Isi Laporan
Isi Laporan
BAB I
PENDAHULUAN
yang sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan atau cidera saat
menangani bahan kimia yang berbahaya dan mengetahui sifat-sifat bahaya bahan
kimia yang digunakan serta alat pelindung diri hingga prosedur darurat bila terjadi
tumpahan, kebakaran, kebocoran, dan ledakan. Maka dari itu, semua informasi
menciptakan tempat lingkungan kerja yang aman, sehat, dan bebas dari
kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi
pekerjaan dan lingkungan kerjanya, baik secara fisik maupun psikis yang
meliputi, antara lain: metode bekerja, kondisi kerja, dan lingkungan kerja yang
2
dari seseorang.
dapat melakukan pekerjaan yang aman dan nyaman. Pekerjaan dikatakan aman
jika apapun yang dilakukan oleh pekeja tersebut, resiko yang mungkin muncul
dapat dihindari. Pekerjaan yang dikatakan nyaman jika para pekerja yang
Preparasi ini menjadi bagian yang sangat penting dalam suatu analisa, sehingga
harus dilakukan dengan baik dan benar agar memperoleh hasil analisa yang sesuai
dengan standar.
Preparasi sampel adalah proses persiapan suatu sampel agar layak untuk
mempersiapkan suatu zat atau bahan yang akan di analisis di laboratorium. Hal ini
disebabkan, dalam analisa terkadang terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi
sebelum sampel tersebut di uji. Contohnya seperti pada preparasi bahan baku
material harus bersih dan tidak terkontaminasi, kadar air harus sesuai dengan yang
ditentukan, kepadatan material harus sesuai dengan yang ditentukan, dan ukuran
3
sampel harus sekian mesh atau mikrometer. Jadi, sampel yang akan di analisa
harus memiliki kadar air, kepadatan material, dan ukuran material harus sesuai
dengan yang ditentukan sehingga hasil analisa menjadi akurat dan presisi.
pembuatan galon.
pengayakan.
botol 5 galon.
BAB II
LANDASAN TEORI
Packaging Using Blow Moulding and Extrusion. Per Oktober 2019 PT. Multi
daerah Bogor. Produk utama PT. Primadaya Plastisindo Cabang Lampung adalah
berbagai jenis botol 5 galon (galon air mineral), straw (sedotan), dan tisu galon.
2.1.1.1 Visi
2.1.1.2 Misi
5
internasional.
Peningkatan sumber daya manusia dan sistem secara terus menerus agar
Dukungan penuh dan komitmen yang tinggi dari managemen dan seluruh
kontrol. Di area MPC terdapat beberapa bagian proses yaitu seperti proses
mixing terdapat sebuah contoh sampel yang baik dan sesuai dengan ketentuan
yang telah di tetapkan, jadi, hasil dari proses tersebut material dilihat
menggunakan mata (visual) apakah sudah seperti contoh sampel yang telah
MSDS (Material Safety Data Sheet) adalah dokumen yang berisi informasi
cara agar terhindar dari kecelakaan kerja. Ini adalah titik awal yang penting untuk
pengembangan program kesehatan dan keselamatan yang lengkap. Hal ini juga
darurat semua hal yang berkaitan dengan bahaya material. MSDS berisi informasi
lebih banyak tentang materi dari label. MSDS disusun oleh pemasok atau
produsen material. Hal ini dimaksudkan untuk mengatakan apa bahaya dari
produk, bagaimana untuk menggunakan produk dengan aman, apa yang harus
telah menyediakan APD (Alat Pelindung Diri) untuk kesehatan dan keselamatan
para pekerja, seperti sepatu safety, penutup kepala, masker, sarung tangan, dan
penutup telinga. serta APAR (Alat Pemadam Api Ringan) apabila terjadi suatu
insiden yang tidak di inginkan dan P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan)
untuk upaya pertolongan dan perawatan jika terkena goresan pisau atau hal-hal
lainnya. Semua itu disediakan demi mencegah terjadinya resiko kecelakaan kerja.
