Sebuah penguat (amplifier) adalah sebuah alat yang memperbesar sinyal, inti dari sebuah
penguat adalah sebuah sumber dikontrol oleh sebuah sinyal input. Model sederhana dari sebuah
penguat tegangan dapat ditunjukan pada gambar 3-1 (a) berikut;
Ketika terminal outputnya terbuka kita punya 𝑉2 = 𝑘𝑣1 , dengan k adalah faktor pengali,
disebut sebagai (gain) rangkaian terbuka.
Secara berurutan, resistor 𝑅𝑖 dan 𝑅0 adlah hambtan input dan output dari penguat. Untuk
opersasi yang lebih baik, diharapkan 𝑅𝑖 bernilai tinggi dan 𝑅0 bernilai rendah. Dalam sebuah
penguat ideal, 𝑅𝑖 = ∞ dan 𝑅0 = 0 seperti pada gambar 3-1(b). penyimpangan dari kondisi diatas
dapat mengurangi keuntungan total.
𝐼𝑪 𝑅𝑪 + 𝐼𝑬 𝑅𝑬 = 𝑉𝑪𝑪 − 𝑉𝑪𝑬
Karena faktor pengnuatan arus emitor ditanahkan α mendekati satu, maka 𝐼𝑬 ≈ 𝐼𝑪 ,
sehingga arus pada kolektor dapat dituliskan;
Pada loop keluaran terdapat tegangan 𝑉𝑬 ( tegangan antara emitor dan ground), juga
tegangan 𝑉𝑹𝑪 (tegangan pada tahanan 𝑅𝑪 ), masing masing tegangan pada loop keluaran dapat
dituliskan;
𝑉𝑬 = 𝐼𝑬 𝑅𝑬
𝑉𝑅𝐶 = 𝐼𝒄 𝑅𝑪 = 𝑉𝑪𝑪 − (𝑉𝑬 + 𝑉𝑪𝑬)
Sementara itu, pada loop masukan dari penguat terdapat tegangan base, dapat dituliskan:
𝑉𝑩 = 𝐼𝑩 𝑅𝑩 + 𝑉𝑩𝑬 + 𝐼𝑬 𝑅𝑬
Biasanya arus listrik 𝐼𝑩 memiliki nilai yang sangat kecil, sehingga 𝐼𝑩 dapat diabaikan;
𝑉𝑩 = 𝑉𝑩𝑬 + 𝐼𝑬 𝑅𝑬
Terdapat ketetapan untuk 𝑉𝑩𝑬 yakni berdasarkan bahan semikonduktor pembentuk dari
transistor bipolar tersebut, dimana untuk germanium nilai 𝑉𝑩𝑬 ≈ 0.3 𝑉, sementara untuk silikon
nilai 𝑉𝑩𝑬 ≈ 0.7 𝑉.
Tegangan 𝑉𝑩 diperoleh melalui rangakaian pembagi tegangan oleh tahanan 𝑅𝑩𝟏 dan 𝑅𝑩𝟐
yang diparalel kan untuk pemberian bias pada loop masukan.
𝑅𝑩𝟐
𝑉𝑩 = 𝑉
𝑅𝑩𝟏 + 𝑅𝑩𝟐 𝑪𝑪
B. Analisis AC Dari Penguat Common Emitor
Arus AC sumber terbagi pada tahanan 𝑅𝑩𝟏 dan hie, arus AC yang mengalir pada kaki basis
diperkuat oleh transistor dengan faktor penguatan arus 𝛽, pada kaki emitor emitor sinyal langsung
dipintas melewati capasitor 𝐶𝑬 ke ground, tanpa meewati tahanan 𝑅𝑬 .
1. Impedansi masukan
Transistor dalam keadaan tersendiri, antara kaki basis dan emitor terdapat tahanan yang
dikenal dengan hie.
Arus AC yang mengalir pada kaki emitor dapat ditulis;
𝑖𝒆 = 𝑖𝒃 + 𝑖𝑪
Dalam bentuk arus pada kaki basis arus emitor ditulis seperti;
𝑖𝒆 = (1 + 𝛽)𝑖𝑪
Tegangan masukan dari transistor dalam keadaan berdiri sendiri, terdiri dari tegangan pada
𝑟𝒃 dan tegangan pada 𝑟𝒆 , dapat ditulis;
𝑉𝒊 = 𝑖𝒃 𝑟𝒃 + 𝑖𝒆 𝑟𝒆
𝑉𝒊 = 𝑖𝒃 [𝑟𝒃 + (1 + 𝛽)𝑟𝑒 ]
Tahanan hie atau yang lebih dikenal tahanan yang berada antara kaki basis dan emitor,
dapat dituliskan dengan persamaan;
𝑉𝑖
ℎ𝑖𝑒 = = 𝑟𝑒 + (1 + 𝛽)𝑟𝒆
𝑖𝑏
Tahanan hie dapat didekati karena 𝛽 adalah penguatan arus transistor yang biasanya untuk
penguat sinyal kecil mempunyai nilai yang besar.
25
ℎ𝑖𝑒 = (1 + 𝛽)𝑟𝑒 = (1 + 𝛽)
𝑖𝑒 (𝑚𝐴)
arus masukan 𝑖𝑖 pada titik percabangan akan sama dengan arus yang keluar dari titik
percabangan tersebut melalui tahanan 𝑅𝐵 dan hie, dapat dituliskan daam bentuk;
𝑖𝑖 = 𝑖𝐵 + 𝑖𝑒
2. Impedansi keluaran
Untuk menentukan impedansi keluaran adalah dengan cara menghubungsingkatkan
tegangan sumber, sehinggag arus seakan-akan berasal dari tegangan keluaran yang kemudian
mengalir kepada resistor-resistor yang terdapat pada keluaran.
Tahanan 𝑅𝑂 merupakan tahanan gabungan dari tahanan 𝑅𝐶 dan 𝑅𝑂𝑒 = 1/ℎ𝑜𝑒, dapat
dituliskan hubungan arus kedalam bentuk;
1 1 1
= +
𝑅𝑂 𝑅𝐶 𝑅𝑂𝑒
Kuantitas hoe merupakan konduktansi listrik pada kaki kolektor yang besarnya ≈
0.025x10−3 mho.
1 1
Maka untuk harga 𝑅𝑂𝑒 = ℎ𝑜𝑒 = 0.025x10−3 = 40 kΩ
DAFTAR PUSTAKA
Nahvi, Mahmood.,dkk.2005.Rangkaian Listrik Schaum’s easy Outlines.Jakarta.Penerbit Erlangga
Asrizal.2013.Elektronika Dasar 2.Padang.UNP