Anda di halaman 1dari 7

C.

JENIS-JENIS BAHAN AJAR

Bahan ajar dapat dibedakan berdasarkan beberapa hal. Diantaranya


adalah seperti yang dikemukakan oleh darwin Syah dkk. (2007 : 127) bahwa
bahan ajar dapat dibedakan berdasarkan bentuk-bentu pesan, yakni :

1. Konsep
Konsep adalah gagasan atau ide –ide yang memiliki ciri-ciri umum.
Konsep adalah suatu istilah, pengungkapan abstrak yang digunakan utuk
tujuan mengklasifikasikan atau mengkategorikan suatu kelompok dari suatu
(benda), gagasan, atau peristiwa. Dengan kata lain konsep disebut juga
sebagai pengertian, yakni serangkaian perangsang dengan sifat-sifat yang
sama.
Menurut Sumantri (2015 : 330) cara mengajarkan konsep dapat
ditempuh sebagai berikut :
a. Renungka arah, orientasi, dan aplikasi konsep yang dipelajari.
b. Tinjau kembali unsur prasyarat konsep yang dipelajari.
c. Sajikan stimulus sederhana yang tepat dari unsur-unsur, pola, atau
hubungan bersama dapat diketahui.
d. Definisikan dan asosiasikan nama konsep
e. Perluas asosiasi melalui berbagai contoh dan aplikasi.
f. Pertajam kemampuan dengan menggunakan lebih banyak contoh yang
realistis.
g. Berikan latihan dan peninjauan kembali.
h. Uji kemampuan melalui konsep, menggunakan konsep, mendefinisikan
konsep, dan menanamkan konsep.

Selain itu Sadjiyo dkk. (2012 : 2.10) juga mngemukakan bahwa dalam
mengembangkan bahan ajar berupa konsep sangat tepat dan efektif jika
disertai dengan mengemukakan beberapa contoh yang positif sehingga dapat
membentuk karakteristik dari konsep yang diajarkan, diikuti dengan contoh
negatif yang menggambarkan absensinya karakteristik yang membedakannya.
2. Prinsip
Prinsi adalah kebenaran dasar yang merupakan pangkal tolak untuk
berfikir, bertindak dan sebagainya. Prinsip adalah pola hubungan fungsional
antar konsep, prinsip pokok yang diterima dengan baik dinamakan hukum.
Jenis bahan ajar ini mempunyai beberapa kelebihan yakni sebagai saran
penting untuk dapat meramalkan, memecahkan masalah, dan membuat
kesimpulan baru. Prinsip sangat berguna untuk menyatakan sebab akibat
dengan logis.
Cara mengajarkan prinsip menurut Sumantri (2015 : 332) dapat ditempuh
memlalui cara-cara berikut.
a. Renungkan orientasi, hubungkan dengan belajar sebelumnya dan
aplikasikan prinsip yang akan dipelajari.
b. Mintalah siswa mengingat kembali untuk mengecek, apakah dia mengerti
konsep prasyarat yang diperlukan.
c. Tunjukkan contoh sederhana pola hubunga prinsip.
d. Jika perlu, gunakan syarat tertentu untuk membawa siswa menemukan
sendiri hakikat tersebut.
e. Mintalah siswa menunjukkan penggunaan prinsip yang dipelajari dalam
meramalkan atau memecahkan masalah.
f. Perluas asosiasi melalui berbagai contoh dan penggunannya.
g. Secara umum mulailah dari hal yang konkret menuju yang abstrak, dan
dari yang sederhan menuju yang kompleks.
h. Tinjau kembali dan latih penggunaan prinsip.
i. Tes kemampuan siswa dengan menyebutkan dan menggunakn
kemampuan prinsip tersebut.
3. Fakta
Secara harfiah fakta berarti sesuatu yang telah diketahui atau telah
terjadi, benar, ada. Bisa juga diartikan bahwa itu adalah sesuatu yang
dipercaya atau apa yang benar dan merupakan kenyataan, realitas, dan juga
merupakan kenyataan yang nyata.
Sifat dari bahan ajar yang berupa fakta ini adalah hafalan, sebab
biasanya dipelajari secara hafalan. Namun demikian perlu disadari bahwa
fakta bukan tujuan akhir dari pengajaran IPS sebabada beberapa kelemahan
dalam belajar jenis ini diantaranya, Hasil tidak efektif dan sedikit yang dapat
dipindahkan ke dalam situasi lain.
4. Keterampilan
Menurut Sigiyar (Dalam Sumantri. 2015 : 334 )Keterampilan adalah pola
kegiatan yang bertujuan, yang memerlukan manipulasi dan koordinasi
informasi yang dipelajari. Keterampilan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
psikomotorik dan intelektual.
Adapun Faktor-faktor yang mendukung dalam belajar keterampilan
adalah :
a. Jelaskan tujuan dan nilai yang dipelajari kepada siswa.
b. Tunjukkan tingkat prestasi siswa yang diharapkan bgaimana hal itu akan
dinilai
c. Ulang kembali pelajar sebelumnya yang diperlukan sebagai prasyarat.
d. Sajikan demonstrasi keterampilan
e. Berikan latihan keterampilan dasar kepada siswa
f. Lakukan latihan tambahan disertai evaluasi dan berikan umpan balik.

