CORTISOL
1.1.Cortisol
1.1.Definisi
Kortisol adalah hormon steroid utama yang disintesis dari kolesterol dan
diproduksi oleh zona fasciculata yang terletak di korteks adrenal. Kortisol dikenal
sebagai titik efektor akhir hipotalamus-hipofis-adrenal (HPA). Kortisol,
glukokortikoid utama pada manusia, diproduksi oleh kelenjar adrenal dan sekresi di
bawah kendali sumbu Hypothalamic-Pituitary- Adrenal (HPA). Kortisol diproduksi
di kelenjar adrenal dan merupakan penanda utama aktivasi sumbu hipotalamus-
hipofisis-adrenal (HPA).10 Kortisol merupakan glukortikoid utama memiliki
peranan dalam metabolisme karbohidrat, lemak, protein dan membantu seseorang
dalam menahan stress.11 Beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa
kortisol merupkan hormon steroid dari golongan glukortikoid yang diproduksi oleh
sel di dalam zona fasikulata pada kelenjar adrenal sebagai respon terhadap
stimulasi hormon ACTH yang disekresi oleh kelenjar hipofisis. Sebagai berikut
struktur kimiawi hormon cortisol oleh Guyton.12
1.3.Kelenjar Adrenal
Korteks adrenal terdiri dari tiga lapisan atau zona, yaitu: zona glomerulosa,
lapisan terluar; zona fasikulata, lapisan tengah dan terbesar; dan zona retikularis,
lapisan paling dalam. Korteks adrenal rnengeluarkan sejumlah hormon
adrenokorteks berbeda, yang semuanya adalah steroid yang berasal dari molekul
prekursor bersama, kolesterol. Semua jaringan steroidogenik (penghasil steroid)
pertama mengubah kolesterol menjadi pregnenolon, lalu memodifikasi inti biasa ini
oleh reaksi enzimatik bertahap untuk menghasilkan hormon steroid aktif. Setiap
jaringan steroidogenik memiliki enzim komplemen untuk menghasilkan satu atau
beberapa hormon steroid tapi tidak semuanya. Steroid adrenal dapat dibagi menjadi
tiga kategori:11
1.1.Mineralokortikoid
Terutama aldosteron, memengaruhi keseimbangan mineral (elektrolit),
khususnya keseimbangan Na+ dan K+
1.2.Glukokortikoid
Terutama kortisol, berperan besar dalam metabolisme glukosa serta
metabolisme protein dan lemak dan dalam adaptasi terhadap stres.
1.3.Hormon seks identik atau serupa dengan yang dihasilkan oleh gonad (testis
pada pria, ovarium pada wanita).
Hormon seks adrenokorteks yang paling banyak dan penting secara
fisiologis
adalah dehidroepiandrosteron, suatu androgen, atau suatu hormon
seks"pria".
Gambar 5. Jalur steroidogenik untuk hormon-hormon steroid pertama. Semua hormon steroid
dihasilkan melalui serangkaian reaksi enzimatik yang memodifikasi molekul kolesterol, seperti
dengan mengubah gugus samping yang melekat padanya. Setiap organ steroidogenik hanya dapat
menghasilkan hormon steroid jika organ tersebut memiliki semua enzim yang diperlukan untuk
memodifikasi kolesterol dengan sesuai, setelah mengubahnya terlebih dahulu menjadi pregnenolon.
Hormon aktif yang dihasilkan dijalur steroidogenik ini ditampilkan pada gambar. Hormon antara
yang tidak aktif secara biologis pada manusi tidak ditampilkan
Respon imun
Glukokortikoid memiliki sejumlah tindakan dalam sistem kekebalan
tubuh. Misalnya, mereka menginduksi apoptosis sel T proinflamasi, menekan
produksi antibodi sel B, dan mengurangi migrasi neutrofil selama peradangan.15
Respon stress
Tubuh manusia terus-menerus merespons stresor internal dan
eksternal. Tubuh memproses informasi stres dan memunculkan respons tergantung
pada tingkat ancaman. Sistem saraf otonom tubuh dipecah menjadi sistem saraf
simpatik (SNS) dan sistem saraf parasimpatis (PNS). Pada saat stres, SNS akan
diaktifkan. SNS bertanggung jawab atas respons melawan atau lari, yang
menyebabkan kaskade respons hormonal dan fisiologis. Amigdala bertanggung
jawab untuk memproses ketakutan, gairah, dan rangsangan emosional untuk
menentukan respons yang tepat. Jika perlu, amigdala mengirimkan sinyal stres ke
hipotalamus.5 Hipotalamus kemudian mengaktifkan SNS, dan kelenjar adrenal
melepaskan gelombang katekolamin, seperti epinefrin. Ini menghasilkan efek
seperti peningkatan denyut jantung dan laju pernapasan. Saat tubuh terus
merasakan rangsangan sebagai ancaman, hipotalamus mengaktifkan sumbu
HPA. Kortisol dilepaskan dari korteks adrenal dan memungkinkan tubuh untuk
terus waspada. Secara akut, mekanisme katabolik kortisol menyediakan energi bagi
tubuh.16
Efek Permisif
Kortisol sangat penting karena sifat permisifnya. Sebagai contoh, kortisol
harus ada dalam jumlah memadai agar katekolamin dapat menimbulkan
vasokonstriksi (penyempitan pembuluh darah). Orang yang kekurangan kortisol,
jika tidak diobati, dapat mengalami syok sirkulasi pada situasi dapat mengalami
syok sirkulasi pada situasi penuh stres yang membutuhkan vasokonstriksi luas
dalam waktu cepat.20
B. Hipokortisolisme
Insufisiensi adrenal primer, juga dikenal sebagai penyakit Addison, paling
sering disebabkan oleh adrenalitis autoimun. Penyebab lain termasuk keganasan,
infeksi, atau perdarahan adrenal. Adrenalitis autoimun terjadi karena tubuh
menyerang korteks adrenalnya. Insufisiensi adrenal sekunder disebabkan oleh
kurangnya produksi ACTH dari kelenjar hipofisis anterior. Hal ini dapat
disebabkan oleh penyakit hipofisis, tetapi penyebab paling umum adalah karena
penekanan aksis HPA dari penggunaan glukokortikoid eksogen
kronis. Insufisiensi adrenal tersier disebabkan oleh kurangnya pelepasan CRH
dari hipotalamus. Gejala insufisiensi adrenal termasuk kelelahan, penurunan
berat badan, hipotensi, dan hiperpigmentasi kulit. Karena aldosteron juga akan
mengalami defisiensi, hasil laboratorium akan menunjukkan
hiperkalemia. Terapi penggantian glukokortikoid, seperti hidrokortison,
diperlukan untuk mengobati gejala hipokortisolisme. Penting untuk diingat
untuk meningkatkan dosis untuk stresor akut, seperti penyakit dan pembedahan,
untuk menghindari krisis adrenal.31
2. Stres
2.1 Definisi
Stres adalah kondisi yang disebabkan oleh interaksi antara individu dengan
lingkungan, menimbulkan persepsi jarak antara tuntutantuntutan yang berasal dari
situasi yang bersumber pada sistem biologis, psikologis dan sosial dari seseorang.
Stres juga biasa diartikan sebagai tekanan, ketegangan atau gangguan yang tidak
menyenangkan yang berasal dari luar diri seseorang.1
Stres juga dapat didefinisikan sebagai reaksi non spesifik manusia terhadap
rangsangan, tekanan (stimulus stresor), yang merupakan reaksi adaptif, bersifat
sangat individual terhadap peristiwa dan individu merespon peristiwa tersebut pada
level fisiologis, emosional, kognitif, dan perilaku. Apabila stres tidak diatasi
dengan baik, maka akan muncul gangguan badan/jiwa. Stres psikologis adalah
sebuah hubungan antara individu dengan lingkungan yang dinilai oleh individu
tersebut sebagai hal yang membebani atau sangat melampaui kemampuan
seseorang dan membahayakan kesejahteraannya.1
2.2 Faktor-Faktor Penyebab Stres
Penyebab stres meliputi peristiwa traumatik, kecemasan, frustasi, dan
ketidakmampuan mengendalikan situasi. Penyebab stres dapat bervariasi dalam
derajat stres yang ditimbulkan dan jangka waktu stres tersebut berlangsung.
Sarafino membagi faktor penyebab stres menjadi 3 kategori bersumber dari diri
sendiri, keluarga, komunitas dan lingkungan.1,
a. Sumber stres dari diri sendiri Dapat berupa konflik, keadaan rasa sakit, dan
umur individu.
b. Sumber stres dari keluarga Dapat bersumber dari interaksi di antara para
anggota keluarga yang menimbulkan konflik, tuntutan orang tua, dan lain-lain
c. Sumber stres dari komunitas dan lingkungan Stres dapat disebabkan oleh:
- Lingkungan fisik yang terlalu menekan seperti kebisingan, temperatur
udara, kelembaban udara, penerangan yang kurang.
- Kurangnya kontrol yang dirasakan.
- Kurangnya hubungan interpersonal.
- Kurangnya pengakuan terhadap prestasi atau hasil kerja.
Gambar 12. Nilai normal kortisol saliva pada siang hari (garis putih: kadar rata-