Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGABDIAN MASYARAKAT

PENGGOLONGAN OBAT

Disusun untuk memenuhi tugas kaderisasi


Oleh :
Kelompok 4

Siti Anggina Ismiyati Solihat (10060319014)


Said Muhammad Resfinda Putra (10060319030)
Brisa Elisa (10060319054)
Ajeng Fitriani (10060319067)
Ai Nurlaela (10060319070)
Luthfika Khansa (10060319116)
Nida Afida (10060319137)
Zalfa Neysa Salsabila (10060319151)
Deden Miftah Fauzan (10060319159)
Muhammad Fajar (10060319161)
Zahirotul Hikmah Fauziah (10060319181)
Kamilah Ratna Khalidah (10060319187)

Nama Tutor : Retno Asri Hanayuki (10060317050)

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
BANDUNG
2019 M/1441 H
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat-
Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan pertanggungjawaban pengabdian
masyarakat mengenai penggolongan obat. Laporan ini diajukan untuk memenuhi
tugas Kaderisasi II.
Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada
teh Retno Asri Hanayuki yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan tuntunan
dalam menyelesaikan laporan pertanggungjawaban ini.
Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu sehingga laporan ini dapat diselesaikan. Penulis menyadari laporan
ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga laporan pertanggungjawaban ini dapat memberikan informasi dan
bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Bandung, 17 Januari 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. 2


DAFTAR ISI............................................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 4
1.1 Waktu, Jadwal, Tempat Kegiatan ................................................................................... 4
1.2 Tujuan Kegiatan .............................................................................................................. 4
1.3 Manfaat Kegiatan ............................................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 5
2.1 Mekanisme Kegiatan ...................................................................................................... 5
2.2 Sasaran Kegiatan ............................................................................................................. 5
2.3 Hasil Kegiatan................................................................................................................. 5
BAB III PENUTUP .................................................................................................................. 7
3.1 Kesimpulan ..................................................................................................................... 7
3.2 Saran ............................................................................................................................... 7
LAMPIRAN.............................................................................................................................. 8

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Waktu, Jadwal, Tempat Kegiatan


Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini dilaksanakan pada:
Waktu : 11.00 – 14.00 WIB
Jadwal : Sabtu, 14 Desember 2019
Tempat : Alun - Alun Bandung

1.2 Tujuan Kegiatan


Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai penunjang bagi masyarakat sekitar
Alun – Alun Bandung dalam memahami lebih jauh lagi mengenai penggolongan
obat.

1.3 Manfaat Kegiatan


Manfaat dari kegiatan ini adalah memperluas wawasan masyarakat sekitar
mengenai penggolongan obat.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Mekanisme Kegiatan

Kegiatan Pengabdian Masyarakat (pengmas) dilakukan di Alun-Alun


Bandung kepada 30 orang masyarakat dengan berbagai kalangan usia, mulai dari
remaja sampai orang tua. Mekanisme kegiatan dilakukan dengan memberikan
penjelasan dan sosialisasi mengenai penggolongan obat dan diakhiri dengan
pengisian angket mengenai penjelasan yang sudah diberikan.

2.2 Sasaran Kegiatan


Kegiatan ini bertujuan memberikan sosialisasi dan informasi kepada 30 orang
masyarakat mengenai penggolongan obat. Diharapkan dengan diadakannya kegiatan
pengabdian masyarakat ini dapat memberi wawasan dan pengetahuan mengenai
penggolongan obat kepada masyarakat yang belum mengetahui penggolongan obat.

2.3 Hasil Kegiatan


Kegiatan Pengabdian Masyarakat mengenai “Penggolongan Obat” dilakukan
dengan cara mensosialisasikan pada masyarakat sekitar untuk mengetahui jenis dan
penggolongan pada obat. Kegiatan ini memberikan informasi terutama bagi
masyarakat awam yang belum mengetahui jenis-jenis penggolongan obat. Hasil
pengisian kuesioner dari kegiatan Pengabdian Masyarakat tersebut antara lain sebagai
berikut:

1. Persentase masyarakat yang memahami bahwa obat dapat digolongkan


berdasarkan beberapa golongan diantaranya yaitu digolongkan
berdasarkan logo obat adalah 64,5%, sebanyak 25,8% sangat memahami,
9,7% kurang memahami, dan 0% tidak memahami
2. Presentase masyarakat yang memahami bahwa obat memiliki fungsi yang
bermacam-macam diantaranya menyembuhkan dan meringankan adalah