Kadar air (Moisture Content) adalah perbandingan berat air terkandung dalam
material dengan berat kering material. Kegunaannya untuk menentukan air yang
terkandung dalam material yang dinyatakan dalam satuan persen. analisis kadar
air dalam proses pembuatan botol 5 galon dilakukan untuk menentukan kadar air
yang terdapat pada bahan baku. Nama alat yang di gunakan dalam analisis kadar
Bulk density merupakan berat suatu massa material per satuan volume tertentu.
kepadatan material. Makin padat suatu material maka semakin tinggi bulk density.
mengukur kepadatan material bahan baku. standar bulk density yang baik adalah
0,0 - 0,6 g/cm3 jika lebih dari 0,6 g/cm3 maka akan berpengaruh pada proses
Bahan baku adalah bahan yang digunakan dalam membuat sebuah produk di mana
bahan tersebut secara menyeluruh tampak pada produk jadinya (atau merupakan
bagian terbesar dari bentuk barang). bahan baku dalam proses pembuatan botol 5
dengan menggunakan panas. Plastik jenis ini banyak digunakan secara luas dalam
industri kimia saat ini. Plastik ini memiliki banyak keunggulan, yaitu tahan termal
dibandingkan dengan plastik jenis lain, tahan terhadap benturan, dan sangat
Untuk jenis plastik nomor 7 polikarbonat dapat ditemukan pada botol susu bayi,
gelas anak balita, botol minum polikarboat, dan kaleng kemasan makanan dan
pertimbuhan janin.
Polikarbonat disebut demikian karena plastik ini terdiri dari polimer dengan gugus
transisi gelas pada temperatur 150 oC sehingga polikarbonat akan menjadi lembek
secara bertahap di atas temperatur ini, dan mulai mencair pada temperatur 300 oC.
(CH3)2 -C- (C6H6)2 - (OH)2 + 2 NaOH (CH3)2 -C- (C6H6)2 -O2- + 2 Na+ + 2 H2O
melalui adisi karbonil dan menghasilkan ion Cl-. Reaksinya adalah sebagai
berikut:
(CH3)2 -C- (C6H6)2 -O2- + Cl – (C=O) -Cl (CH3)2 -C- (C6H6)2 - (O- (C=O) – Cl)
(O-) + Cl-
9
2.2.3.5 Masterbatch
Masterbatch merupakan salah satu bahan aditif yang berperan penting dalam
merupakan jenis pewarna plastik yang berbentuk padatan (granule), terdiri dari
campuran polimer lainnya) dan pigmen dengan dengan konsentrasi tinggi, selain
meningkatan sifat fisik polimer dan masterbatch, dan produk yang dihasilkan
memperoleh warna atau sifat dari masterbatch itu sendiri. Umumnya zat aditif
yang digunakan berfungsi sebagai anti blocking, anti statik, stabilitas terhadap
2.2.3.6 Regrind
Regrind adalah salah satu bahan baku pembuatan botol 5 galon yang digunakan di
PT. Primadaya Plastisindo. Regrind merupakan hasil giling dari galon-galon yang
telah lama digunakan, dimana galon-galon tersebut akan di daur ulang (recycle)
menjadi material yang lebih kecil dalam proses recycling yang menggunakan
mesin penggiling. Dari hasil giling tersebut, regrind ini masih memiliki
10
kandungan campuran seperti virgin (resin PC) dan pewarna dari masterbatch,
sehingga masih bisa digunakan sebagai bahan baku pembuatan botol 5 galon.
