PENGGOLONGAN OBAT
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat-
Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan pertanggungjawaban pengabdian
masyarakat mengenai penggolongan obat. Laporan ini diajukan untuk memenuhi
tugas Kaderisasi II.
Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada
teh Retno Asri Hanayuki yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan tuntunan
dalam menyelesaikan laporan pertanggungjawaban ini.
Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu sehingga laporan ini dapat diselesaikan. Penulis menyadari laporan
ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga laporan pertanggungjawaban ini dapat memberikan informasi dan
bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
66,7%, sebanyak 26,7% sangat memahami, 6,6% kurang memahami, dan
0% tidak memahami.
3. Presentase masyarakat yang memahami gambar logo obat yang bebas
dibeli di pasaran tanpa resep dokter adalah 51,6%, sebanyak 45% sangat
memahami, 3,2% kurang memahami, dan 0% tidak memahami.
4. Presentase masyarakat yang memahami gambar logo obat yang termasuk
ke dalam obat keras tapi dapat dibeli dengan resep dokter adalah 54,8%,
sebanyak 35,5% sangat memahami, 9,7% kurang memahami, dan 0%
tidak memahami.
5. Presentase masyarakat yang memahami gambar logo obat keras yang pelu
diressepkan oleh dokter adalah 54,8%, sebaanyak 35,5% sangat
memahami, 9,7% kurang memahami, dan 0% tidak memahami.
6. Presentase masyarakat yang memahami gambar logo obat
narkotika/psikotropika yang dapat menimbulkan ketergantungan pada
penggunanya dan pemakaiannya dilarang jika tidak ada izin dari dokter
adalah 58%, sebanyak35,5% sangat memahami, 6,5% kurang memahami,
dan 0% tidak memahami.
7. Presentase masyarakat yang memahami bahwa obat dapat digolongkan
menjadi jamu, herbal terstandar, dan fitofarmaka adalah 67,7%, sebanyak
25,8% sangat memahami, 6,5% kurang memahami, dan 0% tidak
memahami.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil kegatan yang kami peroleh dari pelaksanaan pengabdian
masyarakat ini, dapat kami simpulkan bahwa banyak masyarakat dengan berbagai
kalangan telah memahami tentang penggolongan obat berdasarkkan logo obat.
Namun sebagian masyarakat belum memahaminya dengan cukup baik. Maka dari itu
pengabdian masyarakat ini merupakan bentuk yang cukup efektif untuk mengedukasi
masyarakat mengenai penggolongan obat berdasarkan logo obat.
3.2 Saran
Diharapkan semua masyarakat baik dari usia remaja hingga dewasa dapat
memahami penggolongan obat dan juga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-
hari dengan memperhatikan logo atau tanda yang ada dalam obat yang akan
dikonsumsi.
7
LAMPIRAN
8
BROSUR PAMFLET
9
KUISIONER PENGABDIAN MASYARAKAT
PENGGOLONGAN OBAT
Petunjuk Pengisian !
Berilah tanda (√) pada kolom jawaban yang tersedia sesuai dengan jawaban
Bapak/Ibu/Sdr.
TM= Tidak memahami. M = Memahami.
KM= Kurang memahami. SM= Sangat memahami.
Pilihlah Jawaban
No Pernyataan TM KM M SM
1. Obat dapat digolongkan berdasarkan beberapa
golongan di antaranya yaitu digolongkan
berdasarkan logo obat.
2. Obat memiliki fungsi yang bermacam-macam
diantarnya menyembuhkan dan meringankan.
3. Logo ini adalah logo obat yang
bebas dibeli di pasaran
walaupun tanpa resep dokter.
5.
Logo ini adalah logo obat
yang perlu diresepkan oleh
dokter.
Warna merah dengan garis tepi hitam dan huruf
K berwarna hitam didalamnya
10
6.
Obat-obat narkotik/ psikotropika
dapat menimbulkan
ketergantungan/ adiksi pada
penggunanya sehingga
pemakainannya dilarang bila tidak
ada izin dari dokter.
11
Salah satu kuesioner yang terisi
12
13