5
66,7%, sebanyak 26,7% sangat memahami, 6,6% kurang memahami, dan
0% tidak memahami.
3. Presentase masyarakat yang memahami gambar logo obat yang bebas
dibeli di pasaran tanpa resep dokter adalah 51,6%, sebanyak 45% sangat
memahami, 3,2% kurang memahami, dan 0% tidak memahami.
4. Presentase masyarakat yang memahami gambar logo obat yang termasuk
ke dalam obat keras tapi dapat dibeli dengan resep dokter adalah 54,8%,
sebanyak 35,5% sangat memahami, 9,7% kurang memahami, dan 0%
tidak memahami.
5. Presentase masyarakat yang memahami gambar logo obat keras yang pelu
diressepkan oleh dokter adalah 54,8%, sebaanyak 35,5% sangat
memahami, 9,7% kurang memahami, dan 0% tidak memahami.
6. Presentase masyarakat yang memahami gambar logo obat
narkotika/psikotropika yang dapat menimbulkan ketergantungan pada
penggunanya dan pemakaiannya dilarang jika tidak ada izin dari dokter
adalah 58%, sebanyak35,5% sangat memahami, 6,5% kurang memahami,
dan 0% tidak memahami.
7. Presentase masyarakat yang memahami bahwa obat dapat digolongkan
menjadi jamu, herbal terstandar, dan fitofarmaka adalah 67,7%, sebanyak
25,8% sangat memahami, 6,5% kurang memahami, dan 0% tidak
memahami.

6
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil kegatan yang kami peroleh dari pelaksanaan pengabdian
masyarakat ini, dapat kami simpulkan bahwa banyak masyarakat dengan berbagai
kalangan telah memahami tentang penggolongan obat berdasarkkan logo obat.
Namun sebagian masyarakat belum memahaminya dengan cukup baik. Maka dari itu
pengabdian masyarakat ini merupakan bentuk yang cukup efektif untuk mengedukasi
masyarakat mengenai penggolongan obat berdasarkan logo obat.

3.2 Saran
Diharapkan semua masyarakat baik dari usia remaja hingga dewasa dapat
memahami penggolongan obat dan juga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-
hari dengan memperhatikan logo atau tanda yang ada dalam obat yang akan
dikonsumsi.

Kepada pemerintah, bisa memberi penyuluhan kepada masyarakat tentang


penggolongan obat. Karena mengetahui penggolongan obat sangat penting agar
masyarakat bisa lebih terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

7
LAMPIRAN

8
BROSUR PAMFLET

9
KUISIONER PENGABDIAN MASYARAKAT
PENGGOLONGAN OBAT
Petunjuk Pengisian !
Berilah tanda (√) pada kolom jawaban yang tersedia sesuai dengan jawaban
Bapak/Ibu/Sdr.
TM= Tidak memahami. M = Memahami.
KM= Kurang memahami. SM= Sangat memahami.

Pilihlah Jawaban
No Pernyataan TM KM M SM
1. Obat dapat digolongkan berdasarkan beberapa
golongan di antaranya yaitu digolongkan
berdasarkan logo obat.
2. Obat memiliki fungsi yang bermacam-macam
diantarnya menyembuhkan dan meringankan.
3. Logo ini adalah logo obat yang
bebas dibeli di pasaran
walaupun tanpa resep dokter.

Warna hijau garis tepi hitam


4.
Logo obat yang sebenarnya
termasuk ke dalam obat keras,
namun dapat dibeli tanpa resep
dokter
Warna biru, garis tepi warna hitam

5.
Logo ini adalah logo obat
yang perlu diresepkan oleh
dokter.
Warna merah dengan garis tepi hitam dan huruf
K berwarna hitam didalamnya

10
6.
Obat-obat narkotik/ psikotropika
dapat menimbulkan
ketergantungan/ adiksi pada
penggunanya sehingga
pemakainannya dilarang bila tidak
ada izin dari dokter.

Garis tepi berwarna merah dengan tanda plus


didalamnya berwarna merah

7. Obat juga digolongkan menjadi jamu,herbal


terstandar dan fitofarmaka

11
Salah satu kuesioner yang terisi

12
13

Anda mungkin juga menyukai