Format Pencatatan TTU
Format Pencatatan TTU
Kesehatan Lingkungan
Register Inspeksi Kesehatan Lingkungan Sarana Air Minum Menurut Desa (bulan
dan tahun)
Register Inspeksi Kesehatan Lingkungan Rumah Menurut Desa (bulan dan tahun)
1
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2014 tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
1
Register Inspeksi Kesehatan Lingkungan Sarana Tempat-Tempat Pengelolaan
Makanan Menurut Jenis Sarana (bulan dan tahun).
Kartu Inspeksi
Sarana Kartu Inspeksi Register Inspeksi
Kesehatan Lingkungan
diperiksa Kesehatan Kesehatan
Menurut Sarana/Desa
Lingkungan Lingkungan
Per Bulan/Tahun
2
a. Register Data Dasar Sarana Air Minum
1) Penggunaan
Register Data Dasar Sarana Air Minum digunakan untuk mencatat data sarana
air minum yang pernah terdaftar di Puskesmas
Data dasar sarana air minum ini berguna untuk mengetahui jenis dan jumlah
sarana air minum yang menjadi sasaran program kesehatan lingkungan di
Puskesmas.
Setiap akhir tahun, berdasarkan data sasaran sarana air minum ini dapat
dievaluasi jumlah sarana yang dilakukan pengawasan, sarana yang dapat
dibina, sarana yang telah memenuhi syarat kesehatan.
2) Sumber Data
Sumber data Register Data Dasar Sarana Air Minum adalah hasil pendataan
sarana air minum di masyarakat, atau berdasarkan data sarana air minum yang
tercatat pada kartu-kartu inspeksi kesehatan lingkungan sarana air minum
Jenis data dan definisi operasional pada Register Data Dasar Sarana Air
Minum tercantum dalam Tabel 2.2.1. Register Data Dasar Sarana Air Minum
Contoh instrumen Register Data Dasar Sarana Air Minum dan cara
pengisiannya tercantum pada Instrumen 2.2.1 Register Data Dasar Sarana Air
Minum
3
Tabel 2.2.1.
Jenis Data dan Definisi Operasional Register Data Dasar Sarana Air Minum
No. Jenis Data Definisi Operasional
1 Puskesmas Nama Puskesmas pelaksana kegiatan pendataan data dasar
sarana air minum
2 Kode Kode puskesmas sesuai pengkodeaan yang ditetapkan
kementerian kesehatan
3 No Nomor urut pendataan, dDimulai angka 1 setiap tahun
4 Tanggal Pendataan Tanggal dilakukan pendataan sarana
Apabila dilakukan perbaikan pendataan, misal nama pemilik
berganti, maka tanggal pendataan diperbarui sesuai tanggal
perbaikan.
5 Jenis Sarana Sarana Air Minum yang menjadi program pembinaan dan
pengawasan sesuai Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor. MK
736/MENKES/PER/VI/2010, tentang Tatalaksana Pengawasan
Kualitas Air Minum. Lihat pada Kode Jenis Sarana
6 Kode Jenis Sarana Merupakan kode setiap jenis sarana air minum *), sebagai berikut
:
7 Desa/RW/RT Nama desa atau kelurahan dimana sarana berada, diikuti nama
RW dan RT
8 Nama Nama pemilik sarana atau kepala keluarga dari rumah paling
Pemilik/penanggungjawab dekat dengan sarana
9 Status Status kepemilikan sarana sebagai milik pribadi, milik perusahaan
pemilik/penanggungjawab atau kelompok, atau milik umum. Milik umum ditetapkan sebagai
milik desa atau kelurahan
10 NKK pemilik Nomor kartu keluarga pemilik sarana
11 Jumlah pemakai sarana air Orang yang menggunakan sarana air minum sehari-hari, atau
minum yang terdaftar pada sarana air minum perpipaan PAM atau
perpipaan komunal
12 Telepon atau email Sarana komunikasi yang dapat digunaan dalam rangka
pembinaan, pengawasan atau pemberian informasi lainnya
13 Kode sarana air minum Kode dari setiap sarana yang dapat digunakan dalam pengarsipan
4
data sarana dan penelusuran keberadaan sarana
5
Instrumen 2.2.1
REGISTER DATA DASAR SARANA AIR MINUM
Puskesmas :
Kode :
Cara Pengisian
Sebaiknya setiap jenis sarana air minum mempunyai register sendiri-sendiri.
Puskesmas Diisi Nama Puskesmas pelaksana kegiatan
Kode Diisi Kode Puskesmas
Kolom 1 : Nomor urut, dimulai nomor 1 setiap tahun
Kolom 2 : Diisi tanggal pendafataran sarana
Kolom 3 : diisi dengan kode setiap jenis sarana air minum *), sebagai berikut :
1. Sarana air minum PAM (PAM)
2. Sarana air minum non PAM (Komunal) (KAM)
3. Sumur Gali (SGL)
4. Penampungan air hujan (PAH)
5. Perlindungan mata air (PMA)
6. Sumur bor dengan pompa (SBP)
7. Terminal air (TEA)
6
8. Mobil tangki air (MTA)
9. Lain sarana air minum (LSA)
Bisa ditetapkan oleh daerah, yaitu dimulai dari angka 7/8/9/ atau huruf L, diikuti 2 angka (1-9) atau 2 huruf sesuai
penetapan masing-masing Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota)
*) Sarana Air Minum yang menjadi program pembinaan dan pengawasan sesuai Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor. MK
736/MENKES/PER/VI/2010, tentang Tatalaksana Pengawasan Kualitas Air Minum
Kolom 4-6 : diisi dengan nama desa, RW dan RT, misal diisi “pamulang/03/02”
Kolom 7 : apabila sarana milik perorangan diisi nama pemilik,
apabila milik perkumpulan, perusahaan, kelompok lain, maka diisi nama kelompok diikuti nama kepala keluarga yang tinggal
paling dekat dengan sarana, dan
apabila milik pemerintah diisi “desa” diikuti nama kepala keluarga yang tinggal paling dekat dengan sarana
Kolom 8 : apabila sarana milik perorangan diisi kode “P” (pribadi),
apabila sarana milik perkumpulan, perusahaan, kelompok lain, maka diisi kode “K” (kelompok), dan
apabila milik pemerintah diisi “U” (umum)
Kolom 9 : diisi nomor kartu keluarga pada sarana milik perorangan. Sarana milik kelompok dan milik desa, maka kolom 5 tidak perlu diisi
Kolom 10 : diisi jumlah orang yang memanfaatkan sarana tersebut.
Kolom 11 : Telepon/email pemilik atau nama kepala keluarga rumah terdekat dengan sarana
Kolom 12 : AXX-BBB-KKDD-RWRT-UU
A-kode sarana air minum
XX – 2 digit terakhir tahun pendataan
BBB-kode setiap jenis sarana air minum
KK-kode kab/kota, DD-kode desa,
RWRT-kode RW dan RT,
UU- nomor urut sarana di RT tertentu perjenis sarana
Penelusuran keberadaan sarana air minum adalah berdasarkan kode sarana air minum dan nama pemilik/nama kepala
keluarga rumah terdekat dengan sarana
Kolom 13-16 Risiko Kontaminasi (Tahun)
Diisi data hasil inspeksi kesehatan lingkungan sarana air minum setiap tahun, setidak-tidaknya tiga tahun terakhir.
Data hasil inspeksi kesehatan lingkungan kesehatan sarana air minum setiap tahun adalah hasil inspeksi kesehatan lingkungan
terakhir pada tahun tersebut.
7
b. Kartu Inspeksi Kesehatan Lingkungan Sarana Air Minum
1) Penggunaan
Kartu Inspeksi Kesehatan Lingkungan Sarana Air Minum ini merupakan kartu
inspeksi kesehatan lingkungan sarana air minum umum, sehingga untuk
masing-masing sarana air minum perlu disesuaikan, terutama pada jenis
paramater yang diperiksa.
2) Sumber Data
Sumber data Kartu Inspeksi Kesehatan Lingkungan Sarana Air Minum adalah
hasil pemeriksaan kesehatan lingkungan sarana air minum
Jenis data dan definisi operasional pada Kartu Inspeksi Kesehatan Lingkungan
Sarana Air Minum tercantum dalam Tabel 2.2.2. Kartu Inspeksi Kesehatan
Lingkungan Sarana Air Minum
Contoh instrumen Kartu Inspeksi Kesehatan Lingkungan Sarana Air Minum dan
Cara Pengisiannya tercantum pada Instrumen 2.2.2. Kartu Inspeksi Kesehatan
Lingkungan Sarana Air Minum.
8
Tabel 2.2.2.
Jenis Data dan Definisi operasional Kartu Inspeksi Kesehatan Lingkungan Sarana Air Minum
No. Jenis Data Definisi Operasional
Jenis Sarana Sesuai dengan Register Pendafataran Sarana Air Minum
Sarana Air Minum yang menjadi program pembinaan dan
pengawasan sesuai Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor. MK
736/MENKES/PER/VI/2010, tentang Tatalaksana Pengawasan
Kualitas Air Minum :
1. Sarana air minum PAM (PAM)
2. Sarana air minum non PAM (Komunal) (KAM)
3. Sumur Gali Terbuka (SGT)
4. Penampungan air hujan (PAH)
5. Perlindungan mata air (PMA)
6. Sumur bor dengan pompa (SBP)
7. Terminal air (TEA)
8. Mobil tangki air (MTA)
9. Lain sarana air minum (LSA)
Bisa ditetapkan oleh daerah, yaitu dimulai dari angka 7/8/9/
atau huruf L, diikuti 2 angka (1-9) atau 2 huruf sesuai
penetapan masing-masing Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota)
*) Sarana Air Minum yang menjadi program pembinaan dan
pengawasan sesuai Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor. MK
736/MENKES/PER/VI/2010, tentang Tatalaksana Pengawasan
Kualitas Air Minum
1. Puskesmas Puskesmas yang melaksanakan kegiatan Inspeksi Kesehatan
Lingkungan (IKL)
2. Kode Kode Puskesmas
3. Tahun Tahun kegiatan IKL dilaksanakan
4. Pemilik Sarana Pemilik tanah dimana sarana air minum berada.
Apabila sarana air minum adalah tanah milik pribadi, tuliskan
nama pemilik dan nomor kartu keluarga nya
Apabila sarana air minum milik umum, tuliskan milik
Desa/Kelurahan, NKK tidk perlu diisi
5. Nomor Kartu Keluarga Sesuai dengan Nomor Kartu Keluarga pemilik sarana,
dikosongkan apabila milik umum
6. Lokasi Sarana/Desa Alamat sarana, dan nama desa sarana air minum berada
7. Kode Sarana Sesuai dengan kiode sarana pada Register Data Dasar Sarana Air
Minum
AXX-BBB-KKDD-RWRT-UU
A-kode sarana air minum
XX – 2 digit terakhir tahun pendataan
BBB-kode setiap jenis sarana air minum
KK-kode kab/kota, DD-kode desa,
RWRT-kode RW dan RT,
UU- nomor urut sarana di RT tertentu perjenis sarana
9
Tabel 2.2.2.