Menurut Abdul Majid (2006 : 147) bahan ajar berdasarkan pada sumbernya
dapat dikelompokkan menjadi empat jenis, sebagai berikut :

1. Bahan Ajar Cetak (printed)


a. Handout
Handout adalah “segala sesuatu” yang diberikan kepada peserta
didik ketika mengikuti kegiatan pembelajaran. Kemudian, ada juga
yang yang mengartikan handout sebagai bahan tertulis yang disiapkan
untuk memperkaya pengetahuan peserta didik. Guru dapat membuat
handout dari beberapa literatur yang memiliki relevansi dengan
kompetensi dasar yang akan dicapai oleh siswa. Saat ini handout dapat
diperoleh melalui download internet atau menyadur dari berbagai buku
dan sumber lainnya.
b. Buku
Buku sebagai bahan ajar merupakan buku yang berisi ilmu
pengetahuan hasil analisis terhadap kurikulum dalam bentuk tertulis.
Buku disusun dengan menggunakan bahasa sederhana, menarik,
dilengkapi gambar, keterangan, isi buku, dan daftar pustaka. Buku
akan sangat membantu guru dan siswa dalam mendalami ilmu
pengetahuan sesuai dengan mata pelajaran masing-masing.
c. Modul
Modul adalah sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar
peserta didik dapat belajar secara mandiri tanpa atau dengan
bimbingan pengajar. Oleh karena itu, modul harus berisi tentang
petunjuk belajar, kompetensi yang akan dicapai, isi materi pelajaran,
informasi pendukung, latihan soal, petunjuk kerja, evaluasi, dan
balikan terhadap evaluasi. Pembelajaran dengan modul memungkinkan
peserta didik yang memiliki kecepatan tinggi dalam belajar akan lebih
cepat menguasai kompetensi dasar.
d. Lembar Kerja Siswa (LKS)
Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah materi ajar yang sudah
dikemas sedemikian rupa sehingga siswa diharapkan dapat materi ajar
tersebut secara mandiri. Dalam LKS, siswa akan mendapat materi,
ringkasan, dan tugas yang berkaitan dengan materi. Selain itu siswa
juga dapat menemukan arahan yang terstruktur untuk memahami
materi yang diberikan dan pada saat yang bersamaan siswa diberikan
materi serta tugas yang berkaitan dengan materi tersebut.
e. Brosur
Brosur adalah bahan informasi tertulis mengenai suatu masalah
yang disusun secara bersistem atau cetakan yang hanya terdiri atas
beberapa halaman dan dilipat tanpa dijilid atau selebaran cetakan
yang berisi keterangan singkat tetapi lengkap tentang perusahaan atau
organisasi.
Dengan demikian, maka brosur dapat dimanfaatkan sebagai
bahan ajar, selama sajian brosur diturunkan dari KD yang harus
dikuasai oleh siswa. Mungkin saja brosur dapat menjadi bahan ajar
yang menarik, karena bentuknya yang menarik dan praktis. Agar
lembaran brosur tidak terlalu banyak, maka brosur didesain hanya
memuat satu KD saja. Ilustrasi dalam sebuah brosur akan menambah
menarik minat peserta didik untuk menggunakannya. Brosur
hendaknya dibuat dalam bentuk full color agar peserta didik lebih
semangat melihat isinya.
f. Leaflet
Leaflet adalah bahan cetak tertulis berupa lembaran yang
dilipat tapi tidak dimatikan/dijahit. Agar terlihat menarik biasanya
leaflet didesain secara cermat dilengkapi dengan ilustrasi dan
menggunakan bahasa yang sederhana, singkat serta mudah dipahami.
Leaflet sebagai bahan ajar juga harus memuat materi yang dapat
