 : Project Based Learning
Pertemuan 5 : Penyajian gagasan
Metode : Diskusi, penugasan, ceramah, tanya jawab

F. MEDIA
1. Media
a. Gambar tentang semangat kebangkitan nasional
b. Power point semangat kebangkitan nasional
c. Video semangat kebangkitan nasional

2. Alat dan bahan


 LCD
 Laptop
 Alat tulis

G. SUMBER PEMBELAJARAN
 Kementerian pendidikan dan kebudayaan RI. 2017 Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan kelas VIII Revisi. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan kebudayaan RI.
Halaman 75 - 94
 Kementerian pendidikan dan kebudayaan RI. 2017. Buku Guru Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan
kebudayaan RI, halaman 157 - 186
 Internet http://pfn.co.id/archives/801, http://wartasejarah.blogspot.co.id/2016/05/keban
gkitan-nasional-pada-tahun-1908.html,
https://id.wikipedia.org/wiki/Kebangkitan_Nasional_Indonesia#Tokoh
 Koran dan Majalah yang relevan dengan pembelajaran

H. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN


Pertemuan 1
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Pendahuluana. Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis peserta didik untuk mengikuti
(10 menit) pembelajaran dengan melakukan berdoa, mengecek kehadiran siswa,
kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan buku tulis dan sumber belajar.
b. Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab atau problem
solving mengenai Kondisi Bangsa Indonesia Sebelum Tahun 1908.
c. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai.
d. Guru membimbing peserta didik untuk melakukan model Project Based
Learning dalam membahas Kondisi Bangsa Indonesia sebelum tahun 1908.
Guru menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh peserta didik
dalam menghasilkan proyek dan dilakukan selama 4 minggu, dengan
ketentuan minggu ke lima mengadakan evaluasi hasil dengan melakukan
dengar pendapat dengan pejabat pembuat kebijakan
Keg. Inti Langkah 1: Penentuan Pertanyaan Mendasar (Start With the Essential
(90menit) Question)
a. Guru membagi peserta didik dalam menjadi beberapa kelompok
beranggotakan 5-6 orang.
b. Guru meminta tiap kelompok untuk membuat daftar pertanyaan berkenaan
dengan Kebangkitan Nasional.
Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang
dapat memberi penugasan peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas.
Mengambil topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan dimulai
dengan sebuah investigasi mendalam. Guru berusaha agar topik yang
diangkat relevan untuk para peserta didik.
2. Problem statementc(pertanyaan/identifikasi masalah)
a. Guru dapat membimbing peserta didik merumuskan beberapa
pertanyaan yang berkenaan Kebangkitan Nasional dikaitkan dengan
materi pembentukan nilai:
Cinta Bangsa dan Tanah Air, Persatuan, Sikap Rela Berkorban,
Mengutamakan Kepentingan Bangsa, Dapat Menerima dan Menghargai
Perbedaan, Semangat Persaudaraan, Meningkatkan Semangat Gotong
Royong atau Kerja sama.
b. Pertanyaan dapat diarahkan untuk mendapatkan;
• pemilihan masalah
• pemilihan alternatif kebijakan publik
c. Guru meminta peserta didik secara kelompok mencatat pertanyaan yang
ingin diketahui, dan mendorong peserta didik untuk terus menggali rasa
ingin tahu dengan pertanyaan secara mendalam tentang sesuatu.
d. Guru memberi motivasi dan penghargaan bagi kelompok yang menyusun
pertanyaan terbanyak dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
e. Guru mengamati keterampilan peserta didik secara perorangan dan
kelompok dalam menyusun pertanyaan.
f. Peserta didik mendiskusikan dalam kelompok kecil dan klasikal pertanyaan
yang telah disusunnya untuk mendapat tanggapan atas proyek yang akan
dibuat.
3. Data Collection (pengumpulan data)
a. Guru membimbing peserta didik untuk mencari
informasi dan mendiskusikan pertanyaan yang disusun untuk dijadikan
bahan penyusunan proyek.
b. Guru dapat juga menunjukkan buku atau hasil proyek lain yang pernah
dilakukan sebelumnya atau hasil proyek agar peserta didik mendapatkan
gambaran.
c. Guru membimbing peserta didik dan memfasilitasi pengetahuan, untuk
mencari/menggunakan dokumen.
d. Guru meminta siswa untuk membaca sejarah perjuangan Sumpah
Pemuda sehingga memunculkan tema proyek yang ingin dilakukan oleh
siswa berkaitan dengan peran pemuda saat ini ketika
mengimplementasikan nilai kejuangan Sumpah Pemuda.
e. Alternatif proyek dapat berupa: Laporan Investigasi Nilai, Display ajakan
untuk menumbuhkan nilai seperti: pamplet, pembuatan pin, spanduk, info
grafika, pembuatan film atau alternatif lain sesuai kemampuan dan
kesanggupan siswa.
Penutup a. Guru membimbing peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran melalui
20 menit tanya jawab secara klasikal.
b. Guru melakukan refleksi dengan peserta didik atas manfaat proses
pembelajaran yang telah dilakukan dan menentukan tindakan yang akan
dilakukan berkaitan dengan Proyek yang akan dilakukan.
c. Guru memberikan tugas peserta didik untuk mempersiapkan Mendesain
Perencanaan Proyek (Design a Plan for the Project) dan Menyusun Jadwal
(Create a Schedule).
d. Guru memberi Tugas aktivitas dilaksanakan secara perorangan untuk
penilaian kompetensi pengetahuan.
e. Guru menjelaskan rencana kegiatan pertemuan berikutnya akan mempelajari
Arti dan Makna Sumpah Pemuda dalam perjuangan Kemerdekaan Republik
Indonesia.