Jenis Data dan Definisi operasional Kartu Inspeksi Kesehatan Lingkungan Sarana Air Minum
No. Jenis Data Definisi Operasional
Penelusuran keberadaan sarana air minum adalah berdasarkan
kode sarana air minum dan nama pemilik/nama kepala keluarga
rumah terdekat dengan sarana
8. Inspeksi Kualitas Fisik Inspeksi kesehatan lingkungan (IKL) terhadap kualitas fisik air dan
sarana air minum
Parameter adalah obyek IKL , terdiri atas obyek data kualitas fisik
air, dan data khusus penilaian risiko sarana
Tanggal Inspeksi adalah tanggal/bulan/tahun dilakukan IKL
Hasil Inspeksi (Ya/Tidak) merupakan hasil ispeksi, Y=memiliki
kondisi berisiko tinggi kesehatan, T=tidak memiliki kondisi
berisiko kesehatan
9. Data Kualitas Fisik Air IKL kualitas fisik : kekeruhan, bau, rasa dan warna air.
Metode IKL data kualitas fisik air dapat dilakukan dengan cara
pengamatan atau pengujian
10. Data Khusus Penilaian Risiko Jenis parameter penilaian risiko masing-masing sarana air
minum, sesuai peraturan perundangan yang ada tentang
pengawasan kualitas sarana air minum , antara lain Peraturan
Menteri Kesehatan RI Nomor. MK 736/MENKES/PER/VI/2010,
tentang Tatalaksana Pengawasan Kualitas Air Minum
11 Total Skor Penjumlahan hasil penilaian parameter, baik yang berisiko (Y)
maupun yang tidak berisiko (T)
12. Pencegahan Risiko Merupakan tingginya kontribusi sarana air minum terhadap
Kontaminasi (%) kesehatan (pencegahan risiko kontaminasi), semakin tinggi
angkanya semakin besar kontribusi sarana air minum tersebut
terhadap pencegahan risiko kontaminasi
Pencegahan Risiko kontaminasi = % jumlah jawaban (Y) penilaian
risiko setiap parameter dibandingkan dengan semua jenis
parameter yang diperiksa (jumlah skor Y dan skor T)
13. Kesimpulan Klasifikasi Menentukan klasifikasi tingginya kontribusi sarana air minum
Pencegahan Risiko terhadap pencegahan risiko pencemaran : rendah, sedang,
Kontaminasi tinggi dan amat tinggi
14. Rekomendasi Saran kepada pemilik atau pengelola sarana air minum, atau
catatan rencana tindak lanjut yang akan dilakukan oleh
Puskesmas
15. Identitas Petugas IKL Nama atau kode nama dan paraf
10
Instrumen 2.2.2.
Kartu Inspeksi Kesehatan Lingkungan Sarana Air Minum
Jenis Sarana :
Puskesmas :
Kode : Tahun
Pemilik Sarana : NKK
Desa/RW/RT : Kode Sarana
11
Cara Pengisian
Pemilik Sarana Nama pemilik sarana sesuai Register Pendafataran Sarana Air Minum
Desa/RW/RT Desa/RW/RT lokasi sarana, sesuai Register Pendafataran Sarana Air Minum
Kode Sarana Kode sarana sesuai Register Data Dasar Sarana Air Minum
Data Khusus Daftar parameter yang menjadi sasaran inspeksi kesehatan lingkungan
Penilaian Risiko
Risiko Kontaminasi
Tanggal IKL yang sesuai dengan tanggal pelaksanaan inspeksi kesehatan lingkungan
12
c. Register Inspeksi Kesehatan Lingkungan Sarana Air Minum
1) Penggunaan
Pada pencatatan data pada Kartu Inspeksi Kesehatan Lingkungan Sarana Air
Minum dengan sarana komputer, maka pencatatan tersebut sekaligus sebagai
register Inspeksi Kesehatan Lingkungan Sarana Air Minum ini
2) Sumber Data
13
Tabel 2.2.3.
Jenis Data dan Definisi operasional
Register Inspeksi Kesehatan Lingkungan Sarana Air Minum
No. Jenis Data Definisi Operasional
1. Puskesmas Nama Puskesmas pelksana kegiatan
2. Kode Puskesmas Kode Puskesmas
3. Tahun Tahun pelaksanaan kegiatan
4. Jenis Sarana Jenis sarana air minum. Sesuai dengan Register Data Dasar
Sarana Air Minum
1. Sarana air minum PAM (PAM)
2. Sarana air minum non PAM (Komunal) (KAM)
3. Sumur Gali (SGL)
4. Penampungan air hujan (PAH)
5. Perlindungan mata air (PMA)
6. Sumur bor dengan pompa (SBP)
7. Terminal air (TEA)
8. Mobil tangki (MTA)
9. Lain sarana air minum (LSA)
5. Alamat : Desa/RW/RT/lokasi Desa, RW dan RT serta lokasi dimana sarana berada
6. Nama Pemilik/Rumah Nama pemilik tanah dimana sarana berada, atau nama kepala
terdekat keluarga dari rumah terdekat dengan sarana
7. Status Pemilik sarana : pribadi (P), kelompok (K) atau milik desa
(umum)
8. NKK Nomor kartu keluarga pemilik sarana (pribadi)
9. Kode Sarana Merupakan kode dari sarana dimaksud, sesuai dengan kode
sarana yang terdapat pada Register Pendafataran Sarana Air
Minum
AXX-BBB-KKDD-RWRT-UU
A-kode sarana air minum
XX – 2 digit terakhir tahun pendataan
BBB-kode setiap jenis sarana air minum
KK-kode kab/kota, DD-kode desa,
RWRT-kode RW dan RT,
UU- nomor urut sarana di RT tertentu perjenis sarana
10. % Nilai & Klasifikasi Setiap kegiatan inspeksi kesehatan lingkungan terhadap
pencegahan risiko sarana air minum dicatat tanggal kegiatan dan hasil kegiatan.
kontaminasi
a. % (prosentase) Presentasi jumlah pencegahan risiko kontaminasi terhadap
jumlah parameter yang diperiksa
b. Klasifikasi Klasifikasi hasil inspeksi kesehatan lingkungan berdasarkan
nilai pencegahan risiko kontaminasi, terdiri atas risiko rendah
(R),risiko sedang (S), tinggi (T) dan amat tinggi (AT)
c. Petugas pelaksana Nama/kode petugas yang melaksanakan kegiatan
14
Instrumen 2.2.3
REGISTER INSPEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN SARANA AIR MINUM
Puskesmas :
Kode : Tahun :
Cara Pengisian
Puskesmas Diidi nama puskesmas pelaksana kegiatan
Kode Diisi kode puskesmas yang sesuai
Tahun Diisi tahun dilaksanakan kegiatan
Kolom 1 : Cukup jelas
Kolom 2 : Diisi jenis sarana yang sesuai (kode)
Kolom 3 : Diisi nama desa, diikuti nomor RW dan RT serta lokasi
Kolom 4 : Diisi nama pemilik atau nama kepala keluarga pada rumah yang dekat dengan sarana, sesuai Register Data Dasar Sarana Air
Minum
15
Kolom 5 : Diisi Nomor Kartu keluaraga pemilik sarana, sesuai Register Data Dasar Sarana Air Minum
Kolom 6 : Diisi kode sarana sesuai dengan Register Data Dasar Sarana Air Minum
Kolom 7-18 : Kolom kosong, Diisi tanggal pelaksanaan kegiatan IKL
% diisi besarnya nilai risiko kontaminasi sesuai pencatatan pada kartu IKL Sarana Air Minum
K - diisi klasifikasi besarnya nilai risiko kontaminasi sesuai pencatatan pada kartu IKL Sarana Air Minum (R, S, T, AT)
Ptg (Petugas) - diisi dengan nama petugas yang melaksanakan IKL Sarana Air Minum
16
d. Register Inspeksi Kesehatan Lingkungan Sarana Air Minum Menurut Desa
1) Penggunaan
Data ini digunakan untuk mengetahui hasil kegiatan dan pengukuran kualitas
sarana air minum setiap bulan per desa
2) Sumber Data
17
Tabel 2.2.4.
Jenis Data dan Definisi operasional
Register Inspeksi Kesehatan Lingkungan Sarana Air Minum Menurut Desa
No. Jenis Data Definisi Operasional
1. Puskesmas Nama Puskesmas melaksanakan kegiatan
2. Kode Kode Puskesmas
3. Tahun Tahun kegiatan
4. Bulan Bulan kegiatan
5 Desa Nama desa atau kelurahan
6 Hasil Inspeksi Hasil inspeksi kesehatan lingkungan sesuai besar nilai risiko kontaminasi
kesehatan sarana sesuai jenis sarana, selama kegiatan biulan tertentu pada masing-
lingkungan sarana masing desa, sebagai berikut :
air minum Jumlah sarana diperiksa
menurut jenis Jumlah sarana dengan risiko rendah (R)
sarana Jumlah sarana dengan risiko kontaminasi sedang (S)
Jumlah sarana dengan risiko kontaminasi tinggi (T)
Jumlah sarana dengan risiko kontaminasi amat tinggi (AT)
18
Instrumen 2.2.4
REGISTER INSPEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN SARANA AIR MINUM MENURUT DESA dan JENIS SARANA
Puskesmas : Bulan :
Kode : Tahun :
HASIL INSPEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN SARANA AIR MINUM MENURUT JENIS SARANA
No Desa PERLINDUNGAN MATA AIR PENAMPUNGAN AIR HUJAN PERPIPAAN PDAM PERPIPAAN NON-PDAM
Jml R S T AT Jml R S T AT Jml R S T AT Jml R S T AT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Jumlah
Cara Pengisian
Kolom 1 : cukup Jelas
Kolom 2 : diisi dengan nama desa atau lokasi dilaksanakan inspeksi sanitasi sarana air minum
Kolom 3-47 : diisi dengan jumlah sarana air minum yang diperiksa, dan jumlah sarana air minum sesuai dengan tingkat pencegahan
risiko pencemaran masing-masing (Jumlah, R: Rendah, S: Sedang, T: Tinggi, AT: Amat Tinggi)
19
20
Instrumen 2.2.4 (lanjutan)
REGISTER INSPEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN SARANA AIR MINUM MENURUT DESA dan SARANA
Puskesmas : Bulan :
Kode : Tahun :
Jumlah
21
e. Kartu Inspeksi Kesehatan Lingkungan Rumah
1) Penggunaan
2) Sumber Data
Jenis data dan definisi operasional pada Kartu Inspeksi Kesehatan Lingkungan
Rumah tercantum dalam Tabel 2.2.5. Kartu Inspeksi Kesehatan Lingkungan
Rumah
22
Tabel 2.2.5.
