Anda di halaman 1dari 18

Ns. Rastipiati, S.Kep., M.

Kep
• Cushing syndrome adalah penyakit akibat dari aktifitas korteks
adrenal yang meningkat dalam pemberian kortikosteroid/
ACTH. ( Suzzane C. Smeltzer dab Brenda G. Bare. 2001:
1327-1328).

• Cushing syndrome yaitu suatu kedaan yang diakibatkan oleh


efek metabolik gabungan dari tingginya kadar glukokortikoid
dalam darah yang menetap. Kadar yang tinggi ini dapat
terjadi secara spontan atau atau karena pemberian dosis
farmakologik senyawa-senyawa glukokortikoid.
1. Primariy cushing syndrome: terlampau banyaknya produksi cortison yang
disebabkan oleh adrenal adenoma atau carsinoma.

1. Secondary cushing syndrome: terlampau banyaknya produksi cortisol yang


disebabkan oleh adrenal hyperplasia karena banyaknya ACTH. Terlalu
banyak produksi ACTH dapat diakibatkan oleh:
- Pituitary mengeluarkan terlalu banyak ACTH karena gangguan pituitary dan
hipotalamus
- Peningkatan produksi ACTH yang berasal dari produksi hormon diluar
pituitary, seperti pada bronchogenic carsinoma, bronchial adenoma,
pancreatic carsinoma.

3. Latrogenic cushing syndrome: kadar kortisol yang sangat tinggi sebagai


akibat dari terapi glucorticoids yang berlangsung lama.
Faktor-faktor patosiologi yang dikaitkan dengan cortisol yang
berlebihan adalah pengaruh yang berlebihan dari glucorticoids.
1. Perubahan metabolisme protein: metabolisme protein yang
berlebihan akan mengaktifkan kurangnya massa otot-otot dengan
tanda:
• Atrophy otot2 terutama pada ekstremitas yang mengakibatkan
lengan dan kaki terlihat kurus; sulit berdiri dari posisi duduk , sulit
naik tangga, keletihan dan kecapean.
• Berkurangnya protein matriks dari tulang-tulang yang
mengakibatkan osteoporosis, fraktura coompresion pada tulang
belakang, fraktura pathological, nyeri tulang dan punggung
• Hilangnya collagen support yang mengakibatkan kulit menjadi tipis,
cepat menjadi memar, ecchimosis, striae kemerah-merahan pada
abdomen.
• Luka sulit sembuh
2. Perubahan metabolisme lemak
Perubahan metabolisme lemak mengakibatkan obesitas dan
distribusi jaringan-jaringan lemak tidak normal. Banyak lemak pada
muka mengakibatkan “moon face” daerah intracapular mengakibatkan
“buffalo hump”, pada messentrium “truncal obesity” atau berat badan
meningkat.

3. Perubahan metabolisme karbohidrat


Ada peningkatan hepatic gluconeogenesis dan
ketidakmampuan memakai insulin yang mengakibatkan postprandial
hyperglikemia dan diabetes mellitus. Klien yang dengan DM, gangguan
metabolisme karbohidrat akan meperberat tanda-tanda DM.
4. Perubahan pada respon imun dan respon terhadap inflamasi

- Berkurangnya lymphocyte terutama pada T-lymphocyte.


- Meningkatnya neutrophils.
- Terganggunya kegiatan antibody.
5. Gangguan metabolisme air dan mineral .
Kortisol mempunyai mineralcorticoid activity , maka jika
kelebihan maka akan mengakibatkan tanda-tanda dan gejala
peningkatan kegiatan mineralcorticoid, sekalipun aldesteron adalah
normal. Adapun tanda-tandanya sebagai berikut:
a. retensi airber dan sodium bisa mengakibatkan berat badan
meningkat dan edema.
b. Hipertensi sebagai akibat dari peningkatan volume cairan dan
peningkatan sensitivitas dari arteriole terhadap catecholamines
c. Meningkatnya ekskresi kalium dan klorida melalui urine yang
bisa mengakibatkan alkalosis.
d. Meningkatnya resorpsi kalsium dan tulang dan renal calculi
dari hyperculuria.
6. Perubahan emotional stability
- Cepat marah, cemas
- Depresi ringan, tingkat konsentrasi dan ingatan menurun yang bisa
berkembang menjadi depresi berat dan psychosis.