menggiring peserta didik untuk menguasai satu atau lebih KD.
g. Wallchart
Wallchart adalah bahan cetak, biasanya berupa bagan
siklus/proses atau grafik yang bermakna menunjukkan posisi
tertentu. Agar wallchart terlihat lebih menarik bagi siswa maupun
guru, maka wallchart didesain dengan menggunakan tata warna dan
pengaturan proporsi yang baik. Wallchart biasanya masuk dalam
kategori alat bantu melaksanakan pembelajaran, namun dalam hal ini
wallchart didesain sebagai bahan ajar. Karena didesain sebagai bahan
ajar, maka wallchart harus memenuhi kriteria sebagai bahan ajar
antara lain bahwa memiliki kejelasan tentang KD dan materi pokok
yang harus dikuasai oleh peserta didik, diajarkan untuk berapa lama,
dan bagaimana cara menggunakannya.
h. Foto/Gambar
Foto/gambar memiliki makna yang lebih baik dibandingkan
dengan tulisan. Foto/gambar sebagai bahan ajar tentu saja diperlukan
satu rancangan yang baik agar setelah selesai melihat sebuah atau
serangkaian foto/gambar siswa dapat melakukan sesuatu yang pada
akhirnya menguasai satu atau lebih KD
2. Bahan Ajar dengar (Audio)
a. Kaset/Piringan Hitam/Compact Disk
Media ini dapat menyimpan suara yang dapat diperdengarkan
berulang-ulang, biasanya untuk pembelajaran bahasa dan musik.
Penggunaan bahan ajar ini membutuhkan bantuan alat lain seperti tape
recorder dan lembar skenario guru.
b. Radio
Radio broad casting adalah media dengar yang dapat
dimanfaatkan sebagai bahan ajar. Dengan radio pesert didik belajar
sesuatu. Program radio dapat dirancang sebagai bahan pembelajaran
dengan cara pada jadwal tertentu menyiarkan materi pembelajaran.
3. Bahan Ajar Pandang Dengar (Audio Visual)
a. Video/Film
Video/Film merupaka alat bantu yang didesain sebagai bahan
pembelajaran. Program Video/Film biasanya dibuat dalam rancangan
lengkap sehingga setiap akhir penyangan, siswa dapat menguasai satu
atau lebih kompetensi dasar.
b. Orang/Narasumber
Orang sebagai narasumber dapat juga dikatakan sebagai bahan
pembelajaran yang dapat dipandang dan didengar. Seseorang dapat
belajar kepada orang karena orang tersebut memiliki keterampilan.
4. Bahan Ajar Interaktif (Interactive Teaching Material )
Menurut Guidelines Bibliographics Description Of Interaktive
Multimedia dalam Sumantri (2015 : 335), menguraikan sebagai berikut :
Multimedia interaktif adalah kombinasi dari dua atau lebih media (audio,
teks, grafi, gambar, animasi, dan video) yang dalam penggunaannya
dimanipulasi untuk mengendalikan dan perilaku alami dari suatu
presentasi. Bahan ajar ini sangat mudah penggunannya dalam mempelajari
bidang tertentu.
Bahan ajar interaktif ini, dalam menyiapkannya diperlukan pengetahuan
dan keterampilan pendukung yang memadai terutama dalam
mengoperasikan peralatan seperti komputer, kamera, dan video. Bahan
pembelajaran interaktif ini umumnya disajikan dalam bentu CD (compact
Disk).
DAFTAR PUSTAKA

Sumantri, Muhammad Syarif. 2015. “Strategi Pembelajaran”. Depok : Raja


Grafindo Persada

Sardjiyo, dkk. 2012. “Pendidikan IPS di SD”.Jakarta : Universitas Terbuka

Majid, Abdul. 2006. “Perencanaan Pembelajaran”. Bandung : PT Remaja


Rosdakarya

Syah, Darwin. 2007. “Perencanaan Sistem Pengajaran”. Bekasi : Gaung Persada


Pers

Anda mungkin juga menyukai