Jenis Data dan Definisi Operasional Kartu Inspeksi Kesehatan Lingkungan Rumah
No. Jenis Data Definisi Operasional
1. Puskesmas Nama puskesmas pelaksana kegiatan
2. Kode Kode puskesmas
3. Pemilik Nama pemilik rumah
4. Desa/RW/RT Desa dimana rumah tersebut berada
5. NKK Nomor Kartu keluaraga pemilik rumah
6. Tahun Tahun dilaksanakan kegiatan inspeksi
kesehatan lingkungan rumah
7. Media :
a. Standar Baku Mutu Konsentrasi Tinggi Diperbolehkan, terdiri atas
nilai dan satuan nilai baku mutu
b. Tanggal dan Hasil Penilaian Risiko Tanggal inspeksi kesehatan lingkungan rumah
masing-masing parameter wajib dicatat, kemudian diikuti dengan hasil
penilaian setiap parameter (MS/TMS)
8 Penilaian Risiko semua parameter Perhitungan besarnya nilai risiko semua
parameter, baik MS maupun TMS
9 Kesimpulan risiko rumah Menentukan rumah MS atau TMS sesuai
kriteria yang ditentukan pada penilaian risiko
kesehatan lingkungan rumah
23
24
Puskesmas : Pemilik :
Kode : Desa/RW/RT :
NKK :
Tahun :
Tanggal dan Hasil
STANDAR BAKU MUTU
Penilaian Risiko *)
No. MEDIA LINGKUNGAN - PARAMETER
KTD SATUAN
MS TMS MS TMS
1 2 3 4 5 6 7 8
I AIR
1.1. Kuantitas dan persyaratan kesehatan
a. Tersedia air untuk keperluan ≥ 60 liter/org/hr
sehari-hari (minum, higiene dan
sanitasi) minimal 60 liter/org/hr
b. Sarana air tersebut berada di 0-500 /30 meter/menit
dalam lingkungan
rumah/berjarak paling jauh 500
meter
c. Sarana air tsb termasuk sarana air
terlindung (air kemasan dan air
isi ulang termasuk tidak
terlindung/unimproved)
d. Air tersedia sepanjang tahun
(misal kemarau tetap cukup)
e. Air tidak berasa (WAJIB)
f. Air tidak berbau (WAJIB)
g. Air jernih (Tidak keruh) (WAJIB)
1.2. Kualitas Fisik
a. Warna 15 TCU
b. Total zat padat terlarut 500 mg/l
c. Kekeruhan 5 NTU
d. Suhu Suhu udara ⁰C
±3
1.3. Kualitas Biologi
a. Total Koliform 0 jml/100 ml
sampel
b. E. Coli (WAJIB) 0 jml/100 ml
sampel
II UDARA
2.1. Kualitas Fisik
a. Suhu 18-30 ⁰C
25
Tanggal dan Hasil
STANDAR BAKU MUTU
Penilaian Risiko *)
No. MEDIA LINGKUNGAN - PARAMETER
KTD SATUAN
MS TMS MS TMS
1 2 3 4 5 6 7 8
b. Pencahayaan (WAJIB) Minimal 60 lux
c. Kelembaban (WAJIB) 40 – 60 %
d. Laju ventilasi (WAJIB) 0,15 – 0,25 m/detik
e. Kebisingan (WAJIB) < 85 dB (A)
2.2. Biologi
a. Angka kuman (WAJIB) < 700 CFU CFU/m3
III PANGAN
3.1. Makanan masak/siap saji
disimpan dalam tempat/wadah
tertutup
IV TANAH
4.1. Tidak ada genangan air di atas
permukaan tanah
4.2.Tidak ada tinja/kotoran manusia
V SARANA DAN BANGUNAN
5.1. Tersedia toilet (kamar mandi dan
jamban)
5.2. Toilet bersih, tidak ada genangan air
dan tidak bau (WAJIB)
5.3. Tersedia sabun mandi dan cuci
tangan
5.4. Dinding rumah tidak berjamur
5.5. Ada kamar tidur cukup untuk seluruh
anggota keluarga
VI. VEKTOR PENYAKIT
6.1. Tidak ada jentik nyamuk di dalam
rumah dan halaman (WAJIB)
PENILAIAN
Jumlah memenuhi syarat (Y) dan tidak
memenuhi syarat (T)
Jumlah memenuhi syarat (Y) dan tidak
memenuhi syarat (T) pada kriteria
parameter WAJIB
% Memenuhi syarat (%)
Jumlah (Y)
= --------------------- x 100 %
Jumlah (Y+T)
Kesimpulan penilaian MS/TMS
26
Tanggal dan Hasil
STANDAR BAKU MUTU
Penilaian Risiko *)
No. MEDIA LINGKUNGAN - PARAMETER
KTD SATUAN
MS TMS MS TMS
1 2 3 4 5 6 7 8
Nama Petugas
Cara Pengisian
Puskesmas Diisi Nama Puskesmas pelaksana kegiatan
Kode Diisi kode puskesmas
Nama Pemilik Diisi nama pemilik rumah (kepala keluarga)
NKK Diisi nomor kartu keluarga pemilik rumah
Desa/RW/RT Diisi alamat desa rumah, diikuti dengan RW dan RT
Tahun Diisi tahun kegiatan
Kolom 1 : Cukup jelas
Kolom 2 : Paramter inspeksi kesehatan lingkungan rumah
Kolom 3-4 : Standar baku mutu :
KTD=Kriteria Konsentrasi tinggi diperbolehkan
Satuan
Kolom 5-8 : Tanggal dan hasil penilaian risiko, isikan tanggal kegiatan inspeksi kemudian berilah
tanda centang pada setiap parameter yang dipilih
Penilaian
a. Hitung jumlah memenuhi syarat (MS) dan tidak memenuhi syarat (TMS) semua parameter
b. Hitung jumlah memenuhi syarat (MS) dan tidak memenuhi syarat (TMS) semua parameter
dengan kriteria WAJIB
c. Hitung % parameter memenuhi syarat
d. Buat kesimpulan penilaian semua parameter sebagai berikut :
Jumlah paramter tidak memenuhi syarat
dengan kriteria WAJIB, TMS=0 Rumah Memenuhi
% parameter memenuhi syarat, MS=70 % Syarat (MS)
atau lebih
Jumlah paramter tidak memenuhi syarat
Rumah Tidak
dengan kriteria WAJIB, TMS>0 dan atau
Memenuhi Syarat (TMS)
% parameter memenuhi syarat, MS<70 %
27
f. Register Inspeksi Kesehatan Lingkungan Rumah
1) Penggunaan
2) Sumber Data
Jenis data dan definisi operasional pada Register Inspeksi Kesehatan Lingkungan
Rumah tercantum dalam Tabel 2.2.6. Register Inspeksi Kesehatan Lingkungan
Rumah
28
Tabel 2.2.6.
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Inspeksi Kesehatan Lingkungan Rumah
No. Jenis Data Definisi Operasional
1. Puskesmas Nama Puskesmas pelaksana kegiatan
2. Kode Kode puskesmas
3. Tahun Tahun pelaksanaan kegiatan
4. Pemilik Nama pemilik (kepala rumah tangga)
5. NKK Nomor kartu keluarga sesuai dengan pemilik
6. Alamat Alamat rumah (jalan, RT, RW dan desa)
7. Tanggal kegiatan Setiap kegiatan dengan tanggal pelaksanaan terdokumentasi
dalam kartu dan register
8. % dan klasifikasi Penilaian Hasil penilaian parameter kesehatan lingkungan rumah.
Parameter Dibuat dalam 2 bentuk nilai, yaitu % parameter MS terhadap
total parameter yang diperiksa, dan klasifikasi rumah MS
(memenuhi syarat) dan rumah TMS (tidak memenuhi
syarat)
9 Petugas Nama petugas yang melaksanakan IKL wajib dicantumkan
29
Instrumen 2.2.6
REGISTER INSPEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN RUMAH (PETUGAS)
Puskesmas :
Kode : Tahun :
Cara Pengisian
Puskesmas Diisi Nama Puskesmas pelaksana kegiatan
Kode Diisi kode puskesmas
Tahun Tahun dilaksanakan kegiatan
Kolom 1 : Diisi nomor urut, muali dari nomor 1 setiap tahun
Kolom 2 : Diisi nama pemilik rumah (kepala keluarga)
Kolom 3 : Diisi nomor kartu keluarga pemilik rumah
Kolom 4-6 : Diisi alamat Desa, RW/RT dan lokasi
Kolom 7-17 : Diisi hasil inspeksi terhadap parameter
Kolom 7, 11 : Diisi hasil perhitungan % parameter MS terhadap total paramter IKL yang diperiksa
Kolom 8, 12 : Diisi kesimpulan penilaian IKL terhadap rumah TMS, sesuai pada kartu IKL
Kolom 9, 13 : Diisi kesimpulan penilaian IKL terhadap rumah MS, sesuai pad kartu IKL
Kolom 10, 14 : Diisi nama atau kode petugas
Kolom 15 : Diisi hasil perhitungan % parameter MS terhadap total paramter IKL yang diperiksa
terakhir pada tahun berjalan
Kolom 16 : Diisi kesimpulan penilaian IKL terhadap rumah TMS, sesuai pada kartu IKL yang
30
diperiksa terakhir pada tahun berjalan
Kolom 17 : Diisi kesimpulan penilaian IKL terhadap rumah MS, sesuai pada kartu IKL yang
diperiksa terakhir pada tahun berjalan
31
g. Register Inspeksi Kesehatan Lingkungan Rumah Menurut Desa
1) Penggunaan
Register IKL Rumah Menurut Desa berguna untuk menghitung atau rekapitulasi
pencapaian hasil kegiatan inspeksi kesehatan lingkungan rumah menurut desa
atau kelurahan. Data hasil inspeksi kesehatan lingkungan rumah menurut desa
juga berguna untuk mengetahui cakupan rumah yang dilakukan inspeksi
kesehatan lingkungan, termasuk jumlah rumah menurut klasifikasi penilaian
parameter (MS dan TMS)
2) Sumber Data
Sumber data Register IKL Rumah adalah Register Inspeksi Kesehatan lingkungan
Rumah
Jenis data dan definisi operasional pada Register Inspeksi Kesehatan Lingkungan
Rumah Menurut Desa tercantum dalam Tabel 2.2.7. Register Inspeksi Kesehatan
Lingkungan Rumah Menurut Desa
32
Tabel 2.2.7.
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Inspeksi Kesehatan Lingkungan Rumah Menurut Desa
No. Jenis Data Definisi Operasional
1. Puskesmas Nama Puskesmas pelaksana kegiatan
2. Kode Kode Puskesmas
3. Bulan Nulan kegiatan
4. Tahun Tahun kegiatan
5. Nama Desa Nama desa sesuai daftar desa pada wilayah Puskesmas
6. Jumlah Rumah Jumlah rumah per desa sesuai data rumah di kantor desa,
kecamatan atau pemda kab/kota
7. Jumlah Rumah Diperiksa Jumlah rumah diperiksa berdasarkan perhitungan rumah
diperiksa pada Register Inspeksi Kesehatan Lingkungan Rumah
8. Jumlah hasil inspeksi Jumlah rumah hasil inspeksi kesehatan lingkungan yang
(MS/TMS) memenuhi syarat (MS)
Jumlah rumah hasil inspeksi kesehatan lingkungan yang tidak
memenuhi syarat (TMS)
33
Instrumen 2.2.7
REGISTER INSPEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN RUMAH Menurut Desa
Puskesmas : Bulan :
Kode : Tahun :
34
1) Penggunaan
Register Data Dasar Tempat Tempat Umum (TTU) digunakan untuk mendata TTU
di wilayah kerja Puskesmas
Data dasar sarana tempat-tempat umum ini berguna untuk mengetahui jenis dan
jumlah sarana tempat-tempat umum yang menjadi sasaran program kesehatan di
lingkungan di Puskesmas.
Setiap akhir tahun, berdasarkan data sasaran TTU ini dapat dievaluasi jumlah TTU
yang dilakukan pengawasan, TTU yang dapat dibina, dan TTU yang telah
memenuhi syarat kesehatan.
2) Sumber Data
Sumber data Register Data Dasar TTU adalah hasil pendataan TTU di
masyarakat, atau berdasarkan data TTU yang tercatat pada kartu-kartu inspeksi
kesehatan lingkungan TTU
Jenis data dan definisi operasional pada Register Data Dasar Tempat-tempat
Umum tercantum dalam Tabel 2.2.8. Register Data Dasar TTU
35
Tabel 2.2.8
Jenis Data dan Definisi Operasional Register Data Dasar Tempat Tempat UMum
No. Jenis Data Definisi Operasional
1 Puskesmas Nama Puskesmas pelaksana kegiatan pendataan
2 Kode Kode puskesmas sesuai pengkodeaan yang ditetapkan
kementerian kesehatan
3 No Nomor urut pendataan. Dimulai angka 1 setiap tahun
4 Tanggal Daftar Tanggal dilakukan pendataan TTU di Puskesmas
Apabila dilakukan perbaikan pendataan, misal nama pemilik
berganti, maka tanggal pendataan diperbarui .
5 Jenis TTU Jenis TTU antara lain :
1) sarana pendidikan (sekolah dan pondok pesantren) (SP)
2) pasar rakyat/tradisional, (PS)
3) fasilitas pelayanan kesehatan primer, (FP)
4) tempat ibadah (TI),
5) hotel (HT)
6) terminal/stasiun (TM)
7) tempat rekreasi/hiburan/wisata (TR),
8) lembaga pemasyarakatan/rumah tahanan (LP).
6 Alamat : Desa/RW/RT dan Nama desa atau kelurahan dimana sarana berada, diikuti nama
lokasi RW dan RT dan lokasi
7 Nama TTU Nama TTU merupakan identitas TTU dengan jenis tertentu,
misalnya SD Negeri V
8 Nama Pemilik TTU bisa pemerinta/desa, perusahaan, kelompok atau
Pemilik/penanggungjawab perorangan
Jika milik pemerintah, disebutkan Desa/kelurahan
Jika milik perusahaan, disebutkan nama perusahaan
Jika milik kelompok, sebutkan nama kelompok
Jika milik perorangan, sebutkan nama pemilik
9 Status Status kepemilikan sarana sebagai milik pribadi, milik perusahaan
pemilik/penanggungjawab atau kelompok, atau milik umum. Milik umum ditetapkan sebagai
milik desa atau kelurahan
12 Telepon atau email Sarana komunikasi yang dapat digunaan dalam rangka
pembinaan, pengawasan atau pemberian informasi lainnya
13 Kode TTU Kode dari setiap sarana yang dapat digunakan dalam pengarsipan
data sarana dan penelusuran keberadaan sarana
Standar penulisan Kode TTU sebagai berikut :
UXX-BB-KKDDRWRT-UU
36
RWRT – kode nomor RW dan RT masing-masing 2 digit
UU – nomor urut dalam satu RT dan jenis sarana TTU
Klasifikasi penilaian Merupakan hasil inspeksi kesehatan lingkungan TTU setiap tahun
parameter sarana TTU setiap
tahun
37
Instrumen 2.2.8
REGISTER DATA DASAR TEMPAT TEMPAT UMUM
Puskesmas :
Kode :
Cara Pengisian
Puskesmas Diisi Nama Puskesmas pelaksana kegiatan
Kode Diisi Kode Puskesmas
Kolom 1 : Nomor urut, dimulai nomor 1 setiap tahun
Kolom 2 : Diisi tanggal pendataan sarana air minum
Kolom 3 : diisi dengan kode setiap jenis TTU
Jenis TTU antara lain :
1) sarana pendidikan (sekolah dan pondok pesantren) (SP)
2) pasar rakyat/tradisional, (PS)
3) fasilitas pelayanan kesehatan primer, (FP)
4) tempat ibadah (TI),
5) hotel (HT)
6) terminal/stasiun (TM)
7) tempat rekreasi/hiburan/wisata (TR),
8) lembaga pemasyarakatan/rumah tahanan (LP).
Kolom 5-7 : diisi dengan nama desa, RW dan RT, diikuti dengan lokasi. Misal diisi desa = pamulang, RW/RT =03/02 dan lokasi=Plaza Seroja
38
Kolom 8 : Diisi nama TTU, missal SD Negeri X
Kolom 9 : diisi nama pemilik, yaitu jika milik pemerintah, tuliskan Desa/Kelurahan, jika milik perusahaan tuliskan nama perusahaan, jika pemilik
kelompok sebutkan nama kelompok
Kolom 10 : diisi milik pribadi (P), milik pemerintah (U), milik perusahaan atau kelompok (S)
Kolom 11 : Diisi nomor izin usaha. Jika izin usaha tidak ada, maka kolom ini dikosongkan
Kolom 12 : Telepon/email pemilik atau nama perusahaan yang dapat dihubungi
Kolom 13 : Standar penulisan Kode TTU sebagai berikut :
UXX-BB-KKDDRWRT-UU
39
i. Kartu Inspeksi Kesehatan Lingkungan Tempat-Tempat Umum
1) Penggunaan
Kartu Inspeksi Kesehatan Lingkunagn TTU ini dibuat secara umum, dimana
parameter kesehatan lingkungan, bobot dan komponen penilaian akan disesuaikan
dengan standar baku parameter masing-masing TTU yang dapat diperoleh pada
pedoman terkait
TTU yang dilakukan inspeksi kesehatan lingkungan antara lain sarana pendidikan
(sekolah dan pondok pesantren), pasar rakyat/tradisional, fasilitas pelayanan
kesehatan primer, tempat ibadah, hotel, terminal/stasiun, tempat
rekreasi/hiburan/wisata, lembaga pemasyarakatan/rumah tahanan.
2) Sumber Data
Sumber data Kartu Inspeksi Kesehatan Lingkungan TTU adalah hasil kegiatan
inspeksi kesehatan lingkungan terhadap TTU
Jenis data dan definisi operasional pada Kartu Inspeksi Kesehatan Lingkungan
Tempat-Tempat Umum tercantum dalam Tabel 2.2.9. Kartu Inspeksi Kesehatan
Lingkungan Tempat-Tempat Umum
40
Tabel 2.2.9.
Jenis Data dan Definisi operasional
Kartu Inspeksi Kesehatan Lingkungan Tempat-Tempat Umum
No. Jenis Data Definisi Operasional
1. Nama Puskesmas Nama Puskesmas pelaksana kegiatan IKL
2. Kode Kode Puskesmas
3. Jenis TTU Jenis TTU sesuai Register Data Dasar TTU
Jenis TTU antara lain :
1) sarana pendidikan (sekolah dan pondok pesantren)
(SP)
2) pasar rakyat/tradisional, (PS)
3) fasilitas pelayanan kesehatan primer, (FP)
4) tempat ibadah (TI),
5) hotel (HT)
6) terminal/stasiun (TM)
7) tempat rekreasi/hiburan/wisata (TR),
8) lembaga pemasyarakatan/rumah tahanan (LP).
UXX-BB-KKDDRWRT-UU
41
Instrumen 2.2.9.
Kartu Inspeksi Kesehatan Lingkungan
Tempat Tempat Umum
Puskesmas Kode
Jenis TTU Nama TTU
Alamat (Desa, Kode TTU
RW/RT, lokasi) Pimpinan/
Penanggungjawab
No. Izin Usaha Jumlah Karyawan
dst
Subtotal 10
B. ... 1. ...(b1) ...
... 2. ...(b2) ...
dst
Subtotal 10
dst
42
Cara Pengisian
Puskesmas Diisi Nama Puskesmas pelaksana kegiatan
Kode Diisi kode puskesmas
Jenis TTU : Diisi nama Jenis TTU sesuai Register Data Dasar TTU, diikuti kode jenis TTU
sarana pendidikan (sekolah dan pondok pesantren) (SP)
pasar rakyat/tradisional, (PS)
fasilitas pelayanan kesehatan primer, (FP)
tempat ibadah (TI),
hotel (HT)
terminal/stasiun (TM)
tempat rekreasi/hiburan/wisata (TR),
lembaga pemasyarakatan/rumah tahanan (LP).
Nama TTU Diisi nama TTU
Alamat TTU Diisi desa, RW/RT dan lokasi TTU berada
Kode TTU Diisi kode TTU sesuai dengan Register Data Dasar TTU
UXX-BB-KKDDRWRT-UU
43
Komponen penilaian (1) Media air :
WAJIB (terpenuhi/tidak (a) Parameter biologi : e-coliform
terpenuhi) (b) Parameter fisik : bau, warna, kekeruhan, rasa
(2) Media udara :
(a) Pencahayaan : minimal 60 lux
(b) Kelembapan : 40-60 % Rh
(c) Laju ventilasi udara: 0,15-0,25 m/detik
(d) Kebisingan: tidak boleh dari 85 dB (A)
(e) Kuman di permukaan padat: kurang 700 CFU/m3
(3) Media sarana dan bangunan:
(a) Persyaratan kesehatan: toliet bersih, tidak ada genangan air dan tidak
bau
(4) Media vektor dan binatang pembawa penyakit :
(a) Tidak ada jentik nyamuk
Kesimpulan penilaian Memenuhi syarat (MS) :
parameter kesehatan a. Terpenuhi komponen WAJIB dan
TTU (MS/TMS) b. Nilai total adalah 70 % atau lebih
Tidak Memenuhi syarat (TMS) :
a. Tidak terpenuhi salah satu komponen WAJIB dan atau
b. Nilai total adalah kurang dari 70 %
44
j. Register Inspeksi Kesehatan Lingkungan Tempat-tempat Umum
1) Penggunaan
2) Sumber Data
Sumber data Register Inspeksi Kesehatan Lingkungan TTU adalah Kartu Inspeksi
Kesehatan Lingkungan TTU.
Jenis data dan definisi operasional pada Register Inspeksi Kesehatan Lingkungan
TTU tercantum dalam Tabel 2.2.10. Register Inspeksi Kesehatan Lingkungan TTU
45
Tabel 2.2.10.
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Inspeksi Kesehatan Lingkungan TTU
No. Jenis Data Definisi Operasional
1. Puskesmas Nama Puskesmas pelaksana kegiatan
2. Kode Kode puskesmas
3. Tahun Tahun pelaksanaan kegiatan
4. Jenis TTU Nama pemilik (kepala rumah tangga)
5. Nama TTU Nomor kartu keluarga sesuai dengan pemilik
6. Alamat Desa Alamat rumah (desa)
7. Tanggal kegiatan Setiap kegiatan dengan tanggal pelaksanaan terdokumentasi
dalam kartu dan register
8. % dan klasifikasi Penilaian Hasil penilaian parameter kesehatan lingkungan TTU. Dibuat
Parameter dalam 3 bentuk nilai, yaitu % penilaian komponen
parameter, klasifikasi MS dan TMS, serta memenuhi syarat
mendapat sertifikat (MSB)
9 Petugas Nama petugas yang melaksanakan IKL wajib dicantumkan
46
Instrumen 2.2.10.
REGISTER INSPEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN TEMPAT TEMPAT UMUM
Puskesmas :
Kode : Tahun :
Cara Pengisian
Puskesmas Diisi Nama Puskesmas pelaksana kegiatan
Kode Diisi kode puskesmas
Tahun Diisi tahun dilaksanakan kegiatan
Kolom 1 : Diisi nomor urut, mulai dari nomor 1 setiap tahun
Kolom 2 : Diisi jenis TTU
Kolom 3 : Diisi Nama TTU
Kolom 4 : Diisi alamat Desa
Kolom 5 : Diisi kode TTU yang sesuai
Kolom 6-19 : Diisi hasil perhitungan % Nilai dan klasifikasi penilaian komponen parameter , sesuai tanggal kegiatan
Kolom 6, 11 : Diisi % jumlah score parameter terpilih terhadap jumlah bobot
Kolom 7, 12 : Diisi tanda (Y) jika klasifikasi penilaian komponen parameter adalah TMS
Kolom 8, 13 : Diisi tanda (Y) jika klasifikasi penilaian komponen parameter adalah MS
Kolom 9, 14 : Diisi tanda (Y) jika TTU telah mendapat sertifikat
Kolom 10, 15 : Diisi nama atau kode petugas
Kolom 16 Diisi % jumlah score parameter terpilih terhadap jumlah bobot yang dilaksanakan pada kegiatan inspeksi kesehatan lingkungan terakhir
tahun berjalan
47
Kolom 17 Diisi tanda (Y) jika klasifikasi penilaian komponen parameter adalah TMS, yang dilaksanakan pada kegiatan inspeksi kesehatan lingkungan
terakhir tahun berjalan
Kolom 18 Diisi tanda (Y) jika klasifikasi penilaian komponen parameter adalah MS, yang dilaksanakan pada kegiatan inspeksi kesehatan lingkungan
terakhir tahun berjalan
Kolom 19 Diisi tanda (Y) jika TTU telah mendapat sertifikat, yang dilaksanakan pada kegiatan inspeksi kesehatan lingkungan terakhir tahun berjalan
48
k. Register Inspeksi Kesehatan Lingkungan Tempat-Tempat Umum Menurut
Jenis Sarana
1) Penggunaan
2) Sumber Data
49
Tabel 2.2.11.