7. Perubahan hematological: eritrosit, hemoglobin, hematokrit bisa meningkat.

8. Kegiatan androgen meningkat:


- Hirtusism (banyak bulu tubuh pada area muka dan seluruh tubuh
- Rambut kepala rontok
- Acne
- Menstrual circle terganggu dari oligumenorrhea sampai ke amenorrhea.
- Perubahan libido
• Rambut kepala menjadi tipis
• Jerawat, pipi kemerahan
• Moon face
• Buffalo hump
• Bulu halus banyak pada muka dan seluruh tubuh
• Striae kemerah-merahan pada abdomen
• Lengan dan kaki kurus dengan atrophy otot-otot
• Kulit cepat memar, sulit dalam penyembuhan luka
• Diabetes mellitus
• Hipertensi
• Peningkatan kemih
• Kadar kortisol yang berlebihan plasma
• Plasma ACTH meningkat
• Penekanan deksametason tes, dengan pengukuran ekskresi kortisol
urin. Untuk memeriksa:
- Unsupressed tingkat kortisol dalam menyebabkan cushing syndrome
oleh tumor adrenal.
- Ditekan tingkat kortisol pada penyakit cushing disebabkan oleh tumor
hipofisis.
• CT scan dan dan ultrasonografi menemukan adanya tumor
• Pemeriksaan elektro kardiografi untuk menunjukkan adanya
hipertensi
• Pemeriksaan darah lengkap eosinofil menurun
PEMERIKSAAN LAB YANG DIPERIKSA HASIL
17 – hidroksikortikoid (17-OHCS) Naik
(plasma, urin).
Hormone/ metabolik
17 – ketosteroid (17-KS) Naik
(plasma, urin)

Eosinofil Turun
Sel darah
Neutrofil Naik
Darah Naik
Glukosa
urine postif
PEM. PENUNJANG HASIL
Foto rontgen tulang Osteoporosis terutama pada pelvis,
cranium, costa, vertebrata
- Pielografi Pembesaran adrenal ( karsinoma)
- Laminografi
Arteriografi Lokalisasi tumor adrenal
Scanning Tumor, hiperplasi
Ultrasonografi Tumor, hiperplasi
Foto rontgen kranium Tumor hipofisis
1. TERAPI
pengobatan sindrom cushing tergantung ACTH tidak
seragam, bergantung pada apakah sumber ACTH apakah
hipofisi atau ektopik. Beberapa pendekatan terapi digunakan
pada kasus dengan hipersekresi ACTH hipofisis. Jika dijumpai
tumor hipofisis sebaiknya diusahakan dengan sekresi tumor
tranfenoidal. Tetapi jika dijumpai hiperfungsi hipofisis namun
tumor tidak dapat ditemukan maka sebagai gantinya dapat
dilakukan radiasi kobalt pada kelenjar hipofise.
Kelebihan kortisol juga dapat ditanggulangi dengan
adrenalektomi total dan diikuti dengan pemberian kortisol dosis
kimia yang mampu menghambat atau merusak sel-sel korteks
adrenal yang mensekresi kortisol . Pengobatan sondrom ACTH
ektopik adalah dengan reseksi neoplasma yang mensekresi ACTH
atau adrenalektomi atau supresi kimia fungsi adrenal seperti
dianjurkan pada penderita sindrom cushing jenis tergantung ACTH
hipofisis. (Silvia A. Price: patofisologi. Hal: 1093).
2. TINDAKAN MEDIS
- Operasi pengangkatan tumor melalui hipokisektomi transfenoidalis,
biasanya penyebabnya adalah tumor hipofisis.
- Radiasi kelenjar hipofisis, untuk mengendalikan gejala
- Adrenalektomi biasanya untuk hipertrofi adrenal primer.
- Jika dilakukan adrenalektomi bilateral (keduanya diangkat) tetapi
pergantian dengan hormon-hormon kortex adrenal seumur hidup .
- Preparat penyekat enzim adrenal untuk mengurangi hiperadrenal
jika penyebabnya adalah tumor yang tidak dapat dihilangkan
secara tuntas.
- Therapi dengan pergantian temporer dengan hidrokortison selama
beberapa bulan sampai kelenjar adrenal mulai memperlihatkan
respon yang normal.
A. Pengkajian
1. Identitas klien
2. Keluhan utama: adanya memar pada kulit, mengeluh lemah,
terjadi kenaikan BB.
3. Riwayat penyakit sekarang: ada memar pada kulit
4. Riwayat penyakit dahulu: mengkaji aapakh pernah konsumsi
obat-obatan (Aminoglutetimid, nifedifin) dalam jangka waktu
yang lama.
5. Riwayat penyakit keluarga: apakah ada keluarga yang
pernah menderita sindrom cushing sebelumnya.
6. Pemerikasaan fisik: sistem pernapasan, kardiovaskular,
pencernaan, eliminasi, persyarafan, integument, muskulus
keletal.
7. Data Objektif dan data subyektif
8. Analisa data

B. Diagnosa Keperawatan
C. Intervensi
D. Evaluasi: SOAP

Anda mungkin juga menyukai