Anda di halaman 1dari 14

PT.

PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Keselamatan Kerja Pada Sistem Manuver TT/TET

MATERI PELAJARAN NO. 6

KESELAMATAN KERJA PADA SISTEM MANUVER

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


Hal -119/218
PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Keselamatan Kerja Pada Sistem Manuver TT/TET

Pokok bahasan :
6.1. Pengertian manuver
6.2. Tujuan manuver
6.3. Pemberi perintah
6.4. Pelaksana manuver
6.5. Macam-macam manuver
6.6. Potensi bahaya dalam manuver
6.7. Pencegahan kecelakaan dalam manuver

Tujuan mata pelajaran :


Setelah menyelesaikan mata pelajaran ini peserta mampu :
Mencegah kecelakaan kerja dalam manuver

Tujuan pokok bahasan :


Setelah menyelesaikan pokok bahasan, peserta mampu :
1.Menjelaskan pengertian
2.Menjelaskan tujuan manuver
3.Menjelaskan pemberi perintah manuver
4.Menjelaskan pelaksana manuver
5.Mengetahui macam-macam manuver
6.Menjelaskan potensi bahaya dalam manuver
7.Mencegah kecelakaan dalam manuver

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


Hal -120/218
PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Keselamatan Kerja Pada Sistem Manuver TT/TET

6. KESELAMATAN KERJA PADA SISTEM MANUVER TEGANGAN


TINGGI / EKSTRA TINGGI

6.1. Pengertian manuver


Manuver adalah suatu prosedur untuk mengubah posisi jaringan / instalasi dari :
kondisi tidak operasi (keluar dari sistem) ke kondisi operasi (masuk kedalam sistem)
atau sebaliknya
Dalam manuver terjadi suatu kegiatan operasi pembukaan dan penutupan PMT/
CB,PMS/DS,LBS,PTS,FUSE atau bentuk kegiatan lain dalam pemutusan /
penyambungan sirkit listrik serta pemasangan / pelepasan Sistem pentanahan /
Grounding lokal

6.2. Tujuan Manuver


Secara singkat manuver dalam instalasi ketenagalistrikan bertujuan untuk :
• Kebutuhan sistem
• Keamanan / keselamatan personil
• Keamanan / keselamatan instalasi / peralatan

6.3. Pemberi Perintah Manuver


Pemberi perintah manuver dalam sistem Ketenagalistrikan terdiri dari:
• Dispatcher P3B ,untuk sistem 500 kV
• Dispatcher Region / UPB,untuk sistem 150 kV dan 70 kV
• Dispatcher APD/UPD,untuk sistem 20 kV
• Petugas Pengatur Jaringan Distribusi di PLN APJ / PLN Cabang (Piket
Cabang),tanpa fasilitas SCADA (Instalasi TM/TR).

6.4. Pelaksana Manuver


Pelaksana manuver pada instalasi ketenagalistrikan terdiri dari:
• Operator GI/GITET
• Operator pusat-pusat pembangkit (PLTU,PLTA,PLTGU,PLTP,PLTD)
• Dispatcher P3B (secara remote control)
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
Hal -121/218
PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Keselamatan Kerja Pada Sistem Manuver TT/TET

• Dispatcher Region / UPB (secara remote controll)


• Dispatcher APD (secara remote control)
• Petugas Manuver di PLN APJ/PLN Cabang, secara “lokal”,tanpa scada

6.5. Macam - Macam Manuver


Pada umumnya manuver dalam instalasi ketenagalistrikan dikelompokkan menjadi:
• Manuver pembebasan tegangan
• Manuver pemberian tegangan
• Manuver pemindahan beban (pindah pasokan/pindah rel / pindah penyulang)

6.6. Potensi Bahaya Dalam Manuver


Potensi bahaya yang ada dalam manuver dapat dikelompokkan manjadi dua
hal,yaitu:
Yang disebabkan oleh Unsafe Act dan Unsafe Condition

Potensi bahaya karena Unsafe Act :