Pertemuan 2
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Pendahuluana. Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab atau problem
(10 menit) solving mengenai Perintis Kebangkitan Nasional dalam Perjuangan
Kemerdekaan Republik Indonesia.
b. Guru mengulas kembali daftar pertanyaan dan proyek yang akan dilakukan
oleh tiap kelompok dengan menanyakan progresnya berkaitan dengan
Perintis Kebangkitan Nasional dalam Perjuangan Kemerdekaan Republik
Indonesia pertemuan kali ini.
c. Guru membimbing peserta didik untuk melakukan model Project Based
Learning dalam membahas Perintis Kebangkitan Nasional dalam perjuangan
kemerdekaan Republik Indonesia.
d. Guru mengingatkan kembali langkah-langkah yang harus dilakukan oleh
peserta didik dalam menghasilkan proyek dengan ketentuan minggu ke lima
mengadakan evaluasi hasil dengan melakukan dengar pendapat dengan
pejabat pembuat kebijakan.

Keg. Inti Langkah 2: Mendesain Perencanaan Proyek (Design a Plan for the Project)
(90menit) a. Guru meminta peserta didik untuk mengamati pertanyaan yang telah disusun
untuk proyek dikaitkan dengan materi pembentukan nilai: Cinta Bangsa dan
Tanah Air, Persatuan, Sikap Rela Berkorban, Mengutamakan Kepentingan
Bangsa, Dapat Menerima dan Menghargai Perbedaan, Semangat
Persaudaraan, Meningkatkan Semangat Gotong Royong atau Kerja sama.
b. Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara Guru dan peserta
didik. Dengan demikian, peserta didik diharapkan akan merasa ”memiliki”
atas proyek tersebut. Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan
aktivitas yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial,
dengan cara mengintegrasikan berbagai subjek yang mungkin, serta
mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses untuk membantu
penyelesaian proyek.
c. Guru meminta peserta didik mengamati berbagai model proyek yang telah
ada dan mendesain proyek yang akan dilakukan.
Menuliskan Gagasan Setiap peserta didik diminta untuk menyiapkan
suatu gagasan perbaikan lingkungan dan menuliskannya dalam bentuk
usulan kegiatan.
Langkah 3: Menyusun Jadwal (Create a Schedule)
Guru dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas
dalam menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini antara lain:
a. membuat timeline untuk menyelesaikan proyek,
b. menetapkan batas penyelesaian proyek,
c. membawa peserta didik agar merencanakan cara yang baru,
d. membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara yang tidak
berhubungan dengan proyek, dan
e. meminta peserta didik untuk membuat penjelasan (alasan) tentang
pemilihan suatu cara.
Data processing (Pengolahan data)
a. Guru membimbing peserta didik untuk mendiskusikan hubungan atas
berbagai informasi yang sudah diperoleh sebelumnya, seperti:
• Nilai-nilai mana dari Kebangkitan Nasional yang akan dijadikan quotes
untuk proyek?
• Bagaimana penerapan nilai yang paling efektif?
b. Guru membimbing peserta didik secara kelompok
untuk menyimpulkan tentang nilai kesejarahan Kebangkitan Nasional
dalam diskusi kelompok dan klasikal.
Penutup a. Guru membimbing peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran melalui
20 menit tanya jawab secara klasikal.
b. Guru melakukan refleksi dengan peserta didik atas manfaat proses
pembelajaran yang telah dilakukan dan menentukan tindakan yang akan
dilakukan berkaitan dengan proyek yang akan dilakukan.
c. Guru memberikan tugas peserta didik untuk melaksanakan proyek dan
pertemuan yang akan datang, Guru memonitor peserta didik dan kemajuan
proyek (Monitor the Students and the Progress of the Project).
d. Guru memberi tugas aktivitas 4.2 dilaksanakan secara perorangan untuk
penilaian kompetensi pengetahuan.
e. Guru menjelaskan rencana kegiatan pertemuan berikutnya akan Memaknai
Semangat Kejuangan Pemuda dalam Perjuangan Kemerdekaan Republik
Indonesia.