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Inspeksi Kesehatan Lingkungan TTU Menurut Jenis Sarana
No. Jenis Data Definisi Operasional
1. Puskesmas Puskesmas pelaksana kegiatan
2. Kode Kode Puskesmas
3. Bulan Bulan/Tahun pelaksanaan kegiatan
4. Tahun
5. Jenis TTU Jenis TTU yang terdapat di wilayah
Puskesmas sesuai Register Pendafataran
TTU
6. Jumlah TTU Jumlah TTU yang terdaftar dalam Register
Data Dasar TTU
7. Jumlah TTU yang diperiksa Jumlah TTU yang dilakukan IKL selama bulan
kegiatan
8. Jumlah TTU yang diperiksa dg hasil MS Jumlah TTU yang dilakukan IKL selama bulan
kegiatan dg hasil MS
9. Jumlah TTU yang diperiksa dg hasil TMS Jumlah TTU yang dilakukan IKL selama bulan
kegiatan dg hasil TMS
10. Jumlah TTU yang diperiksa dg hasil MSB Jumlah TTU yang dilakukan IKL selama
bulan kegiatan dg hasil MSB
50
Instrumen 2.2.11
REGISTER INSPEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN TEMPAT TEMPAT UMUM
MENURUT JENIS SARANA
Puskesmas : Bulan :
Kode : Tahun :
Cara Pengisian
Puskesmas Diisi Nama Puskesmas pelaksana kegiatan
Kode Diisi kode puskesmas
Tahun/Bulan Tahun/Bulan dilaksanakan kegiatan
Kolom 1 : Diisi nomor urut, mulai dari nomor 1 setiap bulan
Kolom 2 : Diisi jenis TTU
Kolom 3 : Diisi Jumlah TTU (berdasarkan Register Pendafataran TTU)
Kolom 4 : Diisi Jumlah TTU yang dilakukan IKL (Register IKL TTU)
Kolom 5 : Diisi jumlah TTU dilakukan IKL bulan ini dengan hasil Tidak Memenuhi Syarat
(TMS) (Register IKL TTU)
Kolom 6 : Diisi jumlah TTU dilakukan IKL bulan ini dengan hasil Memenuhi Syarat (MS)
(Register IKL TTU)
Kolom 7 : Diisi jumlah TTU yang memiliki Sertifikat Laik Sehat bulan ini dengan (Register
IKL TTU)
51
l. Register Data Dasar Tempat Pengelolaan Makanan
1) Penggunaan
Setiap akhir tahun, berdasarkan data sasaran TPM ini dapat dievaluasi jumlah
TPM yang dilakukan dibina (dilakukan inspeksi kesehatan lingkungan), dan
klasifikasi.
2) Sumber Data
Sumber data Register Data Dasar TPM adalah hasil Data Dasar TPM di
masyarakat,, atau berdasarkan data TPM yang tercatat pada kartu-kartu
inspeksi kesehatan lingkungan TPM
2
Keputusan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNomor 1098/MENKES/SK/VII/2003 TentangPersyaratan
Hygiene Sanitasi Rumah Makan Dan Restoran
3
Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNomor 1096/MENKES/PER/VI/2011, TentangHigiene
Sanitasi Jasaboga
4
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014 tentang Higiene Sanitasi Depot Air
Minum
5
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 942/MENKES/SK/VII/2003Tentang Pedoman
Persyaratan Hygiene Sanitasi Makanan Jajanan
6
Kepmenkes Nomor 1429/MENKES/SK/XII/, 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan
Lingkungan Sekolah. Kantin Sekolah menjadi bagian Inspeksi Kesehatan Lingkungan TTU Sekolah
52
Tabel 2.2.12.
Jenis Data dan Definisi Operasional Register Data Dasar Tempat Pengelolaan Makanan
No. Jenis Data Definisi Operasional
1 Puskesmas Nama Puskesmas pelaksana kegiatan pendataan
2 Kode Kode puskesmas sesuai pengkodeaan yang ditetapkan
kementerian kesehatan
3 No Nomor urut pendataan, dimulai angka 1 setiap tahun
4 Tanggal Daftar Tanggal dilakukan pendataan TPM di Puskesmas
Apabila dilakukan perbaikan pendataan, misal nama pemilik
berganti, maka tanggal pendataan diperbarui .
5 Jenis TPM Jenis PTM
1) Jasaboga (JB)
2) Rumah makan/restoran (RM)
3) Depot Air Minum (DM)
4) Kantin (KA),
5) Makanan Jajanan (MJ)
6) Sentra Makanan Jajanan (SJ)
7) Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP) (IR),
8) Lain sarana tempat pengelolaan makanan (LM). Bisa
ditetapkan oleh daerah, yaitu dimulai dari angka
7/8/9/ atau huruf M, diikuti 2 angka (1-9) atau 2 huruf
sesuai penetapan masing-masing Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota)
53
Instrumen 2.2.12
REGISTER DATA DASAR TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN
Puskesmas :
Kode :
Cara Pengisian
Sebaiknya setiap sarana TPM membuat daftar sendiri-sendiri
Puskesmas Diisi Nama Puskesmas pelaksana kegiatan
Kode Diisi Kode Puskesmas
Kolom 1 : Nomor urut, dimulai nomor 1 setiap tahun
Kolom 2 : Diisi tanggal pendafataran tempat pengelolaan makanan
Kolom 3 : diisi dengan kode setiap jenis TPM *), sebagai berikut :
1) Jasaboga (01/JB)
2) Rumah makan/restoran (02/RM)
3) Depot Air Minum (03/DM)
4) Kantin (04/KA),
5) Makanan Jajanan (05/MJ)
6) Sentra Makanan Jajanan (06/SJ)
7) IRTP (07/IR),
54
8) Lain sarana tempat pengelolaan makanan (70/LM)
Bisa ditetapkan oleh daerah, yaitu dimulai dari angka 7/8/9/ atau huruf M, diikuti 2 angka (1-9) atau 2 huruf sesuai penetapan
masing-masing Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota)
Kolom 4-6 : diisi dengan nama desa, RW dan RT, misal diisi desa : “pamulang, RW/RT:03/02” dan lokasi spesifik dari TPM: SD Negeri X
Kolom 7 : Diisi nama TPM, misal Kantin Sehat
Kolom 8 : diisi nama pemilik/penanggunjawab yaitu jika milik pemerintah, tuliskan Desa/Kelurahan, jika milik perusahaan atau kumpulan tuliskan
nama perusahaan atau nama kelompok, jika milik perorangan tuliskan nama pemilik
Kolom 9 : diisi milik pribadi (P), milik pemerintah (U), milik perusahaan (S)
Kolom 10 : Diisi jika ada (Y), jika tidak ada atau masih dalam proses (T)
Kolom 11 : Telepon/email pemilik atau nama perusahaan yang dapat dihubungi
Kolom 12 : MTT-BB-KKDD-RWRT-UU
M-kode identitas TPM
TT-2 digit terakhir tahun pendataan
BB-kode setiap jenis sarana TPM
KK-kode kab/kota, DD-kode desa,
RWRT-kode RW dan RT,
UU- nomor urut sarana di RT tertentu pada jenis sarana tertentu
Penelusuran keberadaan sarana TPM adalah berdasarkan kode sarana TPM dan nama TPM
Kolom 13-16 Klasifikasi (Tahun). Kolom ini dapat ditambahkan untuk beberapa tahun pendataan
Diisi Tahun kegiatan dan hasil klasifikasi TPM selama beberapa tahun terakhir, paling sedikit dibuat 3 tahun terakhir
Klasifikasi TPM terdiri atas 0 = belum/tidak diperiksa, TMS = tidak memenuhi syarat, MS=memenuhi syarat, S=telah mendapat sertifikat
TPM laik sehat dari Dinas Kesehatan Kab/Kota
Data hasil IKL TPM tahun ini dicatat pada Register ini selambat-lambatnya akhir bulan Maret tahun depan, setelah bulan tersebut, data
hasil IKL tidak diperbaiki.
55
m. Kartu Inspeksi Kesehatan Lingkungan Tempat Pengelolaan Makanan
1) Penggunaan
Kartu Inspeksi Kesehatan Lingkungan TPM ini dibuat secara umum, dimana
parameter kesehatan lingkungan, bobot dan komponen penilaian akan disesuaikan
dengan standar baku parameter masing-masing TPM yang dapat diperoleh pada
pedoman terkait
TPM yang dilakukan inspeksi kesehatan lingkungan antara lain jasaboga, rumah
makan/restoran, depot air minum, kantin, makanan jajanan, sentra makanan jajanan,
dan IRTP.
2) Sumber Data
Sumber data Kartu Inspeksi Kesehatan Lingkungan TPM adalah hasil kegiatan
inspeksi kesehatan lingkungan terhadap TPM
Jenis data dan definisi operasional pada Kartu Inspeksi Kesehatan Lingkungan TPM
tercantum dalam Tabel 2.2.13. Kartu Inspeksi Kesehatan Lingkungan Tempat
Pengelolaan Makanan
56
Tabel 2.2.13.
Jenis Data dan Definisi operasional
Kartu Inspeksi Kesehatan Lingkungan Tempat Pengelolaan Makanan
No. Jenis Data Definisi Operasional
1. Nama Puskesmas Nama Puskesams pelaksana kegiatan IKL
2. Kode Kode Puskesmas
3. Jenis TPM/kode Jenis TPM. Lihat kode pada Kartu pendafataran sarana TPM
4 Nama TPM Nama TPM
5. Alamat Alamat lengkap sarana TPM
6. Kode TPM Kode sarana sesuai kode sarana pada Register Data Dasar
Sarana TPM
7 Izin Usaha Nomor izin usaha yang sah
8. Pimpinan Nama pemilik, pimpinan atau penanggungjawab sarana TPM
9. Parameter kesehatan Jenis parameter terhadap Tempat Pengelolaan Makanan yang
lingkungan berperan terhadap keamanan makanan. Parameter-parameter
ini yang akan dilakukan inspeksi
Jenis parameter berbeda satu TPM dengan TPM lain, data jenis
parameter tersebut sesuai dengan pedoman yang berlaku
untuk setiap jenis Tempat Pengelolaan Makanan
10. Bobot Merupakan besarnya nilai bobot dari setiap parameter.
Jenis parameter dan bobot parameter terhadap keamanan
makanan (mencegah kerusakan makanan) berbeda-beda untuk
setiap Tempat Pengelolaan Makanan. Nilai bobot setiap
parameter ditetapkan berdasarkan titik paling rawan (kritis)
parameter tersebut dalam menimbulkan kerusakan makanan,
semakin tinggi nilai bobot, semakin tingginya peran parameter
tersebut terhadap keamanan makanan
14. Sertifikat laik sehat Sertifikat yang diberikan oleh Dinas Kesehatan Kab/Kota
terhadap TPM yang telah memenuhi syarat dan lulus uji biologi
57
Tabel 2.2.13.
