Anda di halaman 1dari 3

Kelompok 7 (Tingkat 2 C)

1. Cicim Sugiman
2. Syifa Nurul Hikmah
3. Latifah Mayhadini Chan
4. Nomi Regina Putri

Metode Brain Storming

Metode curah pendapat brainstorming adalah metode pengumpulan - pengumpulan


sejumlah besar gagasan dari sekelompok orang dalam waktu singkat, metode ini sering
digunakan dalam pemecahan/ penyelesaian masalah yang kreatif dan dapat digunakan sendiri
atau sebagai bagian dari strategi lain (Sani, 2013).

Menurut Morgan (Suprijanto, 2009) brainstorming adalah salah satu bentuk berpikir
kreatif sehingga pertimbangan memberikan jalan untuk berinisiatif kreatif. Peserta didorong
untuk mencurahkan semua ide yang timbul dari pikirannya dalam jangka waktu tertentu
berkenaan dengan beberapa masalah, dan tidak diminta untuk menilainya selama curah pendapat
berlangsung.

Kang dan Song (Suprijanto, 2009) metode brainstorming adalah teknik diskusi kelompok
dimana anggotanya menyatakan sebanyak mungkin ide-idenya atas topik tertentu tanpa
hambatan dan pertimbangan aplikasi praktisnya. Spontanitas dan kreativitas merupakan bagian
penting dalam curah pendapat penilaian terhadap ide-ide dilakukan pada sesi berikutnya.

Peraturan dalam melaksanakan brainstorming (Sani, 2013) adalah sebagai berikut:

1. Tidak ada kritik


Pendidik dan peserta didik juga tidak boleh menilai atau mengkritik ide dalam tahap
mengeluarkan ide. Penilaian ditangguhkan pada tahap evaluasi ide. Jika tidak ada penilaian
dan kritik pada tahap penyampaian ide, hambatan dalam menyampaikan ide dapat diatasi
sehingga kreatif individu dapat berkembang.
2. Bebas dan santai
Setiap peserta didik bebas untuk menyumbang ide setiap saat dan membangun ide-ide
lain bagi dirinya.
3. Fokus pada kuantitas ide (bukan kualitas)
Tujuan kegiatan adalah untuk menghasilkan ide sebanyak mungkin, pada tahap awal
kegiatan, sangat penting untuk menggali ide sebanyak mungkin tanpa memperhatikan
kualitas ide yang disampaikan peserta didik.
4. Setiap ide harus dicatat
Setiap ide harus ditulis, walaupun bukan merupakan ide yang bagus atau mirip dengan
ide yang telah disampaikan sebelumnya, asalkan dikemukakan dengan cara yang berbeda.
5. Inkubasi sebelum mengevaluasi
Peserta didik harus diberi kesempatan untuk berhenti atau beristirahat (beberapa menit
atau mungkin satu malam) setelah tahap mengemukakan ide.

Langkah – Langkah :

Tahapan yang umum dilakukan dalam mengumpulkan dan mengevaluasi ide melalui
brainstorming menurut Sani (2013) adalah sebagai berikut:

1. Pendidik menjelaskan aturan pelaksanaan curah pendapat dan menentukan topik atau
permasalahan yang akan dikaji.
2. Pendidik memilih salah seorang peserta didik untuk menjadi notulen yang akan menulis
semua ide atau pendapat yang diajukan peserta didik.
3. Semua peserta didik didorong untuk mengemukakan ide atau pendapat tanpa ada kritik.
4. Pendidik memberikan waktu istirahat dan meminta pada notulen untuk menampilkan catatan
yang telah dibuat (boleh menggunkan proyektor atau kertas yang ditempel di papan tulis).
5. Pendidik memandu kelas untuk menganalisis dan mengevaluasi ide yang telah dikumpulkan
untuk memilih ide yang relevan dan membuang ide yang tidak relevan dibuat menjadi satu
ide.

Kelebihan metode brainstrorming menurut Roestiyah (2012), sebagai berikut:

1. Anak-anak aktif berfikir untuk menyatakan pendapat.


2. Melatih peserta berpikir dengan cepat dan tersusun logis.
3. Merangsang peserta untuk selalu siap berpendapat yang berhubungan dengan masalah yang
diberikan oleh pendidik.
4. Meningkatkan partisipasi peserta dalam menerima pelajaran.
5. Peserta yang kurang aktif mendapat bantuan dari temannya yang pandai atau dari pendidik.
6. Terjadinya persaingan yang sehat.
7. Anak merasa bebas dan gembira.
8. Suasana demokrasi dan disiplin dapat ditumbuhkan.

Kelemahan metode brainstorming menurut Roestiyah (2012), sebagai berikut:

1. Pendidik kurang memberi waktu yang cukup kepada peserta untuk berpikir dengan baik.
2. Anak yang kurang selalu ketinggalan.
3. Kadang-kadang pembicaraan hanya dimonopoli oleh anak yang pandai saja.
4. Pendidik hanya menampung pendapat tidak pernah merumuskan kesimpulan.
5. Peserta tidak segera tahu apakah pendapatnya itu betul/salah.
6. Masalah bisa berkembang ke arah yang tidak diharapkan.

Sumber :

Nofalia, Ifa. (2018). Tesis Pengaruh Metode Brain Brainstorming, Buzz Group, And Simulation
(BBS) Terhadap Pengetahuan, Sikap, Dan Tindakan Merokok Pada Remaja. Fakultas
Keperawatan, Universitas Airlangga, Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai