Disusun Oleh:
Reaksi emosi (takut, marah, cemas) melalui saraf aferen yang menuju
ke hipotalamus juga dapat merangsang sekresi hormon korteks adrenal. Mungkin dapat
menjelaskan mengapa orang yang sering dilanda emosi cenderung menderita iritasi
lambung, karena pada pemberian hormon kortikosteroid sering ditemukan efek samping
iritasi lambung.
Korteks adrenal tempat kortikotropin terikat adalah target ACTH, Translasi precursor
polipeptida pro-opiomelanokortin yang menghasilkan produk ACTH.
ACTH akan menstimulasi proses pengubahan kolesterol menjadi pregnenolon.
Glukokortikoid (kortisol), Adrenokortikosteroid dan androgen adrenal dihasilkan
oleh pregnenolon dari tahap sebelumnya,
Sebagai kerja antiinflamasi, stabilisasi lisosom dan mobilitas protein dan lemak dapat
meningkatkan penghancuran protein, meningkatkan glukoneogenesis, ini merupakan
proses yang digunakan dari hasil Kortisol.
Setelah ACTH bereaksi dengan reseptor hormon yang spesifik di membran sel
korteks adrenal, terjadi perangsangan sintesis adrenokortikosteroid pada jaringan target
tersebut melalui peningkatan aktivitas adenil-siklase sehingga terjadi peningkatan sintesis
siklik-AMP. Pada proses pemecahan rantai cabang kolesterol dengan oksidasi, proses ini
menghasilkan pregnenolon adalah Tempat kerja siklik-AMP pada steroidogenesis.
ACTH banyak digunakan untuk membedakan antara insufiensi adrenal primer dan
sekunder. Ketika isufiensi primer kelenjar adrenal mengalami gangguan, sehingga
pemberian ACTH tidak akan menyebabkan peninggian kadar kortisol dalam darah.
Sebaliknya, pada isufiensi sekunder gangguan terletak di kelenjar hipofisis, sehingga
pemberian ACTH akan menyebabkan peninggian kadar kortisol darah.
Daftar Pustaka
DosenBiologi.Com, 12 Mei 2018 Https://Dosenbiologi.Com/Manusia/Hormon-
Adrenokortikotropik