Adalah hasil dari proses penggilingan galon reject dan aval bottom galon
menggunakan mesin giling, Ada tiga macam mesin penggiling yaitu mesin
penggiling galon, mesin penggiling aval bottom galon, dan mesin penggiling
bekuan. di PT. Primadaya Plastisindo Cabang Lampung produk yang keluar dari
sudah lama dipakai dan harus didaur ulang kembali, sedangkan MG (Material
Gilingan) adalah hasil dari proses penggilingan galon reject/rusak dan aval
2.2.3.8 Crushing
kecil sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Peralatan penghancur zat padat
dibagi atas mesin pemecah (crusher), mesin giling (grinder), dan mesin giling
ultra halus (ultrafine grinder). mesin pemecah bertugas melakukan kerja berat
Dust Collector adalah salah satu mesin penghisap debu dan asap yang
menyebabkan polusi udara dari proses-proses industri. Pada proses industri seperti
lainnya yang menimbulkan debu dan asap dapat dihisap oleh mesin dust collector,
udara kotor tersebut kemudian difilter dan dipisahkan antara debu dan udara, debu
atau asap akan masuk ke tempat penampungan sedangkan udara dibuang keluar
pabrik sehingga pencmaran dapat diatasi. Mesin dust collector dapat diguanakan
untuk membersihkan udara dari banyak sumber debu dan asap, dengam
melakukan flowrate yang dibutuhkan untuk menghisap debu tersebut. Mesin dust
collector yang dapat menangani banyak sumber debu disebut mesin dust collector
central atau terpusat. Disamping itu tersedia juga mesin dust collector portable
Mixing adalah suatu proses pencampuran dua bahan atau lebih sehingga dapat
pengacakan dan distribusi dua atau lebih komponen yang mempunyai sifat yang
merata.
12
BAB III
METODOLOGI DAN PENELITIAN
Cabang Lampung berlokasi di Jl. Ir. Sutami Km. 8 No. 88 Campang Raya,
1. Wawancara
2. Observasi
Primadaya Plastisindo.
3. Eksperimen
13
4. Studi Pustaka
Alat :
1. Moisture Analyzer.
Bahan :
2. Masterbatch.
3. Material Gilingan(MG).
4. Regrind.
Alat :
1. Timbangan.
Bahan :
14
2. Masterbach.
3. Material Gilingan(MG).
4. Regrind.
Alat :
1. Mesin Crushing.
3. Blower.
4. Conveyor.
5. Mesin Ayak.
6. Timbangan.
7. Pallet.
8. Karung.
9. Tali Plastik.
10. Forklift.
11. Keranjang.
15. Masker.
Bahan :
15
1. Galon Reject.
2. Aval Bottom.
3. Bekuan Galon.
Alat :
1. Mesin Belah.
2. Keranjang.
3. Sarung tangan.
4. Masker.
Bahan :
Alat :
1. Mesin Kerok.
2. Keranjang.
3. Sarung tangan.
Bahan :
Alat :
1. Serabut/ busa.
2. Pelindung telinga.
Bahan :
1. Air.
2. Sabun.
3. Wadah baskom.
Proses Mixing(Pencampuran).
Alat :
1. Mesin Mixing.
2. Timbangan.
3. Karung.
4. Pisau.
5. Tali Plastik.
6. Magnet.
7. Pallet.
8. Hand Pallet.
9. Forklift.
10. Masker.
17
Bahan :
1. Virgin(resin PC).
2. Masterbatch.
3. Material Gilingan(MG).
4. Regrind.
1.1 M 1.2 M
u u
OK OK
Claim supplier Claim
OK
Proses
Proses Kerok
Proses Cuci
Crushing + ayak
OPRP 2
Penimbangan
18
Pengemasan Penyimpanan
Penimbangan
Masterbatch
Proses Mixing
Karung&Tali plastik
Penimbangan&Pengemasan
menggunakan keranjang.
4. Mencuci botol 5 galon reject dari kotoran tanah dan lumut agar tidak
terjadi kontaminasi.
9. Membuat laporan.
7. Menyusun hasil gilingan yang sudah di-packing di atas pallet dan memberi
identitas/label.
baku.
crushing.
7. Menyusun hasil giling yang sudah di-packing di atas pallet dan memberi
label/identitas.
baku.