Pertemuan 3
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Pendahuluana. Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab atau problem
(10 menit) solving mengenai Perintis Kebangkitan Nasional dalam Perjuangan
kemerdekaan Republik Indonesia.
b. Guru meminta peserta didik bersama-sama menyanyikan lagu Tanah Airku.
c. Guru mengulas kembali desain dan jadwal proyek yang dilakukan oleh tiap
kelompok dengan menanyakan progresnya berkaitan dengan pertemuan kali
ini.
d. Guru membimbing peserta didik untuk melakukan model Project Based
Learning dalam membahas Perintis Kebangkitan Nasional dalam
Perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia.
e. Guru mengingatkan kembali langkah-langkah yang harus dilakukan oleh
peserta didik dalam menghasilkan proyek dengan ketentuan minggu kelima
mengadakan evaluasi hasil dengan melakukan dengar pendapat dengan
pejabat pembuat kebijakan.
Keg. Inti Langkah 4: Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek (Monitor the
(90menit) Students and the Progress of the Project)
Guru bertanggungjawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas peserta
didik selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan dengan cara
menfasilitasi peserta didik pada setiap proses. Dengan kata lain, guru
berperan menjadi mentor bagi aktivitas peserta didik. Agar mempermudah
proses monitoring, dibuat sebuah rubric yang dapat merekam keseluruhan
aktivitas yang penting.
Mengorganisasikan peserta didik melalui Kajian karakter ketokohan
a. Pada tahap ini guru membantu peserta didik mengkaji karakter
ketokohan para pejuang Pahlawan Nasional untuk memonitor nilai-nilai
yang dimunculkan dalam proyek yang sedang dilakukan.
b. Peserta didik mendiskusikan hal-hal yang harus dikerjakan dan
konsepkonsep yang harus didiskusikan dan pertanyaan-pertanyaan yang
harus dijawab untuk memecahkan masalah.
c. Peserta didik difasilitasi mencari dan memilih satu tokoh dalam menemukan
karakter dari tokoh tersebut; menjelaskan mengapa tokoh tersebut itu
menjadi idolanya.
d. Tiap kelompok mendiskusikan progress proyeknya dikaitkan dengan nilai
kajian ketokohan secara klasikal.
Penutup a. Guru membimbing peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran melalui
20 menit tanya jawab secara klasikal.
b. Guru melakukan refleksi dengan peserta didik atas manfaat proses
pembelajaran yang telah dilakukan dan menentukan tindakan yang akan
dilakukan berkaitan dengan proyek yang akan dilakukan.
c. Guru memberikan tugas peserta didik untuk melanjutkan proyek dan
pertemuan yang akan datang Guru Menguji Hasil (Assess the Outcome).
d. Guru menjelaskan rencana kegiatan pertemuan berikutnya, yaitu mempelajari
Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan dan kebanggaan sebagai bangsa
wujud nilai Kebangkitan Nasional.

Pertemuan 4
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Pendahuluana. Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab atau problem
(10 menit) solving mengenai Mewujudkan Persatuan dan Kebanggaan sebagai Bangsa
Wujud Nilai Kebangkitan Nasional.
b. Guru mengulas kembali hasil monitoring dan perbaikan proyek yang
dilakukan oleh tiap kelompok dengan menanyakan progresnya berkaitan
dengan pertemuan kali ini.
c. Guru membimbing peserta didik untuk melakukan model Project Based
Learning dalam membahas Mewujudkan Persatuan dan Kebanggaan sebagai
Bangsa Wujud Nilai Kebangkitan Nasional (Aktivitas 4.3).
d. Guru mengingatkan kembali langkah-langkah yang harus dilakukan oleh
peserta didik dalam menghasilkan proyek dengan ketentuan minggu ke lima
mengadakan evaluasi pengalaman dengan melakukan dengar pendapat
dengan pejabat pembuat kebijakan.
Keg. Inti Langkah 5: Menguji Hasil (Assess the Outcome)
(90menit) Penilaian dilakukan untuk membantu guru dalam mengukur ketercapaian
standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan setiap peserta didik,
memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai
peserta didik, membantu guru dalam menyusun strategi pembelajaran
berikutnya.
Kajian Dokumen Historis
a. Peserta didik difasilitasi pengetahuan untuk mencari/menggunakan
dokumen historis ke-indonesia-an sebagai wahana pemahaman konteks
lahirnya suatu gagasan/ketentuan/peristiwa sejarah, dan sebagainya
menumbuhkan kesadaran akan masa lalu terkait masa kini.
b. Peserta didik membuat perbandingan antara, kehidupan bangsa Indonesia
pada masa penjajahan dan masa kini.
c. Hal ini dilakukan untuk menambah hasanah proyek mereka.
d. Dilakukan dengan penilaian proyek.
Penilaian proyek
a. Kemampuan pengelolaan Kemampuan peserta didik dalam memilih
topik, mencari informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta
penulisan laporan.
b. Relevansi Kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkan
tahap pengetahuan, pemahaman dan keterampilan dalam pembelajaran.
c. Keaslian
Proyek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil karyanya,
dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan
dukungan terhadap proyek peserta didik.
Penutup a. Guru membimbing peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran
20 menit melalui tanya jawab secara klasikal.
b. Guru melakukan refleksi dengan penilaian proyek dan dapat diperbaiki pada
pertemuan berikutnya ketika evaluasi dan presentasi.

