Anda di halaman 1dari 23

PENGEMBANGAN B A H A N

AJAR

KELOMPO -Windy Hafizhatul Aulia


K8 11200183000039
-Nur Afifah 11200183000047
-Sela Saputri 11200183000052

01/0
5
KONSEP B A H A N A J A R

Bahan ajar adalah bahanatau materi pelajaran y a ng


disusun secara secara sistematis yang digunakan guru
dan siswa dalam proses pembelajaran. Bahan ajar
adalah separangkat atau alat pembelajaran y a n g
berisikan materi pembelajaran, metode pembelajaran, metode,
batasan-batasan, dan cara mengevaluasi y a n g didesain secara
sistematis dan menarik dalam rangka mencapai
tujuan yang diharapkan yaitu mencapai kompetensi atau
subkompetensi dengan segala kompleksitasnya.

02/05
Menurut Andi Prastowo isi bahan ajar harus mengandung kriteria sebagai
berikut:
1.Pengetahuan
Pengetahuan mencakup fakta, konsep, prinsip, dan prosedur
2. Keterampilan
Ketrampilan merupakan materi atau bahan pembelajaran y a n g
berhubungan dengan kemampuan mengembangkan ide, memilih,
meng guna ka n bahan, meng guna ka n peralatan dan teknik kerja.
3. Sikap atau Nilai
Ba ha n a ja r jen is sika p a ta u n ila i a da la h baha n un tuk pem bela ja ra n
y a n g berkenan dengan sikap ilmiah, a n t a r a lain:
a.Nilai-nilai kebersamaan
b.Nilai kejujuran
c.Nilai kasihsayang
d.Nilai tolong-menolong
e.Nilai sema ngat dan
04/05
minat belajar
f. Nilai sema ngat bekerja
P E R A N D A N F UN G S I B A H A N A J A R D A L A M
PEMBELAJARAN
Bagi Guru; bahan ajar bagi guru memiliki peran yaitu:
1.Menghemat waktu guru dalam belajar, ada ny a bahan ajar, siswa dapat ditugasi
mempelajari terlebih dahulu topic a ta u materi y a n g a k a n dipelajarinya, sehingga guru tidak
perlu menjelaskan secara rinci lagi.
2.Mengubah peran guru dari seorang pengajar menjadi seorang fasilitator, a da nya bahan
ajar dalam kegiatan pembelajaran m a k a guru lebih bersifat memfasilitasi siswa dari pada
penyampai materi pelajaran.
3.Meningkatkan proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan interaktif, ada ny a bahan
ajar m a k a pembelajaran a k a n lebih efektif karena guru memiliki banyak waktu untuk
membimbing siswanya dalam memahami suatu topik pembelajaran, da n juga metode y a n g
digunakannya lebih variatif da n interaktif karena guru tidak cenderung berceramah.
Bagi Siswa; bahan ajar bagi siswa memiliki peran yakni:
1.Siswa dapat belajar t a n p a kehadiran/harus ad a guru
4.Siswa dapat belajar k a p a n saja da n dimana saja
dikehendaki
03/05
5.Siswa dapat belajar sesuai dengan kecepatan sendiri.
4.Siswa dapat belajar menurut urutan y a n g dipilihnya sendiri.
5.Membantu potensi untuk menjadi pelajar mandiri.
Bahan ajar a.Pedoman bagi Guru y a n g a k a n mengarahkan semua
berfungsi aktivitasnya dalam proses pembelajaran, sekaligus merupakan
substansi kompetensi y a n g seharusnya diajarkan/dilatihkan
sebagai berikut:
kepada siswanya.
b.Pedoman bagi siswa y a n g a k a n mengarahkan semua
aktivitasnya dalam proses pembelajaran, sekaligus merupakan
substansi kompetensi y a n g
c.Seharusnya dipelajari/dikuasainya.
d.Alat evaluasi pencapaian/penguasaan hasil pembelajaran
e.Membantu guru dalam kegiatan belajar mengajar
f.Membantu siswa dalam proses belajar
g.Sebagai perlengkapan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pelajaran
h.Untuk menciptakan lingkungan / s u a s a n a balajar y a n g
kondusif

