KESEHATAN
Disusun Oeh :
Alisya Gita Putri T. (1913353028)
Filda sari dani (1913353011)
Dita Rahmaini (1913353001)
Iqbal Ubaydillah (1913353032)
Saimin (1913353018)
Nur Dewi A (1913353024)
Natasha Safitri (1913353006)
Sahanaz Zaqiyah d (1913353036)
Vinny Tias Palupi (1913353040)
Azzahra Arbelia R (1913353050)
Annisa Salma Z (1913353045)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul“MODEL KOMUNIKASI DALAM PELAYANAN KESEHATAN”
Sebelumnya kami memohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan. Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu kami berharap adanya kritik dan saran demi
memperbaiki makalah kami di masa depan.
Kami ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak yang telah
mendukung serta membantu kami selama proses penyelesaian makalah ini hingga
rampungnya makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat dipahami oleh
siapapun yang membacanya. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam
menambah wawasan tentang komunikasi .
Penulis
Kelompok 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG............................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................5
1.3 Tujuan...........................................................................................................................6
BAB II.....................................................................................................................................7
PEMBAHASAN.....................................................................................................................7
2.1. PENGERTIAN KOMUNIKASI................................................................................7
FUNGSI KOMUNIKASI...............................................................................................10
2.2. PENGERTIAN KOMUNIKASI KESEHATAN.....................................................11
2.3. Komponen Komunikasi Kesehatan..........................................................................12
2.4. Tujuan Komunikasi Kesehatan................................................................................13
Tujuan strategis............................................................................................................14
Tujuan Praktis..............................................................................................................14
2.5. Manfaat komunikasi kesehatan...............................................................................15
2.5. BENTUK KOMUNIKASI KESEHATAN..............................................................16
Komunikasi Kesehatan dalam Keseharian................................................................16
2. Komunikasi kesehatan dengan pihak keluarga....................................................18
3. Komunikasi kesehatan untuk masyarakat............................................................19
2.6. PERAN KOMUNIKASI KESEHATAN.................................................................21
2.7. MODEL - MODELKOMUNIKASI.........................................................................23
BAB III.................................................................................................................................31
PENUTUP............................................................................................................................31
3.1 KESIMPULAN...........................................................................................................31
3.2 SARAN........................................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................33
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Komunikasi dalam Kesehatan
2. Untuk mengetahu jenis atau bentuk atau model dari Komunikasi Kesehatan
3. Untuk mengetahi tujuan dari adanya Komunikasi Kesehatan
4. Untuk mengetahui fungsi dari Komunikasi Kesehatan
5. Untuk mengetahui peran Komnikasi Kesehatan
BAB II
PEMBAHASAN
FUNGSI KOMUNIKASI
Dalam aktifitas keseharian, fungsi komunikasi sangat sangat luas dan me-nyentuh
pada banyak aspek kehidupan. Beberapa fungsi komunikasi tersebut antara lain:
a). Informasi, pengumpulan, penyimpanan, pemprosesan, penyebaran beri-ta, data,
gambar, fakta, pesan, opini, dan komentar yang dibutuhkan agar dapat dimengerti
dan beraksi secara jelas terhadap kondisi lingkungan dan orang lain agar dapat
mengambil keputusan yang tepat
b).Sosialisasi. Dengan komunikasi, sesuatu yang ingin disampaikan dapat sebarluas-kan
kemasyarakat luas. Fungsi sosialisasi ini sangat efektif bila dilakukan dengan
pendekatan yang tepat, misalnya komunikasi massa baik lang-sung maupun tidak
langsung (melalui media)
c). Motivasi. Proses komunikasi yang dilakukan secara persuasive dan argumentative
dapat berfungsi sebagai penggerak semangat, pendorong bagi seseo-rang untuk
melakukan sesuatu yang diinginkan oleh komunikaktor
d). Perdebatan dan diskusi. Suatu permasalahan yang masih kontroversial atau polemik
dalam hu-bungan dengan masalah-masalah publik dapat dibahas dan diselesaikan
dengan menggunakan komunikasi yang intens baik melaui debat mau-pun diskusi.
Tujuan utama dari komunikasi kesehatan ini adalah untuk perubahan prilaku
kesehatan pada sasaran kearah yang lebih kondusif sehingga dimungkinkan terjadinya
peningkatan status kesehatan sebagai dampak (impact) dari program komunikasi
kesehatan. Menurut Liliweri (2009:52-53) tujuan komunikasi kesehatan terbagi dua,
diantaranya:
Tujuan strategis
Pada umumnya program-program yang berkaitan dengan komunikasi
kesehatan yang dirancang dalam bentuk paket acara atau modul dapat berfungsi
untuk:
1. Relay information, yakni meneruskan informasi kesehatan dari suatu dari suatu
sumber kepada pihak lain secara berangkai (hunting).
2. Enable informed decision making, ialah memberikan informasi akurat untuk
memungkinkan pengambilan keputusan.
3. Promote peer information exchange and emotional support, yakni mendukung
pertukaran pertama dan mendukung secara emosional pertukaran informasi
kesehatan.
4. Promote healthy behavior, informasi untuk memperkenalkan hidup
sehat.
5. Promote self care, yakni memperkenalkan pemeliharaan diri sendiri.
6. Manage demand for health services, ialah untuk memenuhi permintaan
layanan kesehatan.
Tujuan Praktis
Menurut Taibi Kahler dalam Liliweri (2009:53-54) menyatakan bahwa
sebenarnya secara praktis tujuan khusus komunikasi kesehatan itu meningkatkan
kualitas sumber daya manusia melalui beberapa usaha pendidikan dan pelatihan agar
dapat :
1. Meningkatkan pengetahuan yang mencakup :
a. Prinsip-prinsip dan proses komunikasi manusia.
b. Menjadi komunikator (yang memiliki etos, patos, logos, kredibilitas dan lain-
lain).
c. Menyusun pesan verbal dan non verbal dalam komunikasi kesehatann.
d. Memilih media yang sesuai dengan konteks komunikasi kesehatan.
e. Menentukan segmen komunikasi yang sesuai dengan konteks komunikasi
kesehatan.
f. Mengelola umpan balik atau dampak pesan kesehatan yang sesuai dengan
kehendak komunikator dan komunikan.
g. Mengelola hambatan-hambatan dalam komunikasi kesehatan.
h. Mengenal dan mengelola konteks komunikasi kesehatan.
i. Prinsip-prinsip riset.
2. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan berkomunikasi efektif.
3. Membentuk sikap dan perilaku berkomunikasi, seperti:
a. Berkomunikasi yang menyenangkan, empati.
b. Berkomunikasi dengan kepercayaan pada diri.
c. Menciptakan kepercayaan publik dan pemberdayaan publik.
d. Membuat pertukaran gagasan dan informasi makin menyenangkan.
e. Memberikan apresiasi terhadap terbentuknya komunikasi yang baik.
Lebih banyak orang mengenal kampanye media massa sebagai salah satu cara
mengkomunikasikan isu-isu kesehatan. Namun ternyata ada bentuk komunikasi
kesehatan yang lain. Program entertainmen (hiburan) merupakan salah satu cara lain
yang cukup efektif dalam mengkomunikasikan informasi kesehatan. Beberapa hasil
penelitian mendemonstrasikan bahwa informasi kesehatan yang ditayangkan secara
singkat memiliki pengaruh yang cukup kuat. Dalam sebuah survey yang dilakukan
oleh Paul Novelli pada tahun 2001 terhadap 3719 individu, menemukan bahwa
banyak informasi kesehatan yang dapat dipelajari oleh individu ketika menonton
televisi pada jam-jam utama (prime time). Bentuk komunikasi kesehatan yang lain
adalah media advocacy, yang didefiniksikan sebagai upaya pemanfaatan media massa
yang lebih strategis bila didukung oleh keikutsertaan komunitas masyarakat dengan
tujuan untuk meningkatkan kebijakan-kebijakan publik yang berkaitan dengan
kesehatan.
Dengan adanya pengaruh biologi, psikologi dan sosial maka perlu ada media
komunikasi kesehatan tentang dampak negatif rokok bagi perokok, agar kebiasaan
tidak sehat ini tidak berlanjut. Kepatuhan (adherence) pasien terhadap saran medis
yang diberikan oleh ahli medis juga sangat dipengaruhi oleh peran penting
komunikasi kesehatan. Ada dua hal yang mempengaruhi kepatuhan pasien pada saran
medis yang diterima, yakni :
1) Pasien harus terlebih dahulu memahami (understand) isu-isu kesehatan
atau masalahmasalah kesehatan yang dihadapi. Untuk itu ia harus mampu
menafsirkan dan memahami semua informasi kesehatan yang dikomunikasikan oleh
tenaga medis pada dirinya.