Pertemuan 5
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Pendahuluan Guru mempersiapkan penyajian gagasan pada pertemuan kali ini
(10 menit) b. Guru membimbing peserta didik untuk melakukan presentasi dan setiap
peserta didik untuk mengapresiasi
Keg. Inti Penyajian Gagasan
(90menit) Secara bergiliran setiap peserta didik diminta untuk mempersiapkan dan
melaksanakan sajian lisan tugas aktivitas proyek kewarganegaraan tanpa
atau dengan menggunakan media tentang sesuatu hal yang dianggap perlu
untuk disampaikan kepada publik.
Langkah 6: Mengevaluasi Pengalaman (Evaluate the Experience)
Pada akhir proses pembelajaran, guru dan peserta didik melakukan
refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses
refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok. Pada tahap ini,
peserta didik diminta untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamannya
selama menyelesaikan proyek. Guru dan peserta didik mengembangkan
diskusi dalam rangka memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran,
sehingga pada akhirnya ditemukan suatu temuan baru (new inquiry) untuk
menjawab permasalahan yang diajukan pada tahap pertama pembelajaran.
Penutup a. Guru membimbing peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran melalui
20 menit tanya jawab secara klasikal.
b. Guru melakukan refleksi dengan peserta didik atas manfaat proses
pembelajaran yang telah dilakukan dan menentukan tindakan yang akan
dilakukan berkaitan Mewujudkan Persatuan dan Kebanggaan sebagai
Bangsa Wujud Nilai Kebangkitan Nasional, dengan meminta peserta didik
menjawab pertanyaan berikut:
• Apa manfaat yang diperoleh dari mempelajari Semangat Kebangkitan
Nasional dan pelaksanaan Proyek bagi kalian?
• Apa sikap yang kalian peroleh dari proses pembelajaran yang telah
dilakukan?
• Apa manfaat yang diperoleh melalui proses pembelajaran yang telah
dilakukan?
Apa rencana tindak lanjut yang akan kalian lakukan?
Apa sikap yang perlu dilakukan selanjutnya?
c. Guru memberikan umpan balik atas proses pembelajaran dan hasil laporan
kelompok.
d. Guru menjelaskan rencana kegiatan pertemuan berikutnya akan mempelajari
Bab 5 Nilai dan Semangat Sumpah Pemuda dalam Bingkai Bhinneka
Tunggal Ika.

PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN


1. Sikap spiritual
Contoh Butir Waktu
No. Teknik Bentuk Intrumen Keterangan
Instrumen Pelaksanaan
1 Observasi Jurnal Lihat kisi-kisi Saat Penilaian untuk
pembelajaran dan pencapaian
berlangsung pembelajaran
(assessment for
and of
learning)

KISI-KISI PERKEMBANGAN SIKAP SPIRITUAL


No Kompetensi Dasar Materi Indikator Teknik
Penilaian
1 Mensyukuri nilaiSemangat Siswa menujukkan perilaku Observasi
dan semangatKebangkitan beriman dalam menerima nilai (Jurnal)
Kebangkitan Nasional Tahun dan semangat kebangkitan
nasional 19081908 nasional 1908 dalam
dalam perjuangan perjuangan kemerdekaan
kemerdekaan Republik Indonesia secara
Republik tulus
Indonesia secara Menunjukkan
tulus. perilaku bersyukur dalam
menerima nilai dan semangat
kebangkitan nasional 1908
dalam perjuangan
kemerdekaan Republik
Indonesia secara tulus sebagai
bentuk sikap beriman dan
bertakwa
Format Observasi Jurnal Perkembangan Sikap Spritual
Nama Sekolah : SMP …………………
Kelas/Semester : VII/Semester II
Tahun pelajaran : 2017/2018
Nama
N O. Waktu Catatan Perilaku Butir sikap Tindak lanjut
Peserta didik
1
2
3

2. Sikap sosial
Contoh Butir Waktu
No. Teknik Bentuk Intrumen Keterangan
Instrumen Pelaksanaan
1 Observasi Jurnal Lihat kisi-kisi Saat Penilaian untuk
pembelajaran dan pencapaian
berlangsung pembelajaran
(assessment for
and of learning)