• Perintah manuver kurang jelas / tidak dimengerti oleh pelaksana manuver
(operator)
• Perintah manuver salah / tidak sesuai SOP
• Salah dalam melaksanakan perintah manuver / tidak sesuai SOP
• Melaksanakan manuver dengan sikap yang tidak aman

Potensi bahaya karena Unsafe Condition:


• Adanya tegangan / arus listrik yang berbahaya (TM,TR,TT,TET)
• Kemungkinan timbulnya ledakkan / kebakaran pada peralatan
(PMT,PMS,CT,PT,LBS,PTS,FUSE,dan sebagainya)
• Adanya semburan minyak panas dari PMT yang menggunakan minyak, jika
PMT tersebut meledak
• Adanya peralatan / instalasi yang kondisinya kurang baik
• Sistem penerangan yang kurang baik
• Cuaca buruk (hujan lebat, banyak petir, angin kencang dan sebagainya)
• Peralatan komunikasi yang kurang baik

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


Hal -122/218
PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Keselamatan Kerja Pada Sistem Manuver TT/TET

6.7. Pencegahan Kecelakaan Dalam Manuver


Mencegah kecelakaan dalam manuver berarti mengantisipasi (mengurangi /
menghilangkan) potensi bahaya dalam manuver.
Antisipasi tersebut dilakukan terhadap :
• sikap / perilaku personil dalam bekerja
• kondisi / keadaan instalasi / peralatan yang akan dikerjakan

Pencegahan kecelakaan dalam manuver selengkapnya dapat dijelasakan sebagai


barikut :

Pencegahan Kecelakaan Dalam Manuver

Untuk mencegah terjadinya kecelakaan dalam manuver, maka potensi bahaya yang
ada dalam manuver harus diantisipasi / dihilangkan atau minimal dikurangi sampai
sekecil-kecilnya.
Berikut ini merupakan beberapa usaha / cara-cara untuk mencegah terjadinya
kecelakaan dalam manuver.

Potensi Bahaya Yang


No
Dapat Menimbulkan Pencegahan Kecelakaan Keterangan
Urut
Kecelakaan
I. Yang disebabkan
oleh UNSAFE ACT.

1. Perintah manuver a. Isi perintah manuver harus


kurang jelas / kurang jelas menyebutkan :
bisa dimengerti oleh  Nama pemberi perintah
Penerima Perintah (kode panggilan yang telah
(operator) ditetapkan)
 Nama yang menerima
perintah (kode panggilan :
yang telah ditetapkan)
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
Hal -123/218
PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Keselamatan Kerja Pada Sistem Manuver TT/TET

 Nama peralatan yang


diminta untuk dimanuver :
- Penghantar, Trafo,
Penyulang, dsb.
 Jenis Perintah Manuver :
- Ditutup / dimasukkan
- Dibuka / dikeluarkan
 Maksud / alasan manuver
 Hal-hal lain yang dianggap
perlu

2. Salah melaksanakan b. Konfirmasikan kembali perintah


Perintah Manuver manuver tersebut, ke Pemberi
Perintah (Dispatcher), sehingga
perintah dapat dimengerti
dengan baik dan jelas maksud
serta tujuannya.
a. Salah satu penyebab
kesalahan manuver adalah
karena Pelaksana Manuver,
(Operator/Petugas) " lupa ",
dan tidak memahami terhadap
isi perintah manuver, oleh
karena itu perintah manuver
harus dicatat dalam buku
khusus / buku catatan manuver
b. Buku catatan manuver tersebut
harus dibawa ke lokasi / tempat
peralatan yang akan
dimanuver, sebagai panduan
untuk melaksanakan manuver,
serta untuk menghindari " lupa
".
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
Hal -124/218
PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Keselamatan Kerja Pada Sistem Manuver TT/TET

Potensi Bahaya Yang


No
Dapat Menimbulkan Pencegahan Kecelakaan Keterangan
Urut
Kecelakaan

c. Pahami dengan seksama isi


perintah manuver dan jika
kurang jelas / kurang bisa
dimengerti agar ditanyakan /
dikonfirmasikan lagi ke
Pemberi Perintah Manuver
(dispatcher). Perintah Manuver
dapat dilaksanakan setelah
perintah tersebut jelas dan bisa
dimengerti.
d. Pelaksana Manuver harus
menggunakan alat-alat
pelindung diri yang telah
disediakan
e. Pelaksanaan Manuver agar
diawasi oleh Pengawas
Manuver.

3. Melaksanakan a. Dalam melaksanakan manuver


Menuver dengan Pelaksana Manuver harus
cara yang tidak aman selalu waspada terhadap
(ceroboh) dan tidak bahaya-bahaya yang bisa
sesuai dengan muncul dan selalu penuh
prosedur / SOP yang kehati-hatian.
berlaku b. Bersikap tenang dan aman
serta tidak ceroboh
c. Jangan melaksanakan
manuver dengan sikap yang
tidak aman, misalnya sambil
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
Hal -125/218
PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Keselamatan Kerja Pada Sistem Manuver TT/TET

bergurau / bercanda, dsb


d. Pelaksana Manuver agar selalu
menjaga jarak aman
e. Pelaksanaan Manuver harus
sesuai dengan prosedur / SOP
yang berlaku
f. Gunakan alat-alat pelindung
diri yang telah disediakan
g. Pelaksanaan manuver agar
diawasi oleh Pengawas
Manuver
h. Sebelum memasukkan
PMT/PMS/LBS/PTS, Petugas
harus mengecek dulu apakah
Instalasi / peralatan sudah siap
untuk diberi tegangan ?
i. Pelaksanaa manuver agar
diawasi oleh Pengawas
Manuver (tidak dilakukan
seorang diri), kecuali pada hal-
hal khusus yang masih bisa
dipertanggung jawabkan.
j. Pakailah alat-alat pelindung diri
yang telah disediakan

Potensi Bahaya Yang


No
Dapat Menimbulkan Pencegahan Kecelakaan Keterangan
Urut
Kecelakaan

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


Hal -126/218
PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Keselamatan Kerja Pada Sistem Manuver TT/TET

II Yang disebabkan
oleh UNSAFE
CONDITION
1. a. Pelaksana Manuver selalu
Adanya tegangan / menjaga jarak aman. (selalu
arus listrik yang berada di daerah aman)
membahayakan (TR, b. Pelaksana Manuver harus
TM, TT, TET) menggunakan alat-alat
pelindung diri yang telah
disediakan
c. Pelaksana Manuver tidak boleh
berada di daerah berbahaya,
apalagi sampai menyentuh
peralatan yang bertegangan
d. Pelaksana Manuver jangan
sampai keliru dalam membuka /
menutup PMT, PMS/PTS/LBS,
maupun PMS tanah
e. Sebelum mengeluarkan PMS
Rel, maupun PMS Kabel,
Pelaksana Manuver harus
mengecek dulu secara visual,
apakah PMTnya sudah terbuka
atau belum
f. Antara PMT, PMS dan PMS
Tanah sebaiknya dilengkapi
dengan sistem interlock,
sehingga kesalahan operasi /
salah urutan dapat dihindari
g. Sebelum memasukkan PMS
tanah/ground lokal Petugas
harus mengecek dulu tegangan,
apakah betul-betul sudah bebas

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


Hal -127/218
PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Keselamatan Kerja Pada Sistem Manuver TT/TET

atau belum (gunakan tester


Tegangan Tinggi)
2. Adanya kebakaran / a. Pada waktu menutup
ledakan / semburan (memasukkan kembali) PMT
api pada beberapa yang trip (jatuh) karena suatu
peralatan seperti gangguan, maka operator dan
PMT, PMS, CT, PT petugas lainnya harus hati-hati
,LBS,PTS,FCO,DSB dan tidak boleh berada dalam
jarak dekat dengan peralatan
tersebut, karena beberapa
kasus menunjukkan bahwa
sering ada ledakkan / semburan
api pada PMT yang dicoba
dimasukkan (ditutup) kembali
setelah menjalani gangguan /
trip.