2) Pasien harus mampu mengingat (memorize) saran medis yang diberikan.
Bila dalam mengkomunikasikan informasi seputar kesehatan pasien, para ahli medis
tidak menggunakan istilah (jargon) medis yang sulit dipahami oleh pasien umum dan
informasi yang diberikan tidak terlalu banyak dan rumit, maka pasien dapat dengan
mudah mengingat kembali semua informasi kesehatan (saran medis) yang telah
disampaikan untuk dirinya. Misalnya, kapan minum tertentu dan berapa dosis untuk
setiap obat dan sebagainya.
Peran penting komunikasi kesehatan juga tercermin dalam judul pengantar
"The Healthy People 2010 Information" yang menyatakan "use communication
strategically to improve health". Artinya, tidak ada jalan lain menyukseskan
kesehatan individu dan masyarakat kecuali dengan memanfaatkan jasa komunikasi.
Atas pertimbangan itu, maka semua analisis dan upaya untuk meningkatkan
kualitas hidup manusia harus mengikutsertakan peranan ilmu komunikasi, terutama
strategi komunikasi, untuk menyebarluaskan informasi yang dapat mempengaruhi
individu dan komunitas masyarakat agar dapat membuat keputusan yang tepat
sehubungan dengan kesehatan mereka.
Dengan demikian komunikasi merupakan sesuatu yang penting untuk setiap
individu. Komunikasi kesehatan menjadi bagian yang penting dari aspek kesehatan
dan kesejahteraan psikologis karena komunikasi kesehatan mencakup upaya
pencegahan penyakit (disease prevention), promosi kesehatan serta peningkatan
kualitas hidup.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kata komunikasi berasal dari bahasa latin Coomunicare yang berarti
berpartisi-pasi atau memberitahukan. Secara umum dapat disimpulkan bahwa
komunikasi merupakan proses pengiriman atau pertukaran (stimulus, singnal,
symbol, informasi) baik dalam bentuk verbal maupun non verbal dari pengirim ke
penerima pesan dengan tujuan adanya perubahan (baik dalam aspek kognitif, afektif
maupun psikomotor).
Secara singkat dapat kita katakana bahwa tujuan komunikasi adalah mengha-
rapkan pengertian, dukungan, gagasan, dan tindakan komunikator diterima oleh orang
lain (komunikan). Sebagai tenaga kesehatan yang mempunyai tanggung jawab sesuai
dengan tugas dan wewenangnya, secara umum komunikasi yang dilakukan perawat
mempunyai tujuan dan target yaitu: 1) social change/social participation, 2) at-titude
change, 3) opinion change, dan 4) behavior change.
Komunikasi kesehatan adalah strategi penggunaan komunikasi untuk
menyebarluaskan informasi kesehatan yang dapat mempengaruhi individu agar
mereka dapat membuat keputusan terkait dengan pengelolaan kesehatan.
Bentuk komunikasi kesehatan dalam keseharianyaitu :
1. Komunikasi kesehatan dengan pasien/penderita
2. Komunikasi kesehatan dengan pihak keluarga
3. Komunikasi kesehatan untuk masyarakat
Sedangkan model – model komunikasi yaitu :
1. Model Stimulus-Respons
2. Model Shannon-Weaver
3. Model Lasswell
4. Model SMCR (Model Berlo)
5. Speech Communication Model
6. Model Aristoteles
7. Model schramm
3.2 SARAN
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dengan sebaik – baiknya, serta dapat
digunakan untuk berbagai kepentingan. Kami menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami meminta agar pembaca berkenan
memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan dimasa mendatang .
DAFTAR PUSTAKA
Mubarak dan Chayatin, 2008 Ilmu Kesehatan Masyarakat : Teori dan Aplikasi.
Jakarta : Penerbit
https://www.academia.edu/36593589/Buku_Ajar_Komunikasi_Pelayanan_Kesehatan
https://pakarkomunikasi.com/model-model-komunikasi
http://eprints.umm.ac.id/37920/3/jiptummpp-gdl-alfionitaa-47462-3-babii.pdf