Anda di halaman 1dari 8

Material Safety Data Sheet (MSDS)

00.21 LANSIDA 16 comments

MSDS atau dalam bahasa kita dikenal dengan ‘Informasi Data Keamanan Bahan’
merupakan informasi mengenai cara pengendalian bahan kimia berbahaya (B3), bisa diartikan juga
lembar keselamatan bahan.
Informasi MSDS ini berisi tentang uraian umum bahan, sifat fisik dan kimiawi, cara penggunaan, penyimpanan
hingga pengelolaan bahan buangan.
Mengapa kita harus mengetahui dan menerapkan MSDS ?
Pada prinsipnya agar kita tetap terjaga kesehatan dan keselamatan pada waktu bekerja menggunakan bahan
kimia. Selain itu fungsi MSDS adalah agar :
1. Mengetahui potensi bahan kimia
2. Menerapkan teknologi pengendalian dalam melindungi pekerja
3. Mengembangkan rencana pengelolaan bahan kimia di tempat kerja
4. Merencanakan pelatihan pada pekerja yang langsung kontak dengan B3

Dalam dunia kerja, baik di laboratorium maupun lapangan, komponen bahan kimia berada di dalam :

 Bahan baku (starting material)


 Bahan produk utama
 Bahan produk samping
 Bahan untuk analisis
 Bahan buangan

Dengan demikian yang harus menggunakan dan menerapkan lembar MSDS antara lain:

1. Produsen bahan
2. Pihak pengangkut bahan
3. Penyimpan dan supplier bahan
4. Pengguna bahan (Industri, Laboratorium dan Institusi akademik)
5. Pengolah bahan buangan

Rincian isi MSDS antara lain :


1. Informasi umum
a. Tanggal pembuatan
b. Alamat produsen atau suplier
c. Nomor seri CAS (Chemical Abstract Serial Number)
d. Nama kimia
e. Nama perdagangan dan sinonim
f. Nama kimia lainnya
g. Rumus struktur dan rumus kimia
h. Tanda bahaya bahan kimia

2. Informasi komponen berbahaya


a. Batas paparan tiap komponen
b. Komposisi
c. Persen berat

3. Informasi data sifat fisika


a. Titik didih
b. Tekanan uap
c. Kerapatan uap
d. Titik beku atau titik leleh
e. Kerapatan cairan
f. Persen penguapan
g. Kelarutan
h. Penampakan fisik dan bau

4. Informasi tentang data kemudahan terbakar dan ledakan

a. Titik nyala
b. Batas kemampuan terbakar
c. Batas temperatur terendah yang menimbulkan ledakan
d. Batas temperatur tertinggi yang menimbulkan ledakan
e. Media /bahan kimia yang digunakan untuk pemadaman
f. Prosedur khusus untuk pemadaman

5. Informasi data reaktivitas


a. Stabilitas bahan
b. Pengaturan lokasi penempatan bahan
c. Produk dekomposisi yang berbahaya
d. Produk polimerisasi yang berbahaya

6. Informasi tentang bahaya kesehatan

a. Efek terkena paparan yang berlebihan


b. Prosedur pertolongan darurat dan pertolongan pertama akibat kecelakaan
c. Kontak pada mata
d. Kontak pada kulit
e. Terhirup pada pernafasan

7. Informasi prosedur pengumpulan, pengelolaan dan pengolahan limbah


a. Langkah-langkah yang harus diambil untuk pengumpulan limbah
b. Prosedur pengelolaan dan pengolahan limbah di lapangan
c. Prosedur pengelolaan dan pengolahan limbah di laboratorium
d. Metoda pemusnahan limbah bahan kimia
8. Informasi perlindungan bahan kimia
a. Perlindungan respiratory
b. Ventilasi
c. Sarung tangan pelindung
d. Pelindung mata
e. Peralatan pelindung lainnya
f. Pengawasan perlindungan

9. Informasi penanganan awal khusus


a. Penanganan khusus dalam penggunaan dan penyimpanan
b. Penanganan awal lainnya
10. Informasi Data transportasi
a. Nama dan jenis transportasi
b. Tanda kelas bahaya bahan
c. Tanda label
d. Tanda merk
e. Prosedur darurat akibat kecelakaan
f. Prosedur penanganan awal yang harus dilakukan selama tranportasi.

TEKNIK PENELUSURAN MSDS

Kita dapat mengetahui secara lengkap isi dari MSDS dari berbagai sumber. Adapun
mengenai teknik untuk menelusuri MSDS antara lain dari :
• Dari buku literatur K3 di Perpustakaan atau instansi terkait
• CDROM dari produsen bahan kimia
• Internet :
http://www.msdsonline.com/
http://www.state.nj.us/health/eoh/rtkweb/rtksfs.htm
http://www.ilpi.com/msds/
STRATEGI PENGELOLAAN MSDS
• Inventarisasi bahan-bahan kimia yang terkait pekerjaan
• Pengumpulan dan penelusuran dokumen MSDS
• Modifikasi MSDS
• Melaksanakan dan mematuhi rekomendasi dari MSDS

Yang sangat penting untuk diperhatikan adalah memperlakukan bahan kimia dalam
bekerja agar :
• Selalu merujuk MSDS (Material Safety Data Sheet)
• Preparasi bahan dengan benar
• Pengemasan dan penyimpanan bahan yang tepat
• Penggunaan pada takaran yang tepat
• Pengelolaan buangan bahan secara bijaksana

https://msdsmanagement.msdsonline.com/msdsonline-
search/?SearchTerm=GLYCERIN&SearchSuggestID=0&ReturnNarrowResults=true&NarrowFilters%5B
0%5D.Type=date&NarrowFilters%5B0%5D.ID=1&NarrowFilters%5B0%5D.Description=Less%20Than
%201%20Year&NarrowFilters%5B1%5D.Type=language&NarrowFilters%5B1%5D.ID=101&NarrowFilt
ers%5B1%5D.Description=English&PageSize=25&PageNumber=1&SortFieldID=0&SortHow=desc&Re
turnOnlyMostRecentVersions=false&ManualSearch=false