Potensi Bahaya Yang


No
Dapat Menimbulkan Pencegahan Kecelakaan Keterangan
Urut
Kecelakaan

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


Hal -128/218
PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Keselamatan Kerja Pada Sistem Manuver TT/TET

b. Setelah terjadi gangguan,


Pelaksana Manuver hanya
memasukkan (menutup)
kembali PMT-PMT yang benar-
benar siap untuk dioperasikan,
yaitu :
 Tidak terdapat kerusakan
pada peralatan / PMT
tersebut
 Tidak terdapat indikasi
gangguan berat
c. Pada saat melaksanakan
manuver, agar diawasi oleh
Pengawas Manuver
d. Pemasukkan (penutupan) PMT
secara lokal setelah trip agar
dihindari, kecuali pada kondisi
khusus yang masih bisa
dipertanggung jawabkan.

3. Sistem Penerangan a. Sistem penerangan dilokasi


yang kurang baik, manuver harus cukup terang,
sehingga lokasi / sehingga bagian-bagian
tempat manuver peralatan / instalasi yang akan
menjadi gelap kurang dimanuver terlihat dengan jelas.
jelas. b. Jika karena suatu hal sistem
penerangan tidak berfungsi
maka aktifkan sistem
penerangan darurat serta
dibantu dengan sistem
penerangan portable yang
memadai

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


Hal -129/218
PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Keselamatan Kerja Pada Sistem Manuver TT/TET

c. Pelaksana manuver agar


diawasi oleh Pengawas
Manuver
d. Jika terdapat sistem
penerangan yang terganggu /
mengalami kerusakan, agar
segera diatasi (tidak ditunda-
tunda)
e. Gunakan alat-alat pelindung diri
yang telah disediakan pada saat
melaksanakan manuver

4. Cuaca buruk (hujan a. Jangan melaksanakan manuver


lebat, banyak petir, diluar ruangan / di lapangan
angin kencang dsb) pada saat hujan lebat, banyak
petir adanya angin kencang dsb.
Pelaksanaan manuver
sebaiknya ditunggu sampai
keadaan cukup aman (hujan
mulai reda, tidak banyak petir,
tidak ada angin kencang dsb.)

Potensi Bahaya Yang


No
Dapat Menimbulkan Pencegahan Kecelakaan Keterangan
Urut
Kecelakaan

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


Hal -130/218
PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Keselamatan Kerja Pada Sistem Manuver TT/TET

b. Informasikan kondisi cuaca


buruk selengkapnya kepada
Pemberi Perintah Manuver
(Dispatcher), sehingga
pelaksanaan manuver
dilapangan dapat ditunda untuk
beberapa saat.
c. Gunakan alat-alat pelindung
diri yang telah disediakan
d. Pelaksanaan manuver agar
diawasi oleh Pengawas
Manuver

5. Peralatan a. Jika Perintah Manuver tidak


Komunikasi yang dapat diterima dengan jelas
kurang baik, karena peralatan komunikasi
sehingga Perintah yang kurang berfungsi dengan
Manuver tidak dapat baik, maka Perintah Manuver
diterima dengan jelas tersebut agar ditunda dulu
pelaksanaannya (jangan
dilaksanakan dahulu), sebelum
perintah tersebut menjadi jelas.
b. Jika komunikasi via radio
transceiver suaranya kurang
jelas, maka Pelaksana
Manuver agar menghubungi
pemberi perintah manuver
melalui media komunikasi yang
lain, misalnya melalui telepon
JWOTS dan sebagainya.
c. Laporkan segera peralatan

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


Hal -131/218
PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Keselamatan Kerja Pada Sistem Manuver TT/TET

komunikasi yang rusak (tidak


berfungsi dengan baik) kepada
pejabat / petugas berwenang

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


Hal -132/218

Anda mungkin juga menyukai