3. Melakukan pemisahan dan hasil ayak antara yang bersih dan yang kotor.
label/identitas.
7. Membuat laporan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Berikut ini adalah hasil checklist dari proses preparasi bahan baku pembuatan
CHECKIST
MPC
HASIL HASIL
GILING AYAK
TANGGAL SHIFT JAM A B C A B C
05/11/2019 1 08.00 A A
09.00 A A
10.00 A A
11.00 A A
12.00 A A
13.00 A A
14.00 A A
2 15.00 A A
16.00 A A
17.00 A A
18.00 A A
19.00 A A
20.00 A A
21.00 A A
22.00 A A
3 23.00 A A
24.00 A A
24
01.00 A A
02.00 A A
03.00 A A
04.00 A A
05.00 A A
06.00 A A
CHECKLIST MOISTURE CONTENT
VIRGI REGRIN FLASHIN MASTERBAT
N D G CH
TANGG SHIF
A B C A B C A B C A B C
AL T
03/11/201 0.08 0.08 0.08
1
9 0 6 1 0.098
0.08 0.08
2 0.087
1 6 0.088
0.08 0.08
3 0.088 0.098
0 0
04/11/201 0.08 0.08 0.08
1 0.098
9 1 0 3
0.08 0.08 0.08
2 0.088
3 3 2
0.08 0.08 0.08
3 0.096
0 3 1
06/11/201 0.08 0.08 0.08 0.08
1
9 1 3 0 3
0.08 0.08 0.08
2 0.101
6 6 6
3 0.088 0.088 0.088 0.087
07/11/201 0.08 0.08
1 0.083
9 6 5 0.088
0.08
2 0.080 0.088
3 0.093
25
4.2 Pembahasan
dimana material produk seperti bahan baku dikontrol agar sesuai dengan standar
bahan baku yang telah ditetapkan. Crushing merupakan salah satu unit dalam
proses penggilingan dan pengayakan. Dari tabel checklist MPC diatas terdapat
sebuah parameter sebagai tolak ukur terhadap nilai atau kondisi yang lainnya.
Dalam tabel hasil giling MPC diatas, menyatakan bahwa hasil giling
sudah sesuai dengan standar yang telah ditentukan. yaitu memasuki parameter A.
jika hasil giling memasuki parameter A maka ukuran material yang telah digiling
sudah sesuai dengan standar dan siap untuk di produksi. Tindakan yang harus
dilakukan adalah monitoring normal untuk memastikan hasil giling tetap berada di
parameter A. Jika hasil giling memasuki parameter B maka ukuran matrial dari
gilingan masih banyak yang besar yang tidak sesuai dengan standar. Tindakan
saringan rusak atau pisau giling kurang tajam maka melaporkan ke bagian teknik
untuk perbaikan dan setelah itu melakukan monitoring normal untuk memastikan
kembali hasil giling berada di parameter A. Jika hasil giling memasuki parameter
C maka gilingan yang dihasilkan yaitu berupa material dengan ukuran yang besar-
besar dan sangat jauh dari standar yang telah ditetapkan. Hasil giling parameter C
besar-besar, menimbulkan rongga udara pada hopper dan kepadatan material tidak
merata pada hopper. Tindakan yang harus dilakukan adalah menghentikan mesin
Agar hasil giling tetap berada di parameter A atau sesuai dengan standar
maka operator akan melakukan monitoring. Masalah yang terdapat dalam proses
giling tidak tajam dan perlu dilakukan pergantian pisau giling. Maka dari itu PT.
giling sebanyak 2 kali sebulan agar hasil giling yang dihasilkan sesuai dengan
maka hasil ayak tersebut bersih dan tidak berdebu. Tindakan yang harus dilakukan
hasil ayak memasuki parameter B, maka hasil ayak tersebut bersih tetapi sedikit
ayak dan melakukan monitoring untuk memastikan hasil ayak berada di parameter
A. Sedangkan, hasil ayak memasuki parameter C maka hasil ayak tersebut sudah
pasti terjadi kontaminasi dan berdebu. Hal ini akan mempengaruhi kualitas atau
hasil dari proses produksi yang mengakibatkan munculnya black spot/white spot
pada galon. Produk tersebut akan di-reject dan akan diproses kembali di area
MPC. Jika hal ini terjadi, tindakan yang harus dilakukan adalah menghentikan
mesin ayak, mengganti saringan mesin ayak, dan mengecek blower mesin ayak.
