1. Konsep
Konsep adalah gagasan atau ide –ide yang memiliki ciri-ciri umum.
Konsep adalah suatu istilah, pengungkapan abstrak yang digunakan utuk
tujuan mengklasifikasikan atau mengkategorikan suatu kelompok dari suatu
(benda), gagasan, atau peristiwa. Dengan kata lain konsep disebut juga
sebagai pengertian, yakni serangkaian perangsang dengan sifat-sifat yang
sama.
Menurut Sumantri (2015 : 330) cara mengajarkan konsep dapat
ditempuh sebagai berikut :
a. Renungka arah, orientasi, dan aplikasi konsep yang dipelajari.
b. Tinjau kembali unsur prasyarat konsep yang dipelajari.
c. Sajikan stimulus sederhana yang tepat dari unsur-unsur, pola, atau
hubungan bersama dapat diketahui.
d. Definisikan dan asosiasikan nama konsep
e. Perluas asosiasi melalui berbagai contoh dan aplikasi.
f. Pertajam kemampuan dengan menggunakan lebih banyak contoh yang
realistis.
g. Berikan latihan dan peninjauan kembali.
h. Uji kemampuan melalui konsep, menggunakan konsep, mendefinisikan
konsep, dan menanamkan konsep.
Selain itu Sadjiyo dkk. (2012 : 2.10) juga mngemukakan bahwa dalam
mengembangkan bahan ajar berupa konsep sangat tepat dan efektif jika
disertai dengan mengemukakan beberapa contoh yang positif sehingga dapat
membentuk karakteristik dari konsep yang diajarkan, diikuti dengan contoh
negatif yang menggambarkan absensinya karakteristik yang membedakannya.
2. Prinsip
Prinsi adalah kebenaran dasar yang merupakan pangkal tolak untuk
berfikir, bertindak dan sebagainya. Prinsip adalah pola hubungan fungsional
antar konsep, prinsip pokok yang diterima dengan baik dinamakan hukum.
Jenis bahan ajar ini mempunyai beberapa kelebihan yakni sebagai saran
penting untuk dapat meramalkan, memecahkan masalah, dan membuat
kesimpulan baru. Prinsip sangat berguna untuk menyatakan sebab akibat
dengan logis.
Cara mengajarkan prinsip menurut Sumantri (2015 : 332) dapat ditempuh
memlalui cara-cara berikut.
a. Renungkan orientasi, hubungkan dengan belajar sebelumnya dan
aplikasikan prinsip yang akan dipelajari.
b. Mintalah siswa mengingat kembali untuk mengecek, apakah dia mengerti
konsep prasyarat yang diperlukan.
c. Tunjukkan contoh sederhana pola hubunga prinsip.
d. Jika perlu, gunakan syarat tertentu untuk membawa siswa menemukan
sendiri hakikat tersebut.
e. Mintalah siswa menunjukkan penggunaan prinsip yang dipelajari dalam
meramalkan atau memecahkan masalah.
f. Perluas asosiasi melalui berbagai contoh dan penggunannya.
g. Secara umum mulailah dari hal yang konkret menuju yang abstrak, dan
dari yang sederhan menuju yang kompleks.
h. Tinjau kembali dan latih penggunaan prinsip.
i. Tes kemampuan siswa dengan menyebutkan dan menggunakn
kemampuan prinsip tersebut.
3. Fakta
Secara harfiah fakta berarti sesuatu yang telah diketahui atau telah
terjadi, benar, ada. Bisa juga diartikan bahwa itu adalah sesuatu yang
dipercaya atau apa yang benar dan merupakan kenyataan, realitas, dan juga
merupakan kenyataan yang nyata.
Sifat dari bahan ajar yang berupa fakta ini adalah hafalan, sebab
biasanya dipelajari secara hafalan. Namun demikian perlu disadari bahwa
fakta bukan tujuan akhir dari pengajaran IPS sebabada beberapa kelemahan
dalam belajar jenis ini diantaranya, Hasil tidak efektif dan sedikit yang dapat
dipindahkan ke dalam situasi lain.
4. Keterampilan
Menurut Sigiyar (Dalam Sumantri. 2015 : 334 )Keterampilan adalah pola
kegiatan yang bertujuan, yang memerlukan manipulasi dan koordinasi
informasi yang dipelajari. Keterampilan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
psikomotorik dan intelektual.
Adapun Faktor-faktor yang mendukung dalam belajar keterampilan
adalah :
a. Jelaskan tujuan dan nilai yang dipelajari kepada siswa.
b. Tunjukkan tingkat prestasi siswa yang diharapkan bgaimana hal itu akan
dinilai
c. Ulang kembali pelajar sebelumnya yang diperlukan sebagai prasyarat.
d. Sajikan demonstrasi keterampilan
e. Berikan latihan keterampilan dasar kepada siswa
f. Lakukan latihan tambahan disertai evaluasi dan berikan umpan balik.
Menurut Abdul Majid (2006 : 147) bahan ajar berdasarkan pada sumbernya
dapat dikelompokkan menjadi empat jenis, sebagai berikut :