KISI-KISI PERKEMBANGAN SIKAP SOSIAL


No Kompetensi Dasar Materi Indikator Teknik Penilaian
1 Bertanggung jawab Semangat Peserta didik Observasi
terhadap makna dan artiKebangkitan Berperilaku
penting kebangkitanNasional Tahundisiplin makna dan arti
nasional1908 dalam1908 penting kebangkitan
perjuangan kemerdekaan nasional 1908 dalam
Republik Indonesia. perjuangan
kemerdekaan Republik
Indonesia
Berperilaku
jujur terhadap
martabat manusia di
masyarakat sebagai
pelaksanaan makna
dan arti penting
kebangkitan nasional
1908 dalam
perjuangan
kemerdekaan
Republik Indonesia
Format Observasi Jurnal Perkembangan Sikap Sosial
Nama Sekolah : SMP ……………………………..
Kelas/Semester : VII/Semester II
Tahun pelajaran : 2017/2018
Nama
N O. Waktu Catatan Perilaku Butir sikap Tindak lanjut
Peserta didik
1
2
3

3. Pengetahuan
Penilaian Aspek Pengetahuan dilakukan
No Contoh Butir Waktu
Teknik Bentuk Intrumen Keterangan
. Instrumen Pelaksanaan
1 Tertulis Pertanyaan berbentuk Lihat kisi-kisiSetelah Penilaian
esei (uraian obyektif) pembelajaran pencapaian
Usai pembelajaran
(assessment of
learning)
2 Lesan Pertanyaan lesan dengan Lihat kisi-kisiSaat Penilaian untuk
jawaban terbuka pembelajaran pembelajaran
berlangsung (assessment for
learning)
3 Penugasan Pemberian tugas mengerjaka Setelah Penilaian untuk
n UK4 pembelajaran pembelajaran
Usai (assessment for
learning) dan
sebagai
pembelajaran
(assessment as
learning)

KISI-KISI TES TERTULIS

Bentuk No.
No. Kompetensi dasar Materi Indikator Soal
soal Soal

1 Menganalisa makna Siswa dapat menjelaskan pengertianUraian 1


dan arti Kebangkitan politik devide et impera oleh VOC.
nasional 1908 dalam Kondisi Bangsa Siswa dapat menjelaskan Uraian 2
perjuangan Indonesia sebelum perjuangan sebelum kebangkitan
kemerdekaan tahun 1908 nasional yang dipimpin oleh kaum
Republik Indonsia. ulama dan bangsawan.
Siswa dapat menjelaskan program Uraian 3
politik balas budi (Etische
Perintis Politic) yang diusulkan oleh Mr.
Kebangkitan Van Deventer
Nasional dalam Siswa dapat menjelaskan latar Uraian 4
Perjuangan belakang dr. Wahidin
kemerdekaan Soedirohusodo
Republik menggagas/mendorong berdirinya
Indonesia. Boedi Oetomo
Siswa dapat menjelaskan tujuan Uraian 5
organisasi yang dicapai pada
Mewujudkan konggres pertama di Yogjakarta
Persatuan dan pada tanggal 5 Oktober 1908
Kebanggaan Siswa dapat menyebutkan tahap- Uraian 6
sebagai Bangsa tahapan pembinaan persatuan
Wujud Nilai bangsa Indonesia
Kebangkitan Siswa dapat menyebutkan Uraian 7
Nasional penyebab kemunduran jiwa dan
semangat kebangsaan pada diri
pemuda menurut laporan dari
Kemenpora RI,
Siswa dapat menyebutkan sikap Uraian 8
positif yang berkaitan dengan nilai-
nilai kebangsaan yang terkandung
dalam Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun
1945
Siswa dapat keunggulan- Uraian 9
keunggulan yang dimiliki bangsa
Indonesia
Siswa dapat menyebutkan pilar Uraian 10
utama dalam membangun
persatuan dan kesatuan bangsa
dalam masyarakat

SOAL TES TERTULIS


Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Jelaskan pengertian politik devide et impera oleh VOC!
2. Mengapa perjuangan sebelum kebangkitan nasional yang dipimpin oleh kaum ulama dan
bangsawan belum berhasil melawan penjajah?
3. Sebutkan 3 (tiga) program politik balas budi (Etische Politic) yang diusulkan oleh Mr.
Van Deventer!
4. Jelaskan apa yang melatar belakangi dr. Wahidin Soedirohusodo menggagas/mendorong
berdirinya Boedi Oetomo !
5. Jelaskan tujuan organisasi yang dicapai pada konggres pertama di Yogjakarta pada
tanggal 5 Oktober 1908!
6. Sebutkan 4 (empat) tahapan pembinaan persatuan bangsa Indonesia!
7. Sebutkan 3 (tiga) penyebab kemunduran jiwa dan semangat kebangsaan pada diri
generasi muda/pemuda menurut laporan dari Kemenpora RI!
8. Sebutkan 3 (tiga) sikap positif yang berkaitan dengan nilai-nilai kebangsaan yang
terkandung dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945!
9. Sebutkan 3 (tiga) keunggulan-keunggulan yang dimiliki bangsa Indonesia!
10. Sebutkan 3 (tiga) pilar utama dalam membangun persatuan dan kesatuan bangsa dalam
masyarakat!