Selain proses penggilingan dan pengayakan ada satu lagi proses dalam
preparasi bahan baku pembuatan botol 5 galon, yaitu mixing. Mixing juga
merupakan bagian dari MPC (material product control) yang sangat penting.
Sebelum melakukan proses mixing, operator akan menerima job sheet dari PPIC
kemudian memeriksa stok material terlebih dahulu lalu mengambil bahan baku
dari gudang penyimpanan, Setelah semua yang dibutuhkan sudah siap maka
melakukan mixing bahan sesuai dengan komposisi yang sudah ditentukan di job
28
sheet. Agar hasil mixing tercampur secara merata, durasi mixing harus sesuai
Agar semua bahan baku tercampur secara merata proses mixing harus
dipastikan tetap berada di parameter A yaitu selama 1-1,5 jam dan meletakkan
magnet di tempat awal masuknya bahan baku pada mesin mixing untuk
baku akan tercampur secara merata, dan terbebas dari logam-logam yang dapat
menyebabkan bahaya bagi manusia. Jika proses mixing dilakukan sesuai dengan
parameter A akan memberikan hasil yang baik untuk proses pembuatan botol 5
galon seperti warna produk yang dihasilkan sesuai dengan standar dan kualitas
droptest baik.
Jika proses mixing hanya dilakukan selama 30–55 menit bahkan dibawah
30 menit maka akan berdampak pada proses produksi nantinya. Hal ini akan
produk pembuatan botol 5 galon out standar serta akan mempengaruhi kualitas
kadar air yang baik dalam bahan baku pembuatan botol 5 galon adalah 0,00-
0,086% dengan angka toleransi 0,001. Jika kadar air tidak sesuai dengan standar
produk botol 5 galon, yang akan mengakibatkan produk reject. Kemudian, jika
29
semakin banyak kadar air yang terkandung dalam material, maka pemanasan
Kadar air yang masuk dalam parameter A adalah material yang sudah siap
untuk masuk tahap selanjutnya atau siap untuk di produksi. Jika kadar air masuk
di parameter B maka bahan baku akan tetap digunakan karena masih dalam batas
toleransi. Jika kadar air memasuki parameter C, maka bahan baku tersebut tidak
Bulk density termasuk salah satu preparasi sampling yang penting, bulk
pembuatan botol galon, material bahan baku galon seperti regrind, material
giligan (MG), dan hasil mixing akan diukur terlebih dahulu kepadatannya apakah
sudah sesuai dengan standar atau tidak. Standar yang di tetapkan pada bulk
density adalah 0-0.6 gr/cm3.. jika kepadatan material tidak sesuai dengan yang
menyebabkan udara masuk pada saat tahap proses pembuatan botol galon.
30
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Proses preparasi bahan baku pembuatan botol 5 galon seperti hasil giling
galon dan hasil ayak di PT. Primadaya Plastisindo Cabang Lampung telah
baku yang akan digunakan dalam proses pembuatan botol 5 galon telah
memenuhi standar kadar air yang telah ditetapkan yaitu 0.00 – 0.086.
meskipun masih ada beberapa kadar air dari bahan baku yang melebihi
standar. Namun, masih bisa di toleransi dan dapat digunakan dalam proses
selanjutnya.
3. Hasil analisia bulk density pada material bahan baku yang digunakan di
5.2 Saran
31
kecelakaan kerja.
2. Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan bersih demi menjaga dan
tugas.