KORTIKOSTEROID
LOKAL 2B
SEJARAH
• 1855 Addison
Melihat gejala klinik pasien dengan kerusakan kelenjar
hipofisis & cortex adrenal
• 1932 Cushing
Menemukan gejala hiperkortisisme akibat hipersekresi
kortikosteroid atau penggunaan kortikosteroid berlebihan
• 1926 Foster & Smith
Mengamati hipofisektomi pada hewan
atrofi korteks adrenal
dapat diatasi dengan pemberian ekstr hipofisis anterior
yang dibuktikan dengan pertambahan berat,
perubahan kimia & morfologi korteks adrenal
• 1949 Hench
Menunjukkan efek klinis kortison & ACTH pada artritis
rheumatoid
ACTH
(Adreno Corticotrophin Hormone)
• ACTH merupakan suatu rantai lurus polipeptida, yang pada
manusia terdiri dari 39 asam amino.
hipotalamus -
CRH
Hipofisis anterior -
ACTH
Korteks adrenal
kortisol
• Pada keadaan basal kecepatan sekresi ACTH diatur oleh mekanisme umpan balik
negatif hormon korteks adrenal (terutama kortisol) dalam darah.
• Pada defisiensi hormon korteks adrenal ini, misalnya pada pasien Addison, produksi
dan sekresi ACTH berlebihan. Pengaturan sekresi ACTH juga diperantarai oleh
corticotropin releasing hormone (CRH) yang diproduksi di median eminens
hipotalamus. CRH diteruskan ke hipofisis anterior melalui pembuluh darah portal
hipotalamo-hipofisis.
FARMAKOKINETIK
• ACTH tdk efektif bila diberikan per oral karena akan dirusak
oleh enzim proteolitik dlm saluran cerna. Pemberian iv,
ACTH cepat menghilang dr sirkulasi; pd manusia masa
paruhnya kira-kira 15 menit.
• Besarnya efek ACTH pd korteks adrenal tergantung dr cara
pemberiannya.
• Pemberian infus ACTH 20 unit terus menerus selama waktu
yg bervariasi dr 30 detik sampai 48 jam, menyebabkan
sekresi adrenokortikosteroid yg linier sesuai dg waktu infus.
• Bila ACTH diberikan secara iv cepat, sebagian besar hormon
ini tdk akan bekerja pd korteks adrenal.
SEDIAAN DAN POSOLOGI