KUNCI JAWABAN DAN PEDOMAN PENSKORAN :


No Kunci Jawaban Skor
1 pengertian politik devide et impera : 1: jika hanya mencoba menjawab saja
yaitu saling mengadu domba antara kerajan yang
2: jawaban yang terkait dengan pertanyaan
satu dan kerajaan yang lain atau mengadu dombacukup sesuai
di dalam kerajaan itu sendiri. 3: jawaban yang terkait dengan
pertanyaan baik
4: jawaban yang terkait dengan pertanyaan
sangat baik
2 perjuangan sebelum kebangkitan nasional yang 1: jika hanya mencoba menjawab saja
dipimpin oleh kaum ulama dan bangsawan belum2: jawaban yang terkait dengan pertanyaan
berhasil melawan penjajah disebabkan oleh : cukup sesuai
perjuangan masih bersifat kedaerahan dan belum
3: jawaban yang terkait dengan
terorganisasi secara modern. pertanyaan baik
4: jawaban yang terkait dengan pertanyaan
sangat baik
3 3 (tiga) program politik balas budi (Etische1: jika hanya mencoba menjawab saja atau
Politic) yang diusulkan oleh Mr. Van Deventerhanya menyebutkan satu jawaban benar
yaitu 2: hanya menyebutkan dua jawaban benar
- edukasi, 3: hanya menyebutkan tiga jawaban benar
- transmigrasi, dan
- irigasi”.
4 Yang melatar belakangi dr. Wahidin
1: jika hanya mencoba menjawab saja
Soedirohusodo menggagas/mendorong berdirinya2: jawaban yang terkait dengan pertanyaan
Boedi Oetomo yaitu : cukup sesuai
dr. Wahidin Soedirohusodo menyadari bagaimana
3: jawaban yang terkait dengan
terbelakang dan tertindasnya rakyat akibatpertanyaan baik
penjajahan Belanda. 4: jawaban yang terkait dengan pertanyaan
sangat baik
5 tujuan organisasi yang dicapai pada konggres1: jika hanya mencoba menjawab saja
pertama di Yogjakarta pada tanggal 5 Oktober2: jawaban yang terkait dengan pertanyaan
1908, yaitu : cukup sesuai
memajukan pengajaran, 3: jawaban yang terkait dengan
- memajukan pertanian, peternakan, dagang, pertanyaan baik
memajukan teknik dan industri, dan 4: jawaban yang terkait dengan pertanyaan
menghidupkan kembali kebudayaan sangat baik
6 4 (empat) tahapan pembinaan persatuan bangsa 1: hanya mencoba menjawab saja atau
Indonesia : hanya menyebutkan satu jawaban benar
a. Perasaan senasib 2: hanya menyebutkan dua jawaban benar
b. Kebangkitan nasional 3: hanya menyebutkan tiga jawaban benar
c. Sumpah Pemuda 4: menyebutkan empat jawaban benar
d. Proklamasi Kemerdekaan
7 3 (tiga) penyebab kemunduran jiwa dan semangat 1: hanya mencoba menjawab saja atau
kebangsaan pada diri generasi muda/pemudahanya menyebutkan satu jawaban benar
menurut laporan dari Kemenpora RI : 2: hanya menyebutkan dua jawaban benar
a. masih maraknya tingkat kekerasan di kalangan 3: hanya menyebutkan tiga jawaban benar
pemuda,
b. adanya kecenderungan sikap ketidakjujuran yang
makin membudaya,
c. berkembangnya rasa tidak hormat kepada orang
tua, guru, dan pemimpin,
d. sikap rasa curiga dan kebencian satu sama lain,
e. penggunaan bahasa Indonesia makin memburuk,
f. berkembangnya perilaku menyimpang di
kalangan pemuda (narkoba, pornografi, pornoaksi,
dan lain-lain),
g. kecenderungan mengadopsi nilai-nilai budaya
asing,
h. melemahnya idealisme, patriotisme, serta
mengendapnya semangat kebangsaan,
i. meningkatnya sikap pragmatisme dan hedonisme,
j. makin kabur pedoman yang berlaku dan sikap
acuh tak acuh terhadap pedoman ajaran agama.
8 3 (tiga) sikap positif yang berkaitan dengan nilai-
1: hanya mencoba menjawab saja atau
nilai kebangsaan yang terkandung dalam Undang-hanya menyebutkan satu jawaban benar
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 2: hanya menyebutkan dua jawaban benar
1945: 3: hanya menyebutkan tiga jawaban benar
1. nilai religious
2. nilai kemanusiaan
3. nilai produktivitas
4. nilai keseimbangan
5. nilai demokrasi
6. nilai kesamaan derajad
7. nilai ketaatan hukum
9 3 (tiga) keunggulan-keunggulan yang dimiliki 1: hanya mencoba menjawab saja atau
bangsa Indonesia : hanya menyebutkan satu jawaban benar
Jumlah dan potensi penduduknya yang cukup2: hanya menyebutkan dua jawaban benar
besar 3: hanya menyebutkan tiga jawaban benar
Semangat Kebangkitan Nasional dan Sumpah
Pemuda
Memiliki keanekaragaman dalam berbagai
aspek kehidupan sosial budaya, seperti adat
istiadat, bahasa, agama, kesenian
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika menyatukan
bangsa Indonesia
Memiliki tata krama atau keramahan yang tidak
dimiliki oleh bangsa lain
Letak wilayahnya yang amat strategis
Keindahan alam Indonesia tidak disangsikan
lagi
Wilayah darat dan laut Indonesia sangat luas
Tanahnya amat subur dan kaya akan sumber
alam
10 3 (tiga) Pilar utama dalam membangun persatuan 1: hanya mencoba menjawab saja atau
dan kesatuan bangsa dalam masyarakat, adalah: hanya menyebutkan satu jawaban benar
Rasa cinta tanah air. 2: hanya menyebutkan dua jawaban benar
Jiwa patriot bangsa. 3: hanya menyebutkan tiga jawaban benar
Tercapainya kesejahteraan bagi seluruh rakyat
Indonesia.
Pemahaman yang benar atas realitas adanya
perbedaan dalam keberagaman.
e. Tumbuhnya kebanggaan sebagai bangsa
Indonesia.
Jumlah maksimal 40