05/05

YOURGREAT
BENTUK-BENTUK B A H A N A J A R
Menurut Prastowo dari segi bentuknya, bahan ajar dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu:
1.Bahan ajar cetak (printed), yaitu sejumlah bahan yang disiapkan dalam kertas, yang dapat
berfungsi untuk keperluan pembelajaran atau penyampaian informasi.
contohnya: Buku, leaflet, modul, brosur, handout

leafle modul brosur Buk handout


t u
2.Bahan ajar dengar (audio) atau program audio, yaitu: semua
sistem y ang menggunakan sinyal radio secara langsung, y a n g
dapat dimainkan atau didengar oleh seseorang atau sekelompok
orang. Contoh: kaset, radio, piringan hitam, dan compact
diskaudio.
3.Bahan ajar pandang dengar (audio visual), yaitu: segala
sesuatu yang memungkinkan sinyal audio dapat dikombinasikan
dengan gambar bergerak secara sekuensial. Contoh: video,
compact disk, dan film.
4.Bahan ajar interaktif (interactive teaching materials), yaitu:
kombinasi dari dua atau lebih media (audio, teks, grafik, gambar,
animasi, dan video) yan g oleh penggunanya dimanipulasi atau
diberi perlakuan untuk mengendalikan suatu perintah dan atau
perilaku alami dari presentasi. Contoh: compact disk interaktif.
MENGANALISIS LANGKAH PENGEMBANGAN BAHAN AJAR
Substansi lima langkah pengembangan bahan ajar, secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Tahap analisis, merupakan tahap mencari informasi mengenai perilaku dan karakteristik awal yang dimiliki siswa.

2. Tahap perancangan, yaitu tahap perumusan tujuan pembelajaran berdasarkan hasil analisis, pemilihan topik mata pelajaran,
pemilihan media dan sumber, serta pemilihan strategi pembelajaran.

3. Tahap pengembangan, adalah tahap penulisan bahan ajar secara utuh sesuai kebutuhan.

4. Tahap evaluasi, adalah tahap pengumpulan informasi mengenai kinerja bahan ajar yang telah dikembangkan, sebagai masukan
penyempurnaannya. Tahap ini dilakukan melalui empat cara, yaitu: 1). telaah ahli materi, 2) uji coba satu-satu, 3). uji coba
kelompok kecil, dan 3) uji coba lapangan.

5. Tahap revisi, adalah tahap perbaikan dan penyempurnaan bahan ajar berdasarkan masukan yang diperoleh pada tahap evaluasi.

Dalam hal ini, perbaikan boleh jadi berbentuk 1) menghilangkan bagian tertentu, 2) memperluas penjelasan atas
suatu topik, 3) memilih yang lebih mudah, 4) merubah gaya bahasa, 5) memperbaiki kalimat, 6) menambah latihan,
contoh, analogi, ilustrasi, contoh kasus, atau 7) menambah penggunaan media lain yang dianggap dapat memperjelas
dan membantu siswa dalam proses belajarnya.
MENGEMBANGKAN MODUL DALAM PEMBELAJARAN
Pengertian

Modul ajar adalah salah satu jenis perangkat ajar yang dirancang secara lengkap dan sistematis untuk memandu
guru dalam melaksanakan pembelajaran. Modul ajar merupakan rancangan implementasi dari alur tujuan
pembelajaran yang dikembangkan dari capaian pembelajaran, yang dilengkapi dengan langkah pembelajaran, rencana
asesmen, hingga sarana yang dibutuhkan dalam menjalankan pembelajaran secara terorganisir.

Tujuan

Modul ajar yang dikembangkan oleh kontributor (individu/ kelompok/ komunitas/ yayasan/ lembaga/ perusahaan)
dapat memberi manfaat dan bertujuan untuk:

1. Mempermudah, memperlancar, dan meningkatkan kualitas pembelajaran;

2. Menjadi rujukan bagi guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran;

3. Menjadi kerangka kerja yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran sesuai capaian
pembelajaran.
Karakteristik

Menurut Daryanto (2013: 9-11), modul dapat dikatakan baik apa bila memiliki karateristik sebagai berikut:

1. Self Instruction. Pada karakteristik ini, pelajar dituntut untuk belajar secara mandiri, tanpa bantuan dari seorang pengajar. Sehingga,
modul dirancang sedemikian rupa agar pelajar mudah dalam mencerna isi materi modul tersebut.

2. Self Contained. Modul harus memuat seluruh materi pembelajaran yang dibutuhkan peserta didik. Hal ini bertujuan untuk
memberikan materi pembelajaran secara tuntas, karena materi belajar dikemas ke dalam satu kesatuan yang utuh.

3. Berdiri Sendiri (Stand Alone). Stand Alone merupakan karakteristik modul yang tidak tergantung pada bahan ajar atau media lain.
Artinya, tanpa menggunakan bahan ajar lain atau media lain, peserta didik dapat mempelajari dan mengerjakan tugas yang ada dalam
modul tersebut.

4. Adaptif. Modul dikatakan adaptif bila dapat menyesuaikan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu,
modul dapat digunakan diberbagai perangkat keras (hardware).