Jenis Data dan Definisi operasional
Kartu Inspeksi Kesehatan Lingkungan Tempat Pengelolaan Makanan
No. Jenis Data Definisi Operasional
14. Tanggal kegiatan IKL Tanggal saat dilaksanakan kegiatan inspeksi.
Tempat Penglolaan Makanan dapat dilakukan beberapa kali
pembinaan dan pengawasan melalui kegiatan inspeksi
kesehatan lingkungan dalam satu tahun, sehingga Tempat
Pengelolaan Makanan selalu memenuhi syarat keamanan
makanan yang ditetapkan
Klasifikasi Tempat Pengelolaan Makanan dalam tahun berjalan
adalah klasifikasi yang ditetapkan berdasarkan inspeksi
kesehatan lingkungan terakhir pada tahun tersebut.
58
Instrumen 2.2.13.
Kartu Inspeksi Kesehatan Lingkungan
Tempat Pengelolaan Makanan
Puskesmas Kode
Jenis TPM Nama TPM
Alamat (lokasi, Kode TPM
RW/RT, Desa)
Izin Usaha Pimpinan/
Penanggungjawab
Tanggal Pelaksanaan
Inspeksi Kesehatan Lingkungan dan
Parameter Nilai setiap parameter
No Bobot
Kesehatan Lingkungan Tgl: Tgl: Tgl: Thn
Cara Pengisian
Sesuai dengan pencatatan di Kartu
Puskesmas Diisi Nama Puskesmas pelaksana kegiatan
Kode Diisi kode puskesmas
Jenis TPM Diisi kode jenis sarana TPM sesuai di kartu
Jenis PTM
1) Jasaboga (JB)
2) Rumah makan/restoran (RM)
3) Depot Air Minum (DM)
4) Kantin (KA),
5) Makanan Jajanan (MJ)
6) Sentra Makanan Jajanan (SJ)
7) Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP) (IR),
Lain sarana tempat pengelolaan makanan (70/LSM). Bisa ditetapkan oleh daerah, yaitu
dimulai dari angka 7/8/9/ atau huruf M, diikuti 2 angka (1-9) atau 2 huruf sesuai
penetapan masing-masing Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota)
Nama TPM Diisi Nama TPM
Alamat Diisi nama desa, nama RW dan RT, serta identitas lokasi
Kode TPM Diisi kode TPM sesuai di Kartu
Penulisan kode mengikuti standar sebagai berikut :
Mxx-BB-DDRWRT-UU
59
Mxx-kode identitas kelompok sarana tempat pengelolaan makanan, diikuti 2 digit
terakhir tahun pendataan
BB-kode sarana TPM (lihat 5)
KKDDRWRT – KK (kode kab/kota), DD (kode desa), RW (kode RW), RT (kode
RT)
UU – nomor urut sarana ditempat tersebut sesuai jenis TPM
Izin Usaha : Diisi nomor izin usaha, jika tidak ada, kolom ini dikosongkan
Pimpinan/ Diisi pemilik, pimpinan atau penanggungjawab TPM
Penanggung
jawab
Kolom 1 : Diisi urut dari 1 setiap tahun
Kolom 2-3 : Berisi parameter kesehatan lingkungan dan bobot penilaian setiap parameter.
Kolom 4-7 : Diisi penilaian petugas pada setiap parameter kesehatan lingkungan dengan nilai
maksimal sebesar nilai bobot
Misal bobot nilai parameter sebesar 3, maka petugas dapat memberi nilai parameter ini
adalah 0, 1, 2, atau 3. 0=tidak ada nilai atau tidak bisa dinilai, 1=kondisi parameter paling
rendah berkontribusi terhadap keamanan makanan, 3=kondisi parameter paling tinggi
berkontribusi terhadap keamanan makanan
Jumlah Bobot : penjumlahan seluruh bobot
Jumlah Nilai : Penjumlahan seluruh nilai
Jumlah nilai
% Jumlah nilai
= ---------------------------- x 100 %
parameter
Jumlah bobot
Parameter Sesuai dengan masing-masing TPM
WAJIB
Kesimpulan Memenuhi syarat (MS) :
klasifikasi a. Terpenuhi parameter WAJIB dan
sarana TPM b. % Jumlah nilai parameter ≥ nilai standar (sesuai dengan masing-masing jenis
TPM)
Tidak Memenuhi syarat (TMS) :
a. Tidak terpenuhi salah satu parameter WAJIB dan atau
b. % Jumlah nilai parameter < nilai standar (sesuai dengan masing-masing jenis
TPM)
Mendapat Diisi (Y) jika telah mendapat sertifikat laik sehat dari Dinas Kesehatan Kab/Kota, dan
Sertifikat (S) dikosonglkan jika masih dalam proses
TPM yang telah memenuhi syarat dilakukan pengujian biologi dan usulan mendapat
sertifikat laik sehat dari Dinas Kesehatan Kab/Kota.
60
n. Register Inspeksi Kesehatan Lingkungan Tempat Pengelolaan Makanan
1) Penggunaan
2) Sumber Data
Sumber data Register Inspeksi Kesehatan Lingkungan TPM adalah Kartu Inspeksi
Kesehatan Lingkungan TPM.
Jenis data dan definisi operasional pada Register Inspeksi Kesehatan Lingkungan
TPM tercantum dalam Tabel 2.2.14. Register Inspeksi Kesehatan Lingkungan TPM
61
Tabel 2.2.14.
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Inspeksi Kesehatan Lingkungan TPM
No. Jenis Data Definisi Operasional
1. Puskesmas Nama Puskesmas pelaksana kegiatan
2. Kode Kode puskesmas
3. Tahun Tahun pelaksanaan kegiatan
4. Jenis TPM Jenis PTM, lihat pada Register Data Dasar TPM
5. Nama TPM Nama yang diberikan pada TPM tertentu, misal “RM
Sederhana”. Jika tidak bernama, diganti dengan nama
pemilik, pimpinan atau penanggungjawab
6. Alamat Desa Alamat dibagi 2 alamat : lokasi dan desa/kelurahan
Lokasi adalah tempat spesifik TPM yang dapat menunjukkan
lokasi tertentu, misal Kantin Sehat dengan lokasi SD Negeri
X, kelurahan Pamulang Timur, atau Restoran Manggis
dengan lokasi Blok G, Plaza Indah, kelurahan Lebakbulus
7. Kode TPM Sesuai dengan pengkodean TPM. Lihat pada Register Data
Dasar TPM
7. Tanggal kegiatan Setiap kegiatan dengan tanggal pelaksanaan terdokumentasi
dalam kartu dan register.
Setiap akhir tahun dibuat kesimpulan terkahir kondisi TPM
berdasarkan inspeksi kesehatan lingkungan TPM terakhir
8. % dan klasifikasi Penilaian Hasil penilaian parameter kesehatan lingkungan TPM.
Parameter Dibuat dalam 3 bentuk nilai, yaitu % penilaian komponen
parameter, klasifikasi MS dan TMS, serta mendapat sertifikat
tempat pengelolaan makanan (S)
9 Petugas Nama petugas yang melaksanakan IKL wajib dicantumkan
62
Instrumen 2.2.14
REGISTER INSPEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN
Puskesmas :
Kode : Tahun :
Cara Pengisian
Diisi sesuai dengan pencatatan pada Kartu Inspeksi Kesehatan Lingkungan TPM
Puskesmas Diisi Nama Puskesmas pelaksana kegiatan
Kode Diisi kode puskesmas
Tahun Tahun dilaksanakan kegiatan
Kolom 1 : Diisi nomor urut, mulai dari nomor 1 setiap tahun
Kolom 2 : Diisi jenis TPM (kode). Lihat pada Register Pendafataran TPM
Jasaboga (JB)
Rumah makan/restoran (RM)
Depot Air Minum (DM)
Kantin (KA),
Makanan Jajanan (MJ)
Sentra Makanan Jajanan (SJ)
IRTP (IR),
Lain sarana tempat pengelolaan makanan (LM) atau ditentukan oleh dinas kesehatan setempat
Kolom 3 : Diisi Nama TPM
63
Kolom 4-5 : Diisi alamat lokasi dan nama desa dimana TPM berada
Kolom 6 : Diisi kode TPM yang sesuai dengan Kartu
Mxx-BB-DDRWRT-UU
Mxx-kode identitas kelompok sarana tempat pengelolaan makanan, diikuti 2 digit terakhir tahun pendataan
BB-kode sarana TPM (lihat 5)
KKDDRWRT – KK (kode kab/kota), DD (kode desa), RW (kode RW), RT (kode RT)
UU – nomor urut sarana ditempat tersebut sesuai jenis TPM
Kolom 7-16 : Diisi hasil perhitungan % Jumlah Nilai dan klasifikasi PTM , sesuai tanggal kegiatan
Kolom ini bisa ditambah sesuai dengan kebutuhan banyaknya kegiatan dalam satu tahun.
Kolom 7, 12 : Diisi % jumlah nilai parameter
Kolom 8, 13 : Diisi tanda (Y) jika klasifikasi TPM adalah TMS
Kolom 9, 14 : Diisi tanda (Y) jika klasifikasi TPM adalah MS
Kolom 10, 15 : Diisi tanda (Y) jika TPM telah mendapat sertifikat
Kolom 11, 16 : Diisi nama atau kode petugas
Kolom 17-20 : Diisi pada akhir tahun dengan data hasil perhitungan % Jumlah Nilai dan klasifikasi PTM kegiatan inspeksi kesehatan lingkungan terakhir
tahun berjalan ini
Kolom 17 : Diisi % jumlah nilai parameter
Kolom 18 : Diisi tanda (Y) jika klasifikasi penilaian parameter adalah TMS
Kolom 19 : Diisi tanda (Y) jika klasifikasi penilaian parameter adalah MS
Kolom 20 : Diisi tanda (Y) jika TPM telah mendapat sertifikat
64
o. Register Inspeksi Kesehatan Lingkungan Tempat Pengelolaan Makanan Menurut
Jenis Sarana
1) Penggunaan
2) Sumber Data
Sumber data Register Inspeksi Kesehatan Lingkungan TPM Menurut Jenis Sarana
adalah Register Inspeksi Kesehatan Lingkungan TPM
Jenis data dan definisi operasional pada Register Inspeksi Kesehatan Lingkungan
TPM Menurut Jenis Sarana tercantum dalam Tabel 2.2.15. Register Inspeksi
Kesehatan Lingkungan TPM Menurut Jenis Sarana
65
Tabel 2.2.15.