Kisi-kisi penilaian tes lesan untuk aspek pengetahuan


No. Kompetensi dasar Materi Indikator Soal
1 Menganalisa makna Kondisi Bangsa IndonesiaPertanyaan tes lesan diberikan pada saat
dan arti Kebangkitan sebelum tahun 1908 pembelajaran berlangsung dengan
nasional 1908 dalam jawaban terbuka tentang semangat
perjuangan Perintis Kebangkitankebangkitan nasional tahun 1908
kemerdekaan Republik Nasional dalam
Indonsia. Perjuangan kemerdekaan
Republik Indonesia.

Mewujudkan Persatuan
dan Kebanggaan sebagai
Bangsa Wujud Nilai
Kebangkitan Nasional
PEDOMAN PENILAIAN TES LESAN
No. Pedoman penilaian Skor
1jawaban yang terkait dengan pertanyaan sangat baik 92 - 100
2jawaban yang terkait dengan pertanyaan baik 82 - 91
3 jawaban yang terkait dengan pertanyaan cukup sesuai 71 - 81
4 jika hanya mencoba menjawab saja < 71

a. Kisi-kisi penilaian penugasan untuk aspek pengetahuan


No. Kompetensi dasar Materi Indikator Soal
1 Menganalisa makna semangat Peserta didik Mendeskripsikan peran
dan arti Kebangkitan kebangkitan beberapa tokoh organisasi pergerakan
nasional 1908 dalam nasional tahunnasional Indonesia sejak tahun 1908 dan
perjuangan 1908 1942
kemerdekaan Republik Peserta didik mencari gambar tokoh
Indonsia. pergerakan nasional, mencatat
pergerakannya, dan perannya
Buatlah laporan hasil catatan kalian
tersebut.

PEDOMAN PENILAIAN PENUGASAN


Skor
No. Pedoman penilaian
1 2 3 4
1 Kelengkapan komponen, (judul, kesimpulan)
2 Penyajian data (kesesuaian materi, kerapian)
Menyerahkan laporan :
3
Sesuai dengan waktu yang telah ditentukan

4. Ketrampilan
Penilaian keterampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta didik dalam
presentasi, kemampuan bertanya, kemampuan menjawab pertanyaan atau mempertahankan
argumentasi kelompok, kemampuan dalam memberikan masukan/saran, serta mengapresiasi
pada saat menyampaikan hasil telaah tentang semangat kebangkitan nasional tahun 1908.
Instrumen Penilaian Ketrampilan
Bentuk Contoh Butir Waktu
No. Teknik Keterangan
Intrumen Instrumen Pelaksanaan
1 Proyek Lembar Lihat kisi- Saat Penilaian untuk, sebagai,
Penilaian kisi pembelajaran dan/atau pencapaian
Penyajian dan berlangsung pembelajaran (assessment for,
Laporan Hasil (Presentasi) as, and of learning)
Telaah

Kisi-kisi Penilaian Ketrampilan proyek

No Kompetensi Dasar Materi Indikator Teknik


Penilaian
1 Menyaji hasilsemangat Siswa mendiskusikan dalam Praktik
penalaran tentangkebangkitan nasional kelompok :
tokoh kebangkitantahun 1908 - apa yang dimaksud Indonesia
nasional dalam Emas 2045,
perjuangan - apa saja faktor yang dapat
kemerdekaan menghambat pencapaian
Republik Indonesia. Indonesia Emas 2045, dan
- apa saja yang dapat mewujudkan
Indonesia Emas tersebut.
Siswa menyajikan laporan hasil
diskusi didepan kelas.