5. Bersahabat atau Akrab (User Friendly). Modul hendaknya juga memenuhi kaidah bersahabat atau akrab dengan pemakainya.
Setiap instruksi dan informasi yang tampil bersifat membantu dan bersahabat dengan pemakai, dalam merespon dan mengakses
sesuai dengan keinginan. Sesuai karakteristik dalam penulisan modul yang dikemukakan
Komponen Modul Pembelajaran

Secara umum, modul ajar terdiri dari komponen sebagai berikut (Rahim 2019):

1. Informasi umum
3. Detail Rancangan Penggunaan
 Judul Modul Ajar
 Total alokasi Jam Pembelajaran (JP) dan jumlah pertemuan
 Pemilihan satuan dan jenjang pendidikan
 Penentuan model belajar (daring, luring, campuran)
 Pemilihan Fase dan kelas
 Sarana Prasana
 Pemilihan mata pelajaran
 Prasyarat Kompetensi
 Deskripsi umum modul ajar

 Identitas penulis modul

2. Capaian dan Tujuan Pembelajaran

 Capaian Pembelajaran

 Tujuan Pembelajaran dari keseluruhan Modul Ajar

 Alur Tujuan Pembelajaran

 Dimensi Profil Pelajar Pancasila


4. Detail Pertemuan

1) Alokasi Jam Pembelajaran (JP) per pertemuan

2) Rincian Kegiatan Pembelajaran, yang disarankan terdiri dari:

 Tujuan Pembelajaran

 Indikator Keberhasilan

 Pertanyaan Pemantik

 Daftar perlengkapan ajar

 Daftar lampiran materi pendukung 3) Lampiran atau Materi Pendukung dapat terdiri dari:
 Langkah pembelajaran  Referensi materi / media pembelajaran;
 Rencana asesmen  Lembar kerja / Latihan / Asesmen; dan/atau
 Rencana diferensiasi  Instrumen Refleksi.
Prosedur Pengembangan Modul Ajar

1. Mengidentifikasi tujuan pembelajaran dari Capaian Pembelajaran yang bisa dikelompokkan dalam satu lingkup materi.
Satu Modul Ajar bisa mencakup beberapa tujuan pembelajaran.

2. Melakukan asesmen diagnosis mengidentifikasi penguasaan kompetensi awal peserta didik.

3. Menentukan teknik dan instrumen asesmen beserta indikator keberhasilan asesmen yang akan dilakukan pada akhir
lingkup materi.

4. Menentukan periode waktu atau jumlah JP yang dibutuhkan.

5. Menentukan teknik dan instrumen asesmen formatif berdasarkan aktivitas pembelajaran.

6. Membuat rangkaian kegiatan pembelajaran dari awal sampai akhir. Pastikan aktivitas pembelajaran selaras dengan tujuan
pembelajaran.

7. Persiapkan lampiran seperti lembar belajar, materi belajar, dan media belajar sesuai dengan kesiapan, minat, dan profil
belajar peserta didik.

8. Lampirkan instrumen asesmen seperti ceklis, rubrik atau lembar observasi yang dibutuhkan.

9. Periksa kembali kelengkapan komponen modul ajar.


L E M B A R K E R J A PESERTA DIDIK (LKPD)
LKPD merupakan salah satu bahan ajar dalam bentuk lembaran-lembaran materi y a n g meliputi
serangkaian pengalaman belajar y a n g disusun secara sistematis bertujuan membantu peserta didik
belajar dengan baik. Menurut Depdiknas (2008) LKPD atau student worksheet adalah lembaran-lembaran
y a n g berisi tugas y a n g harus dikerjakan oleh peserta didik.
Menurut Trianto (2010: 111), Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) merupakan panduan peserta didik
y a n g digunakan untuk melakukan pengembangan aspek kognitif maupun panduan untuk
pengembangan semua aspek pembelajaran dalam bentuk panduan kegiatan penyelidikan a ta u
pemecahan masalah sesuai indikator pencapaian hasil belajar y a n g harus dicapai.

Macam-Macam LKPD
Menurut Prastowo, LKPD dibagi menjadi lima maca m bentuk yaitu:
a.LKPD y a n g membantu peserta didik menemukan suatu konsep.
b.LKPD y a n g membantu peserta didik menerapkan da n
mengintegrasikan
berbagai konsep y a n g telah ditemukan.
c.LKPD
d.LKPD yyaanngg berfungsi
berfungsi sebagai
sebagai penuntun belajar.
penguatan.
04/05
e.LKPD y a n g berfungsi sebagai petunjuk praktikum.
Manfaat LKPD
Manfaat LKPD secara umum antara lain:
1)membantu guru dalam menyusun rencana pembelajaran,
2)mengaktifkan peserta didik dalam proses belajar mengajar,
3)membantu peserta didik memperoleh catatan tentang materi yang
a k a n dipelajari melalui kegiatan belajar mengajar,
4)membantu peserta didik untuk menambah informasi tentang konsep
yang dipelajari melalui kegiatan belajar secara sistematis,
5)melatih peserta didik untuk menemukan dan mengembangkan
keterampilan proses,
6) mengaktifkan peserta didik dalam mengembangkan konsep