Jenis Sarana, Definisi Operasional Pada
Register Inspeksi Kesehatan Lingkungan TPM Menurut Jenis Sarana
No. Jenis Data Definisi Operasional
1. Puskesmas Puskesmas pelaksana kegiatan
2. Kode Kode Puskesmas
3. Bulan Bulan/Tahun pelaksanaan kegiatan
4. Tahun
5. Jenis TPM Jenis TPM yang terdapat di wilayah
Puskesmas sesuai Register
Pendafataran TPM
6. Jumlah TPM Jumlah TPM yang terdaftar dalam
Register Data Dasar TPM
7. Jumlah TPM yang diperiksa bulan ini Jumlah TPM yang dilakukan IKL selama
bulan kegiatan
8. Jumlah TPM yang diperiksa dg hasil Jumlah TPM yang dilakukan IKL selama
klasifikasi MS bulan kegiatan dg hasil MS
9. Jumlah TPM yang diperiksa dg hasil Jumlah TPM yang dilakukan IKL selama
klasifikasi TMS bulan kegiatan dg hasil TMS
10. Jumlah TPM yang diperiksa dg hasil Jumlah TPM yang dilakukan IKL
klasifikasi S selama bulan kegiatan dg hasil
mendapat sertifikat laik sehat
66
Instrumen 2.2.15
REGISTER INSPEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN
MENURUT JENIS SARANA
Puskesmas : Bulan :
Kode : Tahun :
Cara Pengisian
Puskesmas Diisi Nama Puskesmas pelaksana kegiatan
Kode Diisi kode puskesmas
Tahun/Bulan Tahun/Bulan dilaksanakan kegiatan
Kolom 1 : Diisi nomor urut, mulai dari nomor 1 setiap bulan
Kolom 2 : Diisi jenis TPM
Kolom 3 : Diisi Jumlah TPM (berdasarkan Register Pendafataran TPM)
Kolom 4 : Diisi Jumlah TPM yang dilakukan IKL (Register IKL TPM)
Kolom 5 : Diisi jumlah TPM dilakukan IKL bulan ini dengan hasil TMS (Register IKL TPM)
Kolom 6 : Diisi jumlah TPM dilakukan IKL bulan ini dengan hasil MS (Register IKL TPM)
Kolom 7 : Diisi jumlah TPM yang telah mendapat Sertifikat Laik Sehat (S) (Register IKL TPM)
67
p. Register Desa Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
1) Penggunaan
Register Desa STBM digunakan untuk menghimpun hasil pembinaan dan penilaian
desa STBM selama beberapa tahun terakhir yan g telah tercatat dalam Register
Pembinaan dan Penilaian Desa STBM serta Register Veifikasi Desa STBM
Register Desa STBM dapat dimanfaatkan untuk bahan evaluasi dan perencanaan
pembinaan desa STBM, baik di Puskesmas, maupun di Dinas Kesehatan Kab/Kota,
Dinas Kesehatan Provinsi maupun Kementerian Kesehatan.
2) Sumber Data
Sumber data Register Desa STBM adalah Register Pembinaan dan Penilaian Desa
STBM dan Register Verifikasi Desa STBM tahun tertentu
Jenis data dan definisi operasional pada Register Desa STBM tercantum dalam
Tabel 2.2.16. Register Desa STBM
Contoh instrumen Register Desa STBM dan cara pengisiannya tercantum pada
Instrumen 2.2.16. Register Desa STBM
68
Tabel 2.2.16.
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Desa Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
No. Jenis Data Definisi Operasional
Puskesmas Nama Puskesmas pelaksana kegiatan
Kode kode puskesmas
Desa nama desa/kelurahan
Jumlah Dusun/RW jumlah dusun/RW dalam satu desa. Dusun atau RW adalah bagian dari desa
Jumlah Keluarga jumlah keluarga yang ada dalam satu dusun/RW
Jumlah Desa jumlah dusun yang memenuhi kriteria penilaian tahapan STBM
Menurut Klasifikasi
Desa STBM
Desa Belum STBM jumlah dusun dalam satu desa yang sama sekali belum menerapkan
tahapan STBM
Desa Melaksanakan jumlah dusun yang sudah mempunyai tim STBM dan rencana kerja STBM,
STBM awal tetapi belum mencapai status dusun yang bebas dari BAB sembarangan
Desa Stop BAB Jumlah dusun yang telah mendapatan verifikasi sebagai desa Stop BAB
Sembarangan Sembarangan (ODF) dari tim verifikator desa.
Desa Lengkap STBM Desa yang telah melaksanakan 5 Pilar STMB secara penuh
69
Instrumen 2.2.16.
Register Desa Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
Puskesmas : Bulan
Kode : Tahun
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Cara Pengisian
Puskesmas Diisi Nama Puskesmas pelaksana kegiatan
Kode Diisi kode puskesmas
Kolom 1 : Diisi nomor urut, mulai dari nomor 1 setiap tahun
Kolom 2 : Diisi nama desa/kelurahan
Kolom 3 : Diisi jumlah dusun/RW dalam satu desa. Dusun atau RW adalah bagian dari desa
Kolom 4 : Diisi jumlah keluarga yang ada dalam satu dusun/RW
Kolom 5-12 : Diisi jumlah dusun yang memenuhi kriteria penilaian tahapan STBM
Kolom 5 : Diisi jumlah dusun dalam satu desa yang sama sekali belum menerapkan tahapan STBM
Kolom 6 : Diisi jumlah dusun yang sudah mempunyai tim STBM dan rencana kerja STBM, tetapi belum mencapai status dusun yang bebas
dari BAB sembarangan
Kolom 7, 12 : Diisi
Kolom 8, 13 : Diisi tanda (Y) jika klasifikasi penilaian komponen parameter adalah MS
Kolom 9, 14 : Diisi tanda (Y) jika TTU telah mendapat sertifikat
Kolom 10, 15 : Diisi nama atau kode petugas
70
Kolom 16 Diisi % jumlah score parameter terpilih terhadap jumlah bobot yang dilaksanakan pada kegiatan inspeksi kesehatan lingkungan
terakhir tahun berjalan
Kolom 17 Diisi tanda (Y) jika klasifikasi penilaian komponen parameter adalah TMS, yang dilaksanakan pada kegiatan inspeksi kesehatan
lingkungan terakhir tahun berjalan
Kolom 18 Diisi tanda (Y) jika klasifikasi penilaian komponen parameter adalah MS, yang dilaksanakan pada kegiatan inspeksi kesehatan
lingkungan terakhir tahun berjalan
Kolom 19 Diisi tanda (Y) jika TTU telah mendapat sertifikat, yang dilaksanakan pada kegiatan inspeksi kesehatan lingkungan terakhir tahun
berjalan
71
q. Formulir Identifikasi Keluarga Melaksanakan Stop Buang Air Besar
Sembarangan (SBS)/ODF
1) Penggunaan
2) Sumber Data
72
Tabel 2.2.17.
73
Instrumen 2.2.17.
FORMULIR IDENTIFIKASI KELUARGA MELAKSANAKAN STOP BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN (SBS)/ODF
Puskesmas : Desa : Tahun/Bulan :
Kode : Dusun/RW : Jumlah KK :
74
KESIMPULAN
KRITERIA
PETUGAS/KADER
Tidak
A
d
Akses
a
a
n
T
Tinja Bayi/ a
i
Lan l
Alamat n
sia c
(RT/blo Lubang Jarak Kloset dib Setiap l
j
NO. NAMA KK NKK a ODF
k/ ua e JSSP Umum OD
jalan) tutup ng a
T
ke n
e
WC s
r
i
l
n
i
g
h
a
t
Y T Y T Y T Y T Y T Y T Y T
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 210 21 22
75
Cara Pengisian
Formul;ir ini digunakan untuk mengidentifikasi keluarga entang penerapan Stop Buang Air Besa
Sembarangan yang berada pada dusun tertentu
Puskesmas Diisi nama Puskesmas pelaksana kegiatan
Kode Kode Puskesmas
Desa Diisi nama desa dimana dusun dilakukan kegiatan
Dusun/RW Diisi nama Dusun atau RW dilaksanakan kegiatan
Tahun/Bulan Diisi tahun/Bulan mulai dilakukan kegiatan
Jumlah KK Diisi jumlah keluarga yang diperoleh dari kantor desa atau
kantor dusun
Kolom 1 Diisi nomor urut
Kolom 2 Diisi nama kepala keluarga dari keluarga yang didata
Kolom 3 Diisi NKK dari keluarga yang didata
Kolom 4 Diisi alamat lengkap keluarga yang didata
Kolom 5-6 Diisi hasil observasi lapangan terhadap lubang kloset (ada
sarana penutup centang (Y), atau tidak (T)
Kolom 7-8 Diisi hasil observasi lapangan terhadap jarak jamban terhadap
sumber air terdekat, >10 m maka centang (Y), 10 m atau kurang
(T)
Kolom 9-10 Diisi hasil observasi lapangan terhadap kloset, jika terbuat dari
bahan kuat, maka centang (Y), jia tida (T)
Kolom 11-12 Diisi hasil wawancara dengan respoden tentang cara
membuang tinja bayi/lansia (jika ada). Jika sehari-hari dibuang
di WC, maka centang (Y), jika tidak (T)
Kolom 13-14 Diisi hasil wawancara dengan responden tentang penggunaan
WC oleh anggota keluarga. Jika sehari-hari semua anggota
keluarga gunakan WC, maka centang (Y), jika ada yang tidak
menggunakan WC (T)
Kolom 15-16 Diisi hasil observasi lapangan tentang ada tidaknya tempat cuci
tangan dan dubur sehabis BAB di dalam rumah atau sekitar
rumah. Jika ada centang (Y), jika tidak (T)
Kolom 17-18 Diisi hasil observasi lapangan tentang adanya tinja di dalam
rumah, maupun di halaman, jika tidak ditemukan tinja centang
(Y), jika ditemukan tinja (T)
Kolom 19-22 Kesimpulan dari petugas atau kader setelah melakukan
pendataan. Diisi tanda centang pada jenis keluarga sesuai
kriteria pelaksanaan Stop Buang Air Besar Sembarangan
76
r. Formulir Identifikasi Keluarga Melaksanakan STBM
1) Penggunaan
2) Sumber Data
Jenis data dan definisi operasional pada Register Keluarga Melaksanakan STBM
tercantum dalam Tabel 2.2.18. Register Keluarga Melaksanakan STBM
77
Tabel 2.2.18.
