Anda di halaman 1dari 3

Kelompok 1 Aksis HPA (Adrenal)

Redinuka Ashil K. 15/377260/BI/09460 Adinda R. Ramadhanti 15/380959/BI/09460


Sulistiyono Lie 15/377266/BI/09433 Hanifatul Ayuni 15/381251/BI/09467
Yosefa Estri Ratna Tias 15/377273/BI/09440 Alamsyah Prabayu 15/381835/BI/09474
Chalvia Zuyyina 15/379293/BI/09447 Anggun Cinditya Putri 15/381841/BI/09480
Sevi Ratna Sari 15/379300/BI/09454

A. Struktur Kelenjar Adrenal

Kelenjar adrenal terdiri dari dua kelenjar endokrin yang berbeda: medula adrenal,
yang mengeluarkan katekolamin ; dan korteks adrenal, yang mengeluarkan hormon
steroid. Medula adrenal memberikan efek seperti membesarnya dan terspesialisasinya
ganglion simpatik yang badan sel neuronnya tidak memiliki akson, tapi melepaskan
katekolamin langsung ke dalam darah. Sekresi dari medula adrenal berada di bawah
kontrol simpatetik dengan cara membesarnyasaraf splanchnic. Korteks adrenal dibagi
menjadi tiga zona: zona glomerulosa, zona fasciculata dan zona reticularis (Gambar 4).
Zona glomerulosa, yaitu zona yang mengeluarkan aldosteron, dan dikendalikan oleh
reninangiotensinsistem, ACTH dan faktor lainnya, sedangkan zona fasciculata dan zona
reticularis, yaitu zona yang mensekresi glukokortikoid, androgen dan estrogen
dikendalikan terutama oleh ACTH.

ACTH atau Adrenokortikotropik merupakan hormon yang di hasilkan oleh lobus


anterior dalam kelenjar hipofisis atau kelenjar pituitari. Fungsi hormon ACTH yaitu:
untuk pertumbuhan dan mempertahankan besarnya korteks adrenal , mengendalikan
keluarnya glukokortikoid (kortisol ) dan adrenal androgen (sifat kejantanan).
Mekanisme kerja dari ACTH yaitu sebagai berikut translasi prekursor polipeptida
pro-opiomelanokortin yang menghasilkan produk ACTH, korteks adrenal tempat
kortikotropin terikat adalah target ACTH. ACTH akan menstimulasi proses pengubahan
kolesterol menjadi pregnenolon. Glukokortikoid (kortisol), Adrenokortikosteroid dan
androgen adrenal dihasilkan oleh pregnenolon dari tahap sebelumnya. Kortisol yang
dihasilkan akan digunakan pada banyak proses yaitu meningkatkan penghancuran
protein, meningkatkan glukoneogenesis, sebagai kerja anti-inflamasi, stabilisasi lisosom
dan mobilitas protein dan lemak.

B. Aksis HPA
Axis HPA adalah system neuroendokrin (syaraf-hormon) tubuh yang melibatkan
hypothalamus (bagian dari otak kecil), kelenjar hormon pituitary, dan kelenjar adrenal
(kelenjar yang terletak melekat pada bagian atas
ginjal). Sistem komunikasi kompleks ini
bertanggung jawab untuk menangani reaksi stress
dengan mengatur produksi kortisol, sejenis
hormone dan merupakan mediator rangsang
syaraf. HPA-axis dalam konsep psiko
neuroimmunologi menjelaskan mekanisme sebuah
keyakinan dapat mempengaruhi kondisi kesehatan
tubuh seseorang. HPA-axis merupakan sebuah
jalur kompleks interaksi antara tiga sistem yang
terjadi dalam tubuh yang mengatur reaksi terhadap
stress dan banyak proses dalam tubuh, termasuk di dalamnya proses pencernaan, system
ketahanan tubuh, mood dan tingkat emosi, gairah seksual, penyimpanan energy dan
penggunaannya (Papadopoulos, 2012).
- Jalur Axis HPA
Hipotalamus merupakan pusat control untuk sebagian besar system hormone
tubuh. Sel-sel dalam hipotalamus menghasilkan hormon corticotrophin-releasing factor
(CRF) pada manusia sebagai tanggapan atas sebagian besar semua jenis stress fisik atau
psikologis, yang pada gilirannya mengikat reseptor spesifik pada sel-sel hipofisis, yang
menghasilkan hormon adrenocorticotropic (ACTH). ACTH ini kemudian diangkut ke
targetnya kelenjar adrenal merangsang produksi hormon adrenalin. Kelenjar adrenal yang
terletak di atas ginjal lalu meningkatkan sekresi kortisol. Pelepasan kortisol memulai
serangkaian efek metabolik yang bertujuan untuk mengurangi efek berbahaya dari stress
melalui umpan balik negative baik kepada hipotalamus dan hipofisis anterior, yang
mengurangi konsentrasi ATH dan kortisol di dalam darah setelah keadaan stress reda
(Herman,1997).

Sumber Referensi :
Boron and Boulpaep. 2003. Medical Physiology 1st Edition. Saunders: New York. p.
1049-1065

Herman, J. P., & Cullinan, W. E. 1997. "Neurocircuitry of stress: central control of the
hypothalamo-pituitary-adrenocortical axis." Trends in neurosciences 20(2): 78-84.

Mitrovic, I. 2009. Introduction to the Hypothalamo-Pituitary-Adrenal (HPA) Axis.


http://biochemistry2.ucsf.edu/programs/ptf/mn%20links/HPA%20Axis%20Physio
.pdf. Accessed on September 20th 2017. At 10:45 am.

Papadopoulos, Andrew S., and Anthony J. Cleare. 2012. "Hypothalamic.pituitary.adrenal


axis dysfunction in chronic fatigue syndrome." Nature Reviews Endocrinology
8(1): 22-32.

Anda mungkin juga menyukai