Format Penilaian Ketrampilan Proyek


Penyajian Laporan
Nama Peserta Bahan
NO
Didik/Kelompok Menanya/ Argumentasi tayang/dis Isi Penggunaan
Estetika
menjawab laporan bahasa
play
1
2
3
Dst
.

Pedoman Penskoran (Rubrik)


NO Aspek Penskoran
A Penyajian
1 Menanya/menjawab Skor 4, apabila selalu menjawab/menanya
Skor 3, apabila sering menjawab/menanya
Skor 2, apabila kadang-kadang menjawab/menanya
Skor 1, apabila tidak pernah menjawab/menanya
2 Argumentasi Skor 4, apabila materi/jawaban benar, rasional, dan jelas.
Skor 3, apabila materi/jawaban benar, rasional, tetapi tidak jelas
Skor 2, apabila materi/jawaban benar, tidak rasional, dan tidak jelas
Skor , apabila materi/jawaban tidak benar, tidak rasional, dan tidak
jelas
3 Bahan tayang/display Skor 4, apabila sistematis, kreatif, menarik
Skor 3, apabila sistematis, kreatif, tidak menarik
Skor 2, apabila sistematis, tidak kreatif, tidak menarik
Skor 1, apabila tidak sistematis, tidak kreatif, tidak menarik
B Laporan
4 Isi laporan Skor 4, apabila isi laporan benar, rasional, dan sistematika lengkap
Skor 3, apabila isi laporan benar, rasional, dan sistematika tidak
lengkap
Skor 2, apabila isi laporan benar, tidak rasional, dan sistematika tidak
lengkap
Skor 1, apabila isi laporan tidak benar, tidak rasional, dan sistematika
tidak lengkap
5 Penggunaan bahasa Skor 4, apabila menggunakan bahasa dan penulisan sesuai EYD, serta
mudah dipahami
Skor 3, apabila menggunakan bahasa dan penulisan sesuai EYD,
namun tidak mudah dipahami
Skor 2, apabila menggunakan bahasa seuai EYD, namun penulisan
tidak sesuai EYD dan tidak mudah dipahami
Skor 1, apabila menggunakan bahasa dan penulisan tidak sesuai EYD
dan tidak mudah dipahami
6 Estetika Skor 4, apabila kreatif, rapi, dan menarik
Skor 3, apabila kreatif, rapi, dan kurang menarik
Skor 2, apabila kreatif, kurang rapi, dan kurang menarik
Skor 1, apabila kurang kreatif, kurang rapi, dan kurang menarik

J. PEMBELAJARAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN


 PEMBELAJARAN REMIDIAL
Remedial dilaksanakan untuk siswa yang belum menguasai materi dan belum mampu
memahami makna dan arti Kebangkitan nasional 1908 dalam perjuangan kemerdekaan
Republik Indonsia. Kegiatan remedial dilakukan dengan mengulang materi pembelajaran
apabila peserta
didik yang sudah tuntas dibawah 75%. Sedangkan apabila peserta didik yang sudah tuntas
lebih dari 75% maka kegiatan remedial dapat dilakukan dengan :
(1) Mengulang materi pokok di luar jam tatap muka bagi peserta didik yang belum tuntas,
(2) Memberikan penugasan kepada peserta didik yang belum tuntas,
(3) Memberikan kesempatan untuk tes perbaikan.

 PEMBELAJARAN PENGAYAAN
Kegiatanpem belajaran pengayaan diberikan kepada siswa yang telah menguasai materi dan
secara pribadi sudah mampu memahami makna dan arti Kebangkitan nasional 1908 dalam
perjuangan kemerdekaan Republik Indonsia. Bentuk pengayaan dapat dilakukan dengan
antara lain sebagai berikut.
1. Guru memberikan tugas untuk mempelajari lebih lanjut tentang materi pokok dari
berbagai sumber dan mencatat hal-hal penting. Selanjutnya menyajikan dalam bentuk laporan
tertulis atau membacakan di depan kelas.
2. Pesertadidik membantu peserta didik lain yang belum tuntas dengan pembelajaran tutor
sebaya.

Mengetahui Batam , 5 Februari 2020


Kepala SMP Negeri 8 Batam Guru Mata Pelajaran,

Rosmiati, S.S Maya Sagita, S.Pd.


NIP. 19660715 198903 2 015 NIP. 19921013 201903 2 001

Anda mungkin juga menyukai