03/05
Langkah-langkah Penyusunan Lembar Kerja Peserta didik ( LKPD)
Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam menyusun LKPD
menurut Depdiknas dalam Oktiamida (2013) adalah sebagai berikut:
1)Analisis Kurikulum
2)Menyusun Peta Kebutuhan LKPD
3)Menentukan Judul-Judul LKPD
4)Penulisan LKPD
Penulisan LKPD dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebaga
berikut:
a.Perumusan KD yang harus Dikuasai.
b.Menentukan Alat Penilaian. Penilaian dilakukan terhadap proses
kerja dan hasil kerja peserta didik.
c.Penyusunan Materi.

05/05

YOURGREAT
PENGALAMAN BELAJAR
Pengalaman belajar merupakan sejumlah aktivitas siswa y a n g dilakukan untuk
memperoleh informasi dan kompetensi baru sesuai dengan tujuan y a n g hendak
dicapai. Rohani (2004) berpendapat Pengalaman belajar adalah sejumlah aktivitas siswa
y a n g dilakukan untuk memperoleh informasi dan kompetensi baru sesuai dengan
tujuan y a n g hendak di capai.
Jenis Pengalaman Belajar
Edgar Dale (1960) melukiskan proses mendapatkan pengalaman belajar bagi siswa dalam sebuah kerucut, y an g
dinamakan kerucut pengalaman. Kesepuluh jenis ini adalah:
1)Pengalaman langsung,
2)Pengalaman langsung melalui benda-benda tiruan,
3)Pengalaman melalui dramatisasi,
4)Pengalaman melalui
demonstrasi 5)Pengalaman melalui
karyawisata, 6)Pengalaman
melalui pameran,
7)Pengalaman
8)Pengalaman melalui
melalui televisi danrekaman
radio dan
02/05
gambar hidup melalui lambang-lambang visual
9)Pengalaman
10)Lambang ka t a (verbal)
IMPLEMENTASI P E N G A L A M A N B E L A J A R
pengalaman belajar adalah kegiatan fisik maupun mental y a n g perlu dilakukan oleh siswa dalam
mencapai kompetensi dasar d an materi pembelajaran.
Pengalaman belajar perlu dirumuskan, sebagai acuan bagi guru dalam mengembangkan strategi atau
metode pembelajaran. Pengalaman belajar dapat diperoleh melalui berbagai macam aktivitas dan
kegiatan secara fisik da n mental baik di kelas maupun di luar kelas. Pengalaman belajar dalam kelas
dapat dilakukan oleh siswa melalui interaksi a n t a r a siswa dengan objek/sumber belajar, sesuai dengan
uraian materi pembelajaran y a n g telah dirumuskan. Bentuknya berupa mendengarkan materi, membaca,
menyimpulkan materi, diskusi kelompok, praktek laboratorium, d an lain sebagainya.
Sedangkan pengalaman belajar di luar kelas, dapat diperoleh siswa melalui kegiatan siswa dalam
berinteraksi dengan objek a ta u sumber belajar seperti proses observasi, mengamati aktivitas sosial
k e a g a m a a n masyarakat, memperhatikan alam sekitar. Pada m a t a pelajaran sains pengalaman belajar
dapat dikemas dalam bentuk mengamati r a g a m maca m tumbuhan, makhluk hidup, sesuai dengan
karakteristik habitatnya. Pada ilmu sosial biasa juga diperoleh melalui peng am a ta n pada perdagangan di
pasar tradisional da n pasar modern, interaksi sosial a n t a r komunitas s ea g a m a / berbeda agama,
kebudayaan
praktik masyarakat, praktik pelaksanaan suatu aturan hukum da n lain sebagainya. 04/05
Teknik Pengembangan Pengalaman Belajar Siswa
1)Guru terlebih dahulu memedomani dan menguasai substansi
materi pembelajaran y a n g telah dirumuskan dalam bentuk materi
pembelajaran.
2)Setelah guru menguasai substansi materi pembelajaran, m a k a
langkah berikutnya adalah memahami bentuk kegiatan
belajar seperti a pa y a n g diinginkan.
3)Merumuskan pengalaman belajar siswa.
4)Rumusan pengalaman belajar siswa m en g g un a ka n k a ta - k a t a
oprasional y a n g menggambarkan tentang aktivitas siswa dalam
belajar

04/05
TH A NK YOU

05/05

Anda mungkin juga menyukai