Pengertian dan Kegunaan Gliserin


Oleh: Dadan Ahmad | Diperbaharui: 1 July, 2016

Gliserin merupakan cairan bening yang sering digunakan dalam pembuatan obat-obatan,
makanan, sabun, dan lain sebagainya. Dan berikut adalah uraian yang lebih lanjut
berkenaan dengan gliserin semoga bisa memberikan manfaat bagi yang membacanya.

Gliserin adalah cairan kental yang tidak berwarna dan rasanya manis. Gliserin
memiliki titik didih tinggi dan membeku dalam bentuk pasta. Yang paling umum
digunakan gliserin adalah dalam sabun dan produk kecantikan lainnya seperti lotion,
atau bahkan digunakan untuk membuat dinamit (dalam bentuk nitrogliserin).

Advertisement
Cairan ini sangat populer dalam produk kecantikan karena merupakan humektan –
itu menyerap air dari lingkungan. Dengan demikian, gliserin dapat membantu untuk
menyegel kelembaban. Tidak hanya itu, gliserin digunakan dalam proses pembuatan
sabun. Banyak produsen sabun menggunakan ekstrak gliserin selama proses
pembuatan sabun untuk digunakan dalam produk yang lebih mahal. Dalam setiap
sabun, dapat ditambahkan untuk menghasilkan sabun yang bagus dengan
pelembab yang berkualitas, termasuk meningkatkan kualitas pembersihan sabun.

Gliserin dapat dilarutkan dengan mudah menjadi alkohol dan air tetapi tidak menjadi
minyak. Senyawa kimia murni disebut Gliserol, yang menunjukkan bahwa itu adalah
alkohol.

Advertisement

Gliserin mudah menyerap air dari udara sekitarnya, berarti gliserin bersifat
higroskopis. Jika ada gliserin dibiarkan di tempat terbuka, gliserin tersebut akan
menyerap air dari udara sekitarnya hingga cairan tersebut mengandung 20% air.
Jika gliserin ditempatkan di lidah akan membuat lidah kering karena dehidrasi.
Ketika produk kecantikan yang mengandung senyawa ini digunakan pada kulit
sebagai pelembab, maka gliserin dapat membantu menjaga kelembaban kulit
tersebut.

Bahan dasar pembuatan gliserin berubah dari waktu ke waktu. Pada tahun 1889,
misalnya, gliserin bisa didapatkan dari para pengrajin lilin. Pada saat itu, lilin yang
terbuat dari lemak hewan yang berfungsi sebagai bahan dasar pembuatan gliserin.
Proses ekstraksinya cukup rumit dan ada beberapa cara untuk melakukannya. Cara
termudah adalah dengan mencampur lemak dengan larutan alkali. Ketika dua
dicampur, sabun terbentuk dan gliserin kemudian terbentuk.

Kegunaan Gliserin (glycerine )


Makanan dan Minuman.
– Berfungsi sebagai humektan, pelarut dan pemanis, dapat membantu juga sebagai
pengawet makanan.

– Dapat dijadikan sebagai Pengemulsi makanan.

– Digunakan dalam pembuatan ester poligliserol masuk ke shortening dan margarin.

– Digunakan sebagai filler rendah lemak dalam produk makanan (yaitu, cookie), atau
Rokok

– Pelarut untuk rasa (seperti vanili) dan pewarna makanan.

– Humectant dan pelunakan dalam permen, kue dan penutup daging dan keju.

Kosmetik

– Mengatasi masalah kulit kering seperti eksim dan prosiasis

– Pembersih muka untuk mencegah dan mengurangi jerawat

– Untuk bibir, dapat mengobati masalah bibir kering dan pecah-pecah

– Memperlambat penuaan pada kulit dengan mengurangi garis-garis halus dan


kerutan pada wajah

– Pelembab wajah, dan lain-laiN

Polieter Poliol:

 Salah satu bahan baku utama untuk pembuatan poliol untuk busa fleksibel, dan pada
tingkat yang lebih rendah busa poliuretan kaku
 Digunakan dalam lapisan permukaan dan cat
 Digunakan sebagai pelembut dan plasticizer untuk memberikan fleksibilitas,
kelenturan dan ketangguhan
 Penggunaan penutup makanan termasuk daging, penutup kolagen (aplikasi medis)
dan nonmeat packagin
 Glycerine adalah inisiator yang bisa di tambahkan propilena oksida / etilena oksida.
 Alkid Resin dan Plastik
Kosmetik dan Obat-obatan.

 Pelembut dalam Sabun


 Pemanis di dalam Pasta gigi
 Campuran Obat batuk
 campuran Shampo

Lain – Lain

 Industri kertas sebagai zat pelembab, plasticizer dan pelumas


 Humektan untuk makanan hewan peliharaan untuk menjaga kelembaban dan
meningkatkan palatabilitas
 Digunakan dalam pelumas, ukuran dan pelunakan benang dan kain
 Aplikasi paten telah diajukan untuk pelunak deterjen dan surfaktan berdasarkan
gliserin (yaitu, alkil gliseril eter) bukan senyawa amonium kuaterner.

Anda mungkin juga menyukai