17. Pengelolaan Makanan RT Aman Makanan terhindar dari cemaran dan kerusakan
makanan
18. 3R Responden bisa menjelaskan langkah-langkah 3R
yang dilaksanakan dalam keluarga
19. Pemilahan Sampah Organik- Terdapat tempat sampah terpisah untuk sampah
Anorganik organik dan sampah anorganik
20. Sampah dibuang ke TPS Responden menjelaskan tempat sampah dibuang
pada TPS yang dikelola dengan benar
21. SPAL terhubung IPAL dan Sistem pembuangan limbah rumah tangga
terpelihara terhubung dengan IPAL dan terlihat bersih tidak
tersumbat atau tergenang
22. SPAL terhubung Got dan Sistem pembuangan limbah rumah tangga
terpelihara terhubung dengan got dan terlihat bersih tidak
tersumbat atau tergenang
78
Instrumen 2.2.18
FORMULIR IDENTIFIKASI KELUARGA MELAKSANAKAN STBM
Puskesmas : Desa : Tahun/Bulan :
Kode : Dusun/RW : Jumlah KK :
79
NO NAMA KK NKK ALAMAT KRITERIA
80
Sampah SPAL SPAL
Pemilah d t
a i e
n b r
u h
S a u
a n
m g b
p u
Pengelolaa
a k n
n
h e g
M
a
Akses O T I
k
J r P P
Cara a
a g S A
C n
mSarana Pengetah Pengelol a L
T a 3R
b n
P n
a i d
S R
n k a
T
n
A
-
m
A t
a
n e
n
o r
r p
g e
a l
i
n h
i a
k r
a
Y T Y T Y T Y T Y T Y T Y T Y T Y T Y T Y T
81
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
82
Cara Pengisian
Kolom 1-4 : Cukup jelas
Kolom 5-6 : Akses ke jamban sehat
Lubang kloset memiliki tutup agar seranga tidak bisa menyentuh tinja
Jarak pembuangan tinja ke sumur gali > 10 m
Tempat jongkok (kloset) terbuat dari bahan yang kuat
Tinja bayi/ lansia dibuang ke dalam kloset
Setiap orang di dalam rumah menggunakan WC
Terdapat akses untuk anal cleansing (membersihkan dubur)
Kolom 7-8 :Sarana CTPS, yaitu adanya air bersih yang mengalir dan sabun
Kolom 9-10 : Pengetahuan CTPS, yaitu adanya pengetahuan waktu penting CTPS
Pengetahuan tentang 5 waktu cuci tangan; sebelum makan, sebelum mengolah dan
menghidangkan makanan, sebelum menyusui, sebelum memberi makan
bayi/balita, se
Kolom 11-12 : Cara CTPS, yaitu mampu memperagakan langkah CTPS yang benar
Kolom 13-14 : Pengelolaan air minum rumah tangga yang aman
Kolom 15-16 : Pengelolaan makanan rumah tangga yang aman
Kolom 17-18 : Melakukan 3R (Reduce, Reuse, Recycle)
Kolom 19-20 : Melakukan pemilahan sampah organik dan anorganik
Kolom 21-22 : Sampah dibuang ke Tempat Penampungan Sementara (TPS)
Kolom 23-24 : Ada saluran pembuangan air limbah yang terhubung ke IPAL (rumah
tangga/komunal) dan saluran pembuangan air limbah terpelihara sehingga tidak
menimbulkan genangan dan bau serta tidak menjadi pencemar lingkungan dan
tempat perindukan vektor
Kolom 25-26 : Ada saluran pembuangan air limbah yang terhubung ke saluran limbah
umum/got atau sumur resapan dengan jarak ≥ 10 meter dan saluran pembuangan air limbah
terpelihara sehingga tidak menimbulkan genangan dan bau serta tidak menjadi pencemar
lingkungan dan tempat perindukan vektor
83
s. Register Pembinaan dan Penilaian Desa STBM
STBM - Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (Community Based Total Sanitation), adalah
pendekatan untuk merubah perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan
masyarakat dengan metode pemicuan
(1) Minimal telah ada intervensi melalui pemicuan di salah satu dusun dalam
desa/kelurahan tersebut;
(2) Ada masyarakat yang bertanggung jawab untuk melanjutkan aksi intervensi STBM
seperti disebutkan pada poin pertama, baik individu (natural leader) ataupun bentuk
komite;
(3) Sebagai respon dari aksi intervensi STBM, masyarakat menyusun suatu rencana aksi
kegiatan dalam rangka mencapai komitmen-komitmen perubahan perilaku pilar-pilar
STBM, yang telah disepakati bersama (misal: mencapai status SBS)
Desa/Kelurahan ODF (Open Defecation Free) atau SBS (Stop Buang air besar
Sembarangan) adalah memenuhi indikator sebagai berikut :
(1) Semua masyarakat telah BAB hanya di jamban yang sehat dan membuang
tinja/kotoran bayi hanya ke jamban sehat (termasuk di sekolah)
(2) Tidak terlihat tinja manusia di lingkungan sekitar
(3) Ada penerapan sanksi, peraturan atau upaya lain oleh masyarakat untuk mencegah
kejadian BAB di sembarang tempat
(4) Ada mekanisme pemantauan umum yang dibuat masyarakat untuk mencapai 100 %
keluarga mempunyai jamban sehat
(5) Ada upaya atau strategi yang jelas untuk mencapai sanitasi total
Desa/kelurahan Sanitasi Total – desa yang telah mencapai 5 pilar STBM secara
berkelanjutan
1) Penggunaan
84
Register Bina Desa STBM digunakan untuk mencatat hasil kegiatan bina
desa/pemicuan. Data pada register ini digunakan untuk menentukan kinerja bina desa
STBM, terutama untuk mengetahui jumlah desa yang telah melaksanakan STBM, desa
ODF dan desa yang masih memerlukan bina desa.
2) Sumber Data
Sumberdata register bina desa STBM adalah hasil kegiatan bina desa STBM dan
identifikasi keluarga melaksanakan stop buang air besar sembarangan yang tercatat
pada Formulir Identifikasi Keluarga Melaksanakan Stop Buang Air Besar Sembarangan.
3) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen
Jenis data dan definisi operasional pada Register Bina Desa STBM tercantum dalam
Tabel 2.2.20. Register Bina Desa STBM
Contoh instrumen Register Bina Desa STBM dan cara pengisiannya tercantum pada
Instrumen 2.2.20. Register Bina Desa STBM
85
Tabel 2.2.20.
Jenis Data dan Definisi operasional Register Pembinaan dan Penilaian Desa STBM
86
Instrumen 2.2.20.
REGISTER BINA DESA SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (CLTS-STBM)
Puskesmas :
Kode :
87
Cara Pengisian
Kolom 1 No urut, dimulai dari angka 1
Kolom 2 Nama desa/kelurahan, tuliskan desa/kelurahan yang melaksanakan kegiatan bina desa
Kolom 3 Diisi tanggal dilaksanakannya bina desa (pemicuan). Dicatat setiap ada dusun/RW atau
kelompok masyarakat dilakukan pembinaan (pemicuan)
Kolom 4 Diisi jumlah Sekolah Dasar yang ada di Desa tersebut
Kolom 5 Diisi jumlah Dusun atau subdesa lainnya
Kolom 6 Diisi jumlah keluarga yang ada di desa
Kolom 7- Data desa sebelum dilakukan bina desa (baseline)
10
Kolom 7 Diisi jumlah keluarga yang sudah menggunakan jamban sehat permanen (JSP)
Kolom 8 Diisi jumlah keluarga yang sudah menggunakan jamban sehat semi permanen (JSSP)
Kolom 9 Diisi jumlah keluarga yang menggunakan jamban umum atau numpang ke jamban
tetangganya
Kolom 10 Diisi jumlah keluarga yang masih BAB tidak di jamban sehat
Kolom 11- Data desa setelah dilakukan bina desa (progress)
16
Kolom 11 Diisi jumlah keluarga yang sudah menggunakan jamban sehat permanen (JSP)
Kolom 12 Diisi jumlah keluarga yang sudah menggunakan jamban sehat semi permanen (JSSP)
Kolom 13 Diisi jumlah keluarga yang menggunakan jamban umum atau numpang ke jamban
tetangganya
Kolom 14 Diisi jumlah keluarga yang masih BAB tidak di jamban sehat
Kolom 15 Diisi jumlah kader atau anggota tim STBM yang aktif (team leader)
Kolom 16 Diisi (Y) jika telah terbentuk tim STBM dan tersusunnya Rencana Kerja Desa mencapai
5 pilar STBM
Kolom 17 Diisi nama petugas yang melaksanakan bina desa. Jika jumlah orangnya lebih dari satu,
tuliskan nama ketua timnya.
88
t. Register Verfikasi Desa STBM
1) Penggunaan
Register Verifikasi Desa STBM digunakan untuk mencatat hasil kegiatan verifikasi desa
STBM oleh tim verifikasi STBM
2) Sumber Data
Sumber data Register Verifikasi Desa STBM adalah hasil pelaksanaan verifikasi desa
STBM, dan atau laporan verifikasi desa STBM oleh tim verifikasi desa STBM
Jenis data dan definisi operasional pada Register Verfikasi Desa STBM tercantum dalam
Tabel 2.2.21. Register Verfikasi Desa STBM
Contoh instrumen Register Verfikasi Desa STBM dan cara pengisiannya tercantum
pada Instrumen 2.2.21. Register Verfikasi Desa STBM
89
Tabel 2.2.21.
90
Instrumen 2.2.21
Register Verifikasi Desa STBM
Puskesmas :
Kode : Tahun :
91
Cara Pengisian
Puskesmas Diisi Nama Puskesmas
Kode Diisi Kode Puskesmas
Tahun Diisi Tahun kegiatan
Kolom 1 : No urut
Kolom 2 : Tanggal pelaksanaan kegiatan
Kolom 3 : Diisi nama desa/kelurahan
Kolom 4 : Diisi jumlah keluarga/rumah yang ada di wilayah desa
Jumlah keluarga/rumah diperiksa (5-9)
Kolom 5 : Diisi Jumlah keluarga diperiksa
Kolom 6 : Diisi jumlah keluarga diperiksa dan rumahnya belum sehat
Kolom 7 : Diisi jumlah keluarga diperiksa dan rumahnya belum menggunakan
jamban sehat
Kolom 8 : Diisi jumlah keluarga diperiksa dan rumahnya belum terdapat air
bersih
Kolom 9 Diisi jumlah keluarga diperiksa dan rumahnya masih ditemukan
tinja manusia di luar jamban sehat
Kolom 10 Diisi jika ada tim (Y), dan tidak ada tim (T)
Kolom 11 : Diisi jika ada rencana kerja STBM (Y), jika tidak ada rencana kerja
STBM (T)
Kolom 12 Diisi jika ada kegiatan bina desa/pemicuan (Y)
Hasil Verifikasi (kolom 12-15)
Kolom 13 : Diisi dengan kesimpulan desa belum STBM
Kolom 14 : Diisi dengan kesimpulan desa STBM sebagian saja
Kolom 15 : Diisi dengan kesimpulan desa STBM dg Stop dari BAB
sembarangan
Kolom 16 Diisi dengan kesimpulan (v) desa telah STBM dengan menerapkan
5 pilar STBM
92
u. Kartu Konseling Kesehatan Lingkungan/Kartu Status Kesehatan Lingkungan
1) Penggunaan
2) Sumber Data
7
Direktorat Jenderal PPM &PL, Depkes RI. Pedoman Pelaksanaan Konseling kesehatan lingkungan Untuk
Puskesmas. Tahun 2000
93
Tabel 2.2.22.
94
Instrumen 2.2.22
KARTU KONSELING KESEHATAN LINGKUNGAN
Cara Pengisian
Nama Pasien/Klien Diisi nama klien
Umur Diisi ulang tahun terakhir klien
Nama KK Diisi nama kepala keluarga dari klien
Jenis Kelamin Diisi jenis kelamin klien (L/P)
Agama Diisi agama klien sesuai penjelasan klien
Pekerjaan Diisi pekerjaan pokok klien
Alamat Diisi alamat lengkap RT/blok/jalan
Golongan (sumber biaya) Diisi sumber biaya konseling : umum, JKN, dsb
Tanggal Diisi Tanggal pelaksanaan konseling
95
Identifikasi Masalah Diisi riwayat masalah yang dihadapi klien
(Anamnese dan
Pemeriksaan)
Topik atau Masalah Diisi kesimpulan petugas tentang diagnosis problem klien
(Diagnosis) sehingga memerlukan konseling
Tindakan dan Rekomendasi Diisi tindakan petugas atau trencana tindakan oleh klien terkait
tindak lanjut hasil konseling
Keterangan Sesuai kebutuhan
Nama Petugas Konseling Nama atau kode petugas.
96
v. Register Konseling Kesehatan Lingkungan (Klinik Sanitasi)
1) Penggunaan
2) Sumber Data
Jenis data dan definisi operasional pada Register Klinik Sanitasi tercantum
dalam Tabel 2.2.23. Register Konseling Kesehatan Lingkungan (Klinik
Sanitasi)
97
Tabel 2.2.23.
98
Instrumen 2.2.23
REGISTER KONSELING KESEHATAN LINGKUNGAN (KLINIK SANITASI)
Puskesmas :
Kode : Tahun :
NKK ALAMAT
NO. TANGGAL NAMA NIK UMUR L/P TOPIK PETUGAS
(Desa)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
CARA PENGISIAN
Kolom 1 : Diisi dengan nomor urut
Kolom 2 : Diisi dengan tanggal konseling
Kolom 3 : Diisi dengan Nomor Induk Kependudukan dan Nomor Kartu keluarga
Kolom 4/5 : Diisi dengan Nama individu yang mengikuti konseling di klinik sanitasi
Kolom 6 : Diisi dengan alamat pasien/klien
Kolom 7 : Diisi dengan umur pasien/klien
Kolom 8 : Diisi dengan jenis kelamin Pasien/klien
Kolom 9 : Diisi dengan topik bahasan
Kolom 10 : Diisi dengan uraian singkat hasil diskusi/pambahasan
Kolom 11 : Diisi dengan nama petugas
Kolom 12 : Diisi dengan lama konseling dalam ukuran menit
99